Anda di halaman 1dari 9

KELOMPOK LIMA PANDAWA

TARI TOR-TOR

Mata Pelajaran : Seni Budaya


Guru Pengajar : Yunita Rahmalisa, S.Pd.

ANGGOTA KELOMPOK :
1. Muhammad Ilham Yanuardi
2. Rahmatullah
3. Muhammad Arifin
4. Muhammad Ari Akbar Bir Hasani
5. Muhammad Risqi
6. Ahmad Maulana Saputra
7. Harry Taher

X TEKNIK KOMPUTER DAN JARINGAN

Jl. Veteran Simpang SMP 7 No. 2, Sungai Bilu, Kec. Banjarmasin Timur
Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan 70239
Telp. (0511)3276106
Email: wikramasatubanjarmasin@gmail.com
Website: www.smkwikrama.net

TAHUN PELAJARAN 2023/2024


Kata Pengantar

Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan rahmatnya, sehingga
saya dapat menyusun kliping berikut dengan judul “Tari Tortor”.
Penyusunan kliping mengenai tari Tortor ini merupakan salah satu kewajiban saya sebagai
siswa dalam rangka memenuhi tugas sekolah. Pada kliping ini, saya akan menjabarkan secara singkat
namun jelas terkait materi yang akan disampaikan.
Selanjutnya saya ingin mengucapkan terima kasih kepada beberapa pihak yang telah
membantu saya dalam proses penyusunan kliping ini, terutama kepada guru pengampu mata pelajaran
seni budaya, dan teman kelas lainnya. Berkat bantuan mereka semua, saya dapat menyelesaikan tugas
kliping dengan tepat dan sesuai target.
Saya menyadari kliping saya ini masih jauh dari kata sempurna, di dalamnya pasti masih ada
banyak kekurangan. Oleh karena itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran dari pembaca kliping
ini agar kedepannya saya dapat menyusun kliping yang lebih baik lagi.

Banjarmasin, 22 Januari 2023


Penyusun

Lima Pandawa

i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar.......................................................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................ii
BAB I......................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................1
A. Sejarah Tari Tortor.....................................................................................................................1
B. Ragam Gerakan Tari Tor Tor......................................................................................................1
C. Jenis-Jenis Tari Tor Tor Beserta Fungsinya.................................................................................2
D. Keunikan dan Fakta Menarik.....................................................................................................3
E. Properti Tari Tor Tor......................................................................................................................4
F. Setting Panggung...........................................................................................................................4
G. Musik Pengiring.............................................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................................................5
PENUTUP...............................................................................................................................................5
Kesimpulan........................................................................................................................................5

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Sejarah Tari Tortor
Tari tradisional dari Sumatera Utara ini diperkirakan sudah ada sejak zaman Batak purba.
Akan tetapi, pakar tari tor tor mengatakan jika tarian ini ada pada sekitaran abad ke-13. Pada waktu
itu, tarian ini dilakukan sebagai tari persembahan untuk roh leluruh. Berdasarkan buku Agama Hindu
yang ditulis oleh Ida Bagus Sudirga dkk, dikatakan bahwa tari tor tor adalah salah satu peninggalan
zaman Hindu di wilayah Sumatera. Oleh sebab itu, usia dari tarian ini sudah cukup tua karena sudah
ada sejak lama.
Awalnya, tarian ini hanya berada di kawasan Toba, Samosir, dan beberapa wilayah Humbang.
Namun, setelah menyebarnya agama Kristen di kota Silindung, tarian ini akhirnya dikenal sebagai
tarian modern yang merupakan hasil dari kebudayaan suku Batak. Menurut Togarma Naibaho,
seorang praktisi dan pencinta budaya tari tor tor, dulunya tarian ini digunakan untuk upacara panen,
penyembuhan, kematian, serta pesta atau hiburan anak muda. Namun sebelum melaksanakan tarian
itu, perlu melalui ritual tertentu.
Meski demikian, hingga kini belum ada literatur ilmiah yang menjelaskan dengan pasti
sejarah tari tor tor ini. Akan tetapi, ada catatan dari zaman kolonial yang menggambarkan perjalanan
tari tor tor. Pada masa penjajahan, tarian ini menjadi kesenian yang menghibur para raja yang juga
merupakan bentuk perlawanan kepada tentara Belanda. Raja-raja itu memanfaatkan bunyi dari tari tor
tor sebagai sebuah isyarat untuk masyarakat.
Salah satu contohnya adalah ketika ada bunyi yang ditabuh, maka itu berarti tentara Belanda
telah tiba. Sedangkan, jika ada bunyi gordang maka masyarakat harus segera mengungsi. Walaupun
tor tor merupakan tarian tradisional Indonesia, namun ternyata tarian ini mendapat pengaruh dari
budaya India. Bahkan, jika ditelusuri lebih jauh, tarian ini berkaitan dengan budaya Babilonia.
Pada masa itu, dalam praktiknya tarian tor tor melibatkan beberapa patung yang terbuat dari
batu. Patung tersebut kemudian di percaya telah dimasuki roh sehingga patung tersebut akan ‘menari’.
Akan tetapi, tarian tor tor di daerah Pahae lebih dikenal sebagai tarian yang gembira dengan lagu
berpantun yang disebut tumba. Dari sinilah kemudian tari tor tor tak lagi dikaitkan dengan roh dan
unsur ghaib.

Simbol dalam setiap gerakan tarian ini juga memiliki arti yang menjelaskan tentang
bagaimana proses menghargai dan menghormati setiap marga untuk membentuk sebuah hubungan
yang baik.

B. Ragam Gerakan Tari Tor Tor


Pada dasarnya, tari tor tor ini memiliki gerakan yang cukup sederhana, sehingga mudah untuk
dipelajari. Bahkan mungkin, bagi beberapa orang akan langsung bisa memainkannya pada percobaan
pertama. Hal ini karena gerakannya yang cukup terbatas pada gerakan kedua tangan yang melambai
naik dan turun secara bergantian. Ada juga gerakan menghentakkan kaki sesuai dengan alunan musik.
Adapun jenis gerakan tari tor-tor, yaitu:
1. Gerak Pangurdot
Gerak pangurdot adalah gerakan yang menggunakan seluruh badan sebagai pusat
gerakannya. Gerakan ini bertumpu pada tumit dan telapak kaki untuk menopang badan saat tubuh

1
bergerak ke atas dan ke bawah. Gerakan ini harus menyesuaikan dengan hentakan dan irama dari
gondang.
2. Gerak Pangeal
Gerakan ini masih menggunakan telapak kaki sebagai penyangganya. Namun, gerak ini
dimulai dari tubuh bagian pinggang hingga kepala saja. Caranya yaitu dengan bergerak memutar
atau berotasi dari kiri ke kanan pada bagian pinggang. Gerakan ini juga diiringi dengan gerak jari,
tangan, hingga kepala. Pada gerakan ini, dikenal sebuah istilah, pangeal ni gonting, yakni sebuah
gerakan pinggang yang gemulai.
3. Gerak Pandenggal
Gerak yang satu ini memiliki rotasi. Penari akan bergerak secara gemulai dengan seluruh
anggota tubuhnya. Mulai dari lengan, telapak tangan, hingga jari tangan ikut bergerak. Cara
melakukan gerakan ini adalah dengan membuang telapak tangan dan mengangkatnya ke atas
secara perlahan. Kemudian, turunkan kembali tangannya dengan menelungkupkan telapak tangan
secara perlahan. Hal ini dilakukan untuk memberi kesan seolah tangan tersebut jatuh menuju
pinggang secara halus dan elastis.
4. Gerak Siangkupna
Gerak siangkupna adalah sebuah gerakan yang berfokus pada bagian leher. Meski
terdengar mudah, namun gerakan ini harus seirama dengan alunan gondang dan urdot.
5. Gerak Haunanna
Gerak tari tor tor yang terakhir adalah gerak Haunanna, yaitu sebuah ekspresi yang
ditampilkan oleh penari melalui wajahnya. Ekspresi ini dapat berupa ekspresi gembira, ekspresi
suka, maupun duka cita.
Hal ini dilakukan untuk menggambarkan situasi atau suasana hati penari. Ekspresi ini juga
harus seirama antar penarinya karena tari tor tor merupakan tarian yang bisa berkomunikasi
dengan penonton yang hadir.

C. Jenis-Jenis Tari Tor Tor Beserta Fungsinya


Secara umum, tari tor tor memiliki fungsi sebagai sebuah tari tradisional yang ditampilkan
pada sebuah acara pernikahan, penyambutan tamu istimewa, dan acara perayaan-perayaan lain. tarian
ini juga kerap kali diselenggarakan pada pengangkatan seorang raja dan termasuk ke dalam bagian
dari ritual yang berkaitan dengan roh dan spiritual lain.
Tarian ini memiliki beberapa jenis sesuai dengan kegunaannya masing-masing. Berikut jenis-
jenis tari tor tor beserta fungsinya.
1. Tari tor tor pangurason atau pembersihan
Tari tor tor pangurason juga berarti tari pembersihan. Tarian ini biasanya dilakukan pada
suatu pesta atau acara besar. Jenis tari ini berfungsi sebagai permohonan dan pembersihan tempat
acara agar pesta dapat berjalan lancar.

2
Sebelum acara tersebut di mulai, biasanya masyarakat akan membersihkan tempat atau
lokasi acara tersebut dengan menggunakan jeruk purut. Hal ini dilakukan dengan harapan pesta
tersebut berjalan lancar dan terhindar dari bahaya serta bencana.
2. Tari tor tor sipitu cawan atau tujuh cawan
Tarian yang satu ini hanya akan dipentaskan pada saat adanya penobatan atau
pengangkatan raja Batak. Tari sipitu cawan ini mengisahkan tentang tujuh orang putri kayangan
yang turun ke bumi untuk mandi di sebuah telaga di puncak gunung Pusuk Buhit. Kemudian, pada
waktu yang bersamaan, datang juga piso sipitu sasarung atau pisau tujuh sarun.
3. Tari tor tor tunggal panaluan
Jenis tari tor tor yang terakhir adalah tunggal panaluan. Tarian ini umumnya
diselenggarakan sebagai sebuah ritual yang digelar apabila suatu daerah tertimpa musibah atau
bencana.
Biasanya, tarian jenis ini dilakukan oleh para dukun sebagai salah satu cara agar mereka
bisa mendapatkan petunjuk dan jalan keluar guna mengatasi masalah yang sedang terjadi di desa
tersebut. Kata tunggal panaluan sendiri diambil dari nama tongkat perpaduan kesaktian Debata
Natulo, yaitu dewa benua atas, benua bawah, dan benua tengah.

D. Keunikan dan Fakta Menarik


Sama seperti tari-tarian daerah lainnya. Kesenian tari dari tanah Batak ini pun memiliki
keunikannya tersendiri. Adapun keunikan dari tari tor tor yang berasal dari Sumatera Utara adalah:
1. Sebagai sebuah media komunikasi
Sebagai sebuah kesenian tradisional, tari ini berfungsi sebagai sebuah tarian perayaan atau
seremonial yang telah menjadi bagian dari budaya Batak. Selain untuk dipertunjukkan dalam
upacara adat, tari ini juga digunakan sebagai sebuah media komunikasi untuk masyarakat.
Media komunikasi ini sudah tercermin dari setiap gerakan tariannya. Penonton dapat
langsung melihat bagaimana gerak dan interaksi penari dengan seluruh anggota dalam sebuah
upacara perayaan.
2. Diiringi dengan musik gondang
Setiap pertunjukan tari tor tor, kesenian daerah ini akan selalu diiringi dengan musik
gondang. Dalam sejarah suku Batak, musik gondang adalah sebuah seni dan budaya yang memiliki
nilai tinggi. Dentuman yang dihasilkan oleh musik ini akan membuat penotor atau penari bergerak
menjadi semakin kuat. Biasanya musik ini dimainkan lebih dulu bahkan sebelum tariannya
dimulai.
3. Terdapat prosesi Tua Ni Gondang
Musik gondang memang dimainkan terlebih dahulu sebelum tarian tor tor dimulai. Namun,
sebelum musik tersebut dimainkan, tuan rumah atau hasuhuton akan meminta sesuatu kepada
pemusik atau penabuh gondang.
Permintaan tersebut biasanya disampaikan dengan sopan santun pada setiap kesempatan yang ada.
Jika permintaan telah selesai dan terpenuhi, maka pemusik akan menabuh gondangnya dengan
ritme tertentu. Tahapan tersebut lah yang dinamakan dengan istilah tua ni gondang atau yang
berarti berkat dari musik gondang kepada seluruh anggota upacara.
4. Penggunaan kain ulos pada kostumnya

3
Para penari tor tor akan menggunakan kostum yang terbuat dari kain ulos. Ulos sendiri
merupakan salah satu kain tradisional yang khas dari Batak. Warna dari kain ulos ini umumnya
adalah hitam, merah, dan putih dengan hiasan tenun dari benang yang terbuat dari perak atau emas.
Pada awalnya, penggunaan kain ulos cukup terbatas. Yaitu sebagai selendang dan hanya
dijumpai pada upacara adat tertentu saja. Tetapi, seiring berkembangnya pariwisata dan banyaknya
wisatawan yang berkunjung ke Sumatera Utara, kain ini pun akhirnya digunakan sebagai cindera
mata khas Batak.
5.  Terdapat pantangan untuk penari
Keunikan lain dari tari tor tor adalah adanya pantangan atau larangan yang tidak boleh
dilanggar oleh setiap penarinya. Salah satu larangan tersebut adalah tangan penari tor tor yang
tidak boleh melewati batas atas, yaitu setinggi bahu tubuh.
Jika penari tersebut melanggar larangan tersebut, maka penari dianggap menantang siapa
pun dalam ilmu perdukunan, pencak silat atau moncak, adu tenaga batin, serta lainnya yang berada
di tempat tersebut. Selain itu, sang penari pun dipercaya akan mendapatkan kesialan dalam
hidupnya jika melanggar larangan tersebut.

E. Properti Tari Tor Tor


Properti tari merupakan perlengkapan yang digunakan dalam sebuah pentas tari dan harus
selalu ada. Karena dengan adanya atribut tersebut, maka akan menjadikan tari yang ditampilkan
memiliki ciri khas dan untuk membedakan dengan jenis tari lainnya, yaitu:

1. TUTUP KEPALA
Para penari Tor Tor biasanya akan mengenakan tutup kepala atau biasanya disebut ikat
kepala. Ikat kepala ini terbuat dari bahan kain ulos yang halus. Cara mengenakannya yaitu
dilingkarkan pada bagian kepala penari dan dilengkapi dengan pernak-pernik berbentuk bunga
kuningan sebagai hiasannya.

2. BUSANA BERBENTUK KEMBEN


Meskipun dalam tampilan tari Tor Tor sering mengalami perbedaan, akan tetapi busana yang
dikenakan penari Tor Tor mayoritas berbentuk kemben. Kemben yaitu bagian penutup dada yang
berupa kain panjang, cara pemakaiannya dililitkan pada bagian dada hingga ke pinggul

3. KAIN SLENDANG
Kain slendang merupakan salah satu properti tari Tor Tor yang tidak boleh ditinggalkan. Kain
slendang ini bentuknya panjang dan terbuat dari kain ulos yang halus. Pemakaian selendang ini
akan dislempangkan dari bagian bahu dan menjulur sampai pada bagian betis kaki.

4. TAS DARI BAHAN ANYAMAN


Ada dua jenis tarian Tor Tor dari Sumatera Utara diantaranya adalah tari Tor Tor Sepitu
Cawan dan tari Tor Tor Tandok. Dalam tarian Tor Tor Tanduk membutuhkan atribut berupa tas
yang terbuat dari bahan anyaman.

5. MANGKOK ATAU CAWAN


Dalam pertunjukan tari Tor Tor Sepitu Cawan, maka penari wajib menggunakan mangkok
kecil atau cawan sebagai properti pelengkap saat melakukan gerakan tarian. Biasanya cawan

4
tersebut akan diletakkan pada tubuh penari Tor Tor mulai dari bagian atas kepala, lengan sampai
dengan telapak tangan.

F. Setting Panggung
Dalam proses pelaksanaan pertunjukan tari tor tor, sebenarnya tarian ini termasuk pada tarian
yang tidak terlalu memperhatikan dekorasi panggungnya. Salah satu fungsi dari tarian ini adalah dapat
digunakan sebagai sebuah tarian pergaulan dan komunikasi dengan masyarakat.
Hal inilah yang kemudian membuat kesenian ini tidak membutuhkan arena pentas khusus
atau detail lainnya. Karena pada umumnya, para penari dapat secara bebas untuk menari di manapun,
contohnya di halaman yang luas.

G. Musik Pengiring
Tari tor tor adalah sebuah tarian tradisional dari suku Batak di Sumatera Utara. Maka, tarian
ini pun dilakukan dengan iringan dari alat musik khas Sumatera Utara yang dikenal dengan nama
Magondangi.Magondangi ini biasanya terdiri dari 9 jenis alat musik yang dimainkan. Contoh dari
alat-alat musik tersebut adalah gondang, gordang, doal, hesek, ihuton, oloan, ogung, panggora,
taganing, dan sarune.
Seluruh alat musik ini akan dimainkan dalam tempo yang sudah ditentukan sebelumnya. Jadi,
alat-alat musik ini dapat menghasilkan suara yang harmonis serta merdu untuk mengiringi tarian tor
tor. Selain itu, musik pengiring tari tor tor juga memiliki keunikan pada bagian gondang. Saat
mengiringi tarian ini, gondang yang digunakan akan berjumlah sembilan jenis yang kemudian dikenal
dengan istilah gondang sembilan.

5
BAB II
PENUTUP
Kesimpulan
Tari tor tor adalah sebuah tarian tradisional yang berasal dari daratan Sumatera Utara,
tepatnya dari suku Batak. Berdasarkan pada catatan sejarah, tarian ini sudah ada sejak dahulu kala,
yakni pada abad ke-13.
Tarian yang menjadi bagian penting dari budaya Batak ini pada mulanya digunakan sebagai
ritual keagamaan yang sakral. Di antaranya yaitu digunakan pada upacara kesembuhan, kematian dan
sebagainya. Namun, karena pengaruh masuknya Hindu Budha ke nusantara, tarian ini pun
berkembang menjadi pertunjukan hiburan dan tontonan bagi masyarakat Batak.
Pada tarian ini, terdapat empat jenis gerakan yang digunakan. Gerakan tersebut adalah gerak
pangurdot, gerak pangeal, gerak pandenggal, dan gerak siangkupna. Sedangkan jenis dari tari tor tor
adalah pangurason, sipitu cawan, dan tunggal panaluan.
Adapun hal yang membedakan antara tari tor tor dengan tarian daerah lain yaitu tari tor tor
digunakan sebagai sebuah media komunikasi, tarian ini diiringi oleh alunan musik gondang, terdapat
prosesi tua ni gondang, penggunaan kain ulos untuk kostum, dan adanya pantangan untuk penari.
Nah, itu dia penjelasan lengkap tentang tari asal Sumatera Utara ini mulai dari sejarah,
gerakan, jenis, keunikan, properti, setting panggung, hingga musik pengiringnya. Ada baiknya,
sebagai penerus bangsa kita tetap mempelajari dan menjaga kesenian tradisional yang telah
diwariskan oleh leluhur kita. Karena, jika bukan kita, siapa lagi? Semoga bermanfaat!

Anda mungkin juga menyukai