Anda di halaman 1dari 2

Farmakoekonomi adalah ilmu yang mengukur biaya dan hasil yang diperoleh dihubungkan dengan penggunaan obat dalam

perawatan kesehatan (Orion, 1997). Farmakoekonomi juga didefenisikan sebagai deskripsi dan analisis dari biaya terapi dalam suatu sistem pelayanan kesehatan. Lebih spesifik lagi adalah sebuah penelitian tentang proses identifikasi, mengukur dan membandingkan biaya, resiko dan keuntungan dari suatu program, pelayanan dan terapi. Farmakoekonomi diperlukan karena adanya sumber daya yang terbatas, dimana hal yang terpenting adalah bagaimana memberikan obat yang efektif dengan dana yang tersedia, pengalokasian sumber daya yang tersedia secara efisien, kebutuhan pasien dimana dari sudut pandang pasien adalah biaya yang seminimal mungkin. Dengan keterbatasan sumber daya yang tersedia dalam memberikan pelayanan kesehatan, maka sudah seyogyanya farmakoekonomi dimanfaatkan dalam membantu membuat keputusan dan menentukan pilihan atas alternatif-alternatif pengobatan agar pelayanan kesehatan menjadi lebih efisien dan ekonomis. Ada beberapa jenis metode farmakoekonomi yang telah dikenal, salah satunya yaitu Cost Minimazation Analysis (CMA). CMA adalah salah satu evaluasi yang biasa dipakai dalam kajian farmakoekonomi. CMA merupakan tipe analisis yang menentukan biaya program terendah dengan asumsi besarnya manfaat yang diperoleh sama atau ekivalen. Analisis ini dilakukan untuk menguji biaya relatif yang dihubungkan dengan intervensi yang sama dalam bentuk hasil yang diperoleh. Suatu kekurangan yang nyata dari CMA yang mendasari sebuah analisis adalah pada asumsi pengobatan dengan hasil yang ekuivalen jika asumsi tidak benar atau keliru, maka bisa menjadi tidak akurat yang pada akhirnya studi menjadi tidak ada artinya atau tidak punya nilai. Contoh dari analisis cost minimization adalah terapi dengan menggunakan antibiotika generik dan paten. Luaran klinik (efikasi dan efek sampingnya) sama. Maka pemilihan obat difokuskan pada obat yang biaya per harinya lebih murah. Cost Minimazation Analysis (CMA) adalah kajian farmakoekonomi yang paling simpel atau sederhana dari semua perangkat atau metode farmakoekonomi yang biasa dilakukan. Namun demikian, ekivalensi terapeutiknya tetap saja harus direverensikan oleh peneliti dalam melaksanakan studi, yang mana harus dilampirkan sebelum CMA itu ditetapkan.

Oleh karena efikasi dan toleransi adalah sama, maka tidak diperlukan efikasi umum sebagai titik tolak pertimbangan (yang biasanya dipakai dalam studi Cost Effectivines analysis). Peneliti disini boleh mengesampingkan harga atau kesembuhan ataupun harga per tahun, karena hal itu tidak begitu berpengaruh. Yang paling penting dalam studi ini adalah menghitung semua harga termasuk penelitian dan penelusuran yang berhubungan dalam pengantaran intervensi terapeutik itu dan tentunya yang relevan dari sudut pandang farmakoekonomi.

Anda mungkin juga menyukai