Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN KEGIATAN PENYUSUNAN

PERENCANAAN, PELAKSANAAN, DAN PENGAWASAN


PENGAWASAN PROGRAM SEKOLAH
TAHUN PELAJARAN 2021/2022

MI HASYIM ASY'ARI
TAHUN 2022

1
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan kegiatan penyusunan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan program


sekolah ini disusun oleh :

1. Nama Kepala Madrasah : ZAINUL ARIFIN


2. NIP :-
3. Pangkat/Golongan :-
4. NUPTK : 2857748656200002
5. Jenis Kelamin : Laki-Laki
6. Tempat/tgl lahir : Jember, 25 Mei 1972
7. Pendidikan : S1
8. Jabatan : Kepala Madrasah

Jember, 12 Januari 2022


Kepala MI Hasyim Asy'ari

ZAINUL ARIFIN

2
A. Pengantar

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, dalam pasal 19
tentang standar proses dan pasal 55 mengenai standar pengolaan menyebutkan bahwa setiap satuan
pendidikan dalam melakukan perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran
dan penilaian hasil pembelajaran, serta pengawasan proses pembelajaran yang efektif dan efisien
diperlukan kegiatan pemantauan, supervisi, evaluasi dan pelaporan, serta pengambilan langkah
tindak lanjut hasil pengawasan. Tugas ini dipercayakan kepada pengawas satuan pendidikan
bertanggung jawab membina, memantau, dan menilai satuan pendidikan. Dalam melaksanakan
tugas tersebut pengawas tentu harus menyusun program, melaksanakan serta menyampaikan
laporannya. Pertanyaannya adalah:

1. Bagaimanakah konsep dasar dan tujuan penyusunan program pengawasan sekolah?


2. Bagaimanakah kedudukan, tugas pokok dan rincian kerja serta wewenang pengawas?.
3. Bagaimanakah prosedur penyusunan program pengawasan tahunan dan semester?
4. Bagaimanakah cara menyusun rencana kepengawasan manajerial (RKM) dan rencana
kepengawasan akademik (RKA)?
5. Bagaimanakah penyusunan laporan pelaksanaan program pengawasan?

B. Konsep Dasar dan Tujuan Penyusunan Program Pengawasan

1. Pengertian Pengawasan dan Tugas Pokok Pengawas

a. Pengertian Pengawasan

Kegiatan pengawasan adalah kegiatan Pengawas Satuan Pendidikan dalam melaksanakan


penyusunan program pengawasan satuan pendidikan, pelaksanaan pembinaan akademik dan
administrasi, pemantauan delapan standar nasional pendidikan, penilaian administrasi dan
akademik, dan pelaporan pelaksanaan program pengawasan.

Pengawas satuan pendidikan berkedudukan sebagai pelaksana teknis fungsional di bidang


pengawasan akademik dan manajerial pada sejumlah satuan pendidikan yang ditetapkan yang pada
kakekatnya adalah memberi bantuan profesional kesejawatan yang dilaksanakan melalui dialog
kajian masalah pendidikan dan atau pengembangan serta implementasinya dalam upaya
meningkatkan kemampuan profesional dan komitmen guru, kepala sekolah dan tenaga
kependidikan lainnya di sekolah guna mempertinggi prestasi belajar peserta didik dan kinerja
sekolah dalam rangka meningkatkan mutu, relevansi, efisiensi, dan akuntabilitas pendidikan. Oleh
karena itu dalam melaksanakan tugas kepengawasan seorang pengawas sekolah hendaknya
memahami tugas pokok yang meliputi pembinaan, pemantauan dan penilaian terhadap sekolah yang
menjadi tanggung jawab binaannya secara utuh dan keseluruhan dalam rangka meningkatkan
kinerja sekolah sebagai upaya peningkatan mutu pendidikan. Tugas pokok tersebut
diimplementasikan kedalam bentuk supervisi, baik supervisi manajerial maupun supervisi
akademik.

b. Tugas Pokok Pengawas Sekolah

Dalam Panduan Pelaksanaan Tugas Pengawas Sekolah/Madrasah (Direktorat Tenaga


Kependidikan, 2009: 20), Tugas pokok pengawas sekolah/ madrasah mencakup enam dimensi
utama, yakni mensupervisi (supervising), memberi nasehat (advising), memantau (monitoring),
membuat laporan (reporting), mengkoordinir (coordinating), dan memimpin (performing
leadership). Keenam hal tersebut secara rinci disajikan dalam tabel berikut.

3
Tabel Dimensi Tugas dan Sasaran Pengawasan

Dimensi Tugas
Sasaran
Pengawas
Mensupervisi 1. Kinerja kepala sekolah
2. Kinerja guru
3. Kinerja staf sekolah
4. Pelaksanaan kurikulum/mata pelajaran
5. Pelaksanaan pembelajaran
6. Ketersediaan dan pemanfaatan seumberdaya
7. Manajemen sekolah, dll.,

Memberi Nasehat 1. Kepada guru,


2. Kepala sekolah
3. Tim kerja sekolah dan staf,
4. Komite sekolah, dan
5. Orang tua siswa

Memantau 1. Penjaminan/standar mutu pendidikan,


2. Proses dan hasil belajar peserta didik,
3. Pelaksanaan ujian,
4. Rapat guru dan staf
5. Hubungan sekolah dengan masyarakat,
6. Data statistik kemajuan sekolah

Membuat Laporan 1. Kepada Dinas Pendidikan Kab./Kota


Perkembangan 2. Dinas Pendidikan Provinsi
Kepengawasan 3. Depdiknas,
4. Publik
5. Sekolah Binaan

Mengkoordinir 1. Mengkoordinir sumber personal dan material 2.


Kegiatan antarsekolah
3. Kegiatan pre/inservice training bagi guru dan
Kepala Sekolah, dan pihak lain.
4. Pelaksanaan kegiatan inovasi sekolah

4
Memimpin 1. Pengembangan kualitas SDM di sekolah binaan
2. Pengembangan sekolah
3. Partisipasi dalam kegiatan manajerial Dinas
Pendidikan,
4. Berpartisipasi dalam perencanaan pendidikan
di Kabupaten/Kota,
5. Berpartisipasi dalam seleksi calon kepala
sekolah/madrasah,
6. Berpartisipasi dalam merekrut personil proyek
atau program-program khusus pengembangan
mutu sekolah,
7. Pengelolaan konflik, dan
8. Berpartisipasi dalam menangani pengaduan

2. Penyusunan Program Pengawasan

Berdasarkan jangka waktunya atau periode kerjanya, program pengawasan sekolah terdiri atas: (a)
program pengawasan tahunan, (b) program pengawasan semester (c) rencana kepengawasan
akademik (RKA) dan (d) rencana kepengawasan manajerial (RKM). Program pengawasan tahunan
disusun dengan cakupan kegiatan pengawasan pada semua sekolah di tingkat kabupaten/kota dalam
kurun waktu satu tahun. Program pengawasan tahunan disusun dengan melibatkan sejumlah
pengawas dalam satu Kabupaten/Kota untuk setiap jenjang pendidikan. Program pengawasan
semester merupakan penjabaran program pengawasan tahunan pada masing-masing sekolah binaan
selama satu semester yang disusun oleh masing-masing pengawas. Program pengawasan semester
disusun oleh setiap pengawas sesuai kondisi obyektif sekolah binaanya masing-masing.

Program pengawasan sekolah adalah rencana kegiatan pengawasan yang akan dilaksanakan oleh
pengawas sekolah dalam kurun waktu (satu periode) tertentu. Agar dapat melaksanakan tugasnya
dengan baik, pengawas sekolah harus mengawali kegiatannya dengan menyusun program kerja
pengawasan yang jelas, terarah, dan berkesinambungan dengan kegiatan pengawasan yang telah
dilakukan pada periode sebelumnya. Dalam konteks manajemen, program kerja pengawasan
sekolah mengandung makna sebagai aplikasi fungsi perencanaan dalam bidang pengawasan
sekolah.

Secara umum, program pengawasan sekolah sekurang-kurangnya memuat komponen pokok sebagai
berikut:

1. Aspek/masalah, berupa identifikasi hasil pengawasan sebelumnya sebagai prioritas dalam


rencana pengawasan (pembinaan, pemantauan, penilaian)
2. Tujuan pengawasan yang hendak dicapai.
3. Indikator keberhasilan, berupa target yang ingin dicapai
4. Strategi/metode kerja/teknik supervisi, seperti monitoring dan evaluasi, refleksi dan Focused
Group Discussion, metode delphi, workshop, kunjungan kelas, observasi kelas, pertemuan
individual, kunjungan antar kelas, supervisi kelompok, dll)
5. Skenario kegiatan, berupa langkah atau tahapan supervisi yang sistematis dan logis yang
disesuaikan dengan jadwal dan waktu.
6. Sumber daya yang diperlukan, dapat berupa bahan, fasilitas, manusia.
7. Penilaian dan instrumen, jenis dan bentuk disesuaikan dengan aspek/masalah yang akan
diselesaikan.
8. Rencana tindak lanjut, dapat berupa pemantapan, perbaikan berkelan-jutan disesuaikan
dengan metode pengawasan.

5
C. Prosedur Penyusunan Program Pengawasan

1. Prinsip Penyusunan

Penyusunan program kerja pengawas hendaknya memperhatikan kriteria yang disingkat dengan
”SMART” (Specific, Measurable, Achievable, Realistic and Time Bound).

1. Specific, artinya program yang disusun memiliki fokus yang jelas dan mencakup bidang
tertentu secara khusus.
2. Measureable, artinya program-program dan kegiatan-kegiatan yang dipilih dapat diukur
pencapaiannya.
3. Achieveable, artinya program-program yang dirancang terjangkau untuk dicapai, baik dari
segi waktu, biaya maupun kondisi yang ada.
4. Realistics artinya program-program benar-benar didasarkan pada data atau kondisi dan
kebutuhan riil sekolah-sekolah binaan serta tidak mengada-ada.
5. Time Bound, artiya program yang dirancang memiliki batasan waktu pencapaian atau
pelaksanaan yang jelas.

Sebagai suatu bentuk perencanaan, program pengawasan sekolah berkaitan dengan rangkaian
tindakan atau kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan pengawasan. Dengan
memperhatikan langkah pokok perencanaan (Stoner, 1992), terdapat empat tahapan kegiatan yang
harus dilakukan dalam penyusunan program pengawasan sekolah meliputi:

1. Menetapkan tujuan atau seperangkat tujuan


2. Menentukan situasi pada saat ini
3. Mengidentifikasi pendukung dan penghambat tujuan
4. Mengembangkan seperangkat tindakan untuk mencapai tujuan.

2. Isi Pokok dan Alur Penyusunan Program

Isi pokok kegiatan yang akan dituangkan dalam program kerja pengawasan tahunan ada empat
macam, yaitu:

1. Identifikasi hasil pengawasan pada tahun sebelumnya dan kebijaksanaan di bidang


pendidikan
2. Pengolahan dan analisis hasil dan evaluasi pengawasan tahun sebelumnya
3. Perumusan rancangan program pengawasan tahunan
4. Pemantapan dan penyempurnaan rancangan program pengawasan tahunan.

Keempat hal tersebut secara skematis dapat digambarkan sebagai berikut.

6
Penyusunan program pengawasan agar lebih terfokus dapat dituangkan dalam bentuk matriks,
sebelum diuraikan secara naratif. Salah satu model format adalah sebagaimana contoh berikut ini.

Matriks Model Format Program Kepengawasan

7
D. Sistematika Program Pengawasan Sekolah

Program pengawasan tahunan pengawas sekolah merupakan hasil kerja kelompok pada setiap
jenjang di kabupaten/kota seyogyanya dituangkan dalam bentuk dokumen yang lengkap.
Sistematika program pengawasan tahunan dan semester dapat disusun sesuai dengan contoh
sistematika sebagai berikut.

1. Program Tahunan Pengawasan Sekolah

Program kerja pengawasan sekolah tahunan dapat disusun dalam bentuk (makalah dengan
sistematika penulisan dan isi pokok sebagai berikut.

DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar belakang
2. Landasan (Dasar Hukum)
3. Visi, Misi, dan Strategi Pengawasan
4. Tujuan dan Sasaran Pengawasan
5. Tugas Pokok dan Ruang Lingkup Pengawasan

BAB II IDENTIFIKASI HASIL PENGAWASAN DAN KEBIJAKAN DALAM BIDANG


PENDIDIKAN

1. Deskripsi Hasil Pengawasan


2. Masalah dalam Pengawasan
3. Kebijakan dalam Bidang Pendidikan
BAB III DESKRIPSI PROGRAM PENGAWASAN

A. Program Pembinaan

1. Supervisi Akademik (RKA)


2. Supervisi Manajerial(RKM)

B. Program Pemantauan
C. Program Penilaian

BAB IV PENUTUP

========================

Isi atau uraian sistematika di atas, adalah sebagai berikut:

Latar belakang, berisi uraian tentang: (1) kondisi pendidikan yang diungkapkan dalam
indikatorindikator pencapaian mutu pendidikan di wilayah kerja Dinas Pendidikan setempat; (2)
harapan tentang peningkatan mutu pendidikan yang ingin dicapai pada satu tahun berikutnya; serta
(3) masalah-masalah yang mungkin timbul dalam upaya peningkatan mutu pendidikan yang dapat
dipecahkan melalui kegiatan pengawasan sekolah.

Landasan hukum, berisi uraian tentang Undang-undang, peraturan peme-rintah pusat, serta
peraturan pemerintah daerah yang relevan sehingga dapat dijadian acuan pelaksanaan kegiatan
pengawasan sekolah.

8
Visi dan misi, memuat rumusan tentang: (1) visi pengawasan yang merupakan penjabaran visi
Dinas Pendidikan setempat yang relevan dengan tugas pokok dan fungsi pengawas sekolah; (2) misi
pengawasan sebagai acuan pelaksanaan kegiatan pengawasan; serta (3) strategi pengawasan yang
akan diterapkan dalam melaksanakan kegiatan pengawasan.

Tujuan, berisi uraian tujuan dan sasaran spesifik yang ingin dicapai melalui kegiatan pengawasan
selama satu tahun. Tercapainya tujuan tersebut merupakan indikator keterlaksanaan misi
pengawasan dan ketercapaian visi pengawasan.

Ruang lingkup, memuat uraian tentang lingkup kegiatan pengawasan yang dijadikan dasar dalam
menyusun program kerja pengawasan selama satu tahun. Ruang lingkup pengawasan disusun dalam
skala prioritas berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan sebelumnya.

Deskripsi hasil pengawasan berisi uraian tentang hasil yang telah dicapai dalam kegiatan
pengawasan tahun sebelumnya mencakup: (1) hasil penilaian, (2) hasil pembinaan, dan (3) hasil
pemantauan terhadap setiap komponen pendidikan pada semua sekolah binaan. Deskripsi hasil
pengawasan dinyatakan secara kuantitatif ataupun kualitatif sesuai dengan sasaran program.

Permasalahan Berisi uraian tentang sejumlah masalah atau kendala yang dihadapi dalam
pelaksanaan pengawasan sekolah tahun sebelumnya meliputi masalah dan kendala dalam
melaksanakan penilaian, pembinaan, serta pemantauan. Masalah tersebut selanjutnya ditetapkan
sebagai aspek-aspek yang harus dipecahkan melalui kegiatan pengawasan pada tahun berikutnya.

Kebijakan dalam pengawasan, Berisi uraian tentang kebijakankebijakan di bidang pendidikan baik
itu yang dikeluarkan oleh pemerintah pusat atau pemerintah daerah yang relevan dengan kegiatan
pengawasan sekolah. Uraian tersebut merupakan hasil analisis terhadap landasan (dasar hukum)
serta isu-isu pendidikan yang berkembang baik di tingkat pusat ataupun di daerah.
Bab II, berisi tentang hasil pengawasan periode sebelumnya, permasalahan yang mengemuka, serta
kebijakan-kebijakan yang relevan dengan pendidikan di wilayah binaan pengawas.

Bab III, berisi deskripsi program, yang meliputi: penilaian, pembinaan atau supervisi baik dalam
bidang akademik (RKA) maupun manajerial (RKM), dan program pemantauan 8 (delapan) Standar
Nasional Pendidikan.

2. Program Semester Pengawasan Sekolah

Program pengawasan semester mencakup rincian teknis kegiatan yang akan dilakukan pengawas
sekolah pada setiap sekolah binaan. Kegiatan tersebut diarahkan untuk meningkatkan kualitas input,
proses, dan hasil pendidikan pada setiap sekolah binaannya dalam jangka pendek (selama satu
semester). Untuk kepentingan praktis, program pengawasan semester dapat disusun dalam bentuk
matrik kegiatan yang akan dilaksanakan oleh pengawas pada setiap sekolah binaannya.

Substansi yang dikembangkan dalam program pengawasan semester meliputi aspek-aspek sebagai
berikut.

1. Aspek/ Identifikasi masalah yang dihadapi oleh sekolah binaan serta upaya pemecahannya.
Atau hasil dentifikasi masalah yang ditetapkan sebagai prioritas dalam rencana pengawasan
(pembinaan, pemantauan, penilaian), Atas dasar masalahan tersebut, ditetapkan tujuan
spesifik kegiatan pengawasan yang hendak dicapai sejalan dengan visi dan misi sekolah
binaan.
2. Sasaran pengawasan yaitu komponen sistem pendidikan di sekolah yang dianggap paling
penting mendapatkan perhatian khusus berdasarkan hasil pengawasan pada tahun
sebelumnya dan indikator keberhasilan berupa target yang ingin dicapai,

9
3. Deskripsi strategi/metode kerja/teknik supervisi meliputi, metode kerja/teknik yang akan
digunakan, serta langkah-langkah pelaksanaan kegiatan pengawasan., seperti monitoring dan
evaluasi, refleksi dan Focused Group Discussion, metode dhelpi, workshop, kunjungan
kelas, observasi kelas, pertemuan individual, kunjungan antar kelas, supervisi kelompok,
dll), skenario kegiatan berupa langkah-langkah pelaksanaan kegiatan pengawasan atau
tahapan supervisi yang sistematis dan logis.
4. Sumber daya yang diperlukan dapat berupa bahan, fasilitas, manusia.,
5. Penilaian dan instrumen jenis dan bentuk disesuaikan dengan aspek/masalah yang akan
diselesaikan
6. Rencana tindak lanjut dapat berupa pemantapan, perbaikan berkelanjutan disesuaikan
dengan metode pengawasan.
7. Jadwal/waktu pelaksanaan kegiatan, dapat disusun dalam format time schedule tersendiri
untuk semua sekolah binaan.

Dalam upaya menghasilkan progam yang baik, kriteria SMART dapat digunakan sebagai acuan
penyusunan program kerja dengan kepanjangan sebagai berikut: (1) Specific, artinya pokok masalah
yang dijadikan program dalam penyusunan program kerja secara spesifik, jelas, dan terfokus pada
pencapaian tujuan; (2) Measureable, artinya program-program dan kegiatan-kegiatan yang dipilih
dapat diukur pencapaiannya; (3) Achieveable, artinya program-program dan kegiatan-kegiatan
selain dapat diukur juga harus dapat dicapai disesuaikan dengan berbagai kondisi di sekolah; (4)
Realistics, artimya program-program dan kegiatan-kegiatan yang dipilih realistis, tidak
mengadaada, sesuai dengan kebutuhan dan keadaan sekolah dalam pencapaian hasilnya; (5) Time
Bound, artinya jelas target waktu pencapaian dalam setiap langkah kegiatan.

3. Rencana Kepengawasan Akademik (RKA)

RKA merupakan penjabaran dari program semester yang rinci dan sistematis, agar pengawasan
lebih terarah dengan menggunakan kriteria SMART dari ruang lingkup supervisi akademik dan
sasarannya adalah guru, dan dirancang untuk dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau
lebih.

4. Rencana Kepengawasan Manajerial (RKM)

RKA merupakan penjabaran dari program semester pengawasan sekolah yang rinci dan sistematis,
agar pengawasan lebih terarah dengan menggunakan kriteria SMART dari ruang lingkup supervisi
manajerial dan sasarannya adalah kepala sekolah dan tenaga kependidikan lainnya di sekolah, serta
dirancang untuk dapat dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih.

Komponen-komponen dalam program tahunan, program semestre, RKA dan RKM


sekurangkurangnya memuat: aspek/masalah, tujuan/sasaran, indikator keberhasilan, strategi/metode
verja (teknik supervisi), skenario kegiatan, sumberdaya yang diperlukan, penilaian dan insrumen
pengawasan dan jadwal/waktu yang diperlukan.

Berikut disajikan contoh rencana kepengawasan manajerial (RKM)

RENCANA KEPENGAWASAN

ASPEK MANAJERIAL

N0. 3. Pembinaan Program Sekolah Jangka Pendek (Tahunan ) A.

ASPEK/ MASALAH:

10
1. Membina : Penyusunan Program Sekolah jangka pendek
2. Memantau : Proses Penyusunan Program Sekolah jangka pendek
3. Menilai : Akurasi dan relevansi Program jangka panjang, jangka menengah dan
jangka pendek (tahunan) B. TUJUAN:

Tersusunnya Program sekolah jangka pendek yang sesuai dengan potensi dan kebutuhan Sekolah,
menuju Sekolah Berstandar Nasional ( SSN)

C. INDIKATOR KEBERHASILAN:

1. Mampu menyusun need assesment kegiatan sekolah yang akan dilaksanakan


2. Program sekolah berdasarkan program jangka panjang dan jangka menengah
3. Seluruh stakeholder mengetahui program sekolah jangka pendek (transparansi)
4. Program sekolah jangka pendek mendapat dukungan dari stakeholder C.

STRATEGI/METODE KERJA (Teknik Supervisi Manajerial):

1. Eksplorasi penguasaan peserta tentang program sekolah jangka pendek (tahunan)


2. Penyajian dan diskusi substansi materi tentang program sekolah jangka pendek
3. Analisis program jangka panjang dan menengah
4. Tanya jawab tentang kebutuhan sekolah
5. Review program sekolah jangka pendek sebelumnya.
6. Refleksi dan rencana tindak lanjut.

D. SKENARIO KEGIATAN:

1. Pendahuluan:

a. Penjelasan tentang maksud pembinaan.

b. Ekplorasi mengenai penguasaan tentang program sekolah jangka pendek.

2. Inti:

• Penyajian pokok-pokok materi tentang program sekolah jangka pendek.  Menganalisa


kebutuhan dan potensi sekolah  Diskusi tentang need assessmen sekolah.
• Menelaah kekurangan program sekolah jangka pendek sebelumnya.
• Penyusunan program sekolah jangka pendek.
• Validasi program sekolah jangka pendek dengan kebutuhan, kondisi dan potensi sekolah.

3. Penutup

1. Kesimpulan tentang program sekolah jangka pendek yang telah dihasilkan.


2. Evaluasi, refleksi, dan umpan balik.
3. Tindak lanjut sosialisasi program sekolah jangka pendek kepada warga /stake holder
sekolah.

F. SUMBER DAYA YANG DIPERLUKAN (DANA/FASILITAS dll)

1. Sumber belajar :

• Buku tentang undang-undang, peraturan pemerintah dan permendiknas

11
• Buku, jounal dan hasil penelitian yang relevan
• Kebijakan dan peraturan pemerintah yang relevan dan aktual  Worksheet dan format-
format.

2. Alat/Media: Laptop; LCD; dan Alat tulis lainnya

3. Dana: Alokasi BOS

G. PENILAIAN DAN INSTRUMEN

1. Penilaian: Produk
2. Instrume: Daftar checklist dengan narasi

H. RENCANA TINDAK LANJUT

1. Aplikasi dan implementasi program sekoah jangka pendek dalam seluruh aktifitas sekolah
2. Menetapkan program sekolah jangka pendek sebagai acuan dasar pelaksanaan semua
kegiatan disekolah baik bidang kurikulum, bidang kesiswaan, sarana dan hubungan
masyarakat.
3. Evaluasi keterlaksanaan program sekolah jangka pendek dalam seluruh aktifitas sekolah.

============================

D. Laporan Pelaksanaan Program Pengawasan Sekolah

1. Pengertian, Tujuan dan Manfaat Laporan

Laporan pengawasan secara umum dapat diartikan sebagai suatu kegiatan penyampaian informasi
yang dilakukan secara teratur tentang proses dan hasil suatu kegiatan pada pihak yang berwenang
dan bertanggung jawab terhadap kelancaran kegiatan pengawasan tersebut.

Laporan pengawasan bertujuan memberikan gambaran tentang peningkatan mutu sekolah setelah
dilaksanakannya pengawasan. Ormston dan Shaw (1994:104) menyatakan bahwa tujuan laporan
pengawasan adalah untuk mengkomunikasikan secara jelas mengenai kekuatan dan kelemahan
sekolah, meliputi keseluruhan kualitasnya, standar pencapaian kinerja kepala sekolah, guru dan
tenaga kependidikan lainnya di sekolah yang bermuara pada prestasi belajar siswa, dan apa yang
harus dilakukan untuk memperbaiki hal yang dibutuhkan.

Secara terperinci, laporan hasil pengawasan disusun dengan tujuan sebagai berikut:

• Memberikan gambaran mengenai keterlaksanaan setiap butir kegiatan yang menjadi tugas
pokok pengawas sekolah.
• Memberikan gambaran mengenai kondisi sekolah binaan berdasarkan hasil penilaian yang
dilakukan pengawas sekolah terhadap:
• Memberikan gambaran mengenai kondisi sekolah binaan berdasarkan hasil pemantauan
yang telah dilakukan terhadap:
• Memberikan gambaran mengenai kondisi sekolah binaan berdasarkan hasil pembinaan yang
telah dilakukan terhadap:
• Menginformasikan berbagai faktor pendukung dan penghambat dalam pelaksanaan setiap
butir kegiatan pengawasan sekolah.
• Kinerja kepala sekolah dalam pengelolaan dan administrasi sekolah
• Kinerja guru dalam perencanaan, pelaksanaan dan penelitian proses
pembelajaran/bimbingan.
12
• Kinerja tenaga kependidikan lainnya (TU, Laboran, pustakawan) dalam pelaksanaan tugas
pokokny masingmasing.
• Administrasi sekolah
• Pelaksanaan delapan standar nasional pendidikan
• Lingkungan sekolah
• Pelaksanaan ujian sekolah dan ujian nasional
• Pelaksanaan penerimaan siswa baru
• Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler/pengembangan diri
• Sarana belajar (alat peraga, laboratorium, perpustakaan)
• Kepala sekolah terhadap pengelolaan sekolah dan administrasi sekolah
• Guru dalam hal perencanaan, pelaksanaan dan penilaian proses pembelajaran/bimbingan
berdasarkan kurikulum yang berlaku
• Tenaga kependidikan lainnya (tenaga administrasi, laboratorium, perpustakaan) dalam
pelaksanaan tugas pokoknya masing-masing.
• Kinerja sekolah dalam persiapan menghadapi akreditasi sekolah  Penerapan berbagai
inovasi pendidikan dan pembelajaran.

Bagi pengawas sekolah yang bersangkutan, laporan hasil pengawasan dapat dimanfaatkan untuk
kepentingan berikut.

• Sebagai landasan dalam penyusunan program kerja pengawasan tahun berikutnya;


mengetahui keterlaksanaan program
• Sebagai dokumentasi kegiatan yang telah dilakukan dalam satu periode pengawasan
(semester)
• Sebagai bukti pertanggungjawaban pengawas yang bersangkutan atas tugas dan fungsinya
dalam penilaian, pembinaan dan pemantauan sekolah yang dibina.

Bagi Dinas Pendidikan, laporan hasil pengawasan dapat dimanfaatkan untuk kepentingan berikut:

• Sebagai bahan serta salah satu aspek dalam menilai kinerja pengawas sekolah yang
bersangkutan
• Sebagai sumber informasi untuk mengetahui gambaran spesifikasi tentang sekolah yang
menjadi binaan pengawas yang bersangkutan.
• Sebagai landasan untuk menentukan tindak lanjut pembinaan dan fasilitasi terhadap sekolah
yang menjadi binaan pengawas yang bersangkutan.
• Sebagai sumber informasi untuk menyusun data statistik sekolah.

2. Mekanisme Laporan

Berdasarkan lingkup sasaran kegiatan, terdapat dua jenis laporan hasil pengawasan yang disusun
pengawas sekolah pada setiap semester, yaitu:

• Setiap pengawas sekolah membuat laporan per sekolah dan seluruh sekolah binaan. Laporan
ini lebih ditekankan kepada pencapaian tujuan dari setiap butir kegiatan pengawasan sekolah
yang telah dilasanakan pada setiap sekolah binaan.
• Laporan hasil-hasil pengawasan di semua sekolah binaannya sebanyak satu laporan untuk
semua sekolah binaan dengan sistematika yang telah ditetapkan. Laporan ini lebih
merupakan informasi komprehensif tentang keterlaksanaan, hasil yang dicapai, serta kendala
yang dihadapi oleh pengawas yang bersangkutan dalam melaksanakan tugas pokok pada
semua sekolah binaan.

Setiap pengawas sekolah membuat laporan per sekolah dan seluruh sekolah binaan diserahkan
kepada koordinator pengawas (KORWAS) sekolah atau ketua kelompok pengawas sekolah (KKPS)
setiap jenjang pendidikan. Selanjutnya korwas membentuk tim kecil untuk merangkum laporan dari

13
semua pengawas sekolah dan menyusunnya dalam satu laporan secara lengkap, kemudian
menyampaikan laporannya kepada Kepala Dinas Pendidikan Provinsi/Kabupaten/Kota.

Penulisan laporan pengawasan sekolah harus lengkap, dengan data yang akurat, menggunakan
bahasa baku, komunikatif dan mudah dipahami, penyajiannya menarik, dan enak dibaca. Demikian
pula data yang disajikan dalam laporan pengawas harus akurat, artinya benarbenar sesuai dengan
data yang terdapat pada sekolah yang dibinanya.

Bahasa yang digunakan dalam laporan menggunakan bahasa baku, komunikatif dan mudah
difahami, yaitu menggunakan Bahasa Indonesia yang baik dan benar, kalimatnya sederhana dan
mudah difahami oleh pembaca laporan.

3. Kerangka Penulisan Laporan Pelaksanaan Program Pengawasan

Laporan pelaksanaan program pengawasan sekolah setiap semester dapat disusun dalam bentuk
paper (makalah) dengan sistematika penulisan dan isi pokok sebagai berikut.

===============

HALAMAN JUDUL (SAMPUL)

HALAMAN PENGESAHAN

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar belakang
2. Fokus masalah
3. Tujuan dan sasaran pengawasan
4. Tugas Pokok /Ruang Lingkup Pengawasan

BAB II KERANGKA PIKIR PEMECAHAN MASALAH BAB III PENDEKATAN DAN


METODE

BAB IV HASIL PENGAWASAN

A. Hasil Pembinaan, pemantauan dan Penilaian

B. Pembahasan Hasil

BAB V PENUTUP

A. Simpulan

B. Rekomendasi

14
Nomor : 02/Mis.13.32.146/PP.00.4/1/2022 7 Januari 2022
Lampiran :-
Hal : Undangan Rapat

Yth.
Komite MI Hasyim Asy'ari
Di Tempat

Dengan ini kami mengharap kehadiran bapak/ibu nanti pada :

Hari, tanggal : Senin, 10 Januari 2022


Jam : 08.00 – 10.00
Tempat : MI Hasyim Asy'ari
Acara : Rapat Penyusunan RKM/RKAM/RAPBM/RAPBM

Demikian undangan ini kami buat, atas perhatian dan kehadiran


bapak/ibu disampaikan terima kasih

Kepala MI Hasyim Asy'ari

ZAINUL ARIFIN

1
DAFTAR HADIR
RAPAT PENYUSUNAN RKM

Hari dan tanggal : Senin, 10 Januari 2022


Tempat : MI Hasyim Asy'ari
No Nama Jabatan Tanda Tangan
1 H. Amir Faisol IR Ketua 1
2 Ustadz Khoirul Anwar Ketua 2
3 H. Mansur Bendahara
4 M. Ali Yasin Sekretaris
5 Imam Thobari Humas
6 Dwi Humas
7 H. Nahar Anggota
8 Misbahul Munir Anggota
9 H. Imam Sya'roni Anggota
10 H. Luqman Anggota
11 Andik Anggota
12 Abdul Adim Anggota
13 H. Subhan Anggota
14 H. Nur Mafid Anggota
15 Usman Anggota
16 Ustadz Ahmadi Anggota
17 H. Jamaluddin Anggota
18 H. Zainul Anggota
19 H Ali Wafa Anggota
20 H. Tjiptadi Anggota

Kepala MI Hasyim Asy'ari

ZAINUL ARIFIN S.Pd. I

2
BERITA ACARA
RAPAT PENYUSUNAN RKM

Pada hari ini Senin, tanggal sepuluh bulan Januari tahun Dua Ribu Dua Puluh
Dua, Yang bertanda tangan dibwah ini :
No Nama Jabatan Tanda Tangan

1 H. Amir Faisol IR Ketua 1

2 Ustadz Khoirul Anwar Ketua 2

3 H. Mansur Bendahara

4 M. Ali Yasin Sekretaris

5 Imam Thobari Humas

6 Dwi Humas

7 H. Nahar Anggota

8 Misbahul Munir Anggota

9 H. Imam Sya'roni Anggota

10 H. Luqman Anggota

11 Andik Anggota

12 Abdul Adim Anggota

13 H. Subhan Anggota

14 H. Nur Mafid Anggota

15 Usman Anggota

Mengadakan kegiatan rapat penyusunan Rencana Kerja Madrasah MI Hasyim


Asy'ari tahun 2022 – 2025. Rapat dimulai pukul 08.00 dengan acara tunggal
Penyusunan RKM MI Hasyim Asy'ari Tahun 2022-2025.
Dalam rapat tersebut disepakati beberapa ketentuan :
1. Draft RKM tahun 2022-2025 yang merujuk pada RKM/RKAM/RAPBM tahun
2019-2021.
2. Peserta rapat berhak mengajukan usul untuk menyempurnakan Draft
RKM/RKAM/RAPBM .
3. Berkas hasil rapat ditetapkan sebagai RKM/RKAM/RAPBM MI Hasyim Asy'ari
tahun 2022-2025.
Berita acara ini dibuat berdasarkan aturan yang berlaku, dan ditandatangani oleh
peserta rapat dengan penuh tanggung jawab.

3
Peserta Rapat menyetujui Draft RKM/RKAM/RAPBM menjadi
RKM/RKAM/RAPBM MI Hasyim Asy’ari tahun 2022-2025 dengan sedikit
penambahan dan atau pengurangan.

Kepala MI Hasyim Asy'ari

ZAINUL ARIFIN S.Pd.I

4
LAMPIRAN FOTO

FOTO 1. Rapat Penyusunan RKM/RKAM/RAPBM

5
6

Anda mungkin juga menyukai