Anda di halaman 1dari 14

JEJAK SANG PANGERAN DI KAWASAN BOROBUDUR - YouTube

https://www.youtube.com/watch?v=HoXHN22Fi-8

Transcript:

(00:01) [Musik] Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Selamat pagi sobat sekalian


Alhamdulillah Pada kesempatan ini kita melanjutkan kembali Gus Dur ngobrol soal Borobudur dan
alhamdulillah pada pagi hari ini karena kita kedatangan tamu yang istimewa seperti dia sekalian
Ustadz Salim Abdillah Apa perlu diperkenalkan ini karena sudah saya yakin merasa sangat terhormat
dan sangat ini diundang ke Balai konservasi Borobudur dalam acara busur dan senang sekali

(01:14) menguasai mengenai sejarah-sejarah terutama kaitan hari ini busur kita akan mengangkat
tema kepahlawanan karena terkait dengan peringatan Hari Pahlawan Kita akan mengangkat kembali
Pangeran Diponegoro yang di part 1 menghadirkan qironi Sudewo Alhamdulillah ini Alhamdulillah
kita kedatangan Ustadz Salim beliau selain penulis buku juga akhir sekali di media sosial dan tentu
saja beliau banyak dikenal di jogokaryan Iya masjid yang dengan jargon infaq 09 .

(01:54) 00 seperti itu saya yakin sobat bisa sekalian sudah mengenal Ustadz Namun demikian yang
membuat saya penasaran barangkali nanti bisa dijelaskan sembari berkenalan Begitu dalamnya
Ustadz Salim ini memahami sejarah ini agak langka ini Bagaimana seorang Ustadz Yang sepertinya
latar belakangnya juga bukan sejarah kita karena memang saya sebagai seorang muslim itu
menyadari seorang muslim itu Insan sejarah sehari semalam itu membaca surat al-fatihah dalam
salat itu 17 kali dan dalam surat al-fatihah itu setelah ihdinas sirotol mustaqim Ya Allah

(02:42) tunjukkan jalan yang lurus maka kita harus belajar sejarah karena jalan yang lurus itu
diterangkan dengan kalimat siratal jalannya orang-orang dahulu yang sudah diberi nikmat oleh gusti
Allah bukan jalannya orang yang dimurkai bukan jalannya orang yang sesat maka Alquran itu
sebagian besar isinya sejarah Karena untuk menunjukkan kepada kita seperti apa jalan lurus melalui
tokoh-tokoh yang disebut di dalam Quran bersama juga dengan tokoh-tokoh yang tadi dimurkai dan
sesat tadi maka menarik bahasa Melayu kemudian diambil bahasa Indonesia

(03:22) yaitu menyebut sejarah Kalau bahasa Arab malah tarif tapi bahasa Melayu bahasa Indonesia
menyebutnya sejarah dari kata syajaroh artinya pohon pohon itu ada akarnya ada batangnya ada
ranting cabang dan bunga dan buah maksudnya dulu mungkin orang Melayu itu bahwa dengan
memahami sejarah kita punya akar yang kokoh dari masa lalu pedoman supaya kita tidak
terombang-ambing kita tegak di masa kini untuk memberikan sesuatu bagi masa depan buah yang
harum yang wangi yang lembut yang manis dan juga bunga yang indah gitu jadi makanya

(04:04) sebagai seorang yang memahami sejarah dan kita punya penglihatan apa namanya terhadap
bangsa-bangsa lain yang peduli sejarah itu biasanya mereka kokoh dan berani untuk maju nah itu
yang saya kira perlu kita tumbuhkan sebagai bangsa Indonesia berbeda dengan bahasa Inggris
history history bisa history gitu ya tapi kalau bahasa Melayu ini indah sekali sejarah jadi dari akar
kokoh kita tahu masa lalu kita sebagai apa dulu sampai kemudian di masa kini kita bisa tegak percaya
diri kemudian bersiap memberi kontribusi untuk generasi mendatang

(04:43) bunga dan buahnya bahasa Melayu itu filosofis bahasa Indonesia itu filosofis seperti itu Jadi
tidak salah juga ini kita melestarikan cagar budaya betul kantor kami ini terutama tugasnya adalah
melestarikan cagar budaya sebagai bagian penting dari bukti sejarah karena sesuatu bisa dikatakan
sejarah Iya saya senang sekali wilayah yang dimana di atasnya berdiri Monumen Buddha terbesar di
dunia ini ya yang disebut sebagai dataran kedu itu bersaudara dengan Yang di sebelahnya namanya
dataran kewu kalau dataran kedua

(05:24) itu di sebelah barat Gunung Merapi dan Gunung Merbabu kemudian di maksudnya
gunungnya di sebelah timur ya kemudian di sebelah barat dibatasi oleh gunung sindoro dan sumbing
dan itu dataran yang sangat subur dataran yang sejak dulu menjadi pusat peradaban yang sangat
kaya sebelahnya tetangganya ada namanya dataran kewu kalau itu di sebelah selatan Gunung
Merapi diantara sungai yang disebut sebagai Sungai Bengawan Solo dan sungai Bogowonto itu dulu
namanya dataran Sewu yang belakangan kemudian disebut sebagai dataran Mataram

(05:57) dengan disempitkan ke arah kali opak itu juga pusat peradaban yang luar biasa saya selalu
kagum dengan wilayah ini yang karena mungkin dulu tanahnya subur ya menghasilkan tinggalan-
tinggalan budaya dan peradaban yang luar biasa karena kalau orang di mungkin sekitar Prambanan
itu gali dimanapun mesti ketemu batu Candi katanya gitu ya kemudian di sini dulu sampai di liangan
ya itu kita bisa menemukan keramik-keramik dari zaman Dinasti Tang dari zaman dinasti liang Kok
bisa sampai sana kalau biasanya kalau Penemuan

(06:34) seperti itu di kota pelabuhan itu kan tinggi di tempat yang jauh dari pantai dan jumlahnya itu
berarti opo saking bagaimana itu saya selalu kagum apalagi di sekitar Borobudur yang luar biasa
terkait dengan Diponegoro dimana kemudian seorang Ustadz Salim a fillah ini begitu mendalami
darah tentang riset yang bukunya tidak serius ya kita bikin historical fiction yang banyak
memasukkan unsur-unsur yang memperkaya cerita tapi memang bagi saya Pangeran Diponegoro
Istimewa ya kebetulan ini bulan November 10 November hari pahlawan

(07:21) 11 November hari lahirnya jadi kita bisa sebut ini bulannya Diponegoro ini kalau saya boleh
mengutip Profesor Peter karrie adalah bukan hanya milik orang Jawa tapi milik oleh seorang yang
menjadi milik seluruh bangsa Indonesia bukan hanya karena dia sudah dapat SK pahlawan nasional
tetapi karena pada diri Diponegoro mengalir darah dari mungkin seluruh pelosok Indonesia dari dulu
nenek moyangnya Putri wandan istri Raja Majapahit dia punya darah Banda Neira Kemudian dari
Nyai Ageng sabinah ya dia punya darah dari

(08:05) Giri yang berarti juga adalah darah dari macam-macam gitu ya Kemudian dari nenek
moyangnya di uang sama Taram dia punya darah dari Hadramaut misalnya dari merusak basyaiban
ibunda mengkubuwono pertama yang dalam literatur disebut sebagai masa yudawati Kemudian dari
nenek buyutnya Ratu Ageng Tegalrejo dia punya darah Madura sekaligus punya darah Bima sekaligus
punya darah Gowa Tallo ya sekaligus punya darah dari Bugis dan Makassar dia punya darah dari
Palembang dia punya darah dari Aceh dia punya darah dari Pajajaran dia punya darah sangat kaya

(08:51) pada dirinya tidak bisa lagi dan dia hanya pahlawannya orang Jogja dia tidak bisa diklaim
hanya pahlawannya orang Jawa dia meskipun perang yang dikobarkannya disebut perang Jawa dia
adalah milik seluruh Indonesia yang kedua saya mengutip ya beberapa tokoh nasional termasuk
misalnya Pak Anies Baswedan yang sering menggaungkan ini adalah Diponegoro itu bisa dianggap
sebagai salah satu penendang Bola Salju menuju kemerdekaan tanpa mengecilkan peran pahlawan
yang lain karena secara kronologis Perang Diponegoro itu

(09:27) berdampak secara kausalitas terhadap kemerdekaan Perang Diponegoro Belanda bangkrut
kemudian tanam paksa untuk memulihkan keberhasilan kebangkrutan itu tanam paksa kemudian
lahir politik etis politik etis melahirkan sekolah dan rumah sakit dan sekolah-sekolah yang kemudian
diakses bangsawan dari situ timbul kesadaran nasional pergerakan kebangkitan nasional sampai ke
kemerdekaan Indonesia jadi ini timeline yang tidak bisa dibantah satu karena memang ya peristiwa
sejarah itu kan selalu berkaitan secara kronologis satu
(10:11) sama lain sehingga kita bisa mengatakan Diponegoro salah satu penendang Bola Salju
menuju kemerdekaan Indonesia makanya saya sih pengen sebenarnya mengangkat semua pahlawan
tapi ya harus mulai dengan yang deket kira-kira kalau mau belajar banyak sumbernya kebetulan kan
kita tahu daerah Diponegoro punya Babat yang sudah menjadi Borobudur ada di kantor ini nah ini
menjadi sumber yang sangat menarik untuk dikaji yang di zaman Diponegoro itu orangnya
literasinya luar biasa Karena yang lulus babak Diponegoro bukan beliau sendiri Keraton Surakarta

(11:01) nulis Keraton Yogyakarta nulis kemudian anak buahnya Namanya Raden bahasa
gontokusumo nulis ini yang saya pegang ini transpirasi dari babatnya gontokusumo yang 8 jilid salah
satu yang paling tebal ibunya nulis Raden istrinya Raden Ayu ratnaningsih nulis putranya Diponegoro
alun nulis gitu ya pakualaman nulis ya Suryo Ngalam nulis bahkan musuhnya nulis yang namanya
Cokro negoro dari Purworejo yang dulu berperang di pihak Surakarta melawan beliau itupun nulis
dan tulisannya itu Boleh dikata pada banyak titik sangat objektif

(11:36) sebagai lawan ada pujiannya sebagai lawan ada kekagumannya sebagai lawan kritik sebagai
itu luar biasa sumber-sumber zaman itu sangat kaya sehingga ketika kita menghadirkan sejarah ini
dalam bentuk yang lebih populer kita mencari ikan dari sumber-sumber pada zaman itu ini
kemudahan saja karena nilai dekat mudah maka Diponegoro gitu kemudian sampai terpikir untuk
menuangkannya dalam bentuk novel sejarah Ya gimana itu ceritanya satu yang serius mengkaji
sebagai akademisi sudah banyak dan bukan main-main ya Selain

(12:17) luar biasa ada Profesor Saleh Jamhari sebelumnya ada Profesor Soekanto sebelumnya juga
ada Profesor Yamin gitu ya sebelum ya Ada lagi banyak ya tokoh-tokoh yang sudah mengkaji secara
akademis tentang Diponegoro tetapi tulisan akademis itu hampir pasti biasanya persebarannya
terbatas saya merasa perlu untuk mengangkatnya menjadi sesuatu yang lebih populer saya serius
Nanti pada berat bacanya sudah cerita sajalah akhirnya gitu itu pilihan saja gitu ya pilihan strategi
untuk mengenalkan lebih dekat dengan Pangeran Diponegoro dan luar biasa nih

(13:07) temen-temen yang belum baca ini perlu baca ya baru apa namanya buku pertama karena
saya ingin meniru babat Diponegoro yang Bapak Diponegoro itu bukan cuma cerita tentang diri
beliau tapi sejarah jawa sejak masa sebelumnya Maka nanti melalui Pangeran Diponegoro di buku
kedua saya ingin mengenalkan Wali Songo di buku ketiga mungkin saya mengenalkan Sultan Agung
di buku ke-4 saya ingin mengenalkan Sri Sultan Hamengkubuwono Pertama itu rencana mudah-
mudahan Allah berikan kekuatan dan ini sambutan dari masyarakat luar

(13:46) biasa Alhamdulillah cukup menggembirakan bahwa buku ini sudah cetak ulang beberapa kali
dan juga banyak apresiasi dari para pembaca bahkan Mas Hanung Bramantyo mengatakan wah ini
sudah sinematik Ustaz jadi naskah novelnya itu sudah sinematik kalau mau diubah jadi skenari film
tinggal satu langkah-langkah lagi nah artinya beliau mengapresiasi cuman memang kita
membayangkan itu di film [Tertawa] yang kemudian berkenan dengan budget sebesar itu dengan
mungkin pengalaman film sejarah itu peminatnya Apakah banyak atau tidak orang masih

(14:28) meraba-raba meskipun kalau digarap dengan baik saya kira menarik seperti filmnya tentang
The Rolling currents di Korea ya tentang admirally Sun Shin itu bisa meledak dan menjadi salah satu
kebanggaannya Korea karena Korea itu kan obsesinya satu ngalahin Jepang sejarah bahwa kita
pernah ngalahin Jepang itu sering sekali dengan Jepang dia kan cerita admiralkan Korea dari invasi
Jepang pada masa Toyota di Jepang jadi dari 12 kapal bisa menaklukkan mengalahkan 300 kapal itu
kan kebanggaan itu sendiri contoh ya bangsa yang berhasil

(15:21) mengangkat sejarah untuk menjadi pemantik semangat masa kini untuk menuju masa depan
Jepang Korea gitu ya buku tentang Toyota judulnya Taiko karya ichiyoshikawa itu konon sampai
sekarang terjual sudah 300 juta eksemplar padahal Orang Jepang itu cuma 150 juta berarti rata-rata
orang Jepang itu beli lebih dari satu temannya sampai seperti itu dan tokoh Han Diponegoro sangat
layak ya level yang seperti sejarah-sejarah yang dibangun negara lain dan ya Menceritakan sejarah
dengan cara populer ini ya pilihan logis dalam

(16:02) kondisi kita ya untuk supaya bisa masyarakat mengakses dan menikmati cuman yang Saya
kagum ini prosesnya kalian nulis buku setebal itu biasanya Alhamdulillah saya termasuk yang apa ya
mendapatkan cipratan kecanduan baca babat dari Kang Mas Roni kemarin sedang mengkaji
membaca babadnya Raden bahasa guntukusumo salah satu panglimanya Pangeran Diponegoro dan
saya kemarin buka-buka ini Mas Roni kemarin sudah Cerita tentang perang tilang masalahnya sudah
cerita tentang banyak hal ya terkait keberadaan planet di sekitar Candi Borobudur

(16:57) di babatnya bontokusumo banyak cerita tentang kedatangan Pangeran Diponegoro hingga
Menoreh kemudian sampai ke matesih kemudian berunding di Wisma Residence dalam tanda kutip
berundingnya itu itu banyak diceritakan oleh gondokusumo di jilid ke-6 dari babatnya ini tebel
banget ini termasuk jilid yang tipis karena kalau jilid pertama saya belum hitung tapi di apa rak saya
itu babatnya gondokusuma itu segini-sendiri tebel ya total baru bapaknya karena dia datanya salah
satu yang paling lengkap dan seperti parafrase

(17:41) terhadap babatnya Pangeran Diponegoro sendiri artinya menjelaskan Lebih detail gitu dari
situ tuh kalau baca babat itu kan kita jadi mengenal secara pribadi ya beliau-beliaunya ini Dan dari
situ kita mengenal watak-watak yang khas dari yang kita angkat gitu kalau babad yang lain Ustadz
yang banyak di ambil sebagai referensi yang beban yang mana saya terus terang meskipun juga
membaca naskah babak Diponegoro yang diterbitkan oleh Perpustakaan Nasional beserta
terjemahan Meskipun penerjemahannya banyak yang tidak tepat

(18:20) ya Menurut saya menurut saya saya juga banyak mengandalkan sumber-sumber sekunder
hasil penelitian seperti tentu andalan Kita karya Profesor pikir Keri di apa namanya puasa ramalan
ditakdir ataupun karya Profesor salah satu hari disertasi beliau yang berjudul stel benteng strategi
menjinakkan Diponegoro itu salah satu yang sangat menarik ya stel benteng karya Profesor Jamhari
itu Nah kalau sumber asli saya sangat ya Harus banyak berhutang kepada Mas Roni ya penyusun
Babat yang sangat tekun Apa nama tempat yang ada dalam babad nek iso

(18:59) ditekan barangkali para sumber budaya ingin mengajukan pertanyaan silahkan nanti bisa
dituliskan di kolom komentar dan kita akan membahas itu namun sebelumnya ini yang seru ini kami
sempat mengambil video pendek spot-spot yang terkait dengan perjuangan Pangeran Diponegoro di
sekitar Borobudur kita lihat sedikit kemudian nanti kita bisa membahas spot-sebab tersebut tokoh
utama yang tinggal di kampung tinggal yang waktu itu sebetulnya bukan kampung ya sudah sebuah
pemerintahan yang besar jadi ini menjadi cikal bakal dari

(20:07) masyarakat kampung tinggal makamnya masih ada dan ini merupakan tokoh Sentral dari
perang besar yang terjadi di kampung tinggal perang tinggal yang waktu di part 1 disebut oleh qironi
Sudewo itu melibatkan 4000 tentara Belanda yang akan menyerbu kampung tinggal Masyaallah ini
mendukung perjuangan Diponegoro kemudian akan diserang pada saat itu posisi dari pasukan
Diponegoro ada di The Show kemudian [Tertawa] kemudian utusan itu menyampaikan peristiwa itu
dan 4000 itu kemudian disong-song oleh pasukannya pangeran dan

(20:56) kemenangan besar disebutkan di dalam babak di situ masih awal ya kalau nggak salah bulan
November 1825 dan itu pada waktu itu yang memegang pimpinan masih komisaris jenderal Dubois
yang di dalam babat sering disebut kebersihan itu itu masih mengandalkan strategi perang ala
perang Napoleon jadi dengan kekuatan besar berhadapan nah ini akan berbeda dengan tahun-tahun
berikutnya di mana Jenderal de Kock mengambil alih dibentuklah Apa yang disebut sebagai koloni
gerak cepat atau koloni mobil yang kemudian sangat lincah untuk mengejar pasukan Diponegoro

(21:37) ke pegunungan-pegunungan kalau awal ini banyak sekali kemenangan Pangeran Diponegoro
karena secara strategi mungkin Belanda juga masih meraba-raba bingung hanya berjarak sekitar 100
meter itu ada Pesantren Dan saya kira salah satu supplier prajurit itu kaum santri mungkin bisa
ditampilkan videonya nah ini adalah langgar atau Mushola yang menjadi sebagian dari pesantren
dan di belakang Pesantren sikalan ini ada makam-makam juga termasuk di sana ada makam sendiri
dan menurut informasi lisan yang berkembang di sana Kyai Mubarok ini

(22:23) kemudian yang menurunkan kyai-kyai di pesantren Tegalrejo Masyaallah yang kemudian ini
juga salah satu Spot penting dan selain itu juga ada beberapa makam di sini yang bisa dikatakan
sebagai makam dari prajurit-prajurit atau para syuhada yang meninggal pada saat itu pada
pertempuran itu salah satunya adalah makam Kyai suronegoro videonya di makam itu cuma tidak
bisa detil Ustaz karena kebetulan saat itu hujan negoro

(23:31) penting juga masih teridentifikasi masih ada satu penanda yang saya kira ini banyak
diceritakan oleh Indonesia sayangnya sebagian dari pohon Kemuning itu sudah mati tapi ada juga
yang ada tunasnya yang masih bisa masih bisa dilihat kemudian yang sebelum ini tadi ada video
mengenai genderang perang yang ada di masjid tinggal saat ini jadi bedug yang ada di masjid tinggal
saat ini dipercaya sebagai genderang perang yang digunakan pada saat Diponegoro Ya tentu
originalitasnya tidak sepenuhnya bagian-bagian kulit sudah mengalami

(24:24) penggantian juga pernah dihaluskan oleh oleh tukang pada saat itu katanya juga panjangnya
agak dikurangi Iya iya jadi gemanya itu kabarnya Sudah sudah jauh sudah jauh berbeda dengan
orisinilnya selain itu juga ada beberapa ini juga ada ada tongkat yang digunakan tempo balik pada
saat khotbah Jumat ini sebetulnya landean tumbal Radian tombak yang diambil bagian bawahnya
Dan ini juga bagian dari saksi dari peristiwa perang yang terjadi ditinggal pada saat itu nah selain itu
juga ada beberapa makam yang kita tidak

(25:06) ambil gambarnya dan makam Kyai singoleksono yang ini ada di dekat sungai Progo yang ini
juga menurut dijadikan tempat untuk pembantaian ya Karena pada saat itu banyak yang menjadi
tawanan Belanda dan Belanda dengan kejamnya itu membantai dan dilarutkan zaman dubus dan
Jenderal Van Din itu habis-habisan memang mereka mereka dalam mencoba untuk menyerang
Pangeran pengikut itu sampai dengan siksaan siksaan kejam dan juga masih ada di juwahan itu
makam Mbah jukill yang salah satu juga sangat membantu Pangeran Diponegoro memenuhi

(25:46) amunisi perjuangannya karena petugas sedikit Ustaz kami kemarin dapatkan informasi
mengenai seorang tokoh bernama tanjing sia beliau adalah seorang Kapitan yang menjadi penguasa
untuk pengaturan perdagangan kapiten Cina di daerah kedu diangkat dan menghubungkan tiga
waktu itu Cerita yang berkembang beliau itu sebetulnya diam-diam membantu Pangeran
Diponegoro menarik Tetapi dia tidak ingin terlihat membantu jangan sampai jangan sampai beliau
mempersilahkan toko atau gudangnya itu jadi ini masyarakat di jawahan itu

(26:39) gimana ya mengatakan bahwa Google itu berarti konotasinya negatif ya karena mencuri
menjarah untuk untuk perjuangan tapi sesungguhnya sehingga kita mengkaitkan dengan cerita
tentang tanjing tadi menarik maka sebetulnya judulnya itu memang seijin seijin yang punya hanya
saja agar pemiliknya tidak dicurigai itu sama dulu dengan apa namanya masa perang Mangkubumi
itu menggung Arum bilang itu kan disebut perang kendang karena dia suka ngelempar kendang ke
arah Pangeran Mangkubumi dia berperang di pihak Surakarta melawan
(27:15) Pangeran Mangkubumi dia bersama VOC kan gitu ya Pangeran kendang itu ternyata
kendangnya diisi berbagai emas dan perhiasan itu dukungan dari Pakubuwono 2 untuk adiknya
berperan tapi jangan sampai ketahuan [Tertawa] dan ada juga makam-makam dari cikal bakal Di
beberapa desa di sekitaran wanurejo ada di Harapan kemudian ada di Bejen Kyai Haji kemudian ada
di sorokan ini adalah nama-nama dari pendukung dari apa pemerintahan ya lokal selanjutnya ini ada
spot menarik juga yaitu Spot pengintaian Puncak oleh karena di sinilah

(28:13) godokusumo meninggalkan pengikutnya disebut juga Puncak gondokusumo jadi Kusumo itu
kan bunga-bunga Pura wangi itu kan aroma bunga itu kadang-kadang ada variasi-variasi apalagi
kalau dalam babad karena terikat guru lagunya bisa berubah jadi di sini ada makam 3 pengikut yang
diperintahkan oleh sampai akhirnya di akhir hayatnya dan dimakamkan di sini tetapi ini
menunjukkan betapa strategisnya Puncak gondopurowangi yang ada di lereng Menoreh itu salah
satu bagian dari deretan Menoreh sehingga Sampai sebegitunya memerintahkan agar Jangan

(29:00) pernah ditinggalkan kalau sekarang masa administrasinya wilayah masih di Kabupaten
Magelang tapi sedikit sudah ke keluarga sekarang nyebut semuanya Menoreh gara-gara Api di Bukit
Menoreh padahal Menoreh itu yang dari Magelang ke arah Temanggung Kemudian dari Magelang ke
Kulon Progo itu namanya kelir dari Kulon Progo ke barat saat ini pun kalau sebab budaya mungkin
sekalian bisa menyaksikan itu naik ke sana viewnya sangat indah dan kita bisa membayangkan
Bagaimana dulu pergerakan pasukan musuh itu dengan begitu mudahnya

(29:50) terlihat dari situ sehingga bisa menjaga pasukan untuk kemudian melakukan peperangan-
perangan selanjutnya masih ada sepertinya video yang serupa yaitu pos mati Desa Gili Tengah di situ
juga terlihat ya landscape sehingga sangat mudah untuk mengawasi pergerakan musuh Kenapa
disebut pos mati ini adalah legenda di masyarakat yang kami juga belum mengkonfirmasi
kebenarannya disitulah kuda dari entah bangunan sendiri atau atau panglimanya itu mati di situ dan
saya pernah dengar cerita itu Kamil Kalau tidak salah menjadi Panglima tertinggi yang terlebih

(30:52) dahulu menjadi Panglima tertinggi Itu Kakaknya dan kakaknya ini diambil menantu oleh
Pangeran Diponegoro itu kena meriam dadanya pecah dan beliau di apa namanya dalam pelukan
Pangeran Diponegoro itu kisahnya luar biasa mengharu biru ada juga nanti dilihatin Noval ya dan ini
sebetulnya ada pertanyaan yang secara otomatis terjawab nih di komentar-komentar tadi sudah ada
menanyakan mengenai jejak Pangeran Diponegoro di Menoreh oleh Wais you corni Ahmad mungkin
ada keterangan tambahan Ustadz mungkin kalau yang disebut Menoreh karena dahulu adalah

(31:39) sebuah pegunungan yang membujur dari arah Magelang ke arah Temanggung terutama di
Salaman ya kita punya langgar Ageng di Menoreh langgar Ageng Pangeran Diponegoro ini
berdekatan dengan Pesanggrahan yang dahulu Pangeran Diponegoro Begitu tiba itu tinggal di situ
selama satu pekan satu pekan itu ya satu pasar itu 5 hari 5 hari itu misalnya kalau di babatnya
gondokusumo kita bisa melihat di jilid ke-6 ini tepi Menoreh ing Dusun Sanggrahan sampun mirantio
praptono perlu atur format pabrik nah ini bahwa ketika Pangeran Diponegoro tiba di Dusun

(32:31) Menoreh jadi dulu nama dusunnya sudah menoleh itu di ke daerah salaman kemudian yang
sekarang ada langgar agennya ada Pesanggrahan di situ kondisi Pangeran Diponegoro itu masih
pucat karena beliau terkena malaria dan kemudian di situ memutuskan beristirahat Kemudian beliau
mengatakan kepada Kolonel clarence ya dalam babad itu disebut 1757 1830 ini datang ke Menoreh
menuju ke Magelang untuk berdami ya istilahnya untuk perundingan perdamaian dengan Jenderal
de Kock itu

(33:36) mesra di Menoreh jadi di sini disebutkan beliau sudah memulai puasa di situ dan ini sudah
tanggal 1 Poso Ramlan puasa Romadhon itu adalah petopo menurut agama Islam yang harus saya
jalani jadi saya tidak ingin diganggu saya tidak ingin bicara-bicara tentang hal-hal lain pokoknya
beribadah terlebih dahulu ini salah satu tempat yang bernama Menoreh kalau kemudian tadi
ditanyakan tentang jejak Pangeran Diponegoro di Menoreh kalau yang dimaksud adalah
pegunungan menora yang sekarang kita kenal maka jogjanya menjadi banyak sekali kemudian

(34:15) akan membicarakan sampai ketika beliau sejak bulan September 1829 sudah menyeberangi
kalibuku untuk ke arah barat menuju ke daerah-daerah yang sekarang disebut sebagai Purworejo
Kebumen dan Purbalingga Purworejo Kebumen Wonosobo Purbalingga arah-arah itu dimana
pegunungan itu sekarang juga banyak sekali desa-desa yang pernah beliau lewati dan menjadi saksi
Perang Diponegoro sendiri berarti mempunyai peran yang cukup panjang dalam rentang karena
1825 sudah sudah jadi medan pertempuran dan pertempuran nanti di tahun 1830

(35:01) itu ada cerita menarik itu Diponegoro ketika dari kecawang daerah pegelen Barat menuju ke
Magelang itu beliau tidak dipamerkan oleh salah seorang pamannya melewati sungai Bogowonto
nyebrang Karena nyebrang bogoheunto Karena tidak boleh dua kali sehingga ketika akan melewati
Bobotoh harus kemudian naik ke atas supaya melewati anaknya karena nama nama anak kali
bogoheunto itu beda nama waktu itu maka tidak dianggap kali bogoto itu baru boleh nyebrang
Karena kalau lewat kali begawanto lagi nggak boleh jadi makanya

(35:32) kemudian muncul turunnya di sini di Menoreh di salaman jadi tidak lewat Purworejo bagian
selatan tapi lewat bagian lebih Utara supaya bisa tidak melewati kali pohon atau strategi mengulur
waktu juga mungkin dan luar biasanya begitu sampai Menoreh itu Pangeran itu 400 pengikut begitu
sampai Menoreh sudah 3000 jadi rakyat sepanjang perjalanan itu banyak yang kemudian jajanan
siap derek Kanjeng Pangeran Diponegoro akhirnya banyak sekali yang bergabung sampai 3000 orang
Padahal itu sudah di akhir-akhir masa perjuangan tapi ternyata yang setia

(36:13) kepada beliau itu banyak sekali bahkan bupati-bupati yang semula pihak Belanda ketika
Pangeran Diponegoro lewat itu tetap memberikan pisusung ngasih kambing ngasih ayam ngasih
sayuran kelapa gula itu kopi teh macam-macam itu masih di diaturke Kepada beliau artinya nama
beliau masih sangat dihormati oleh rakyat jumlahnya yang akan kemudian membela beliau kalau
terjadi apa-apa padahal Belanda juga di akhir-akhir itulah strategi Jenderal Dukuh kalau dulu Dubois
dan funkin itu sangat kejam kepada para penduduk dan clearance ini pendekatannya

(37:09) pendekatan teritorial dilakukan jadi yang mau bertani di wilayah Belanda dikasih alat dikasih
kerbau dikasih benih dikasih pupuk gitu ya kemudian mereka dapat uang bulanan dari Belanda
pokoknya kudu Melu londo Ning entuk macam-macam kemudian Pangeran Diponegoro dicitrakan
sebagai merampas mengambil gitu ya kejam kepada penduduk yang hendak apa namanya hendak
melawan kepada dia adalah sebagainya Itu luar biasa penghancuran namanya jadi karakter
assassination sebetulnya menjawab juga pertanyaan dari sobat budaya namanya Huda Anggara

(37:51) mengenai Bagaimana perjalanan pangenan Diponegoro melewati perbukitan Menoreh dan
apakah membangun basis pertahanan di lereng Menoreh secara umum tidak membangun basis
pertahanan ya karena Pangeran Diponegoro itu seorang gerilyawan alami artinya beliau bukan orang
yang harus bermarkas di satu titik Dengan apa namanya membangun kupu-kupu pertahanan itu
justru strateginya Belanda yang disebut stelsel benteng itu jadi selama kurun 1826 sampai 1829 itu
Belanda membangun kurang tidak kurang dari 280 benteng membenteng di barat

(38:30) sampai Nganjuk di Jawa Timur untuk memutus logistik dan memutus komunikasi pasukan-
pasukan Pangeran Diponegoro alami Apa yang harus dilakukan bermarkas juga menyatu dengan
penduduk desa gitu ya makanya banyak kemudian desa-desa yang semula tadi menjadi markasnya
Pangeran Diponegoro begitu Pangeran pura meninggalkan mungkin Belanda sampai ke situ telat
Mereka kemudian menghancurkan Desa itu dan lain sebagainya itu sering terjadi seperti itu sebab
sekalian apabila masih ada pertanyaan nih sangat menarik ini silahkan ditulis di kolom komentar dan

(39:07) seperti biasa ada merchandise menarik Borobudur dan juga Borobudur stories of the sun
temple Jadi ini silahkan nanti yang menyampaikan pertanyaannya nanti kita bisa bacakan dan akan
mendapatkan apresiasi dari kami mengenai langgar Agung Pangeran Diponegoro yang ada di daerah
salaman tidak terlalu jauh juga dari Borobudur sangat dekat sangat dekat Jadi kalau pada berkunjung
ke Borobudur mungkin dilengkapi dengan berkunjung ke langgar Ageng Pangeran Diponegoro di
salaman ini sangat menarik nah ini Sayang sekali kami waktu itu

(40:08) karena keterbatasan waktu tidak bisa mengakses untuk mendapatkan foto Alquran dan kitab
kuning ya karena kami sangat memahami bahwa tepat itu sangat penting sehingga tidak sembarang
orang boleh melihat dan tapi dari Bali konservasi Harusnya bisa dapat akses dan ada satu yang kami
sayangkan juga tidak jauh dari sini ada mengarah ke kita Menoreh itu ada guolowo namanya sempat
tempat persinggahan namun sayangnya banyak hilang ustad karena bersama dengan bukit-bukitnya
karena penambangan Ya Allah tapi masyarakat masih mempunyai memori

(40:53) yang kuat [Musik] dari konservasi itu karena memang pembangunan selalu berjalan di mana-
mana ya termasuk kita kalau membaca babad Ya seperti Nasrani mungkin sudah pernah
menyampaikan ya nama nama-nama tempat di masa itu yang sudah berubah karena perubahan-
perubahan administratif di masa sekarang ya tilang yang sekarang disebut tilang mungkin hanya
kampung kampung ya ini ada juga pertanyaan mengenai Benteng Stelsel dari indratama Adi Prayoga
Apa langkah Pangeran Diponegoro dalam menghadapi strategi Benteng Stelsel yang dibuat Belanda
dan Mengapa

(41:46) bisa membuat pasukan ini menjadi semakin terdesak memang stelsel benteng Ini strategi
yang digagas oleh seorang Perwira dari Rusia namanya France David focus wakilnya memang jenius
militer ya jadi perwira Zeni Sebenarnya bukan perwira kavaleri atau Infanteri tapi dia mengajukan
kepada Dekok kalau mau menghadapi orang yang gerilyanya sangat didukung alam seperti ini mau
tidak mau kita setiap daerah yang kita duduki kita bangun benteng Lalu ada jalur-jalur yang sudah
kita tetapkan antar benteng Ini kalau satu benteng diserang dia bisa

(42:25) ngasih tanda langsung dari benteng lain bisa bantu itulah yang kemudian diterapkan dan ini
memang strategi yang sangat mahal diakui oleh de Kock ini strategi yang sangat mahal tapi tidak bisa
tidak itulah satu-satunya cara untuk bisa mengalahkan Pangeran Diponegoro jadi benteng-benteng
ini ada yang besar ada yang kecil tergantung wilayah yang dikuasai Belanda maka pada saat itu
karena benteng-benteng ini semakin ketat kita bisa bayangkan pasukannya tidak bisa ngerekam di
satu tempat jadi dia dipimpin oleh Komandan komandan para

(42:59) ahli basah para basah para apa namanya Dullah angkat Dullah para Syekh itu terpisah-pisah
di banyak tempat dulu ketika belum ada benteng-benteng ini mereka bisa sangat cepat
berhubungan seorang berkuda dikirim Ayo gerak-gerak bareng-bareng dan lain sebagainya begitu
banyak benteng ini maka menjadi kesulitan untuk berkomunikasi satu sama lain itu yang pertama
yang kedua logistiknya juga karena ada benteng-benteng ini mengawasi penduduk-penduduk di
sekitarnya kalau ada yang bergerak bahwa misalnya kan zaman dulu bawa sego penahan berapa

(43:33) pikul atau beberapa gendong untuk mensuplai pasukan Diponegoro ketahuan sehingga
secara logistik juga sangat kesulitan Pangeran Diponegoro sempat merespon dengan cara
memerintahkan pasukannya untuk merebut benteng-benteng ini tetapi banyak yang mengalami
kegagalan karena koordinasi antar benteng Ini bagus sekali dia kirim panah api atau tembakan yang
memberi tanda ke atas dari benteng lain segera bisa membantu termasuk kekalahan Sentot Ali
basah yang terbesar di akhir tahun 129 itu di benteng Nanggulan dekat sini

(44:08) masih jadi di nanggulannya ada benteng Belanda besar oleh sentok di serbu habis-habisan
ternyata beliau sampai kalah kehilangan banyak sekali pasukan itu contoh Bagaimana kemudian
strategi meng-counter stelsel benteng ini banyak tidak efektif ada berapa benteng saat yang
dibangun 280 kita bisa bayangkan dan seandainya perang belum berakhir mungkin bisa bertambah
lagi tambah lagi ini terkait dengan spot-spot tadi ya yang kita tampilkan kemudian juga banyak
pertanyaan juga mengenai jejak-jejak tadi di sekitar tinggal

(44:53) kemudian di sekitar Menoreh ini ini bagaimana menurut Ustadz kondisi saat ini dan
bagaimana kita kemudian perlu mengembangkan perlu merevitalisasi mungkin iya ini saya kira
menjadi apa namanya tanggung jawab Kita bersamanya masyarakat juga punya peran di situ ada
cerita-cerita yang masih tersisa berkembang di tengah masyarakat yang cerita-cerita ini mungkin
tidak termaktub di dalam babat terlewat diceritakan memang kalau semua diceritakan karena akan
menjadi banyak sekali Nah kita punya peran untuk melestarikan cerita-cerita tersebut

(45:29) mungkin ada teman-teman karang taruna peduli wisata saya bisa merangkum cerita itu
membukukan kemudian menjadi panduan bagi teman-teman yang akan Pandu wisata di situ sangat
menarik yang dijalankan di Kulon Progo kata Mas Roni adalah bagaimana kemudian setiap desa
punya buku Sejarah desa yang kemudian itu bisa menjadi panduan ketika Desa ini menjadi desa
wisata sejarah jadi siapapun pemandunya baca buku itu islam itu saya kira ke depan penting seperti
situs-situs langgar Ageng situs matesih ya apalagi yang sudah dikelola dengan baik seperti

(46:06) museum di Wisma Residence Magelang dan sebagainya patut disertakan mungkin dalam apa
namanya informasi wisata Borobudur ya kalau kemudian bisa menjadi hal-hal yang bisa diakses oleh
teman-teman wisatawan saya sendiri sekarang banyak mengelola Pesantren masyarakat Merapi
Merbabu yang ada di jalan tembus Magelang Boyolali KM 30 di dalam babadnya Diponegoro
maupun babatnya gondokusumo Diceritakan bahwa kesatuan-kesatuan pasukan dari pajang itu
ketika Diponegoro tiba di Menoreh itu banyak yang bergabung kalau saya akhirnya berkesimpulan
pasti

(46:50) Lewat sini lewat apa namanya selopas gitu kan lewat daerah diantara Lereng Merapi
Merbabu yaitu paling mungkin Jalannya waktu itu situ berarti kalau kita misalnya mau napak tilaso
ini jalan yang dulu ditempuh oleh pasukan Pangeran Diponegoro untuk bergabung ke Menoreh dari
wilayah pajang Nah itu pasti lewat situ itu misalnya di sekitaran Kartosuro saat ini ya sekitar
Kartosuro kemudian daerah-daerah Surakarta nah ini ada satu pertanyaan juga Ustadz ini sebetulnya
ini kepada teman-teman di balik konservasi Apakah bedug

(47:30) peninggalan Pangeran Diponegoro masih digunakan masih bisa dikunjungi juga dan Mengapa
Pangeran Diponegoro memilih ya lokasi luar negeri ini sebagai gerilya awal ya awal gerilya untuk
perjuangan ini medan pertempuran Pangeran Diponegoro pada bagian awal perjuangan itu memang
luar biasa luas dan sebenarnya tidak bisa ditentukan bahwa beliau memilih satu tempat dimanapun
bisa campur dengan Belanda dengan kondisi menguntungkan pasti beliau akan lakukan maka markas
Pangeran Diponegoro itu mungkin orang Umar khasiat di Gua Selarong Selarong

(48:13) itu ya cuma beberapa kali dan beberapa waktu artinya markasnya itu berpindah-pindah terus
namanya juga seorang pernah dipertahankan habis-habisan tetapi ketika satu kondisi tidak bisa
dipertahankan ya beliau harus pindah geser lagi termasuk Ndeso ini kan markas besar setelah
Diponegoro kita Selarong dihancurkan Belanda bergerak ke barat menyeberang sungai Progo di
klangon kemudian bergerak ke arah utara sedikit menuju deksel di situ markas besar Ketika Belanda
tahu Pangeran Diponegoro menyeberang sungai Progo mereka menggerakkan pasukan besar

(48:48) tadi yang dipimpin oleh Dubois kemudian menuju tinggal tadi tinggal ini titik ketemu Clash
yang kedua pasukan dan besar kemungkinan juga tidak Sebentar ya tinggal di sekitar tinggal dan
dalam waktu cukup lama juga luar biasa Dan itu artinya masyarakat di sini itu mendukung
perjuangan dengan luar biasa ya kemarin saya sempat nyimak diskusi dengan Mas Roni Lha iya 4000
pasukan itu cateringnya gimana itu kan berarti Bagaimana masyarakat yang luar biasa mendukung
logistik pasukan yang semacam itu ya Ini ada pertanyaan menarik unik ini karena kita

(49:26) sudah ada di bagian akhir dan nanti mohon izin lebih dari satu jam nih pertanyaan yang khas
generasi muda Bagaimana cara kita sebagai generasi muda mengikuti jejak-jejak Pangeran
Diponegoro dalam menjaga warisan budaya terutama di daerah Magelang mengingat di era
sekarang banyak generasi muda yang menyukai justru budaya luar Saya kira kita perlu banyak sekali
mengenalkan Ya bagi kita yang yang lebih lebih senior mungkin mengenalkan untuk generasi muda
juga harus punya kursi tinggi pengen tahu tentang sejarah termasuk saya ini senang

(50:08) baca babat itu karena kadang-kadang kita menemukan kejadian-kejadian yang ada lucunya
Pangeran Diponegoro itu juga humoris bisa memberikan contoh kita melihat gambaran pahlawan itu
jangan cuma tapi ada humorisnya ini cerita ini jenis Nabi Muhammad jadi ketika Diponegoro
ditawari oleh kolonel clearance nanti sepanjang perjalanan dari ke Cawang di wilayah Kebumen
sekarang menuju ke Magelang itu kan lewat benteng-benteng Belanda di setiap benteng yang
dilewati Apakah Pangeran Diponegoro mau dihormati pakai tembakan meriam Berapa jumlahnya
kalau

(51:09) mau dihormati Diponegoro mengatakan aku ini khalifahnya Rasulullah Shallallahu Alaihi
Wasallam jadi Rasulullah itu sahabatnya 40 yang paling utama dan beliau itu adalah Nabi kemudian
khalifahnya 4 Berarti jumlahnya 45 Jadi saya mau setiap benteng nanti menembakkan 45 kali kalau
saya lewat ini sampai ada yang mengomentari jangan-jangan pelayanan Diponegoro itu sudah
menubuatkan Kapan Indonesia merdeka 45 tembakan meriam di setiap benteng kemudian kalau 45
tembakan meriam di setiap benteng habis nanti peluru kami itu

(51:56) boros sekali gitu ya akhirnya kemudian Pangeran Diponegoro mengatakan Wah kalau begitu
saya ndak usah dihormati pakai tembakan meriam Beliau mengatakan respon dewe noro susah
sebab wes kurma piro tanpa Wilis lire datang karuan watashiro satu Sewu kurma wuwuh
brondongan tiktake kalburan Jero 6 tahun kalau Belanda menghormati saya Sudahlah enggak usah
wong kalian itu menembakkan meriam ke arah saya selama kurang 6 tahun itu sudah 100.

(52:31) 000 [Tertawa] itu jadi tersenyum kecil gara-gara Pangeran Diponegoro godain Ternyata
kalian pernah nembak menghormati saya itu 100.000 tembakan lebih dan enggak ada yang kena
contoh Bagaimana kemudian Pangeran Diponegoro itu apa namanya ya sangat humoris kemudian
kita bisa membaca watak ya Jadi bagaimana Pangeran Diponegoro itu misalnya ketika sudah sampai
di Magelang kemudian sudah ee ketemu dengan Jenderal de Kock gitu ya itu beliau ketika merasa
ditipu itu misalnya di Babat ini direkam Bagaimana beliau akhirnya mogok sudah

(53:14) ini ada kalimatnya Kanjeng Sultan Abdul Hamid awet saking yang dalam Kanjeng Tuan
Jenderal [Musik] ini kemudian ini kalimatnya Luar Biasa beliau ini Iya Kapten yang ada di situ saya
tidak mau bicara apa-apa lagi semua maksud saya sudah jelas tuntutan saya sudah jelas bahwa saya
menghendaki menjadi pemimpin agama tertinggi di tanah Jawa yang bersatu tidak ada lagi maka kita
bisa membaca Kemarahan Dalam kalimat-kalimat beliau ketika merasa ditipu di sini dan kejadian-
kejadian itu jadi ini kalau di filmkan Saya membayangkan luar biasa gitu drama
(54:17) mungkin akan diangkat menjadi sebuah drama itu luar biasa nah teman-teman generasi
muda tentu bisa mengangkat ya fragmen fragmen cerita Pangeran Diponegoro dalam bentuk-bentuk
yang populer di dramakan kemudian Mungkin ada yang pintar animasi boleh nanti mungkin yang
punya apa namanya keuangan yang lebih besar modal yang lebih besar kayak Mas Angga dwimas
sudah mengenalkan dengan film mencuri Raden Saleh di situ beliau menceritakan Bagaimana dua
versi lukisan menggambarkan Pangeran Diponegoro di Magelang Nikolas pineman dengan

(54:57) penyerahan diri Pangeran Diponegoro dan Raden Saleh dengan penangkapan tangan
Diponegoro itu sudah Insya Allah memantik ya anak muda untuk Wah itu gimana sih ceritanya
sebenarnya Tapi ya kemasan-kemasan seperti ini yang mengantarkan orang untuk ingin tahu lebih
banyak itu yang perlu kita perbanyak ini untuk mengenai bagaimana mengenalkan kepada generasi
muda ini cukup banyak yang menanyakan itu sebetulnya mau saya tanyakan di belakang tapi
sepertinya sudah tahu bahkan Ditanya itu ini ada pertanyaan dari [Musik]

(55:35) sebentar saya ini ada dari Robby Yulianto ya Kemudian dari banyak ini yandini kemudian juga
David Banten Tandi Palopo David tadi sudah ya maaf saya tidak tahu jadi teman-teman sekalian yang
tadi nama-namanya dibacakan artinya akan mendapatkan merchandise dari kami silahkan
mengirimkan nama nomor HP dan alamat ke Instagram dengan Mas Roni misalnya dengan

(56:40) channelnya yang mengajak kita berpetualang menyusuri Baba Diponegoro saya respect dan
Profesor Peter karya yang telah dengan serius mengkaji sejarah Pangeran Diponegoro Ya melibatkan
seluruh hidup beliau bahkan saya respek dengan generasi-gerasi muda yang Saya kira tidak
kekurangan cara ya untuk misalnya di sang pangeran dan saya menawarkan banyak adegan-adegan
yang saya kira sangat menarik untuk di mungkin mau di dramakan mau diilustrasikan dalam bentuk
komik ya mau diilustrasikan dalam bentuk animasi dan lain sebagainya Ayo kita bareng-bareng

(57:18) bersama-sama dengan apa yang kita bisa saya Insyaallah akan meneruskan untuk riset dan
menulis Nanti temen-temen yang punya potensi-potensi yang lain Ayo sekedar gambar-gambar
menarik tentang Pangeran Diponegoro kejadian-kejadian menarik dalam hidup beliau yang diangkat
itu akan sudah sangat membantu untuk semakin memantik rasa ingin tahu kita tentang pahlawan
bukan hanya Diponegoro mungkin tapi juga pahlawan-pahlawan yang lain aktualisasi sejarah Insya
Allah selalu relevan ya karena history kan mengulang ya biasanya itu

(57:49) tidak tidak banyak berbeda pola-polanya Artinya kita selalu bisa belajar bukan hanya belajar
sejarah tapi istilah masrani belajar dari sejarah [Musik] Bagaimana kegiatan apa yang perlu
dikembangkan di desa-desa sekitar Borobudur dalam meneladani semangat Jadi bagaimana
meneladani dan bagaimana ada dua pertanyaan Jadinya bagaimana kita sebagai generasi muda ini
meneladani dan yang kedua program apa yang bisa dikembangkan di desa-desa baik yang pertama
untuk mengenal tentu mungkin bisa diselenggarakan nanti saya berharap

(58:25) misalnya di sekitar Borobudur Ada festival Pangeran Diponegoro misalnya kemudian desa-
desa ini menyelenggarakan event atau mungkin di kota Magelang bahkan saya juga akan bicara
dengan pak Walikota Magelang misalnya ada tiap tanggal perlengkapan Pangeran Diponegoro
meskipun suasananya sedih patut juga dibikin acara misalnya memperingati Bagaimana beliau di
Magelang menjalankan ibadah puasa sampai Idul Fitri dengan maksud silaturahmi Idul Fitri ternyata
dikhianati narasi Nasa itu penting untuk terus dikembangkan anda pun kalau kita

(58:58) hendak mewarisi nilai perjuangan beliau tentu oleh perjuangan beliau adalah kecintaan
kepada tanah air kecintaan kepada agama berjuang karena Allah tanpa pamrih semangat rela
berkorban meninggalkan semua kemewahan yang beliau nikmati diburu Tegalrejo rela masuk hutan
keluar hutan ya makan seadanya dengan buah-buahan hutan menderita sakit malaria yang demikian
luar biasa Dahsyat menimpa beliau Tapi beliau tetap Teguh tetap konsisten tetap tidak goyah dalam
nilai-nilai yang diyakininya nah yang seperti ini perlu kita selalu contoh

(59:32) [Musik] pertanyaan tadi adalah dari saudara Robby Yulianto nanti juga bisa dikirimkan nama
dan nomornya kemudian ada satu pertanyaan yang sebetulnya hadir paling awal disimpan karena
saya ini rasa ini sangat sangat penting ya pertanyaan dari nasib Nugraha nasib menanyakan
bagaimana kehidupan toleransi pada masa Pangeran Diponegoro yang beliau berjuang tentu saja di
sana juga beriringan dengan penganut agama lain dan apakah Borobudur yang saat itu menjadi apa
ya salah satu yang sering dilewati begitu ya juga menjadi

(1:00:15) perhatian daripada Diponegoro yang pertama bahwa di dalam pasukan Pangeran
Diponegoro para pendukung ini terdiri dari banyak kalangan pangan itu berhasil menghimpun
pendukung dari kalangan bangsawan para pangeran paman-paman beliau yang beliau kemudian
juga dari kalangan para santri para ulama kemudian juga bahkan tadi disebutkan kisah tentang
Kapitan tanjungsing alias yang seorang Tionghoa tetapi juga mendukung beliau ini menunjukkan ada
satu paduan yang kemudian berhasil disatukan oleh Pangeran Diponegoro bahkan Bromocorah ya

(1:00:57) jadi Bromocorah di zaman Pangeran Diponegoro itu mungkin ya ini obrolan saya dengan
kironi Setyo pada waktu itu adalah pencatatan-pecatan prajurit yang prajurit ini mengalami
pengurangan sangat dahsyat pada masa Hamengkubuwono 2 dan 3 ketika dipaksa oleh penjajah
untuk memperkecil jumlah pasukan Keraton Mereka kemudian menjadi Bromocorah di berbagai
tempat yang ini kemudian bergabung lagi dengan Pangeran Diponegoro dalam perjuangan kemudian
kalau dari sisi keyakinan yang lain Diponegoro memang dalam babad punya

(1:01:30) terminologi yang mungkin kalau dibawa ke masa sekarang agak keras beliau menyebut
kafir dan kafir mortar kafir itu artinya orang Belanda Eropa asing yang beragama Kristen kafir murtad
itu adalah orang Jawa mungkin agamanya islam tetapi kemudian membela Belanda bekerja di pihak
Belanda dengan terang-terangan maka beliau menyebutnya ini karena istilah aqidah ya Dalam pada
itu tetapi meskipun beliau menyebut dengan keras ya beliau kalau sudah kemudian mengenal kalau
kemudian orang yang juga tidak menunjukkan sikap permusuhan

(1:02:08) beliau sangat baik kepada mereka itu karena kemudian selama perang memang ditugaskan
untuk mendekati Pangeran Diponegoro dengan pendekatan-pendekatan yang baik dan tidak tidak
terlihat musuhi maka Diponegoro sangat baik kepada beliau bahkan nasi hadiah termasuk keris dan
lain sebagainya kepada keluarga itu contoh toleransi beliau dan jadi meskipun Belanda pun kalau
karakternya baik dia juga baik tidak ada masalah dengan itu demikian pula orang-orang Tionghoa
yang baik meskipun ada kasus di mana orang Tionghoa ikut menjadi korban ketika

(1:02:48) Pangeran dipotong berperang Kenapa Karena pada saat sebelum Perang Diponegoro
mereka terlibat dalam menza rakyat sebagai penarik pajak yang sangat kejam sampai Pada masa itu
diceritakan ada namanya pajak gendongan gendong anak saja lewat gerbang itu kenapa aja kenapa
aja itu kan luar biasa sangat menjengkelkannya sehingga memang ada mungkin yang menuduh
Pangeran Diponegoro itu anti Cina dalam kondisi itu bukan anti Cinanya anti kezaliman cuma karena
pada waktu subjek yang melakukan adalah orang Jawa memang terjadi ada orang

(1:03:24) Tionghoa jadi korban tetapi bukan karena anti tionghoanya Pak remisi lado dalam novel
beliau tentang Pangeran Diponegoro menampilkan seorang tokoh yang berasal dari kalangan
Tionghoa yang bersahabat dengan Diponegoro sejak berada di sejak berada di mana Tegalrejo
sedemikian pula secara diningrat diceritakan memberi hadiah Seekor kuda yang menjadi kuda
legenda Pangeran Diponegoro ini juga penting untuk penderita angkat di buku ini saya tidak
menafikan bahwa Tadi ada orang Tionghoa yang memusuhi Pangeran Diponegoro maka juga
dimusuhi

(1:04:04) tapi saya menampilkan satu tokoh namanya Xiao seorang Tionghoa yang menjadi sahabat
dekat Pangeran Diponegoro ada di buku ini gitu Jadi kita tetap harus mengangkat nilai-nilai itu oke
nah Ini saya yang penasaran nih terkait dengan pertanyaan nasef tadi Borobudur ini dia
menanyakannya apakah menjadi perhatian Kalau saya sendiri penasaran Apakah kata Borobudur itu
disebut di dalam salah satu babad kalau kata Borobudur tidak disebut karena istilah itu berasal dari
Raffles ya Jadi yang menyebut percandian yang ada di

(1:04:39) tempat ini sebagai Borobudur itu pertama adalah Raffles dalam History Of Java Mungkin
beliau merujuk kepada boro itu nama desa di wilayah ini kemudian Budur atau duhur itu tempat
yang di yang luhur yang mulia nah dahulu Memang agak unik dinasti Mataram itu memberi wewaler
kepada para keturunannya pangeran-pangerannya untuk tidak mengunjungi tempat-tempat adalah
penghormatan ya kepada tempat-tempat itu karena memang itu kan bukan apa namanya tempat
ibadahnya bukan tempat ibadahnya seorang muslim Jadi ngapain ke situ kan zaman itu bukan

(1:05:21) belum ada program wisata dulu kan wisata itu tidak ke wisata budaya dan wisata sejarah
jadi ya tidak ada kepentingannya beliau untuk kemudian saya mendatangi tempat-tempat seperti itu
bahkan ada waler karena mungkin Justru karena menghormati itu tempat ibadah agama lain kita
tidak perlu terlibat di situ kita hormati kita apa namanya kita tidak tidak ikut campur di situ Itu
contohnya tetapi bahwa daerah disekitar Borobudur ini ya pada waktu itu mungkin di dalam babad
lebih banyak urusannya dengan memang beberapa kali menjadi

(1:05:58) medan pertempuran karena tempat ini subur sekali sejak dulu kalau tempatnya subur pasti
ada sumber logistik yang besar itu memang tempat yang sangat menarik untuk dikuasai kalau nggak
dikuasai untuk mendukung logistik mereka jadi memang kalau candinya sendiri tidak disebut Ustadz
ya tetapi kawasan ini memang sangat dekat dengan perjuangan tersebut memiliki peran yang sangat
penting nilai sejarah yang luar biasa Tinggal bagaimana kita menghidupkan kembali spot-spot itu
tentu kita apa ya kemas ulang barangkali saja supaya masyarakat

(1:06:33) generasi muda juga tahu akan sejarah itu dan bukti-bukti mengenai perjuangan itu sudah
ada di akhir [Musik] menjadi tugas kita bersama ya untuk terus mengangkat sejarah bangsa sebagai
satu akar yang kokoh tadi untuk kita bisa tegak berdiri hari ini dan mempersiapkan warisan untuk
anak cucu Pangeran Diponegoro hanya satu diantara begitu banyak mungkin ribuan puluhan ribu
mungkin ratusan ribu orang yang pernah berjuang dan berkorban untuk negara bangsa dan agama
maka Mari kita angkat ya para pahlawan mungkin daerah

(1:07:23) kita sendiri temen-temen di Aceh Tulislah tentang Aceh temen-temen di Minangkabau
Tulislah di Minangkabau teman-teman di Palembang Tulislah kepahlawanan di Palembang dan di
semua daerah sampai ke Maluku sampai ke Papua sampai ke Nusa Tenggara dan sebagainya kita
punya tanggung jawab untuk menancapkan akar yang kokoh bagi bangsa ini untuk tegak di masa
sekarang dan untuk mempersiapkan nilai-nilai yang ditawarkan kepada anak cucu kita itulah caranya
untuk menjaga bangsa ini negara ini yang sudah diwariskan oleh para

(1:07:56) pahlawan kepada kita dengan bagaimana kemudian kita merawat sejarah mengambil nilai
dari sejarah menyebarkan nilai-nilai itu untuk menjadi semangat dan motivasi kita semua luar biasa
sekali dan saya pikir kesimpulannya jelas ini teman-teman bahwa sejarah itu pohon rupanya yang
harus kita jaga akarnya kita tinggikan Apa Pokoknya sampai kemudian kita bisa bisa kerindangan dari
naungan pohon itu nah ini teman-teman yang harus kita garis bawahi gerbang-gerbangnya ada ada
gambar pohon salah ya pohon body dan lain sebagainya
(1:08:42) pohon Kalpataru ini sangat-sangat menarik sekalian terima kasih sekali sudah menyimak
video ini ya sampai dengan akhir dan tadi yang dibacakan pertanyaan-pertanyaannya sangat
menarik nanti akan mendapatkan apresiasi dari kami dan yang tidak mendapat mohon maaf channel
ini dan mudah-mudahan channel ini semakin berkembang Ustadz semakin banyak subscribernya dan
Insyaallah untuk memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi pengembangan dan pelestarian
cagar budaya di Indonesia lagi kami ucapkan terima kasih dan mohon

(1:09:23) maaf kalau banyak kesan dan kekurangannya kita tutup dan selamat siang pada sobat
muda kalian Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh Waalaikumsalam [Musik]

Anda mungkin juga menyukai