Anda di halaman 1dari 5

TUGAS BUDAYA ALAM MINANGKABAU

Nama : Sarmila

NIM : 18075048

Jurusan : Ilmu Kesejahteraan Keluarga

A. Peranan dan Kepentingan Adat dalam Kehidupan Manusia


Adat merupakan wujud dari kebudayaan manusia dengan nilai-nilai,
norma-norma, hukum dan aturan yang berkaitan antara yang satu dengan yang
lain. masayarakat minagkabau menganggap adat sebagai kebudayaan. Adat
merupakan norma yang tidak tertulis. Adat mengatur masyarakat untuk berbuat
sesuai dengan norma-norma yang berlaku dalam masyarakat itu. Adat mendarah
daging bagi orang-orang yang menganut dan melaksanakannya.
Adat minangkabau adalah pedoman dan pegangan hidup bagi masyarakat
minangkabau yang berisikan ketntuan-ketentuan dan aturan yang mengatur
seluruh aspek dan bidang kehidupan mulai dari masalah pribadi, hidup
berkeluarga, bakaum, bakorong/bakampuangdan sampai pada kehidupan
banagari.
Adat mengatur bagaimana caranya seseorang harus berbuat dan
bertingkah laku dalam hidup bermasyarakat. Adat menentukan mana yang baik
dan benar, serta mana perbuatan yang sumbang dan mana perbuatan yang salah.
Adat juga mengatur bagaimana caranya menciptakan masyarakat yang aman dan
tertib dengan mengutamakan prinsip-prinsip kebersamaan, persatuan dan
kesatuan, serta musyawarah untuk mufakat. Selain itu adat juga mengatur
masalah yang berkaitan dengan politik/pemerintahan, ekonomi, sosila buday,
dan sebagainya.
Ketentua-ketentuan serta aturan yang ada dalam adat menuntun
masyarakat minangkabau untuk terus menghayati, memahami, dan
mengamalkan dalam setiap aktifitas kehidupan sehari-hari.
Bagi masyarakat minang dalam melaksanakan Adat Basandi Syara’,
Syarak Basandi Kitabullah disimpulkan dengan kalimat Syara’ mangato adaik
mamakai. Yang artinya islam mengajarkan, memerintah, menganjurkan
sedangkan adat melaksanakannya. Yang artinya islam diminangkabau
dilaksanakan dengan gaya adat minang dan adat dilaksanakan menurut ajaran
islam dengan landasan dan acuan dari Al-quran dan sunnah Nabi.

B. Jenis Adat dalam Kebudayaan Minangkabau


Masyarakat Miangkabau dikenal dengan adat yang kuat. Ada 4 jenis adat dalam
kebudayaan Minangkabau yaitu :
1. Adat Nan Sabana Adat
Adat nan sabana adat ini merupakan ketentuan-ketentuan adat berupa
kenyataan-kenyataan yang ada di alam sekita kita. Kenyataan tersebut bisa
berupa sifat alam, baik flora maupun fauna, warna-warni ataupun gejala-
gejala yang ada di sekitar kita dan dapat ditangkap oleh indera manusia.
Dalam adat nan sabana adat ini kita belajar dari alam, alam yang dimaksud
yaitu alam takambang.
Adat nan sabana adat ini menjadi dasar dari adat-adat selanjutnya.
Karena adat nan sabana adat ini sudah menjadi dasar pokok dari adat
yanglain seperti adat nan diadatkan, adat nan taradat. Pada hakikatnya, adat
nan sabana adat ini merupakan kelaziman yang terjadi atas kehendak allah,
oleh karena itu adat diminangkabau tidak bertentangan dengan agama.
Konsep dasar pelaksanaan adatnya yaitu adat basandi sayraa’ , syara’
basandi kitabullah.
Dalam pepatah minang pun dikatakan bahwa indak lakang dek paneh,
indak lapuak dek hujan, diasak dek layua, dibubuik indak mati. Atau adat
babuhua mati.

2. Adat Nan Diadatkan


Adat nan di adatkan merupakan adat yang dibuat oleh manusia, artinya
adat itu sendiri diciptakan oleh masyarakat setempat. Adat ini dirancang,
disusun, dan dibuat oleh nenek moyang orang Minangkabau untuk
diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Adat nan diadatkan yang dirancang oleh Datuak Parpatih Nan Sabatang.
Adatnya bersifat demokrasi, berdaulat kepada rakyat, dan mengutamakan
musyawarah untuk mufakat. Adat yang diancang oleh datuak
Katumanggungan bersifat otokrasi , pemerintahan yang bersifat ke atas.
Namun tidak sewenang-wenang. Kedua adat yang dibuat oleh pemuka kaum
tersebut terlihat bertentangan namun dalam pelaksanaannya tetap diterima di
masyarakat. Adat tersebut menyatu, bertemu dan membaur serta saling
mengisi satu sama lain. sehingga gabungan dari kedua adat tersebut menjadi
dan melahirkan tatanan demokrasi yang khas di Minangkabau.
3. Adat Nan Taradat
Adat nan taradat ialah adat yang dirancang di Nagari. Adat dirancang dan
dibuat sesuai dengan kebutuhan nagarinya. Disusun oleh para tokoh dan
pemuka kaum dan masyarakat melalui musyawarah dan mufakat. Yang
mana hasil dari adat tersbut lahir adat yang disebut adat salingka nagari.
Adat nan taradat ini di sebut juga adat nan babuhua sentak yang artinya
dapat diubah, diperbaiki, dan diganti. Berfungsi sebagai peraturan dari adat
yang ada di Minagkabau.
4. Adat Istiadat
Adat istiadat merupakan aturan adat yang dibuat dengan mufakat niniak
mamak dalam nagari. Peraturan nya menamung semua kemauan anak nagari
yang sesuai menurut alua jo patuik, patuik jo mungkin. (Muhammad jamil,
Sag) pemerhati adat minagkabau.

C. Contoh Penerapan jenis-jenis Adat dalam Kehidupan Masyarakat


Minangkabau

1. Adat Nan sabana adat


Contoh penerapan adat nan sabana adat di Minangkabau yaitru seperti mahar
pernikahan. Di dalam islam aturan mahar sudah ditentukan bahwa diberikan
oleh laki-laki. Dalam adat pernikahan di Miangkabau juga berlaku hal
dmikian. Meskipun misalnya di Pariaman ada adat bajapuik dimana pihak
perempuan membayar sejumlah uang kepada laki-laki, namun mahar tetap
dibayarkan oleh laki-laki. Uang bajapuik yang diberikan oleh perempuan
hanyalah sebagai ungkapan terima kasih pihak perempuan kepada pihak
laki-laki.
2. Adat Nan diadatkan
Contohnya yang paling prinsip adalah orang minang wajib memakai
kekerabatan matrilineal mengambil pesukuan dari pihak garis ibu dan nasab
dari keturunan ayah, makanya ada Dunsanak ( persaudaraan dari keluarga
ibu) dan adanya bako dari pihak ayah . contoh selanjutnya yaitu memilih
atau menetapkan penghulu suku dan ninik mamak dari garis persaudaraan
badunsanak berdasarkan ampek suku asal (empat suku asal) yaitu koto
piliang, bodi, chaniago atau berdasarkan pecahan suku nan ampek tsb.
Menetapkan dan memelihara harta pusak tinggi yang tidak bisa
diwariskan kepada siapapun kecuali di ambil manfaatnya untuk anak
kemenakan, seperti sawah, lading, hutan, pandam pakuburan, rumah gadang
dan lain-lain.
Conton lain dari penerapan adat nan di adatkan ini yaitu berkaitn dengan
tata cara makan dan minum. Makan sasuok duo suok, cukuik ka tigo
kanyang, minum saraguak duo raguak, cukuik ka tigo pueh. Jan makan saku
tak abih, jan minum saraguak abih. Tata cara berjalan dan berbicara juga
merupakan implikasi dari adat nan di adatkan. Bajalan paliharolah kaki,
bakato paliharo lidah, maju salangkah madok suruik, bakato sapatah dipikir,
mangango mangko kamangecek.
Contoh ketentuan adat nan diadatkan yang berkaitan dngan pergaulan dalam
masyarakat. Nan tuo dihormati, nan ketek dikasihi, samo gadang baok
bakawan.
Contoh ketentuan adat nan di adatkan tentang
masalahpolitik/pemerintahan yaitu, kamanakan baraja ka mamak, mamak
baraja ka panghulu,penghulu baraja ka mufakat, mufakat baraja ka nan bana,
bana bandiri sandirinyo, manuruik mungkin jo patuik.

3. Adat Nan Taradat


Contoh nyata dari penerapan adat nan taradat yaitu adalah adat
perkawinan antara daerah payakumbuh dan pariaman yang berbeda satu
sama lain. Payakumbuh misalnya dalam adat pernikahan laki-laki harus
membelikan perlengkapan kamar pengantin wanita atau yang disebut adat
saduik. Sedangkan di daerah pariaman pihak perempuan yang datang ke
pihak laki-laki untuk meminta dia menjadi pengantin pria dan membayar
sejumlah uang.
Contoh lainnya yaitu tentang perkawinan. Tetap sigai mancari anau atau
laki-laki atau calon suami yang datang ke rumah pihak perempuan. Dan
kalau terjadi perceraian, maka laki-laki yang pergi meninggalkan rumah
perempuan.
4. Adat Istiadat
Adat istiadat umumnya berbentuk kesenangan anak nagari seperti
kesenian, langgam dan tari dan olahraga. Seperti acara tabuik di pariaman.
Setiap tahunnya Tabuik di adakan dan sudah menjadi adat istiadat serta
kebudayaan. Di tabuk tersebut banyak ditampilkan kesenian, tari, langgam
dan silat kampong kas minangkabau.
Ada juga basapa yang setiapa terjadi di nagari Ulakan padang pariaman.
Basapa merupakan ziarah ke makan Syekh Burhanudin. Orang-orang yang
datang bukan hanya dari dalam daerah tetapi juga dari luar seperi Bengkulu,
jambi, aceh, bahkan Malaysia.
Daftar Rujukan

Afrijonponggokkatikbasabatuah.wordpress.com/adat-istiadat-minangkabau ( di unduh
13 maret 2020)

http:// roezyhamdani.blogspot.com/nan-ampek-bab-ii.html?m=1 (di unduh 13 maret


2020)

www-kompasiana-com.cdn.amproject.org/v/s/www.com/amp/aliefrizky/ada-apa-
dengan-budaya-dan-hukum-adat ( di akses 13 maret 2020)

Anda mungkin juga menyukai