Anda di halaman 1dari 32

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kehidupan manusia sebagai makhluk sosial-budaya selalu di hadapkan kepada
masalah yang tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan manusia. Masalah timbul sebagai
akibat adanya interaksi manusia yang langgeng dengan sesamanya dan perilakunya terhadap
lingkungan sosialnya di manapun mereka berinteraksi.
Di sebuah Negara yang kita ketahui banyak kebudayaan yang berbeda antar wilayah
dan memiliki ciri tersendiri. Kebudayaan tersebut diamalkan dalam kehidupan sehari-hari dan
selalu mengikuti pelakunya sepanjang masa kehidupannya. Kebudayaan seakan melekat pada
darah kita sebagai warga Negara Indonesia yang senantiasa melakukan kebudayaan pada tiap
fase perkembangan.
Setiap makhluk yang bernyawa pastinya akan mengalami perubahan, tak terkecuali
pada manusia. Seiring bertambahnya usia, manusia semakin mengalami perubahan baik
secara fisik maupun psikologis. Perubahan tersebut tentunya memiliki ciri tersendiri pada
tiap-tiap masanya, misalnya pada masa remaja terjadi perubahan yang cukup pesat pada
keadaan fisik yaitu pertumbuhan payudara wanita yang makin menonjol, pada masa dewasa
terjadi perubahan psikologis yaitu pola pikir yang lebih teratur dan terencana. Namun tiap
masa atau fase kehidupan pasti memiliki masalah atau kendala tersendiri yang nantinya butuh
pemecahan atau jalan keluar sesuai dengan kebutuhannya.
Pada makalah ini penulis akan membahas tentang daur kehidupan manusia
khususnya pada wanita yang memiliki beberapa masa yaitu dimulai dari masa pra nikah
hingga lansia yang berfokus pada kebutuhan, perubahan yang terjadi, masalah-masalah yang
dialami atau dapat terjadi kebudayaan yang mengiringi tiap masa tersrbut, berupa
kepercayaan, kebiasaan, adat istiadat ataupun mitos-mitos yang sering dibicarakan
dimasyarakat.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang tersebut maka dapat dirumuskan beberapa masalah
antara lain:
1. Bagaimana kondisi budaya atau tradisi yang terdapat di daerah Sungai Manau Kabupaten
Merangin?

1
2. Bagaimana sosial budaya disuatu daerah yang berkaitan dengan pra-nikah, nikah, ibu
hamil, ibu bersalin, ibu nifas, bayi, anak pra sekolah dan sekolah, dewasa, remaja dan
lansia ?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuannya sebagai berikut:
1. Mengetahui kondisi budaya atau tradisi yang terdapat di daerah Sungai Manau kabupaten
Merangin.
2. Mengetahui sosial budaya di suatu daerah yang berkaitan dengan pra-nikah, nikah, ibu
hamil, ibu bersalin, ibu nifas, bayi, anak pra sekolah dan sekolah, dewasa, remaja dan
lansia.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Masa Pranikah


2.1.1 Biodata Narasumber

Nama : Jokowahyudi
Umur : 70 tahun
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Kepala desa
Alamat : Ds.Sungai Manau, Kabupaten Merangin
No HP : 081271146259

2.1.2 Wawancara Pada Masa Pranikah


Wawancara yang dilakukan pada tanggal 29 Mei 2016, Pukul 08.00 WIB tepatnya
hari Minggu di desa Sungai Manau Kabupaten Merangin.
Mahasiswa : Assalamualaikum
Kepala Desa : Walaikumsalam, silahkan masuk (sambil bersalaman), Silahkan duduk dek.
Mahasiswa : Terimakasih Pak,
Maaf pak, mengganggu waktunya. Perkenalkan saya Yulianti Mahasiswa
Kebidanan Poltekkes Kemenkes Jambi, tujuan saya datang kesini ingin

3
mewawancarai bapak untuk mendapatkan informasi tentang pranikah yang
ada di desa ini. Apakah bapak bersedia?
Kepala Desa : Iya bersedia,
Mahasiswa : Terimakasih,(sambil menyerahkan lembar persetujuan) silahkan ditanda
tangan pak, Maaf pak sebelumnya, boleh saya tahu siapa nama bapak?
Kepala Desa : Jokowahyudi
Mahasiswa : sudah berapa lama pak jadi kepala desa Sungai Manau?
Kepala Desa : Alhamdulillah sudah 3 tahun
Mahasiswa : Selama bapak menjadi kepala desa Sungai Manau, apakah bapak pernah
mengikuti acara pernikahan yang dilaksanakan di desa Sungai Manau ini?
Kepala Desa : Pernah
Mahasiswa : Apa saja persyaratan sebelum menikah menurut adat dan budaya di desa
Sungai Manau pak?
Kepala Desa : Pada saat lamaran, yang dilakukan pada mempelai laki-laki yaitu minta
persetujuan dari orang tua mempelai perempuan, berunding serumah,
berunding besar, dan melengkapi persyaratan nikah.
Mahasiswa : Setelah itu apa lagi yang dilakukan pak?
Kepala Desa : Saat keluarga mempelai wanita setuju atas lamaran dari pihak laki-laki,
mempelai laki-laki diharuskan membawa kain sarung yang didalamnya
berisi cincin sebaliknya perempuan kain panjang yang didalamnya berisi
cincin sebagai tanda serah terima, nanti dari masing-masing yang di bawa
itu ditukarkan sebagai tanda mempelai perempuan besoknya akan dinikahi
oleh mempelai laki-laki.
Mahasiswa : Apa saja yang hantaran dibawa sebelum menikah pak?
Kepala Desa : Kalau dalam adat desa ini ada tuntutan yang harus dibawa sebelum menikah,
yaitu kain sarung yang berisi cincin tadi, dan sehari sebelum menikah
mempelai laki-laki harus membawa ayam jantan 1, beras 10 canting , dan
kelapa 2.
Mahasiswa : Oh begitu ya pak, selain itu ada barang yang dibawa saat hantaran seperti
perlengkapan ibadah, peralatan make-up, dan barang lainnya untuk mempelai
wanita?
Kepala Desa : Sebagian orang ada yang melakukan prosesi hantaran tersebut, tetapi di desa
ini tidak dipaksakan. Bagi yang ingin membawa tidak apa-apa kalau tidak
membawa juga tidak apa-apa.
4
Kepala Desa : Apakah di desa ini berjalan Imunisasi TT untuk calon pengantin?
Mahasiswa : Untuk saat ini imunisasi TT tersebut tidak jalan
Mahasiswa : Oh seperti itu ya pak,
Terimakasih informasinya pak, kalau begitu saya pamit pulang dulu pak,
asslamualaikum
Kepala Desa : Walaikumsalam

2.1.3 Kesimpulan
Kata Pra dalam “Kamus Besar Bahasa Indonesia” adalah awalan yang bermakna
“sebelum” (Balai Pustaka,1998 hal 44-50). Pengertian Nikah dalam “ Kamus Besar Bahasa
Indonesia” ialah perjanjian antara laki-laki dan perempuan untuk bersuami isteri (dengan
resmi) (Balai Pustaka,1998 hal.164).
Prenuptial Agreement atau perjanjian pra nikah adalah perjanjian yang dibuat
sebelum dilangsungkannya pernikahan dan mengikat kedua mempelai yang akan menikah,
isinya mengenai masalah pembagian harta kekayaan diantara suami isteri yang meliputi apa
yang menjadi milik suami atau isteri dan apa saja yang menjadi tanggung jawab suami dan
isteri, ataupun berkaitan dengan harta bawaan masing-masing pihak agar bisa membedakan
yang mana harta calon isteri dan yang mana harta suami, jika terjadi perceraian atau kematian
disalah satu pasangan (Winarno,2009).
Dalam pra nikah terdapat beberapa yang harus dilakukan, yaitu seperti lamaran, hantaran dan
pernikahan.
Dari hasil wawancara penulis kepada narasumber dapat disimpulkan, bahwa didaerah
sekitar tempat tinggalnya mayoritas adat Sungai Manau masih berjalan sampai saat ini dan
memiliki keunikan tersendiri dalam melakukan prosesi sebelum menikah. Seperti sebagai
berikut:
1. Lamaran
Sebelum acara lamaran utusan dari mempelai laki-laki datang ke tempat mempelai
perempuan untuk melaksanakan persetujuan dari mempelai perempuan dan keluarganya
antara lain dengan cara:
a. Berunding serumah
Berunding serumah ini bisa dikatakan dengan berunding sesama keluarga besar,
nenek mamak dari mempelai perempuan. Tujuan berunding serumah ini untuk
menentukan keputusan yang akan diambil oleh mempelai perempuan tersebut akan
menerima lamaran dari mempelai laki-laki atau tidak.
5
b. Berunding besar ( kedua mempelai )
Berunding besar disebut juga dengan berunding antara kedua mempelai .Tujuan
dilaksanakannya berunding besar ini untuk melakukan serah terima yang dilakukan kedua
mempelai dengan saling menukarkan kain panjang yang berisi cincin dan kain sarung yang
berisi cincin, didalam berunding besar ini menunjukkan mempelai wanita bersedia di
nikahkan oleh mempelai laki-laki dan menentukan kapan akan dilaksanakan pernikahan
tersebut.

6
c. Melengkapi Persyaratan
Setelah kedua mempelai memastikan akan melakukan pernikahan, kedua mempelai
harus melengkapi persyaratan menikah sebelum dilakukannya akad nikah ,antara lain
sebagai berikut:
1) Model N1-N4
2) Pasphoto 2x3
3) Photokopi KTP
4) Potokopi KK

2. Hantaran
Adat Sungai Manau, memiliki keunikan tersendiri dalam melakukan hantaran, dan ada
tuntutan yang harus dibawa ketika prosesi hantaran tersebut, antara lain: kain sarung yang
berisi cincin tadi, dan sehari sebelum menikah mempelai laki-laki harus membawa ayam
jantan 1, beras 10 canting , dan kelapa 2. Didalam adat desa ini tidak ada tuntutan barang
atau perlengkapan lainnya yang harus dibawa untuk mempelai perempuan, tetapi tidak di
larang mempelai laki-laki untuk membawa barang atau perlengkapan seperti,
perlengkapan ibadah, kain panjang, baju tidur, atau yang lainnya.
Narasumber juga menjelaskan bahwa terdapat beberapa kebutuhan yang harus
dipersiapkan oleh calon pengantin terutama pihak laki-laki yang pada adat Sungai Manau.
Tetapi didalam adat desa ini tidak harus mempersiapkan biaya yang banyak atau besar-
besaran untuk prosesi acara lamaran maupun hantaran karena kebutuhan yang dibawa
tersebut tidak diluar batas kemampuan pihak laki-laki. Bagi calon mempelai wanita harus
mempersiapkan kualitas reproduksi agar setelah menikah memiliki keturunan yang
berkualitas pula. Salah satunya dengan melkukan suntik TT sebelum menikah atau saat
pranikah.
Suntik TT (Tetanus Toksoid) disebut juga vaksin TT, adalah tindakan memasukkan
racun tetanus yang telah di nonaktifkan. Cara ini akan membuat tubuh lebih kebal
terhadap tetanus karena sudah “belajar” membuat antibody terhadapnya (Asrinah,2010).
Saat antibody telah terrbentuk, jika suatu saat terluka dan kemasukan bakteri tetanus,
tubuh lebih cepat membentuk antibody karena sudah diperkenalkan sebelumnya. Jika anda
adalah calon pengantin, suntik TT sebaiknya dilakukan selambat-lambatnya 2 minggu
sebelum menikah. Alangkah lebih baik jika 1 bulan sebelum menikah sehingga inisiasi
pembentukan antibody sudah terjadi.

7
Suntik TT adalah salah satu persyaratan wajib bagi calon pengantin. Itulah mengapa
saat mengurus berkas, kita harus menyertakan surat keterangan suntik TT dari puskesmas.
Sebenarnya suntik TT bisa juga dilakukan dirumah sakit,bidan, atau petugas terkait.
Namun lebih mudahnya bisa dilakukan di puskesmas karena bisa sekaligus minta surat
keterangan sudah vaksin.
Namun narasumber berkata bahwa masih sangat jarang warga didaerahnya yang
memperhatikan hal ini karena kurang mengerti manfaat suntik TT ini.

2.2 Masa Menikah


2.2.1 Biodata Narasumber

Nama : Abdullah
Umur : 57 tahun
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Laki-laki
Pekerjaan : Penghulu (pengurus KUA)
Alamat : Ds.Sungai Kelumpang,Kecamatan Sungai Manau, Kabupaten Merangin
No HP : 085367876213

2.2.2 Wawancara Masa Nikah


Wawancara yang dilakukan pada tanggal 29 Mei 2016, Pukul 08.45 WIB tepatnya
hari Minggu di desa Sungai Manau Kabupaten Merangin.

8
Mahasiswa : Assalamualaikum
Narasumber : Walaikumsalam, silahkan masuk (sambil bersalaman), silahkan duduk dek
Mahasiswa : Terimakasih Pak
Narasumber : Ada keperluan apa dek?
Mahasiswa : Sebelumnya perkenalkan pak, Nama saya Yulianti, Mahasiswa Kebidanan
Poltekkes Kemenkes Jambi, kedatangan saya kesini saya ingin
mewawancarai bapak untuk mendapatkan informasi mengenai Pernikahan,
Apakah bapak bersedia?
Narasumber : Iya bersedia
Mahasiswa : (sambil menyerahkan lembar persetujuan) silahkan tanda tangan pak,
terimakasih pak
Maaf sebelumnya pak, nama bapak siapa?
Narasumber : Abdullah
Mahasiswa : Oh langsung saja ya pak,
Berapa lama bapak menjadi pengurus KUA di desa ini?
Narasumber : Sekitar 5 tahun dek
Mahasiswa : Apakah di dalam adat Sungai Manau ini masih melaksanakan adanya
berbalas pantun ketika mempelai laki-laki datang ke tempat mempelai
perempuan?
Narasumber : Masih dek,
Mahasiswa : Saat mempelai laki-laki datang ke tempat mempelai perempuan, barang
barang seperti apa yang dibawa?
Narasumber : Didalam adat desa ini, mempunyai tuntutan yang harus dibawa seperti kata
orang daerah sini kain sekayu, tumbak sebilah, keris sebilah dan ayam caro
atau ayam jamba. Apabila mempelai tidak dapat memenuhi syarat tersebut
dapat digantikan dengan uang Rp. 200.000,00 (dua ratus ribu rupiah).
Mahasiswa : Oh seperti itu pak, Apakah ada perlengakapan lainnya yang dibawa seperti
perhiasan, perlengkapan solat dan yang lainnya?
Narasumber : Sebagian ada yang membawa perlengkapan seperti itu untuk mempelai
perempuan, tetapi untuk di desa ini tidak diharuskan dan tidak dipaksa untuk
membawa perlengkapan tersebut
Mahasiswa : Oh begitu ya pak,
Narasumber : Iya dek,
9
Mahasiswa : Saat Ijab Qobul dilaksanakan apakah mempelai perempuan langsung duduk
bersanding dengan mempelai laki-laki?
Narasumber : Oh tidak dek, kalau menurut adat disini, mempelai perempuan bertemu atau
Duduk bersanding dengan mempelai laki-laki disaat Ijab Qobul selesai
Mahasiswa : Setelah akad nikah selesai, kalau di desa ini kapan akan dilaksanakan
resepsi?
Narasumber : Biasanya kalau di desa ini disebut dengan baralek, seandainya akad nikah
selesai hari ini, esoknya langsung dilaksanakan baralek, sebelum baralek
akan ada berunding besar kedua mempelai, mempelai laki-laki harus
membawa ayam (masih dalam keadaan hidup) dan ayam yang sudah
dipanggang dan nasi kuning saat kerumah mempelai perempuan untuk
makan penutupan berunding nanti.
Mahasiswa : Apakah saat baralek kedua mempelai ada prosesi makan sirih?
Narasumber : Tentunya ada,
Mahasiswa : Oh seperti itu ya pak, baiklah pak, terimkasih atas informasinya pak
kalau begitu saya pamit pulang dulu ya pak, assalamualaikum
Narasumber : sama-sama dek, walaikumsalam

2.2.3 Kesimpulan
Dalam Undang-Undang Dasar
1974 No. 1 tentang undang-undang
perkawinan sebagai berikut:
Perkawinan adalah ikatan lahir batin
antara seorang pria dengan seorang
wanita sebagai suami isteri dengan
tujuan membentuk keluarga yang
bahagia berdasarkan Tuhan Yang Maha
Esa.
Dalam ”Ensiklopedi Wanita
Muslimah“ Perkawinan atau nikah ialah
“akad ikatan lahir dan batin diantara
seorang laki-laki dan seorang
perempuan menjamin halalnya

10
pergaulan sebagai suami isteri dan sahnya hidup berumah tangga, dengan membentuk
keluarga sejahtera“.
Nikah adalah akad yang memberi manfaat secara hukum dalam hal kebolehan
mengadakan hubungan keluarga (suami-isteri) antara pria dan wanita dan saling tolong
menolong serta membatasi hak bagi pemiliknya dan memenuhi kewajiban masing-masing
pihak (Sulismadi,2011).
Dari wawancara penulis dengan narasumber mengenai menikah dapat disimpulkan,
bahwa kebudayaan disetiap bangsa memiliki keragaman dan keunikan tersendiri antara lain
khususnya di daerah Sungai Manau Kabupaten Merangin memiliki adat istiadat dan budaya
yang berbeda seperti:
1. Disaat mempelai laki-laki datang ke rumah mempelai perempuan didalam adat desa
ini, mempunyai tuntutan yang harus dibawa seperti kata orang daerah sini kain
sekayu, tumbak sebilah, keris sebilah dan ayam caro atau ayam jamba. Apabila
mempelai tidak dapat memenuhi syarat tersebut dapat digantikan dengan uang Rp.
200.000,00 (dua ratus ribu rupiah).
2. Saat Ijab Qobul atau akad nikah dilaksanakan mempelai perempuan tidak langsung
duduk bersanding dengan mempelai laki-laki dikarenakan adat desa ini mengatakan
belum makhramnya, setelah ijab qobul selesai mempelai perempuan menemui
mempelai laki-laki dengan duduk bersanding disampingnya.

3. Saat akad nikah selesai dilakukan biasanya adat desa ini langsung melaksanakan
resepsi atau disebut dengan baralek yang dilaksanakan esok harinya sebelum baralek

11
akan ada berunding besar kedua mempelai, mempelai laki-laki harus membawa ayam
(masih dalam keadaan hidup) dan ayam yang sudah dipanggang dan nasi kuning saat
kerumah mempelai perempuan untuk makan penutupan berunding nanti.
4. Biasanya ketika resepsi pernikahan atau baralek kedua mempelai laki-laki dan
perempuan saling berkumpul untuk saling berbalas pantun hal ini dimaksudkan untuk
dapat mewujudkan suasana keakraban antara kedua belah pihak.
5. Kemudian ada juga prosesi makan sirih saat bertemu dan saat resepsi pernikahan
ketika mempelai pria datang ke tempat acara resepsi.

12
2.3 Masa Kehamilan
2.3.1 Biodata Narasumber

Nama : Idayati
Umur : 37 tahun
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Ds.Benteng ,Kecamatan Sungai Manau, Kabupaten Merangin
No HP : 081366668588

2.3.2 Wawancara pada Masa Kehamilan


Mahasiswa : Assalamualaikum buk, (sambil bersalaman)
Narasumber : Walaikumsalam, silahkan masuk dek
Silahkan duduk
Mahasiswa : Terimakasih buk
Perkenalkan buk (sambil berjabat tangan) saya Yulianti mahasiswa
Kebidanan Poltekkes Kemenkes Jambi, saya datang kesini ingin
mewawancarai ibu untuk mendapatkan informasi tentang kehamilan Ibu,
apakah ibu bersedia?
Narasumber : Iya dek,
Mahasiswa : (sambil menyerahkan lembar persetujuan) silahkan ditanda tangan buk,

13
Terimakasih buk.
Boleh saya tau buk, siapa nama ibu?
Narasumber : Boleh,
Idayati
Mahasiswa : Ooh ibu Ida,
Berapa usia kehamilan ibu saat ini?
Narasumber : Sekarang sudah masuk 9 bulan dek (36 minggu)
Mahasiswa : Kehamilan anak yang ke berapa buk?
Narasumber : Anak pertama dek,
Mahasiswa : Apa ada keluhan dengan kehamilan sekarang ini bu?
Narasumber : Alhamdulilah tidak ada dek,
Mahasiswa : Syukurlah ya buk,
Semoga anaknya sehat dan persalinannya lancer
Narasumber : Amin, makasih doanya dek
Mahasiswa : Iya buk, sudah ada rencana buk dimana ibu melakukan persalinan nanti?
Narasumber : Insyaallah kalau tidak ada halangan saya ingin melahirkan di rumah sakit dek
Mahasiswa : Oh dirumah sakit ya buk, sudah kesepakatan suami juga ya buk melahirkan
dirumah sakit atau itu pilihan ibu sendiri
Narsumber : Itu kesepakatan saya dengan suami dek,
Mahasiswa : Ooh begitu ya buk, dirumah sakit nanti ibu ingin normal atau SC?
Narasumber : Kemungkinan SC dek,
Mahasiswa : Sudah sejauh mana persiapan ibu dalam melakukan persalinan nanti buk?
Narasumber : Sejauh ini saya sudah melakukan pemeriksaan USG dek untuk melihat
perkembangan janin nya dek, selain itu saya juga melakukan jalan di pagi
hari, dan makan makanan yang bergizi dek,
Mahasiswa : Bagus sekali persiapan ibu, Apakah ada mitos atau pantangan dalam budaya
ibu mengenai kehamilan buk?
Narasumber : Ada dek, seperti yang saya dengar saya saat hamil tidak boleh minum es
karena dapat membuat bayi besar, ibu hamil tidak boleh makan mentimun
dan nanas karena mentimun dapat memperparah keputihan dan nanas dapat
menyebabkan keguguran, selama hamil tidak boleh duduk di depan pintu,
suami tidak boleh melilit handuk di leher karena nanti bayi dalam kandungan
lehernya akan terlilit tali pusat, dan suami maupun ibu hamil tidak boleh
membunuh atau menyakiti hewan karena nantu bayi dalam kandungan akan
14
mirip seperti hewan tersebut, tetapi kehamilan saya ini tidak ada pantangan
Mahasiswa : Oh seperti itu ya buk, tetapi menurut saya buk selagi itu tidak
membahayakan kesehatan ibu dan janin boleh saja dilakukan buk, yang tidak
diperbolehkan seperti membawa benda tajam saat hamil seperti membawa
gunting,silet, atau benda tajam lainnya,
Terimakasih informasinya ya buk, kalau begitu saya pamit dulu buk
Assalamualaikum
Narasumber : Iya dek sama-sama, Walaikumsalam

2.3.3 Kesimpulan
Kehamilan adalah masa seorang wanita memiliki embrio atau fetus didalam tubuhnya.
Kehamilan manusia terjadi selama 40 minggu antara waktu menstruasi terakhir dan kelahiran
(38 minggu dari pembuahan). Kehamilan itu sendiri disebabkan karena adanya hubungan
seksual antara pria dan wanita. Saat masa subur, jika sel telur dibuahi maka akan terjadi
penempelan sel telur yang berbentuk semacam bola pada dinding rahim calon ibu
(Yulianti,2014).
Kehamilan pada masa dimana wanita membawa embrio dalam tubuhnya yang diawali
dengan keluarnya sel telur yang matang pada saluran telur yang kemudian bertemu dengan
sprema dan keduanya menyatu membentuk sel yang akan tumbuh dan membuat terjadinya
proses konsepsi dan fertilisasi sampai lahirnya janin (Nugroho,2014).
Kehamilan adalah ketika seorang wanita mengandung atau membawa embrio didalam
perutnya dimulai dari ketika embrio itu terbentuk sampai saat lahirnya janin (Asrinah,2010).
Wawancara penulis kepada narasumber yaitu mengenai kebudayaan maupun mitos-
mitos seputar ibu hamil yang biasa didengar maupun dipercayai oleh masyarakat sekitar
tempat tinggal narasumber.
Mitos-mitos itu berupa:
1. Minum es dapat membuat bayi yang dikandungan menjadi besar,
2. Ibu hamil tidak boleh makan mentimun dan nanas karena mentimun dapat
memperparah keputihan dan nanas dapat menyebabkan keguguran,
3. Selama hamil tidak boleh duduk di depan pintu,
4. Suami tidak boleh melilit handuk di leher karena nanti bayi dalam kandungan ehernya
akan terlilit tali pusat, dan
5. suami maupun ibu hamil tidak boleh membunuh atau menyakiti hewan karena nantu
bayi dalam kandungan akan mirip seperti hewan tersebut.
15
Adapun mitos-mitos tersebut hanya berupa kebiasaan atau kepercayaan warga sekitar.
Selama mitos tersebut tidak membahayakan kandungan maupun kesehatan ibu hamil tidak
menjadi masalah atau penghalang bagi ibu hamil yang mempercayainya.
Sebagai seorang bidan kita wajib memberi penjelasan kepada ibu hamil mengenai
mitos-mitos tersebut, amana yang dboleh dilakukan dan yang tidak karena dapat
membahayakan ibu hamil seperti membawa benda tajam yang biasanya disematkan di
pakaian dalam seperti gunting,silet, atau benda tajam lainnya yang berbahaya bila terkena
perut ibu hamil.
Narasumber juga menjelaskan tentang kebutuhan yang dibutuhkan pada saat hamil
dan persiapan untuk melakukan persalinan dengan berupa asupan gizi yang cukup, kebutuhan
pakaian yang sesuai dan nyaman ibu hamil serta perhatian dan dukungan dari suami maupun
keluarga selama kehamilan juga sangat penting untuk perkembangan janin dalam kandungan
serta melkukan pemeriksaan USG untuk melihat perkembangan janin didalam perut ibu.
Dalam hal ini penulis menyimpulkan bahwa pada kehamilan terdapat banyak mitos-
mitos yang melekat terutama pada bangsa kita yang memiliki beragam kebudayaan dan
kepercayaan adat istiadat, namun mitos tersebut tidak dapat dihilangkan karena sudah
menjadi kebiasaan tersendiri bagi masyarakat masing-masing. Dalam masa kehamilan untuk
menyempurnakan tumbuh kembang janin memerlukan kebutuhan fisik maupun dorongan
psikologis dari orang-orang sekitarnya.

2.4 Masa Persalinan


2.4.1 Biodata Narasumber

16
Nama : Sri Wahyuni
Umur : 20 tahun
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Ds.Kampung Tengah,Kecamatan Sungai Manau, Kabupaten Merangin
No HP : 082374003402

2.4.2 Wawancara Masa Persalinan


Mahasiswa : Assalamualaikum buk, (sambil bersalaman)
Narasumber : Walaikumsalam, silahkan masuk dek
Silahkan duduk
Mahasiswa : Terimakasih buk
Perkenalkan buk (sambil berjabat tangan) saya Yulianti mahasiswa
Kebidanan Poltekkes Kemenkes Jambi, saya datang kesini ingin
mewawancarai ibu untuk mendapatkan informasi tentang persalinan Ibu,
apakah ibu bersedia?
Narasumber : Iya dek,
Mahasiswa : (sambil menyerahkan lembar persetujuan) silahkan ditanda tangan buk,
Terimakasih buk.
Boleh saya tau buk, siapa nama ibu?
Narasumber : Boleh,
Sri Wahyuni
Mahasiswa : Oh ibu Sri,
Melahirkan anak yang ke berapa buk?
Narasumber : Anak pertama dek,
Mahasiswa : Kapan ibu melahirkannya buk?
Narasumber : Sekitar 5 hari yang lalu dek,
Mahasiswa : Dimana ibu melakukan persalinan kemarin buk?
Narasumber : Di Puskesmas Sungai Manau
Mahasiswa : Oooh, siapa yang menolong persalinannya buk?
Narasumber : Bidan dek
Mahasiswa : Oh sama bidan ya buk,
Bagaimana proses persalinan ibu kemarin?
17
Narasumber : Alhamdulillah lancer dek, hanya saja perut nya sakit karena ada
pembengkakan pada perut tapi sudah enakan dek, kemarin dikasih minum
obat (pil)
Mahasiswa : Oh begitu buk, syukurlah ya buk
Apa saja mitos yang ibu tahu dalam budaya ibu saat persalinan?
Narasumber : Saat bersalin harus minum banyak air kelapa muda agar mempermudah
persalinannya, pada saat bersalin semua pintu dan jendela harus dibuka agar
jalan lahir terbuka dan mempermudah bayi keluar dari rahim, saat persalinan
ibu tidak boleh memejamkan matanya karena mengakibatkan kematian, dan
saat persalinan tidak boleh menggunakan perhiasan karena dapat
menghambat persalinan.
Mahasiswa : Oh seperti itu buk,
Dari semua mitos yang ibu sebutkan tadi apa yang ibu sering lakukan?
Narasumber : Pada saat hamil saya pernah minum air kelapa muda
Mahasiswa : Saat Usia kehamilan berapa ibu sudah minum air kelapa muda?
Narasumber : Saat kehamilan 8 sampai 9 bulan dek,
Emang ada dampak buruk nya ya dek, minum air kelapa muda?
Mahasiswa : Tidak berdampak buruk kok buk, selagi mitos-mitos yang ibu lakukan tidak
membahayakan ibu dan janin. Sebenarnya mitos harus minum air kelapa
muda saat bersalin itu dimaksudkan agar saat persalinan ibu memiliki tenaga
yang cukup untuk mengejan dan memperlancar proses persalinan
Narasumber : Kenapa bisa seperti itu dek?
Mahasiswa : Karena air kelapa muda itu memiliki kandungan elektrolit yang dapat
menambah stamina dan membuat kondisi tubuh lebih kuat
Narasumber : Oh seperti itu ya dek,
Mahasiswa : Iya buk, maaf sebelumnya bu kalau saya sudah mengganggu waktu istirahat
ibu,kalau begitu saya pamit pulang dulu buk,assalamualaikum
Narasumber : Oh tidak apa-apa dek,
Walaikumsalam
2.4.3 Kesimpulan
Persalinan adalah proses membuka dan menipisnya serviks, dan janin turun ke dalam
jalan lahir (Wiknjosastro, 2008).
Persalinan adalah suatu pengeluaran hasil konsepsi yang dapat hidup didalam uterus
melalui vagina kedunia luar (Asrinah, 2010).
18
Persalinan adalah proses alamiah dimana terjadi pembukaan serviks serta pengeluaran
janin dan plasenta dari uterus ibu (Nugroho, 2014).
Dari wawancara diatas dapat disimpulkan dari narasumber yang mengatakan bahwa
masa persalin banyak mitos-mitos yang dipercayai oleh keluarga maupun warga sekitar yaitu:
1. Saat bersalin harus minum banyak air kelapa muda agar mempermudah
persalinannya,
2. Pada saat bersalin semua pintu dan jendela harus dibuka agar jalan lahir terbuka dan
mempermudah bayi keluar dari rahim,
3. Saat persalinan bu tidak boleh memejamkan matanya karena mengakibatkan
kematian, dan
4. Saat persalinan tidak boleh menggunakan perhiasan karena dapat menghambat
persalinan.
Dalam hal ini penulis menyimpulkan bahwa pada persalinan pun terdapat banyak
mitos-mitos yang melekat terutama pada bangsa kita yang memiliki beragam kebudayaan
dan kepercayaan adat istiadat, namun mitos tersebut tidak dapat dihilangkan karena
sudah menjadi kebiasaan tersendiri bagi masyarakat masing-masing.

2.5 Masa Nifas


2.5.1 Biodata Narasumber

Nama : Hasrianti
Umur : 20 tahun

19
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Ds.Sungai Kelumpang, Kecamatan Sungai Manau, Kabupaten Merangin
No HP : 081366963158

2.5.2 Wawancara pada Masa Nifas


Mahasiswa : Assalamualaikum buk, (sambil bersalaman)
Narasumber : Walaikumsalam, silahkan masuk dek
Silahkan duduk
Mahasiswa : Terimakasih buk
Perkenalkan buk (sambil berjabat tangan) saya Yulianti mahasiswa
Kebidanan Poltekkes Kemenkes Jambi, saya datang kesini ingin
mewawancarai ibu untuk mendapatkan informasi tentang masa nifas Ibu,
apakah ibu bersedia?
Narasumber : Iya dek,
Mahasiswa : (sambil menyerahkan lembar persetujuan) silahkan ditanda tangan buk,
Terimakasih buk.
Boleh saya tau buk, siapa nama ibu?
Narasumber : Boleh,
Hasrianti
Mahasiswa : Usia ibu sekarang berapa buk?
Narasumber : 20 tahun
Mahasiswa : Masih muda ya buk, hehehe
Ibu melahirkan anak yang ke berapa buk ?
Narasumber : Anak ke dua
Mahasiswa : Kapan ibu melakukan persalinannya buk?
Narasumber : Sekitar 2 minggu yang lalu dek,
Mahasiswa : Dimana melakukan persalinan kemarin buk?
Narasumber : Di puskesmas dek,
Mahasiswa : Siapa yang menolong saat proses persalinan ibuk, Bidan atau Dokter?
Narasumber : Saya selalu melahirkan dengan bidan dek,
Mahasiswa : Bagaimana Proses persalinannya kemarin buk?
Narasumber : Alhamdulillah lancer dek,
20
Mahasiswa : Syukurlah buk,
Apa ada keluhan di masa nifas ibu sekarang buk?
Narasumber : Alhamdulillah tidak ada dek,
Mahasiswa : Apa ibu pernah mendengar didalam budaya ibu mengenai mitos saat nifas
buk?
Narasumber : Pernah dek,
Pada saat ibu akan menyusui bayi, ASI pertama yang keluar harus dibuang
dulu karena kotor dan tidak baik diberikan kepada bayi, dilarang tidu pagi-
pagi karena bisa menyebabkan mata rabun, tidak boleh makan telur karena
akan menghambat proses keringnya jahitan, dan saat nifas selama 40 hari
dilarang pergi-pergi keluar rumah (dipingit).
Mahasiswa : Oh begitu ya buk,
Saya disini ingin membenarkan perkataan ibu mengenai mitos bahwa ASI
yang keluar pertama itu kotor dan harus dibuang, hal ini keliru ibu dan justru
sebaliknya, ASI yang keluar saat pertama yang berwarna kuning dan kental
yang disebut colostrums memiliki banyak manfaat yaitu sebagai sumber gizi
yang kompleks saat bayi baru lahir, dapat menambah kecerdasan pada bayi
dan memaksimalkan fungsi organ tubuh dan sebagai penambah sisitim imun
pada bayi agar bayi tidak mudah terserang penyakit.
Narasumber : Oh begitu ya dek,
Mahasiswa : Iya buk, maaf sebelumnya ya bu kalau saya sudah mengganggu waktu
istirahat ibu,kalau begitu saya pamit pulang dulu buk,assalamualaikum
Narasumber : Oh tidak apa-apa dek,
Walaikumsalam

2.5.3 Kesimpulan
Nifas adalah masa pulih kembali mulai dari persalinan selesai sampai alat-alat
kandungan kembali seperti sebelum hamil 6-8 minggu (Rustam, 1998).
Masa nifas yaitu masa pulih kembali mulai dari persalinan selesai sampai alat-alat
kandungan kembali seperti ibu hamil, lama nifas 6-8 minggu (Yulianti,2014).
Masa nifas adalah jangka waktu 6 minggu yang dimulai setelah melahirkan bayi
sampai pemulihan kembali organ-organ reproduksi seperti sebelum kehamilan (Bobak,
Lowdermilk& Jensen, 2005).

21
Dari wawancara diatas dapat disimpulkan, dari narasumber yang mengatakan ada
beberapa mitos-mitos yang terdapat di desa nya tersebut antara lain:
1. Pada saat ibu akan menyusui bayi, ASI pertama yang keluar harus dibuang dulu
karena kotor dan tidak baik diberikan kepada bayi,
2. Dilarang tidu pagi-pagi karena bisa menyebabkan mata rabun,
3. Tidak boleh makan telur karena akan menghambat proses keringnya jahitan,dan
4. Saat nifas selama 40 hari dilarang pergi-pergi keluar rumah (dipingit).
Mitos-mitos tersebut selama tidak berdampak buruk bagi ibu maupun bayi boleh
dilakukan dan dipercayai. Sebenarnya mitos-mitos yang tidak membahayakan atau
merugikan memiliki makna tersendiri demi kebaikan ibu pada nifas, namun mitos terdapat
mitos yang merugikan yang sebenarnya memiliki tujuan yang baik namun dikarenakan
zaman dulu pengetahuan belum memadai maka orang dulu hanya bisa berasumsi untuk
mencegah terjadi hal buruk dalam nifas, seperti yang dijelaskan olehg narasumber mengenai
mitos bahwa ASI yang keluar pertama itu kotor dan harus dibuang, hal ini keliru ibu dan
justru sebaliknya, ASI yang keluar saat pertama yang berwarna kuning dan kental yang
disebut colostrums memiliki banyak manfaat yaitu sebagai sumber gizi yang kompleks saat
bayi baru lahir, dapat menambah kecerdasan pada bayi dan memaksimalkan fungsi organ
tubuh dan sebagai penambah sisitim imun pada bayi agar bayi tidak mudah terserang
penyakit.
Dilihat dari hal tersebut, masalah-masalah mengenai mitos yang keliru harus
diterangkan oleh seorang bidan kepada ibu nifas agar kesehatan dan pertumbuhan yang baik
dapat diperoleh oleh ibu nifas tersebut maupun bayinya.

22
2.6 Masa kanak-kanak (Balita dan Prasekolah)
2.6.1 Biodata Narasumber

Nama : Ida Rodiah


Umur : 43 tahun
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Pasar Sungai Manau, Kabupaten Merangin
No HP : 082177484746

2.6.2 Wawancara pada Masa Kanak-kanak (Balita dan Prasekolah)


Mahasiswa : Assalamualaikum buk, (sambil bersalaman)
Narasumber : Walaikumsalam, silahkan masuk dek
Silahkan duduk
Mahasiswa : Terimakasih buk
Perkenalkan buk (sambil berjabat tangan) saya Yulianti mahasiswa
Kebidanan Poltekkes Kemenkes Jambi, saya datang kesini ingin
mewawancarai ibu untuk mendapatkan informasi tentang perkembangan
anak ibu pada masa kanak-kanak (Balita atau prasekolah), apakah ibu
bersedia?
Narasumber : Iya dek,

23
Mahasiswa : (sambil menyerahkan lembar persetujuan) silahkan ditanda tangan buk,
Terimakasih buk.
Boleh saya tau buk, siapa nama ibu?
Narasumber : Ida Rodiah
Mahasiswa : Berapa usia anak ibu sekarang?
Narasumber : 3 tahun dek
Mahasiswa : Bagaimana perkembangan anak ibu diusia sekarang buk?
Narasumber : Perkembangan nya baik dek, yang sekarang anak saya memiliki rasa ingin
tahu yang tinggi dibandingkan dengan sebelumnya
Mahasiswa : Bagaimana cara ibu mendidik anak ibu di masa balita?
Narasumber : Diusia sekarang saya mendidik dengan mengajari anak saya tentang tingkah
laku yang baik contohnya seperti, berbagi makanan kepada siapa pun, selalu
jujur,sopan, menghormati orang tua tentunya, dan masih banyak lagi.
Mahasiswa : Oh begitu ya buk,
Apa saja aktifitas yang sudah dilakukan anak ibu di masa balita?
Narasumber : Aktifitas yang dilakukan oleh anak saya seperti, sudah mencoba ingin tau
bagaimana cara menulis, mulai belajar membuka pakaian sendiri, meniru
kebiasaan ayah nya maupun ibunya dan masih banyak lagi
Mahasiswa : Seperti itu ya buk, terimakasih atas informasinya ya buk,
kalau begitu saya pamit pulang dulu buk, asalamualaikum
Narsumber : Iya dek, sama –sama
Walaikumsalam

2.6.3 Kesimpulan
Masa kanak-kanak disebut pula masa Prasekolah (Preschool age). Disebut masa
prasekolah karena pada masa ini anak-anak belum masuk sekolah. Ada anak-anak yang
masuk Taman Kanak-Kanak pada masa ini, tetapi belum bisa dikatergorikan sebagai anak
sekolah. Sebab Taman Kanak-Kanak itu sendirii merupakan lembaga prasekolah bukan
lembaga sekolah (Markum,2005).
Masa kanak-kanak adalah periode masa yang dialami manusia setelah lahir dan
melewati masa bayi. Masa kanak-kanak dapat diklasifikasikan sejak anak berada pada usia 2-
14 tahun (Choirunnisa,2009).

24
Balita merupakan salah satu periode usia manusia seye;ah bayi dengan rentang usia
dimulai daridua sampai dengan lima tahun, atau biasa digunakan perhitungan bulan yaitu usia
24-60 bulan. Periode usia ini disebut juga sebagai usia prasekolah (Markum,2005).
Balita merupakan individu yang berumur 0-5 tahun, dengan tingkat plastisitas otak
yang masih sangat tinggi sehingga akan lebih terbuka untuk proses pembelajaran dan
pengayaan (Muslihatan,2010). Sedangkan menurut Profil Kesehatan (2013), balita
merupakan anak yang usianya berumur antara satu hingga lima tahun. Saat usia balita
kebutuhan akan aktivitas hariannya masih tergantung penuh terhadap orang lain mulai dari
makan, buang air besar maupun air kecil dan kebersihan diri. Masa balita merupakan masa
yang sangat penting bagi proses kehidupan manusia. Pada masa ini akan berpengaruh besar
terhadap keberhasilan anak dalam proses tumbuh kembang selanjutnya.
Dari wawancara diatas dapat disimpulkan, saat Narasumber menjelaskan bahwa pada
saat anaknya mulai memasuki masa balita atau pra sekolah, ia mulai aktif bertanya dan
memiliki rasa ingin tahu yang tinggi lebih banyak dibanding sebelumnya. Aktifitas anak
cenderung lebih banyak dan beragam seperti sudah mencoba ingin tau bagaimana cara
menulis, mulai belajar membuka pakaian sendiri, meniru kebiasaan ayah nya maupun ibunya
dan masih banyak lagi. Narasumber yang merupakan seorang ibu juga memberi beberapa
pendidikan yang ringan, seperti mengajarkan anak tentang tingkah laku yang baik contohnya,
berbagi makanan kepada siapa pun, selalu jujur,sopan, menghormati orang tua tentunya, dan
masih banyak lagi.

25
2.7 Remaja
2.7.1 Biodata Narasumber

Nama : Umi Aida


Umur : 13 tahun
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Pelajar
Alamat : Pasar Sungai Manau, Kabupaten Merangin
No HP : 085269723551

2.7.2 Wawancara pada Remaja


Mahasiswa : Assalamualaikum,
Narasumber : Walaikumsalam, silahkan masuk kak
Silahkan duduk
Mahasiswa : Terimakasih dek
Sebelumnya perkenalkan dek (sambil berjabat tangan) nama kakak Yulianti
mahasiswa Kebidanan Poltekkes Kemenkes Jambi, kakak datang kesini ingin
mewawancarai adek untuk mendapatkan informasi tentang menstruasi adek,
apakah adek bersedia?
Narasumber : Iya kak,
Mahasiswa : (sambil menyerahkan lembar persetujuan) silahkan ditanda tangan dek,
Terimakasih ya. Siapa namanya dek?

26
Narasumber : Umi Aida kak,
Mahasiswa : Oh adek umi, Masih ingat umur berapa menstruasinya?
Narasumber : Sekitar umur 13 tahun kak,
Mahasiswa : Oh berarti baru-baru ini mengalami menstruasi ya?
Narasumber : Iya kak,
Mahasiswa : Apa keluhan adek disaat pertama kali menstruasi?
Narasumber : Pertama kali menstruasi mengalami nyeri dibagian perut, dan sakit pinggang
Mahasiswa : Oh seperti itu ya dek,
Dengan keluhan seperti itu, adek ada periksa ke dokter atau ke bidan?
Narasumber : Ada kak, kemarin ada periksa ke bidan kak, katanya normal tidak ada
masalah apa-apa, karena sebagian orang saat menstruasi pasti merasakan
nyeri pada perut dan sakit bagian pinggang
Mahasiswa : Iya dek, sebelum menstruasi ada merasakan perubahan tidak dek pada fisik
adek?
Narasumber : Ada kak, sekarang ini merasa ada nya pertumbuhan pada payudara kak,
Mahasiswa : Sebelum datang bulan atau menstruasi apa yang adek rasakan?
Narasumber : Biasanya timbul jerawat kak, suasana hati yang kurang nyaman, marasa
mudah marah,menangis, dan mudah tersinggung perasaanya, malas
melakukan kegiatan, dan masih banyak lagi kak
Mahasiswa : Oh begitu ya dek, baiklah terimakasih ya informasinya
Kakak pamit pulang dulu, asalamualaikum
Narasumber : Walaikumsalam

2.7.3 Kesimpulan
Masa remaja yaitu masa peralihan diantara masa kanak-kanak dan dewasa. Dalam
masa ini anak mengalami masa pertumbuhan dan masa perkembangan fisiknya maupun
perkembangan psikisnya. Mereka bukanlah anak-anak baik bentuk badan ataupun cara
berfikir atau bertindak, tetapi bukan pula orang dewasa yang telah matang (Markum,2005).
Batasan Usia remaja yang umum digunakan oleh para ahli adalah antara 12 hingga 21 tahun.
Rentang waktu usia remaja ini biasanya dibedakan atas tiga, yaitu 12-15 tahun = masa remaja
awal, 15-18 tahun = masa remaja pertengahan, dan 18-21 = masa remaja akhir. Tetapi
Monks, Knoers, dan Haditono membedakan masa remaja menjadi empat bagian, yaitu maasa
pra-remaja 10-12 tahun, remaja awal 12-15 tahun, remaja pertengahan 15-18 tahun, dan
remaja akhir 18-21 tahun (Soetjiningsih,2001).
27
Dari wawancara diatas dapat disimpulkan, saat narasumber menjelaskan sendiri
mengenai permasalahan saat menstruasi di masa remaja, Narasumber mengalami sebagian
perubahan fisik yang terjadi ketika memasuki masa remaja yaitu:
1. Tanda-tanda seks primer, yaitu yang berhubungan langsung dengan organ seks. Seperti,
terjadinya haid pada remaja perempuan (Menarche)
2. Tanda-tanda seks sekunder, antara lain :
a. Pinggul melebar
b. Pertumbuhan rahim
c. Payudara membesar
d. Tumbuhnya rambut di ketiak dan sekitar kemaluan
Perubahan psikologis yang terjadi pada masa remaja yaitu seperti mulai tertarik pada
lawan jenis, perubahan emosi yang tidak stabil, dan selalu merasa banyak masalah.
Namun juga terdapat perubahan yang terjadi pada saat akan menstruasi pada remaja
perempuan, perubahan ini berlangsung singkat karena perubahan hanya terjadi saat akan
menstruasi dan menghilang setelahnya. Hal ini biasa digunakan sebagai penanda seorang
perempuan akan mengalami menstruasi. Perubahan fisiknya yaitu berupa timbulnya jerawat,
nyeri pada perut bagian bawah, nyeri pada payudara, payudara yang menjadi bengkak,
keluarnya lendir vagina yang tidak berwarna dan tidak berbau, dan masih banyak lagi.
Sedangkan perubahan psikologisnya berupa suasana hati yang kurang nyaman, marasa
mudah marah,menangis, dan mudah tersinggung perasaanya, malas melakukan kegiatan,
merasa ingin diperhatikan, dan masih banyak lagi.

28
2.8 Lanjut Usia
2.8.1 Biodata Narasumber

Nama : Zainab
Umur : 65 tahun
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Alamat : Ds.Sungai Kelumpang, Kecamatan Sungai Manau, Kabupaten Merangin
No HP : 081278784333

2.8.2 Wawancara pada masa lansia


Mahasiswa : Assalamualaikum buk, (sambil bersalaman)
Narasumber : Walaikumsalam, silahkan masuk nak
Silahkan duduk
Mahasiswa : Terimakasih buk
Perkenalkan buk (sambil berjabat tangan) saya Yulianti mahasiswa
Kebidanan Poltekkes Kemenkes Jambi, saya datang kesini ingin
mewawancarai ibu untuk mendapatkan informasi tentang masa lansia pada
ibu, apakah ibu bersedia?
Narasumber : Iya Nak,
Mahasiswa : (sambil menyerahkan lembar persetujuan) silahkan ditanda tangan buk,
Terimakasih buk.

29
Boleh saya tau buk, siapa nama ibu?
Narasumber : Zainab
Mahasiswa : Berapa umur ibu sekarang ?
Narasumber : 65 tahun
Mahasiswa : Apakah ibu merasa ada perubahan dengan usia ibu sekarang?
Narasumber : Ada dek,
Mahasiswa : Perubahan seperti apa yang ibu rasakan?
Narasumber : Seperti pada kulit baik bagian wajah maupun lainnya sekarang sudah mulai
mengkerut istilahnya keriput, perubahan otot menjadi lunak dan kendur,
perubahan persendian yang sekarang sering bermasalah, perubahan pada gigi
sekarang menjadi tanggal, perubahan pada mata yang sekarang kalau melihat
kurang jelas, perubahan pada telinga yang sekarang kurang jelas dalam
mendengar, dan pada pernafasan yang sekarang lebih pendek atau tersengal-
sengal kalau bernafas.
Mahasiswa : Oh seperti itu, terimakasih informasinya ya buk
Saya pamit pulang dulu, asalamualaikum
Narasumber : Walaikumsalam

2.8.3 Kesimpulan
Usia lanjut adalah sesuatu yang harus diterima sebagai sebagai suatu kenyataan dan
fenomena biologis. Kehidupan itu diakhiri dengan proses penuaan yang berakhir dengan
kematian (Nugroho,2014).
Dari wawancara diatas dapat disimpulkan dari penjelasan Narasumber mengenai
perubahan-perubahan yang terjadi pada masa usia lanjut sangat berpengaruh dan
menimbulkan ketidaknyamanan. Perubahan tersebut meliputi perubahan fisik yaitu :
1. Perubahan pada kulit : kulit wajah,leher,lengan,dan tangan menjadi lebih kering dan
keriput, kulit di bagian bawah mata membentuk seperti
kantung dan lingkaran hitam.
2. Perubahan otot : otot menjadi lembek dan megendur disekitar dagu, lengan
bagian atas, dan perut
3. Perubahan persendian : masalah persendian terutama pada bagian tungkai dan lengan
yang menyebebkan sulit berjalan
4. Perubahan gigi : gigi menjadi kering, patah, dan tanggal sehingga kadang
30
memakai gigi palsu
5. Perubahan mata : mata terlihat kurang bersinar dan mengeluarkan banyak
kotoran, dan kesulitan melihat jarak jauh.
6. Perubahan telinga : fungsi pendengaran sudah mulai menurun
7. Sistim pernapasan : perubahan nafas menjadi lebih pendek dan sering tersengal
sengal.
Kesimpulannya yaitu, lanjut usia merupakan periode dimana seorang individu telah
mencapai kemasakan dalam proses kehidupan, serta telah menunjukkan kemunduran fungsi
organ tubuh sejalan dengan waktu, tahapan ini dapat dimulai dari usia 55 tahun sampai
meninggal.

31
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kehidupan manusia sebagai makhluk yang bernyawa memiliki berbagai macam
kebutuhan dan perubahan pada tiap-tiap masanya. Mulai dari masa Pranikah dan menikah
yang membutuhkan kesiapan mental dan materi, masa hamil,bersalin, dan nifas yang
semuanya memiliki perubahan dan kebutuhannya masing-masing, masa bayi yang
memiliki ragam keunikan pada saat menyambut kelahiran seorang bayi pada daerah
masing-masing, hingga pada usia lanjut yang begitu banyak terdapat perubahan masing-
masing, hingga mencolok seperti perubahan tekstur kulit baik di bagian wajah, dan
permukaan tubuh lainnya, peubahan otot, tulang dan yang lainnya.
Kehidupan masyarakat kita memiliki beragam kebudayaan , kebudayaan tersebut
tidak bisa dipisahkan olehnya karena telah melekat sejak kita lahir hinga masa tua dan
akan terus diturunkan kepada generasi selanjutnya.

3.2 Saran
Sebagai seorang bidan kita harus dapat memahami dan menghormati perbedaan
kebudayaan yang ada pada masyarakat dengan cara mendukung dan ikut serta membantu
berbagai acara kebudayaan yang diterapkan oleh masyarakat pada masa-masa tertentu
seperti masa bayi yang sering dilakukan adat cukur rambut. Dan kepercayaan terhadap
mitos-mitos juga harus kita hargai dan lestarikan selama hal tersebut masih wajar dan
tidak merugikan atau membahayakan.

32

Anda mungkin juga menyukai