J1A120066
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2023
KARAKTERISTIK TEH HERBAL DAUN KOPI LIBERIKA (Coffea
liberica var) DENGAN PENAMBAHAN SERAI (Cymbopogan nardus
L.Rendle)
J1A120066
PROPOSAL SKRIPSI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS JAMBI
2023
BAB I
PENDAHULUAN
Istilah teh biasanya khusus mengacu pada seduhan yang berasal dari daun
Camellia sinensis dan teh herbal yang dikenal sebagai tisan, yaitu seduhan yang
terbuat dari akar, bunga, daun, biji atau ranting tanaman lain yang berkontribusi
terhadap sumber utama senyawa fenolik dalam minuman (Shikanga et al., 2010).
Beberapa tahun terakhir, terjadi peningkatan konsumsi teh herbal yang menjadi
trend di seluruh dunia, karena memiliki rasa yang menyegarkan, memiliki efek
potensial bagi kesehatan, sumber daya yang melimpah dan harga yang lebih
murah. Selain itu teh herbal disukai karena aroma, rasa, efek fisiologis dan
memiliki efek kesehatan yang menarik bagi indera perasa, penciuman dan
pengelihatan. Oleh karena itu mendorong pengembangan lebih lanjut tentang
makanan dan minuman fungsional (Tsai et al., 2007).
Teh herbal termasuk dalam salah satu jenis minuman fungsional. Teh
herbal yang terbuat dari tanaman kopi yang lebih rendah kafein, dengan daunnya
yang juga ditemukan mengandung lebih banyak antioksidan daripada teh biasa,
serta bahan kimia alami (Davis et al., 2006). Teh herbal daun kopi mengandung
sejumlah besar metabolit sekunder seperti polifenol, tanin, antioksidan dan kafein.
Sedangkan ekstrak methanol daun kopi ditemukan mengandung penghambatan
radikal bebas lebih tinggi dibandingkan teh hijau dan biji kopi. Selain itu
ditemukan kadar antioksidan dalam teh herbal daun kopi lebih tinggi daripada
asam askorbat yang digunakan sebagai kontrol untuk uji antioksidan
(Woldesenebet, 2015).
Salah satu bahan baku yang juga dapat dijadikan sebagai minuman
fungsional adalah daun kopi. Minuman fungsional merupakan salah satu jenis
pangan fungsional. Sebagai pangan fungsional, minuman fungsional tentunya
harus memenuhi dua fungsi utama yaitu memberikan asupan gizi serta pemuasan
sensori seperti rasa yang enak dan tekstur yang baik. Minuman fungsional
dilengkapi dengan fungsi tersier seperti probiotik, menambah asupan vitamin dan
mineral tertentu, meningkatkan stamina tubuh dan mengurangi resiko penyakit
tertentu. Minuman fungsional saat ini telah banyak dikembangkan dengan
menggunakan bahanbahan alami seperti daun teh dan bahan-bahan alami seperti
rempah-rempah yang dikenal dengan bahan herbal. Bahan-bahan herbal adalah
sebutan untuk ramuan bunga, daun, biji, akar atau buah kering untuk membuat
minuman yang disebut juga dengan teh herbal. Cara penyajian minuman ini pun
cukup mudah yaitu dengan cara direbus ataupun diseduh (Herviana dkk, 2019).
Menurut penelitian Fibrianto (2020) teh daun kopi liberika memiliki rasa
pahit yang disebabkan oleh beberapa komponen seperti kafein, L-isoleusin, L-
leusin, L, fenilalanin, L-tirosin, L-valin. Sebagian besar merupakan gugus asam
amino kecuali kafein yang merupakan gugus alkaloid. Rasa sepat yang kuat di
mulut dirasakan secara signifikan pada teh daun kopi Liberica. Rasa sepat di
mulut dapat disebabkan oleh adanya fenolik yaitu senyawa seperti katekin dan
tanin yang berkontribusi terhadap fluktuasi astringency dengan bekerja dengan
protein dalam air liur atau protein pada reseptor rasa tertentu. Sehingga pada
penelitian ini penulis mengambil alasan tentang menambahkan serai sebagai
penambah cita rasa dari teh daun kopi liberika tersebut.
TINJAUAN PUSTAKA
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Rubiales
Famili : Rubiaceae
Genus : Coffea
2.2 Serai
Serai (Cymbopogon citratus) atau serai dapur adalah tanaman rempah
menahun yang tergolong dalam jenis rumput rumputan. Serai merupakan spesies
tanaman dengan tinggi mencapai 50-100 cm. Daunnya berwarna hijau muda,
kasar dan memiliki aroma lemon yang khas (Kristiani et al., 2013).
Serai terdiri dari beberapa bagian, antara lain akar, batang, dan daun. Akar
serai merupakan bagian tanaman yang sering digunakan sebagai bumbu masakan
dan obat tradisional. Batang serai lunak dan berongga, tersusun dalam rumpun,
serta mempunyai aroma yang kuat dan wangi. Batang serai terdapat umbi penutup
pada pucuk dan berwarna putih kekuningan, namun ada juga yang berwarna putih
keunguan atau kemerahan. Daun serai mengandung 0,4% minyak atsiri dengan
komponen: sitral, sitronelol (66-85%), αpinen, kamfen, sabinen, mirsen, β-
felandren, p-simen, limonen, cis-osimen, terpinol, sitronelal, borneol, terpinen-4-
ol, α-terpineol, geraniol, farnesol, metil heptenon, ndesialdehida, dipenten, metil
heptenon, bornilasetat, geranilformat, terpinil asetat, sitronelil asetat, geranil
asetat, β-elemen, β-kariofilen, β-bergamoten, trans-metilisoeugenol, βkadinen,
elemol, dan kariofilen oksida (Sopacua, 2016).
Proses pembuatan teh herbal daun kopi serupa dengan pembuatan teh
Camellia sinensis (teh oolong dan teh hitam). Menurut Ratanamarno dan Subskar
(2017) prosesnya terdiri dari pemetikan, penyortiran, pelayuan, dan pengeringan,
hingga daunnya kering dan renyah.
2.2.1 Pemetikan
Pemetikan pembuatan teh herbal daun kopi diawali dengan memetik daun
kopi, yang berumur lebih dari 2,5 – 3 tahun. Daun yang dipetik berkategori yaitu
pucuk daun muda diambil dari daun ke-4 yang kemunculannya 3-4 minggu dan
memiliki warna kuning kehijauan.
2.2.2 Pelayuan
Pelayuan mengacu pada perubahan (fisik dan kimiawi) yang terjadi pada
daun teh sejak dipetik hingga saat maserasi. Pelayuan fisik adalah hilangnya
kelembaban daun teh segar dan perubahan fisik yang terkait, sedangkan pelayuan
kimia melibatkan perubahan biokimia, yang tergantung pada waktu dan tidak
tergantung pada hilangnya kelembaban (pelayuan fisik).
2.2.3 Fermentasi
2.2.4 Pengeringan
METODOLOGI PENELITIAN
Disiapkan bubuk teh daun kopi liberika, bubuk sereh dan kantong teh/tea bag.
Bahan-bahan kemudian ditimbang sesuai perlakuan. Kedua bahan tersebut
kemudian diaduk hingga rata selama 1 menit. Bahan yang telah tercampur
kemudian dimasukkan dalam kantong teh berukuran 5 x 5,6 cm, kantong sampel
kemudian dipasangkan tali dan direkatkan dengan alat sealer selama 2 detik.
Analisis antioksidan, ph, dan kadar air pada teh daun kopi, kemudian dilakukan
Penyeduhan teh daun muda kopi liberika dengan penambahan serai wangi,
selanjutnya dilakukan analisis organoleptik terhadap warna seduhan, aroma, dan
cita rasa pada teh herbal (Rahman, S. & Dwiani, A. 2022).
Parameter yang diamati yaitu mutu kimia (aktivitas antioksidan, ph, dan
kadar air) dan organoleptik metode hedonik (warna, aroma dan rasa) teh herbal
daun muda kopi liberika dengan penambahan serai wangi.
Alexandra, Y dan Nurlina, 2014. Aplikasi Edible Coating dari Pectin Jeruk
Songhi Pontianak (Citrus nobilis var microcarpa) pada Penyimpanan
Buah Tomat. Jurnal Kimia Khatulistiwa, 3(4): 11-20.
Ariska, S. B., & Utomo, D. (2020). Kualitas Minuman Serbuk Instan Sereh
(Cymbopogon citratus) dengan Metode Foam Mat Drying. Teknologi
Pangan: Media Informasi Dan Komunikasi Ilmiah Teknologi
Pertanian, 11(1), 42–51.
[BSN] Badan Standar Nasional. 2013. SNI 3638:2013 Teh Kering dalam
Kemasan. BSN: Jakarta
BSN [Badan Standardisasi Nasional]. 2015. SNI 2354.2. 2015. Tentang Cara
Uji Kimia Kadar Air. Jakarta
de Hoyos-Martínez, PL, Merle, J., Labidi, J., Charrier-El Bouhtoury, F., 2019.
Ekstraksi tanin: Poin penting untuk valorisasi dan produksi yang lebih
bersih. Jurnal Produksi Bersih, vol. 206, 1138-1155.
Li, J., H.J. Joung, I.W. Lee, X. Chen dan H.J. Park. 2015. Tea influence of
Different Water Type and Brewing Duration on Tea Colloidal
Properties of Green Tea Infusion. International Journal of Food
Science and Technology. 50: 2483–2489
Rahardjo P..2012. Paduan Budi Daya dan Pengolahan Kopi Arabika dan
Robusta,. Jakarta: Penebar Swadaya
Rahman, S. & Dwiani, A. (2022). Mutu teh celup dengan campuran bubuk
sereh (Cymbopogon citratus) dan bubuk kelor (Moringa oleifera).
Journal of Agritechnology and Food Processing, 2(1): 10-2
Serptiani Budi Ariska dan Deny Utomo. 2020. Kualitas Minuman Serbuk
Instan Sereh (Cymbopogon citratus) Dengan Metode Foam Mat
Drying. Jurnal Universitas Yudharta Pasuruan
Sharma O.P and Bath T.K. 2009. Analytical methods DPPH antioxidant assay
revisited. Food Chemistry 113: 1202- 1205. doi:
10.1016/j.foodchem.2008.08.008
Tsai, P.J., Tsai, T.H.,Yu, C.H. and Ho, S.C. 2007. Comparison of NO-
scavenging and NO Suppressing Activities of Different Herbal Teas
with Those of Green Tea. Food Chemistry. 103: 181–187.