Anda di halaman 1dari 17

TARI TOR-TOR SEBAGAI NILAI DAN CAGAR BUDAYA

SUMATERA UTARA YANG HARUS DILESTARIKAN


Tetty Marlina Tarigan1; Dinda Tazkia Aulia2; Wina Aswita3; Isro Ayu Marbun4; Cindy Dinda Putri5;
Maulani Al Umi6; Rama Oktovi7; Jihan Syahirah8 ; Nurdaliani9; Dewi Seftiana Andriani10; Wahyudi
Ramadhan11; Feri Ardilansyah HarahaP12; Bayu Arya Wiguna13; M. Lie Kelvin Aidy14
Fakultas Syari’ah dan Hukum, Hukum Eonomi Syariah, Universitas Islam Negeri Sumatera Utara
dindatazkiaaulia@gmail.com

Abstrak
Tari Tortor merupakan salah satu jenis tari yang berasal dari suku Batak di Pulau Sumatera.
Sejak sekitar abad ke-13. Tari Tortor sudah menjadi budaya suku Batak. Tari Tortor adalah seni tari
dengan menggerakkan seluruh badan dengan dituntun irama Gondang, dengan pusat gerakan pada
tangan dan jari, kaki dan telapak kaki/punggung dan bahu. Tari Tortor merupakan bagian penting
dalam masyarakat adat Batak, yang memiliki nilai budaya dan nilai spiritual. Penelitian ini
menggunakan penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Tari tor-tor sebagai nilai dan cagar
budaya sumatera utara yang harus dilestarikan. Pemerintah dan masyarakat berperan penting dalam
melestarikan tarian tor-tor. Salah satu bentuk dari dukungan dari pemerintah terhadap tari tor-tor
dapat dilakukan dengan cara melibatkan mereka dalam perlindungan, pengembangan dan
pemanfaatan tarian tradisional tor-tor.
Kata Kunci: Tari Tor-Tor, Nilai, Cagar Budaya
Abstract
Tortor Dance is a type of dance originating from the Batak tribe on the island of Sumatra.
Since around the 13th century. The Tortor Dance has become part of the Batak tribe's culture.
Tortor Dance is a dance art that involves moving the whole body guided by the Gondang rhythm,
with the center of movement in the hands and fingers, feet and soles/back and shoulders. The Tortor
Dance is an important part of the Batak traditional community, which has cultural and spiritual
values. This research uses qualitative research with descriptive methods. Tor-tor dance is a value
and cultural heritage of North Sumatra that must be preserved. The government and society play an
important role in preserving the tor-tor dance. One form of government support for the tor-tor dance
can be done by involving them in the protection, development and utilization of the traditional tor-
tor dance.
Keywords: Tor-Tor Dance, Values, Cultural Heritage

A. PENDAHULUAN

Bangsa Indonesia memiliki identitas budaya yang tunggal bukan


berbagai macam suku dengan berarti tidak memiliki identitas, namun
beranekaragam kebudayaan. dengan keanekaragaman budaya yang
Keanekaragaman budaya yang ada di ada membuktikan bahwa masyarakat
Indonesia harus dipandang sebagai kita memiliki kualitas produksi budaya
sebuah kekayaan bukan kemiskinan. yang luar biasa.
Bahwa Indonesia tidak memiliki

1
Identitas merupakan hal penting acara perhelatannya. Tari Tortor
bagi suatu bangsa sebab akan adalah seni tari dengan menggerakkan
menunjukkan ciri khas dari bangsa seluruh badan dengan dituntun irama
yang bersangkutan manakala Gondang, dengan pusat gerakan pada
berhubungan dengan bangsa lain. tangan dan jari, kaki dan telapak
Sebuah bangsa membutuhkan identitas kaki/punggung dan bahu. Tortor
karena pada dasarnya membangun memiliki prinsip semangat
bangsa adalah membangun identitas kebersamaan, rasa persaudaraan, atau
suatu komunitas yang disebut bangsa. solidaritas untuk kepentingan bersama.

Salah satu suku yang ada di Indonesia DASAR HUKUM


yaitu suku Batak, yang bermukim dan
Dasar hukum tari tor-tor ini adalah
berasal dari Sumatera Utara. Macam-
pancasila dan UUD 1945. Nilai-nilai
macam etnis dalam Suku Batak adalah
yang terkandung didalam tari tor-tor
Batak Toba, Batak Karo, Batak
sangat identik dengan nilai-nilai
Pakpak, Batak Simalungun, Batak
pancasila seperti nilai ketuhanan atau
Angkola, dan Batak Mandailing.
religius. Tari Tortor merupakan bagian
Dalam acara ritual suku Batak yang
penting dalam masyarakat adat Batak,
berhubungan dengan roh disembahkan
yang memiliki nilai budaya dan nilai
dalam bentuk tarian, dimana roh
spiritual.
tersebut dipanggil dan masuk ke
patung-patung batu, lalu patung METODOLOGI PENELITIAN

tersebut tersebut bergerak seperti Dalam Penelitian ini menggunakan


menari akan tetapi gerakannya kaku. penelitian kualitatif dengan metode
Gerakan tersebut meliputi gerakan deskriptif. Yaitu prosedur pemecahan
kaki (jinjit-jinjit) dan gerakan tangan masalah yang diteliti dengan
yang biasa disebut dengan tari Tortor. pengamatan dengan cara

Tari Tortor sangat terkenal sampai ke menggambarkan keadaan objek

penjuru dunia, ini terbukti dari penelitian pada saat sekarang

banyaknya turis mancanegara maupun berdasarkan fakta-fakta yang nampak

lokal yang ingin belajar tarian ini, hal atau sebagaimana adanya. Untuk

ini dikarenakan masyarakat Batak jenisnya peneliti menggunakan

yang pergi merantau dengan bangga penelitian lapangan (Field Research),

selalu menampilkan Tari Tortor dalam yaitu peneliti berangkat ke lapangan

2
untuk mengadakan dokumenter serta data yang digunakan adalah data
pengamatan tentang suatu fenomena primer serta sekunder.
dalam suatu keadaan alamiah. Dan

B. KERANGKA TEORI

Peran pemerintah dan masyarakat Perkiraan tersebut dikemukakan oleh


sangat penting dalam melestarikan tari mantan anggota anjungan Sumatera Utara
tor-tor sebagai cagar budaya nusanta. 1973-2010 dan pakar Tari Tortor.
Nama Tortor diyakini oleh para seniman Dulunya, tradisi Tortor hanya ada dalam
berasal dari hentakan kaki para penari kehidupan masyarakat suku Batak yang
yang bersuara “tor” “tor” karena berada di kawasan Samosir, kawasan
menghentakkan kakinya pada lantai Toba dan sebagian kawasan Humbang.
rumah. Sebagaimana yang kita ketahui Namun, setelah masuknya Kristen di
bersama rumah adat masyarakat kawasan Silindung, budaya ini dikenal
dengan budaya menyanyi dan tarian
Batak merupakan sebuah rumah dengan
modern. Di kawasan Pahae dikenal
lantai dasar papan kayu. Tari Tortor
dengan tarian gembira dan lagu berpantun
merupakan salah satu jenis tari yang
yang disebut tumba atau juga biasa
berasal dari suku Batak di Pulau
disebut Pahae do mula ni tumba.
Sumatera.

Sejak sekitar abad ke-13, Tari Tortor


sudah menjadi budaya suku Batak.
C. PEMBAHASAN

1. Sejarah Suku Adat wilayah kebudayaan yang jelas. Pada


Suku Batak adalah penduduk asli tahun 1961 orang Karo mendiami
di propinsi Sumatra Utara. Dari suatu wilayah paling utara di Sumatra
perbedaan dialek yang dipergunakan Utara yang wilayahnya meliputi
dalam kehidupan dan pergaulan daerah induk dataran tinggi Karo,
sehari-hari, orang Batak secara khusus Langkat Hulu, Deli Hulu, Serdang
terdiri dari enam sub suku, yaitu Hulu, dan sebagian kabupaten Dairi.
Karo, Simalungun, Pakpak, Toba, Di sebelah selatan dan tenggara
Angkola, dan Mandailing. Setiap sub wilayah orang Karo didiami oleh
suku Batak memiliki batas-batas Batak Simalungun yang menempati

3
daerah induk Simalungun. Sedangkan Labuhan Batu. Sementara itu
di sebelah barat orang Karo didiami kabupaten Serdang merupakan daerag
suku Batak Pakpak menempati daerah yang kaya akan hasil perkebunan
induk Dairi Di bagian wilayah paling karet sejak zaman Belanda. Daerah
selatan dari propinsi Sumatra Utara Deli Serdang tanahnya subur dan
merupakan lokasi orag Batak Angkola letaknya sangat strategis serta
dan Mandailing. Orang Angkola berbatasan dengan selat Malaka.
mendiami daerah induk Angkola dan Adapun kabupaten Asahan tergolong
Sipirok, sedangkan suku Mandailing wilayah yang kaya dengan
mendiami daerah induk Mandailing, perkebunan sawit milik negara sejak
Ulu, Pakatan, dan bagian selatan zaman Belanda.1
Padanglawas. Sementara itu, wilayah Menurut sejarah di kalangan suku
orang Batak Toba paling luas meliputi Batak terutama pada suku Batak
kawasan tepi danau Toba, pulau Toba, tempat perkampungan leluhur
Samosir, dataran tinggi Toba, daerah suku bangsa Batak yang pertama
Asahan Silindung, daerah antara adalah pada mulanya berada di tepi
Barus dan Sibolga. Sejak tahun 1979 Danau Toba yang bernama Sianjur
dengan diberlakukannya UU No.5 Mula-mula, di kaki gunung Pusuk
tahun 1979, wilayah orang Batak Buhit Pangururan di pulau Samosir.
Toba berada dalam kabupaten Dan tempat inilah keturunannya
Tapanuli Utara, kabupaten Deli menyebar, mula-mula ke daerah
Serdang, dan kabupaten Asahan. sekitarnya dan lambat laun ke seluruh
Kabupaten Tapanuli Utara pada penjuru Tanah Batak. Suku bangsa
zaman kolonial Belanda termasuk ke Batak khususnya orang Batak Toba
dalam Karesiden Tapanuli. Di bagian beranggapan bahwa mereka berasal
selatan wilayahnya berbatasan dengan dari satu keturunan nenek moyang
kabupaten Tapanuli Selatan, sebelah (geneologis) yang sama yaitu si Raja
timur berbatasan dengan kabupaten Batak.
Tapanuli Tengah dan kabupaten Dairi,
bagian utara berbatasan dengan
kabupaten Karo dan kabupaten
Simalungun, dan di bagian barat
1
wilayahnya berbatasan dengan Sugiyarto, Menyimak (kembali) Integerasi Budaya
di Batak Toba, Jurnal Ilmiah Kajian Antropologi,
kabupaten Asahan dan kabupaten hlm. 35

4
Si Raja Batak adalah keturunan Menurut Djaren Saragih, dkk pada
dari Mula jadi Na Bolon, anak dari di masyarakat Batak Toba marga ini
Raja Batak ada tiga orang yaitu :.2 sangat penting karena nama panggilan
1. Guru Tatea (Satia) Bulan, puteranya seseorang adalah marganya, bukan
lima orang yaitu : namanya. Jadi kalau orang Batak
a. Saribu Raja yang baru pertama kali bertemu yang
b. Limbong Mulana ditanya adalah marganya, bukan
c. Segala Raja tempat asalnya. Orang batak
d. Malau Raja memanggil nama hanya pada anak-
e. Raja Biak-biak anak. 3
2. Puterinya empat orang yaitu : Manfaat marga bagi orang Batak
a. Boru Paromas ialah:
b. Boru Parame  Mengatur tata pergaulan
c. Boru Bidang Laut  Mengatur tata cara adat
d. Nan Tijo  Mengatur hubungan kekeluargaan
3. Raja Isombaon (Naga Sumba), Marga menjadi alat penghubung
puteranya diantara susunan kekerabatan, oleh
a. Tuan Sori Mangaraja karena sifatnya adalah Unilateral
b. Raja Asi-asi Patrilineal, maka marga yang sama
c. Sangkar Somalidang tidak boleh saling mengawini. Sebab
perkawinan adalah eksogami
Hubungan kekerabatan perkawinan diluar marga.
masyarakat Batak Toba sangat kuat Marga sebagai penopang Dalihan
dan ini terus dipertahankan di mana Na Tolu itu adalah satu kelompok
pun berada. Untuk mengetahui geneologis yang ditarik menurut garis
hubungan kekerabatan antara bapak berlanjut pada keturunannya
seseorang dengan yang lainnya, yang laki-laki. Perempuan tidak
dilakukan dengan menelusuri silsilah dimasukkan karena suatu saat nanti
leluhur beberapa generasi di atas dia akan masuk ke dalam kelompok
mereka yang dalam bahasa Batak marga suaminya.
disebut "Martarombo" atau
"Martutur"adalah dengan Marga. 3
Drajen Saragih, dkk, Hukum Perkawinan Adat
Batak Khususnya Simalungun, Toba, Karo dan UU
2
Elvis Purba, Migrasi Spontan TobaMarserak Tentang Perkawinan (UU No.1 Tahun 1974),
(Medan : Monara). Hlm. 1 (Bandung : Tarsito), hlm.9

5
Masyarakat Batak Toba memiliki 3. Boru (keluarga dari pihak menantu
sistem sosial budaya yang khas dan laki-laki)
hanya terdapat di dalam masyarakat Boru adalah kelompok si
Batak yang disebut dengan "Dalihan penerima boru. Yang tergolong
Na Tolu". Dalihan Na Tolu kepada boru adalah hela atau suami
merupakan ikatan kekerabatan adat boru, pihak keluarga hela termasuk
istiadat pada suku Batak Toba. orang tuanya dan keturunannya, yang
Dalihan Na Tolu yang disebut juga bertugas mempersiapkan dan
"Tungku Nan Tiga", yang artinya menyediakan keperluan dari suatu
adalah ungkapan yang menyatakan pekerjaan adat (pesta) dari perangkat
kesatuan hubungan kekeluargaan pada sampai makanannya. Jadi biasanya
suku Batak. dalam suatu pesta adat Batak, pihak
Unsur Dalihan Na Tolu dalam boru yang selalu paling sibuk.
masyarakat Batak Toba adalah: Dalihan Na Tolu merupakan adat
1. Dongan Tubu (teman semarga) yang sangat penting pada masyarakat
Dongan Tubu atau teman semarga Batak Toba, yang satu sama lain tidak
adalah teman untuk menjalankan dapat dipisahkan sebab apabila hilang
maupun menerima adat. Pihak satu, maka hilanglah sistem
keluarga yang semarga menurut garis kekerabatan suku Batak Toba.
bapak (patrilineal), yang 2. Sejarah Tari Tor-Tor
melaksanakan pekerjaan Nama Tortor diyakini oleh para
(pesta/upacara) adat dan yang seniman berasal dari hentakan kaki
memegang tanggung jawab mengenai para penari yang bersuara “tor” “tor”
pelaksanaan. pekerjaan tersebut atau karena menghentakkan kakinya pada
biasanya sering disebut sebagai "Tuan lantai rumah. Sebagaimana yang kita
Rumah" dari pesta adat. ketahui bersama rumah adat
2. Hulahula (orang tua/mertua) masyarakat Batak merupakan sebuah
Hula-hula adalah gadis/istri yang rumah dengan lantai dasar papan
harus dihormati karena dianggap kayu. Tari Tortor merupakan salah
mempunyai kedudukan yang tinggi. satu jenis tari yang berasal dari suku
Yang mempunyai kewajiban dan hak Batak di Pulau Sumatera. Sejak
untuk memberkati pada saat sekitar abad ke-13, Tari Tortor sudah
pelaksanaan suatu pekerjaan adat
karena kedudukannya

6
menjadi budaya suku Batak.4 hormat kepada segenap hadirin dan
Perkiraan tersebut dikemukakan oleh dianggap menantang ilmu perdukunan
mantan anggota anjungan Sumatera dan kebatilan, secara garis besar
Utara 1973-2010 dan pakar Tari terdapat empat gerakan dalam tor-tor.
Tortor. Dulunya, tradisi Tortor hanya Pertama adalah Pangurdot, gerakan
ada dalam kehidupan masyarakat yang dilakukan kaki, tumit sampai
suku Batak yang berada di kawasan bahu. Kedua adalah Pangeal,
Samosir, kawasan Toba dan sebagian merupakan gerakan yang dilakukan
kawasan Humbang.Namun, setelah pinggang, tulang punggung sampai
masukknya Kristen di kawasan bahu/ sasap. Ketiga adalah
Silindung, budaya ini dikenal dengan Pandenggal, yakni gerakan tangan,
budaya menyanyi dan tarian modern. telapak tangan dan jari-jarinya.
Di kawasan Pahae dikenal dengan Keempat adalah Siangkupna yakni
tarian gembira dan lagu berpantun menggerakkan bagian leher.5
yang disebut tumba atau juga biasa 3. Sejarah Gondang
disebut Pahae do mula ni tumba. Berdasarkan tradisi Batak, kata
Tor-tor adalah seni tari dengan 'Gondang artinya seperangkat alat dan
menggerakkan seluruh badan yang asambel musik, serta komposisi lagu
gerakannya seirama dengan iringan yang difungsikan sebagai pengiring
music yang dituntun atau dimainkan tarian manortor. Berdasarkan
dengan alat-alat music tradisional asambelnya, gondang terbagi menjadi
seperti gondang, suling, dan ogung, 2 jenis, yaitu gondang hasapi dan
dengan pusat gerakan pada tangan dan sabangunan. Jika gondang hasapi
jari, kaki dan telapak kaki, punggung dimainkan di dalam rumah, maka
dan bahu. gondang sabangunan biasa dimainkan
Dalam aktivitas manortor banyak di halaman. Namun, nada yang
pantangan yang tidak diperbolehkan dimainkan untuk kedua jenis alat
saat manortor, seperti tangan si penari tersebut tetap sama, hanya berbeda
tidak boleh melewati batas setinggi komposisinya saja. 6
bahu ke atas, karena bila itu dilakukan
si penari dianggap arogan dan tidak 5
Tati Diana, Makna Tari Tor-tor Dalam Upacara
Adat Perkawinan Suku Batak Toba, (Pekan Baru :
Universitas Riau, 2017), hlm.7
4 6
Maria Serlitaria Nainggolan, Makna Tari Tor-tor Danny Ivano, Teknik Permainan Instrumen Musik
Sebagai Identitas Orang Batak di Balik Papan, Tradisional Batak Toba, (Gondang hasapi),
Jurnal Ilmu Komunikasi, 2017, hlm. 160 UNIMED, hlm. 2

7
Permainan alat musik tradisional Situasi musikal orang Batak Toba
Batak Toba telah mengalami di Sumatera Utara mulai mengalami
perkembangan dari waktu ke waktu perubahan orientasi agama sejak
sesuai dengan dinamika budaya. 1860-an. Masuknya agama dan sistem
Masuknya Budaya Barat banyak pendidikan gaya Eropa ke Tanah
mengubah cara pandang masyarakat Batak di paruh kedua abad ke-19
Batak yang kemudian menimbulkan mengubah banyak sendi kehidupan
perubahan di berbagai aspek sosial dan religius orang Batak Toba.
kehidupan masyarakat Batak Toba Adanya intervensi agama Kristen
terutama dalam aspek religi. Bermula pada kepercayaan lama masyarakat
dari kepercayaan lama masyarakat Batak merupakan awal dari perubahan
Batak Toba penggunaan alat musik permainan alat-alat musik tradisi di
tradisional dalam upacara ritual dan tanah Batak. Missionaris Jerman
upacara adat bertujuan sebagai sarana memperkenalkan dan mengganti
komunikasi kepada roh nenek posisi alat-alat musik tradisional
moyang dan Mula jadi nabolon. menjadi alat- alat musik organ dan
Upacara ritual pada kepercayaan lama alat musik tiup barat. Beberapa alat
masyarakat Batak Toba tidak terlepas musik tradisional masih bisa dipakai
dari penggunaan ansambel gondang tetapi hanya dapat dimainkan saat
sabangunan dan hasapi. Kepercayaan upacara adat saja dan tetap dibawah
lama percaya bahwa pemain musik pengawasan gereja. Budaya Barat
ansambel gondang sabangunan dan juga berhasil mempengaruhi
gondang hasapi setara kedudukannya perkembangan alat-alat musik
dengan roh-roh nenek moyang yang tradisional Batak Toba dimana
dapat menyampaikan semua masyarakat telah membuat alat musik
permohonan mereka lewat bunyi- baru yaitu sulim bambu yang sudah
bunyian yang dimainkan pemain mengadopsi tangga nada barat dan
musik gondang kepada mula jadi juga turut mengembangkan beberapa
nabolon. Jadi saat upacara ritual alat-alat musik tradisional yang sudah
ataupun acara adat berlangsung ada sebelumnya dengan menggunakan
pemain ansambel gondang sangat tangga nada barat.
7
dihormati oleh masyarakat.

Musik Tradisonal Batak Toba, (Bandung: UPI,


7
Febri Yanti sinaga, Transformasi Permainan Alat 2019), hlm. 1-2

8
Gondang dapat bermakna  Sulim (suling)8
instrumen musik, ansambel musik,
4. Makna Simbol Dari Gerakan Tari
judul sebuah komposisi musik, judul
Tor-Tor
kolektif dari beberapa komposisi
musik (repertoar), tempo pada Tor-tor adalah seni tari dengan
komposisi, suatu rangkaian upacara, menggerakkan seluruh badan yang
dan bisa juga berarti sebuah doa. gerakannya seirama dengan iringan musik
Gondang juga digunakan untuk yang dituntun atau dimainkan dengan
menunjukkan satu segmen tertentu alat-alat musik tradisional seperti
dari kelompok kekerabatan yang gondang, suling, dan ogung, dengan pusat
sedang manortor (menari tor-tor) gerakan pada tangan dan jari, kaki dan
dalam suatu upacara. Gondang telapak kaki, juga punggung dan bahu.
merupakan instrument yang Pada dasarnya, tari tor-tor memiliki
memegang peranan penting dalam gerakan yang cukup sederhana, sehingga
beberapa hal, antara lain sebagai mudah untuk dipelajari. Hal ini karena
instrumen yang memberikan variasi gerakannya yang cukup terbatas, hanya
dalam rangkaian ritem di samping pada gerakan kedua tangan yang
memberikan warna tempo. Setiap melambai naik dan turun secara
isnstrumen pada ensambel gondang bergantian serta gerakan menghentakkan
sabangun mempunyai peran yang kaki sesuai dengan alunan musik.9
sangat berbeda-beda. Sebagai sebuah
Adapun jenis gerakan tari tor-tor, yaitu:10
ansambel musik tradisi, gondang
a. Gerakan Pangurdot
terdiri atas:
 Sarune (alat music tiup) Gerak pangurdot adalah gerakan yang
 Taganing (seperangkat gendang) menggunakan seluruh badan sebagai
 Hasapi (alat music berdawai ganda) pusat gerakannya. Gerakan ini bertumpu
 Garantung (alat music pukul yang pada tumit dan telapak kaki untuk
terdiri dari bilah-bilah kayu 8
Danny Ivano, Teknik Permainan Instrumen Musik
digantung) Tradisional Batak Toba, hlm. 3
9
Tati Diana, Makna Tari Tortor Dalam Upacara
 Ogung (gong) Adat Perkawinan Suku Batak Toba Desa Tangga
Batu Kecamatan Tampahan Kabupaten Toba
 Hesek (perkusi dari pelat besi atau Samosir Provinsi Sumatera Utara, Jom FISIP
Volume 4 NO. 1, 2017, Hal. 7
botol) 10
Umam, Tari Tor Tor: Sejarah, Gerakan, Jenis,
Keunikan, Hingga Musik Pengiring, 2021,
https://www.gramedia.com/literasi/tari-tor-tor/,
diakses pada 25 November 2023.

9
menopang badan saat tubuh bergerak ke Gerak siangkupna adalah sebuah gerakan
atas dan ke bawah. Dimana, gerakan ini yang berfokus pada bagian leher. Meski
harus menyesuaikan dengan hentakan dan terdengar mudah, namun gerakan ini
irama dari gondang. harus seirama dengan alunan gondang
dan urdot.
b. Gerakan Pangeal
d. Gerakan Haunanna
Gerakan ini masih menggunakan telapak
kaki sebagai penyangganya. Namun, Gerak tari tor-tor yang terakhir adalah
gerak ini dimulai dari tubuh bagian gerak Haunanna, yaitu sebuah ekspresi
pinggang hingga kepala saja. Caranya yang ditampilkan oleh penari melalui
yaitu dengan bergerak memutar atau wajahnya. Ekspresi ini dapat berupa
berotasi dari kiri ke kanan pada bagian ekspresi gembira, ekspresi suka, maupun
pinggang. Gerakan ini juga diiringi duka cita. Hal ini dilakukan untuk
dengan gerak jari, tangan, hingga kepala. menggambarkan situasi atau suasana hati
Pada gerakan ini, dikenal sebuah istilah, penari. Ekspresi ini juga harus seirama
pangeal ni gonting, yakni sebuah gerakan antar penarinya karena tari tor-tor
pinggang yang gemulai. merupakan tarian yang bisa
berkomunikasi dengan penonton yang
3. Gerakan Pandenggal
hadir.
Gerak yang satu ini memiliki rotasi.
Tari tor-tor biasanya digunakan
Penari akan bergerak secara gemulai
dalam setiap kegiatan adat atau acara
dengan seluruh anggota tubuhnya. Mulai
orang batak dengan tujuan untuk
dari lengan, telapak tangan, hingga jari
mengabulkan keinginan atau harapan
tangan ikut bergerak. Cara melakukan
seseorang yang punya acara tersebut.
gerakan ini adalah dengan membuang
Salah satu acara yang menggunakan tari
telapak tangan dan mengangkatnya ke
tor-tor adalah perkawinan. Dimana,
atas secara perlahan. Kemudian, turunkan
Setiap gerakan tangan menunjukkan arti
kembali tangannya dengan
dan makna setiap aktivitas tor-tor,
menelungkupkan telapak tangan secara
gerakan tangan menunjukkan ciri-ciri
perlahan. Hal ini dilakukan untuk
kehidupan orang Batak itu sendiri dan
memberi kesan seolah tangan tersebut
yang paling banyak menunjukkan
jatuh menuju pinggang secara halus dan
bagaimana adat Dalihan Na Tolu
elastis.
dilakukan. Hal itu dapat dilihat dari awal
c. Gerakan Siangkupna

10
memulai manortor, bahwa kedua telapak melakukan penghormatan atau
tangan harus diletakkan di atas perut menyembah mulai dari Tuhan, Hulahula,
dengan cara tangan kanan menimpa tulang, dan tamu yang hadir.
tangan kiri (tangan kanan di atas tangan
c. Tor-tor mangaliat
kiri). Tangan kanan dan tangan kiri
adalah lambang suami dan istri (tangan Pada tor-tor ini gerakan antara hulahula

kanan adalah lambang suami dan tangan dan boru akan sangat terlihat jelas

kiri adalah lambang istri). Artinya suami berbeda dari simbol gerakan tangan,

harus senantiasa melindungi istrinya. Dan apabila hulahula akan memberikan berkat

dalam posisi manortor laki-laki harus maka posisi tangan akan diarahkan ke

selalu berada di sebelah kanan perempuan kepala atau ke pundak si boru sedangkan

(hal ini berlaku juga dalam segala apabila boru akan menerima berkat maka

aktivitas kehidupan orang Batak), posisi tangan akan terbuka dan keadaan

misalnya dalam upacara adat perkawinan kepala akan menunduk. Pada kesempatan

ataupun berdiri di hadapan khalayak ini maka boru akan menyelipkan

ramai.11 Adapun ragam tor-tor pada saat beberapa lembar uang kepada pihak hula-

upacara perkawinan adalah sebagai hula sebagai bentuk penghormatan.

berikut: d. Tor-tor hasahatan/sitio-tio

a. Tor-tor mula-mula Tor-tor hasahatan/sitio-tio merupakan

Pada tor-tor mula-mula yang akan terlihat gerakan tor-tor yang terakhir pada saat

menari hanya ada pihak hasuhuton (pihak upacara adat perkawinan.

penyelenggara pesta), kerabat semarga Pada tari tor-tor terdapat aturan-


dan kedua mempelai. Makna dari gerakan aturan yang harus dipatuhi yaitu:12
tor-tor mula-mula ini adalah menjelaskan
a. Simanjujung atau ulu, unang
bahwa segala yang ada di dunia ini
paundukhu, unang padirgakhu. Artinya:
diawali dengan segala kebaikan.
kepala jangan terlalu tunduk ke bawah
b. Tor-tor somba dan jangan terlalu mendongak ke atas.

Pada tor-tor somba penyelenggara pesta Tetapi hal ini (tunduk kepala) diperlukan

akan menuntun kedua pengantin untuk

11 12
Valentina K Sitanggang, Makna Tari Tor-Tor Maria Serlitaria Nainggolan, Makna Tari Tor-Tor
Sebagai Identitas Masyarakat Batak Toba di Sebagai Identitas Orang Batak di Kota Balikpapan,
Kabupaten Toba, Jurnal Pendidikan dan ejournal Ilmu Komunikasi, Vol. 5 No. 1, 2017, Hal.
Pembelajaran, Vol. 2 No. 1, 2022, Hal. 55. 166-167.

11
pada saat gerakan Tortor dalam posisi seperti menyembah Tuhan Yang Maha
menyembah. Esa, bertingkah laku sesuai adat istiadat,
saling menghormati dalam kehidupan dan
b. Simalolong (mata) panortor (penari)
selalu bersemangat, agar kehidupan
perempuan tidak boleh momar (liar dan
berjalan lancar. Adapun cara memaknai
membelalak). Artinya: supaya kelihatan
identitas Suku Batak melalui gerakan tari
hohom atau donda artinya sopan, yang
Tortor yaitu dengan melihat gerakan
diperbolehkan hanya melirik yang
dasar, dimana gerak dasar Tortor pada
tujuannya adalah melihat supaya gerakan
masyarakat Batak terlihat dari gerakan
seragam/tidak saling mendahului.
tangan berupa Somba adat yang memiliki
c. Parnianggoan/igung (hidung) tidak makna simbol yang saling berkaitan.
boleh diangkat supaya tidak terkesan
Musik yang Mengiringi Tari Tor-Tor
sombong.
Selain melalui gerak, tarian tor-tor juga
d. Bohi (wajah) atau roman wajah harus
diiringi musik yang disebut dengan
minar marsaudara atau cerah dan enak
gondang yang mengandung musik
dipandang.
pengiring yang digunakan berdasarkan
e. Pamangan/baba (mulut) harus ditutup gerak tortor yang akan dilaksanakan.
supaya sopan. Gondang ini mempunyai makna untuk

f. Simanjojak/pat (kaki), untuk panortor senantiasa dapat menambah semangat

perempuan harus rapat sedangkan kaki panortor untuk menari.13

panortor laki-laki agak renggang dan Adapun alat-alat musik yang digunakan
biasanya gerakannya seperti jalan di untuk mengiringi tari tor-tor yaitu:
tempat.
a. Tung-tung, yaitu gendang dari kayu
g. Pamatang/badan harus tegak, tetapi atau bambu. Merupakan alat bunyi-
pada saat melakukan gerakan, bergerak bunyian sewaktu merambah hutan untuk
sesuai gerakan tortor yang diinginkan dijadikan ladang atau sawah berfungsi
atau diminta. sebagai alat penghibur, tanda waktu,

h. Simangido/tangan, untuk panortor laki- tanda bahaya dan alat komunikasi.

laki gerakannya lebih bebas.


13
Elita Br. Pandiangan, Makna Simbol Gerak Tarian
Suku Batak menerapkan makna Tor-tor Dalam Upacara Perkawinan Sub Etnis
yang tersirat dalam kehidupan sehari-hari Batak Toba di Kecamatan Balige Kabupaten Toba
Samosir Provinsi Sumatera Utara, Jom Fisip Vol. 1
No. 2, 2014, hal. 7.

12
b. Hotuk, bahannya dari tung-tung, m. Jenggong, merupakan alat markusip.
sebagai alat penghibur sewaktu panen.
n. Losung Salapan, merupakan alat
c. Ole-ole/olang li, alat tiup dari padi dan panumbuk padi dipakai sebagai bunyi-
daun kelapa seperti terompet. bunyian.

d. Nung-neng, gendang dari bambu o. Hasapi, merupakan kecapi seperti


sebagai alat penghibur sesudah panen keroncong.
selesai, horja, dan lain-lain. Bambu dibuat
p. Sangka/singkaju, merupakan alat
sedemikian rupa agar dapat berperan
musik seperti suling.
sebagai gendang atau gong.
q. Arbab, merupakan alat musik seperti
e. Suling dan Sordam, terbuat dari ruas
hasapi.
bambu.
Selain itu, perangkat alat musik
f. Tulila atau uyup- uyup, terbuat dari
gondang lengkap untuk mengiringi tor-tor
ruas bambu dan lebih ramping dari suling.
yaitu terdiri dari:
g. Gondang Saraban, merupakan gendang
a. Sebuah gong bernama ogung oloan
seperangkat terdiri dari 2 gendang topap,
satu besar dan satu kecil, 2 ogung (gong) b. Sebuah gong bernama ogung ihutan

satu besar dan satu kecil, 1 agung bangalusi

Manunggal Sitingguang di langit, 1 c. Sebuah gong bernama ogung pandoali


mongmongan (gong kecil), sepasang
d. Sebuah gong bernama ogung
sesayat, 1 doal kecil, 1 talempong
pangggora
(susunan 6 doal).
e. Sebuah gong bernama gesek
h. Gordang, merupakan gendang bersusun
Sembilan . Adapun perangkat penyertanya adalah:

i. Tawak-tawak, merupakan gong yang a. Lima buah taganing, semacam tong


tipis pinggirnya. besar yang berurutan berdasarkan ukuran.
Berfungsi untuk menata melodi lagu yang
j. Niho-niho/canang/palas-palas.
dibawakan.
k. Lelo, merupakan alat musik seperti
b. Satu buah odap, sejenis tambur, penata
meriam.
rytme.
l. Gambang, merupakan seperangkat
potongan kayu, terdapat di Pinarik Sosa.

13
c. Satu buah gordang, tambur besar, juga dilakukan dengan cara melibatkan mereka
mirip taganing. dalam perlindungan, pengembangan dan
pemanfaatan tarian tradisional tor-tor.
d. Satu atau dua buah serune sebagai
penata melodi lagu.14 Berikut ini ada beberapa cara upaya
pelestarian yang dilakukan masyarakat
Nilai Budaya Dalam Tari Tor-Tor dan
dan pemerintah untuk melestarikan dan
Musik Gondang Sebagai Pengiringnya
mengembangkan tari tor-tor:
Bagi masyarakat Batak, tari tortor
a) Buat Pertunjukan Seni Tari di
memiliki nilai budaya sekaligus spiritual.
Tempat Terbuka
Lewat tarian ini masyarakat menyatakan
Masyarakat dan pemerintah dapat
harapan dan doanya. Peragaan sikap dan
melestarikan dan mengembangkan
perasaan melalui tarian ini melukiskan
seni tari dengan membuat
situasi dan kondisi yang sedang dialami.
pertunjukan di tempat terbuka
Adapun gondang dalam tari tor-tor
atau publik. Peran dari pemerintah
mengandung nilai spiritual karena
daerah berupa fasilitas yang di
merupakan sarana penyampaian doa dan
sediakan dapat memberikan ruang
harapan kepada Sang Khalik. Selain itu,
bagi sanggar tersebut.
Gondang bukan hanya sekadar bentuk
Lapangan, taman atau balai dapat
hiburan atau seni belaka, tetapi juga
digunakan sebagai tempat
merupakan salah satu unsur yang
pertunjukan. Pertunjukan tari
memperkaya budaya Batak. Tradisi musik
dapat menambahkan rasa cinta
ini mengikat masyarakat Batak secara
akan budaya kita.
sosial dan spiritual. Lagu-lagu dalam
Masyarakat juga bisa
Gondang pun menyampaikan pesan-pesan
mempertunjukan tari tor-tor
budaya, sejarah, dan kebijaksanaan
diacara perkawinan.
leluhur kepada generasi muda.
Jangan lupa untuk memberikan
5. Upaya Pelestarian Yang Dilakukan apresiasi berupa membeli tiket
Masyarakat dan Pemerintah Disaat Ini apabila pertunjukan itu bersifat
Sebagai Cagar Budaya Nusantara komersial.

Salah satu bentuk dari dukungan b) Membuka Sanggar Tari dan Buat

dari pemerintah terhadap tari tor-tor dapat Komunitas


Para pegiat seni tari tortor
14 dapat membuat sanggar.
Ibid, hal 8.

14
Kumpulkan para seniman tari b) Pemerintah dapat menjadikan
tortor dari berbagai komunitas. tarian tor-tor sebagai icon
Supaya dapat saling bertukar pariwisata daerah dan sebaiknya
informasi mengenai dapat mensosialisasikan tarian-
perkembangan seni tari tortor tarian daerah, tidak hanya melalui
tersebut. kegiatan-kegiatan besar saja.
Manfaat lainnya, saat contohnya: setiap hotel atau
sanggar Anda menggelar tempat pariwisata diharuskan
pagelaran, teman-teman penari menjadwalkan penampilan
dari komunitas lainnya dapat ikut pertunjukan seni dan budaya
menyaksikan. Dengan adanya daerah masing-masing.
sanggar tari, akan memberikan c) Memberikan hak paten terhadap
kesempatan pada semua orang tari tor-tor.
untuk belajar tari tortor. d) Dinas Budaya dan pariwisata
c) Memodifikasi Gerakan dan (DISBUDPAR), yaitu dengan
Membuat Tari lebih Menarik menyarankan sekolah-sekolah
Seni tari kontemporer juga untuk mengadakan ekstrakulikuler
bersifat dinamis. Gerakan-gerakan menari (Tari Tradisional).
pada tarian tortor dapat e) Pemerintah mengadakan lomba-
dimodifikasi menjadi lebih lomba tari antar sekolah tingkat
15
menarik. nasional, seperti FL2SN dan
lomba Suku Dinas Pariwisata,
Upaya pemerintah dalam melestarikan
dengan memberikan reward.16
tari tor-tor yaitu:
f) Pemerintah melakukan sosialisasi
a) Membuat acara pergelaran kepada masyarakat akan
kebudayaan dengan menampilkan pentingnya melestarikan
tari tor-tor di acara Nasional kebudayaan, Pemerintah daerah
hingga Internasional. dan dinas terkait harus
mempunyai program bulanan dan
tahunan yang selalu menampilkan
15
Komaruddin Bagja, "Bagaimana Cara
16
Melestarikan dan Mengembangkan Tari yang Ada Noerma, Elisha, Elika, “Upaya Pelestarian Seni
di Indonesia?", Tari Tradisional Indonesia Di Era Modern”,
https://edukasi.okezone.com/read/2022/02/16/624/2 https://kumparan.com/elika-noerma-elisha/upaya-
548062/bagaimana-cara-melestarikan-dan- pelestarian-seni-tari-tradisional-indonesia-di-era-
mengembangkan-tari-yang-ada-di-indonesia, modern-saat-ini-1510503488875, diakses pada
diakses pada tanggal 24 November 2023. tanggal 24 Desember 2023.

15
Adat dan Budaya di Sumatera menjadikan tarian tersebut sebagai
Utara. pegelaran saja akan tetapi terlepas dari
tor-tor kegiatan tersebut dari pemerintah
D. KESIMPULAN
dapat menjadikan tarian tor-tor sebagai
Dapat disimpulkan tari Tortor icon pariwisata daerah dan sebaiknya
merupakan salah satu jenis tari yang dapat mensosialisasikan tarian-tarian
berasal dari suku Batak di Pulau daerah, tidak hanya melalui kegiatan-
Sumatera. Sejak sekitar abad ke-13, Tari kegiatan besar saja. contohnya: setiap
Tortor sudah menjadi budaya suku Batak. hotel atau tempat pariwisata diharuskan
tari tortor memiliki nilai budaya sekaligus menjadwalkan penampilan pertunjukan
spiritual. Lewat tarian ini masyarakat seni dan budaya daerah masing-masing.
menyatakan harapan dan doanya.
3. Seharusnya Peran pemerintah dalam
Gondang juga digunakan untuk
bentuk pengembangan. Pemerintah
menunjukkan satu segmen tertentu dari
daerah dan dinas terkait harus mempunyai
kelompok kekerabatan yang sedang
program bulanan dan tahunan yang selalu
manortor (menari tor-tor) dalam suatu
menampilkan tarian tor-tor.
upacara. Pemerintah dan masyarakat
merupakan elemen penting dalam
melestarikan tari tor sebagai cagar budaya
DAFTAR PUSTAKA
nusantara.
Diana, T. (2017). Makna Tari Tor-Tor
E. SARAN
Dalam Upacara Adat Perkawinan
1. Sebaiknya Dalam bentuk perlindungan Suku Batak Toba. Pekan Baru:
Pemerintah daerah hendaknya membuat Universitas Riau.
kebijakan berupa aturan yang melindungi
Nainggolan, M. S. (2017). Makna Tari
tarian tor-tor dan melakukan sosialisasi
Tor-Tor Sebagai Identitas Orang
kepada masyarakat akan pentingnya
Batak di Balik Papan. Jurnal Ilmu
melestarikan kebudayaan, Pemerintah
Komunikasi, 160.
daerah dan dinas terkait harus mempunyai
program bulanan dan tahunan yang selalu Purba, E. (n.d.). Migrasi Spontan Toba
menampilkan Adat dan Budaya di Maserak . Medan: Monara.
Sumatera Utara.
Saragih, D. (n.d.). Hukum Perkawinan
2. Sebaiknya peran pemerintah dalam Adat Batak Khususny Simalungun
bentuk pemanfaatan tidak hanya

16
Toba Karo dan UU Tentang Bagja, Komaruddin, "Bagaimana Cara
Perkawinan. Bandung: Tarsito. Melestarikan dan Mengembangkan
Tari yang Ada di Indonesia?",
Sinaga, F. Y. (n.d.). Transformasi
https://edukasi.okezone.com/read/2
Permainan Alat Musik Tradisional
022/02/16/624/2548062/bagaimana
Batak Toba. Bandung: UPI.
-cara-melestarikan-dan-
Sugiyarto. (n.d.). Menyimak (kembali) mengembangkan-tari-yang-ada-di-
Integrasi Budaya di Batak Toba. indonesia, diakses pada tanggal 24
Jurnal Ilmiah Kajian Antropologi, November 2023.
35.

Umam, Tari Tor Tor: Sejarah, Gerakan,


Jenis, Keunikan, Hingga Musik
Pengiring, 2021,
https://www.gramedia.com/literasi
tari-tor-tor/, diakses pada 25
November 2023.

Pandiangan, Elita Br, Makna Simbol


Gerak Tarian Tor-tor Dalam
Upacara Perkawinan Sub Etnis
Batak Toba di Kecamatan Balige
Kabupaten Toba Samosir Provinsi
Sumatera Utara, Jom Fisip Vol. 1
No. 2, 2014.

Noerma, Elisha, Elika, “Upaya


Pelestarian Seni Tari Tradisional
Indonesia Di Era Modern”,
https://kumparan.com/elika-
noerma-elisha/upaya-pelestarian-
seni-tari-tradisional-indonesia-di-
era-modern-saat-ini-
1510503488875, diakses pada
tanggal 24 Desember 2023.

17

Anda mungkin juga menyukai