Anda di halaman 1dari 11

KESADARAN DIRI

KELEMAHAN DAN KELEBIHAN DIRI SENDIRI

DISUSUN OLEH:

WILDAN ALFY SYAHRY

173112706410265

UNIVERSITAS NASIONAL

TEKNIK INFORMATIKA
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa,karena atas rahmat dan
karunianya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun judul
dari makalah ini adalah “Kelemahan dan Kelebihan Diri Sendiri”. Makalah ini di susun untuk
memenuhi salah satu tugas mata kuliah Keterampilan Berkomunikasi.

Pada kesempatan ini penyusun mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen
mata kuliah keterampilan berkomunikasi Bapak Prof. Dr. Iskandar Fitri S.T M.T yang telah
memberikan tugas terhadap penyusun. Penyusun juga ingin mengucapkan terima kasih kepada
pihak-pihak yang turut membantu dalam pembuatan makalah ini yang tidak bisa penyusun
sebutkan satu persatu.

Penyusunan makalah ini jauh dari sempurna. Dan ini merupakan langkah yang baik dari studi
yang sesungguhnya. Oleh karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan penyusun, maka
kritik dan saran yang membangun senantiasa penyusun mengharapkan semoga makalah ini
dapat berguna bagi penyusun pada khususnya dan pihak lain yang berkepentingan pada
umumnya.

Jakarta, November 2018

Penyusun

1
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pemahaman diri yang objektif akan membuat seseorang mengerti akan dirinya,
termasuk kelemahan dan kelebihan yang dimiliki serta bisa bersikap positif dalam
menanggapi kelemahan dan kelebihan yang ada. Menurut Loekmono (dalam Kartono,
1985) tujuan mengenal dan memahami diri sendiri bukannya untuk membuat orang
menjadi kecewa setelah mengetahui bagaimana kepribadian dirinya, tetapi diharapakan
agar setelah mengenal dan memahami dirinya sendiri seseorang dapat menerima kenyataan
yang ada lalu berusaha dengan yang ada pada dirinya untuk mengembangkan pribadinya
agar sehat dan memiliki karakteristik yang positif. Dan menghargai diri sendiri dan orang
lain, tidak lepas dari kehidupan kita di dunia ini,dimana-mana kita menemukan makna
menghargai. Menghargai teman bermain, menghargai guru-guru di sekolah, menghargai
orang lain walaupun tidak di kenal, yang paling utama adalah menghargai orang tua. Kita
harus belajar saling menghargai satu sama lain, memberikan nilai baik pada karya-karya
orang lain, bagaimana perkataan atau sikap kita terhadap orang lain, tidak dapat diulang
kembali.

B. Tujuan
1. Arti dan pentingnya tujuan hidup.
2. Kekurangan dan kelebihan dalam mencapai tujuan hidup.
3. Kiat-kiat mengatasi kekurangan dan meningkatkan kelebihan.

C. Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan ini adalah untuk menambah pengetahuan dan juga pemahaman
terhadap diri dan orang lain. Hal itu terdiri dari pemahaman menenai apa, bagaimana, serta
upaya yang dibutuhkan dan diperlukan pada tahap mengenal, memahami dan juga
menghargai diri sendiri dan orang lain. Sehingga dengan pengetahuan yang kita miliki, kita
akan lebih mengenal dan menghargai diri kita sebagai individu serta orang lain sebagai
individu yang unik secara holistic.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Arti dan pentingnya tujuan hidup


1. Pengertian

Tujuan utama penciptaan manusia adalah agar manusia itu mengabdi kepada Allah
artinya sebagai hamba Allah agar menuruti apa saja yang diperintahkan oleh Allah swt.
Hidup menurut konsep islam bukan hanya kehidupan duniawi semata, tetapi berkelanjutan
sampai pada kehidupan ukhrowi (alam akherta). Dan apa yang kita lakukan selama di
dunia, maka itulah yang akan kita petik di akherat nanti.

Hidup di dunia ini merupakan terminal dari perjalanan kehidupan manusia yang panjang,
mulai dari alam arwah, alam arham, alam dunia, alam barzakh dan berakhir di alam akherat.
Dan untuk bisa berakhir dengan happy ending salah satunya adalah dengan mendapat ridho
dari Allah SWT. Dan inilah yang menjadi tujuan hidup manusia yaitu mencari ridho Allah
SWT. yang direalisasikan dalam bentuk perjuangan menjalankan tugas dan fungsi
gandanya tersebut.

Sebagian besar dari kita memiliki tujuan hidup/arti hidup masing-masing. Tujuan-tujuan
hidup ini mungkin menjadi seorang dokter, menjadi kaya dan terkenal atau mewakili negara
dalam bidang tertentu. Apapun tujuannya, bagi sebagian besar dari kita, banyak tujuan
tersebut lebih dominan bersifat duniawi. Sistem-sistem pendidikan kita yang ada telah
tertata untuk membantu kita mengejar tujuan-tujuan duniawi itu. Sebagai orang tua kita
juga menanamkan tujuan hidup duniawi yang sama pada anak-anak kita dengan mendorong
mereka untuk belajar dan masuk dalam profesi-profesi yang memberikan mereka manfaat
keuangan lebih banyak dibandingkan dengan profesi kita sendiri.

Seseorang mungkin bertanya, “Bagaimana tujuan-tujuan hidup duniawi ini bisa sejalan
dengan tujuan hidup spiritual dan alasan untuk kelahiran kita di Bumi?”

3
Jawabannya cukup sederhana. Kita berjuang untuk tujuan-tujuan duniawi terutama karena
mencari kepuasan dan kebahagiaan. Upaya untuk mencapai ‘kebahagiaan puncak dan
kekal’ tersebut pada hakekatnya merupakan apa yang mendorong semua tindakan kita.
Namun, setelah kita mencapai tujuan-tujuan duniawi kita, kebahagiaan dan kepuasaan yang
dihasilkan hanya bertahan sebentar saja, kemudian kita mengejar mimpi selanjutnya untuk
diraih.

2. Pentingnya tujuan hidup

Hidup yang diberikan kepada kita adalah sebuah anugerah yang patut disyukuri.
Salah satu cara bersyukur adalah dengan melakukan semua hal dengan sebaik-baiknya yang
kamu bisa. Untuk melakukan hal-hal terbaik dalam hidupmu kamu harus memiliki tujuan
hidup. Kamu harus tahu apa yang sebenarnya ingin kamu capai dalam hidup. Adanya
tujuan hidup akan membuatmu menjadi manusia yang berharga karena kamu tahu
apa yang kamu inginkan dan kamu akan berjuang untuk mendapatkannya.

1. Hidupmu akan lebih terarah. Arah hidupmu akan terlihat jelas ketika kamu telah
menentukan tujuanmu dalam hidup.

2. Kamu bisa menentukan skala prioritasmu. Skala prioritas dengan mudah kamu
tentukan. Kamu bisa jadi bisa menilai mana hal-hal yang penting dan berharga untuk kamu
lakukan dalam hidupmu dan mana yang tidak.

3. Kamu akan mengerti bagaimana rasanya berjuang. Sudah pasti kamu akan
berjuang untuk mencapai tujuanmu. Manisnya keberhasilan akan kamu rasakan ketika telah
berjuang.

4. Kamu akan selalu bersyukur atas apa yang diberikan Tuhan padamu. Rasa syukur
tak akan pernah lepas darimu karena kamu tahu Tuhan telah menganugerahkan hidup yang
berharga untukmu.

5. Kamu akan menjadi pribadi yang penuh semangat. Semangat akan selalu
membara di jiwamu karena kamu mengerti ada hal penting di depan sana yang ingin kamu
raih.

6. Kamu bisa menjadi sumber inspirasi bagi orang lain. Kamu yang penuh semangat
dan punya tujuan yang jelas dalam hidupmu bisa menginspirasi orang lain. Mereka bisa
jadi akan mengikuti jejakmu.

4
B. Kekurangan dan kelebihan dalam mencapai tujuan hidup
1. Menentukan tujuan hidup
Hampir semua orang punya impian hidup, yaitu sebuah visi tentang siapa mereka
atau apa yang ingin mereka wujudkan di kemudian hari. Setidaknya, setiap orang
memiliki minat dan pandangan hidup yang menentukan apa yang ingin ia dapatkan
dalam hidupnya. Meskipun demikian, menetapkan tujuan yang ingin Anda capai dalam
beberapa tahun mendatang adakalanya terasa cukup menantang. Mungkin Anda
bingung harus mulai dari mana, apalagi jika keinginan Anda rasanya tidak mungkin
tercapai. Tetapi, dengan persiapan yang baik, Anda bisa menetapkan tujuan hidup yang
menyenangkan untuk diperjuangkan dan dicapai.
Pikirkan apa yang Anda inginkan. Banyak orang yang belum tahu secara jelas
apa yang mereka inginkan dalam hidup mereka. Pada langkah pertama ini, Anda
harus mengubah ide tentang “kebahagiaan” atau “keamanan” menjadi hal-hal
yang ingin Anda lakukan.
Siapkan bolpoin dan kertas lalu mulailah menulis hal-hal yang Anda anggap
penting dalam hidup Anda. Untuk saat ini, tidak apa-apa jika Anda menulis hal-hal
yang umum, tetapi jangan yang samar-samar.
Contohnya, jika kata pertama yang muncul dalam pikiran Anda adalah
“kebahagiaan”, tidak apa-apa. Tetapi, coba jelaskan apa arti “kebahagiaan” bagi Anda?
Seperti apa kehidupan yang bahagia menurut Anda?

Tulislah tentang diri sendiri. Salah satu cara menjelaskan hal yang umum agar
menjadi lebih spesifik adalah dengan menulis tentang diri sendiri. Mulailah
dengan mengenali kepribadian dan minat Anda untuk mengetahui apa hal-hal
yang penting bagi Anda.
Tulislah cara Anda menikmati waktu luang. Mulailah mencari inspirasi dengan
menulis semua kegiatan yang Anda sukai dan apa yang membuat Anda senang.
Jangan membatasi hanya pada kegiatan atau pengalaman yang Anda anggap
bermanfaat atau “baik untuk dilakukan”. Tujuan dari mencari inspirasi adalah untuk
mengumpulkan ide sebanyak mungkin yang bisa saja berguna dalam proses
selanjutnya.

5
Tulislah hal-hal yang Anda sukai dan/atau ingin Anda pelajari lebih jauh. Apakah
Anda menyukai sains? Sastra? Musik? Salah satunya mungkin merupakan impian
hidup Anda.
Tulislah aspek apa dari diri sendiri yang ingin Anda kembangkan. Apakah Anda
ingin mengembangkan keterampilan untuk menjadi pembicara publik? Menjadi
penulis? Menjadi fotografer? Semua ini juga bisa menjadi impian hidup Anda.

Bayangkan masa depan Anda. Cobalah membayangkan seperti apa masa


depan Anda. Ajukan pertanyaan kepada diri sendiri agar Anda bisa
mendapatkan gambaran yang lebih detail. Contohnya, bayangkan Anda ingin
membuat keputusan karier jangka panjang. Coba ajukan beberapa pertanyaan
berikut:
Jam berapa Anda ingin bangun pagi setiap hari?
Anda ingin tinggal di mana? Di kota? Di pinggir kota? Di luar negeri?
Siapa saja yang ada di rumah saat Anda bangun pagi? Apakah Anda ingin
berkeluarga? Jika ya, tempat kerja yang lokasinya jauh dari rumah mungkin bukan
pilihan yang tepat.
Berapa penghasilan yang Anda inginkan?
Jawaban atas pertanyaan tadi mungkin belum cukup untuk memilih pekerjaan
tertentu yang Anda impikan, tetapi Anda bisa menggunakannya sebagai panduan.

Tentukan tujuan yang spesifik. Setelah mencari inspirasi, tentunya Anda


sudah mendapatkan ide tentang apa yang Anda inginkan dalam hidup. Bahkan
mungkin ada beberapa keinginan! Sekarang, nyatakan keinginan Anda secara
spesifik.
Contohnya, saat ini mungkin timbul gagasan bahwa Anda ingin menjadi
ilmuwan. Awal yang baik! Tetapi, coba pikirkan, apa bidang ilmu yang Anda inginkan.
Apakah Anda ingin menjadi ahli kimia? Ahli fisika? Ahli astronomi?
Tentukan tujuan yang paling spesifik. Bayangkan Anda sudah memilih jalan
hidup yang paling tepat dengan menjadi ahli kimia. Sekarang, ajukan pertanyaan
kepada diri sendiri apa yang ingin Anda lakukan di bidang ini. Apakah Anda ingin
bekerja di perusahaan pribadi untuk mengembangkan produk baru? Atau, apakah Anda
ingin mengajar ilmu kimia di universitas?

6
Pikirkan alasannya. Saat ini, mungkin Anda akan menghadapi beberapa
pertentangan besar terhadap tujuan hidup Anda. Ujilah satu per satu dan ajukan
pertanyaan kepada diri sendiri: “Mengapa aku memilih tujuan ini?” Jawaban
yang muncul bisa saja mengubah tujuan yang sudah Anda tentukan tadi.
Contohnya, katakan Anda sudah memutuskan ingin “menjadi ahli bedah”. Anda
juga sudah bertanya mengapa dan jawabannya, karena ahli bedah berpenghasilan besar
dan dihormati. Alasan tersebut memang baik. Tetapi, jika Anda memutuskan hanya
karena alasan tersebut, ada pekerjaan lain yang sama baiknya. Anda harus banyak
belajar agar bisa menjadi ahli bedah. Pekerjaan ini akan menuntut Anda bekerja tanpa
jadwal kerja yang tetap. Jika alasan ini kurang menarik, coba pertimbangkan rencana
lain agar Anda bisa mencapai tujuan yang hasilnya sama dalam hal kekayaan dan
penghargaan.

Dalam hal ini tujuan penulis dalam jangka pendek adalah ingin menempati senior
level pada tempatnya bekerja, yaitu sebagai Senior Project Manager.

2. Kekurangan diri dalam mencapai tujuan hidup dan cara mengatasinya


a) Background Pendidikan, diperlukan latar belekang pendidikan yang memadai
untuk menempati senior level pada posisi tertentu.
Cara Mengatasinya: melanjutkan kuliah untuk mendapatkan gelar S1 dan
parallel mengikuti program keprofesionalan yaitu PMP (Project Management
Profesional.
b) Kurang dalam meyakinkan orang lain, ketika menepmati senior level sebagai
senior project manager, maka dituntut untuk bisa meyakinkan para stakeholder
tentang project yang sedang dikerjakan.
Cara mengatasinya: belajar dari tokoh yang telah sukses dalam
menyampaikan pendapatnya / gagasannya kepada public, serta mengambil
contoh dari project yang sama yang telah berjalan sukses.
c) Sifat ragu-ragu, keragu-raguan ini sering dating ketika menentukan sebuah
pilihan / mengambil keputusan, sebagai seorang senior project manager maka
dituntut agar bisa mengambil keputusan dengan tepat.
Cara Mengatasinya: Belajar dari senior lainnya yang telah berpengalaman
dalam mengambil keputusan

7
3. Meningkatkan kelebihan diri dalam rangka mencapai tujuan hidup

a) Paham dengan bidangnya secara praktek, salah satu kelebihan saya adalah
paham dengan bidang saya secara praktek, hal ini dikarenakan saya banyak
berinteraksi dengan project manager lainnya dai perusahaan tempat saya
bekerja.
Cara meningkatkannya: yaitu dengan menggabungkan teori yang didapat dari
kuliah / program PMP dan praktek yang didapat dari tempat bekerja.

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Mengenal diri merupakan salah satu ciri khas manusia, sebagai makhluk istimewa,
terutama karena memiliki akal budi dan kehendak bebas. Mengenal diri: suatu keberhasilan
memahami hal-hal yang penting tentang diri sendiri dan orang lain, yang membantu dalam
usaha membangun sikap baik dan positif, mau menerima dan mengembangkan diri sendiri
dan orang lain. Utamanya: mengenal kepribadian, watak dan temperamen, bakat dan
potensi, serta dapat memetakan diri sendiri perihal kekuatan dan kelemahan.
Penerimaan diri merupakan sikap positif terhadap dirinya sendiri, ia dapat menerima
keadaan dirinya secara tenang, dengan segala kelebihan dan kekurangannya. Mereka bebas
dari rasa bersalah, rasa malu, dan rendah diri karena keterbatasan diri serta kebebasan dari
kecemasan akan adanya penilaian dari orang lain terhadap keadaan dirinya.
Menghargai adalah suatu sikap menghormati dan menjaga diri sendiri, tidak
membiarkannya terlantar dan menjadi beban orang lain, serta tidak membiarkannya,
diperalat atau dimanipulasi oleh orang lain.

B. Saran
Dengan disusunnya makalah ini mengharapkan kepada semua pembaca agar dapat
menelaah dan memahami apa yang telah tertulis dalam makalah ini sehingga sedikit banyak
bisa menambah pengetahuan pembaca mengenai mengenal, menerima dam menghargai
diri sendiri dan orang lain. Di samping itu kami juga mengharapkan saran dan kritik dari
para pembaca sehingga kami bisa menjadi lebih baik pada makalah kami dikemudian hari.

9
DAFTAR PUSTAKA

Nurmuharimah, Saniyanti. (2007). Get Smart PKN. Bandung: Grafindo Media Pratama

Abdurrohman, Yusuf. (2013). Penerimaan diri Apa Adanya Adalah Modal. Diambil dari
http://www.yusufabdurrohman.com/2013/04/penerimaan-diri-apa-adanya-adalah-
modal.html. Pada tanggal 10 Oktober 2014.
Hall, Calvin S. & Lindzey, Gardner. (2001). Teori-Teori Holistic. Yogyakarta: Kanisus Media
Sumartono. (2004). Komunikasi Kasih Sayang. Jakarta: Gramedia

Azizah, Ima. (2012). Mengenal Diri Sendiri.


Diambil dari http://iimazizah.wordpress.com/2012/10/22/mengenal-diri-sendiri/ . Pada
tanggal 10 Oktober 2014.

10

Anda mungkin juga menyukai