22-Article Text-57-1-10-20170830
22-Article Text-57-1-10-20170830
REDAKSI
Pelindung
Yayasan Perguruan Tinggi Teknik Nusantara
Penasehat
Ketua STIKI
Pembina
Pembantu Ketua Bidang Akademik STIKI
Mitra Bestari
Prof. Dr. Ir. Kuswara Setiawan, MT (UPH Surabaya)
Dr. Ing. Setyawan P. Sakti, M.Eng (Universitas Brawijaya)
Ketua Redaksi
Subari, S,Kom, M.Kom
Section Editor
Jozua F. Palandi, S.Kom, M.Kom
Nira Radita, S.Pd., M.Pd
Layout Editor
Saiful Yahya, S.Sn, MT.
Tata Usaha/Administrasi
Muh. Bima Indra Kusuma
SEKRETARIAT
Lembaga Penelitian & Pengabdian kepada Masyarakat
Sekolah Tinggi Informatika & Komputer Indonesia (STIKI)
Malang
SMATIKA Jurnal
Jl. Raya Tidar 100 Malang 65146
Tel. +62-341 560823
Fax. +62-341 562525
Website: jurnal.stiki.ac.id
E-mail: jurnal@stiki.ac.id, lppm@stiki.ac.id
ISSN 2087-0256
Volume 07 Nomor 01, April Tahun 2017
DAFTAR ISI
Undangan Makalah
SMATIKA Jurnal Volume 07 Nomor 02, November Tahun 2017
Optimasi Pemodelan Porositas Tanah
Menggunakan Algoritma Genetika
Beny Yulkurniawan Victorio Nasution1), Mochamad Hariadi2),
Eko Mulyanto Yuniarno3), Anang Kukuh Adisusilo4)
1,2,3,4)
Jurusan Teknik Elektro, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
Kampus ITS Sukolilo, Jalan Arif Rahman Hakim, Keputih, Surabaya, Jawa Timur
Telp. (031) 5994251; Fax. (031) 5931237
1
E-mail : aku@benynasution.web.id
2
E-mail : mochar@gmail.com
3
E-mail : ekomulyanto@ee.its.ac.id
4
E-mail : anang@anang65.web.id
ABSTRAK
Porositas tanah dibutuhkan untuk diketahui agar tanah dapat dimanfaatkan sebelum bercocok
tanam. Porositas dapat ditingkatkan dengan melakukan pengolahan tanah. Salah satu caranya
adalah dengan melakukan pembajakan lahan menggunakan peralatan bajak, contohnya bajak
singkal. Bajak singkal memiliki kemampuan untuk memecah permukaan tanah, membalik dan
mengubur rumput serta tanaman sisa panen dan gulma. Aktivitas tersebut menghasilkan
bongkahan tanah dengan ukuran lebih kecil untuk menyediakan ruang bagi air dan udara dalam
tanah.
Pembentukan ruang dalam tanah dalam proses pengolahan tanah dipengaruhi oleh sudut potong
dan kecepatan maju bajak. Pada sebuah hipotesa menyebutkan bahwa sudut potong dan
kecepatan maju bajak berpengaruh terhadap porositas tanah. Pertambahan sudut potong vertikal
bajak, menyebabkan porositas meningkat. Pertambahan ini menyebabkan penurunan gaya normal
sehingga kecepatan maju bajak bertambah. Pertambahan kecepatan maju bajak juga
mempengaruhi peningkatan porositas.
Pada hipotesa tersebut dihasilkan sebuah pemodelan perhitungan porositas tanah dengan empat
buah variabel yang belum diketahui nilainya. Keempat buah variabel tersebut akan dicari nilainya
menggunakan pendekatan algoritma genetika. Agar proses pada algoritma genetika dapat
berjalan optimal, diperlukan nilai acuan lain yang sudah diketahui, seperti sudut potong,
kecepatan dan porositas. Besaran sudut adalah 20°, kecepatan pada gigi terendah adalah 0,83
m/s dan nilai porositas adalah 51,45%. Optimasi yang dilakukan oleh algoritma genetika
menghasilkan nilai porositas sebesar 51,4498%.
SMATIKA Jurnal Volume 07 Nomor 01, April Tahun 2017 ISSN: 2087-0256, Page | 15
Optimasi Pemodelan Porositas Tanah Menggunakan Algoritma Genetika
Perhitungan dari nilai porositas tanah memiliki nilai kesesuaian tertinggi akan
dipengaruhi juga oleh proses pengolahan bertahan dan diproses berulang hingga
tanah. Peningkatan dari kecepatan maju dari didapatkan solusi terbaik dari permasalahan
bajak atau kecepatan penarikan bajak akan [7].
meningkatkan jumlah daya tarik, melawan Untuk menyelesaikan model
reaksi dari gaya tekan tanah yang diolah, persamaan linear menggunakan algoritma
peningkatan daya tarik digunakan untuk genetika, maka ada beberapa hal yang harus
menghasilkan penghancuran, pembalikan dan diperhatikan, yaitu permasalahan harus
terlemparnya permukaan tanah [4]. Pada uji dilihat sebagai sebuah model optimasi.
coba pengolahan tanah terhadap tanah Sebuah fungsi obyektif ditentukan dengan
mediteran dengan karakteristik tanah liat rentang variabel yang akan digunakan.
berdebu (silty clay), didapatkan peningkatan Selanjutnya dari sistem persamaan yang ada
porositas mencapai 11,11% menjadi 51,45% dilakukan pendekatan dengan
[5]. Sehingga proses perhitungan porositas meminimalisasi fungsi obyektif daripada
tanah dapat juga dinyatakan melalui menggunakan solusi aljabar dengan nilai
pendekatan bahwa perhitungan berbanding tepat [8].
lurus dengan sudut potong vertikal dan
kecepatan maju bajak. Jika sudut potong 2. METODOLOGI PENELITIAN
vertikal bajak semakin besar maka porositas Metodologi pada penelitian ini dimulai
bajak semakin besar. Sudut potong yang dari pendefinisian kromosom yang
besar mengakibatkan meningkatnya didapatkan dari model persamaan linear dari
kecepatan maju bajak sehingga nilai porositas hipotesa [6]. Selanjutnya didefinisikan fungsi
menjadi lebih besar [6]. Hipotesa tersebut obyektif untuk menentukan evaluasi
menghasilkan sebuah model persamaan linear kromosom dan fungsi fitness untuk dipilih
untuk menghitung nilai porositas tanah kromosom-kromosom unggul pada satu
berdasarkan kecepatan maju dan sudut generasi. Selanjutnya kromosom akan
potong bajak. Pada model tersebut terdapat disilangkan dan dimutasikan untuk
beberapa nilai konstanta yang harus menghasilkan turunan baru dan diuji hasilnya
diselesaikan terlebih dahulu agar model dapat menggunakan fungsi obyektif.
digunakan pada serious game. Proses perhitungan porositas tanah
Untuk menentukan nilai konstanta dapat dinyatakan sebagai hipotesa berikut [6]:
pada sebuah model persamaan linear dapat 1. Pengolahan lapisan tanah
dilakukan dengan melakukan percobaan mengimplementasikan pemindahan dan
terhadap kombinasi angka yang sesuai penghancuran tanah untuk mengurangi
sehingga didapatkan hasil akhir sesuai kepadatan tanah disebabkan oleh
dengan nilai yang sudah ditentukan. Salah kecepatan maju pembajakan atau
satu metode kombinasi untuk menentukan penarikan bajak terhadap porositas
kombinasi angka terhadap sebuah model tanah, kenaikan kecepatan berbanding
persamaan adalah menggunakan algoritma lurus dengan kenaikan porositas tanah.
genetika. Algoritma genetika didasarkan pada 2. Kecepatan dari pembajakan juga
sebuah hipotesa teori evolusi yang dicetuskan disebabkan oleh sudut potong vertikal,
oleh Charles Darwin (1859) dimana sebuah semakin besar sudut potong vertikal
spesies akan bertahan hidup berdasarkan menyebabkan gaya normal permukaan
aturan spesies terkuat akan selamat. Spesies menjadi lebih kecil, sehingga kecepatan
yang selamat tersebut selanjutnya dapat menjadi lebih tinggi.
dipertahankan melalui proses reproduksi, 3. Hubungan antara suut potong vertikal,
penyilangan, dan mutasi. Konsep tersebut kecepatan maju pembajakan dan
diadaptasi kedalam algoritma komputasi porositas adalah berbanding lurus. Jika
untuk menentukan solusi permasalahan yang sudut potong besar, kecepatan maju
disebut sebagai fungsi obyektif. Solusi yang bajak juga menjadi lebih tinggi dan
dihasilkan pada algoritma genetika porositas meningkat.
dinamakan sebagai kromosom. Kromosom Berdasarkan hipotesa di atas dapat
ini akan melalui sebuah proses yang dihasilkan sebuah model persamaan linear
dinamakan fungsi fitness untuk mengukur yang menyatakan bahwa porositas tanah
kesesuaian dari solusi yang dibuat. berbanding lurus dengan sudut potong.
Selanjutkan akan dilakukan penyilangan dan 𝑝 = 𝑎1 + 𝑏1 𝑐𝑠 (1)
dimutasi berdasarkan besaran nilai
penyilangan dan mutasi. Kromosom yang
Page | 16, SMATIKA Jurnal Volume 07 Nomor 01, April Tahun 2017 ISSN: 2087-0256
Optimasi Pemodelan Porositas Tanah Menggunakan Algoritma Genetika
Maka persamaan (3) dapat diturunkan dimana, 𝑝𝑖 adalah probabilitas dari individu
menjadi: ke-i, 𝑓𝑖 adalah fitness dari individu ke-i, 𝑓𝑗
𝑃 = 𝐴 + 𝐵𝐾 + 𝐶𝑆 + 𝐷𝑆𝐾 (4)
akan dijumlahkan dari keseluruhan individu
Dimana: j=1,2,...,n, dimana n merupakan total dari
• P adalah porositas tanah (persen) individu yang ada. Sehingga dari persamaan )
• K adalah kecepatan maju bajak (m/s) dapat disimpulkan bahwa, individu dengan
• S adalah sudut potong bajak (derajat) nilai fitness terbesar memiliki kesempatan
• A,B,C,D adalah konstanta lebih besar untuk dipilih dibandingkan
Sehingga dapat disimpulkan bahwa individu lainnya.
nilai yang mempengaruhi hipotesa pada
persamaan (4) terhadap perhitungan porositas a. Pengolahan Tanah
adalah berbanding lurus dengan sudut potong Selama ratusan tahun, tercatat dalam
vertikal dan kecepatan maju bajak. Jika sudut sejarah bahwa manusia telah melakukan
potong vertikal bajak semakin besar maka proses pengolahan tanah untuk meningkatkan
porositas juga akan semakin besar. Sudut kapasitas produksi bahan pangan [9].
potong yang besar mengakibatkan Pengolahan tanah merupakan teknik
meningkatnya kecepatan maju bajak, mendasar dalam pertanian dikarenakan
sehingga nilai porositas juga akan menjadi berkaitan dengan karakteristik tanah,
besar [6]. lingkungan dan produksi pangan. Untuk
Dari persamaan (4) terdapat empat memastikan bahwa tanaman tumbuh secara
buah variabel yang belum diketahui nilainya, normal dan baik, maka tanah harus
yaitu konstanta A, B, C, dan D. Empat buah dipersiapkan agar akar tanaman memiliki
variabel tersebut akan digunakan sebagai cukup air, udara dan nutrisi. Pengolahan
kromosom. Sedangkan tiga variabel lainnya tanah memiliki peranan penting untuk
yaitu P, S dan K diketahui nilainya, berturut- mengendalikan gulma dan sisa tanaman hasil
turut 51,45%, 20° dan 0,83 m/s. panen, akan tetapi tujuan utama dari
Untuk melakukan evaluasi terhadap pengolahan adalah untuk merubah struktur
kromosom, maka dibutuhkan sebuah fungsi tanah [10]. Pengolahan pertama dilakukan
obyektif yang diturunkan dari persamaan (4) setelah panen terakhir dan umumnya
dengan memasukkan nilai dari tiga variabel merupakan pengolahan yang cukup sulit
yang sudah diketahui. untuk dilakukan yang dinamakan sebagai
pengolahan primer (primary tillage).
Pengolahan primer dari tanah digunakan
SMATIKA Jurnal Volume 07 Nomor 01, April Tahun 2017 ISSN: 2087-0256, Page | 17
Optimasi Pemodelan Porositas Tanah Menggunakan Algoritma Genetika
untuk memotong dan melonggarkan tanah tanah mediteran, perubahan berat isi tanah
pada kedalaman 15 hingga 90 cm [9]. Bajak setelah pengolahan mengalami penurunan
singkal, dapat dilihat pada gambar 1, sebesar 10,06% sedangkan total porositas
merupakan peralatan umum pada pengolahan meningkat sebesar 11,09% [5].
primer di dunia dan memiliki kemampuan Perubahan karakteristik fisik tanah
untuk memecah berbagai jenis tanah. Bajak tidak hanya disebabkan oleh karakteristik
tersebut memiliki kemampuan untuk konstruksional dari penerapan pengolahan
membalik dan mengubur rumput, tanaman tanah, akan tetapi juga disebabkan oleh
sisa panen dan gulma [11][9][12]. variabel operasional, seperti kecepatan
pembajakan. Peningkatan kecepatan dalam
pengolahan tanah menghasilkan tingkat
penghancuran permukaan tanah yang lebih
tinggi [18]. Kenaikan kecepatan dari
pengolahan tanah menggunakan bajak singkal
juga dipengaruhi oleh perubahan kenaikan
sudut potong vertikal dari bajak, dikarenakan
menurunnya gaya normal [6].
Jumlah ruang pori sebagian besar
ditentukan oleh susunan butir–butir padat.
Jika letak satu sama lain cenderung erat,
Gambar 1. Bagian Bajak Singkal [13] seperti pada pasir atau sub soil yang padat,
maka total porositasnya rendah. Tanah
Untuk menangani secara efisien permukaan pasir menunjukkan kisaran mulai
permintaan dalam produksi pangan, 35-50%, sedangkan tanah berat bervariasi
karakteristik fisik tanah harus diatur dengan dari 40-60% atau lebih, jika kandungan bahan
tepat. Aspek utama tanah secara fisik untuk organik tinggi dan berbutir-butir [19].
produktifitas tanaman pangan adalah menjaga Porositas adalah suatu indeks volume relatif
proposi yang tepat antara padatan, cairan dan nilainya berkisar 30-60%.
fase gas [14]. Tanah bertekstur kasar mempunyai
Kelembaban tanah salah satu faktor persentase ruang pori total lebih rendah dari
yang paling membatasi hasil pertanian pada pada tanah bertekstur halus, meskipun rataan
berbagai area. Teknik pengolahan yang ukuran pori bertekstur kasar lebih besar dari
menjaga kelembaban sangatlah penting untuk pada ukuran pori tanah bertekstur halus [20].
meningkatkan produksi pangan dan Porositas tanah erat kaitannya dengan berat
menghindari konsekuensi kekeringan lahan. isi tanah (Bulk Density/BD). Tingginya BD
Dari eksperimen yang dilakukan untuk menunjukkan rendahnya nilai porositas dan
mengevaluasi empat sistem pengolahan pada kepadatan tanah [21]. BD yang tinggi
peralatan mekanis dengan jenis tanah berpengaruh terhadap kapasitas air dalam
lempung liat (clay loam), ditemukan bahwa tanah, pertumbuhan akar dan pergerakan
bajak pahat menghasilkan permukaan paling udara dan air dalam tanah.
kering, sedangkan yang paling basah adalah
tanpa pengolahan. Untuk bajak cakram dan b. Algoritma Genetika
singkal menghasilkan permukaan yang cukup Algoritma Genetika atau Genetic
basah [15]. Algorithm (GA) merupakan teknik untuk
Kekuatan penembusan merupakan melakukan pencarian atau menemukan solusi
pengukuran terhadap kekuatan tanah dan paling optimal dalam optimasi dan pencarian
indikator tentang bagaimana akar dapat [22]. GA menggunakan prinsip biologi untuk
dengan mudah menembus tanah dan menjadi menemukan generasi terbaik melalui proses
sebuah ukuran terhadap pertumbuhan seleksi. Gambaran umum dari proses GA
tanaman dan hasil pertanian [16]. diawali dengan proses kunci yaitu
Berat isi tanah hampir selalu pembentukan kromosom dari generasi yang
disebabkan oleh proses pengolahan. Tanah akan diseleksi untuk menemukan gen terbaik.
yang ideal mengandung volume setidaknya Kromosom dibentuk dari ruang permasalahan
50% partikel padat dan 50% ruang pori [17]. yang didefinisikan dari sebuah pemodelan
Berat isi tanah berbanding terbalik dengan persamaan. Kromosom yang telah dibentuk
total porositas, yang menyediakan metode akan menjadi dasar untuk pembuatan gen
pengukuran terhadap sisa pori-pori pada dalam populasi awal. Gen tersebut akan
tanah untuk pergerakan air dan udara. Pada dievaluasi menggunakan fungsi obyektif.
Page | 18, SMATIKA Jurnal Volume 07 Nomor 01, April Tahun 2017 ISSN: 2087-0256
Optimasi Pemodelan Porositas Tanah Menggunakan Algoritma Genetika
Hasil dari fungsi obyektif dihitung untuk mendekati optimal. Pada keseluruhan
menemukan nilai fitness. Nilai fitness ini pengujian diberikan fungsi elitism yang
yang akan dijadikan dasar untuk menemukan digunakan untuk memaksimalkan optimasi.
proses seleksi. Teknik seleksi yang digunakan Perbandingan optimasi yang menggunakan
adalah roulette wheel, dimana pada teknik ini elitism dan tanpa elitism hanya dilakukan
setiap gen akan diberikan kesempatan terpilih pada 100 generasi saja.
berdasarkan nilai fitness yang dimiliki. 1,5
Semakin tinggi nilai fitness, maka
kesempatan terpilih akan semakin besar. 1
Dari hasil seleksi akan membentuk
gen baru yang terpilih. Gen tersebut 0,5
selanjutnya akan digunakan pada teknik
penyilangan (crossover), dimana kromosom 0
dari gen yang ada akan dipilih untuk
229
457
685
913
1141
1369
1597
1825
2053
2281
1
disilangkan dengan kromosom dari gen lain.
Proses akhir dari GA adalah proses mutasi.
Proses mutasi melakukan perubahan nilai dari Gambar 2. Pengujian Menggunakan 2500
Generasi
kromosom terpilih untuk diuji dengan nilai
lainnya. Pada proses akhir ini terbentuk
Hasil kromosom akhir yang
populasi baru dengan kumpulan gen yang
didapatkan dengan nilai fitness sebesar
memiliki nilai fitness atau kelayakan yang
0,9998 pada generasi ke-584 dengan
paling tinggi dalam populasi. Selanjutnya gen
pengujian sebanyak 2500 generasi tampak
ini akan digunakan kembali pada proses awal,
pada tabel 1.
yaitu evaluasi populasi, hingga n-generasi
yang ditentukan telah terpenuhi. Gen terakhir
Tabel 1. Kromosom dengan Nilai Fitness Terbesar
yang dihasilkan dari proses GA sebanyak n- Kromosom Nilai Biner Nilai Desimal
generasi merupakan hasil pendekatan terbaik A 10110110 7.1373
dengan nilai fitness tertinggi, diharapkan B 00100111 1.5294
mampu untuk menyelesaikan pemodelan C 00011001 0.9804
awal saat penentuan kromosom. D 00100100 1.4118
SMATIKA Jurnal Volume 07 Nomor 01, April Tahun 2017 ISSN: 2087-0256, Page | 19
Optimasi Pemodelan Porositas Tanah Menggunakan Algoritma Genetika
Page | 20, SMATIKA Jurnal Volume 07 Nomor 01, April Tahun 2017 ISSN: 2087-0256