Anda di halaman 1dari 10

1.

Peningkatan capaian dari fase A hingga C dalam pendidikan memiliki peran penting dalam
perkembangan siswa. Mari kita lihat lebih dekat:
1. Fase A (Kelas 1–2 SD/MI):
o Pada fase ini, siswa mengidentifikasi masalah-masalah sehari-hari.
o Mereka mulai memahami konsep-konsep dasar dan keterampilan awal.
2. Fase B (Kelas 3–4 SD/MI):
o Siswa dapat mengidentifikasi dan menyelesaikan persoalan dengan data kecil
secara abstrak.
o Pemahaman mereka tentang materi semakin mendalam.
3. Fase C (Kelas 5–6 SD/MI):
o Siswa mampu menyelesaikan persoalan sehari-hari secara kompleks dan
konkret.
o Kemampuan berpikir kritis dan analitis semakin berkembang.
Peningkatan ini menunjukkan bahwa siswa mengalami perkembangan signifikan dalam
pemahaman dan keterampilan mereka seiring berjalannya waktu. Fase A-C mencerminkan
perjalanan belajar yang berkesinambungan dan mempersiapkan siswa untuk fase-fase
berikutnya.
2. Tentu, berikut adalah beberapa istilah yang mungkin perlu diperjelas atau menarik untuk
dipelajari lebih lanjut:
1. Capaian Pembelajaran: Ini mengacu pada hasil yang diharapkan dari proses
pembelajaran. Biasanya berupa keterampilan, pengetahuan, atau sikap yang diharapkan
siswa dapat capai setelah mengikuti suatu pembelajaran.
2. Fase: Merujuk pada tahapan tertentu dalam suatu proses. Dalam konteks ini, fase
mengacu pada periode pembelajaran tertentu.
3. Ampu: Istilah ini mungkin berkaitan dengan tugas atau tanggung jawab seorang guru.
Perlu diperjelas lebih lanjut untuk memahaminya dengan baik.
Semoga penjelasan di atas membantu Anda memahami lebih lanjut tentang Capaian
Pembelajaran dan istilah-istilah terkait. Jika ada pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk
bertanya!
Nama/NIM Fathul Jihad/249012485051

Fase (A/B/C/D/E/F) Fase F

Pada akhir fase F peserta didik akan mampu


mengimplementasikan bahasa pemrograman, basis data, dan

CP
aplikasi desain untuk mengembangkan perangkat lunak yang
mampu beroperasi pada berbagai perangkat atau teknologi
terkini.

Kata-kata atau istilah yang belum diketahui Makna yang didapat setelah mencari tahu lebih
maknanya lanjut mengenai kata/istilah tersebut:

1. Tidak Ada -

Tuliskan pemaknaan mengenai CP tersebut setelah Anda memahami setiap istilah yang terdapat
pada CT tersebut:

Kemampuan sebagai mana pada CP akan memungkinkan mereka untuk merancang solusi
perangkat lunak yang kompleks dan optimal, yang mampu menangani berbagai
permasalahan dan kebutuhan dengan efisiensi tinggi. Dengan demikian, peserta didik akan
memiliki keterampilan yang solid dalam menghadapi tantangan dunia teknologi informasi
dan industri perangkat lunak yang terus berkembang.
SEL.09.2-T2-4a. Unggah Tugas Ruang Kolaborasi

COMPUTATIONAL THINKING

Nama/NIM anggota 1:
1. Fathul Jihad (249012485051)
Nama/NIM anggota 2: 2. Abdul Qayyum (249012485080)

Fase (A/B/C/D/E/F) E dan F

Pada akhir fase E, peserta didik mampu menerapkan strategi


algoritmik standar pada kehidupan sehari-hari maupun
implementasinya dalam sistem komputer, untuk menghasilkan
beberapa solusi persoalan dengan data diskrit bervolume besar.

Pada akhir fase F, peserta didik mampu menganalisis beberapa


CP strategi algoritmik secara kritis dalam menghasilkan banyak
alternatif solusi untuk satu persoalan dengan memberikan justifikasi
efisiensi, kelebihan, dan keterbatasan dari semua alternatif solusi,
kemudian memilih dan menerapkan solusi terbaik, paling efisien, dan
optimal dengan merancang struktur data yang lebih kompleks dan
abstrak.

Istilah dan makna dari kata-kata yang sudah disepakati oleh kelompok:
1. Data diskrit berbentuk angka bilangan bulat, sedangkan diskrit bervolume besar adalah
data yang berupa angka dengan nilai atau skala tinggi.
2. Strategi algoritmik adalah cara menyelesaikan masalah untuk mencapai tujuan
dinyatakan dalam suatu urutan Langkah – Langkah penyelesaian
3. Justifikasi efisiensi adalah pembuktian dari opini yang kita aggap benar dengan akurat
dan cepat
Kata-kata yang dipahami sebagai makna yang berbeda oleh anggota kelompok. Diskusikan
lebih lanjut tentang perbedaan makna tersebut! Diskusikan juga dengan konsep pada saat
eksplorasi konsep!
1. Diskrit Bervolume Besar
Diskrit berarti data yang berupa bilangan bulat, seperti 1, 2, 3, 4, dan seterusnya.
Volume besar berarti data yang sangat banyak, sehingga tidak dapat dihitung secara
manual.
Penerapan sampel diskrit bervolume besar dalam pembelajaran dapat membantu siswa
untuk mengembangkan keterampilan berpikir kritis, pemecahan masalah, dan literasi
data.

Berikut adalah beberapa contoh penerapan sampel diskrit bervolume besar dalam
pembelajaran di SMA dan SMK:

• Matematika: Sampel diskrit bervolume besar dapat digunakan untuk mempelajari


konsep probabilitas, statistik, dan analisis data. Misalnya, siswa dapat mempelajari
tentang probabilitas kejadian dengan menganalisis data hasil lempar dadu.

• IPA: Sampel diskrit bervolume besar dapat digunakan untuk mempelajari konsep-
konsep dalam sains, seperti pola cuaca, perubahan iklim, dan penyakit. Misalnya,
siswa dapat mempelajari tentang pola cuaca dengan menganalisis data cuaca dari
100 stasiun cuaca selama 10 tahun.

• IPS: Sampel diskrit bervolume besar dapat digunakan untuk mempelajari konsep-
konsep dalam ilmu sosial, seperti opini publik, perilaku konsumen, dan ekonomi.
Misalnya, siswa dapat mempelajari tentang opini publik dengan menganalisis data
hasil survei dari 10.000 responden.

2. Strategi Algoritmik
Dengan menerapkan strategi algoritmik dalam pembelajaran, siswa dapat belajar dengan
lebih efektif dan efisien. Mereka juga akan mengembangkan keterampilan berpikir kritis
dan pemecahan masalah yang penting untuk kesuksesan di dunia kerja.
Berikut adalah beberapa contoh penerapan strategi algoritmik dalam pembelajaran di
SMK:

• Dalam pelajaran matematika, siswa dapat belajar tentang algoritma untuk


menyelesaikan masalah matematika, seperti algoritma untuk menghitung akar
kuadrat atau untuk menyelesaikan persamaan linear.

• Dalam pelajaran sains, siswa dapat belajar tentang algoritma untuk melakukan
eksperimen, seperti algoritma untuk mengumpulkan data atau untuk menganalisis
data.

• Dalam pelajaran teknologi, siswa dapat belajar tentang algoritma untuk membuat
program komputer, seperti algoritma untuk membuat permainan atau untuk
membuat aplikasi.

3. Justifikasi Efisiensi
Justifikasi efisiensi adalah proses memberikan alasan atau penjelasan mengapa sesuatu
itu efisien. Efisiensi adalah kemampuan untuk menggunakan sumber daya secara efektif
dan menghasilkan output yang maksimal.

Berikut adalah beberapa contoh penerapan justifikasi efisiensi dalam pembelajaran


SMK:

• Guru menggunakan metode pembelajaran yang aktif dan interaktif, sehingga siswa
dapat belajar secara lebih mandiri dan tidak bergantung pada guru.

• Guru menggunakan media pembelajaran yang multimedia, sehingga siswa dapat


belajar secara lebih visual dan menarik.

• Guru menggunakan pembelajaran berbasis proyek, sehingga siswa dapat belajar


secara lebih kontekstual dan bermakna.

• Guru menggunakan pembelajaran jarak jauh, sehingga siswa dapat belajar secara
lebih fleksibel dan terjangkau.

Tuliskan pemaknaan mengenai CP yang dibahas di kelompok, sesuai pemahaman bersama


seluruh anggota kelompok!
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL

COMPUTATIONAL THINKING

Lembar kerja (individual)/Topik 2

Nama/NIM: Fathul Jihad/249012485051

Fase Istilah yang baru diketahui Makna dari istilah


maknanya
B Abstaraksi Abstraksi juga dapat diartikan sebagai pola
sederhana yang mewakili suatu pernyataan yang
rumit.

C Mengintegrasikan Saling keterkaitan antar sub sistem sehingga


data dari satu sistem secara rutin dapat

melintas, menuju atau diambil oleh satu atau


lebih sistem yang lain.
D Mendisposisikan Memerintahkan, menempatkan (orang),
mengesahkan, menginstruksikan,
mengumumkan, menyatakan, menyuruh,
merekomendasikan
F Justififikasi efisiensi Keputusan yang diambil secara tepat unntuk
menyelesaiakan suatu masalah

Tuliskan pemahaman yang Anda dapat dari presentasi rekan Anda mengenai CP CT pada fase
yang berbeda dari fase yang Anda kerjakan dalam kelompok!

Fase Pemaknaan CP
A Pada fase ini peserta didik mampu menerapkan berpikir Komputational dalam
menyelesaikan masalah sehari-hari yang dialami dengan menggunakan 4landasan CT.

B Pada fase ini peserta didik mampu menerapkan berpikir Komputational dalam
menyelesaikan masalah sehari-hari yang dialami dengan menggunakan 4landasan CT
dari hasil yang dibuat dengan pola sederhana menggunakan perkakas yang
disediakan. Contohnya siswa diberikan tugas memodifikasi sarana olahraga “cone”

dari berbagai bahan bekas yang disiapkan oleh guru.


Topik 2 : Aksi Nyata

1. Bagaimana perasaan Anda saat menelaah lebih lanjut mengenai CP CT dalam pertemuan
kuliah ini?

Jawab :

Setelah menelaah lebih lanjut mengenai CP CT dalam pertemuan kuliah ini, saya merasa
bersyukur karena saya diberikan kesempatan untuk mengikuti perkuliahan ini. Sehingga
saya bisa banyak belajar, terutama mengenai CT ini. Karena CT ini memberikan
pembelajaran mengenai pentingnya CT dalam kehidupan sehari-hari dalam menyelesaikan
permasalahan dengan baik. Selain itu, saya juga belajar bahwa setiap capaian pembelajaran
CT terdapat berbagai fase dan saling memiliki keterkaitan.

2. Tuliskan pengetahuan-pengetahuan baru yang Anda dapatkan dari pertemuan ini.

Jawab :

Pengetahuan baru yang saya dapatkan dari pertemuan mata kuliah ini diantaranya Peserta
didik mampu menerapkan berpikir komputasional dalam menyelesaikan persoalan sehari-
hari dengan membandingkan, memilih, memilah, menyusun, mengelompokkan, dan
mengurutkan himpunan data kecil hasil abstraksi benda konkrit menggunakan berbagai
cara untuk menghasilkan beberapa solusi dengan memanfaatkan perkakas yang disediakan.
Selain itu, saya juga menjadi tahu bahwa pembelajaran CT membuat peserta didik dapat
mengkonsepkan, menganalisis, dan menyelesaikan persoalan kompleks dengan memilih
dan mengaplikasikan startegi-strategi baik secara virtual maupun dalan dunia nyata. Yang
mana dalam bidang pedagogi, CT dibagi menjadi 4 kompetensi yaitu unplugged, tinkering,
making dan remixing. CT juga memiliki 4 landasan dalam menerapkannya yaitu
dekomposisi, pengenalan pola, algoritma dan abstraksi.

Anda mungkin juga menyukai