Anda di halaman 1dari 2

Tugas Mingguan Audit Forensik

Kelompok 9

1. Dirga Putra Teratai 19/440904/SV/16256


2. Siti Nur Azizah Salsabila 19/447180/SV/16874

Usai Jadi Tersangka, KPK Tahan Bupati Hulu Sungai Utara Abdul Wahid

Liputan6.com, 18 November 2021

Ringkasan Kasus

Abdul Wahid ditetapkan sebagai tersangka kasus dugaan suap terakit pengadaan barang
dan jasa di Kabupaten Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan tahun 2021-2022 dan gratifikasi.
Abdul Wahid dijerat bermula dari operasi tangkap tangan yang dilakukan oleh KPK dan
mendapati 7 tersangka. Dimana tiga diantaranya yakni Maliki selaku PLT Kadis Pekerjaan
Umum pada Dinas PUPRT Kabupaten Hulu Sungai Utara sekaligus pejaabt pembuat komitmen
(PPK) dan Kuasa Pengguna Anggaran, Marhaini selaku Direktur CV Hanamas, dan Fachriadi
selaku Direktur CV Kalpataru yang dijadikan tersangka kasus dugaan suap pengadaan barang
dan jasa dalam dua proyek lelang Rehabilitasi Jaringan Irigasi DIR pada dua desa di Kabupaten
Hulu Sungai Utara, Kalimantan Selatan.

Abdul Wahid yang merupakan Bupati HSU dua periode ini menunjuk Maliki sebagai
Plt Kepala Dinas PUPRP Kabupaten Hulu Sungai Utara yang diduga ada penyerahan sejumlah
uang oleh Maliki untuk menduduki jabatan tersebut. Penerimaan uang oleh tersangka AW
dilakukan dirumah MK pada Desember 2018. Kemudian, pada awal 2021 Maliiki melaporkan
kepada AW terkait plotting paket pekerjaan lelang pada Bidang Sumber Daya Air Dinas
PUPRP Hulu Sungai Utara tahun 2021 disertai dokumen yang berisikan nama-nama dari para
kontraktor yang akan dimenangkan dan mengerjakan berbagai proyek tersebut. AW
menyetujui itu dengan syarat pemberian komitmen fee dari nilai proyek dengan persentase
pembagian fee yaitu 10% untuknya dan 5% untuk Maliki.

Adapun komitmen fee yang diterima tersangka melalui Maliki sebesat Rp500 juta.
Selain proyek dengan Maliki, AW diduga menerima komitmen fee dari beberapa proyek
lainnya melalui perantara beberapa pihak di Dinas PUPRP Kabupaten Hulu Sungai Utara pada
tahun 2019 sekitar Rp4,6 miliar, tahun 2020 sekitar Rp12 Miliar, dan tahun 2021 sekitar Rp
1,8 Miliar.

Untuk saat ini ketua KPK Firli Bahuri menahan AW selama 20 hari pertama guna
proses penyidikan dapat berjalan dengan lancar terhitung mulai tanggal 18 November 2021
sampai 7 Desember 2021 di Rutan KPK pada Gedung Merah Putih.

Pendapat atas Kasus Ini

Perlu adanya rasa tanggung jawab yang tinggi bagi setiap pejabat yang memegang
kekuasaan. Tertanamnya rasa amanah sejak dini memang perlu diperhatikan. Selain itu
pentingnya pengendalian internal bagi setiap eleman dinas pemerintahan. Agar kasus-kasus
seperti ini tidak terjadi lagi di negara kita. Uang negara yang seharusnya diperuntukkan
menyejahterakan warga dan melakukan pembangunan nasional, tetapi tidak dapat tercapai
karena ulah-ulah oknum seperti ini.

Anda mungkin juga menyukai