TUGAS FARMAKOEKONOMI
KELOMPOK 8 :
Dosen Pengampu: apt. Elvina Triana Putri, M.Farm
1. Mengetahui dan
1. Apa yang dimaksud
memahami studi
dengan studi
farmakoekonomi
farmakoekonomi?
2. Mengetahui dan
2. Apa yang dimaksud
memahami metode
dengan metode Cost
Cost Utility Analysis
Utility Analysis (CUA)?
(CUA)
3. Apa manfaat
3. Mengetahui dan
dilakukannya Cost
memahami manfaat
Utility Analysis (CUA)?
Cost Utility Analysis
4. Bagaimana melakukan
(CUA)
studi Cost Utility
4. Mengetahui metode
Analysis (CUA)?
studi Cost Utility
5. Bagaimana penerapan
Analysis (CUA)
hasil studi
5. Mampu melakukan
farmakoekonomi?
penerapan hasil studi
farmakoekonomi
BAB ll TINJAUAN
PUSTAKA
Farmakoekonomi
studi yang mengukur dan menentukan kelebihan suatu skala mikro untuk memilih
membandingkan antara obat dalam hal cost- terapi bagi seorang pasien
dari suatu pengobatan. yang baik dengan biaya yang tertentu, maupun dalam
wajar, serta kemungkinan skala makro untuk
inklusi dalam formularium menentukan obat yang akan
atau daftar obat yang disubsidi atau dimasukkan ke
disubsidi. dalam formularium.
Prinsip Farmakoekonomi
2 3
1
identifikasi alternatif interfensi menentukan antara income dan
menetapkan masalah
outcome
5
4
interpretasi dan pengambilan
menilai biaya dan efektifitas
kesimpulan
Keperluan Farmakoekonomi
1. Terbatasnya sumber daya, terutama dalam institusi
kesehatan dengan dana terbatas seperti rumah sakit
pemerintah.
2. Pengalokasian sumber daya yang efisien.
3. Memenuhi kebutuhan pasien dengan biaya seminimal
mungkin.
4. Memahami perbedaan sudut pandang antara profesi
pelayanan kesehatan dan pasien dalam pengambilan
keputusan terkait biaya dan efektivitas pengobatan.
Metode Analisis Farmakoekonomi
1 2
Cost Effectiveness Analysis (CEA) Cost Minimization Analysis (CMA)
3 4
Penerapan :
Karena quality of life sulit dinilai, metode ini
digunakan untuk kasus-kasus yang membutuhkan
outcome yang lebih konkrit seperti kanker dan
AIDS stadium lanjut
Tabel. Empat Jenis Metode Analisis Farmakoekonomi
Kajian
Kriteria Kekurangan Kelebihan
Farmakoekonomi
-Sulitnya mengkonversi
Biaya dinyatakan dalam nilai
manfaat dari suatu
moneter (rupiah). Efek dari
pengobatan dalam nilai
salah satu pengobatan atau Dapat digunakan untuk
moneter.
program kesehatan lebih pembandingkan
Cost Benefit Analysis -Sulitnya menguantifikasi
tinggi dibandingkan dengan pengobatan yang tidak
(CBA) nilai kesehatan dan hidup
pengobatan atau program saling berhubungan dan
manusia maka metode ini
kesehatan lainnya. Efek outcome berbeda.
memicu kontroversi
pengobatan dinyatakan
sehingga metode ini jarang
dalam rupiah.
dilakukan.
Menurut Bootman (1996), hasil pengobatan dalam bentuk
kuantitas dan kualitas hidup itu mencerminkan keadaan berikut :
Keterangan :
Penjelasan :
Pada Rumus CUA terlebih dahulu dicari life years (LY) dan utilitas untuk
mendapatkan nilai quality adjusted life years (QALY). Hasil CUA
digambarkan dalam Cost Utility Ratio dan Incremental Cost Utility Ratio
(ICUR).
Kelebihan dan Kekurangan Cost Utility Analysis (CUA)
Kelebihan :
Kekurangan :
a. Satu-satunya metode farmakoekonomi
a. Tidak adanya standarisasi,
yang memperhatikan kualitas hidup
memicu inkonsistensian pada
dalam metode analisisnya.
penyajian data.
b. Untuk menggambarkan pengaruhnya
b. Bergantung pada penentuan
terhadap kualitas hidup.
angka (QALY) pada status
c. Tipe keluaran kesehatan yang berbeda
tingkat kesehatan pasien
dan penyakit dengan beberapa
c. Kesulitan untuk menentukan
keluaran dapat dibandingkan dengan
utility atau QALY secara tepat.
menggunakan satu unit pengukuran
yaitu QALY.
Quality of Life (QoL)
Devinisi :
Berikut:
a. Menggunakan langsung data dari Keterangan :
literatur; Masing-masing strategi mempunyai
b. Membuat data model ekonomi kelebihan dan kekurangan, seperti
(economic modeling data); tercantum pada Tabel 2.1. Pemilihan
c. Melakukan penelitian sendiri. strategi yang akan dilakukan sebaiknya
mempertimbangkan juga dampak yang
akan dihasilkan baik terhadap biaya
maupun mutu pelayanan.
BAB III
STUDI KASUS
Judul Jurnal :
Analisis Utilitas Biaya Pasien Dispepsia BPJS dan Non-BPJS Kombinasi
Obat Antasida Ranitidin dengan Antasida Lansoprazol.
Tujuan :
Alireza, I.B dan Wahjuni, E.S. (2020). Survei Kualitas Hidup Mahasiswa Fakultas Ilmu Olahraga Universitas Negeri
Surabaya. Jurnal Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, 8(1): 295-299.
Indrayathi, Putu Ayu., Noviyanti, Rini. Bahan Ajar: Cost of Illness (Beban Ekonomi Penyakit Dalam Pembangunan
Kesehatan); 2016.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Penerapan Kajian Farmakoekonomi. Kementrian Kesehatan
Republik Indonesia; 2013.
Khoiriyah, S.D., Lestari, Keri. (2018). Review Artikel: Kajian Farmakoekonomi Yang Mendasari Pemilihann Pengobatan
di Indonesia, 16(3): 134-145.
Saadah, A., Sarnianto, P., Ramadaniati, H.U., Irmin. (2022). Analisis Utilitas Biaya Pasien Dispepsia BPJS dan Non-BPJS
Kombinasi Obat Antasida Ranitidin dengan Antasida Lansoprazol. Jurnal Kesehatan Komunitas, 8(2): 352-361.
Sari, E.D.P., Harsono, S.B, Hanifah, I.R. (2023). Analisis Biaya dan Kualitas Hidup Pasien Rawat Jalan DM Tipe 2 Dengan
Terapi Gliquidone Dibandingkan Glimepiride di RSUD Surakarta Tahun 2021. Jurnal Farmasi Undayana, 11(2):
49-53.