1
2
yang banyak sedangkan lainnya lebih sedikit. Oleh karena itu, pemilik usaha dapat
memilih untuk mendasarkan pada harga pesaing terdekat atau rata-rata industri.
Pemilik usaha kemudian memperhitungkan pergerakan berkala harga pesaing dan
menyesuaikan harga jualnya.
Kinerja layanan (service performance) adalah penilaian menyeluruh
pelanggan terhadap hasil pelayanan yang diberikan pemilik usaha, sehingga
kualitas jasa/pelayanan lebih tepat dan spesifik. Semakin Pemilik usaha tersebut
mampu menunjukkan kinerja layanan, maka akan semakin menambah tingkat
loyalitas pelanggan. Citra adalah persepsi konsumen tentang kualitas yang
berkaitan dengan merek atau pemilik usaha. Citra perusahaan menggambarkan
keseluruhan kesan yang dibuat publik tentang pemilik usaha dan produknya. Jadi
citra di pengaruhi oleh banyak faktor di luar kontrol pemilik usaha. Cira pemilik
usaha merupakan kesan objek terhadap pemilik usaha yang terbentuk dengan
memproses informasi setiap waktu dari berbagai sumber informasi yang
terpesaya. Citra perusahaan yang positif akan memberikan kemudahan bagi
pemilik usaha untuk berkomunikasi dan mencapai tujuan secara efektif
sedangkan citra perusahaan yang negative sebaliknya. Jika citra perusahaan yang
terlihat di berbagai media informasi dengan persepsi positif, maka akan
mempengaruhi keputusan untuk membeli semakin baik. Minat beli merupakan
tahapan dimana konsumen mencari informasi membandingkan dan memikirkan
tentang kemungkinan bahwa produk itu mampu memenuhi kebutuhannya. Dengan
kualitas pelayanan dan citra perusahaan yang dapat memuaskan para konsumen
akan memperkuat minat beli mereka.
3
1.2 Permasalahan
a. Permasalahan Penelitian
Berdasarkan latar belakang yang telah disampaikan sebelumnya dapat
dilihat mengenai pentingnya peran variabel harga kompetitif, kinerja pelayanan
dan cita pemilik usaha terhadap minat beli pada UMKM makanan dan minuman
di pontianak. Namun, bagaimana peran dan prosesnya ketiga variabel tersebut
dalam meningkatkan minat beli masih belum jelas, sehingga diperlukan penelitian
lebih lanjut tentang hubungan antar variabel ini.
b. Pertanyaan Penelitian
Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut, maka peneliti dapat
merumuskan permasalahan dalam pertanyaan penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Apakah ada pengaruh yang signifikan harga kompetitif terhadap minat beli
pada UMKM makanan dan minuman di pontianak?
2. Apakah ada pengaruh yang signifikan kinerja pelayanan terhadap minat beli
pada UMKM makanan dan minuman di pontianak?
3. Apakah ada pengaruh yang signifikan citra perusahaan terhadap minat beli
pada UMKM makanan dan minuman di pontianak?
Adapun manfaat dari penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi penulis
dan pemilik usaha adalah sebagai beriku:
1. Bagi penulis
Hasil penelitian ini diharapkan sebagai bahan masukan bagi penulis
yang akan menambah wawasan dan pengetahuan penulis tentang pentingnya
harga kompetitif, kinerja pelayanan dan citra perusahaan terhadap minat beli
suatu produk.
2. Bagi UMKM makanan dan minuman di pontianak
Hasil penelitian ini dapat diaplikasikan atau digunakan sebagai
informasi, bahan masukan dan pertimbangan bagi UMKM makanan dan
minuman di pontianak dalam meningkatkan strategi pemasaran khususnya
melalui harga kompetitif, kinerja pelayanan dan citra perusahaan terhadap
minat beli.
perusahan, seberapa perolehan laba dari suatu pemilik usaha atas penetapan
harganya, dan tingkat kesanggupan atau kemampuan konsumen untuk
memperoleh hasil produksi (Hartono 2012). Ada empat ukuran yang mencirikan
harga yaitu keterjangkauan harga, kesesuaian harga dengan kualitas pelayanan,
kesesuaian harga dengan manfaat dan daya saing harga (Indrasari 2019).
1) Keterjangkauan harga
Konsumen bisa ,menjangkau harga yang telah ditetapkan oleh pemilik
usaha. produk atau jasa biasanya ada beberapa jenis dalam satu merek
harganya juga berbeda dari yang termurah sampai termahal.
2) Kesesuaian harga dengan kualitas pelayanan
Harga sering dijadikan sebagai indikator kualitas bagi konsumen orang
sering memilih harga yang lebih tinggi diantara dua barang karena mereka
melihat adanya perbedaan kualitas.
3) Kesesuaian harga dengan manfaat
Konsumen memutuskan menggunakan jasa jika manfaat yang dirasakan
lebih besar atau sama dengan yang telah di keluarkan untuk
mendapatkannya.
4) Daya saing harga
Konsumen sering membandingkan suatu harga dalam halini mahal
murahnya sangat dipertimbangkan oleh konsumen pada saat akan
menggunakan jasa tersebut.
pada sebuah produk atau jasa yang selalu menjadi gambaran umum tentang
produk atau jasa tersebut. Citra perusahaan berhubungan dengan fisik dan atribut
yang berhubungan langsung dengan pemilik usaha seperti nama, bangunan,
produk atau jasa, nama baik, reputasi atau keahlian pemilik usaha, hal ini
merupakan faktor yang sering menjadi perbandingan atau pertimbangan untuk
menentukan keputusan membeli pada masyarakat.
4. Minat Beli
Minat beli merupakan suatu rangsangan yang diberikan oleh suatu pemilik
usaha baik produk atau jasa untuk menarik daya beli dari konsumen dan hasilnya
diharapkan dapat dirasakan langsung oleh konsumen. Minat beli terjadi karena
keinginan yang muncul dalam diri konsumen terhadap suatu produk sebagai
dampak dari suatu proses pengamatan dan pembelajaran konsumen terhadap suatu
produk. Konsumen yang mempunyai minat untuk membeli suatu produk
menunjukkan adanya perhatian dan rasa senang terhadap produk yang kemudian
diikuti dengan realisasi yang berupa perilaku membeli.
produk atau jasa yang ditawarkan oleh Showroom jika produk atau jasa yang
ditawarkan menarik maka akan mempergaruhi keputusan membeli konsumen.
Harga Kompetitif
(X1)
H1
H3
Citra Perusahaan
(X3)
dan Santosa (2017: 5), hasil penelitian menunjukan bahwa citra merek
berpengaruh positif terhadap minat beli.
H3 : Citra perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap minat
beli pada UMKM makanan dan minuman di pontianak.
Tabel 2.2
Variabel dan Indikator
Variabel Definsi Operasional Indikator Sumber
Harga Harga merupakan salah satu 1. Keterjangkauan harga. Indrasari
kompetitif cara bagi seorang penjual untuk 2. Kesesuaian harga (2019)
(X1) membedakan penawarannya dengan kualitas
dari para pesaing. Sehingga pelayanan.
penetapan harga dapat 3. kesesuaian harga
dipertimbangkan sebagai bagian dengan manfaat.
dari fungsi deferensiasi barang 4. Daya saing harga.
dalam pemasaran.
Kinerja Kinerja layanan adalah kualitas 1. Reliability Mastarida
pelayanan dari pelayanan yang benar-benar 2. Assurance ,et al
(X2) konsumen rasakan didapat dari 3. Tangibels (2020)
suatu kinerja pemilik usaha. 4. Empathy
5. Responsiveness
menimbulkan keinginan
sehingga timbul perasaan yang
mempunyai manfaat sehingga
individu ingin memiliki barang
tersebut dengan cara membayar
atau menukar dengan uang.
untuk ikut serta ketika mendatangi para calon konsumen yang berminat untuk
membeli produk.
3.4.2 Wawancara
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti
ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus
diteliti, dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang
lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit/kecil (Sugiyono, 2012: 137).
Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti
atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang
akan diperoleh. Peneliti mengajukan pertanyaan-pertanyaan sehubungan dengan
topik penelitian ini kepada manajer UMKM makanan dan minuman di pontianak
dan kepada responden dalam rangka mendapatkan informasi dan data penelitian
ini.
3.4.3 Observasi
Observasi sebagai teknik pengumpulan data mempunyai ciri yang spesifik
bila dibandingkan dengan teknik yang lain, yaitu wawancara dan kuesioner. Kalau
wawancara dan kuesioner selalu berkomunikasi dengan orang, maka observasi
tidak terbatas pada orang, tetapi juga obyek-obyek alam yang lain (Sugiyono,
2012: 145).
r = Nilai reliabilitas
𝑟𝑏 = Korelasi pearson product moment antara belahan pertama (ganjil) dan
belahan kedua (genap), batas reliabilitas minimal 0,7.
aplikasi pengolah data SPSS. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis
pengaruh harga kompetitif, kinerja pelayanan dan citra perusahaan terhadap minat
beli pada UMKM makanan dan minuman di pontianak. Dengan tujuan yang
didasarkan, data dikumpulkan dengan kuesioner sebayak 125 responden yang
telah menjadi konsumen UMKM makanan dan minuman di pontianak, kuesioner
dilakukan secara tertutup dengan skala likert 1 sampai 10. Penelitian ini
menggunakan tiga variabel bebas yang terdiri dari harga kompetitif, kinerja
pelayanan dan citra perusahaan serta memiliki variabel terikat yaitu minat beli.
1. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui kondisi data yang
dipergunakan dalam penelitian. Hal tersebut dilakukan agar diperoleh model
analisis yang tepat. Model analisis regresi penelitian ini mensyaratkan uji asumsi
terhadap data yang meliputi:
a. Uji Normalitas
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Model regresi yang
baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal uji normalitas.
Pada uji normalitas data dapat dilakukan dengan menggunakan uji One Sample
Kolmogorov Smirnov yaitu dengan ketentuan apabila nilai signifikansi diatas 5%
atau 0,05 maka data memiliki distribusi normal. Sedangkan jika hasil uji One
Sample Kolmogorov Smirnov menghasilkan nilai signifikan dibawah 5% atau
0,05 maka data tidak memiliki distribusi normal. Data dikatakan normal, jika nilai
signifiakan (p-value) untuk setiap variabel yang dianalisis lebih besar dari 0.05
(Tungga, Saputra dan Vijaya, 2014: 121).
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
ditemukan adanya korelasi antara variabel independen. Model regresi yang baik
adalah tidak terjadi korelasi yang tinggi diantara variabel independennya. Uji
23
a ₁ Σ ₁Y + a ₂ Σ ₂Y
R2yxix2=
ΣY ²
25
5. Uji F
Uji statistik F digunakan untuk menguji apaka variabel independen yang
dimasukkan dalam model memiliki pengaruh secara bersama-sama (simultan)
terhadap variabel independen. Kriteria pengambilan keputusan dilakukan dengan
membandingkan nilai probabilitas statistik dengan level signifikansi yang
ditetapkan peneliti sebelumnya. Penelitian ini menggunakan tingkat signifikansi 5
persen atau derajat kebebasan 95 persen. Dengan demikian, apabila nilai
probabilitas statistik lebih kecil dari 5 persen, maka model dapat digunakan untuk
memprediksi pengaruh variabel independen secara bersama-sama terhadap
variabel dependen (Tungga, Saputra dan Vijaya, 2014: 122). Kriteria pengambilan
keputusannya dengan dengan dasar sebagai berikut:
1. Jika tingkat signifikan < α 0,05, maka dapat dikatakan bahwa variabel bebas
berpengaruh terhadap variabel terikat.
2. Sementara apabila tingkat signifikan > α 0,05, maka tidak dapat dikatakan
bahwa variabel bebas berpengaruh terhadap variabel terikat.
2
R /K
FH = 2
(1−R )/(N−K −I )
Keterangan :
Fh = Harga F untuk garis regresi
K = Jumlah variabel independen
N = Jumlah anggota sampel
R = Koefisien korelasi ganda
26
6. Uji t
Uji statistik t digunakan untuk menguji apakah variabel independen yang
dimasukkan kemodel mempunyai pengaruh secara individual (parsial) terhadap
terhadap variabel dependen. Kriteria pengambilan keputusan dilakukan dengan
membandingkan dengan nilai probabilitas statistik dengan level signifikansi yang
telah ditetapkan peneliti sebelumnya. Peneliti ini menggunakan tingkat
signifikansi 5 persen. Dengan demikian, apabila nilai probabilitas statistik lebih
kecil dari 5 persen, maka model dapat digunakan untuk memprediksi pengaruh
variabel independen secara individual terhadap (parsial) variabel dependen
(Tungga, Saputra dan Vijaya, 2014: 122). Pengujian dilakukan dengan
menggunakan signifikansi level 0,05 (α=5%). Penerimaan atau penolakan
hipotesis dilakukan dengan kriteria :
1. Jika nilai signifikan > 0,05 maka hipotesis ditolak (koefisien regresi tidak
signifikan). Ini berarti variabel independen tidak mempunyai pengaruh secara
signifikan terhadap variabel dependen.
2. Jika nilai signifikan < 0,05 maka hipotesis diterima (koefisien regresi
signifikan). Ini berarti variabel independen mempunyai pengaruh secara
signifikan terhadap variabel dependen.
Keterangan:
t hitung = nilai t
r = nilai koefisien korelasi
n = jumlah sampel