Re Design Kemasan Donat Bomboloni UMKM Ardana Food
Re Design Kemasan Donat Bomboloni UMKM Ardana Food
Dosen Pengampu :
Saeful Imam, MT
Rachmadita Dwi Pawestri, M.Ds
Wanda Kusuma
Disusun Oleh :
Galih Tri Nugroho (
Hasna Maryam (
Ilhan Atthoriq
Nadia Nur Rizkiani (2206411015)
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas berkat dan rahmat-Nya,
penulis dapat menyelesaikan makalah Proyek Berbasis Lapangan (PBL) dengan
judul "Re Design Kemasan Donat Bomboloni UMKM Ardana Food". Makalah ini
disusun sebagai salah satu tugas mata kuliah Desain Grafis Kemasan dan Pasca
Produksi, di Program Studi Teknologi Industri Cetak Kemasan Politeknik Negeri
Jakarta.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan
memberikan dukungan dalam penyusunan makalah ini, khususnya kepada:
- Dosen pengampu mata kuliah Desain Grafis Kemasan Ibu Rachmadita Dwi
Pawestri, M.Ds dan ibu Wanda Kusuma, yang telah memberikan bimbingan dan
arahan dalam penyusunan makalah ini.
- Dosen pengampu mata kuliah Pasca Produksi Bapak Saeful Imam, MT yang
telah memberikan bimbingan dan arahan dalam penyusunan makalah ini.
- Pemilik Ardana Food, yang telah memberikan informasi dan data tentang produk
dan perusahaan mereka.
- Teman-teman sekelas dan kelompok, yang telah memberikan motivasi dan
inspirasi dalam pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dan
membutuhkan perbaikan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari pembaca. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
penulis dan pembaca, serta dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu
desain grafis dan industri grafika di Indonesia.
Penulis
ABSTRAK
Kata kunci: desain grafis, kemasan, donat, Ardana Food, daya saing, brand awareness
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................2
ABSTRAK..............................................................................................................3
DAFTAR ISI...........................................................................................................4
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................5
BAB I......................................................................................................................6
1.1 Latar Belakang..............................................................................................6
1. 2 Tujuan..........................................................................................................7
BAB II....................................................................................................................8
2.1 Desain Grafis.................................................................................................8
2.2 Desain Kemasan.............................................................................................8
2.3 Proses Produksi.............................................................................................9
2.4 Pasca Produksi.........................................................................................10
BAB III.................................................................................................................11
3.1 Identifikasi Produk......................................................................................12
3.2 Riset Produk................................................................................................14
3.3 Brainstorming..............................................................................................17
3.4 Tahap kreatif..............................................................................................20
3.5 Tahap cetak.................................................................................................27
BAB IV.................................................................................................................32
4.1 Kesimpulan..................................................................................................32
4.2 Saran...........................................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................34
DAFTAR GAMBAR
BAB I
PENDAHULUAN
Donat adalah salah satu jenis makanan ringan yang populer di Indonesia.
Donat memiliki bentuk bulat dengan lubang di tengah, dan biasanya ditaburi
dengan gula, cokelat, selai, atau topping lainnya. Donat dapat dikonsumsi kapan
saja, baik sebagai sarapan, camilan, maupun hidangan penutup. Donat juga
memiliki berbagai varian rasa, mulai dari yang manis, asin, hingga pedas.
Salah satu varian donat yang sedang tren di Indonesia adalah donat
bomboloni. Donat bomboloni adalah donat yang berasal dari Italia, yang memiliki
bentuk bulat tanpa lubang, dan diisi dengan krim, selai, atau cokelat. Donat
bomboloni memiliki tekstur yang lembut, empuk, dan gurih, serta rasa yang kaya
dan nikmat. Donat bomboloni menjadi favorit banyak orang karena memiliki rasa
yang berbeda dari donat biasa.
1. 2 Tujuan
Desain kemasan adalah salah satu jenis desain grafis yang berkaitan
dengan pembuatan kemasan untuk produk tertentu. Kemasan adalah benda yang
digunakan untuk melindungi, menyimpan, mengangkut, atau menampilkan
produk (Stewart, 2013). Kemasan memiliki fungsi yang penting, baik bagi
produsen maupun konsumen. Bagi produsen, kemasan dapat membantu dalam hal
distribusi, penyimpanan, dan promosi produk. Bagi konsumen, kemasan dapat
membantu dalam hal informasi, kenyamanan, dan kepuasan produk (Stewart,
2013).
Desain kemasan adalah proses kreatif yang melibatkan aspek-aspek seperti
bentuk, ukuran, bahan, warna, tipografi, gambar, logo, slogan, dan informasi
produk (Stewart, 2013). Desain kemasan harus mempertimbangkan faktor-faktor
seperti tujuan, produk, pasar, kompetitor, regulasi, dan lingkungan. Desain
kemasan harus mampu menampilkan identitas dan karakteristik produk dengan
baik, serta menarik perhatian dan minat konsumen (Stewart, 2013).
Desain kemasan memiliki beberapa prinsip dasar yang harus diperhatikan oleh
desainer, yaitu: kesesuaian, kesederhanaan, kejelasan, keunikan, dan keterbacaan
(Stewart, 2013). Prinsip-prinsip ini membantu desainer untuk membuat kemasan
yang sesuai dengan produk, mudah dipahami, jelas menyampaikan pesan, berbeda
dari kompetitor, dan mudah dibaca oleh konsumen (Stewart, 2013).
Pasca produksi adalah tahap akhir dalam proses produksi cetak kemasan,
yang meliputi berbagai aktivitas seperti pemotongan, lipatan, pengeleman,
pelapisan, stempel, dan lain-lain. Tujuan dari pasca produksi adalah untuk
memberikan bentuk, fungsi, dan estetika yang sesuai dengan kebutuhan dan
harapan konsumen. Pasca produksi juga berpengaruh terhadap kualitas, biaya, dan
waktu pengiriman produk cetak kemasan.
BAB III
HASIL & PEMBAHASAN
Gambar 1. Flowchart
3.1 Identifikasi Produk
PROJECT BACKGROUND:
Produk saya donat klasik dan donat bomboloni, selama ini hanya menggunakan dus kraft saja..
ingin memiliki kemasan yang menarik agar dapat menggaet customer. Desain kemasan saat ini
belum dapat menjadi desain yang mudah diingat oleh konsumen. Oleh karena itu, agar dapat
meningkatkan penjualan dan mudah di ingat oleh masyarakat
PRODUCT KNOWLEDGE:
Untuk bomboloni dijual dengan harga 40k per dus isi 8 pcs dengan 4 varian rasa.
Bersertifikat halal.
Komposisi :
Tepung
Telur
Susu cair
Maizena
Susu bubuk
Ragi
Butter
Garam
COMPETITORS INFORMATION:
Lunas Doughnuts, Salah satu gerainya berlokasi di Mall Kota Kasablanka Food Society lantai
UG. Gerainya hanya menyediakan layanan take away saja. Lunas donat menawarkan aneka
topping yang menarik terdapat 15 varian bomboloni seperti OG Chocolate, Vanilla Sky, Red
Velvet Heaven, Milo Memories, Speculaas Dreamin', hingga Ham & Cheese Croquettes.
Dengan harga satuan Rp. 13.000-an. Ada juga harga per paket yang lebih terjangkau Rp
78.000 - Rp 156.000 dengan isian setengah lusin (6 buah) dan 1 lusin (12 buah) dan juga
terdapat paket 'Signature A' seharga Rp 78.000 isi 6 buah. Paket ini terdiri dari varian red
velvet, vanilla sky, speculaas dreamin', salty cheese meal, triple choco, dan milo memories.
OBJECTIVES:
Logo Usaha
Logo Halal
Instagram
Check box variant
DESIGN TONE AND MANNER:
Metode yang kami gunakan pada riset produk donat bomboloni Ardana
Food dengan analisis SWOT. Analisis SWOT adalah metode untuk
mengidentifikasi kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman yang dihadapi oleh
Ardana Food dalam menjalankan usahanya. Analisis SWOT dapat membantu
Ardana Food untuk mengetahui posisi dan kondisi usahanya saat ini, serta untuk
merumuskan strategi dan rencana aksi yang sesuai dengan tujuan usahanya
(Kotler & Keller, 2016).
3. Merumuskan strategi dan rencana aksi yang sesuai dengan hasil analisis
SWOT, dengan mempertimbangkan tujuan, sumber daya, dan kemampuan
Ardana Food. Strategi dan rencana aksi ini dapat berupa tindakan-tindakan
yang harus dilakukan oleh Ardana Food untuk memanfaatkan kekuatan
dan peluang, mengatasi kelemahan dan ancaman, atau mengubah
kelemahan dan ancaman menjadi kekuatan dan peluang (Kotler & Keller,
2016).
Berikut ini adalah matriks SWOT yang dibuat berdasarkan data dan informasi
yang dikumpulkan:
STRENGHT WEAKNESS
Produk donat bomboloni yang memiliki Kemasan produk yang hanya menggunakan
berbagai varian rasa, seperti coklat, vanila, dus kraft yang sederhana, tanpa desain yang
kopi, dan keju. menarik.
Harga produk yang terjangkau, yaitu Rp Kurangnya promosi dan pemasaran produk,
40.000 per dus isi 8 buah, dengan 4 varian
rasa. baik secara online maupun offline.
Oleh karena itu, strategi dan rencana aksi yang dapat dirumuskan
berdasarkan hasil analisis SWOT adalah sebagai berikut:
1. Mindmap
Gambar 2. Mindmap
2. Moodboard
3. Sketsa
1. Technical Drawing
3) Dimensi
Dimensi memberikan ukuran objek atau bagian dari objek secara
akurat. Dimensi dapat diberikan dalam bentuk panjang, lebar,
tinggi, atau dimensi geometris khusus lainnya.
4) Proyeksi
Beberapa teknik proyeksi, seperti proyeksi ortografis, digunakan
untuk merepresentasikan objek tiga dimensi dalam bentuk dua
dimensi. Ini membantu dalam memberikan pandangan yang
komprehensif tentang objek tersebut.
5) Skala
Skala pada technical drawing menentukan hubungan antara ukuran
sebenarnya dan ukuran yang direpresentasikan dalam gambar. Ini
penting agar pembaca dapat memperoleh pemahaman yang akurat
tentang ukuran objek.
Technical drawing umumnya dibuat menggunakan perangkat lunak
desain komputer atau secara manual dengan menggunakan instrumen
seperti penggaris, compass, dan pensil teknik. Jenis technical drawing
yang umum meliputi gambar arsitektur, gambar mesin, dan gambar sipil.
3. Palu:
Diperlukan palu untuk membantu proses pemotongan dan pembentukan
kemasan. Palu digunakan untuk memberikan tekanan pada pisau die cut.
4. Papan PE Nylon:
Papan ini digunakan sebagai pelapis atau sebagai pembantu dalam proses
pemotongan dan pembentukan kemasan. PE Nylon dapat membantu
meminimalkan gesekan antara pisau die cut dan kertas.
Langkah-langkah :
3. Lakukan Pemotongan:
Tempatkan kertas ivory di atas papan pisau die cut dan jalankan alat
pemotong die cut. Palu dapat digunakan untuk memberikan tekanan dan
memastikan pemotongan yang bersih.
Final artwork adalah versi akhir dari desain yang telah melalui
semua tahap pengembangan dan revisi. Ini adalah versi yang sudah siap
untuk diproduksi atau digunakan dalam proyek secara resmi. Final artwork
mencakup semua elemen desain, teks, warna, dan detail lainnya yang
sudah disetujui dan dianggap sebagai versi terakhir.
Peran Final Artwork:
● Digunakan sebagai dasar untuk produksi cetakan atau digital.
● Dapat digunakan sebagai referensi untuk pengembangan produk.
● Menjadi panduan bagi tim produksi untuk menciptakan salinan
fisik atau digital dari desain tersebut.
Poin-poin yang harus ada dalam final artwork akan bervariasi tergantung
pada jenis proyek dan kebutuhan spesifiknya. Berikut adalah beberapa
poin umum yang biasanya harus dipertimbangkan dalam menyusun final
artwork:
3. Elemen Desain
Semua elemen desain, seperti teks, gambar, dan grafik, harus
ditempatkan dan diatur dengan benar sesuai dengan desain
keseluruhan.
4. Tipografi
Periksa jenis huruf, ukuran, jarak antar huruf (kerning), dan format
teks. Pastikan teks mudah dibaca dan sesuai dengan estetika
desain.
8. Format File
Pastikan final artwork disimpan dalam format file yang sesuai
untuk proyek tersebut. Misalnya, PDF untuk cetakan atau format
gambar untuk media digital.
9. Media Box
Media box berfungsi untuk memberikan keterangan terhadap
desain dan juga warna yang digunakan apakah warna tersebut
merupakan warna CMYK, ataupun terdapat warna pantone
Mockup
Fungsi Mockup:
● Memberikan gambaran visual kepada klien tentang bagaimana
desain akan terlihat dalam situasi nyata.
● Memungkinkan desainer dan tim proyek untuk menguji desain
dalam konteks nyata sebelum produksi massal.
● Digunakan dalam materi pemasaran untuk menunjukkan produk
atau desain kepada audiens potensial.
● Memberikan gambaran lebih baik tentang estetika dan tata letak
desain.
Berikut merupakan hasil Mockup untuk kemasan donat bomboloni Ardana
food .
1. Proses cetak
1. Persiapan Desain
Pertama pastikan desain sudah sesuai dengan mempertimbangkan
estetika, daya tarik konsumen, dan informasi yang relevan.
4. Pemilihan Media
Karena kemasan dicetak menggunakan stiker dan ditempelkan
pada kertas ivory 310 gsm, kami memilih bahan sticker Vinyl
matte untuk hasil yang optimal dan sesuai jika ditempelkan pada
kertas ivory.
5. Pemilihan Tinta
Versant 3100 menggunakan toner sebagai bahan cetaknya. Pilih
tinta yang sesuai dengan kebutuhan desain dan media yang
digunakan.
6. Persiapan Mesin
Menyiapkan mesin untuk mencetak dengan memasukkan desain
stiker sesuai dengan ukuran yang diinginkan. Mengatur parameter
mesin seperti resolusi dan kualitas cetak.
2. Die cut
Proses die cut biasanya dilakukan untuk membuat bentuk atau pola
tertentu pada material. Ini sering digunakan dalam industri percetakan,
kemasan, dan manufaktur untuk membuat produk dengan bentuk yang
tepat dan presisi. Beberapa contoh penggunaan die cut meliputi pembuatan
kotak kemasan dengan bentuk khusus, label, stiker, dan berbagai produk
yang memerlukan pemotongan material dengan akurasi tinggi.
Setelah proses cetak, proses die cut akan dilakukan, dalam kasus
kemasan donat bomboloni pertama, dilakukan penempelan stiker yang
sudah dicetak ke kertas ivory 319 gsm. Selanjutnya, dilakukan
pemotongan dengan papan pisau die cut untuk membentuk kemasan sesuai
struktur yang diinginkan. Tempatkan kertas ivory di atas papan pisau die
cut dan mulai beri tekanan kepada kertas dengan palu dan alas pe nylon
untuk memotong kertas sesuai dengan struktur yang diinginkan.
3. Melipat produk
Proses pelipatan (folding) box umumnya terjadi dalam produksi
kemasan lipat (folding box packaging), yang dapat digunakan untuk
berbagai produk termasuk makanan, kosmetik, dan produk konsumen
lainnya. Berikut adalah langkah-langkah umum dalam proses pelipatan
box:
1) Desain Kemasan
Sebelum memulai proses pelipatan, desain kemasan harus dibuat.
Desain ini mencakup bentuk, ukuran, dan segala informasi yang
perlu ada pada kemasan, seperti logo, informasi produk, dan
instruksi penggunaan.
2) Pemotongan Material
Bahan kemasan yang biasanya berupa karton atau kertas lipat
dipotong sesuai dengan desain yang telah dibuat. Pemotongan
dapat dilakukan menggunakan mesin pemotong khusus atau die
cut, tergantung pada skala produksi dan tingkat kepresisian yang
dibutuhkan.
7) Pengecekan Kualitas
Setelah proses pelipatan selesai, kemasan diperiksa untuk
memastikan bahwa lipatan dan perekatannya sesuai dengan standar
kualitas yang diinginkan. Pengecekan ini dapat mencakup
kesesuaian dimensi, kekokohan struktur, dan penampilan
keseluruhan
4. Prototype Kemasan
4.1 Kesimpulan
Proyek berbasis lapangan (PBL) dengan judul "Re Design Kemasan Donat
Bomboloni UMKM Ardana Food" bertujuan untuk merancang ulang kemasan
donat Ardana Food agar dapat meningkatkan daya saing dan brand image
perusahaan di pasar donat Indonesia. Proyek ini juga bermanfaat bagi penulis dan
pembaca, serta dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu desain
grafis dan industri kreatif di Indonesia..
Hasil proyek ini menunjukkan bahwa kemasan donat Ardana Food yang
baru memiliki desain yang lebih modern, elegan, dan profesional, dengan warna
dominan hitam dan emas, serta logo dan slogan yang baru. Kemasan ini juga
dilengkapi dengan informasi produk, sertifikat halal, dan media sosial perusahaan.
Kemasan ini berhasil menarik perhatian dan minat konsumen, serta meningkatkan
citra dan kesan positif terhadap Ardana Food.
4.2 Saran
Berdasarkan hasil proyek ini, maka penulis memberikan beberapa saran, yaitu:
1) Untuk Ardana Food, sebaiknya melakukan uji coba dan evaluasi lebih
lanjut tentang kemasan donat Ardana Food yang baru, dengan melibatkan
konsumen secara langsung, untuk mendapatkan umpan balik dan masukan
yang lebih valid dan objektif. Ardana Food juga sebaiknya
mengembangkan strategi pemasaran dan promosi yang efektif untuk
menjangkau konsumen yang lebih luas, dengan memanfaatkan berbagai
media, seperti website, media sosial, blog, email, brosur, poster, spanduk,
atau iklan. Ardana Food juga sebaiknya menjalin kerjasama atau
kemitraan dengan pihak lain, seperti distributor, retailer, atau institusi,
untuk memperluas pasar dan meningkatkan penjualan.
Landa, R. (2016). Graphic Design Solutions (6th ed.). Boston: Cengage Learning.