Anda di halaman 1dari 7

Internal

Pemotongan Pajak Penghasilan (PPh)

PPh 21/26

Individu / Perorangan

PPh 4(2)
Wajib
Pajak
(Vendor /
Supplier)
PPh 23/26

Badan / Perusahaan

PPh 4(2)

2
Internal

PPh 21

Jenis transaksi yang dikenakan PPh 21: Perhitungan Pajak PPh 21

1. Honorarium Narasumber
2. Jasa Koordinator
3. Jasa Konsultan Honorarium / Jasa
4. Penggantian transport (lumpsum) PPh = Penghasilan Bruto x 50% x Tarif Ps 17
5. Penggantian pulsa, paket data, dsb (lumpsum)
6. Jasa kebersihan Peserta Kegiatan
7. Honor intern PPh = Penghasilan Bruto x Tarif Ps 17
8. Hadiah

Tarif Pasal 17
Penghasilan NPWP Non - NPWP

0 – 50,000,000 5% 6%

> 50,000,000 – 250,000,000 15% 18%

> 250,000,000 – 500,000,000 25% 30%

> 500,000,000 30% 36%

3
Internal

PPh 23
Pajak Penghasilan 23 dipotong atas jenis
penghasilan sebagai berikut : Penerima penghasilan
• Bunga Wajib Pajak Dalam
• Hadiah / Insentif Negeri
• Sewa (selain sewa atas tanah dan/atau
bangunan)
Badan Usaha Tetap
• Jasa lainnya

Jenis Transaksi NPWP Non NPWP* Jenis Jasa Lainnya

Bunga 15% 30% 1. Jasa perantara/keagenan


2. Jasa pelaksana kegiatan
Hadiah 15% 30% 3. Jasa konsultan
4. Jasa kebersihan
Sewa (kecuali tanah 5. Percetakan
2% 4%
dan/atau bangunan)
6. Jasa instalasi
Jasa lain (PMK 7. Jasa penelitian
141/PMK.03/2015) 8. Jasa liputan
https://www.ortax.org/ 2% 4% 9. Sponsorship
ortax/?mod=aturan&pa 10. Jasa lainnya (dapat dilihat di PMK
ge=show&id=15833 141/PMK.03/2015)

* Wajib Pajak yang tidak memiliki NPWP akan dikenakan pemotongan tarif PPh yang 100% lebih tinggi dari tarif normal

4
Internal

PPh 4(2)
Jenis transaksi yang dikenakan PPh 4(2):
PPh 4 (2) bersifat Final.
• Sewa tanah dan/atau bangunan
• Bunga deposito dan tabungan lainnya
Penerima penghasilannya : • Hadiah / Undian
• WP Pribadi • Transaksi pengalihan harta berupa tanah dan/atau
• WP Badan bangunan
• Jasa konstruksi

Jenis Transaksi Tarif (NPWP dan Non NPWP)


Sewa (tanah dan/atau bangunan) 10%

Hadiah / Undian 25%

Kualifikasi konstruksi (dilihat dari sertifikasi kualifikasi usaha


yang diterbitkan Lembaga Pengembangan Jasa Konstruksi (LPJK)

Pelaksana Konstruksi :
- Kualifikasi Usaha Konstruksi Kecil 2%
- Kualifikasi Usaha Konstruksi Sedang / Besar 3%
- Tidak memiliki Kualifikasi Usaha Konstruksi 4%
Perencanaan atau Pengawasan Konstruksi :
- Memiliki Kualifikasi Usaha Konstruksi 4%
- Tidak memiliki Kualifikasi Usaha Konstruksi 6%
5
Internal

Perbedaan PPh dan PPN

Keterangan PPh PPN

Jenis Pajak Pajak Penghasilan Pajak Pertambahan Nilai

Perlakuan Pajak Dipotong Dipungut

Objek Pajak Penghasilan Penyerahan

Jenis Transaksi Jasa Barang & Jasa

Orang / Badan yang dikukuhkan sebagai


Subjek Pajak Orang / Badan yang menerima penghasilan
Pengusaha Kena Pajak (PKP)

7
Internal

Pajak Pertambahan Nilai (PPN)


• PPN : nilai yang ditambahkan atas barang dan/atau jasa oleh Pengusaha Kena Pajak (PKP)
• PKP wajib memungut PPN Terutang
• PKP mengeluarkan Faktur Pajak

Contoh perhitungan PPN dan PPh :

PPN : Tarif PPN x DPP PT. A merupakan sebuah perusahaan Event Organizer (EO) dan PT. B
ingin menggunakan jasa PT. A. Atas dasar hal ini terjadilah kesepakatan
senilai 100.000.000 atas jasa yang akan dilakukan PT. A untuk PT. B dan
*Tarif PPN : 10% PT. A merupakan seorang PKP.

PT. A sebagai PKP akan mengeluarkan invoice dan faktur pajak sebesar :
• Jasa EO 100.000.000
• PPN 10.000.000 (dengan menyertakan Faktur Pajak)

PT. B wajib melakukan pemotongan PPh 23 pada saat pembayaran ke


PT. A sebesar
=100.000.000(nilai Jasa EO sebelum PPN/DPP) x 2% (Tarif PPh 23) =
2.000.000

Nilai yang dibayarkan ke PT. B ke PT. A adalah 108.000.000


(DPP – PPh) + PPN atau (100.000.000 - 2.000.000) + 10.000.000

8
Internal

RINGKASAN

BARANG
• Surat Pengukuhan PKP
• SKT PPN PPh
NPWP

YA

• Faktur Pajak JASA
• Invoice
PPN PPh

Pihak Ketiga
(Vendor, Konsultan)
PKP?

BARANG
PPN PPh
• SKT
TIDAK

• NPWP
• Invoice JASA
PPN PPh

* Jika mempunyai SKB atau Surat Keterangan Bebas Pemotongan PPh 23 silahkan dilampirkan juga

Anda mungkin juga menyukai