Anda di halaman 1dari 2

Lovely Devina Putri Pangalila

235727808

Menyusun Perencanaan Audit PT. Mirota Kampus

1. Memahami entitas dan lingkungannya


Evaluasi profil bisnis, model operasional, dan strategi supermarket. Pahami
bagaimana supermarket beroperasi, produk yang dijual, dan segmen pelanggan
utamanya. Hal ini dapat dilakukan melalui diskusi dengan manajemen, meninjau
laporan keuangan, serta pengamatan aktivitas bisnis di lokasi. Selain itu, lakukan
analisis berbagai faktor lingkungan eksternal yang dapat mempengaruhi, seperti
persaingan pasar, regulasi industri, dan tren konsumen. Pelajari struktur kepemilikan
dan fungsi pengawasan dewan direksi.

2. Membuat penilaian awal tentang tingkat materialitas


Dalam menentukan tingkat materialitas, evaluasi dilakukan terhadap
pendapatan, aset, dan kewajiban supermarket. Namun, tetapkan jumlah kesalahan yang
dianggap material yang dapat mempengaruhi Keputusan pengguna lpaoran keuangan.
Pertimbangkan sifat dari kesalahan potensial.

3. Mempertimbangkan risiko audit


Identifikasi kesalahan yang dapat terjadi di supermarket, seperti kecurangan
kasir, kesalahan perhitungan persediaan, atau ketidakakuratan harga promosi barang.
Risiko pengendalian berkaitan dengan seberapa efektif sistem pengendalian internal
supermarket dalam mencegah atau mendeteksi kesalahan yang mungkin terjadi.
Sementara itu, risiko deteksi merupakan kemampuan auditor untuk mengidentifikasi
kesalahan material selama prosedur audit, yang dapat dipengaruhi oleh kualitas
pengujian yang dilakukan. Dengan memahami dan mengelola ketiga jenis risiko ini,
auditor dapat merencanakan audit dengan lebih efisien dan efektif.

4. Memahami struktur pengendalian internal entitas


Dalam memahami struktur pengendalian internal supermarket, beberapa aspek
penting harus dievaluasi. Pertama, lingkungan pengendalian menyoroti budaya
integritas serta tingkat komitmen manajemen terhadap pengendalian internal.
Selanjutnya, penilaian risiko oleh entitas penting untuk memahami bagaimana
manajemen mengidentifikasi dan mengevaluasi risiko kesalahan dalam operasi
supermarket. Aktivitas pengendalian merupakan langkah-langkah konkret yang
diambil untuk mengatasi risiko yang teridentifikasi, seperti otorisasi transaksi,
segregasi tugas, dan rekonsiliasi kas. Informasi dan komunikasi mencakup cara entitas
mengumpulkan, memproses, dan menyampaikan informasi terkait pengendalian
internal kepada pihak yang berkepentingan. Terakhir, pemantauan berkelanjutan adalah
proses yang dilakukan manajemen untuk secara terus-menerus memantau efektivitas
pengendalian internal dan mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan. Dengan
mempertimbangkan semua aspek ini, auditor dapat memperoleh pemahaman yang
komprehensif tentang struktur pengendalian internal supermarket.

5. Mengembangkan strategi audit awal untuk pernyataan signifikan


Dalam melakukan audit terhadap supermarket, auditor akan menerapkan
berbagai prosedur audit untuk memverifikasi keakuratan catatan keuangan. Transaksi
penjualan akan diaudit melalui pengujian transaksi penjualan, observasi penghitungan
kas, dan rekonsiliasi bank guna memastikan keakuratan pendapatan yang tercatat.
Selanjutnya, audit persediaan dilakukan dengan pengamatan stock opname, pengujian
perpetual inventory system, dan analisa tren persediaan untuk memastikan pencatatan
yang akurat. Pada sisi kas dan setara kas, auditor akan melakukan penghitungan kas
fisik, konfirmasi bank, dan rekonsiliasi bank guna memverifikasi keberadaan dan
kepemilikan kas serta setara kas. Sedangkan untuk hutang dan kewajiban lainnya,
prosedur audit melibatkan konfirmasi dengan pemasok, analisis tren hutang, dan
pengujian terkait beban yang masih harus dibayar untuk memastikan pencatatan yang
akurat dan lengkap. Dengan menerapkan serangkaian prosedur audit ini, auditor dapat
memberikan keyakinan atas keandalan laporan keuangan supermarket.

Anda mungkin juga menyukai