Anda di halaman 1dari 2

Tradisi Nganggung Bangka Belitung

Nganggung adalah kegiatan membawa dulang atau sejenis nampan bulat berisi
makanan yang ditutup oleh tudung saji ke masjid maupun musholla untuk disantap bersama-
sama setelah pelaksanaan ritual agama yang dilakukan sebelumnya sudah selesai. Dulang
sendiri berisi berbagai jenis makanan yang telah disepakati bersama-sama. Misalnya, jika
akan Nganggung nasi, maka dulang diisi nasi beserta dengan lauk pauknya dan jika
Nganggung kue, maka yang diisi atau dibawa di dulang adalah berbagai aneka jenis kue.
Hidangan ini pun dikeluarkan dan dibawa oleh masyarakat yang mengikuti kegiatan
Nganggung dengan rasa ikhlas. Biasanya pada saat menyantap makanan yang dibawa
masyarakat yang mengikuti kegiatan Nganggung, mereka berbagi makanannya antara satu
sama lain.
Dulang dibawa ketempat keagamaan yang telah disepakati dulu sebelumnya, lalu
dulang akan dibawa oleh setiap kepala keluarga dengan cara di papah pada bahu yang ditutup
menggunakan tudung saji dengan motif khas. Oleh karena itu, Kepulauan Bangka Beleitung
disebut sebagai "Negeri Sepintu Sedulang". Sepintu sedulang sendiri memiliki makna
maupun artian yang mencerminkan sifat gotong royong dan kebersamaan antar masyarakat
di suatu desa maupun kampung.Selain itu, kegiatan Nganggung juga mencerminkan nilai-
nilai keislaman, seperti ukhuwah Islamiyah.
Nganggung diadakan pada saat menyambut atau merayakan hari-hari besar islam,
menyambu atau menyonsong tamu kehormatan, dan sebagainya. Tradisi ini juga
dilaksanakan ketika ada masyarakat yang terkena musibah, misalnya selamatan orang yang
telah meninggal dunia sebagai ungkapan rasa turut beduka cita.
Jadi dapat disimpulkan dari penjabaran sebelumnya bahwa terdapat potensi untuk
tetap mempertahankan dan menjaga keaslian dari tradisi nganggung ini.Terdapat beberapa
cara yang telah dilakukan untuk menjaga dan mempertahankan tradisi tersebut, yaitu tradisi
ini sudah mendapat perhatian khusus dari pemerintahan daerah yaitu dibuktikan dengan
dikeluarkannya peraturan khusus melalui peraturan daerah (PERDA) oleh kabupaten Bangka
benomor 06/PD/DPRD/1971. Lalu persekolahan juga biasanya sering mengadakan acara ini
untuk upaya pelestarian tradisi yang sudah turun-temurun ini agar kelak generasi yang lebih
muda akan terus ikut melestarikan dan mempertahankan tradisi yang sangat berharga ini.

Contoh Tradisi Nganggung

Anda mungkin juga menyukai