Disusun Oleh :
Nurul Annisa
90500120061
nurulannisa036@gmail.com
PERBANKAN SYARIAH
1
A. Pendahuluan
mencerminkan berbagai manfaat berwujud dan tidak berwujud. Dan biaya yang
dirasakan oleh pelanggan. Nilai adalah kombinasi dari kualitas, layanan dan
harga, dan disebut "tiga elemen nilai pelanggan". Nilai meningkat dengan
peningkatan kualitas dan layanan. Sebaliknya, ketika harga turun, mereka turun,
tetapi faktor lain juga dapat memainkan peran penting dalam mengenali nilai.
Nilai adalah konsep yang sentral perananya dalam pemasaran. Kita dapat
dengan ekspektasi. Pelanggan tidak puas dan kecewa jika produk sesuai
B. Pembahasan
Nilai bagi pelanggan adalah selisih antara Nilai pelanggan total dan biaya
harapkan oleh pelanggan dari produk atau jasa tertentu. Biaya pelanggan total
jasa.
2
Sedangkan kepuasan adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang
muncul setelah membandingkan antara persepsi terhadap kinerja atau hasil dari
maka pelanggan tidak puas dan jika memenuhi harapan maka pelanggan akan
puas dan jikan kinerja melebihi harapan maka pelanggan akan amat sangat puas
dan kembali lagi untuk membeli produk yang di hasilkan oleh perusahaan
tersebut.1
1. Mutu Pelayanan
Kualitas adalah sebuah kata yang bagi penyedia jasa merupakan sesuatu
yang harus dikerjakan dengan baik. Aplikasi kualitas sebagai sifat dari
Keunggulan suatu produk jasa adalah tergantung dari keunikan serta kualitas yang
diperlihatkan oleh jasa tersebut, apakah sudah sesuai dengan harapan dan
keinginan pelanggan.
1. Barang berwujud murni. Di sini hanya terdiri dari barang berwujud seperti
sabun, pasta gigi. Tidak ada jasa yang menyertai produk tersebut.
2. Barang berwujud yang disertai jasa. Di sini tediri dari barang berwujud
yang disertai dengan satu atau lebih jasa untuk mempertinggi daya tarik
1
Kasmir, Manajemen Perbankan (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2003), hlm. 63.
3
pelanggan. Contohnya: perbankan tidak hanya menjual produknya saja,
3. Campuran. Di sini terdiri dari barang dan jasa dengan proporsi yang sama.
pelayanannya.
4. Jasa utama yang disertai barang dan jasa tambahan. Di sini terdiri dari jasa
5. Jasa murni. Di sini hanya terdiri dari jasa. Contohnya adalah: jasa menjaga
bayi, psikoterapi.2
potong rambut.
4
4. Penyedia jasa berbeda dalam sasarannya (laba atau nirlaba) dan
hal ini manajeman tidak selalu memahami benar apa yang menjadi
keinginan pelanggan.
Dalam hal ini para personel mungkin tidak terlatih baik dan tidak mampu
memenuhi standar.
hal ini harapan konsumen dipengaruhi oleh pernyataan yang dibuat wakil-
5. Kesenjangan antara jasa yang dialami dan jasa yang diharapkan. Dalam
hal ini terjadi bila konsumen mengukur kinerja perusahaan dengan cara
pelayanan.
2. Kepuasan Nasabah
5
Menurut Oliver, kepuasan adalah tingkat emosi seseorang setelah
adalah fungsi dari perbedaan antara kinerja yang dirasakan dan harapan. Jika
kinerja lebih rendah dari yang diharapkan, seseorang akan kecewa. Seseorang
akan senang bila kinerjanya memenuhi harapan. Ketika kinerja melebihi harapan,
Jika kinerja berada dibawah garis harapan, pelanggan tidak puas. Jika kinerja
amat puas atau senang. Banyaknya perusahaan yang memfokuskan pada kepuasan
tinggi karena para pelanggan yang kepuasannya hanya pas mudah untuk berubah
pikiran bila mendapat tawaran yang lebih baik. Mereka yang amat puas lebih
sukar untuk mengubah pilihannya. Kepuasan tinggi atau kesenangan yang tinggi
pelayanan sebagai salah satu motivator pengikat loyalitas konsumen adalah inti
3
Philip Kotler & Kevin Lane Keller, Marketing Management, terj. Molan, Benyamin,
Manajemen Pemasaran, edisi ke-12 jilid 1 cet. Ke-IV (Indonesia: Indeks, 2009), hlm. 34
6
yang dilakukan oleh manajemen maupun pihak luar pun banyak yang ditujukan
banyak nilai pelanggan. Menurut model ini, setiap merupakan sintesis dari
Michael Porter mengusulkan rantai nilai (value chain) sebagai alat utama
untuk mengidentifikasi cara menciptakan nilai bagi pelanggan yang lebih tinggi.
menciptakan nilai dalam usaha untuk memahami tingkah laku biaya dalam bisnis
(pemasaran dan penjualan/ marketing and sales) dan memberikan jasa( pelayanan/
service)
Dalam konsep rantai nilai , perusahaan harus mencermati biaya dan kinerja
7
perbandingan. Kalau dapat melaksanakan aktifitas tertentu lebih baik ketimbang
seberapa baik kinerja setiap departemen, tetapi juga seberapa baik perusahaan
berkelanjutan.
4
Philip Kotler & Gary Armstrong, Prinsip Pemasaran (Jakarta: Erlangga, 2001), hlm.
103
8
distibutor dan pelanggan. Saat ini banyak perusahaan yang
rantai pasokan.
Urutan penciptaan dan penghantaran nilai dapat dibagi menjadi tiga fase
menentukan fitur produk tertentu, harga dan distribusi. Tugas dalam fase ketiga
dan penjualan, iklan, dan sasaran komunikasi lain untuk mengumumkan dan
mempromosikan produk.5
rantai nilai dan kedalam rantai nilai dari pemasok dan distribusor, serta akhirnya,
lain dari rantai pasokan untuk memperbaiki kinerja sistem penyerahan nilai bagi
pemasok dan hanya memilih beberapa yang bersedia memenuhi persyaratan tinggi
untuk mutu, penyerahan barang tepat waktu, dan perbaikan terus menerus.
5
Ibid hal. 104
9
C. Mempertahankan Pelanggan
satunya adalah untuk memastikan bahwa kualitas produk dan layanan mereka
konsumen. Konsumen yang puas akan terus loyal terhadap produk, sehingga
akan membeli kembali produk/jasa tersebut dan konsumen akan mengatakan hal-
hal yang positif tentang perusahaan yang membuat produk/jasa tersebut untuk
orang lain, konsumsi Masyarakat akan kurang memperhatikan merek dan iklan
dari produk pesaing, dan konsumen akan membeli produk yang berbeda dari
Pelanggan
jangka panjang yang menuntut konsumen baik sumber daya keuangan maupun
bakat.
penggunaan strategi bauran pemasaran jasa suatu bank ditentukan antara lain
6
B.S. Dharmmesta & H. Handoko, Manajemen Pemasaran: Analisis Perilaku
Konsumen (Yogyakarta: PBFE Universitas Gadjah Mada, 1982), hlm. 41.
10
1. Kualitas jasa yang dirasakan pelanggan (service performance/perceived
service). Artinya, apa yang diterima nasabah pada saat menerima atau
yang dibelinya.
kualitas pelayanan dan nilai. Adapun strategi yang dapat dilakukan oleh
2. Menciptakan efisiensi melalui inovasi produk dan inovasi proses. Hal ini
11
Payung hukum ini juga bisa digunakan oleh perbankan syari’ah untuk
perbankan konvensional.7
7
Ibid hal. 42
12
C. Penutup
manajemen pemasaran harus mengetahui situasi apa yang sedang dialami oleh
perusahaan sebelum menentukan strategi apa yang yang cocok digunakan untuk
DAFTAR PUSAKA
Philip Kotler & Kevin Lane Keller, Marketing Management, terj. Molan,
Benyamin. 2009. Manajemen Pemasaran, edisi ke-12 jilid 1 cet. Ke-IV
Indonesia: Indeks.
Philip Kotler & Gary Armstron. 2001. Prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga.
13