Anda di halaman 1dari 8

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Masa Esa, atas berkat dan
rahmat-Nya kami bisa menyelesaikan makalah Seni budaya ini tentang “Tari Tradisional
Budaya Batak Tor-tor”. Makalah ini telah disusun sedemikian mungkin. Kami harap makalah
ini bisa memberi manfaat yang berguna bagi pembaca. Kami sangat menyadari bahwa
makalah yang telah kami buat ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kami
mengahrapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca. Semoga makalah yang
telah kami buat ini dapat bermanfaat bagi kami sendiri dan bagi para pembaca.

Pangkalpinang, 23 Pebuari 2024

Fransisco Don Basco Lumba Gaol

I
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ………………………………………………………………………I
DAFTAR ISI ……………………..…………………………………………………………II
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………………..1
1.1 LATAR BELAKANG ....................…………………………………………………1
1.2 RUMUSAN MASALAH…………………………………………………………….1
1.3 TUJUAN PENELITIAN …………………………………………………………….1
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................2
1. PENGERTIAN DAN SEJARAH TARI TOR-TOR.................................................1-2
2. JENIS-JENIS TARI TOR-TOR................................................................................2-3
3. PENGELOLAAN LAUT DI INDONESIA.................................................................3
BAB III KESIMPULAN.........................................................................................................4
BAB IV DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................5

II
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tari merupakan gerak tubuh seseorang yang teratur dan berirama yang dilakukan di
tempat dan waktu tertentu. Seni tari biasa dilakukan untuk keperluan pergaulan dan
mengungkapkan perasaan, maksud, dan pikiran. Sebuah tarian merupakan perpaduan dari
beberapa unsur, yaitu wiraga (raga), wirasa (rasa), wirama (irama). Ketiga unsur tersebut
melembur menjadi bentuk tarian harmonis.
Pengertian tari tradisional adalah jenis tarian yang berasal dari sebuah budaya tertentu
dan turun-temurun diwariskan dari generasi ke generasi. Umumnya tari tradisional
mengandung nilai-nilai filosofis seperti keagamaan, kepercayaan, dan budaya dari suatu
masyarakat. Tari tradisional dapat menjadi salah satu warisan budaya yang perlu dilestarikan
karena memuat makna-makna penting dari kehidupan masyarakat dan sejarah budaya
mereka.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana sejarah asal-usul tari tor-tor?
2. Apa makna dari tari tor-tor?
3. Apa saja jenis-jenis tari tor-tor dan fungsinya?
1.3 Tujuan Penelitian
1. Agar para pembaca mengetahui asal-usul tari tor-tor.
2. Pembaca dapat mengetahui makna dari tari tor-tor.
3. Pembaca dapat mengetahui jenis-jenis tari tor-tor dan fungsinya.
BAB II
PEMBAHASAN
1. Tari Tor-tor
A. Sejarah
Indonesia memiliki kekayaan warisan budaya dalam bidang seni tari. Setiap
suku di Indonesia memiliki jenis, fungsi, makna, simbol, prosedur, dan nilai estetika
yang berbeda-beda dalam tari. Salah satunya adalah tari tor-tor tari yang berasal dari
sumatera utara. Tari tradisional dari Sumatera Utara ini diperkirakan sudah ada sejak
zaman Batak purba, akan tetapi, pakar tari tor tor mengatakan jika tarian ini ada pada
sekitar abad ke-13. Pada waktu itu, tarian ini dilakukan sebagai tari persembahan
untuk roh leluhur. Berdasarkan buku Agama Hindu yang ditulis oleh Ida Bagus
Sudirga dkk, dikatakan bahwa tari tor tor adalah salah satu peninggalan zaman Hindu
di wilayah Sumatera. Oleh sebab itu, usia dari tarian ini sudah cukup tua karena sudah
ada sejak lama.

Awalnya, tarian ini hanya berada di kawasan Toba, Samosir, dan beberapa
wilayah Humbang. Namun, setelah menyebarnya agama Kristen di kota Silindung,
tarian ini akhirnya dikenal sebagai tarian modern yang merupakan hasil dari
kebudayaan suku Batak. Menurut Togarma Naibaho, seorang praktisi dan pencinta
budaya tari tor tor, dulunya tarian ini digunakan untuk upacara panen,
penyembuhan, kematian, serta pesta atau hiburan anak muda. Namun sebelum
melaksanakan tarian itu, perlu melalui ritual tertentu. Meski demikian, hingga kini
belum ada literatur ilmiah yang menjelaskan dengan pasti sejarah tari tor tor ini.
Akan tetapi, ada catatan dari zaman kolonial yang menggambarkan perjalanan tari
tor tor.

Pada masa penjajahan, tarian ini menjadi kesenian yang menghibur para raja
yang juga merupakan bentuk perlawanan kepada tentara Belanda. Raja-raja itu
memanfaatkan bunyi dari tari tor tor sebagai sebuah isyarat untuk masyarakat.
Salah satu contohnya adalah ketika ada bunyi yang ditabuh, maka itu berarti
tentara Belanda telah tiba. Sedangkan, jika ada bunyi gordang maka masyarakat
harus segera mengungsi. Walaupun tor tor merupakan tarian tradisional Indonesia,
namun ternyata tarian ini mendapat pengaruh dari budaya India. Bahkan, jika
ditelusuri lebih jauh, tarian ini berkaitan dengan budaya Babilonia.

Pada masa itu, dalam praktiknya tarian tor tor melibatkan beberapa patung
yang terbuat dari batu. Patung tersebut kemudian di percaya telah dimasuki roh
sehingga patung tersebut akan ‘menari’. Akan tetapi, tarian tor tor di daerah Pahae
lebih dikenal sebagai tarian yang gembira dengan lagu berpantun yang disebut tumba.
Dari sinilah kemudian tari tor tor tak lagi dikaitkan dengan roh dan unsur ghaib.
Simbol dalam setiap gerakan tarian ini juga memiliki arti yang menjelaskan tentang
bagaimana proses menghargai dan menghormati setiap marga untuk membentuk
sebuah hubungan yang baik.

B. Penegrtian Tari Tor-tor


Tortor Batak Toba adalah jenis tarian purba dari Batak Toba yang berasal dari
Sumatera Utara yang meliputi daerah Tapanuli Utara, Humbang Hasundutan, Toba
Samosir dan Samosir. Tortor adalah tarian seremonial yang disajikan dengan musik
gondang. Tarian ini biasanya digunakan untuk acara penyambutan tamu, pernikahan,
dan kematian. Melalui tarian tradisional ini, masyarakat tanah Batak menyampaikan
seluruh doa dan harapannya kepada Tuhan yang Maha Esa. Peragaan sikap serta
perasaan melalui tari tor tor ini dianggap menggambarkan situasi dan kondisi yang
alami. Oleh karena itu, tarian ini dianggap sebagai tarian yang bersifat sakral.

2. Jenis-jenis Tari-tor
Secara umum, tari tor tor memiliki fungsi sebagai sebuah tari tradisional yang
ditampilkan pada sebuah acara pernikahan, penyambutan tamu istimewa, dan acara
perayaan-perayaan lain. tarian ini juga kerap kali diselenggarakan pada pengangkatan
seorang raja dan termasuk ke dalam bagian dari ritual yang berkaitan dengan roh dan
spiritual lain.
Tarian ini memiliki beberapa jenis sesuai dengan kegunaannya masing-masing.
Berikut ini adalah jenis-jenis tari tor tor beserta fungsinya.
1) Tari tor tor pangurason atau pembersihan
Tari tor tor pangurason juga berarti tari pembersihan. Tarian ini biasanya
dilakukan pada suatu pesta atau acara besar. Jenis tari ini berfungsi sebagai
permohonan dan pembersihan tempat acara agar pesta dapat berjalan lancar.
Sebelum acara tersebut di mulai, biasanya masyarakat akan membersihkan tempat
atau lokasi acara tersebut dengan menggunakan jeruk purut. Hal ini dilakukan
dengan harapan pesta tersebut berjalan lancar dan terhindar dari bahaya serta
bencana.
2) Tari tor tor sipitu cawan atau tujuh cawan
Tarian yang satu ini hanya akan dipentaskan pada saat adanya penobatan atau
pengangkatan raja Batak. Tari sipitu cawan ini mengisahkan tentang tujuh orang
putri kayangan yang turun ke bumi untuk mandi di sebuah telaga di puncak
gunung Pusuk Buhit. Kemudian, pada waktu yang bersamaan, datang juga piso
sipitu sasarung atau pisau tujuh sarun.
3) Tari tor tor tunggal panaluan
Jenis tari tor tor yang terakhir adalah tunggal panaluan. Tarian ini umumnya
diselenggarakan sebagai sebuah ritual yang digelar apabila suatu daerah
tertimpa musibah atau bencana. Biasanya, tarian jenis ini dilakukan oleh para
dukun sebagai salah satu cara agar mereka bisa mendapatkan petunjuk dan jalan
keluar guna mengatasi masalah yang sedang terjadi di desa tersebut. Kata
tunggal panaluan sendiri diambil dari nama tongkat perpaduan kesaktian Debata
Natulo, yaitu dewa benua atas, benua bawah, dan benua tengah.

3. Makna Dari Tari Tor-tor


Dalam setiap tari tradisional memiliki makna dan pesan moral yang ingin
disampaikan atau sebagai media komunikasi. Salah satunya adalah tari tor-tor yang berasal
dari Sumatera Utara. Tari Tortor sering kali dipentaskan dalam acara-acara adat atau
upacara keagamaan sebagai ungkapan rasa syukur dan penghormatan atas hasil panen atau
pencapaian tertentu. Ini mengajarkan tentang pentingnya bersyukur dan menghargai berkat
yang diberikan oleh Tuhan. Tari tor-tor merupakan Simbol Keharmonisan, melibatkan
gerakan yang selaras dan harmonis antara penari-penarinya. Hal ini mencerminkan nilai
kebersamaan dan keharmonisan dalam masyarakat Batak, di mana kolaborasi dan kerjasama
dianggap penting untuk mencapai tujuan bersama.
Dalam Tari Tortor, ada gerakan khusus yang menandakan penghormatan kepada
leluhur dan roh nenek moyang. Hal ini mencerminkan keyakinan masyarakat Batak akan
adanya ikatan antara dunia manusia dan dunia roh. Tari Tortor memiliki cerita atau tema
tertentu yang mengandung pesan moral, seperti kebaikan, keadilan, dan kesetiaan. Tarian ini
menjadi sarana untuk menyampaikan nilai-nilai yang dianggap penting dalam kehidupan
sehari-hari.
BAB III
KESIMPULAN
Indonesia memiliki beragam kebudayaan yang berbeda-beda. Hal itu dapat dilihat dari
keanekargaman budaya, etnis, suku, ras dan agama. Setiap daerah pastinya memiliki
kebudayaan yang berbeda-beda, mulai dari tari, kesenian, moral, ritual, dan hal lainya.
Walaupun begitu Indonesia tetap menetapkan rasa persatuan yang tinggi dengan
keanekaragaman budaya yang ada di Indonesia. Dari kebudayaan ini dapat mengungkapakan
identitas Indonesia yang memiliki keanekargaman budaya dan dapat menciptakn cinta tanah
air bagi bangsa. Serta terus mempertahankannya demi kemajuan negara.
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
https://www.gramedia.com/literasi/tari-tor-tor/
https://www.atmago.com/berita-warga/filosofi-tari-tortor_cd940391-43f7-405c-9817-
757c76ebf8b1

Anda mungkin juga menyukai