Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

PENGANTAR BISNIS
FRIENCHISE DUNKIN DONUTS

Oleh :
Nilasari Koesrahmadani

(01112062)

Nor Faridah

(01112046)

Wigita Mellyanti

(01112006)

Fakultas Ekonomi
UNIVERSITAS NAROTAMA

KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Tuhan YME. Diantara sekian banyak
nikmat Tuhan YME yang membawa kita dari kegelapan ke dimensi terang yang memberi
hikmah dan yang paling bermanfaat bagi seluruh umat manusia, sehingga oleh karenanya
kami dapat menyelesaikan tugas Pengantar Bisnis ini dengan baik dan tepat waktu.
Adapun maksud dan tujuan dari penyusunan proposal ini adalah untuk memenuhi salah
satu tugas yang diberikan oleh dosen pada mata kuliah Pengantar Bisnis.
Dalam proses penyusunan tugas ini kami menjumpai hambatan, namun berkat
dukungan materil dari berbagai pihak, akhirnya kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan
cukup baik, oleh karena itu melalui kesempatan ini kami menyampaikan terimakasih dan
penghargaan setinggi-tingginya kepada semua pihak terkait yang telah membantu
terselesaikannya tugas ini.
Segala sesuatu yang salah datangnya hanya dari manusia dan seluruh hal yang benar
datangnya hanya dari agama berkat adanya nikmat iman dari Tuhan YME, meski begitu tentu
tugas ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu segala saran dan kritik yang
membangun dari semua pihak sangat kami harapkan demi perbaikan pada tugas selanjutnya.
Harapan kami semoga tugas ini bermanfaat khususnya bagi kami dan bagi pembaca lain pada
umumnya.
Surabaya, April 2013

Tim Penyusun

Latar Belakang
Dunkin

Donuts dinilai

berhasil
jaringan

dalam

paling

meluaskan

pasarnya

Indonesia bukan

di

satu-satunya

brand yang dikenal oleh pasar


Indonesia
Dunkin Donuts selalu berupaya

untuk memberikan pelayanan yang sebaik-baiknya bagi para


pelanggan dengan tidak mengurangi kualitas dan mutu dari
produknya

PT. Dunkindo Lestari selalu berusaha untuk menerapkan strategi


yang terbaik agar dapat digunakan oleh perusahaannya

Kue Donat merupakan salah satu jenis panganan yang favorit di Dunia
dan juga termasuk masyarakat Indonesia, cara membuat kue donat juga
tergolong mudah sehingga banyak Kue Donat yang merupakan hasil dari
produksi rumahan. Namun, taukah kamu Perusahaan manakah yang
menjadi perusahaan terbesar yang membuat Kue Donat di Indonesia.??
Nah kali ini

kami

akan memberikan sedikit info tentang Mengenal

Perusahaan Kue Donat Terbesar Di Indonesia.


Salah

satu

Perusahaan

Donat

yang

terbesar

di

Indonesia

adalah Dunkin' Donuts, yang merupakan sebuah restoran dan waralaba


makanan internasional khusus untuk makanan jenis Donat. Perusahaan
Dunkin' Donuts ini pertama kali didirikan pada tahun 1950 olehWilliam
Rosenberg di Quincy, Massachusetts. Saat ini Dunkin' Donuts merupakan
restoran donat terbesar di Dunia, ada sekitar 7.000 restoran, kios
pengantaran-ambil ke luar di lebih dari 35 negara dan termasuk
Indonesia.
Perusahaan Dunkin' Donuts hadir di Indonesia untuk pertama kalinya
pada awal tahun 1990-an, dan hingga pada saat ini Dunkin' Donuts sudah
dapat

di

temui

dengan

mudah

di

kota-kota

besar

di

seluruh

Indonesia.Semua jenis Donat yang dibuat Dunkin' Donuts menggunakan


bahan bermutu tinggi , serta di olah dengan proses yang sempurna
juga.Tidak heran jika Donat yang ada di Dunkin' Donuts menjadi favorit
masyarakat

Indonesia.

Definisi Operasional Variabel

Lingkungan jauh : ekonomi (tingkat pendapatan masyarakat), sosial


(opini masyarakat dan gaya hidup), politik (stabilitas politik dan
regulasi pemerintah), teknologi (inovasi produk dan pemasaran),
dan ekologi (daur ulang produk)

Five Forces : ancaman pendatang baru (diferensiasi produk dan


modal yang ada), tekanan produk pengganti (jumlah produk
pengganti dan harga dari produk pengganti), tawar menawar
pembeli (diferensiasi dan jumlah pesaing), tawar menawar pemasok
(jumlah pemasok dan keunikan produk pemasok), dan pesaing
(diferensiasi, jumlah kompetitor, dan tingkat pertumbuhan industri)

Rantai nilai : aktivitas primer dan aktivitas pendukung

Analisis SWOT : strengths, weaknesses, opportunities, dan threat.

Analisis Lingkungan Eksternal PT. Dunkindo Lestari : Lingkungan


Jauh (ekonomi, sosial, politik, teknologi, dan ekologi) , Lingkungan
Industri / Five Forces (ancaman dari pedatang baru , tekanan produk
pengganti, tawar menawar pembeli, tawar menawar pemasok, dan
pesaing)

Analisis Lingkungan Internal (Value Chain) PT. Dunkindo Lestari :


aktifitas primer (logistik ke dalam, operasi, logistik ke luar,
pemasaran & penjualan, dan pelayanan) dan aktifitas pendukung
(pembelian, pengembangan teknologi, MSDM, dan infrastruktur
perusahaan)

Analisis SWOT : strengths (brand yang kuat, tenaga kerja terlatih,


lokasi yang mudah dijangkau, desain interior, variasi produk,
saluran promosi), weaknesses

(selera pasar, sumber daya yang

berpotensi,

dana

yang

minim,

store

belum

maksimal), opportunities(pasar yang luas, perkembangan teknologi,


situasi

politik,

dibutuhkan

destinasi

hiburan

yang

santai),

dan threat (pendatang baru, jumlah kompetitor, variasai produk dari


kompetitor, dan harga produk)

Strategi Bersaing Generik

Pengukuran Kinerja dan Strategi Operasional


Pengukuran kinerja operasional dan
strategi operasional dalam industri akan
dijelaskan pada contoh perusahaan Dunkin
Donuts sebagai berikut ini:
Dari

segi

produk,

Dunkin

Donuts

mencoba terus melakukan penyesuaian rasa


sesuai

kemauan

konsumen,

tanpa

menghilangkan rasa asli donat Amerika. Dunkin memiliki tekstur donat


yang agak berbeda pesaingnya. Donat Dunkin lebih tebal teksturnya dan
lebih terasa kenyang di perut. Produk-produk donat yang ada di Dunkin
kurang lebih sama dengan produk-produk milik kompetitornya, misalnya
seperti donat dengan lapisan biji almond.
Dari segi iklan, Dunkin Donuts sepertinya sudah melalui masa-masa
dimana iklan memegang peranan penting. Hal ini karena Dunkin Donuts
telah memiliki outlet yang sangat banyak di Indonesia, dan memasukkan
nama Dunkin sebagai pemain lama yang telah banyak dikenal
masyarakat. Masuknya Dunkin Donuts sebagai market leader di industri
donat Indonesia telah berlangsung sejak tahun 1985.
Dari segi outlet dan layanan, Dunkin tidak menerapkan konsep
mempertontonkan proses pembuatan. Namun sejak Oktober 2006, Dunkin
meluncurkan konsep layanan self service. Dengan konsep ini, para
pelanggan bisa langsung memilih produk yang diinginkannya. Tidak perlu
lagi menunjuk produk dan meminta pelayan untuk mengambilkannya.
Konsep tersebut berhasil menghilangkan pembatas antara customer ke

produk. Dengan dilepasnya pembatas tersebut, customer bisa punya


pengalaman tersendiri.
Untuk mengaplikasikan konsep ini, Dunkin masih dalam tahap
transisi. Di dua outlet itu masih disediakan crew untuk membantu. Pada
akhirnya, tidak akan ada lagi crew yang membantu pelanggan untuk
memilih donat. Rencananya, konsep ini akan berlaku di semua outlet
Dunkin yang berjumlah 200-an, dan diperkirakan dapat terwujud dalam
kurun waktu 4 tahun.
Konsep self service ini digunakan dengan tujuan meningkatkan
penjualan dan menghadapi kompetitor yang semakin gencar. Konsep ini
ternyata dapat membuat item-item produk terjual secara merata. Bahkan,
untuk beberapa item produk yang tadinya mati bisa hidup kembali. Selain
self

service,

Dunkin

juga

menyediakan

fasilitas

hot

spot

bagi

pelanggannya.
Sejarah Dunkin'

Donuts Sebuah Bisnis Yang Sangat Sukses

Pada tahun 1946, William Rosenberg memulai sebuah perusahaan yang


dinamainya Industrial Luncheon Services, yang kegiatannya meliputi
pengiriman makanan dan snack ke para pekerja di Boston dan area
sekitarnya. Setelah melalui dua tahun yang sukses, ia membuka tempat
yang

dinamai

Open

Kettle,

restoran

kopi

dan

donat

di

Quincy,

Massachusetts.
Pada tahun 1950, Rosenberg mengubah nama kedainya menjadi
Dunkin' Donuts, dan selanjutnya adalah sejarah emas.
Hanya butuh empat tahun baginya untuk membuka empat lokasi
baru di area Boston, dan dengan semakin tenarnya

model bisnis

waralaba meyakinkan dirinya bahwa ini adalah suatu cara yang hebat
untuk berekspansi lebih luas dan lebih cepat. Filsafatnya sangat simpel:
"Buat kopi dan donat yang paling fresh dan paling lezat dengan penyajian
yang cepat dan sopan di kedai modern, yang ditata dengan apik." Karena
usaha-usahanya, Dunkin' Donuts

menjadi jaringan bisnis yang paling

besar di dunia dalam hal menyajikan kopi dan donat, menunya bahkan
telah diperluas dari donat ke berbagai jenis kue, muffins, sandwich dan
lain-lain.

Waralaba Menjadi Darahnya Rosenberg begitu semangat dengan


konsep

waralaba

sehingga

ia

mendirikan

International

Franchise

Association (IFA) pada tahun 1960. Meski IFA mempunyai efek yang relatif
sedikit terhadap Dunkin' Donuts, IFA telah terbukti memberikan manfaat
yang

besar

Dewasa

untuk

ini,

pewaralaba

pewaralaba

organisasi
dan

800

ini

dan

melampaui

perusahaan

perusahaan
lebih

waralaba.

dari

induk

mereka.

30.000

anggota

Filsafat

waralabanya

membantu perusahaannya berekspansi pada dekade-dekade berikutnya,


dan saat ini Dunkin' Donuts mempunyai lebih dari 6.700 lokasi di 29
negara; dari Aruba sampai UAE. Mereka mengaku melayani lebih dari 27
juta pelanggan dalam sehari. Rosenberg meninggal di tahun 2002 pada
umur 86 tahun.
Produk dan Iklanan Yang Masif dan Populer Meski donat terus berada
di daftar teratas dalam kepala setiap orang ketika mereka berpikir tentang
Dunkin' Donuts, perusahaan ini juga telah mengukir namanya pada bisnis
kopi. Dunkin Donuts merupakan pedagang ritel paling luas di Amerika
untuk kopi yang dijual per cangkir, mereka melayani hampir suatu milyar
cangkir untuk tiap-tiap tahunnya. Kira-kira sebanding dengan 30 cangkir
per detik.
Ada suatu semangat kepeloporan pada Dunkin' Donuts dalam hal
menciptakan produk-produk donat tipe baru. Perusahaan mengusulkan
Munchkins pada tahun 1972, yang berbentuk kecil, bola sebesar "lubang
donat" yang dicelupkan dalam berbagai balutan selai atau krim. Lebih dari
700

juta

Munchkins

dijual

tiap

tahunnya.

Satu hal yang menjadi bagian penting dari Dunkin' Donuts adalah sejarah
iklan televisi mereka yang sangat sukses. Perusahaan ini bekerja sama
dengan klub-klub olah raga profesional di USA dan mengontrak premium
bintang-bintang mereka.

Kepemilikan
Bersama Togo's (rantai penjualan sandwich) dan Baskin Robbins
(perusahaan eskrim), Dunkin's Donuts saat ini merupakan bagian dari
Dunkin's Brands Inc. Salah satu dari konsep waralaba yang populer pada

masa lampau menjadikan ketiga perusahaan makanan tersebut berada di


bawah satu atap.
Pernod

Ricard

SA.,

seorang

konglomerat

hidangan

Prancis

dahulunya memiliki korporasi yang ada, tetapi tiga perusahaan swasta di


USA membentuk struktur seperti sekarang ini yaitu perusahaan kongsi
pada tahun 2006. Perusahaan itu adalah Bain Capital Partners, the Carlyle
Group, dan Thomas H.H. Partners.

Pengaruh

Kehadiran

Perusahaan

Multinasional

DunkinDonuts di Indonesia
Dewasa ini pertumbuhan Perusahaan Multinasional (Multinational
Corporations)

semakin

berkembang

pesat.

Eksistensi Multinational

Corporations (selanjutnya disebut MNC)sendiri sudah ada sejak lama,


bahkan sejak sebelum Perang Dunia I dimulai. Sejak awal kehadirannya,
hingga pertengahan tahun 1980an MNC sudah tumbuh berkali-kali lipat
lebih cepat dibandingkan pertumbuhan perdagangan dunia. MNC memiliki
jenis-jenis yang beragam, mulai dari perusahaan eksplorasi tambang
migas dan mineral, perusahaan-perusahaan manufaktur, hingga ke
bidang pendidikan serta gerai-gerai pangan seperti kafe. Salah satu
Perusahaan Multinasional yang bergerak di bidang kafe ataupun geraigerai pangan adalah Dunkin Donuts, atau yang lebih akrab disingkat
dengan sebutan DD.
Dunkin Donuts sendiri mulai masuk ke Indonesia pada tahun 1985,
dengan gerai pertamanya di Jl. Hayam Wuruk, Jakarta Pusat. Sebenarnya,
Dunkin Donuts bukan merupakan perusahaan donut multinasional
pertama yang masuk ke Indonesia.

Di tahun 1968, American Donut

merupakan perintis donat pertama yang digoreng dengan mesin otomatis


di Pekan Raya Jakarta. Selain membuka gerainya di

pekan raya,

American Donut juga membuka gerainya di berbagai tempat di Jakarta.


Selain itu, masih ada perusahaan-perusahaan multinasional donut lainnya
yang juga berusaha mengimbangi gerak Dunkin Donuts, seperti Country
Style Donuts asal Kanada, Donuts Xpress asal Australia, Krispy Kreme

yang juga berasal dari AS, serta masih banyak lagi perusahaanperusahaan donut lainnya.
Meskipun demikian, Dunkin Donuts-lah yang dinilai paling berhasil
dalam meluaskan jaringan pasarnya di Indonesia, bahkan di dunia.
Dunkin Donuts telah berhasil membuka lebih dari 8.800 gerai donatnya
di lebih dari 35 negara di berbagai benua. Di Indonesia sendiri Dunkin
Donuts telah membuka 200 gerai lebih di kota-kota besar di seluruh
Indonesia, seperti Medan, Yogyakarta, Bandung, Bali, Surabaya, Makassar,
Jakarta, dan kota-kota lainnya di Indonesia. DunkinDonuts telah berhasil
menjadi model dalam hal pelayanan serta konsep gerai yang dimilikinya.
Bahkan DunkinDonuts terkadang dianggap sebagai bayang-bayang bagi
perusahaan donut lainnya. Di Jogjakarta, Dunkin Donuts telah merambah
ke mall-mall, swalayan serba ada, jalan-jalan di malioboro, hingga ke
bookstore-bookstore seperti Gramedia.
Kembali kepada isu mengenai MNC yang mengundang banyak
polemik dari berbagai kalangan, terutama mengenai kehadirannya di
Negara-Negara

Dunia

Ketiga.

Perusahaan-perusahaan

Multinasional

dianggap sebagai ancaman bagi usaha-usaha lokal di negara tempat ia


berada. Namun, meskipun demikian, pemerintah negara-negara tersebut
tetap saja saling berlomba-lomba (bidding wars) untuk menarik investor
agar

mau

menanamkan

modalnya

di

negara

mereka

dalam

bentuk Foreign Direct Investment.Kehadiran MNC terkadang memang


membawa keuntungan dan kerugian. Hal inilah yang menjadi perdebatan
antara pihak-pihak yang pro dan kontra atas kehadiran Perusahaan
Multinasional di negara mereka.
Pihak yang kontra berpendapat bahwa Perusahaan Multinasional
dalam praktiknya membawa lebih banyak kerugian daripada keuntungan
bagi negara mereka. Salah satu isu yang paling kontroversial mengenai
kehadiran MNCterutama di negara-negara berkembangadalah isu
mengenai outsourcing. Selain

itu, terkadang kedaulatan

nasioal

juga

tergadaikan dengan adanya upaya MNC untuk masuk ke dalam negara


tersebut. Upaya alih teknologi yang pada mulanya diisukan sebagai
keunggulan dari masuknya perusahaan multinasional di negara-negara

berkembang ternyata tidak terbukti. Di samping itu, masih banyak lagi


reaksi-reaksi

negatif

lainnya

yang

bermunculan

akibat

masuknya

perusahaan multinasional di negara-negara dunia ketiga.


Namun, terkadang orang menjadi lupa bahwa kehadiran Perusahaan
Multinasional sebenarnya tidak hanya membawa dampak yang negatif
saja bagi negara penerima. Selain membawa modal asing dan pemasukan
berupa pajak, MNC sebenarnya juga membawa dampak positif lainnya.
Perbincangan

mengenai

MNC

tidak

akan

berkembang

jika

hanya

mengenai dampak negatif yang dibawa oleh MNC saja. Kehadiran MNC
sebenarnya bisa menjadi stimulus bagi berkembangnya usaha-usaha lokal
sejenis yang ada bagi negara penerima. Salah satu contoh kasus yang
disajikan dalam tulisan ini adalah kehadiran DunkinDonuts yang memacu
hadirnya usaha-usaha donut lokal seperti J.CO, I-Crave, Java Donut, dan
lain sebagainya.
Dengan menggunakan studi kasus yang ada, tulisan ini diarahkan
untuk menjawab beberapa pertanyaan berikut: Bagaimana masuknya
DunkinDonuts di Indonesia? Apa dan bagaimana pengaruh kehadirannya
di

Indonesia?

Serta

bagaimana

dampak

DunkinDonuts

terhadap

pertumbuhan dan perkembangan usaha-usaha lokal? Dengan mencoba


menjawab
memberikan
memperoleh

pertanyaan-pertanyaan
pemikiran

yang

keuntungan

di

atas,

positif

tulisan

bahwa

Ekonomi-Politik

ini

berusaha

kesempatan

Internasional

untuk
melalui

kegiatan Multinational Corporations tidak hanya dimiliki oleh negaranegara ekonomi maju. Akan tetapi, negara-negara berkembang juga
dapat mengupayakan hal yang sama melalui MNC.

MASUKNYA DUNKIN DONUTS DI INDONESIA


DunkinDonuts pertama kali masuk ke Indonesia
melalui Penanaman Modal Asing Langsungnya dengan
membuka perusahaan pertamanya di Jakarta. Dunkin
Donuts sebelumnya juga telah membuka cabangcabangnya (franchise) di berbagai negara, seperti
negara-negara di Eropa.

Sebelumnya, dengan mengacu pada UU No. 1 Tahun 1967 tentang


Penanaman Modal Asing, mari kita lihat terlebih dahulu apa yang
dimaksud dengan penanaman modal asing: Pengertian penanaman
modal asing di dalam undang-undang ini hanyalah meliputi penanaman
modal asing secara langsung yang dilakukan berdasarkan ketentuanketentuan undang-undang . dan yang digunakan untuk menjalankan
Perusahaan di Indonesia. Sedangkan yang dimaksud dengan Modal
Asing dalam undang-undang tersebut adalah: Alat pembayaran luar
negeri yang tidak merupakan bagian dari kekayaan devisa Indonesia,
yang dengan persetujuan Pemerintah digunakan untuk pembiayaan
Perusahaan di Indonesia. Salah satu bentuk pembiayaan yang dilakukan
oleh

Perusahaan

Multinasional

di

Indonesia

adalah

dalam

bentuk

pajak (taxation).
DunkinDonuts pada mulanya tumbuh dan berkembang di kota
Boston, Amerika Serikat pada tahun 1940 (dengan nama awal Open
Kettle). Kemudian perusahaan ini terus tumbuh dan berkembang hingga
akhirnya

pada

tahun

1970,

DunkinDonuts

telah

berhasil

menjadi

perusahaan dengan merek internasional. Kemudian pada tahun 1983


perusahaan
Domecq) yang
bawah Allied

DunkinDonuts
juga

dibeli

oleh

Domecq

membawahi Togosdan Baskin

Domecq, perluasan

pasar

Sekutu (Allied
Robins.

DunkinDonuts

Di

secara

internasional semakin diintensifkan. Hingga akhirnya gerai DunkinDonuts


tersebar tidak hanya di benua Amerika saja, tetapi juga meluas ke benuabenua seperti Eropa dan Asia.
Di Indonesia sendiri, Dunkin Donuts mulai merambah pasarnya
pada tahun 1985 dengan gerai pertama didirikan di Jalan Hayam Wuruk,
Jakarta Pusat. Khusus wilayah Indonesia, master franchise DunkinDonuts
dipegang oleh Dunkin Donuts Indonesia. Saat pertama kali DunkinDonuts
membuka gerai pertamanya di Indonesia (pada tahun 1980-an), tidak ada
reaksi keras dari masyarakat yang menentang perusahaan tersebut untuk
masuk.

Masyarakat

cenderung

menganggap

positif

atas

upaya

perusahaan tersebut dalam memperluas jaringan pasarnya. Mereka

justru

cenderung

merasa

senang

atas

hadirnya

DunkinDonuts

di

Indonesia.

PENGARUH KEHADIRAN DUNKIN DONUTS DI INDONESIA


Hadirnya suatu Perusahaan Multinasional baru, tentunya membawa
pengaruh bagi negara penerima perusahaan tersebut. Demikian pula
kehadiran DunkinDonuts sendiri yang juga membawa pengaruh bagi
masyarakat.
Secara

sosial,

pengaruh

yang

dibawa

oleh

perusahaan

DunkinDonuts tidak membawa dampak yang signifikan bagi pola


kehidupan masyarakat. Ada yang berpendapat bahwa kehadiran MNC
dapat mengubah pola hidup masyarakat menjadi lebih konsumtif.
Masyarakat dinilai akan saling berlomba-lomba dalam menggunakan
(mengonsumsi) produk dari Perusahaan Multinasional tersebut untuk
menunjukkan strata sosial mereka dalam kehidupan bermasyarakat.
Namun, dalam hal ini tidak terjadi demikian. Sebelum kehadiran
DunkinDonuts sendiri (tahun 1985), sudah ada American Donuts yang
masuk terlebih dahulu pada tahun 1968. Sementara, donuts sendiri
bukanlah suatu produk makanan yang baru. Ia sudah ada dan populer di
tengah-tengah masyarakat sama seperti halnya roti.
Sedangkan mengenai isu outsourcingyang juga dinilai akan
memberikan kontribusi bagi peningkatan jumlah penduduk perumahan
kumuh di daerah perkotaan tidak berlaku bagi kehadiran perusahaan ini.
Produksi donut yang dihasilkan dari perusahaan ini menggunakan
teknologi mesin penggoreng otomatis. Sehingga, tenaga manusia yang
digunakan lebih banyak bergerak di bidang Manajemen dan Pelayanan.
Hal ini justru membawa dampak yang positif bagi masyarakat, yaitu yang
paling

pokok

adalahmengurangi

angka

pengangguran

dan

memberdayakan produktivitas sumber daya manusia. Selain itu, bagi


masyarakat pribadi, hal ini dapat meningkatkan keterampilan mereka

dalam

bidang

manajemen

dan

pemasaran

ditambah

lagi

dengan

perluasan jaringan kerja (work networking).


Sedangkan

secara

ekonomi,

kehadiran

dan

keberadaan

DunkinDonuts tidak sampai mengancam eksistensi (keberadaan) usahausaha donut lokal yang ada. Buktinya saja sampai saat ini kita masih
menjumpai penjual-penjual yang menjajakan donut buatan industri rumah
tangga ataupun industri kecil. Baik di pasar-pasar tradisional, sekolahsekolah maupun kantor, warung, serta pedagang-pedagang keliling.
Kehadiran DunkinDonuts dianggap sebagai salah satu varian dari jenisjenis donut yang ada. Selain itu, adanya segmentasi pasar tersendiri dari
Dunkin Donut, membuat eksistensi usaha-usaha donut lokal yang ada
tetap terjaga.
Ada satu hal yang menarik dari pengaruh kehadiran Perusahaan
Multinasional DunkinDonuts di Indonesia. Secara empiris, hadirnya
Dunkin Donuts telahmenstimulus timbulnya persaingan dari perusahaan
lokal sejenis. Terbukti saat ini mulai banyak bermunculan perusahaan
donut lokal yang menghasilkan donut-donut berkualitas sampai dengan
yang berorientasi pada bentuk resto donut dan kopi. Sebut saja donut ICrave, Java Donut, Donut Kampoeng Utami (Dku. Donuts Indonesia), Ring
Master, sampai perusahaan donut J.CO (milik penata rambut Indonesia
ternama, Johnny Andrean) yang semakin digemari para penikmat donut.
Dunkin Donuts yang merupakan restoran donut dan kopi dengan jaringan
terbesar di dunia saat ini terbukti mampu merangsang pertumbuhan
perusahaan donut lokal yang ada.
Saat ini bahkan perusahaan donut J.CO dinilai mampu menandingi
DunkinDonuts dalam hal pelayanan dan kualitas produk yang ditawarkan
(berdasarkan jumlah pengunjung yang datang dan antre setiap harinya).
Hal ini mungkin sejalan dengan istilah laissez-faire(let be atau biarkan
saja). Di mana pemerintah membiarkan Perusahaan masuk dan
berkembang

hingga

akhirnya

mampu

memicu

persaingan

dengan

pengusaha lokal. Hal ini mungkin juga sejalan dengan prinsip liberalisme
dalam tulisan Adam Smith (1776), yaitu teori The Invisible Hand. Smith

yakin pada sifat baik manusia yang mau bekerjasama dan konstruktif.
Masyarakat bisa saling bekerja dalam keselarasan dengan sesamanya,
walaupun bersaing dalam melayani pelanggan yang sama ataupun
menghasilkan produk yang sama.

DAMPAK

KEHADIRAN

DUNKIN

DONUTS

TERHADAP

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN USAHA LOKAL


Telah

dibahas

pada

Perusahaan

Multinasional

mengancam

eksistensi

bagian

sebelumnya

DunkinDonuts

(keberadaan)

bahwa

terbukti

perusahaan

keberadaan

tidak

lokal

sampai

yang

ada.

Pedagang-pedagang tradisional banyak yang menjajakan donut-donut dari


usaha industri kecil ataupun usaha rumah tangga. Bahkan saat ini pun
industri rumahan tersebut banyak yang mengadaptasi adonan kue donat
yang

lebih

lembut.

Adanya

segmentasi

pasar

juga

menjamin

keberlangsungan perusahaan donut-donut lokal. Sehingga kehadiran


DunkinDonuts tidak terlalu mengancam usaha-usaha tersebut.
Di samping itu, saat ini pun sudah mulai banyak perusahaanperusahaan donut lokal yang mampu menghasilkan produk-produk donut
berkualitas. Bahkan sebagian dari mereka sudah mempunyai nama
ataupun membuka gerai berkonsep resto donut dan kopi seperti halnya
DunkinDonuts. Sebut saja donut I-Crave, Java Donut, J.CO, Donut Oishii,
Mister Donut, dan lain sebagainya. Donut-donut lokal ini juga tidak kalah
digemarinya oleh para penikmat donut. Sebuah polling dalam sebuah
situs

internet

baru-baru

ini

dilakukan

untuk

mengetahui

tingkat

kegemaran para penikmat donut terhadap rasa dari jenis-jenis donut yang
ada, baik lokal maupun yang dari luar.

Kesimpulan

PT. Dunkindo Lestari hanya memliki satu pabrik untuk kawasan


wilayah Jabodetabek. Ini dapat berdampak positif bahkan negatif
untuk kemajuan perusahaan.

PT. Dunkindo menggunakan strategi fokus diferensiasi dalam


menjalankan bisnisnya di Indonesia bisa menguntungkan bahkan
juga merugikan perusahaannya.

Dalam menciptakan keunggulan kompetitfnya, dapat dianalis bahwa


PT. Dunkindo Lestari memiliki strategi bersaing. Analisis dilakukan
dengan melihat lingkungan eksternal perusahaan dan lingkungan
industri. Dari lingkungan ini dapat disimpulkan bagaimana analisis
SWOT yang dimiliki oleh perusahaan.

PT. Dunkindo Lestari menggunakan strategi fokus diferensiasi dalam


menjalankan bisnisnya.

PENUTUP
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi yang menjadi pokok
bahasan dalam makalah ini tentang Perusahaan Frienchise Dunkin Donuts, tentunya
masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan
kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalah ini.
Penulis banyak berharap para pembaca memberikan kritik dan saran yang
membangun kepada penulis demi sempurnanya makalah ini dan dan penulisan
makalah di kesempatan-kesempatan berikutnya. Semoga makalah ini berguna bagi
penulis pada khususnya juga para pembaca pada umumnya.

Anda mungkin juga menyukai