Anda di halaman 1dari 4

1

POINTERS KONFERENSI PERS


Kegiatan Tangkap Tangan Dugaan Tindak Pidana Korupsi Berupa Penerimaan
Hadiah atau Janji dan Gratifikasi oleh Penyelenggara Negara atau yang
Mewakilinya Terkait Pengadaan Barang dan Jasa, Perizinan dan Pembangunan
Infrastruktur Di Lingkungan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan Tahun
Anggaran 2020-2021

Sabtu, 27 Februari 2021


1. Kami akan menyampaikan informasi terkait dengan kegiatan tangkap tangan dugaan
tindak pidana korupsi berupa penerimaan hadiah atau janji dan gratifikasi oleh
Penyelenggara Negara atau yang mewakilinya untuk pengadaan barang dan jasa,
perizinan dan pembangunan infrastruktur di lingkungan Pemerintah Provinsi Sulawesi
Selatan Tahun Anggaran 2020-2021.

2. Pada kegiatan tangkap tangan ini, Tim KPK telah mengamankan 6 (enam) orang pada
hari Jumat tanggal 26 Februari 2021 sekitar jam 23.00 Wita di 3 tempat berbeda di
Sulawesi Selatan yaitu Rumah Dinas ER di kawasan Hertasening, jalan poros
Bulukumba dan Rumah jabatan Gubernur Sulsel, sebagai berikut :
a. AS (Agung Sucipto, tidak dibacakan) Kontraktor;
b. NY (Nuryadi, tidak dibacakan) Sopir AS;
c. SB (Samsul Bahri, tidak dibacakan) Ajudan NA;
d. ER (Edy Rahmat, tidak dibacakan) Sekdis PUTR Provinsi Sulawesi Selatan;
e. IF (Irfan, tidak dibacakan) Sopir/keluarga ER;
f. NA (Nurdin Abdullah, tidak dibacakan) Gubernur Sulsel.

3. Kronologis Tangkap Tangan


• Jumat 26 Februari 2021, Tim KPK menerima informasi dari masyarakat akan
adanya dugaan terjadinya penerimaan sejumlah uang oleh Penyelenggara Negara
yang diberikan oleh AS kepada NA melalui perantaraan ER sebagai representasi
dan sekaligus orang kepercayaan NA.
• Pukul 20.24 Wib, AS bersama IF menuju ke salah satu rumah makan di Makassar
dan setiba di rumah makan tersebut telah ada ER yang telah menunggu.
• Dengan beriringan mobil, IF mengemudikan mobil milik ER sedangkan AS dan ER
bersama dalam satu mobil milik AS menuju ke Jalan Hasanuddin Makassar.
• Dalam perjalanan tersebut, AS menyerahkan proposal terkait beberapa proyek
pekerjaan infrastruktur di Kabupaten Sinjai Sulawesi Selatan Tahun Anggaran
2021 kepada ER.
• Sekitar pukul 21.00 Wib, IF kemudian mengambil koper yang diduga berisi uang
dari dalam mobil milik AS dipindahkan ke bagasi mobil milik ER di Jalan
Hasanuddin.
2

• Selanjutnya sekitar pukul 23.00 Wita, AS diamankan saat dalam perjalanan


menuju ke Bulukumba sedangkan sekitar pukul 00.00 Wita, ER beserta uang
dalam koper sejumlah sekitar Rp 2 miliar turut diamankan di rumah dinasnya
• Pada sekitar Pukul 02.00 Wita, NA juga diamankan di rumah jabatan dinas
Gubernur Sulsel.

4. Konstruksi perkara, diduga telah terjadi :


• AS Direktur PT APB (PT Agung Perdana Bulukumba-tidak dibaca) telah lama
kenal baik dengan NA berkeinginan mendapatkan beberapa proyek pekerjaan
infrastruktur di Sulawesi Selatan TA 2021.
• AS sebelumnya telah mengerjakan beberapa proyek lain di Sulsel diantaranya :
a. Peningkatan Jalan Ruas Palampang - Munte - Bontolempangan di Kab.
Sinjai/Bulukumba (DAK Penugasan) TA 2019 dengan nilai Rp28,9 Miliar
b. Pembangunan Jalan Ruas Palampang - Munte - Bontolempangan (DAK) TA
2020 dengan nilai Rp15.7 Miliar
c. Pembangunan Jalan Ruas Palampang - Munte - Bontolempangan 1 1 Paket
(APBD Provinsi) dengan nilai Rp19 Miliar
d. Pembangunan Jalan, Pedisterian Dan Penerangan Jalan Kawasan Wisata Bira
(Bantuan Keuangan Prov. Sul-Sel 2020 ke Kab. Bulukumba) TA 2020 dengan
nilai proyek Rp. 20.8 Miliar
e. Rehabilitasi Jalan Parkiran 1 Dan Pembangunan Jalan Parkiran 2 Kawasan
Wisata Bira (Bantuan Keuangan Prov. Sul-Sel 2020 ke Kab. Bulukumba) TA
2020 dengan nilai proyek Rp7.1 Miliar.
• Sejak bulan Februari 2021, telah ada komunikasi aktif antara AS dengan ER
sebagai representasi dan sekaligus orang kepercayaan NA untuk bisa
memastikan agar AS mendapatkan kembali proyek yang diinginkannya di tahun
2021;
• Dalam beberapa komunikasi tersebut, diduga ada tawar menawar fee untuk
penentuan masing-masing dari nilai proyek yang nantinya akan kerjakan oleh AS;
• Sekitar awal Februari 2021, Ketika NA sedang berada di Bulukumba bertemu
dengan ER dan juga AS yang telah mendapatkan proyek pekerjaan Wisata Bira.
• NA menyampaikan pada ER bahwa kelanjutan proyek Wisata Bira akan kembali
di kerjakan oleh AS yang kemudian NA memberikan persetujuan dan
memerintahkan ER untuk segera mempercepat pembuatan dokumen DED (Detail
Engineering Design) yang akan dilelang pada APBD TA 2022.
• Disamping itu pada akhir Februari 2021, ketika ER bertemu dengan NA
disampaikan bahwa fee proyek yang dikerjakan AS di Bulukumba sudah diberikan
kepada pihak lain. Saat itu NA mengatakan yang penting operasional kegiatan
NA tetap bisa di bantu oleh AS.
• AS selanjutnya pada tanggal 26 Februari 2021 diduga menyerahkan uang sekitar
Rp2 Miliar kepada NA melalui ER.
• Selain itu NA juga diduga menerima uang dari kontraktor lain diantaranya sebagai
berikut :
3

a. Pada akhir tahun 2020, NA menerima uang sebesar Rp200 juta.


b. Pertengahan Februari 2021, NA melalui SB menerima uang Rp1 Miliar;
c. Awal Februari 2021, NA melalui SB menerima uang Rp2.2 Miliar.

5. Berdasarkan keterangan para saksi dan bukti yang cukup maka, KPK
menetapkan 3 (tiga) orang Tersangka :
a. Sebagai Penerima
1. NA
2. ER

b. Sebagai Pemberi
1. AS

6. Adapun Para Tersangka tersebut disangkakan :


a. Sebagai Penerima :
NA dan ER disangkakan melanggar Pasal 12 huruf a atau Pasal 12 huruf b atau
Pasal 11 dan Pasal 12B Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang
Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal
55 ayat 1 ke 1 KUHP.

b. Sebagai Pemberi :
AS disangkakan melanggar Pasal 5 ayat (1) huruf a atau Pasal 5 ayat (1) huruf b
atau Pasal 13 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor
20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999
tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo Pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP.

7. Penahanan
Para tersangka saat ini dilakukan penahanan Rutan selama 20 hari pertama terhitung
sejak tanggal 27 Februari 2021 sampai dengan 18 Maret 2021.
a. NA ditahan di Rutan Cabang KPK Cabang Pomdam Jaya Guntur.
b. ER ditahan di Rutan Cabang KPK pada Kvling C1
c. AS ditahan di Rutan Cabang KPK pada Gedung Merah Putih.

Untuk memutus mata rantai penularan Covid 19 di lingkungan Rutan KPK, para
Tersangka akan dilakukan isolasi mandiri di Rutan KPK Kavling C1.

8. KPK tak akan kehabisan energi untuk mengingatkan kepada seluruh kepala daerah
bahwa jabatannya adalah amanat rakyat yang seharusnya dilakukan dengan penuh
integritas.
4

Perlu dipahami bahwa korupsi tak semata soal kerugian keuangan negara, tetapi juga
penyuapan, pemerasan, penggelapan dalam jabatan, kecurangan, benturan
kepentingan dalam pengadaan barang dan jasa, dan gratifikasi.

Penerimaan uang oleh Gubernur bukan hanya bertentangan dengan sumpah jabatan
yang diucapkan saat dilantik, tetapi juga melanggar aturan yang berlaku.

Kami sangat menyayangkan dugaan korupsi yang dilakukan Gubernur Sulawesi yang
telah mengkhianati kepercayaan yang diberikan, bukan hanya oleh rakyat. Tetapi
beberapa lembaga masyarakat juga telah menyematkan penghargaan yang
seharusnya dijadikan amanah oleh yang bersangkutan.

Kami akan terus mengingatkan kepada seluruh penyelenggara negara, khususnya


kepala daerah, untuk tetap memegang teguh janji dan sumpah jabatan yang
diucapkan saat dilantik. Jabatan adalah amanat rakyat, jangan dikhianati hanya untuk
kepentingan pribadi atau golongan tertentu.

SELESAI

Anda mungkin juga menyukai