Anda di halaman 1dari 7

PERKEMBANGAN SOSIAL BUDAYA DAN ADAT ISTIADAT

DI DESA BANDAR TARUTUNG

KECAMATAN ANGKOLA SANGKUNUR

KABUPATEN TAPANULI SELATAN

DOSEN PEMGAMPU : Drs.EFFAN ZULFIQAR,,M.Si


MATA KULIAH : PENGANTAR SOSIOLOGI

Disusun oleh:

NAMA : JULHAM EFENDI HARAHAP


NIM : 2302100020

PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIAH TAPANULI SELATAN
PADANG SIDEMPUAN
PERKEMBANGAN SOSIAL BUDAYA DAN ADAT ISTIADAT

DESA BANDAR TARUTUNG

Perkembangan masyarakat Desa Bandar Tarutung secara administratif merupakan

salah satu desa di Kecamatan Angkola Sangkunur Kabupaten Tapanuli Selatan . Desa Bandar

Tarutung mempunyai luas wilayah 600 ha/m2. Dari data profil Desa Bandar Tarutung

Pekerjaan masyarakat Desa Bandar Tarutung adalah kebanyakan pekebun kelapa sawit , ada

juga yang bertani , berdagang. Dan Lain-lain .

Perkembangan suku ,budaya,agama didesa ini sangat baik yg dapat kita temui didesa

ini adalah suku jawa ,suku batak mandailing . yang paling dominan atau banyak didesa ini.

Suku jawa : suku jawa terdapat juga beberapa keluarga suku jawa yang tinggal di

Desa Bandar Tarutung . Suku jawa memiliki kebudayaan dan tradisi adat yang berbeda-

beda dengan suku Batak mandailing tetapi mereka hidup berdampingan

Suku batak mandailing : Suku batak mandailing ada cukup banyak keluarga di desa kami ,

suku Batak juga ada memiliki kebudayaan dan tradisi adat yang khas, serta bahasa Mandailing yang

digunakan dalam berkomunikasi .

Ada juga yg bersuku batak toba tetapi hanya beberapa keluarga saja yang tinggal di

Desa Bandar Tarutung .


Selain suku-suku tersebut, terdapat juga masyarakat dari suku-suku lainnya yang

tinggal di Desa bandar tarutung . Kehadiran berbagai suku ini mencerminkan keragaman

budaya dan harmoni antar suku di wilayah tersebut.

Jadi Perkembangan suku ,budaya,agama didesa ini sangat baik yg dapat kita temui

didesa ini adalah suku jawa ,suku batak mandailing . Batak suku yang paling dominan atau

banyak didesa ini.

Masyarakat Desa Bandar Tarutung Mayoritas agama masyarakat Desa Bandar Tarutung

adalah beragama islam ada juga yang beragama kristen . Perkembangan masyarakat tidak

lepas dari adat istiadat , kegiatan seperti gotong royong dan tolong menolong masih ada dan

masih sangat cukup aktif .

Salah satu Tradisi yang ada di masyarakat dari suku jawa adalah “ TOLAK BALA “

Tolak bala adalah suatu tindakan yang dilakukan orang baik secara individu maupun oleh

sekelompok masyarakat dengan tujuan untuk membebaskan diri dari pengaruh jahat yang

mereka percaya ada di sekitarnya.

Tolak bala merupakan istilah yang berkaitan dengan penolakan terhadap malapetaka atau

bencana .Sering sekali mencerminkan keyakinan atau upaya untuk menghindari nasib buruk

dengan melakukan tindakan pencegahan atau ritual tertentu.

Dalam berbagai budaya tolak bala bisa diwujudkan dalam bentuk doa ,amalan

keagamaan,Atau praktik – praktik tradisonal lainnya.


Tolak bala seringkali berakar dari nilai-nilai keagamaan, tradisi, dan mitologi suatu

masyarakat. Setiap budaya mungkin memiliki cara unik dalam menanggapi ancaman

malapetaka dan mengembangkan ritual atau praktik tolak bala yang spesifik.

Doa dan Amalan Keagamaan:

Banyak sistem kepercayaan mengandalkan doa sebagai bentuk utama tolak bala. Doa

digunakan untuk memohon perlindungan dan keberkahan dari kekuatan yang lebih tinggi.

Amalan keagamaan, seperti persembahan atau ritual khusus, juga dapat diintegrasikan untuk

menolak bala.

Praktik Tradisional:

Beberapa budaya memiliki praktik-praktik tradisional tertentu yang diyakini dapat

membendung kejahatan atau malapetaka. Contohnya termasuk upacara adat, penggunaan

benda-benda tertentu, atau seni bela diri yang dianggap memiliki unsur spiritual.

Dan adapun adat suku batak adalah dalam acara pernikahan suku batak didesa ini

dilakukan lebih terlebih dahulu acara marpokat agar pelaksanaanya berjalan dengan baik .

Sehari sebelum hari pernikahan tangan pengantin waninta maupun pria diberi hiasan atau

henna. Pada saat pesta kedua pengantin diberi arahan yang baik atau nasehat yang baik

agar rumah tangganya berjalan dengan sakinah mawaddah warohmah . Marpokat dalam

budaya Batak merujuk pada praktik adat atau tradisi perjanjian yang dilakukan untuk

menjaga perdamaian, persatuan, dan kerukunan antarwarga. Berikut penjelasan lebih

lengkap mengenai marpokat dalam konteks budaya Batak:


Marpokat memiliki arti lebih dari sekadar perjanjian atau kesepakatan. Kata ini

mengandung makna keharmonisan, kedamaian, dan solidaritas dalam masyarakat Batak.

Tujuan Marpokat:

Praktik marpokat dilakukan dengan tujuan utama untuk mencegah konflik dan

memastikan kesejahteraan bersama di dalam suatu kelompok masyarakat. Marpokat

bertujuan untuk membangun fondasi dasar kehidupan sosial yang stabil dan adil.

Pelaksanaan Marpokat:

Marpokat sering kali diadakan dalam suatu upacara khusus yang melibatkan tokoh-

tokoh adat atau pemimpin masyarakat. Dalam upacara ini, biasanya diatur aturan-aturan

yang mengikat dan berlaku untuk seluruh anggota masyarakat.

Aspek Hukum dan Moral:

Marpokat tidak hanya bersifat hukum, tetapi juga memiliki dimensi moral yang kuat.

Setiap anggota masyarakat diharapkan untuk mematuhi aturan-aturan tersebut sebagai

bentuk tanggung jawab moral.

Konsekuensi Pelanggaran:

Pelanggaran terhadap marpokat dapat memiliki konsekuensi serius, baik dalam

bentuk sanksi sosial maupun hukuman yang ditetapkan oleh masyarakat atau pemimpin

adat. Prinsip saling percaya dan menghormati aturan-aturan adat sangat ditekankan dalam

konteks marpokat.
Setiap malam jumat akan diadakan yang namanya wirit yaitu membaca surah surah

pendek. Secara umum wirid adalah kutipan kutipan Al’Quran yang ditetapkan untuk dibaca

secara terus menerus dan dijadikan amalan rutin .

Dan untuk ibu ibu wiritny hari jumat setelah solat jumat dan itu juga sama membaca

surah surah pendek dan ditetapkan yg dibaca secara terus menerus dan dijadikan amalan

yang rutin

Di Desa bandar tarutung ada juga organisasi untuk muda mudi di Desa bandar

tarutung yaitu Karang Taruna setangkai Desa bandar tarutung ,atau juga yang kita sebut

naposo nauli bulung (nnb) kegiatan naposo nauli bulung setiap malam jumat akan diadakan

wirit , gotong royong dan lain lain .

Kegitan lainnya dari naposo nauli bulung adalah kalau ada muda mudi yang menikah

dikampung akan gotong royong untuk buat taratak dan memasang yang nama nya gaba-

gaba. Gaba gaba adalah untuk menghias tempat acara pernikahan menjadi lebih cantik.

Biasany memasang gaba –gaba itu sehari sebelum acara pernikahan dimulai .

Kalau ada kegiatan gotong royong naposo nauli bulung juga ambil bagian dalam

kegiatan tersebut , dan akan membantu dalam kegiatan gotong royong tersebut.

Karang taruna didesa kami cukup aktif dan kompak dalam melaksanakan gotong

royong dan kegiatan kegiatan lainnya .

Anda mungkin juga menyukai