Anda di halaman 1dari 12

Pengaruh Retribusi Daerah dan Pajak Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bandung Barat

Pengaruh Retribusi Daerah dan Pajak Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah
Kabupaten Bandung Barat

Uci Triadora1 , Francis M Hutabarat2


Fakultas Ekonomi, Universitas Advent Indonesia, Bandung
ucitriadora99@gmail.com, fmhutabarat@unai.edu

ABSTRACT
Penulis tertarik untuk meneliti dan menguraikan dampak tentang punggutan suatu wilayah dan
retribusi suatu wilayah yang terdapat pada income di wilayah yang diteliti kabupaten/kota di
bandung barat. Hal ini dikarenakan usaha pencapaian pendapatan dari Pendapatan Asli Daerah
(PAD) perlu untuk memperhatikan agar lebih serius. Punggutan daerah dan Retribusi daerah
menjadi patokan bagian pendapatan Kabupaten Bandung Barat, dan merupakan penerimaan
daerah yang ada untuk dikembangkan. Data penelitian in adalah kuantitatif yang didapat dari
laporan keuangan Kabupaten Bandung Barat dari tahun 2010-2017. Variabel penelitian terdapat
data dari punggutan daerah disuatu daerah yang diambil datanya. Ada terdapat 8 data sampel.
Analisa data menggunakan analisa statistic software SPSS 21 dengan menggunakan statistik
deskriptif, korelasi, uji signifikan dan analisa regresi linear. Pencapaian dari penelitian ini
menunjukkan punggutan daerah memberikan tingkat kontribusi yang efektif untuk pendapatan
asli daerah kabupaten dan di sisi lain punggutan daerah tidak memberikan tingkat kontribusi
serupa. Dengan dilakukan uji signifikan juga bahwa retribusi tidak mempengaruhi pendapatan
asli daerah, sedangkan menggunakan uji T bahwa retribusi Daerah (X1) yang tidak
mempengaruhi dan sedangkan pajak Daerah (X2) menpunyai tingkat signifikan untuk
pendapatan asli daerah bandung barat.

Kata kunci: Retribusi Daerah, Pajak Daerah, Pendapatan Asli Daerah, Kabupaten Bandung
Barat

ABSTRACK

The author is interested in researching and outlining the impact of the punggutan of a region and
the retribution of an area found on income in the area studied district / city in west bandung. This
is because the effort to achieve income from Regional Indigenous Income (PAD) needs to pay
attention to be more serious. Regional punggutan and regional levy become the benchmark of the
revenue share of West Bandung Regency, and is the acceptance of existing areas to be
developed. The research data is quantitative obtained from the financial statements of West
Bandung Regency from 2010-2017. The research variable has data from the punggutan of the
area in which the data was taken. There are 8 sample data. Data analysis using statistics analysis
software SPSS 21 using descriptive statistics, correlations, significant tests and linear regression
analysis. The achievement of this study shows that the district contributes an effective level of
contribution to the original income of the district and on the other hand the district does not make
a similar level of contribution. With significant tests also that the levy does not affect the original
income of the region, while using the T test that the Regional levy (X1) does not affect and

35
JURNAL RISET AKUNTANSI JAMBI
VOL 3 NO 2 Oktober 2020
Pengaruh Retribusi Daerah dan Pajak Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bandung Barat

whereas the Regional tax (X2) has a significant level for the original income of the west bandung
area.
Keywords: Regional Levy, Local Tax, Local Indigenous Income, Bandung Regency West

PENDAHULUAN
Sekarang ini , didalam punggutan daerah ada banyak jenis pajak yang bergantung dalam
bentuk bermasyarakat. Demikan juga dengan punggutan daerah. Setiap punggutan daerah
memiliki berbagai macam aturan proses tersendiri,dan mempunyai kemungkinan yang tidak
sama dengan punggutan daerah lainnya (Marihot, 2005).
Kontribusi wajib untuk Daerah yang tergolong mempunyai hutang oleh pribadinya atau
badan yang sifatnya wajib sesuai dengan Undang-Undang, sebab itu tidak memperoleh upah
secara langsung karena itu, dipergunakan untuk kebutuhan masyarakat daerah untuk
kesejahteraan rakyat tersebut.dalam ketetapan ini pajak daerah sudah ditetapkan dengan Undang-
Undang. Retribusi yaitu punggutan daerah salahsatu pembayaran atas jasa atau memberikan
kewenagan yang ditentukan dan yang sudah khusus diberikan aparatur daerah guna kepentigan
pribadi atau institute (Dias, 2012).
Setiap orang pribadi wajib membayar iuran pajak yang sudah ditentukan dengan badan
yang mengatur tanpa pamrih secara seimbang, Di dalam undang-undang yang sudah diatur
bahwa pelaksanaan ini sudah didukung untuk pengendalian guna untuk pembagunan wilayah
(UU No. 34/2000). Adapun pungutan suatu wilayah daerah sebagai penyelesaian dalam
pelayanan dalam memberikan wewenang yang dikhususkan bagi aparatur daerah dan guna
kepentigan pribadi atau institute (UU No. 34/2000).
Pemunggutan pajak dapat dibayar secara rutin. Bagi yang membayar pajak baik yang
wajib atau yang bagi belum bayar yang didasarkan oleh ketetapan Undang-Undang punggutan.
Bagi para wajib punggutan daerah berda saran penetapan kepala daerah dibayar dengan
peraturan yang menggunakan Surat Ketetapan Punggutan Daerah (SKPD) atau berkas-berkas
yang digunakan berupa buku yang digunakan untuk perhitungan (Mardiasmo, 20 16).
Retribusi dibayar sesuai dengan pedoman Surat Keterangan Punggutan Daerah atau
berkas-berkas lain yang digunakan berupa tiket, kartu, dan buku berlangganan. Oleh sebab itu
wajib punggutan wilayah tidak diperkenagkan telat melunasi dan harus sesuai dengan ketentuan
yang di tetepkan, akan dikenakan denda berbentuk bunga sebesar 2% (dua persen) dan harus
dibayar perbulan dengan ini akan menggunakan Surat Tagih Retribusi Daerah (STRD). Denga
cara penagihan ini adalah sebuah teguran untuk membayar pajak agar Wajib Retribusi tersentuh
untuk tidak mengulang perbuatan tersebut. dengan adanya ini pemunggutan retribusi akan diatur
oleh peraturan Kepala Daerah yang berlaku (Mardiasmo, 2016).
Masing-masing dari pemanfaatan penerimaan bentuk punggutan sangat diperioritaskan
guna untuk mencukupi suatu aktifitas langsung atas kepentigan yang dilibatkan dalam badan
yang berkaitan. Alokasi setiap punggutan daerah yang bermanfaat menunjuk terhadap patokan
yang ditetapkan oleh daerah (Mardiasmo, 2011).

36
JURNAL RISET AKUNTANSI JAMBI
VOL 3 NO 2 Oktober 2020
Pengaruh Retribusi Daerah dan Pajak Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bandung Barat

Tinjauan Referensi :
Pendapatan Asli Daerah
Suatu pengghasilan yang didapat pada suatu wilayah yakni hasil yang diterima oleh
bidang punggutan suatu wilayah, dimana terdapat hasil perusahaan yang dimiliki oleh daerah
tersebut , dan masih banyak lagi ini dikategorikan bahwa suatu penghasilan wilayah tersebut
(Mardiasmo,2011:1).
Penghsilan wilayah ditetapkan pada Undang-Undang Republik Indonesia No.18 tahun 1997
sebagaimana telah diubah dengan UU No. 34 tahun 2000. Dalam pasal 1 angka 6 UU No.34
tahun 2000 yang menjelaskan tentang punggutan suatu wilayah.
Akan kita artikan bahwa : punggutan suatu wilayah akan dilaksanakan langsung aparatur
daerah baik pemerintah kota provinsi dan pemerintah Kabupaten/Kota. Perundang-undangan
juga mengatur tentang punggutan pajak.
“Punggutan wilayah, yaitu dapat kita sebut dengan pajak, yaitu kewajiban membayar bagi orang
yang terhutang untuk wilayah yang tidak ada pemberian yang lansung yang merata, sehingga
akan kita tetapkan dengan adanya metode perundang-undagan yang ada dan sudah ditetapkan
,dengan adanya ini dapat membantu membiayai pelaksanaan.
Retribusi Daerah
Menurut Saragih (2003:65) punggutan wilayah/retribusi daerah adalah cara atas
pelunasan atas pelayanan atau bantuan dalam persetujuan yang ditetapkan yang terfokus guna
untuk pemerintah daerah guna dalam kebutuhan individu atau institut.

Punggutan daerah sebuah unsur yang didalamnya termaksud penghasilan wilayah


tersebut, termaksud pendapatan yang diperoleh apratur daerah setelah mereka memerikan jasa
tertentu kepada masyarakat yang tinggal dikawasan tertentu. Didalam pemerintah daerah ada
perbedaan yang ditegaskan untuk punggutan daerah untuk timbal balik yang diberikan oleh
pemerintah daerah. Maka kontribusi akan diberikan kepada aparatur wilayah untuk masyarakat
yang berkebajiban membayar suatu punggutan.
Dari dulu dan sampai saat ini punggutan daerah selalu diawasi dan diatur oleh peraturan
undang-undang nomor 18 tahun 1997 tentang punggutan daerah yang sudah diperbaiki dengan
undang-undang nomor 34 tahun 2000. Adanya ketentuan peraturan undang-undang, serta
wilayah diberikan kewenagan dalam memunggut sebelas macam punggutan daerah, ada empat
macam punggutan provinsi dan tujuh macam punggutan kabupaten/kota.Kewenagan guna dalam
menargetkan bermacam pajak diberikan kepada pemerintah Kabupaten/Kota yang mengacu pada
Undang-Undang. Biaya pajak maskimum dari sebelas macam pajak tersebut diatur oleh
peraturan undang-undang. Berhubungan tentang punggutan, setiap punggutan wilayah yang
dipunggut oleh aparat wilayah tersebut peraturan undang-undang yang mengatur akan sikap-
sikap dalam punggutan daerah. Didalam pemerintahan tingkatan provinsi dan kabupaten/kota
mereka diberikan hak dalam menentukan macam punggutan suatu wilayah dan yang sudah
ditetapkan oleh pemerintahan wilayah tersebut terdapat di undang-undang republik indonesia
nomor 28 tahun 2009 menyangkut tentang punggutan suatu wilayah.
Bagaimana Bisa Meningkatkan Pendapatn Asli Daearh
Dalam peningkatan pendapatan asli daeah dengan adanya retribusi daerah membantu
untuk penambahan nilai bagi pemerintah. Didalam penulisan ini terarah kepada jasa umum yang
menyalurkan sesuatu yang bermanfaat bagi suatu wilayah tersebut.

37
JURNAL RISET AKUNTANSI JAMBI
VOL 3 NO 2 Oktober 2020
Pengaruh Retribusi Daerah dan Pajak Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bandung Barat

Terdapat empat komponen sumber pendapatan disuatu wilayah tersebut yang benar hak
mereka yaitu setiap punggutan wilayah yang diberikan dapat memberikan dampak yang baik
karena bisa meningkatkan Pendapatan Asli Daerah suatu pernyataan ini dibenarkan oleh penulis
sebelumnya yang di lakukan oleh Marteen,et all (2001) dan Robert (2002). Dimana mereka
memaparkan tentang kewajiban bidang bagian partisipasi untung hal yang membagun dalam
kenaikan di dalam Pendapatan Asli Daerah, serta dalam pengurusan nya diberikan untuk
pengelola wilayah yang bersangkutan itu sendiri. Untuk menyelenggarakan pembangunan
dilakukan diwilayah tersebut , aspek yang terdapat pada penghasilan didalam punggutan suatu
daerah paling menaati berlangsungnya penyusunan suatu wilayah tersebut (Magdalena, 2010).
Pajak Daerah
Punggutan suatu wiayah , yaitu bagian dari pendapatan disuatu wilayah tersebut,dimana
punggutan wilayah ditetapkan oleh aparatur untuk masyarakat yang tinggal didaerah otoritas, dan
tidak mendapat jasa timbal balik yang diberikan kepada aparatur wilayah untuk mendapat
punggutan suatu wilayah yang dibayakan. Dalam garis besar, punggutan ini adalah suatu
punggutan dari masyarakat/warga untuk pemerintahan/negara dan menurut ketentuan yang
ditetapkan sifatnya kuasa yang menekan dan pinjaman kepada wajib atas bukan memperoleh
prestasi kembali (kontraprestasi/timbal balik) sekaligus , dan akhir punggutan ini demi wilayah
juga untuk pemerintah dan membagun pembagunan contohnya jembatan dan jalan-jalan
(Rahdina,2008).
Pajak daerah akan artikan Pajak, jika kontribusi harus untuk wilayah terutang bagi orang
individu atau badan yang menegakkan berdasarkan hokum. Adanya ini bahwa bukan ada
mendapat balasan lengkap dan dipakai guna untuk kepentigan suatu daerah untuk kesejahteraan
masyarakat (Pasal 10 UU No 28/2009).
Bagaimana Bisa Meningkatkan Pendapatan Asli Daearh
Dalam melaksanakan kewajiban suatu daerah adalah bentuk kemandirian untuk
melaksanakan kewajiban daerah kita dapat melihat dari penerimaan pendapatan disuatu wilayah
tersebut , untuk meningkatkan pendapatan disuatu wilayah tersebut terdapat pada penghasilan
tertinggi yaitu terdapat dipunggutan disuatu wilayah tersebut.
Terdiri dari empat bagian sumber penghasilan wilayah tersebut yang dominan pada
punggutan wilayah diinginkan agar mempersembahkan partisipasi hal yang baik dalam kenaikan
Pendapatan Asli Daerah (PAD) didalam artikulasi yang dipaparkan ini sangat di tunjang oleh
penelitian yang dilakukan oleh Marteen, Et all (2001) dan Robert (2002). Menyatakan hasil yang
mendominan partisipasinya yaitu terdapat pada Pendapatan Asli Daerah (PAD),serta dalam
pengerjaannya diberikan untuk aturan wilayah itu sendiri. Serta melaksanakan penyusunan
diwilayahnya, aspek asal penerimaan yang didapat diwilayah sangat berperan dalam membantu
mencapai penyusunan wilayah tersebut (Magdalena, 2010).
Pengaruh Antara Retribusi Daerah dan PAD
Dengan demikian Retribusi Daerah salah satu komponen yang berkontribusi terhadap
PAD suatu daerah. Dengan itu, dapat kita pastikan dalam sementara terdapat pengaruh signifian
antara punggutan wilayah atas hasil yang didapat . (Halim,2004), punggutan wilayah yang
semakin tinggi di suatu wilayah, akan mengakibatkan semakin tinggi pula PAD wilayah tersebut.
Sebaliknya, semakin rendah retribusi daerah di suatu wilayah, maka semakin rendah pula PAD
wilayah tersebut. Penelitian Mariyanto (2015) menyimpulkan bahwa retribusi daerah
berpengaruh terhadap PAD.
38
JURNAL RISET AKUNTANSI JAMBI
VOL 3 NO 2 Oktober 2020
Pengaruh Retribusi Daerah dan Pajak Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bandung Barat

Anggreni (2012) penulis menyimpulkan bahwa retribusi daerah berpengaruh terhadap


PAD. Hal yang sama juga berlaku pada penelitian Rosalina (2014), dimana retribusi daerah
berpengaruh terhadap PAD.
Sebuah anggagaran yang berhubungan dengan punggutan daerah atau retribusi didalam
daerah berarti komponen tersebut sangatlah diperlukan karena membantu demi berlangsungnya
sebuah pekerjaan pemerintah dalam punggutan-punggutan biaya.
H1: Ada pengaruh yang signifikan antara retribusi daerah dan pendapatan asli daerah
Pengaruh Antara Pajak Daerah Dan Pendapatan Asli Daerah
Pajak adalah salah satunya pendapatan asli daerah nya tersebut. Dan ada dugaan
sementara bahwa terdapat keunggulan yang istimewa di punggutan wilayah dan hasil yang
dicapai wilayah. Bahwa semakin tinggi pajak semakin tinggi pula lah pendapatan. Dan kalau
semakin rendah pembayaran pajak tersebut maka semakin rendah pulalah pendapatan daerah
tersebut. Ini memiliki hubungan yang positif atau berbanding lurus.
Hal tersebut searah dengan studi yang dilakukan oleh Mariyanto (2015), dimana
punggutan daerah berpengatuh atas PAD. Begitu pula pada penelitian Anggraeni (2012) yang
menyatakan bahwa pajak daerah berpengarih terhadap PAD. Penelitian Rosalina (2014) juga
menyimpulkan hal yang serupa, bahwa pajak daerah berpengaruh terhadap PAD.
H2: Ada pengaruh yang signifikan antara pajak daerah dan pendapatan asli daerah
METODE PENELITIAN
Metode yang digunakan didalam penelitain ini yaitu menggunakan metode jenis
pendekatan kuatitatif yang mempunyai bentuk asosiatif, ada dua variable yang mendukung
varaiabel bebas yaitu dimana retribusi dan pajak daerah yang memiliki hubungan langung
dengan variable terkait dimana variable terkait itu adalah pendapatan asli daerah.
Untuk pencapaian dalam dokumentasi data serta penjelasan yang dasar didalam jurnal,
penulis menggunakan metode penelitian studi dekumentasi : dan didalam kegiatan ini adalah
sebuah kegiatan mengumpulkan dan mencari sumber-sumber yang mendukung dan berhubungan
dengan objek penelitian dan yang diperoleh dikantor kabupaten bandung barat. Dengan adanya
data-data yang diperlukan dan yang didapat bisa membantu dalam mendukung variable yang di
penelitian yang berbentuk data kuantitatif, yaitu data keuagan yang didapat oleh hasil pendapatan
daerah atau berhubungan dengan penghasilan yang terdapat oleh wilayah, Retribusi wilayah, dan
punggutan wilayah.
Didalam laporan ini nan sudah bahwa keuangan diseluruh kabupaten/kota di kabupaten
bandung barat yang diteliti pada tahun 2010-2017. Dari tahun-tahun yang dijadikan sampel
penelitian bahwa penelitia yang menggunakan data-data keuagannya. Dan teknis penelitian data
ini yang berupa uji simultan.
Metode Pengumpulan Data
Macam-macam dokumentasi yang diperoleh penulis yaitu dokumentasi kuantitatif. Yang
dimaksud dokumentasi kuantitatif yaitu sebuah dokumen yang dihitung lewat nomor-nomor atau
skala numeric (Kuncoro, 2009:145), yaitu berupa dokumen sekunder yang digunakan untuk
penulisan laporan yang diperoleh dikabupaten bandung barat pada tahun 2010-2017. Digunakan
ada dua tahap cara pengambilan data, yaitu: metode dokumentasi yang diambil langsung dari
39
JURNAL RISET AKUNTANSI JAMBI
VOL 3 NO 2 Oktober 2020
Pengaruh Retribusi Daerah dan Pajak Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bandung Barat

kabupaten bandung barat salahsatu data yang dipercayai adanya oleh sebab itu didapat oleh
informasi yang berupa dokumen yang dibentuk agar menjelajahi dan memperoses dokumen yang
diperlukan (Sekaran, 2006:77) serta peneliti pustaka untuk penelitian dan artikel akuntansi,serta
perintah yang ditetapkan hukum yakni dokumen-dokumen yang ditulis oleh penulis untuk
masalah yang tekuni.
Operasional Variabel
Pendapatan Asli Daerah (Y)
Pendapatan asli daerah (PAD) salahsatu penghasilan didapat padapenghasilan suatu
wilayah tersebut , yakni punggutan daerah, punggutan daerah atau hak pemerintah daerah yang
sah, serta dari penghasilan wilayah tersebut, guna sangat membantu menyalurkan kebebasan
untuk pemerintah wilayah untuk melaksanakan otonomi untuk menggali penyaluran bantuan
dalam mewujudkan asas desentralisasi (Yani 2008:51).
Efektivitas Retribusi Daerah (X1)
Efektivitas retribusi wilayah yaitu perhitungan berdasarkan perbandingan antara
perwujudan serta punggutan wilayah untuk target pendapatan, dan akan dijadikan penilaian
kesuksesan untuk kegiatan punggutan (Puspitasari 2014). (Putri 2016) Cara menentukan
efektivitas punggutan wilayah adalah dengan rumus berikut :

Untuk melihat hasil dari efektifitas punggutan suatu wilayah menggunakan interpretasi sebagai
dibawah ini:
Tabel 1. Interpretasi Nilai Efektivitas Retribusi Daerah
Presentase Patokan
>100% Sangat Efektif
91-100% Efektif
81-90% Cukup Efektif
61-80% KurangEfektif
<60% Tidak Efektif
Sumber: Depdagri, Kepmendagri No. 690.900.327 Tahun 1996.
Efektivitas Pajak Daerah (X2)
Efektivitas punggutan wilayah berfokus dalam kesanggupan/kepandaian atas aparatur
guna pengerekapan penggumpulan punggutan wilayah yang berarti atas pendapatan yang
diterima atas punggutan wilayah yang sudah ditetapkan (Mahmudi, 2010:144). Guna menetukan
hasil efektifitas punggutan wilayah kita akan menerapkan cara dibawah ini :

Tingkat kesanggupan daerah dalam melaksanakan penaganan yang ditetapkan efektif


bahwa yang diperoleh sejumlah 1% / 100%, Apabila tingkat efektifitas semakin tinggi,
menguraikan tingkat potensi suatu wilayah yang kemmpuan yang baik. Yang berpacu atas
ketetapan pemerintah diwilayah tersebut.

40
JURNAL RISET AKUNTANSI JAMBI
VOL 3 NO 2 Oktober 2020
Pengaruh Retribusi Daerah dan Pajak Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bandung Barat

Tabel 2. Tentang Interpretasi Nilai Efektivitas Pajak Daerah


Presentase Patokan
> 100% Sangat Efektif
91-100% Efektif
81-90% Cukup Efektif
61-80% Kurang Efektif
<60% Tidak Efektif
Didapat : Depdagri, Kepmendagri No. 690.900.327 Tahun 1996.
Hasil Penelitian
Akhir yang didapatkan dari penelitian ini menunjukan variable retribusi daerah (X1) yang
di temukan adanya dampak yang signifikan atas penghasilan yang didapat oleh wilayah
kabupaten/bumi bandung barat, variabel pajak daerah (X2) terdapat pengaruh yang signifikan
atas pendapatan asli daerah kabupaten/kota bandung barat.
Retribusi Daerah
Table 1. Retribusi Daerah Kabupaten Bandung Barat

Retribusi
Tahun Anggaran Realisasi Efektivitas Interpretasi
2010 11694223305 10937230809 0.935268 Sangat efektif
Sangat efektif
2011 12040981779 10198884392 0.847014
Sangat efektif
2012 15491753861 13287705910 0.857728
Kurang efektif
2013 29239685841 18565917945 0.634956
Sangat efektif
2014 20346075592 16388651707 0.805494
Efektif
2015 21969499359 22683827569 1.032515
Efektif
2016 19577617500 20683889515 1.056507
Efektif

2017 19029631755 19516985608 1.02561


rata-rata 0,8993865 Cukup efektif

Berdasarkan tabel 1.1 retribusi daerah kabupaten bandung barat pada tahun 2010-2017.
Tergolong dalam cukup efektif. Nilai rata-rata efektifitas suatu pendapatan isuatu daerah dalam
kurun lima tahun mencapai 83,36% dan ini masuk di katrgori yang cukup efektif. Serta pada
tahun 2012 dikategorikan bahwa kurang efektif angka penerimaan di suatu wilayah yang diteliti
yang mencapai 0.634956%. sehingga pada tahun 2010 maksimal karena puncak pencapaia yang
sangat efektif mencapai 0.935268% dari tahun-tahun sebelumnya. Bahwa penerimaan di
kabupaten bandung barat dapat kita artikan bahwa penerimaan nya cukup efektif.
Pajak Daerah
Table 2. Pajak Daerah Kabupaten Bandung Barat

41
JURNAL RISET AKUNTANSI JAMBI
VOL 3 NO 2 Oktober 2020
Pengaruh Retribusi Daerah dan Pajak Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bandung Barat

Pajak Daerah
Tahun Anggaran Realisasi Efektivitas Interpretasi
Sangat efektif
2010 24347349000 26757545644 1.098992159
Sangat efektif
2011 59476148000 71569435314 1.203330036
Sangat efektif
2012 87721400000 106722746973 1.216610166
Sangat efektif
2013 1.35885000000 152990207963 1.125880031
2014 20346075592 169333416634 8.322657402 Sangat efektif
Sangat efektif
2015 2.05146000000 217833359547 1.061845513
Sangat efektif
2016 2.37460000000 263711525744 1.110551359
Sangat efektif
2017 2.63260000000 336515620557 1.278263392
Sangat efektif
rata-rata 2.052266257

Berdasarkan tabel:2 diatas tentang pajak daerah di kabupaten bandung barat pada tahun
2010-2017 dikategorikan sangat efektif dari nilai rata-rata yang diketahui. Diketahui bahwa pada
tahun 2014 efektifitas nya nya sangat efektif mencapai 8.322657402%. dan disetiap tahun nya
pendapatan di wilayah ini sangat baik hingga tidak ada penggurangan dalam pencapaian
nya.bahwa artinya kabupaten bandung barat masyarakat nya memenuhi kewajiban membayar
mereka dan berpontensi yang sangat baik.
Pengaruh Retribusi Daerah dan Pajak Daerah terhadap penghasilan yang didapat oleh
wilayah
Model Summary
Adjusted R Std. Error of
Model R R Square Square the Estimate
a
1 .981 .963 .948 .18204
a. Predictors: (Constant), Pajak Daerah, Retribusi Daerah
R = 0,981 R ²= 0,963 Adj. R ² = 0,948
F-value =.653
Tabel 1 Uji persial
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) -1.935 7.388 -.262 .804
Retribusi Daerah .221 .462 .083 .478 .653
Pajak Daerah .888 .170 .908 5.220 .003

42
JURNAL RISET AKUNTANSI JAMBI
VOL 3 NO 2 Oktober 2020
Pengaruh Retribusi Daerah dan Pajak Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bandung Barat

Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta T Sig.
1 (Constant) -1.935 7.388 -.262 .804
Retribusi Daerah .221 .462 .083 .478 .653
Pajak Daerah .888 .170 .908 5.220 .003
a. Dependent Variable: PAD

Y = -1.935 + 0.221 X1 + 0.888X2


Atas penjelasan tabel 2 diatas di ketahui bahwa nilai yang signifikan terdapat 0,000 <
0,05 bahwa dapat kita katakan secara simultan variable yang digunakan bahwa retribusi daerah
dan pajak daerah berpengaruh yang signifikan terhadap penghasilan yang didapat oleh wilayah di
kabupaten bandung barat.
Tabel ini menunjukkan hasil uju simultan (uji F) berikut penjelasannya :
Tabel 2 uji simultan
Model Sum Of Mean F Sig.
Squares f Squares
Regression 5 0,005 2,5 2,5 0,653 .0
Residual 2 0,00
Total 3 0,005

Uji F
Berdasarkan Tabel diatas nilai yang diperoleh dalam hasil uji F. agar menemukan hasil dari
penulis menemukan bahwa taraf signifikan 5% : 2 = 2,5%. Dan nilai F yang di 0.653 dan nilai
yang tidak signifikan sejumlah 0,000. Membuktikan jumlah tidak signifakansi F < 0,05 ( 0,000 <
0,05) yang mengarah maka nilai retribusi daerah (X1) dan pajak daerah (X2) mempunyai
pengaruh yang signifakan karena berpengaruh dalam tahapan nilai besaran PAD kabupaten
bandung barat, sedangkan punggutan wilayah (X2) terdapat dampak yang signifikan tentang
besaran penghasilan yang didapa oleh wilayah kabupaten bandung barat.
Pembahasan hasil penelitian
Efektivitas Retribusi Daerah.
Efisiensi penghasilan suatu wilayah yang terdapat di wilayah Kabupaten bandung barat
pada tahun 2010-2017 rata-rata sejumlah 0,8993865% berdasarkan pada patokan dalam
persentase yang sangat tidak efektifitas. Pada tahun 2010-2017 Efektivitas pajak daerah
kabupaten bandung barat mengalami peningkatan dan penurunan pendapatan. Yang paling
mengalami penurunan yang paling tinggi yaitu pada tahun 2013 ke 2014 karena mengalami
penurunan.tingkat efektifitas tertinggi pada tahun 2016 karena mengalami kenaikan sampai pada
jumlah 1.056507% bahwa ini tentukan bahwa efektifitas. Artinya PAD yang seharusnya dapat
secara maksimal dimanfaatkan oleh kabupaten bandung barat untuk menggali retribusi daerah
masih belum dapat menemui titik terang.
43
JURNAL RISET AKUNTANSI JAMBI
VOL 3 NO 2 Oktober 2020
Pengaruh Retribusi Daerah dan Pajak Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bandung Barat

Efektivitas Pajak Daerah


Suatu efisiensi punggutan suatu wilayah bisa dijumlahkan atas cara mengatur keuntugan
suatu punggutan wilayah atas pencapaian yang didapat oleh punggutan wilayah lalu dikalikan
100%. Keefektivitasan pendapatan wilayah di wilayah pemerintahan bandung barat saat priode
2010-2017 sebesar 2.052266257% bahwa tergolong benar efektif. Efisiensi suatu punggutan
wilayah di kabupaten bandung barat pada priode 2014-2015 kita lihat dari tabel data diatas
bahwa mengalami tingkatan dan penurunan. Penurunan terbesar dalam pendapatan daerah pada
tahun 2015 sebesar 1.061845513%. Tingkat efektivitas tertinggi berada di tahun 2014 sebesar
8.322657402% dikatakan efektivitas.

Diskusi
Untuk hipotesa pertama. diperoleh dampak yang efisiensi terhadap retribusi wilayah dan
penghasilan suatu wilayah
Untik hipotesa kedua. Diperoleh dampak yang efisiensi terhadap punggutan wilayah dan
penghasilan suatu wilayah
KESIMPULAN
Berdasarkan penlitian yang didapat oleh penulis dan penyelidikan dokumen yang sudah
dipaparkan sebelumnya, oleh sebab itu dapat kita ambil kesimpulan sebagai berikut :
1. Setiap produktifitas punggutan wilayah tingkatan pemerintahan Bandung Barat
priode 2010-2017 dikelompokkan sebesar 0,8993865%.
2. Rata-rata produktifitas punggutan daerah Kabupaten Bandung Barat Tahun 2010-
2017 dikelompokkan dengan sangat efektif dengan nominal sebesar
2.052266257%.
3. Produktifitas punggutan daerah secara simultan dan parsial mempengaruhi
pendapatan asli daerah Kabupaten Bandung Barat.

SARAN
Yang didapatkan oleh penulis , adapun saran peneliti antara lain :
1. Kinerja pemerintahaan kabupaten Bandung Barat harus dimaksimalkan dalam hal
penggalian potensi retribusi daerah.
2. Dalam kewajiban setiap membayarkan punggutan daerah agar setiap masyarakat
meninggkatakan rasa kepekaan untuk membayar pajak seharusnya pemerintah daerah
mensosialisasi penyuluhan untuk melakukan terjun langsung dilapangan.
3. Setiap proses target yang sudah ditetapkan sebaiknya pemerintah mengamati
kemampuan yang di miliki guna untuk pengumpulan yang terfokus dalam melalui tujuan
yang sudah mengatur.
4. Setiap penulis yang berikutnya agar tidak membahas tentang efektifitas saja, akan lebih
mempermudah dan supaya memberi wawasan kepada setiap orang lainnya membahas
tentang kemampuan dn peranan pada punggutan daerah.

DAFTAR PUSTAKA
44
JURNAL RISET AKUNTANSI JAMBI
VOL 3 NO 2 Oktober 2020
Pengaruh Retribusi Daerah dan Pajak Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bandung Barat

Abdul Halim (2004). Akuntansi Keuangan Daerah, Edisi Revisi Pertama. Jakarta: Salemba
Empat
Ahmad, Yani. (2008). Hubungan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah di Indonesia.
Jakarta. PT Raja Grafindo Persada
Cherrya Dhia Wenny.( 2012). Analisis pengaruh pendapatan asli daerah (pad) terhadap kinerja
keuangan pada pemerintah kabupaten dan kota di propinsi sumatera selatan. Forum
Bisnis Dan Kewirausahaan Jurnal Ilmiah STIE MDP. Vol. 2 No. 1 September 2012.
Diaz Prianta, (2012). Perpajakan Indonesia. Badan Penerbit Mitra Wacana Media, Jakarta.
Dini Anggraeni (2012). Kontribusi Pajak Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah Tahun 2010
dan 2011
Fitriyati Is,(2013).Peranan pajak daerah dan retribusi daerah pada dinas pendapatan pengelolaan
keuangan dan asset kabupaten rokan hulu. Jurnal Ilmiah Cano Ekonomos. Vol.2.No.1
Januari 2013.
J.P. Saragih (2003). Desentralisasi Fiskal dan Keuangan Daerah dalam Otonomi, Jakarta:
Ghalia Indonesia.
Joko Mariyanto, Pajak Daerah dan Retribusi Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah (2015).
Jurnal Akuntansi dan Sistem Teknologi Informasi Vol. 11 Maret 2015.
Joko Mariyanto, Pajak Daerah dan Retribusi Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah (2015).
Jurnal Akuntansi dan Sistem Teknologi Informasi Vol. 11 Maret 2015.
Lembaran Negara Republik Indonesia (2009). Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 Tentang
Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 dan Undang-Undang Nomor 18
Tahun 1997 Tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah.
Magdalena Letsoin, (2010). Kontribusi Pajak Restoran terhadap Pendapatan Asli Daerah
Kabupaten Merauke Tahun 2006-2010. Laporan Praktek Kerja Lapangan pada Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Unika Soegijapranata, Semarang. http://eprints.unika.ac.id Diunduh
12, 5, 2013.
Mahmudi. (2010). Manajemen Keuangan daerah. Jakarta: Erlangga
Mardiasmo (2002). Akuntansi Sektor Publik, Yogyakarta: Andi.
Mardiasmo, (2011).Perpajakan-Edisi Revisi 2011.Edisi 2011. Badan Penerbit C.V ANDI
OFFSET
Mardiasmo, (2016). Perpajakan- Edisi Terbaru 2016. Edisi 18. Badan Penerbit C.V ANDI
OFFSET
Marihot (2005). Pajak daerah dan retribusi daerah. Edisi 1. Badan Penerbitan PT RajaGrafindo
Persada, Jakarta.
Marteen, (2001). Partisan Influence on the Local Tax Burden in the Netherland. Public Choise.
Pp 351-363.

45
JURNAL RISET AKUNTANSI JAMBI
VOL 3 NO 2 Oktober 2020
Pengaruh Retribusi Daerah dan Pajak Daerah terhadap Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bandung Barat

Maxwel Taluke,( 2013). Analisis kontribusi pajak daerah dan retribusi daerah pada pendapatan
asli daerah kabupaten Halmahera barat. Analisis Kontribusi Pajak. Vol.1 No.3 September
2013, Hal. 385-393.
Krisna Arta Anggar Kusuma dan Putu Wirawati. (2013). Analisis pengaruh penerimaan pajak
daerah dan retribusi daerah terhadap peningkatan pad sekabupaten/kota di provinsi bali.
E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, Vol. 5 No. 3, 574-585.
Mega Ersita, Inggriani Elim.(2016). Analisis efektivitas penerimaan retribusi daerah dan
kontribusinya terhadap peningkatan pendapatan asli daerah (pad) di provinsi sulawesi
utara. Jurnal emba: jurnal riset ekonomi, manajemen, bisnis dan akuntansi.Vol 4, No 1
(2016).
Meilda Ellysa Putri1, Sri Rahayu.( 2015).Pengaruh pajak daerah dan retribusi daerah terhadap
pendapatan asli daerah. e-Proceeding of Management. Vol.2, No.1 April 2015 page 281.
Nina Rosalina (2014). Kontribusi Pajak Daerah dan Retribusi Daerah terhadap Pendapatan Asli
Daerah (PAD) Kabupaten dan Kota di Indonesia. Skripsi: UIN Syarif Hidayatullah
Puja Rizqy Ramadhan. (2019). Pengaruh pajak daerah dan retribusi terhadap pendapatan asli
daerah kabupaten/kota di sumatera utara. Jurnal Akuntansi dan Bisnis: Jurnal Program
studi Akuntansi, 5 (1) Mei 2019.
Putriani, Eka. (2016). Pengaruh Retribusi Daerah Terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD)
Kabupaten Bulukumba. Skripsi. Universitas Islam Negeri Alauddin. Makassar.
Rahdina. (2008). “Analisis Faktor-Faktor Penerimaan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah di
Kota Depok yang Mempengaruhi Otonomi Daerah”, Skripsi, Institut Pertanian Bogor
Robert A Simanjuntak.(2002). Evaluation Criteria an the Efforts to Increase Local Tax Base A
Case Study of Indonesia Decentralizing Era. Journal of Georgia State University.
Atalanta.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2009 tentang pajak darah dan retribusi.

46
JURNAL RISET AKUNTANSI JAMBI
VOL 3 NO 2 Oktober 2020

Anda mungkin juga menyukai