Anda di halaman 1dari 5

TUGAS KARYA ILMIAH

TARI TOR-TOR

Disusun Oleh:

KURNIA RISKI RITONGA

11100722

Dosen pengampu:

ADE PUTRA S.Hum, M.Pd

KEMENTERIAN PENDIDIKAN KEBUDAYAAN RISET DAN TEKNOLOGI

INSTITUT SENI INDONESIA PADANG PANJANG

FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN

PENDIDIKAN KRIYA

2022/2023
Kata pengantar

Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat limpahan
Rahmat dan Karunia-nya sehingga kami dapat menyusun tulisan ilmiah ini dengan baik dan
tepat pada waktunya. Dalam tulisan ilmiah ini kami membahas mengenai kebudayaan
Indonesia.

Tulisan ilmiah ini dibuat dengan berbagai observasi dan beberapa bantuan dari berbagai
pihak untuk membantu menyelesaikan tantangan dan hambatan selama mengerjakan tulisan
ilmiah ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan tulisan ilmiah ini.

Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada tulisan ilmiah ini.
Oleh karena itu kami mengundang pembaca untuk memberikan saran serta kritik yang dapat
membangun kami. Kritik konstruktif dari pembaca sangat kami harapkan untuk
penyempurnaan tulisan ilmiah selanjutnya.

Akhir kata semoga tulisan ilmiah ini dapat memberikan manfaat bagi kita sekalian.

Kendari, 8 April 2015


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR [

BAB I PENDAHULUAN II

A. LATAR BELAKANG 1
B. RUMUSAN MASALAH 2
C. TUJUAN PENULISAN 3
D. MANFAAT PENULISAN 4

DAFTAR PUSTAKA 5
BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Dilihat dari buku Agama Hindu oleh Ide Bagus Sudirga dkk, tari Tortor merupakan salah satu
peninggalan zaman Hindu di Sumatera sehingga dapat diketahui bahwa usianya sudah cukup
tua. Hal ini dikarenakan keberadaannya yang sudah cukup lama.D imasa penjajahan,
tari Tortor menjadi sebuah hiburan kesenian bagi para raja sebagai bentuk perlawanan
terhadap tentara Belanda.
Para raja memanfaatkan bunyi-bunyi pada tari Tortor sebagai isyarat bagi masyarakat pada
masa itu
Bunyi yang dipukul memberi tahukan bahwa tentara Belanda telah tiba. Ada juga bunyi
gordang yang mengisyaratkan agar masyarakat mengungsi. Dan masih banyak isyarat bunyi
lainnya.

. Sebaliknya, para Ahli memperkirakan tarian ini sudahh ada sekitar abad ke-13 Masehi. Pada
awal kemunculannya, Tari Tortor bukan suatu tarian melainkan sebagai pelengkap gondang
atau uning-uningan yang berdasarkan ada istiada.Seperti pada upacara-upacara adat di
Mandailing, dimana uning-uningan dibunyikan margondang, akan selalu dilengkapi dengan
acara manortor. Sehingga, manortor atau pertunjukan Tortor ini dulu dipergunakan untuk
upacara adat yang sakral, serta sebagai sebuah persembahan bagi roh leluhur. Namun
manortor ini kemudian dikembangkan sedemikian rupa hingga menarik minat orang banyak
dan menjadi tarian.
Tortor adalah tarian seremonial yang disajikan dengan musik gordang. Secara fisik tortor
merupakan tarian namun makna yang lebih dari hanya sekadar gerakan-gerakannya
menunjukkan tortor adalah sebuah media komunikasi, di mana melalui gerakan yang
disajikan terjadi interaksi antarpartisipan upacara. Orang menarikan tortor disebut panontor

Tari tor-tor merupakan tari yang berasal dari sumatra utara, tepatnya ditanah Batak Kata tor-
tor diamabil dari bunyi hentakan kaki para penari diatas papan rumah adat Batak .alat yang
digunakan pada saat penampila tari tor-tor memiliki bunyi yang serupa bunyi bedug. Akan
tetapi permainan alat musik ini memiliki ciri khas tersendiri, yang pemain gendangnya

Maronang-onang adalah sebutan bagi pemain gendang dalam tari tor-tor. Tidak hanya
memainkan gendang, maronang-onang juga melantunkan syair-syair, seperti syair sejarah,
doa, dan seterusnya. Syair tersebut disesuaikan dengan permintaan pemilik acarara

Tari tor-tor Naposo Nauli Bulung merupakan tari muda-mudi yang ditampilkan pada adat
perkawinan tarian ini ditarikan oleh 6 orang penari yang terdiri dari 3 penari laki-laki dan 3
orang penari perempuan.

Keunikan Tari Tor-Tor

1.Sebagai media komunikasi

Jika dilihat dari sekedar gerakan tetapi sebuah media komunikasi. Karena pada awa alnya
tarian ini merupakan sebuah rituai acara seperti upaca kematian, kesembuhan dan sebagainya
yang disajikan melalui gerakan agar terjadi intraksi antara

2.Diiringin musik gondang


Tarian ini di iringin dengan dondang dalam pertunjukan. Musik gordang sembilan merupakan
salah satu musik tradisional Batak. Irama yang di hasilkan musik ini membuat tor-ror menjdi
lebih hidup. Musik penggiring seperti ini diaminkan terlebih dahulu sebelum tarian dimulai

3.Penari tor-tor mengenakan kain ulos

Ulos adalah salah satu kain tradisional yang bersal dari suku batak. Kain ini biasanya
bernuansa merah, hitam dan putih yang di tambahkan dengan ragam tuntunan dari benang
emas atau pun perak

4. Pantangan saat menari tor-tor

Salah satu pantangan dalam tari ini tangan penari tor-tor ini tidak boleh melewati batas
setinggi bahu ke atas. Apabila pantangan tesebut dihiraujan maka seorang penari harus siap
menerima sekuensi entah itu ilmu pendukunan atau ilmu beladiri dan juga penari akan
mendapatkan kesialan

 Tor-tor tunggal panaluan


 Tor-tor pangurason
 Tur-tor sipitu cawan
 Tor- tor sigale-gale

B. Rumusan masalah

Anda mungkin juga menyukai