LANDASAN TEORI
Armando dalam Verdia (2012 : 21) menjelaskan, bahwa game online adalah
sebagai salah satu bentuk dari komunitas permainan digital yang digemari dan
berkembang cukup pesat dan sebuah fasilitas yang sedang menjamur serta game
online tersebut tempat bermain maya yang memukau para konsumen dengan
memberikan tingkat kompetensi interaksi sosial dan dorongan psikologis yang
lebih luas. Berdasarkan pengertian di atas, disimpulkan bahwa game online adalah
suatu bentuk berbagai permainan online yang dimainkan atau melibatkan invidu
atau sekelompok orang dengan aturan tertentu. Game online merupakan
permainan media jasa internet yang tujuannya untuk menghibur diri sehingga ada
yang menang dan ada yang kalah dalam permainannya.
Faktor yang menyebabkan siswa malas belajar menurut musbikin (2009: 9) adalah
faktor dari dalam diri (intrinsik) dan faktor dari luar diri (ekstrinsik). Rasa malas
yang timbul dalam diri anak dapat disebabkan tidak adanya motivasi diri. Selain
itu, kelelahan dalam beraktivitas dapat berakibat menurunnya kekuatan fisik dan
melemahnya kondisi psikis. Faktor dari luar diri anak (ekstrinsik) atau faktor
eksternal, disebabkan karena tidak adanya dukungan dari orangtua, faktor
kemiskinan, lingkungan yang tidak nyaman, dan fasilitas yang tidak mendukung.
Menurut Aziz (2006: 29) malas berbeda dengan lamban. Anak lamban, masih
memiliki kemauan untuk melakukan sesuatu walaupun lama dalam prosesnya,
sedangkan anak malas cenderung menunjukan tidak adanya kemauan. Rasa malas
dalam belajar dapat berupa tidak mengerjakan pekerjaan rumah (PR), malas
belajar pelajaran sekolah, menunda-nunda pekerjaan, bahkan tidak mengikuti
pembelajaran dikelas.
3. Jam Pelajaran
Jam pembelajaran atau Learning Hours (LH) merupakan semua kegiatan
pembelajaran terencana yang berujung pada teraihnya capaian pembelajaran
(learning outcome) suatu program atau kualifikasi. Jam pelajaran bagi siswa
adalah jam untuk mempelajari pelbagai pelajaran: matematika, sejarah, ekonomi,
pendidikan, agama, bahasa, dan seni musik. Waktu adalah pelajaran-pelajaran itu.
Siswa dan jam pelajaran yang telah terpogram telah membentuk diri para murid.
Murid adalah sekumpulan mata pelajaran yang berjalan, bertumbuh, dengan
waktu tertentu. Penambahan jam pelajaran adalah penambahan pelajaran ke dalam
diri siswa, yang berarti waktu turut menentukan kecerdasan seseorang. Memang
betul, penambahan jam pelajaran dapat menumbuhkan kecerdasan
(https://budiawandwisantoso.wordpress.com/2016/04/15/jam-pelajaran/).
BAB III
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Tabel 1. Data siswa yang malas belajar karena bermain game online
No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
1 Sangat Tidak Setuju 0 0
2 Tidak setuju 20 20
3 Netral 10 10
4 Setuju 30 30
5 Sangat setuju 40 40
Jumlah 100 100
Berdasarkan tabel 1, dapat diketahui bahwa dari 100 siswa/siswi yang malas
belajar, 40 orang menyatakan sangat setuju, 30 orang menyatakan setuju, 10 orang
menyatakan netral, dan 20 orang menyatakan tidak setuju. Banyak siswa yang
berpendapat setuju bahwa siswa/siswi menjadi malas belajar karena sebagian
waktu mereka digunakan untuk bermain game online.
Tabel 2. Data siswa yang malas belajar karena bosan
No Alternatif Jawaban Frekuensi Persentase
1 Sangat Tidak Setuju 0 0
2 Tidak setuju 10 10
3 Netral 40 40
4 Setuju 25 25
5 Sangat setuju 25 25
Jumlah 100 100
Berdasarkan tabel 1, dapat diketahui bahwa dari 100 siswa/siswi yang malas
belajar, 25 orang menyatakan sangat setuju, 25 orang menyatakan setuju, 40 orang
menyatakan netral, dan 10 orang menyatakan tidak setuju. Banyak siswa yang
berpendapat setuju bahwa siswa/siswi menjadi malas belajar karena bosan.
Banyak faktor yang menyebabkan siswa mudah bosan ketika belajar.
4.2 Pembahasan
1. Cara mengatasi kecanduan game online
Apabila sudah kecanduan game online, berikut ini adalah beberapa cara yang bisa
digunakan untuk mengatasi masalah tersebut:
a) Membatasi waktu bermain game
Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mencegah sekaligus mengatasi
masalah kecanduan game online adalah dengan membatasi waktu bermain,
misalnya hanya 1 jam per hari. Adanya jadwal yang teratur dapat membantu
Anda membagi waktu antara bermain game dan menyelesaikan kewajiban
lain. Jika perlu, buatlah catatan pengingat atau alarm di ponsel agar tidak
terlalu lama bermain game.
b) Mencari hobi baru
Untuk mengurangi obsesi terhadap game yang sering dimainkan, carilah hobi
baru misalnya bermain alat musik, melukis, berolahraga, atau membaca buku.
Aktivitas tersebut bisa digunakan untuk mengalihkan perhatian Anda dari
layar ponsel atau komputer. Tak hanya baik untuk mengurangi
kecanduan game online, olahraga rutin juga dapat menjaga tubuh tetap sehat
dan fit, serta mencegah dan meringankan masalah kesehatan karena terlalu
sering bermain game, misalnya nyeri punggung.
c) Meletakkan perangkat game di luar kamar tidur
Untuk mengatasi kecanduan game online, sebaiknya letakkan perangkat yang
digunakan untuk bermain, seperti ponsel, komputer, atau konsol game, di luar
kamar tidur. Dengan demikian, Anda dapat mengurangi waktu bermain karena
tidak ada perangkat bermain di dekat Anda.
d) Menjalani psikoterapi
Jika cara-cara di atas tidak berhasil mengatasi masalah kecanduan game online
yaitu dengan berkonsultasi ke psikolog atau psikiater. Untuk mengatasi
masalah tersebut, dokter atau psikolog mungkin akan memberikan psikoterapi.
Salah satu teknik yang dapat dilakukan untuk mengatasi gangguan
kecanduan game online adalah terapi kognitif perilaku atau cognitive
behavioral therapy (CBT) (https://www.alodokter.com/ini-ciri-ciri-kecanduan-
game-online-dan-cara-mengatasinya)
Adapun hasil penelitian oleh Agustin (2009: 9) terhadap dampak dari kejenuhan
belajaradalah menjadi suka marah-marah, susah tidur, tidak perduli terhadap tugas
sekolah, mudah tersinggung, sering gelisah dan merasa rendah diri. Kejenuhan
belajar jika dibiarkan dalam waktu yang lama dapat mengakibatkan memburuknya
kondisi psikologis siswa yang bisa mempengaruhi kualitas diri siswa. Ketika
siswa mengalami situasi atau kondisi yang menimbulkan kejenuhan belajar,
secara alamiah mereka akan berusaha untuk mengatasinya dengan menggunakan
sejumlah perilaku tertentu baik secara positif maupun negatif. Banyak faktor yang
berkontribusi terhadap kejenuhan belajar siswa, tetapi secara khusus kejenuhan
belajar yang dialami berkaitan dengan manajemen waktu, interaksi dengan guru,
penyesuaian dengan lingkungan sekolah, dan kurangnya dukungan.
Hal yang dapat memicu siswa mengalami kejenuhan belajar, siswa yang
mengalami kejenuhan belajar dapat diprediksi berasal dari proses belajar untuk
menghadapi ujian serta kompetisi yang ketat di kelas serta kemampuan untuk
menguasai materi yang banyak dalam waktu yang singkat. Kejenuhan belajar
dapat berasal dari situasi yang monoton, kebisingan pada saat belajar, tugas
terlalubanyak, harapan yang tinggi, kurang adanya kontrol, tekanan yang tinggi,
tidak dihargai, diacuhkan, kehilangan kesempatan, atauran yang membingungkan,
tuntutan yang saling bertentangan, dan deadline tugas. Kejenuhan belajar dapat
melanda siswa apabila siswa telah kehilangan motivasi dan kehilangan kosolidasi
salah satu tingkat keterampilan tertentu sebelum siswa tertentu sampai pada
tingkat keterampilan berikutnya.
DAFTAR PUSTAKA
https://budiawandwisantoso.wordpress.com/2016/04/15/jam-pelajaran/
https://repository.ump.ac.id/1344/3/BAB%20II.pdf
https://www.alodokter.com/ini-ciri-ciri-kecanduan-game-online-dan-cara-
mengatasinya
Imam Musbikin. 2009. Mengapa Anakku Malas Belajar Ya?. Yogyakarta: DIVA
Press.