Laporan Ta
Laporan Ta
id 1
digilib.uns.ac.id
Laporan Tugas Akhir
Pembuatan Asam Oksalat dari Jerami
Disusun Oleh:
ARIYANTO I 8307052
FRANSISKA RIMADA P I 8307059
commit to user
commit to user
commit to user
commit to user
commit to user
KATA PENGANTAR
Penyusun
commit to user
DAFTAR ISI
Daftar Pustaka
Lampiran
commit to user
DAFTAR GAMBAR
commit to user
DAFTAR TABEL
commit to user
INTISARI
commit to user
BAB I
PENDAHULUAN
B. Perumusan Masalah
Mengingat bahwa jerami mengandung selulosa yang dapat diproses
menjadi asam oksalat yang lebih bernilai, maka timbul permasalahan
sebagai berikut :
1. Bagaimana cara memperoleh glukosa dari selulosa yang terkandung
dalam jerami
2. Bagaimana cara mengolah glukosa menjadi asam oksalat
commit to user
C. Tujuan
1. Membuat glukosa dari jerami padi melalui proses delignifikasi dengan
larutan NaOH dan proses hidrolisis dengan larutan H2SO4
2. Mengolah glukosa menjadi asam oksalat melalui proses oksidasi
dengan larutan HNO3.
D. Manfaat
1. Menambah pengetahuan dan pengalaman bagi mahasiswa dalam
penerapan teori yang diperoleh daam kelas dan menghubungkan antara
teori yang diperoleh dengan praktek.
2. Menambah pengetahuan kepada masyarakat tentang pembuatan asam
oksalat dari jerami padi.
3. Menambah data bagi institusi – tentang pembuatan asam oksalat dari
jerami padi.
commit to user
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
A.1. Jerami
Padi merupakan tumbuhan monokotil yang tumbuh di daerah tropis.
Tanaman padi yang telah siap panen akan diambil butiran-butirannya,
sedangkan batang serta daunnya akan dibuang. Batang dan daunnya ini
disebut dengan jerami.
Jerami merupakan salah satu limbah pertanian yang belum
dimanfaatkan secara optimal. Selama ini jerami padi digunakan untuk pakan
ternak dan media tumbuh jamur. Meskipun demikian, jerami masih
berlimpah dan terkadang harus dibakar.
Sebatang jerami yang telah dirontokkan gabahnya terdiri dari:
1. Batang (lidi jerami)
Bagian atang jerami kurang lebih sebesar lidi kelapa dengan rongga
udara memanjang di dalamnya.
2. Ranting jerami
Ranting jerami merupakan tempat dimana butiran padi pada menempel.
Ranting jerami ini lebih kecil, seperti rambut yang bercabang-cabang
meskipun demikian ranting jerami mempunyai tekstur yang kasar dan
kuat.
3. Selongsong jerami
Selongsong jerami adalah pangkal daun pada jerami yang membungkus
batang atau lidi jerami.
(Kanisius,1990)
lain pada jerami adalah lignin dan komponen lain yang terdapat pada kayu
dalam jumlah sedikit.
(Anggorodi, 1979)
Jerami
Secara umum jerami dan bahan lignoselulosa lainnya tersusun dari selulosa,
hemiselulosa, dan lignin. Selulosa dan hemiselulosa tersusun dari monomer-
monomer gula sama seperti gula yang menyusun pati (glukosa). Selulosa ini
berbentuk serat-serat yang terpilin dan diikat oleh hemiselulosa, kemudian
dilindungi oleh lignin yang sangat kuat. Akibat dari perlindungan lignin dan
hemiselulosa ini, selulosa menjadi sulit untuk dipotong-potong menjadi gula
(proses hidrolisis).
Kandungan jerami menurut Karimi (2006) sebagai berikut :
Komponen Kandungan(%)
Hemiselulosa 27(±0,5)
Selulosa 39(±1)
Lignin 12(±0,5)
Abu 11(±0,5)
(www.isroi.wordpress.com)
A.2. Selulosa
Selulosa merupakan struktur dasar sel-sel tanaman. Selulosa terdapat
pada semua pohon bertingkat tinggi hingga organisme primitif seperti
rumput laut, flagelata, bakteria dan dalam dunia binatang.
Di dalam kayu, selulosa tidak hanya disertai dengan poliosa dan lignin,
tetapi juga terikat erat dengannya, dan pemisahannya memerlukan perlakuan
kimia yang intensif. Selulosa yang diisolasi tetap tidak murni. Untuk tujuan-
tujuan analitik cukup menentukan alfa-selulosa.(Jayme, Knolle, 1965).
Rumus kimia selulosa adalah (C6H10O5)n
Tabel 2.1 Kandungan selulosa dalam berbagai bahan tumbuhan
Bahan Tanaman Selulosa (%)
Kapas 95 – 99
Rami 80 – 90
Bambu commit to user 40 – 50
Kayu 40 – 50
Kulit kayu 20 – 30
Lumut 25 – 30
Ekor kuda 20 – 25
Bakteria 20 – 30
Jerami 35 – 40
(Fengel dan Wegener, 1995)
HCl
(C6H10O5)x + XH2O XC6H12O6
Selulosa Air Glukosa
(Fengel dan Wegener, 1995)
C. Kerangka Pemikiran
Pembuatan asam oksalat dari jerami :
1. Membersihkan jerami dari kotoran – kotorannya, mengeringkan jerami
dengan sinar matahari. Kemudian memotong jerami mejadi sekitar 1 cm.
Melakukan analisa bahan baku.
2. Melakukan proses delignifikasi dengan menimbang jerami kemudian
ditambah larutan NaOH 15% secukupnya sampai jerami terendam dalam
sebuah panci alumunium dan memasukkan dalam digester.
3. Menghidupkan digester memanaskan hingga suhu 120 oC dan menjaga
suhu tersebut selama 60menit. Setelah 60 menit, mematikan digester.
Menyaring jerami dan mengambil padatannya. Mencuci padatan hasil
pemasakan dengan air kemudian diakhiri dengan aquadest hingga filtrat
jernih. Mengoven hasil pemasakan selama semalam. Selulosa yang
didapatkan dianalisa kandungan selulosanya.
4. Selulosa yang telah didapatkan dilakukan proses hidrolisis. Memasang
reaktor hidrolisis berupacommit
labu toleher
user tiga, dengan pemanas mantel,
commit to user
D. Proses Pembuatan
Jerami segar
Pengeringan
Pembersihan
Analisa α Selulosa
Analisa Glukosa
commit to user
Penyaringan
Padatan CaSO4 (buang)
Pengeringan
Asam Oksalat
commit to user
BAB III
METODOLOGI
commit to user
3 1
2
5
Keterangan :
1. Manometer
2. Sumber listrik
3. Katup pelepas tekanan
4. Reaktor
5. Pemanas listrik
commit to user
Keterangan :
1. Motor pengaduk
2. Statif
3. Pengaduk merkuri
4. Termometer
5. Labu leher tiga
6. Pemanas mantel
7. Air pendingin masuk
8. Pendingin bola
9. Klem
10. Air pendingin keluar
commit to user
1
7
5
6
2
Keterangan :
1. Statif
2. Labu leher tiga berisi HNO3 dan Glukosa
3. Pemanas air
4. Pemanas listrik
5. Klem
6. Termometer
7. Motor pengaduk
commit to user
(a)
(b)
(c)
commit to user
B. Lokasi
Tempat praktikum tugas akhir di Laboratorium Proses Teknik Kimia.
C. Cara kerja
1. Tahap Persiapan Bahan Baku
a. Membersihkan jerami dari kotoran dengan cara mencuci jerami
b. Mengeringkan jerami dengan bantuan sinar matahari sampai kering
c. Memotong-motong jerami menjadi berukuran sekitar 1 cm
d. Menentukan kadar air jerami
e. Proses dilignifikasi
2. Percobaan Pendahuluan Menentukan Kondisi Operasi Proses Hidrolisa
dan Oksidasi
2.1 Menentukan rasio volume asam sulfat dan berat selulosa
2.2 Menentukan waktu hidrolisa
2.3 Menentukan rasio volume larutan hidrolisat dengan volume larutan
HNO3 8N
3. Proses Pembuatan Asam Oksalat
3.1 Proses hidrolisis
a. Memasukkan 100 gr selulosa hasil proses delignifikasi sebagai
bahan baku (pulp) kedalam panci berkapasitas 5 liter
b. Menambahkan commit
larutan to
H2user
SO4 5N dengan volume 4 liter
commit to user
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Percobaan
1. Analisa Bahan Baku
a) Analisa Jerami
Kadar Air : 1,38 %
b) Analisa α Selulosa
Kadar α Selulosa : 89,7 %
2. Hasil Percobaan Pendahuluan
a. Data Proses Hidrolisis
a) Variabel massa bahan dengan volume H2SO4 5N
Tabel IV.1 Data Proses Hidrolisis Variabel Volume H2SO4
Massa bahan Waktu Volume Kadar glukosa
NO pulp hidrolisa H2SO4 5N (gr/100 ml lrtn)
( gram ) (ml)
1 10 2 jam 350 1,6102
2 10 2 jam 400 2,9005
3 10 2 jam 450 2,2108
4 10 2 jam 500 1,6853
3,5
kadar glukosa (gr/100 ml
3
2,5
data
2
lrtn)
percobaa
1,5 n
1
0,5
0
0 200 400 600
volume asam sulfat (ml)
3,5
kadar glukosa (gr/100 ml lrtn)
3
2,5
2
data
1,5
percobaan
1
0,5
0
0 50 100 150
waktu (menit)
4. Analisa Produk
Asam Oksalat
No Analisa
Produk Murni
a. Berat jenis 1,69 gr/ml 1,9 gr/ml
b. Kelarutan dalam air 47,4 gr/100 ml 46 gr/100ml (60oC)
(60oC)
c. Kelarutan dalam alkohol 24,9 gr/100ml (50oC) 23,7gr/100ml
(15,6oC)
d. Kelarutan dalam dietil eter 1,51gr/100ml (25oC) 1,5 gr/100 ml (25oC)
B. Pembahasan
Pada proses delignifikasi yaitu proses pelarutan/penghilangan lignin
konsentrasi alkali (NaOH) merupakan variable yang paling berpengaruh.
Dari Tabel IV.1 pada proses hidrolisa terlihat bahwa kadar hasil
glukosa dipengaruh oleh volume H2SO4 5N. Dari hasil percobaan, selulosa
commit to user
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Pada pembuatan asam oksalat dari jerami dilakukan dengan tiga tahap, yaitu
a. Proses delignifikasi
Merupakan proses pengikatan lignin sehingga diperoleh selulosa (pulp)
b. Proses hidrolisa
Merupakan proses pemecahan selulosa menjadi glukosa menggunakan 400 ml
larutan H2SO4 5N setiap 10 gr pulp selama 1 jam pada suhu didih larutan
c. Proses Oksidasi
Oksidasi glukosa dengan HNO3 menjadi asam oksalat, dengan volume larutan
HNO3 8N sebanyak 100 ml dalam waktu 1 jam menghasilkan 5,58 gram asam
oksalat
2. Produk asam oksalat yang dihasilkan sebesar 16,13 gram untuk bahan baku
sebanyak 100 gram pulp atau 0,55 kg jerami volume larutan H2SO4 5N
sebanyak 4 liter dan volume HNO3 8N sebanyak 1 liter.
B. SARAN
Dalam pelaksanaan tugas akhir ini masih banyak kesulitan – kesulitan
yang dialami, diantaranya :
1.Tahap proses
Pada proses hidrolisa ini kesulitannya adalah menyesuaikan pendingin
untuk skala besar. Sebaiknya menyempurnakan alat terutama alat
pendingin untuk skala besar.
2. Tahap pengkristalan
Pada tahap ini yang perlu diperhatikan adalah saat penambahan CaCl2. Jika
CaCl2 yang ditambahkan kurang, maka masih ada asam oksalat yang
belum terikat dengan CaCl2 sehingga ada asam oksalat yang terbuang,
sebaiknya melakukan penyaringan dan penambahan CaCl2 sebanyak 2
kali.
commit to user
commit to user
DAFTAR PUSTAKA
commit to user
LAMPIRAN
commit to user
commit to user
commit to user
Lampiran 2. Perhitungan
A. Standarisasi Larutan Standard
Standarisasi larutan Fehling ( A + B )
1. Mengambil 5 ml Fehling A dan 5 ml Fehling B
2. Menambahkan dengan 15 ml larutan glukosa standar dididihkan
kurang lebih selama 2 menit, kemudian dititrasi dengan larutan
glukosa standar sampai warna biru hampir hilang
3. Menambahkan 3 tetes indikator metylen blue, kemudian titrasi
dilanjutkan sampai titik akhir titrasi ( terjadi endapan merah bata )
C. Pembuatan Larutan
1. Larutan NaOH 15 % (1000 ml larutan)
NaOH 15 % : NaOH = 150 gr
Air commit to gr
= 850 user
commit to user
e. Kebutuhan H2SO4 5N
Volume H2SO4 = V larutan untuk hidrolisis 7 kg x 54,95 ml
V larutan hidrolisis 10 gram
= 40011,173 ml x 54,95 ml
400 ml
= 5496,54 ml = 5500 ml = 5,5 L
f. Kebutuhan HNO3, 8N
Volume HNO3 = 6000 ml x 210,263 ml
400 ml
= 3153,945 ml= 3200 ml = 3,2 L
g. Kebutuhan CaCl2 jenuh (80 gr/100 gr)
Massa CaCl2 = 0,5 x 8,7 L = 4,35 L
Massa CaCl2 = 80 gram x 4350 ml = 3430 gram
100 gram
h. Kebutuhan H2SO4 2 N, 250 ml
H2SO4 = 16,49 ml = 16,5 ml
Volume H2SO4 = 3000 ml x 16,5 ml = 495 ml
300 ml
C. Biaya alat – alat
Digester : 1.500.000
Ember : 10.000
Kain saring : 10.000
Panci : 30.000
Pengaduk : 10.000
Kompor dan tabung gas : 400.000
Termometer : 15.000
Filter / saringan : 15.000
Labu leher tiga 5L : 500.000
Oven : 300.000
Total : 2.790.000
a. Bahan baku
Jerami : 10.000
NaOH : 140.000
H2SO4 : 180.000
HNO3 : 128.000
CaCl2 : 300.000
Es Batu : 10.000
Total : 768.000
b. Pekerja/hari : 30.000
c. Utilitas
Air 5 m3 : 5.000
Bahan bakar : 10.000
Listrik : 8.000
d. Pengepakan
100 x 500/ botol : 50.000
Total : 871.000
commit to user
Lampiran 3. Gambar
commit to user
commit to user
commit to user