Anda di halaman 1dari 22

BAB II

RUANG LINGKUP PROGRAM INDUKSI GURU


PEMULA

A. Konsep Dasar Program Induksi Guru Pemula


Program Induksi Guru Pemula (PIGP) adalah kegiatan orientasi,
pelatihan di tempat kerja, pengembangan, dan praktik pemecahan berbagai
permasalahan dalam proses pembelajaran/bimbingan dan konseling bagi guru
pemula pada sekolah/madrasah di tempat tugasnya. Guru pemula adalah guru
yang baru pertama kali ditugaskan melaksanakan proses
pembelajaran/bimbingan dan konseling pada satuan pendidikan yang
diselenggarakan oleh pemerintah, pemerintah daerah, atau masyarakat.
1. Tujuan PIGP
Pelaksanaan PIGP bertujuan untuk membimbing guru pemula agar dapat:
a. beradaptasi dengan iklim kerja dan budaya sekolah/madrasah; dan
b. melaksanakan pekerjaannya sebagai guru profesional di
sekolah/madrasah.
2. Manfaat PIGP Terkait dengan Status Kepegawaian
Program induksi dilaksanakan sebagai salah satu syarat pengangkatan
dalam jabatan fungsional guru bagi guru pemula yang berstatus calon
pegawai negeri sipil (CPNS), atau pegawai negeri sipil (PNS) mutasi dari
jabatan lain. Bagi guru pemula yang berstatus bukan PNS, PIGP
dilaksanakan sebagai salah satu syarat pengangkatan dalam jabatan guru
tetap.
3. Prinsip Penyelenggaraan PIGP
Program induksi guru pemula diselenggarakan berdasarkan prinsip:
a. keprofesionalan: penyelenggaraan program yang didasarkan pada kode
etik profesi, sesuai bidang tugas;
b. kesejawatan: penyelenggaraan atas dasar hubungan kerja dalam tim;

5
c. akuntabel: penyelenggaraan yang dapat dipertanggungjawabkan kepada
publik; dan
d. berkelanjutan: dilakukan secara terus menerus dengan selalu
mengadakan perbaikan atas hasil sebelumnya.
4. Peserta PIGP
Peserta PIGP adalah:
a. guru pemula berstatus CPNS yang ditugaskan pada sekolah/madrasah
yang diselenggarakan oleh pemerintah atau pemerintah daerah;
b. guru pemula berstatus PNS mutasi dari jabatan lain; atau
c. guru pemula bukan PNS yang ditugaskan pada sekolah/madrasah yang
diselenggarakan oleh masyarakat.
5. Hak Guru Pemula
Guru pemula berhak:
a. memperoleh bimbingan dalam hal:
1) perencanaan, pelaksanaan dan penilaian proses dan hasil
pembelajaran, bagi guru kelas dan guru mata pelajaran;
2) perencanaan, pelaksanaan dan penilaian hasil proses bimbingan dan
konseling, bagi guru bimbingan dan konseling;
3) pelaksanaan tugas lain yang relevan dengan fungsi
sekolah/madrasah.
b. memperoleh salinan lembar hasil observasi pembelajaran yang telah
ditandantangani oleh pembimbing atau kepala sekolah dan pengawas
sekolah.
c. memperoleh dukungan dari sekolah dalam meningkatkan kompetensi
dan pengembangan keprofesian berkelanjutan.
d. memperoleh laporan hasil penilaian kinerja guru pemula;
e. memperoleh sertifikat bagi guru pemula yang telah menyelesaikan
PIGP dengan nilai kinerja paling kurang kategori baik.
6. Kewajiban Guru Pemula
Guru pemula memiliki kewajiban:

6
a. merencanakan, melaksanakan pembelajaran/bimbingan dan konseling
yang bermutu, menilai dan mengevaluasi hasil pembelajaran/bimbingan
dan konseling, serta melaksanakan perbaikan dan pengayaan;
b. melaksanakan pembelajaran antara 12 (dua belas) hingga 18 (delapan
belas) jam tatap muka per minggu bagi guru mata pelajaran/guru kelas,
atau beban bimbingan antara 75 (tujuh puluh lima) hingga 100 (seratus)
peserta didik bagi guru bimbingan dan konseling.
7. Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Program Indiksi guru pemula dilaksanakan di satuan pendidikan tempat
guru pemula bertugas selama 1 (satu) tahun dan dapat diperpanjang paling
lama 1 (satu) tahun.
8. Tanggung Jawab Pihak Terkait dalam PIGP
Pihak yang terkait dalam pelaksanaan PIGP adalah guru pembimbing,
kepala sekolah, dan pengawas sekolah.
1. Guru Pemula
Guru pemula bertanggung jawab:
1) mengamati situasi dan kondisi, serta lingkungan sekolah/madrasah,
termasuk mempelajari data tata tertib, sarana, dan sumber belajar di
sekolah/madrasah tempat guru pemula tersebut bertugas;
2) mempelajari latar belakang siswa;
3) mempelajari dokumen administrasi guru;
4) mempelajari kurikulum tingkat satuan pendidikan;
5) menyusun silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran;
6) melaksanakan proses pembelajaran;
7) menyusun rancangan dan instrumen penilaian (ranah kognitif,
afektif, dan psikomotor);
8) melaksanakan penilaian proses dan penilaian hasil belajar siswa;
9) melaksanakan tugas lain yang terkait dengan tugasnya sebagai
guru, seperti pembina ekstra kurikuler, instruktur teknologi
informasi dan komunikasi (TIK).
10) melakukan observasi di kelas lain; dan

7
11) melakukan diskusi dengan pembimbing, kepala sekolah/madrasah
dan pengawas sekolah/madrasah untuk memecahkan masalah
dalam pembelajaran maupun tugas lain yang terkait dengan
tugasnya sebagai guru.
2. Pembimbing
Pembimbing ditugaskan oleh kepala sekolah/madrasah atas dasar
profesionalisme dan kemampuan komunikasi. Sekolah/madrasah yang
tidak memiliki pembimbing sebagaimana dipersyaratkan, kepala
sekolah/madrasah dapat menjadi pembimbing sejauh dapat
dipertanggungjawabkan dari segi profesionalitas dan kemampuan
komunikasi. Jika kepala sekolah/madrasah tidak dapat menjadi
pembimbing, kepala sekolah/madrasah dapat meminta pembimbing dari
satuan pendidikan yang terdekat dengan persetujuan pengawas dinas
pendidikan provinsi/kabupaten/kota atau kantor kementerian agama
kabupaten/kota sesuai dengan tingkat kewenangannya.
Kriteria guru yang ditunjuk oleh kepala sekolah sebagai pembimbing
adalah, memiliki:
1) kompetensi sebagai guru profesional;
2) kemampuan bekerja sama dengan baik;
3) kemampuan komunikasi yang baik
4) kemampuan menganalisis dan memberikan saran-saran perbaikan
terhadap proses pembelajaran/bimbingan dan konseling;
5) pengalaman mengajar pada jenjang kelas yang sama dan pada mata
pelajaran yang sama dengan guru pemula, diprioritaskan yang telah
memiliki pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 5 tahun dan
memiliki jabatan sekurang-kurangnya sebagai Guru Muda.
Tanggung Jawab Pembimbing:
1) menciptakan hubungan yang bersifat jujur, memotivasi, bersahabat,
dan terbuka dengan guru pemula;
2) memberikan bimbingan dalam proses pembelajaran/bimbingan dan
konseling
3) melibatkan guru pemula dalam aktivitas sekolah/madrasah;

8
4) memberikan dukungan terhadap rencana kegiatan pengembangan
keprofesian guru pemula;
5) memberi kesempatan bagi guru pemula untuk melakukan observasi
pembelajaran/bimbingan dan konseling guru lain;
6) melaporkan kemajuan dan perkembangan guru pemula kepada
pengawas sekolah/ madrasah;
7) memberikan masukan dan saran atas hasil pembimbingan tahap
kedua.
3. Kepala Sekolah
Tanggung Jawab Kepala Sekolah:
1) melakukan analisis kebutuhan guru pemula;
2) menyiapkan Buku Pendoman Pelaksanaan PIGP;
3) menunjuk pembimbing yang sesuai dengan kriteria;
4) menjadi pembimbing, jika pada satuan pendidikan yang
dipimpinnya tidak terdapat guru yang memenuhi kriteria sebagai
pembimbing;
5) mengajukan pembimbing dari satuan pendidikan lain kepada dinas
pendidikan terkait jika tidak memiliki pembimbing dan kepala
sekolah/madrasah tidak dapat menjadi pembimbing;
6) memantau pelaksanaan pembimbingan oleh pembimbing;
7) melakukan pembimbingan terhadap guru pemula serta memberikan
saran perbaikan;
8) melakukan penilaian kinerja;
9) menyusun Laporan Hasil Penilaian Kinerja untuk disampaikan
kepada Kepala Dinas Pendidikan terkait, dengan
mempertimbangkan masukan dari saran dari pembimbing dan
pengawas sekolah/ madrasah, serta memberikan salinan laporan
tersebut kepada guru pemula.
4. Pengawas Sekolah
Tanggung Jawab Pengawas Sekolah :
1) memberikan penjelasan kepada kepala sekolah, pembimbing, dan
guru pemula tentang pelaksanaan PIGP termasuk proses penilaian;

9
2) melatih pembimbing dan kepala sekolah/madrasah tentang
pelaksanaan pembimbingan dan penilaian dalam PIGP;
3) memantau dan mengevaluasi pelaksanaan PIGP di satuan
pendidikan yang menjadi tanggung jawabnya;
4) memberikan masukan dan saran atas isi Laporan Hasil Penilaian
Kinerja.

B. Strategi Pelaksanaan
Dalam pelaksanaannya, Program Induksi Guru Pemula (PIGP) lebih
cenderung menggunakan pendekatan model pembinaan Lesson Study.
1. Pengertian
Lesson study adalah suatu model pembinaan profesi pendidik melalui
pengkajian pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan
berlandaskan prinsip-prinsip kolegalitas dan mutual learning untuk
membangun komunitas belajar. Secara sederhana lesson study dapat
diartikan sebagai suatu kegiatan pengkajian pembelajaran yang dilakukan
secara kolaboratif oleh sekelompok guru untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran secara berkelanjutan.
2. Tipe Lesson Study
Lesson study dapat dilaksanakan dalam dua tipe berikut ini:
a. Lesson study berbasis sekolah (School Based Lesson Study)
Lesson study berbasis sekolah merupakan kegiatan lesson study yang
dilaksanakan oleh semua guru untuk semua mata pelajaran dan kepala
sekolah di suatu sekolah, dengan tujuan utama untuk meningkatkan
kualitas proses dan hasil belajar siswa menyangkut semua bidang studi
yang diajarkan.
b. Lesson study berbasis MGMP/KKG (Cross School Lesson Study)
Lesson study berbasis Musyawarah Guru Mata Pelajaran
(MGMP)/Kelompok Kerja Guru (KKG) merupakan kegiatan lesson
study yang dilakukan oleh guru-guru mata pelajaran sejenis dalam satu
sekolah atau guru-guru mata pelajaran sejenis dari beberapa sekolah
yang tergabung dalam organisasi profesi seperti KKG atau MGMP.

10
Tahap Pelaksanaan Lesson Study
Lesson Study dilaksanakan dalam tiga tahapan yaitu Plan (merencanakan),
Do (melaksanakan), dan See (merefleksi) yang berkelanjutan. Dengan kata
lain Lesson Study merupakan suatu cara peningkatan mutu pendidikan
yang tak pernah berakhir (continous improvement). Skema kegiatan
Lesson Study diperlihatkan pada Skema 3 berikut ini.

PLAN
(Merencanakan)

SEE DO
(Merefleksi) (Melaksanakan

Tabel 1. Siklus Kegiatan Lesson Study


a. PLAN (Merencanakan)
Peningkatan mutu pembelajaran melalui Lesson Study dimulai dari
tahap merencanakan (Plan) yang bertujuan untuk merancang
pembelajaran yang dapat membelajarkan siswa dan berpusat pada
siswa, agar siswa berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.
Perencanaan yang baik tidak dilakukan sendirian tetapi dilakukan
bersama, beberapa guru dapat berkolaborasi atau guru-guru dan dosen
dapat pula berkolaborasi untuk memperkaya ide-ide. Perencanaan
diawali dari analisis permasalahan yang dihadapi dalam pembelajaran.
Permasalahan dapat berupa pemahaman materi pelajaran dan pedagogi
tentang metode pembelajaran yang tepat agar pembelajaran lebih efektif
dan efisien atau bagaimana menyiasati kekurangan fasilitas
pembelajaran. Selanjutnya guru secara bersama-sama mencari solusi

11
terhadap permasalahan yang dihadapi yang dituangkan dalam rencana
pelaksanaan pembelajaran atau lesson plan, teaching materials berupa
media pembelajaran, dan lembar kerja siswa, serta instrumen asesmen.
Teaching materials yang telah dirancang perlu diujicoba sebelum
diterapkan di dalam kelas. Agar perencanaan lebih berkualitas, kegiatan
perencanaan dapat dilakukan dalam beberapa kali pertemuan (misal 2–3
kali pertemuan).
Pertemuan yang sering dilakukan dalam workshop antara guru-guru
(jika memungkinkan menghadirkan dosen) dalam rangka merencanakan
pembelajaran, diharapkan dapat terbentuk kolegalitas antara guru
dengan guru dan dosen dengan guru, sehingga dosen atau guru tidak
merasa lebih tinggi satu sama lain. Mereka berbagi pengalaman dan
saling belajar sehingga melalui kegiatan ini terbentuk mutual learning
(saling belajar).
Dalam setiap langkah dari kegiatan lesson study tersebut, guru
memperoleh kesempatan untuk melakukan identifikasi masalah
pembelajaran, mengkaji pengalaman pembelajaran yang biasa
dilakukan, memilih alternatif model pembelajaran yang akan
digunakan, merancang rencana pembelajaran, mengkaji kelebihan dan
kekurangan alternatif model pembelajaran yang dipilih.

b. DO (Melaksanakan)
Langkah kedua dalam Lesson Study adalah melaksanakan pembelajaran
(Do) untuk menerapkan rancangan pembelajaran yang telah dirumuskan
dalam merencanakan (Plan). Dalam perencanaan telah disepakati guru
yang akan mengimplementasikan pembelajaran (guru model) dan
sekolah yang akan menjadi tuan rumah (pada tipe lesson study berbasis
MGMP/KKG). Langkah ini bertujuan untuk mengujicoba efektivitas
model pembelajaran yang telah dirancang. Guru-guru lain dari sekolah
yang bersangkutan atau dari sekolah lain bertindak sebagai pengamat
(observer) pembelajaran. Dalam kegiatan observasi pembelajaran dapat
juga melibatkan dosen-dosen atau mahasiswa sebagai observer. Dalam

12
kegiatan (open lesson) tersebut diharapkan kepala sekolah terlibat
dalam pengamatan pembelajaran dan memandu kegiatan ini. Sebelum
pembelajaran dimulai sebaiknya dilakukan briefieng kepada para
pengamat untuk menginformasikan kegiatan pembelajaran yang
direncanakan oleh guru dan mengingatkan bahwa selama pembelajaran
berlangsung pengamat tidak mengganggu kegiatan pembelajaran tetapi
mengamati aktivitas siswa selama pembelajaran. Fokus pengamatan
ditujukan pada aktivitas belajar siswa yang meliputi interaksi antara
siswa dengan siswa, antara siswa dengan bahan ajar, antar siswa dengan
guru.
Lembar observasi pembelajaran perlu dimiliki oleh para pengamat
sebelum pembelajaran dimulai. Para pengamat dipersilahkan
mengambil tempat di ruang kelas yang memungkinkan dapat
mengamati aktivitas siswa. Biasanya para pengamat berdiri di sisi kiri
dan kanan di dalam ruang kelas agar aktivitas siswa teramati dengan
baik. Selama proses pembelajaran berlangsung para pengamat tidak
menganggu aktivitas dan konsentrasi siswa dan guru model. Para
pengamat dapat melakukan perekaman kegiatan pembelajaran dalam
bentuk video atau foto untuk keperluan dokumentasi dan bahan studi
lebih lanjut tanpa mengganggu aktivitas belajar. Keberadaan para
pengamat di dalam ruang kelas disamping mengumpulkan informasi
juga dimaksudkan untuk belajar dari pembelajaran yang sedang
berlangsung dan bukan untuk mengevaluasi guru.

c. SEE (Merefleksi)
Kegiatan refleksi sebaiknya dilaksanakan segera setelah selesai
pembelajaran. Hal ini dimaksudkan agar setiap kejadian yang diamati
dan dijadikan bukti pada saat mengajukan pendapat atau saran terjaga
akurasinya karena setiap orang dipastikan masih bisa mengingat dengan
baik rangkaian aktivitas yang dilakukan di kelas. Dalam kegiatan
refleksi, dalam konteks PIGP, refleksi dapat dilakukan oleh sekurang-
kurangnya guru pemula dan pembimbing, guru pemula dengan kepala

13
sekolah dan/atau pengawas, atau guru pemula dengan pembimbing,
kepala sekolah, pengawas sekolah, dan guru observer lainnya. Dalam
acara ini, kepala sekolah atau pembimbing dapat bertindak sebagai
moderator atau pemandu diskusi. Langkah-langkah kegiatan yang
dilakukan dalam refleksi adalah sebagai berikut:
1) Moderator membuka kegiatan refleksi pada waktu yang telah
ditetapkan, diawali dengan mengucapkan terima kasih kepada guru
model dan meminta applaus dari pengamat yang hadir.
2) Moderator menjelaskan aturan main tentang cara memberikan
komentar atau mengajukan umpan balik. Aturan tersebut meliputi
tiga hal berikut: (1) Selama diskusi berlangsung, hanya satu orang
yang berbicara (tidak ada yang berbicara secara bersamaan); (2)
Setiap peserta diskusi memiliki kesempatan yang sama untuk
berbicara; dan (3) Pada saat mengajukan pendapat, observer harus
mengajukan bukti-bukti hasil pengamatan sebagai dasar dari
komentar yang disampaikannya (tidak berbicara berdasarkan
opini).
3) Guru yang melakukan pembelajaran (guru model) diberi
kesempatan untuk berbicara paling awal melakukan refleksi diri,
yakni mengomentari tentang proses pembelajaran yang telah
dilakukannya. Pada kesempatan itu, guru tersebut harus
mengemukakan apa yang telah terjadi di kelas yakni kejadian apa
yang sesuai harapan, kejadian apa yang tidak sesuai harapan, dan
apa yang berubah dari rencana semula (15 sampai 20 menit).
4) Moderator memberi kesempatan kepada perwakilan guru yang
menjadi anggota kelompok pada saat pengembangan rencana
pembelajaran untuk memberikan komentar tambahan.
5) Moderator memberi kesempatan kepada observer untuk
menyampaikan hasil pengamatannya. Ketika muncul
fakta/permasalahan pembelajaran yang menarik maka moderator
dapat meminta observer lain untuk memberikan pendapatnya. Pada
kesempatan ini tiap observer memiliki peluang yang sama untuk

14
menyampaikan fakta-fakta yang diamatinya sekaligus memberikan
alternatif solusi berdasarkan pengalamannya.
6) Jika ada tenaga ahli yang hadir, moderator dapat mempersilahkan
tenaga ahli tersebut untuk memberikan wawasan lebih dalam
tentang pembelajaran yang telah berlangsung, setelah masukan-
masukan yang dikemukakan observer dianggap cukup.
7) Diakhir diskusi refleksi moderator tidak perlu menyampaikan
simpulan/rekomendasi tertentu dari hasil refleksi, namun dalam
kontek PIGP pembimbing, kepala sekolah, atau pengawas dapat
memberikan arahan, rekomendasi, justifikasi tertentu untuk
perbaikan pembelajaran berikutnya.
8) Dalam kontek lesson study regular, diakhir sesi moderator
menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh partisipan dan
mengumumkan rencana kegiatan lesson study berikutnya.

15
C. DATA SEKOLAH SEKOLAH

1. Identitas Sekolah
- Nama Sekolah : SMAN 27 Jakarta
- NPSN : 20100223
- Alamat : Jl. Mardani Raya
Kel. Johar Baru
Kec. Johar Baru
- Status Akreditasi : Terakreditasi A
- Nomor Telepon : ( 021 ) 4245969

2. Identitas Kepala Sekolah


- Nama : Sri Widayah, M.Si.
- Tempat, Tgl. Lahir : Bogor, 21 Mei 1970
- Alamat : Jl. Cengkeh RT-04 RW-07 Kec.
Beji Kelurahan Pondok Cina Kota
Depok - Jawa Barat
- Nomor Telepon / HP : ‌081316421112
3. Jumlah Guru : 46 orang
4. Jumlah murid : 783 anak
5. Visi dan Misi Sekolah
a. Visi
“Menjadikan lembaga pendidikan formal berkualitas dengan
berlandaskan IMTAQ, IPTEK dan berbudaya lingkungan”
dengan indikator sebagai berikut:
1. Unggul dalam berakhlak Mulia.
2. Unggul dalam Kegiatan Keagamaan.
3. Unggul dalam Pencapaian Nilai ujian Nasional.
4. Unggul dalam Kegiatan Ekstrakurikuler/pengembangan
diri.
5. Unggul dalam persaingan masuk SMA/SMK negeri
Berkualitas.

16
6. Unggul dalam Pelaksanaan Wawasan Wiyata Mandala.
7. Unggul dalam Kegiatan Ilmiah.
8. Unggul dalam Apresiasi Seni.
9. Unggul dalam Disiplin.

b. Misi
1. Menumbuhkan penghayatan dan pengamalan nilai-nilai
agama dalam berkehidupan di sekolah maupun di
masyarakat.
2. Melaksanakan kegiatan-kegiatan keagamaan secara rutin
dan teratur.
3. Melaksanakan proses belajar mengajar dan bimbingan
secara insentif, sehingga terjadi peningkatan nilai ujian
nasional dan ujian sekolah setiap tahun.
4. Melakukan pembinaan, pelatihan, serta bimbingan dan
layanan dengan pendekatan sapaan, penghargaan dan
sangsi.
5. Melaksanakan kegiatan ekstrakurikuler yang efektif,
efisien, dan teratur.
6. Menciptakan lingkungan sekolah yang asri, indah, hijau,
dan nyaman berwawasan wiyata mandala.
7. Menjaring siswa berpotensiagar berprestasi dalam
apresiasi seni.

6. Daftar Tenaga Pendidik dan Kependidikan

DAFTAR TENAGA PENDIDIK DAN KEPENDIDIKAN


TAHUN 2022

N
NAMA GURU NIP NRK JABATAN
O
19700521199201200
1 Sri Widayah, M.Si. 136942 Kepsek
1

17
19621012198703200
2 Dra. Hj. Delly Anne, M.M. 142147 Guru
6

19650817198903201
3 Dra. Eni Gusniwati 142168 Guru
2

19630215199003200
4 143964 Guru
Dra. Hj. Zaefa Fitri 3

19640816199203200
5 Depag Guru
Dra. Syamsajar 1

19651105198903101 Wakil
6 142192 Sarprashu
Suprayitno, S.Pd. 1
m

19630630199303200
7 Dra. Sabdo Rahayu 149982 Guru
4

19650908200801200
8 Berliana Tambunan, S.Pd. 171328 Guru
5

19701122200801100
Akhmad Sarbini, S.Pd. 170176 Wakil
9 6 Kurikulum
19650729198811100
10 Drs. Marsono 143180 Guru
3

19650906199203200
11 145783 Guru
Dra. Hj. Ani Suryani, M.Pd. 5

19740602200801200
12 Yunita Marita, S.T, M.Kom. 171837 Guru
9

Nur Budiharti Trisnaninsih,


19660431991032003 151681 Wakil
13 S.Pd. Kesiswaan
19680315200710100
14 Romli Ibnim Mukhtar, S.Ag. - Guru
2

19820523201412200
15 Eka Nurfauziah, S.Pd. 187051 Guru
0

16 Dini Astuti, S.Pd. 19790328201412200 188345 Guru

18
2

19641009201606200
17 Dra. Heniwati Purba 190754 Guru
1

19660409201606200
18 Umiyatun, S.Pd. 190876 Guru
2

19660324201606100
19 Achmad Solihin, S.Pd. 191079 Guru
1

19711204201605200
20 Roro Zukhruful Jannah 191794 Guru
1

19711005201611200
21 Suratmi, S.Pd. 192938 Guru
1

22 Iwan Purwanto, S.Pd. - - Guru

23 Siti Nurmala, S.Pd. - - Guru

24 Surya Rizjeki, S.Pd. - - Guru

25 Firdaus Chaniago, S.Pd. - - Guru


19781006201412200
26 Nurhasanah, S.Pd. 185698 Guru
1

19900619201903200
27 Hilyatul Luthfiyah, S. Pd. 196116 Guru
9

19950726202012101
28 Muhammad Arif Zulmi, S.Pd 200189 Guru
3

19900307202012101
29 Ali Rapsanjani, S.Pd. Guru
0

19900915201903100
30 Bara Ragil Prakoso, S.Pd. Guru
9

19900725202012201
31 Tri Muliyasih, S.Pd. Guru
4

19700330199401200
32 Yusvalienti Guru
1

19
33 Deden Kurniawan Guru

34 Syafurah Ipa Guru


19671108199512200
35 Vonne Tulenan Guru
3

19820526201001202
1 Siska Wirastuti 177688 Guru
3

19640906198602200
2 Hj. Purwati Atmaja 142175 Guru
9

D. Tanggung jawab Kepala Sekolah


Tanggung Jawab Kepala Sekolah:
1. melakukan analisis kebutuhan guru pemula;
2. menyiapkan Buku Pendoman Pelaksanaan PIGP;
3. menunjuk pembimbing yang sesuai dengan kriteria;
4. menjadi pembimbing, jika pada satuan pendidikan yang dipimpinnya tidak
terdapat guru yang memenuhi kriteria sebagai pembimbing;
5. mengajukan pembimbing dari satuan pendidikan lain kepada dinas
pendidikan terkait jika tidak memiliki pembimbing dan kepala
sekolah/madrasah tidak dapat menjadi pembimbing;
6. memantau pelaksanaan pembimbingan oleh pembimbing;
7. melakukan pembimbingan terhadap guru pemula serta memberikan saran
perbaikan;
8. melakukan penilaian kinerja;
9. menyusun Laporan Hasil Penilaian Kinerja untuk disampaikan kepada
Kepala Dinas Pendidikan terkait, dengan mempertimbangkan masukan
dari saran dari pembimbing dan pengawas sekolah/ madrasah, serta
memberikan salinan laporan tersebut kepada guru pemula.

E. Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Merujuk dari ketentuan pemerintah Program Induksi Guru Pemula
(PIGP) dilaksanakan selama kurang lebih satu tahun yakni terhitung dari
Bulan Juli 2021 sampai dengan Bulan Juni 2022. Adapun tempat

20
pelaksanaannya di SMAN 27 Jakarta Kecamatan Kebon Jeruk– Jakarta Barat,
dimana Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) tersebut ditugaskan.

F. Peran-peran pihak-pihak yang terkait


Program induksi dilaksanakan di satuan pendidikan tempat guru
pemula bertugas selama 1 (satu) tahun dan dapat diperpanjang paling lama 1
(satu) tahun. Pihak yang Terkait Secara Langsung dalam Pelaksanaan PIGP.
a. Guru Pemula
Guru pemula bertanggung jawab:
a. mengamati situasi dan kondisi, serta lingkungan sekolah/madrasah,
termasuk mempelajari data tata tertib, sarana, dan sumber belajar di
sekolah/madrasah tempat guru pemula tersebut bertugas;
b. mempelajari latar belakang siswa;
c. mempelajari dokumen administrasi guru;
d. mempelajari kurikulum tingkat satuan pendidikan;
e. menyusun silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran;
f. melaksanakan proses pembelajaran;
g. menyusun rancangan dan instrumen penilaian (ranah kognitif, afektif,
dan psikomotor);
h. melaksanakan penilaian proses dan penilaian hasil belajar siswa;
i. melaksanakan tugas lain yang terkait dengan tugasnya sebagai guru,
seperti pembina ekstra kurikuler, instruktur teknologi informasi dan
komunikasi (TIK).
j. melakukan observasi di kelas lain; dan
k. melakukan diskusi dengan pembimbing, kepala sekolah/madrasah dan
pengawas sekolah/madrasah untuk memecahkan masalah dalam
pembelajaran maupun tugas lain yang terkait dengan tugasnya sebagai
guru.
b. Pembimbing
Pembimbing ditugaskan oleh kepala sekolah/madrasah atas dasar
profesionalisme dan kemampuan komunikasi. Sekolah/madrasah yang
tidak memiliki pembimbing sebagaimana dipersyaratkan, kepala
sekolah/madrasah dapat menjadi pembimbing sejauh dapat

21
dipertanggungjawabkan dari segi profesionalitas dan kemampuan
komunikasi. Jika kepala sekolah/madrasah tidak dapat menjadi
pembimbing, kepala sekolah/madrasah dapat meminta pembimbing dari
satuan pendidikan yang terdekat dengan persetujuan pengawas dinas
pendidikan provinsi/kabupaten/kota atau kantor kementerian agama
kabupaten/kota sesuai dengan tingkat kewenangannya. Kriteria guru yang
ditunjuk oleh kepala sekolah sebagai pembimbing adalah, memiliki:
a. kompetensi sebagai guru profesional;
b. kemampuan bekerja sama dengan baik;
c. kemampuan komunikasi yang baik
d. kemampuan menganalisis dan memberikan saran-saran perbaikan
terhadap proses pembelajaran/bimbingan dan konseling;
e. pengalaman mengajar pada jenjang kelas yang sama dan pada mata
pelajaran yang sama dengan guru pemula, diprioritaskan yang telah
memiliki; pengalaman mengajar sekurang-kurangnya 5 tahun dan
memiliki jabatan sekurang-kurangnya sebagai Guru Muda.
Tanggung Jawab Pembimbing:
a. menciptakan hubungan yang bersifat jujur, memotivasi, bersahabat, dan
terbuka dengan guru pemula;
b. memberikan bimbingan dalam proses pembelajaran/bimbingan dan
konseling
c. melibatkan guru pemula dalam aktivitas sekolah/madrasah;
d. memberikan dukungan terhadap rencana kegiatan pengembangan
keprofesian guru pemula;
e. memberi kesempatan bagi guru pemula untuk melakukan observasi
pembelajaran/bimbingan dan konseling guru lain;
f. melaporkan kemajuan dan perkembangan guru pemula kepada
pengawas sekolah/ madrasah;
g. memberikan masukan dan saran atas hasil pembimbingan tahap kedua.
c. Kepala Sekolah
Tanggung Jawab Kepala Sekolah:
a. melakukan analisis kebutuhan guru pemula;

22
b. menyiapkan Buku Pendoman Pelaksanaan PIGP;
c. menunjuk pembimbing yang sesuai dengan kriteria;
d. menjadi pembimbing, jika pada satuan pendidikan yang dipimpinnya
tidak terdapat guru yang memenuhi kriteria sebagai pembimbing;
e. mengajukan pembimbing dari satuan pendidikan lain kepada dinas
pendidikan terkait jika tidak memiliki pembimbing dan kepala
sekolah/madrasah tidak dapat menjadi pembimbing;
f. memantau pelaksanaan pembimbingan oleh pembimbing;
g. melakukan pembimbingan terhadap guru pemula serta memberikan
saran perbaikan;
h. melakukan penilaian kinerja;
i. menyusun Laporan Hasil Penilaian Kinerja untuk disampaikan kepada
Kepala Dinas Pendidikan terkait, dengan mempertimbangkan masukan
dari saran dari pembimbing dan pengawas sekolah/ madrasah, serta
memberikan salinan laporan tersebut kepada guru pemula.
d. Pengawas Sekolah
Tanggung Jawab Pengawas Sekolah :
a. memberikan penjelasan kepada kepala sekolah, pembimbing, dan guru
pemula tentang pelaksanaan PIGP termasuk proses penilaian;
b. melatih pembimbing dan kepala sekolah/madrasah tentang
pelaksanaan pembimbingan dan penilaian dalam PIGP;
c. memantau dan mengevaluasi pelaksanaan PIGP di satuan pendidikan
yang menjadi tanggung jawabnya;
d. memberikan masukan dan saran atas isi Laporan Hasil Penilaian
Kinerja.

G. Jadwal Kegiatan
Jadwal kegiatan pelaksanaan Program Induksi Guru Pemula (PIGP)
secara rinci dapat dijelaskan sebagai berikut :

Tabel Jadwal Kegiatan Pengawasan Pigp Oleh Guru Pembimbing

23
No Hari/Tanggal Materi Ket.
 Mengenal karakteristik peserta didik
 Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip
1. 26 Juli 2021
pembelajaran yang mendidik
 Pengembangan kurikulum
 Pengembangan potensi peserta didik
 Kegiatan pembelajaran yang mendidik
2. 02 Agustus 2021
 Menunjukkan pribadi yang dewasa dan
teladan
 Bertindak sesuai dengan norma agama,
hokum, social, dan kebudayaan bangsa
Indonesia
 Penguasaan materi sesuai struktur konsep dan
3. 13 September 2021
pola piker keilmuan yang mendukung mata
pelajaran yang di ampu
 Mengembangkan profesinal melalui tindakan
reflektif
 Komunikasi dengan peserta didik
4. 24 September 2021
 Penilaian dan evaluasi
 Etos kerja, tanggung jawab yang tinggi dan
5. 18 Oktober 2021 rasa bangga menjadi guru
 Bersikap, objektif serta tidak diskriminatif
 Komunikasi dengan sesame guru, tenaga
pendidik, orang tua peserta didik dan
6. 01 November 2021
masyarakat
 Kegiatan pembelajaran yang mendidik
 Penguasaan materi struktur konsep dan pola
piker keilmuan yang mendukung mata
Desember 2021 –
7. pelajaran yang diampu
Februari 2022
 Mengembangkan keprofesian melalui tindakan
reflektif

24
No Hari/Tanggal Materi Ket.
 Penilaian dan evaluasi
8. 24 Juni 2022  Memiliki Etika Kerja dan komitmen serta
kebanggaan menjadi guru

Tabel Pelaksanaan Program Induksi Guru Pemula ( PIGP )


Bulan Elemen Keterangan
No Kompetensi Uraian Materi
Ke- Kompetensi
1 Bulan 1. Pedagogik 1.1 Memahami - Membuat - Sudah mampu
ke 1 latar belakang absensi membuat
s.d siswa - Menghitung absensi guru,
10 1.2 Pengembanga persentase siswa dan
n Kurikulum Absensi menghitung
1.3 Penilaian dan - Membuat adm persentase
evaluasi kesiswaan - Sudah mampu
1.4 Memahami - Membuat form membuat
teori dan bimbingan siswa perangkat
prinsip - Menyusun pembelajaran
pembelajaran program - Sudah mampu
1.5 Peningkatan semester menyajikan
potensi siswa - Menyusun materi
1.6 Pengembanga silabus pembelajaran
n pendidikan - Menyusun RPP - Sudah mampu
1.7 Penilaian dan - Mengembangkan menyusun
evaluasi materi program
pembelajaran evaluasi dan
- Menyusun membuat soal
program sesuai kaidah
penilaian penyusunan
- Menyusun soal soal
- Membuat - Sudah mampu
Menyeleng

25
Bulan Elemen Keterangan
No Kompetensi Uraian Materi
Ke- Kompetensi
laporan (rapor) garakan
- PAIKEM pembelajaran
- Model sesuai prinsip
Pembelajaran PAIKEM dan
- Teknik - teknik menerapkan
berkomunikasi model-model
dengan peserta pembelajaran
didik tertentu
- Penggunaan alat - Teknik
dan media komunikasi
pembelajaran sudah baik
- Aktivitas - Pengembangan
pendukung pada alat peraga
pembelajaran sudah baik
- Membuat - Pembuatan
instrumen instrumen dan
evaluasi teknik evaluasi
- Teknik-teknik sudah baik
evaluasi

26

Anda mungkin juga menyukai