PENGANTAR BISNIS
FRIENCHISE DUNKIN DONUTS
Oleh :
Nilasari Koesrahmadani
(01112062)
Nor Faridah
(01112046)
Wigita Mellyanti
(01112006)
Fakultas Ekonomi
UNIVERSITAS NAROTAMA
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan YME. Diantara sekian banyak
nikmat Tuhan YME yang membawa kita dari kegelapan ke dimensi terang yang memberi
hikmah dan yang paling bermanfaat bagi seluruh umat manusia, sehingga oleh karenanya
kami dapat menyelesaikan tugas Pengantar Bisnis ini dengan baik dan tepat waktu.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan proposal ini adalah untuk memenuhi salah
satu tugas yang diberikan oleh dosen pada mata kuliah Pengantar Bisnis.
Dalam proses penyusunan tugas ini kami menjumpai hambatan, namun berkat
dukungan materil dari berbagai pihak, akhirnya kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan
cukup baik, oleh karena itu melalui kesempatan ini kami menyampaikan terimakasih dan
penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak terkait yang telah membantu
terselesaikannya tugas ini.
Segala sesuatu yang salah datangnya hanya dari manusia dan seluruh hal yang benar
datangnya hanya dari agama berkat adanya nikmat iman dari Tuhan YME, meski begitu tentu
tugas ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu segala saran dan kritik yang
membangun dari semua pihak sangat kami harapkan demi perbaikan pada tugas selanjutnya.
Harapan kami semoga tugas ini bermanfaat khususnya bagi kami dan bagi pembaca lain pada
umumnya.
Surabaya, April 2013
Tim Penyusun
Latar Belakang
Dunkin
Donuts dinilai
berhasil
jaringan
dalam
paling
meluaskan
pasarnya
Indonesia bukan
di
satu-satunya
Kue Donat merupakan salah satu jenis panganan yang favorit di Dunia
dan juga termasuk masyarakat Indonesia, cara membuat kue donat juga
tergolong mudah sehingga banyak Kue Donat yang merupakan hasil dari
produksi rumahan. Namun, taukah kamu Perusahaan manakah yang
menjadi perusahaan terbesar yang membuat Kue Donat di Indonesia.??
Nah kali ini
kami
satu
Perusahaan
Donat
yang
terbesar
di
Indonesia
di
temui
dengan
mudah
di
kota-kota
besar
di
seluruh
Indonesia.
berpotensi,
dana
yang
minim,
store
belum
politik,
dibutuhkan
destinasi
hiburan
yang
santai),
segi
produk,
Dunkin
Donuts
kemauan
konsumen,
tanpa
service,
Dunkin
juga
menyediakan
fasilitas
hot
spot
bagi
pelanggannya.
Sejarah Dunkin'
dinamai
Open
Kettle,
restoran
kopi
dan
donat
di
Quincy,
Massachusetts.
Pada tahun 1950, Rosenberg mengubah nama kedainya menjadi
Dunkin' Donuts, dan selanjutnya adalah sejarah emas.
Hanya butuh empat tahun baginya untuk membuka empat lokasi
baru di area Boston, dan dengan semakin tenarnya
model bisnis
waralaba meyakinkan dirinya bahwa ini adalah suatu cara yang hebat
untuk berekspansi lebih luas dan lebih cepat. Filsafatnya sangat simpel:
"Buat kopi dan donat yang paling fresh dan paling lezat dengan penyajian
yang cepat dan sopan di kedai modern, yang ditata dengan apik." Karena
usaha-usahanya, Dunkin' Donuts
besar di dunia dalam hal menyajikan kopi dan donat, menunya bahkan
telah diperluas dari donat ke berbagai jenis kue, muffins, sandwich dan
lain-lain.
waralaba
sehingga
ia
mendirikan
International
Franchise
Association (IFA) pada tahun 1960. Meski IFA mempunyai efek yang relatif
sedikit terhadap Dunkin' Donuts, IFA telah terbukti memberikan manfaat
yang
besar
Dewasa
untuk
ini,
pewaralaba
pewaralaba
organisasi
dan
800
ini
dan
melampaui
perusahaan
perusahaan
lebih
waralaba.
dari
induk
mereka.
30.000
anggota
Filsafat
waralabanya
juta
Munchkins
dijual
tiap
tahunnya.
Satu hal yang menjadi bagian penting dari Dunkin' Donuts adalah sejarah
iklan televisi mereka yang sangat sukses. Perusahaan ini bekerja sama
dengan klub-klub olah raga profesional di USA dan mengontrak premium
bintang-bintang mereka.
Kepemilikan
Bersama Togo's (rantai penjualan sandwich) dan Baskin Robbins
(perusahaan eskrim), Dunkin's Donuts saat ini merupakan bagian dari
Dunkin's Brands Inc. Salah satu dari konsep waralaba yang populer pada
Ricard
SA.,
seorang
konglomerat
hidangan
Prancis
Pengaruh
Kehadiran
Perusahaan
Multinasional
DunkinDonuts di Indonesia
Dewasa ini pertumbuhan Perusahaan Multinasional (Multinational
Corporations)
semakin
berkembang
pesat.
Eksistensi Multinational
pekan raya,
yang juga berasal dari AS, serta masih banyak lagi perusahaanperusahaan donut lainnya.
Meskipun demikian, Dunkin Donuts-lah yang dinilai paling berhasil
dalam meluaskan jaringan pasarnya di Indonesia, bahkan di dunia.
Dunkin Donuts telah berhasil membuka lebih dari 8.800 gerai donatnya
di lebih dari 35 negara di berbagai benua. Di Indonesia sendiri Dunkin
Donuts telah membuka 200 gerai lebih di kota-kota besar di seluruh
Indonesia, seperti Medan, Yogyakarta, Bandung, Bali, Surabaya, Makassar,
Jakarta, dan kota-kota lainnya di Indonesia. DunkinDonuts telah berhasil
menjadi model dalam hal pelayanan serta konsep gerai yang dimilikinya.
Bahkan DunkinDonuts terkadang dianggap sebagai bayang-bayang bagi
perusahaan donut lainnya. Di Jogjakarta, Dunkin Donuts telah merambah
ke mall-mall, swalayan serba ada, jalan-jalan di malioboro, hingga ke
bookstore-bookstore seperti Gramedia.
Kembali kepada isu mengenai MNC yang mengundang banyak
polemik dari berbagai kalangan, terutama mengenai kehadirannya di
Negara-Negara
Dunia
Ketiga.
Perusahaan-perusahaan
Multinasional
mau
menanamkan
modalnya
di
negara
mereka
dalam
nasioal
juga
negatif
lainnya
yang
bermunculan
akibat
masuknya
mengenai
MNC
tidak
akan
berkembang
jika
hanya
mengenai dampak negatif yang dibawa oleh MNC saja. Kehadiran MNC
sebenarnya bisa menjadi stimulus bagi berkembangnya usaha-usaha lokal
sejenis yang ada bagi negara penerima. Salah satu contoh kasus yang
disajikan dalam tulisan ini adalah kehadiran DunkinDonuts yang memacu
hadirnya usaha-usaha donut lokal seperti J.CO, I-Crave, Java Donut, dan
lain sebagainya.
Dengan menggunakan studi kasus yang ada, tulisan ini diarahkan
untuk menjawab beberapa pertanyaan berikut: Bagaimana masuknya
DunkinDonuts di Indonesia? Apa dan bagaimana pengaruh kehadirannya
di
Indonesia?
Serta
bagaimana
dampak
DunkinDonuts
terhadap
pertanyaan-pertanyaan
pemikiran
yang
keuntungan
di
atas,
positif
tulisan
bahwa
Ekonomi-Politik
ini
berusaha
kesempatan
Internasional
untuk
melalui
kegiatan Multinational Corporations tidak hanya dimiliki oleh negaranegara ekonomi maju. Akan tetapi, negara-negara berkembang juga
dapat mengupayakan hal yang sama melalui MNC.
Perusahaan
Multinasional
di
Indonesia
adalah
dalam
bentuk
pajak (taxation).
DunkinDonuts pada mulanya tumbuh dan berkembang di kota
Boston, Amerika Serikat pada tahun 1940 (dengan nama awal Open
Kettle). Kemudian perusahaan ini terus tumbuh dan berkembang hingga
akhirnya
pada
tahun
1970,
DunkinDonuts
telah
berhasil
menjadi
DunkinDonuts
juga
dibeli
oleh
Domecq
Domecq, perluasan
pasar
Sekutu (Allied
Robins.
DunkinDonuts
Di
secara
Masyarakat
cenderung
menganggap
positif
atas
upaya
justru
cenderung
merasa
senang
atas
hadirnya
DunkinDonuts
di
Indonesia.
sosial,
pengaruh
yang
dibawa
oleh
perusahaan
pokok
adalahmengurangi
angka
pengangguran
dan
dalam
bidang
manajemen
dan
pemasaran
ditambah
lagi
dengan
secara
ekonomi,
kehadiran
dan
keberadaan
DunkinDonuts tidak sampai mengancam eksistensi (keberadaan) usahausaha donut lokal yang ada. Buktinya saja sampai saat ini kita masih
menjumpai penjual-penjual yang menjajakan donut buatan industri rumah
tangga ataupun industri kecil. Baik di pasar-pasar tradisional, sekolahsekolah maupun kantor, warung, serta pedagang-pedagang keliling.
Kehadiran DunkinDonuts dianggap sebagai salah satu varian dari jenisjenis donut yang ada. Selain itu, adanya segmentasi pasar tersendiri dari
Dunkin Donut, membuat eksistensi usaha-usaha donut lokal yang ada
tetap terjaga.
Ada satu hal yang menarik dari pengaruh kehadiran Perusahaan
Multinasional DunkinDonuts di Indonesia. Secara empiris, hadirnya
Dunkin Donuts telahmenstimulus timbulnya persaingan dari perusahaan
lokal sejenis. Terbukti saat ini mulai banyak bermunculan perusahaan
donut lokal yang menghasilkan donut-donut berkualitas sampai dengan
yang berorientasi pada bentuk resto donut dan kopi. Sebut saja donut ICrave, Java Donut, Donut Kampoeng Utami (Dku. Donuts Indonesia), Ring
Master, sampai perusahaan donut J.CO (milik penata rambut Indonesia
ternama, Johnny Andrean) yang semakin digemari para penikmat donut.
Dunkin Donuts yang merupakan restoran donut dan kopi dengan jaringan
terbesar di dunia saat ini terbukti mampu merangsang pertumbuhan
perusahaan donut lokal yang ada.
Saat ini bahkan perusahaan donut J.CO dinilai mampu menandingi
DunkinDonuts dalam hal pelayanan dan kualitas produk yang ditawarkan
(berdasarkan jumlah pengunjung yang datang dan antre setiap harinya).
Hal ini mungkin sejalan dengan istilah laissez-faire(let be atau biarkan
saja). Di mana pemerintah membiarkan Perusahaan masuk dan
berkembang
hingga
akhirnya
mampu
memicu
persaingan
dengan
pengusaha lokal. Hal ini mungkin juga sejalan dengan prinsip liberalisme
dalam tulisan Adam Smith (1776), yaitu teori The Invisible Hand. Smith
yakin pada sifat baik manusia yang mau bekerjasama dan konstruktif.
Masyarakat bisa saling bekerja dalam keselarasan dengan sesamanya,
walaupun bersaing dalam melayani pelanggan yang sama ataupun
menghasilkan produk yang sama.
DAMPAK
KEHADIRAN
DUNKIN
DONUTS
TERHADAP
dibahas
pada
Perusahaan
Multinasional
mengancam
eksistensi
bagian
sebelumnya
DunkinDonuts
(keberadaan)
bahwa
terbukti
perusahaan
keberadaan
tidak
lokal
sampai
yang
ada.
lebih
lembut.
Adanya
segmentasi
pasar
juga
menjamin
internet
baru-baru
ini
dilakukan
untuk
mengetahui
tingkat
kegemaran para penikmat donut terhadap rasa dari jenis-jenis donut yang
ada, baik lokal maupun yang dari luar.
Kesimpulan
PENUTUP
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini tentang Perusahaan Frienchise Dunkin Donuts, tentunya
masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan
kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan
makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi
penulis pada khususnya juga para pembaca pada umumnya.