Anda di halaman 1dari 6

IDENTITAS E-BOOK

Judul Resensi : Hidup dan Kerja yang


Membahagiakan
Pengarang : Ans Gregory da Iry
Penerbit : Gramedia Widiasarana Indonesia
Tahun Terbit : 2015
Tebal : 147 halaman
Judul Ebook Sharing : Hidup dan Kerja yang
Membahagiakan
Nama Narasumber :
Jabatan Naramber :
NIK Narasumber :
Divisi Narasumber :

SINOPSIS E-BOOK:
Buku yang berjudul Hidup dan Kerja Yang Membahagiakan secara garis besar berisi tentang
Etos Bisnis dan Etika Kerja, Karakter dan Sikap yang Menentukan Keberhasilan, Keberanian
Bertindak, Hakikat Hidup : Saling Melayani, Globalisasi dan Tantangannya, Komunikasi dan
Teknologi Informasi. Kunci sukses setiap individu dalam kedudukan sebagai pekerja mandiri
atau bagian dari suatu organisasi adalah etos bisnis dan etika kerja, kemampuan
mengembangkan sifat-sifat mulia dalam relasi antarmanusia, memiliki kreativitas, serta
keberanian untuk bertindak dan untuk berubah. Dengan hati yang tulus dan pikiran yang
positif, setiap individu dapat mengembangkan diri dalam kehidupan dan dalam kerja secara
bermartabat dan produktif sehingga meraih kebahagiaan bagi diri sendiri, keluarga, bagi
lingkungan kerja atau organisasi bahkan bagi masyarakat luas.

Tulisan-tulisan daam buku ini adalah pemaknaan hidup yang langka serta memiliki empat
dimensi, yaitu pengetahuan, pengalaman hidup, sejarah dan kecintaan pada kehidupan. Jarang
sekali sebuah buku ditulis dan dikompilasi berdasarkan ceritera kehidupan yang dialami
sendiri oleh sang penulis, namun sekaligus mampu menguak rasa cinta terhadap hidup
dengan mendasarkan pada pengetahuan yang valid, serta tidak melepaskan diri dari fakta
sejarah. Kombinasi yang langka ini menjadikan buku ini sebagai bacaan yang layak dibaca
berulang-ulang tanpa menimbulkan kebosanan. Dengan kata lain, pembaca akan selalu dapat
merefleksikan kehidupannya pada sejarah dan pengetahuan terkini tanpa merasa digurui dan
dihakimi. Buku ini lebih dari sekedar bahan bacaan, tetapi merupakan pembelajaran bagi kita
dan generasi yang akan datang.

ISI RESENSI:

BAB I: Etos Bisnis dan Etos Kerja


Etos bisnis dan etos kerja dalam buku ini dijabarkan melalui biografi seseorang yang
didalamnya berisi tentang motivasi-motivasi pribadi untuk menjadikan diri kita sebagai
pribadi terbaik yang dapat kita capai. dapat diterapkan melalui sikap sebagai berikut:
1. Why not the best? atau “Mengapa bukan yang terbaik?”
Ungkapan yang pernah menjadi slogan atau moto oleh Jimmy Carter dalam kampanye
memperebutkan kursi kepresidenan Amerika Serikat. Ungkapan ini memiliki arti yaitu
sebagai pemacu, pendorong, penggerak, serta pemberi motivasi untuk melakukan yang
terbaik. Intinya, menjadi yang terbaik.
2. Bersiul dan Berprestasi
Ungkapan ini memiliki arti yaitu mulai hari ini cobalah bekerja sambil bersiul dengan hati
yang riang gembira,kemudian lihatlah hasil pekerjaan Anda. Orang yang berkerja dengan
energi positif akan mendorong lahirnya kreativitas dan suasana kerja yang baik sehingga
hasil kerja meningkat
3. Makna Kerja bagi Kehidupan
Ungkapan ini memiliki arti yaitu kerja adalah martabat, menyenakan, memuaskan,
membawa kegembiraan dan kesedihan, menjalin hubungan, bersifat ilmiah, serta penting
bagi kelangsungan hidup. Sebagian besar waktu kita adalah untuk bekerja. Tidak heran
jika timbul pertanyaan filosofis seperti “Kita kerja untuk hidup atau hidup untuk kerja?”
4. Karyawan Perlu Mimpi
Ungkapan ini memiliki arti yaitu semua orang pernah bermimpi tentang apa saja baik hal
yang menyenangkan atau menyedihkan, tentang keberhasilan atau kegagalan, dan lain-
lain. Mimpi ini diharapkan dapat menjadi pendorong untuk mencapai keberhasilan yang
diinginkan.
5. Relevan atau jaminan pekerjaan (job security)
Ungkapan ini memiliki arti yaitu berusaha menjadi orang yang dapat diandalkan dan
dibutuhkan oleh perusahaan serta orang lain di dalamnya melalui kontribusi,
kepemimpinan, keahlian ketajaman bisnis, atau dukungan emosional yang diberikan.
6. Kebersamaan dan Produktivitas
Ungkapan ini memiliki arti yaitu sukses tidak dapat diraih hanya karena orang datang
bersama-sama atau berada di tempat yang sama saja, tetapi justru ditentukan apakah
mereka dapat bekerja sama dengan baik.
7. Benarkan Karyawan Aset Perusahaan?
Ungkapan ini memiliki arti yaitu karyawan dapat mengelola dan mendayagunakan aset
atau modal nonmanusia di perusahaan sehigga memberikan hasil yang sebesar-besarnya
bagi perusahan.

BAB II: Karakter dan Sikap Yang Menentukan Keberhasilan


Sikap yang harus kita tanamkan untuk menentukan keberhasilan adalah:
1. Kejujuran
Karakter ini dinilai penting karena dengan menanam kejujuran Anda akan menuai
kebaikan,. Kalau Anda menanam kebaikan maka akan mendapatkan banyak kawan.
Kalau Anda menanam kerendahan hati maka akan mendapat keagungan. Oleh karena itu
kita harus berhati-hati. Apa yang kita tanam sekarang akan menentukan apa yang akan
panen kemudian
2. Keuletan
Ungkapan ini memiliki arti yaitu dengan keuletan maka hidup akan lebih baik dan sesuai
yang kita harapkan. Keuletan merupakan awal dari sebuah proses untuk menjadi pribadi
lebih baik.
3. Karakter yang Menentukan Keberhasilan
Menurut buku karya John McCain bersama Mark Salter yang berjudul Character is
Destiny karakter yang menggugah dunia yaitu kejujuran, rasa hormat, kepatuhan,
keberanian, kemapuan mengendalikan diri, kelenturan atau fleksibilitas, kendali diri,
penuh harapan, cinta kasih, toleransi, pengampunan, keadilan, keingintahuan, mata yang
jeli, dan mencintai orang lain tanpa pamrih.
4. Apa Yang Membuat Anda Lebih Bahagia?
Aristoteles mengungkapkan bahwa hidup yang bahagia adalah hidup yang baik.
Sedangkan Geoffrey James mengungkapkan bahwa kebahagiaan adalah ukuran
sebenernya dari kesuksesan seseorang. Beberapa hal yang dapat meningkatkan jumlah
kebahagiaan yaitu dengan memulai setiap hari dengan harapan, ambil waktu untuk
merencanakan dan menentukan prioritas, berikan hadiah kepada setiap orang yang
ditemui, hindari pembicaraan yang sensitive dan berat sebelah, berprasangka baik kepada
orang lain, makanlah makanan yang berkualitas secara perlahan, fokus pada pekerjaan
dan terimalah hasilnya, matikan televisi saat bekerja, dan akhiri setiap hari dengan
bersyukur.
5. Sifat-Sifat Bos yang Luar Biasa
Bos yang luar biasa dapat mengerti dan memahami kebutuhan karyawannya dan
memberikan segala sesuatu untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Sifat bos tersebut adalah
sederhana, adil, rendah hati, terbuka, murah hati, sabar, dan jujur.
6. Yang Kidal, yang Berprestasi
Hal ini terjadi pada presiden Obama dan beberapa presiden lain seperti Bill Clinton,
George Bush Senior, Ronald Reagen, dan Gerald Ford. Obama merupakan tokoh yang
sangat berpengaruh karena ia adalah presiden pertama yang berasal dari Afrika-Amerika.
Saat melalukan aktivitas sehari-hari seperti menulis, menyisir rambut, dll beliau lebih
sering menggunakan tangan kiri. Menurut Wikipedia 8-15% penduduk dewasa adalah
kidal meskipun demikian para tokoh-tokoh diatas memiliki peran yang luar biasa dan
sangat signifikan bagi perkembangan peradaban, ilmu pengetahuan, kepahlawanan,
kemanusiaan, dan lain-lain.

BAB III: Keberanian Bertindak


Dalam buku ini keberanian bertindak dapat dilakukan dengan cara-cara sebagai berikut:
1. Ambil langkah pertama sekarang juga!
Semua pencapaian kita dalam hidup dan karya selalu diawali dengan keberanian
bertindak serta mengambil langkah pertama sekarang juga! Dalam hal ini juga termasuk
keberanian untuk berubah dan mencoba sesuatu yang berbeda. Selagi kita memulai
langkah pertama, maka kita akan dapat melakukan langkah-langkah selanjutnya yang
makin mendekatkan kita dengan tujuan yang ingin dicapai.
2. Cobalah sesuatu yang baru
Sebenarnya, untuk merubah diri kita agar mau mencoba sesuatu yang baru hanya perlu
dilakukan dengan cara memuka diri, mau, dan berani melakukan sesuatu yang baru
dengan cara yang berbeda. Mencoba sesuatu yang baru karena dengan hal yang baru
maka kita akan jauh lebih berkembang. Untuk berbuat sesuatu, walaupun itu kecil dan
sederhana, maka kita lakukan dengan cara yang berbeda dan benar-benar baru.
3. Berubah atau mati!
Selain itu juga berubah ke arah yang lebih baik. Seperti ungkapan yang kita sebut dalam
sehari-hari. “Hari ini harus lebih baik dari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini”.
Dari ungkapan tersebut maka kita harus berubah dan keluar dari “zona nyaman”. Karena
dengan perubahan maka kita akan menjadi pribadi yang lebih baik.

BAB IV: Hakikat Hidup Saling Melayani


1. Pelayanan Sepenuh Hati
Pelayanan atau servis merupakan bagian dari kehidupan kita sehari-hari. Dalam melayani,
kita pun dilayani. Oleh karena itu kita melakukan pelayanan sepenuh hati. Bagi
perusahaan atau organisasi, pelayanan yang unggul berarti memberikan pelayanan
melebihi yang diharapkan pembeli atau konsumen. Pelayanan sepenuh hati tidak hanya
ditujukan okepda pembeli atau konsumen saja tetapi kepada semua pihak yang
berkepentingan baik pihak internal maupun ekstenal.
2. Fokus pada Pelanggan: Antara Mang Aleng dan Matsushita-san
Dari cerita Antara Mang Aleng dan Matsushita-san dapat diketahui bahwa ikatan bisnis
dan kepuasan pelanggan merupakan hal penting untuk mempertahankan customer. Aleng
memiliki ikatan bisnis dengan pelanggannya sehingga pelanggannya tetap setia kepada
Aleng. Sedangkan Matsushita-san tidak pernah mengecewakan pelanggan dan tetap fokus
kepada apa yang diminta oleh pelanggan. Mutu suatu barang juga ditentukan oleh
pelanggan. Oleh karena itu, pelanggan dinilai sebagai faktor yang penting dalam
berbisnis.

BAB V: Globalisasi dan Tantangannya.


Globalisasi membuat dunia laksana papan catur dikarenakan dengan menyatunya globalisasi
dan kecepatan memicu perkembangan kapitalisme yang begitu cepat, atau dapat diibaratkan
sebagai turbo-kapitalisme dimana produk, jasa , berita, modal, serta tenaga kerja menemukan
tingkat mobilitas dan akselerasi yang baru. Globalisasi pada akhirnya harus bermuara pada
kesejahteraan dan kemakmuran umat manusia dan ini merupakan tugas berat dan luas yang
harus ditangani dengan penuh rasa tanggung jawab oleh para pemimpin dunia.

Ini hal besar dan penting bagi umat manusia. Untuk mengantisipasi globalisasi, ada beberapa
langkah strategis yang kita ambil.
1. Membuat daya saing bisnis kita berdasarkan pandangan 5-10 tahun kedepan, dengan
asumsi adanya dunia yang nirbatas.
2. Memanfaatkan sebaik-baiknya informasi dari berbagai sumber, terutama dari internet
yang sekarang relatif bebas biaya dan cepat.
3. Mengasumsikan bahwa kompetitor akan masuk tahun depan sehingga kita harus
mengantisipasinya dengan persiapan untuk berkompetisi mulai saat ini juga.
4. Kita memperkuat daya saing utama “lokal” yang kita miliki, yang sulit ditiru oleh
kompetitor dari “global” player.
5. Kita harus membaca tren bisnis dunia di kawasan benua yang lebih “mature” seperti
Eropa dan Amerika.

BAB VI: Komunikasi dan Teknologi Informasi.


Dalam buku ini dijelaskan bahwa komunikasi dinilai sebagai sesuatu yang sangat penting
karena hampir lebih dari separuh waktu hidup kita adalah di tempat kerja atau di lingkungan
kerja bersama rekan sekerja. Waktu lainnya kita berkomunikasi dengan orang-orang terkasih
di tengah keluarga, seperti pasangan, anak-anak, orangtua, mertua, dan sanak saudara. Selain
itu tentu saja kita juga berkomunikasi dengan masyarakat, orang-orang di luar keluarga, atau
rekan sekerja.

Komunikasi yang efektif di tempat atau lingkungan kerja sangatlah penting. Hal ini karena
kita sebagai mahluk sosial memang selalu berkomunikasi hampir setiap saat, terutama ketika
sedang bekerja. Kita sering kali harus berkomunikasi dengan rekan di sebelah kita, dengan
atasan, dengan tamu atau pihak lain, yang berkaitan dengan urusan pekerjaan. Komunikasi
yang efektif di lingkungan kerja yaitu komunikasi harus berlangsung dua arah, sopan dalam
tingkah laku, dan dengan tata cara yang sesuai dan tepat waktu dan tempatnya. Tetapi di era
modern sekarang ini dan adanya teknologi informasi yang begitu pesat komunikasi
kebanyakan melalui jejaring sosial sehingga kita enggan sosialisasi secara langsung. Dengan
adanya teknologi informasi seperti dengan adanya aplikasi Facebook, Instagram, Twitter, dan
lain lain maka akan ada dampak positif dan negatif. Dampak positifnya yaitu mempercepat
kita dalam bekerja, karena membludaknya informasi. Dampak negatifnya adalah kurangnya
sosialisasi antara orang satu dengan lainnya.

Anda mungkin juga menyukai