Anda di halaman 1dari 25

Pengertian Jurnal Umum dalam

Akuntansi
Pengertian Jurnal umum adalah sebuah jurnal yang dipakai untuk mencatat semua jenis
bukti transaksi keuangan yang muncul dari semua transaksi keuangan suatu perusahaan
dalam periode tertentu.

Secara etimologis kata jurnal berasal dari bahasa Perancis, yaitu Jour yang artinya hari.
Jurnal umum ini digunakan untuk mencatat berbagai aktivitas transaksi keuangan secara
kronologis sesuai tanggal dengan mencantumkan nama transaksi, kelompok akun, dan
nominalnya pada kolom debit atau kredit.

Jadi, pengertian jurnal umum secara singkat adalah sebuah jurnal yang dipakai untuk
mencatat semua transaksi keuangan yang terjadi dalam periode tertentu untuk kemudahan
pengelolaan keuangan baik bagi pihak internal maupun eksternal organisasi

Fungsi Jurnal Umum


Pada praktiknya, jurnal umum memiliki 5 fungsi penting bagi sebuah perusahaan,
khususnya perusahaan jasa. Berikut penjelasannya:

1. Fungsi Historis
Dalam jurnal umum, semua transaksi yang terjadi dicatat berdasarkan tanggal transaksi.
Dalam hal ini jurnal umum menggambarkan aktivitas suatu perusahaan setiap hari secara
berurutan dan terus-menerus. Dengan kata lain, jurnal umum disebut memiliki fungsi
historis karena dilakukan secara kronologis dan sistematis.

2. Fungsi Pencatatan
Semua transaksi yang terjadi pada perusahaan dicatat dalam jurnal umum. Dengan
begitu, maka perubahan modal, biaya, kekayaan, dan pendapatan, harus dicatat terlebih
dahulu ke dalam jurnal umum agar pembuatan laporan keuangan perusahaan dapat
dilakukan dengan baik.

3. Fungsi Analisis
Semua pencatatan transaksi yang dilakukan dalam jurnal umum adalah hasil analisis
transaksi berupa kredit dan debit yang terpengaruh. Proses analisis ini meliputi
penggolongan nama akun, pencatatan kredit atau debit, serta jumlah/ besar transaksi.
4. Fungsi Instruksi
Jurnal umum mempunyai fungsi instruktif dalam proses memasukkan data ke general
journal. Proses pencatatan dalam jurnal ini tidak hanya sebatas dokumen transaksi,
namun bersifat perintah atau petunjuk kredit atau debit.

5. Fungsi Informatif
Di dalam jurnal umum juga terdapat informasi dan penjelasan bukti pencatatan transaksi
yang terjadi pada perusahaan.

Manfaat Jurnal Umum


Berdasarkan fungsinya, ada beberapa manfaat jurnal umum yang bisa didapatkan oleh
suatu perusahaan, diantaranya:

 Untuk mendapatkan informasi tentang akan terjadinya pertambahan atau


pengurangan suatu perkiraan.
 Untuk mengetahui jumlah yang akan dicatat pada satu atau lebih perkiraan.
 Mengetahui jumlah yang didebat atau di kredit bahwa mesti seimbang.
 Untuk mengetahui jumlah yang sudah diposting ke perkiraan yang tepat pada
general journal sesuai pekerjaannya dengan membuat tanda (referensi)
 Untuk mengetahui jumlah yang sudah diposting ke perkiraan yang tepat pada
general journal sesuai nomor perkiraannya dengan membuat tanda (referensi).

Tujuan Dibuatnya Jurnal Umum


Setelah memahami definisinya, tentunya kita juga harus mengerti apa tujuan dibuatnya
jurnal umum tersebut. Dengan adanya jurnal ini, maka kita dapat mengidentifikasi dan
melakukan hal-hal yang berhubungan dengan transaksi keuangan, diantaranya:

 Identifikasi terhadap transaksi yang terjadi


 Penilaian terhadap transaksi
 Pencatatan dampak ekonomi dari transaksi dalam perusahaan

Selain itu, membuat jurnal umum juga bertujuan untuk mempermudah proses
pemindahan dampak transaksi yang terjadi ke dalam sebuah akun sesuai transaksi.
Contoh Kasus dan Soal Jurnal Umum
Berikut ini adalah contoh data transaksi PT. Dimas Jaya yang telah dikumpulkan dan
terjadi pada bulan Desember 2019 :

 Desember 1:Dibeli barang dagangan secara kredit dari PT. Laba laba seharga
Rp. 160.000.000,- dengan termin 2/10, n/30.
 Desember 2: Dijual barang dagangan kepada Tn Fahmi senilai Rp. 50.000.000,-
dengan termin 1/10,n/30.
 Desember 4 : Dijual barang dagangan kepada Tn Irfan senilai Rp. 80.000.000,-
dengan termin 2/10,n/30.

Berikut adalah Jurnal Umum dalam Akuntansi:

TANGGAL KETERANGAN DEBET KREDIT

DESEMBER1. Pembelian 160.000.000

Hutang 160.000.000

2. piutang 50.000.000

penjualan 50.000.000

4. piutang 80.000.000

penjualan 80.000.000

4. Hutang 20.0000.000

Retur penjualan 20.000.000


Jurnal Khusus

Jurnal khusus adalah sebuah jurnal yang dibuat dan isinya


berupa pengelompokkan sesuai dengan jenis transaksinya.

Jenis Jurnal Khusus

Setelah mengetahui jurnal khusus adalah sebuah catatan


transaksi yang dikelompokkan dan memiliki peran penting
ternyata jurnal ini juga bisa dibagi menjadi empat jenis
contoh.

Adapun 4 contoh jurnal khusus ini sering digunakan


dalam akuntansi perusahaan yakni sebagai berikut:

Jurnal Pembelian
Jenis jurnal khusus yang pertama adalah jurnal pembelian di
mana seperti namanya jurnal ini bermanfaat untuk mencatat
semua transaksi-transaksi pembelian barang dagangan atau
barang lainnya yang dibeli dengan cara kredit.

Intinya, jurnal khusus pembelian ini berfungsi sebagai


pencatatan transaksi pembelian yang dilakukan perusahaan
ketika adanya transaksi secara kredit.

Berikut ini adalah contoh dari jurnal khusus pembelian yang


biasa dilakukan perusahaan:

 01 Juni: Membeli perlengkapan toko secara kredit dari


Toko Abadi, seharga Rp200.000.
 9 Juni: Membeli perlengkapan toko secara kredit dari
Toko Surya

Contoh jurnal khusus pembelian


Periode juni 2021
TANGGA KETERANG REF DEBIT KREDIT
L AN (PERLENGKAPA (UTANG
N) DAGANG
)
2021 Toko abadi Rp200.000 Rp200.00
JUNI 01 0
2021 juni Toko surya Rp300.000 Rp300.00
09 0
jumlah Rp500.000 Rp500.00
0

Jurnal Penjualan
Jenis jurnal khusus yang kedua adalah jurnal penjualan di
mana jurnal ini berfungsi sebagai pencatatan transaksi
penjualan barang dagang atau jasa suatu perusahaan yang
biasanya dilakukan secara kredit. Sehingga bisa dilihat
berikut ini contoh dari jurnal khusus penjualan:
Contoh:
 09 Juni: Menjual barang ke Toko Persada dengan harga
Rp700.000, dengan syarat pembayaran 2/10, n/30
Faktur No. 006.
 11 Juni: Faktur No.007 dikirimkan kepada Toko Sinar
atas penjualan barang seharga Rp2.000.000 syarat
pembayaran 1/10,n/60.

CONTOH JURNAL KHUSUS PENJUALAN


PERIODE JUNI 2021
TANGG NO KETERANG SYARAT RE JUMLAH
AL FAKTU AN PEMBAYAR F
R AN
PIUTANG( PENJUAL
D) AN (K)
2021 006 TOKO 2/10,n/30 Rp700.000 RP700.000
JUNI 09 PERSADA
11 007 TOKO 1/10,n/60 Rp2.000.0 Rp2.000.0
SINAR 00 00
JUMLAh Rp2.700.000 Rp2.700.000

Jurnal Penerimaan Kas


Selanjutnya ada jurnal khusus penerimaan kas di mana
jurnal ini berguna untuk melakukan pencatatan transaksi
dengan cara tunai (kas atau cek).

Adapun, jurnal ini juga disebut sebagai buku kas masuk


fungsinya adalah sebagai buku pencatatan transaksi seperti
transaksi penerimaan uang, penjualan tunai,
penerimaanpiutang dan lain sebagainya.
Tang Keter Ref Debet kredit
gal anga
n
kas Pot piutang Penjuala Akun lain
penjual n
an
2021 Penju Rp500.000 - - Rp500.0 -
juni alan 00
09 tunai
Toko Rp400.000 Rp10.0 Rp500.0 - -
12 bang 00 00
un

Pinja Rp2.500.0 - - Tp2.500.0


21 man 00 00
Bank
Juml Rp3.400.0 Rp10.0 Rp500.0 Rp500.0 Rp2.500.0
ah 00 00 00 00 00
Contoh:
 09 Juni: Terdapat penjualan barang secara tunai
kepada Toko Sejahtera seharga Rp500.000.
 12 Juni: Diterima dari Toko Bangun sebuah pelunasan
faktur pada tanggal 5 Juni sebesar Rp500.000 dengan
potongan tunai 2%.
 21 Juni: Perusahaan mendapatkan pinjaman uang dari
Bank Laku sebesar Rp3.000.000
CONTOH JURNAL KHUSUS PENERIMAAN KHAS
PERIODE JUNI 2921
Jurnal Pengeluaran Kas
Yang terakhir ada jenis jurnal khusus untuk pengeluaran kas
di mana jurnal ini berfungsi untuk mencatat semua
transaksi, yang berhubungan dengan pengeluaran uang
perusahaan.

contoh umum arus kas keluar itu seperti apa berikut adalah
contoh transaksinya:

 Pembayaran kas untuk pembelian barang secara tunai.


 Pembayaran kas, untuk pembelian kredit sebelumnya,
misalnya seperti untuk pembayaran hutang atau
kreditor.
 Pembayaran kas yang digunakan untuk sewa, iklan,
upah dan gaji dan lainnya.
 Pembayaran kas yang biasa digunakan untuk
pembelian aset berwujud atau tidak berwujud.
 Pengembalian kas untuk barang yang dikembalikan
oleh pelanggan.

Contoh:

 07 Juni: Pembelian secara tunai sebuah barang dari


Toko Amanah seharga Rp800.000.
 20 Juni: Melakukan pembayaran lunas sebuah faktur
dari Toko Star tanggal 12 Juni yang lalu sebesar
Rp1.000.000 dengan potongan tunai 1%.
 25 Juni: Melakukan pembayaran gaji karyawan
Rp4.000.000.
CONTOH JURNAL KHUSUS PENGELUARAN KHAS
PERIODE JUNI 2021

TAN KETER R DEBET KREDI


GGA ANGAN E T
L F
HUTAN PEM AKUN KAS POT
G BELI LAIN PEMBELIAN
AN
2021 Pembel Rp8 - Rp800. -
juni ian 00.0 000
07 tunai 00
20 Toko Rp1.00 - - Rp990. Rp10.000
star 0.000 000
25 Gaji - Rp4.0 Rp4.00 -
karyaw 00.00 0.000
an 0
jumla Rp1.00 Rp8 Rp4.0 Rp5.79 Rp10.000
h 0.000 00.0 00.00 0.000
00 0

Manfaat Jurnal Khusus

Pembagian Pekerjaan

Manfaat yang pertama dari jurnal khusus adalah bisa


dijadikan jurnal yang bisa dibagi pekerjaan dengan baik
dibandingkan jurnal umum yang sulit membagi pekerjaan
secara baik.

Memudahkan Postingan Akun Buku


Besar

Selain bisa dibagi pekerjaan dengan baik karena pencatatan


dilakukan sesuai jenis transaksinya manfaat selanjutnya
dari jurnal khusus adalah bisa dimanfaatkan agar
memudahkan dalam melakukan posting ke buku besar.

Pengendalian Internal

Manfaat selanjutnya adalah bisa dilakukan pengendalian


internal yang lebih baik terlebih jika hanya ada satu orang
petugas yang menangani lebih dari satu jurnal khusus.
Pencatatan Ayat Jurnal Penyesuaian untuk Perusahaan Jasa

Ayat jurnal penyesuaian (adjusting entry) adalah jurnal yang dibuat dalam proses
pencatatan perubahan saldo dalam beberapa akun sehingga saldo mencerminkan
jumlah saldo yang sebenarnya sampai dengan akhir periode akuntansi.

Kenapa harus melakukan Jurnal Penyesuaian??

 Keadaan dimana suatu transaksi sudah terjadi tetapi informasi tersebut


belum dicatat dalam perkiraan yang bersangkutan.
 Transaksi yang sudah dicatat dalam perkiraan yang bersangkutan tetapi
saldo perkiraan masih harus disesuaikan agar dapat disajikan dalam jumlah
yang benar.

Manfaat Jurnal Penyesuaian adalah untuk menyesuaikan nilai – nilai setiap


akun diakhir periode untuk mendapatkan saldo asli yang harus dilaporkan.

Tujuan Jurnal Penyesuaian

 Jurnal penyesuaian dibuat dengan tujuan untuk memilah akun-akun yang


masih bercampur sehingga menjadi akun riil dan akun nominal.
 Jurnal penyesuaian dibuat dengan tujuan agar dapat memberikan gambaran
secara menyeluruh tentang pendapatan yang ada di dalam akun-akun
nominal di akhir periode yang juga dapat diartikan bahwa jurnal
penyesuaian akan memberikan gambaran terkait jumlah beban serta jumlah
pendapatan secara valid.
 Jurnal penyesuaian juga dibuat dengan tujuan untuk menekan setiap potensi
kesalahan yang mungkin terjadi yang dikarenakan oleh beberapa pos
antisipasi.
 Jurnal penyesuaian juga bisa dibuat dengan tujuan untuk mempertahankan
konsistensi yang telah ditetapkan dalam akuntansi sebuah perusahaan
sesuai pedoman yang telah ditentukan.

Rekening yang perlu disesuaikan dalam penyesuaian perusahaan jasa;


1. Beban dibayar di muka (prepaid expenses)
Ada 2 metode penyelesaian pada contoh ayat jurnal penyesuaian perusahaan jasa
sebagai berikut :
 Dicatat sebagai aset

AJP / Ayat jurnal penyesuaian (31/12/2019) sebagai berikut

Debit Kredit
Biaya xx Rp xxx
xxx dibayar di muka Rp xxx

 Dicatat sebagai biaya atau pendekatan laba rugi.


AJP / Ayat jurnal penyesuaian (31/12/2019)
Debit Kredit
xxx dibayar dimuka Rp xxx
Biaya xxx Rp xxx

2. Pendapatan diterima di muka (deferred revenue)


Ada 2 metode penyelesaiannya yaitu:

 Dicatat sebagai utang pendapatan atau pendekatan neraca.

AJP / ayat jurnal penyesuaian (31/12/2019)


Debit Kredit
xxx diterima dimuka Rp xxx
Pendapatan xxx Rp xxx

 Dicatat sebagai pendapatan atau pendekatan laba rugi

AJP (31/12/2019)
Debit Kredit
Pendapatan xxx Rp xxx
xxx diterima Dimuka Rp xxx

3. Biaya yang masih harus di bayar (Accrued ecpense)

AJP / Ayat jurnal penyesuaian (31/12/2019)


Debit Kredit
Biaya xxx Rp xxx
Utang xxx Rp xxx

4. Pendapatan yang masih harus diterima (Accrued Revenues)

AJP (31/12/2019)
Debit Kredit
Piutang bunga Rp xxx
Pendapatan Bunga Rp xxx

5. Penyusutan aktiva tetap (depreciation of fixed asset)

AJP / Ayat jurnal penyesuaian (31/12/2019)


Debit Kredit
Biaya penyusutan Rp xxx
kendaraan
Ak.peny.Kendaraan Rp xxx

6. Kerugian Piutang (Bad Debt Expense)

AJP (31/12/2019)
Debit Kredit
Kerugian piutang Rp xxx
Cadangan Kerugian Rp xxx
Piutang

7. Biaya Pemakaian Perlengkapan (Use Of Supplies Costs)/beban barang habis


pakai

AJP (31/12/2019)
Debit Kredit
Biaya pemakaian Rp xxx
perlengkapan
Cadangan Perlengkapan Rp xxx

Pencatatan Jurnal Penyesuaian Perusahaan Dagang

apa itu jurnal penyesuaian perusahaan dagang?rus

Jurnal penyesuaian perusahaan dagang digunakan untuk mencatat transaksi


yang sudah terjadi, tetapi belum dicatat Selain itu, digunakan juga untuk
mencatat transaksi yang telah dicatat, tetapi memerlukan koreksi agar
nilainya sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.s

Jurnal penyesuaian biasanya fungsinya untuk membuat pendapatan dan


pengeluaran dalam laporan laba rugi. Juga untuk aset dan kewajiban dalam
laporan neraca dilaporkan dengan nilai yang sesungguhnya.

Pencatatan jurnal ini dikelompokan ke dalam dua hal yang meliputi:

 Deferal: Penangguhan pengakuan pendapatan dan beban yang belum


dicatat ke dalam akun.
 Akrual: Pengakuan atas pendapatan dan beban yang belum dicatat ke
dalam akun.

Komponen Jurnal Penyesuaian Perusahaan Dagang;

1. Jurnal Penyesuaian Perusahaan Dagang – Akun Persediaan


Barang Dagang
Untuk melakukan perhitungan dan pencatatan jurnal penyesuaian
perusahaan dagang, pada persediaan barang dagang dibagi dengan dua
metode yaitu :

a. Metode Harga Pokok Penjualan (HPP)


b. Metode Pendekatan Akun Ikhtisar Laba Rugi
2. Jurnal Penyesuaian Perusahaan Dagang – Akun Perlengkapan
3. Jurnal Penyesuaian Perusahaan Dagang – Akun Beban yang
Harus Dibayar
4. Pendapatan yang Masih Harus Diterima
5. Penyusutan dalam Jurnal Penyesuaian Perusahaan Dagang
6. Beban Dibayar di Muka
7. Pendapatan Diterima di Muka
8. Piutang Tak Tertagih
Pencatatan Jurnal Penyesuaian Perusahaan manufaktur

Pada perusahaan dagang dan perusahaan jasa telah dijelaskan


mengenaijurnal penyesuaian. Demikian pula pada perusahaan
manufaktur diperlukan penyesuaian terhadap saldo-saldo rekening
tertentu, antara lain yaitu : pembebananpenyusutan aktiva tetap,
penaksiran kerugian piutang, pengakuan hutang biaya, pengakuan
piutang pendapatan, penyesuaian terhadap persekot biaya
danpendapatan yang diterima dimuka.

Akun-akun yang disesuaikan pada perusahaan manufaktur


Disamping hal-hal tersebut pada perusahaan manufaktur terdapat pula
saldorekening yang memerlukan jurnal penyesuaian, yaitu Biaya
Overhead pabrik,persediaan bahan baku, persediaan produk dalam
proses, dan pembebanan hargapokok penjualan sebagaimana yang terdapat
pada perusahaan dagang.
Pengertian Jurnal Penutup
Jurnal penutup adalah jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi untuk menutup
akun-akun nominal sementara. Akibat penutupan ini, saldo akun-akun tersebut akan
menjadi 0 (nol) pada awal periode akuntansi. Akun yang ditutup adalah akun nominal dan
akun pembantu modal. Komponen yang termasuk akun nominal adalah pendapatan dan
beban, sedangkan akun pembantu modal adalah prive dan ikhtisar laba/rugi. Setelah jurnal
penutup diposting ke setiap akun, maka yang tersisa adalah perkiraan riil (assets, liabilities,
capital/equity).

Manfaat Jurnal Penutup

 Untuk menutup saldo yang erdapat dalam semua rekening sementara. Kata menutup
berarti mengurangi saldo rekening sehingga menjadi nol. Dengan demikian pada
periode berikutnya semua rekening sementara akan dimulai dengan saldo nol.
Dengan cara ini pula akan dapat dipisahkan jumlah saldo-saldo rekening sementara
untuk periode ini dengan jumlah saldo-saldo rekening sementara pada periode
berikutnya.
 Agar saldo rekening modal menunjukan jumlah yang sesuai pada keadaan pada
akhir periode. Dengan adanya jurnal ini, maka saldo rekening modal akan sama
dengan jumlah modal akhir yang dilaporkan dalam neraca.

Contoh Jurnal Penutup Perusahaan jasa


1. Jurnal Penutup Akun Pendapatan
Adapun contoh jurnal penutup perusahaan jasa atas akun pendapatan yaitu:

Pendapatan Sewa Rp.xxx (Dr.)


Ikhtisar Laba Rugi Rp.xxx (Cr.)

Untuk bagian akun dividen pada contoh jurnal penutup perusahaan jasa yang menutup
labanya yaitu:
Laba ditahan Rp.xxx (Dr.)
Dividen Rp.xxx (Cr.)

2.Jurnal Penutup Akun Biaya


Ikhtisar laba rugi Rp.xxx (Dr.)
Beban gaji Rp.xxx (Cr.)
Beban lain-lain Rp.xxx (Cr.)
Beban penyusutan Rp.xxx (Cr.)
Beban pendapatan Rp.xxx (Cr.)
Beban sewa Rp.xxx (Cr.)
Beban bunga Rp.xxx (Cr.)
3.Jurnal Penutup Ikhtisar Laba Rugi
*Kondisi Saldo (Laba)
Ikhtisar Laba Rugi Rp.xxx(Dr.)
Modal Rp.xxx(Cr.)

*Kondisi Saldo (Rugi)


Modal Rp.xxx(Dr.)
Ikhtisar Laba Rugi Rp.xxx(Cr.)

4.Jurnal Penutup Akun Prive


Modal Rp.xxx(Dr.)
Prive Rp.xxx(Cr.)

Berikut adalah contoh jurnal penutup perusahaan dagang.


Tangga Nama Akun Ref Debit Kredit
l
Januari Ikhtisar laba rugi 411 Rp.5.950.000,00
2021 Penghasilan Untuk cetak 410 Rp.2.500.000,-
Gaji Pegawai 415 Rp.750.000,-
Beban untuk transport 515 Rp.50.000,-
Beban Iklan 517 Rp.50.000,-
Beban lainnya 500 Rp.50.000,-
Beban perlengkapan 600 Rp.100.000,-
Beban sewa 610 Rp.100.000,-
Beban penyusustan untuk 615 Rp.50.000,-
peralatan
Modal 311 Rp.2000.000,-
Prive 500 Rp.300.000,-
Contoh Jurnal Penutup Perusahaan Dagang
Berikut adalah contoh jurnal penutup perusahaan dagang.
1. menutup semua akun pendapatan
Pendapatan Bunga Rp. xxx
Ikhtisar Laba Rugi Rp. xxx

Penjualan Rp. xxx


Ikhtisar Laba Rugi Rp. xxx
Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit
2021 Pendapatan 41 Rp.1.600.000,-
Ikhtisar laba rugi 33 Rp. 1.600.000,-
Januari 31 Mencatat penutupan
pendapat

2. Menutup semua akun Beban


Ikhtisar Laba Rugi Rp. xxx
Beban ……. Rp. xxx

Ikhtisar Laba Rugi Rp. xxx


Retur Penjualan Rp. xxx
Pot Penjualan Rp. xxx
Harga Pokok Penjualan Rp. xxx
Beban Rp. xxx

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit


2021 31 Ikhtisar laba rugi 33 Rp.1.815.000,-
Januari Beban Gaji 41 Rp. 500.000,-
Beban Iklan Rp.135.000,-
Beban perlengkapan Kantor Rp.675.000,-
Beban Asuransi Rp. 20.000,-
Beban Sewa Rp.50.000,-
Beban penyusutan Rp.10.000,-
perlengkapan kantor
Beban penyusutan Rp.100.000,-
bangunan
Beban Listrik, air&Telepon Rp.275.000,-
Beban rupa-rupa Rp.50.000,-
Mencatat penutupan beban

3. Menutup akun ikhtisar Laba/Rugi


*Jika perusahaan mengalami Laba

Ikhtisar Laba Rugi Rp. xxx


Modal Rp. xxx

*Jika perusahaan mengalami kerugian

Modal Rp. xxx


Ikhtisar Laba Rugi Rp. xxx

Tanggal Keterangan Ref Debit Kredit


2021 31 Laba ditahan 32 Rp.215.000,-
Januari Ikhtisar laba rugi 33 Rp.215.000,-
Mencatat penutup
ikhtisar laba rugi

4. Menutup akun Prive


Modal Rp. xxx
Prive Rp. xxx

Contoh Jurnal Penutup Perusahaan Manufaktur


1.Menutup Akun Pendapatan
Tanggal Debit Kredit
Keterangan
Maret 2018 Pendapatan 15.000.000

Ikhtisar Laba Rugi 15.000.000

2. Menutup Akun Beban


Tanggal Keterangan Debit Kredit
Januari Ikhtisar Laba Rugi 1.620.000
2007
Beban Gaji 500.000

Beban Perlengkapan Kantor 675.000

Beban Asuransi 20.000

Beban Sewa 50.000

Beban Listrik, Air & Telepon 100.000

Beban Penyusutan Bangunan 275.000

3. Menutup Akun Ikhtisar Laba / Rugi


Tanggal Keterangan Debit Kredit

Mei Ikhtisar Laba Rugi 100.000


2016
Modal Tuan Putra 100.000
(Jika perusahaan laba)

Tanggal Debit Kredit


Keterangan
Mei Ikhtisar Laba Rugi 50.000
2016
Modal Tuan Putra 50.000
(Jika perusahaan rugi)

4.Menutup Akun Prive


Tanggal Keterangan Debit Kredit

Desember 2017 Modal 100

Prive 100

Berikut contoh dari jurnal penutup pada perusahaan manufaktur:


Tanggal Nama Akun Debit Kredit
April Penghasilan Cetak 2.330.000
2018
Ikhtisar Laba Rugi 2.330.000
(Menutup perkiraan penghasilan)
Ikhtisar Laba Rugi 1.021.250

Gaji Pegawai 450.000

Beban Transpor (Angkut) 30.000

Beban Iklan 95.000

Beban Lain-lain 65.000

Beban Perlengkapan 200.000

Beban Sewa 150.000

Beban Penyusutan Peralatan 31.250


(Menutup perkiraan beban ke laba/rugi)
Ikhtisar Laba Rugi 1.308.000

Modal 1.308.000
(Menutup laba bersih ke perkiraan modal)
Modal 250.000

Prive 250.000
(Menutup perkiraan prive dan mengurangi
perkiraan modal)

Jurnal Pembalik
Pengertian Jurnal Pembalik
Jurnal pembalik adalah jurnal yang biasa disebut sebagai reverse entry, jurnal ini berguna
untuk membalikkan jurnal penyesuaian dengan tujuan untuk menyajikan akun neraca.
Adanya jurnal ini untuk mencegah terjadinya akun-akun yang berganda. Dalam pembuatan
jurnal ini juga biasanya dilakukan pada awal tahun, karena dapat memunculkan analisis
secara real.

Manfaat Jurnal Pembalik


1. Jurnal pembalik berguna untuk meminimalisir suatu kesalahan atau kekeliruan dalam
pencatatan yang mungkin dapat terjadi, misalnya menghindari pendapatan dan biaya yang
sama atau berganda dalam penyusunan ayat jurnal penyesuaian.

2. Dapat mempermudah pencatatan transaksi diawal periode akuntansi, dan juga akan
berhubungan dengan ayat jurnal penyesuaian.

3. Tujuan ini dimaksudkan supaya mempermudah dalam mengawasi dan membuat laporan
keuangan, serta sesuai dengan konsistensi pencatatan akun-akun tertentu.

4. Berguna untuk menyederhanakan penyusunan jurnal penyesuaian pada periode


berikutnya, dan juga dapat memberikan manfaat analisis setiap akun-akun di dalam jurnal
jika perusahaan membuat ayat jurnal yang jumlahnya banyak.

Contoh Jurnal Pembalik Pada perusahaan jasa


1. Beban dibayar dimuka (dengan pendekatan laba rugi)
Beban dibayar dimuka adalah beban yang sudah dibayar tetapi belum dibebankan sebagai
beban pada periode itu. Beban dibayar di muka ini sering timbul apabila perusahaan
membayar biaya-biaya untuk beberapa periode sekaligus, sehingga dari jumlah
pengeluaran tadi sebagian akan menjadi beban periode itu dan sebagian lagi akan
dibebankan pada periode mendatang.

Contoh soal:
PT Surla Profit membayar premi asuransi Rp 1.200.000 untuk periode 01 Februari 2016 s/d
01 Februari 2017. Buatlah jurnal pembalik nya

Penyelesaiannya:
Jurnal pencatatan pada saat pembayaran adalah sebagai berikut:
Biaya Asuransi Rp 1.200.000
Kas Rp 1.200.000

Jurnal penyesuaiannya yaitu:


Asuransi dibayar dimuka Rp 100.000
Biaya Asuransi Rp 100.000
Jika dilihat dari jurnal penyesuaiannya seolah-olah pencatatan yang dilakukan
menggunakan pendekatan neraca, oleh karena itu maka dibutuhkan jurnal pembalik agar
tidak terjadi kesalahan dalam periode selanjutnya.

Jurnal pembaliknya yaitu


Biaya Asuransi Rp 100.000
Asuransi dibayar dimuka Rp 100.000
2. Pendapatan diterima dimuka dicatat sebagai utang pendapatan (pendekatan neraca)
Pendapatan diterima dimuka adalah pendapatan yang diterima lebih dahulu atas
pernbayaran transaksi yang belum dilakukan kepada pelanggan. Apabila perusahaan
menggunakan pendekatan neraca, maka perusahaan akan mencatat uang yang diterima
sebagai pendapatan djterima di muka (utang) dan akan diakui sebagai pendapatan bila
perusahaan telah melakukan pekerjaan yang diminta oleh pelanggan.

Contoh soal:
Pada tanggal 30 Mei 2016 PT Surla Profit menerima pendapatan sewa untuk 1 tahun
sebesar Rp 2.400.000.

Penyelesaiannya:
Kas Rp 2.400.000
Sewa diterima dimuka Rp 2.400.000

Jurnal penyesuaiannya yaitu:


Sewa diterima dimuka Rp 1.400.000
Pendapatan sewa Rp 1.400.000

Jurnal pembaliknya yaitu:


Pendapatan sewa Rp 1.400.000
Sewa diterima dimuka Rp 1.400.000

3. Biaya yang masih harus dibayar


Beban yang masih harus dibayar adalah beban yang masih harus dikeluarkan oleh
perusahaan pada akhir periode.

Contoh soal:
Pada bulan Desember 2016 PT Surla Profit belum membayarkan gaji karyawan sebesar Rp
5.000.000 yang mana akan dibayarkan pada tanggal 05 Januari 2017

Penyelesaiannya:
Jurnal penyesuaiannya:
Beban gaji Rp 5.000.000
Utang gaji Rp 5.000.000

Jurnal pembaliknya:
Utang gaji Rp 5.000.000
Beban gaji Rp 5.000.000

4. Pendapatan yang masih harus diterima


Pendapatan yang masih harus diterima adalah pendapatan yang sudah dapat direalisasi
dalam suatu periode, tetapi belum diakui sebagai penghasilan.

Contoh soal:
Telah diselesaikan pekerjaan service oleh PT Surla Profit untuk bulan Desember 2016
namun pembayaran upah jasa diterima pada bulan Januari 2017 sebesar Rp 10.000.000

Penyelesaiannya:
Jurnal penyesuaiannya:
Piutang pendapatan jasa Rp 10.000.000
Pendapatan jasa Rp 10.000.000

Jurnal pembaliknya yaitu:


Pendapatan jasa Rp 10.000.000
Piutang pendapatan jasa Rp 10.000.000

Contoh Jurnal Pembalik pada perusahaan dagang


1.Beban yang Dibayar Terlebih Dahulu (Beban Dibayar di Muka) yang Dicatat sebagai
Beban
Misalnya, pada 1 Desember 2007 dibayar beban sewa untuk 1 tahun sebesar
Rp2.400.000,00 pada saat terjadi transaksi dibuat jurnal sebagai berikut.

Beban sewa Rp2.400.000,00 (D)


Kas Rp2.400.000,00 (K)

Pada 31 Desember 2007 dibuat ayat jurnal penyesuaian sebagai berikut.


Sewa dibayar di muka Rp2.200.000,00 (D)
Beban sewa Rp2.200.000,00 (K)

Pada 31 Desember 2007 dibuat juga ayat jurnal penutup seperti berikut.
Ikhtisar laba/rugi Rp 200.000,00 (D)
Beban sewa Rp 200.000,00 (K)

Adapun ayat jurnal pembalik yang dibuat, yaitu sebagai berikut.


Beban sewa Rp2.200.000,00 (D)
Sewa dibayar di muka Rp2.200.000,00 (K)

2.Pendapatan yang Belum Direalisasikan (Pendapatan Diterima di Muka) yang Dicatat


sebagai Pendapatan
Misalnya, pada 1 September 2007 perusahaan menerima pendapatan sewa untuk 6 bulan
sebesar Rp2.400.000,00. Pada saat terjadi transaksi dibuat jurnal sebagai berikut.

Kas Rp2.400.000,00 (D)


Pendapatan sewa Rp2.400.000,00 (K)

Pada 31 Desember 2007 dibuat ayat jurnal penyesuaian sebagai berikut.


Pendapatan sewa Rp800.000,00 (D)
Sewa diterima di muka Rp 800.000,00 (K)
Pada 31 Desember 2007 dibuat juga ayat jurnal penutup sebagai berikut.
Pendapatan sewa Rp1.600.000,00 (D)
Ikhtisar laba/rugi Rp1.600.000,00 (K)

Adapun ayat jurnal pembaliknya, yaitu sebagai berikut.


Sewa diterima di muka Rp800.000,00 (D)
Pendapatan sewa Rp 800.000,00 (K)

3.Beban yang Belum Dibayar


Misalnya, pada 31 Desember 2007 terdapat gaji untuk bulan Desember yang belum dibayar
sebesar Rp1.750.000,00 untuk karyawan bagian penjualan dan sebesar Rp1.500.000,00
untuk karyawan bagian kantor. Gaji tersebut dibayarkan setiap tanggal 4 Januari 2008.
Ayat jurnal penyesuaian yang dibuat pada 31 Desember 2007, yaitu sebagai berikut.

Beban gaji bagian penjualan Rp1.750.000,00 (D)


Beban gaji karyawan kantor Rp1.500.000,00 (D)
Utang gaji Rp3.250.000,00 (K)

Pada awal periode, 1 Januari 2008 dibuat ayat jurnal pembalik sebagai berikut.
Utang gaji Rp3.250.000,00 (D)
Beban gaji bagian penjualan Rp1.750.000,00 (K)
Beban gaji karyawan kantor Rp1.500.000,00 (K)

Adapun ayat jurnal yang dibuat pada saat pembayaran gaji, yaitu sebagai berikut.
Beban gaji bagian penjualan Rp1.750.000,00 (D)
Beban gaji karyawan kantor Rp1.500.000,00 (D)
Kas Rp3.250.000,00 (K)

4.Pendapatan yang Belum Diterima


Misalnya, perusahaan menerima bunga setiap tanggal 1 Mei dan 1 November sebesar
Rp600.000,00. Ayat jurnal penyesuaian yang dibuat pada 31 Desember 2007, yaitu sebagai
berikut.

Piutang bunga Rp200.000,00 (D)


Pendapatan bunga Rp200.000,00 (K)

Jurnal pembalik yang dibuat pada 1 Januari 2008, yaitu sebagai berikut.
Pendapatan bunga Rp200.000,00 (D)
Piutang bunga Rp200.000,00 (K)

Adapun ayat jurnal yang dibuat pada saat pembayaran (1 Mei 2008), yaitu sebagai berikut.
Kas Rp600.000,00 (D)
Piutang bunga Rp600.000,00 (K)
Adapun jurnal pembalik untuk kasus Perusahaan Surya Sejati, yaitu sebagai berikut:

Contoh Jurnal Pembalik pada perusahaan Manufaktur


Metode yang digunakan untuk membuat neraca saldo setelah penutupan dan jurnal
pembalik, sama dengan metode untuk membuat jurnal pembalik perusahaan dagang.

Anda mungkin juga menyukai