Anda di halaman 1dari 9

PROSIDING SEMINAR NASIONAL RISET TEKNOLOGI TERAPAN: 2020.

MUNGKINKAH MEMADUKAN SIFAT ANTI AIR DAUN TALAS


DENGAN KARAKTER FITOKONSTITUEN ANTI BAKTERIAL ?
(Kajian efek daun talas sebagai dasar studi materi antivirus/antibakteri)
Gatut Rubiono1, Mega Sasongko2, Eko Siswanto2, ING Wardana2
1
Teknik Mesin Universitas PGRI Banyuwangi, Jl. Ikan Tongkol 22 Banyuwangi
2
Teknik Mesin Universitas Brawijaya Malang, Jl. Veteran Malang
Email korespondensi : g.rubiono@unibabwi.ac.id, g.rubiono@fdi.or.id

ABSTRAK
Talas (Colocasia Esculenta L. Scott) dikenal sebagai bahan pangan sumber karbohidrat, lemak,
vitamin, dan kandungan seratnya sangat baik. Umbi dan tangkai daun talas mengandung
tepung, villose, polifenol, dan saponin. Daun talas mengandung polifenol. Tangkai daun talas
teruji mengandung saponin, flavonoid, tanin, alkaloid, steroid, dan terpenoid. Beberapa
senyawa aktif lain juga ditemukan dalam ekstrak etanol daun talas, yaitu antosianin,
antraaquinon, sterol, vitamin A, dan vitamin C. Zat aktif pada talas yang bermanfaat bagi
kesehatan adalah polifenol. Flavonoid adalah senyawa polifenol yang memiliki fungsi
antibakteri dengan cara membentuk senyawa kompleks terhadap protein ekstraseluler untuk
mengganggu integritas membran sel bakteri. Sifat anti inflamasi dari flavonoid bisa
dimanfaatkan sebagai obat anti radang dan anti nyeri. Flavonoid juga bisa berfungsi sebagai
antioksidan yang menghambat racun. Sementara itu, di bidang otomotif dikenal adanya efek
daun talas, yaitu sifat material yang menolak pelekatan air. Sifat ini ramai dipasarkan sebagai
produk cat dan/atau cairan pembersih permukaan. Produk ini dinyatakan bisa bertahan selama
3 bulan setelah dioleskan pada badan mobil, yang memberikan efek kemilau dan mencegah
pertumbuhan jamur. Artikel ini bertujuan menelaah potensi pemanfaatan karakteristik
fitofarmaka dan sifat anti air daun talas untuk diterapkan sebagai dasar pembuatan bahan
(terkhusus APD, alat pelindung diri) yang bersifat antibakteri/antivirus. Artikel ini merupakan
telaah literatur untuk menghasilkan hipotesis. Literatur yang ditelaah didapatkan dengan
menggunakan kata kunci sesuai judul. Hipotesis yang dihasilkan memungkinkan dijadikan
dasar untuk menyusun satu prosedur penelitian yang terarah dan berorientasi hasil positif.
Kata kunci : daun talas, fitokonstituen, efek anti air, bahan APD

ABSTRACT
Taro (Colocasia Esculenta L.) is known as a food source of carbohydrates, fats, vitamins, and
very good fiber content. Taro tubers and petioles contain flour, villose, polyphenols, and
saponins. Taro leaves contain polyphenols. Taro leaf stems have been proven to contain
saponins, flavonoids, tannins, alkaloids, steroids, and terpenoids. Some other active
compounds also found in the ethanol extract of taro leaves, namely anthocyanin,
antraaquinone, sterols, vitamin A, and vitamin C. The active substances on taro that are
beneficial to health are polyphenols. Flavonoids are polyphenol compounds that have an
antibacterial function by forming complex compounds against extracellular proteins to
interfere with the integrity of bacterial cell membranes. The anti-inflammatory properties of
flavonoids can be used as anti-inflammatory and anti-pain medications. Flavonoids can also
function as antioxidants that inhibit toxins. Meanwhile, in the automotive sector, the effect of
taro leaves is known, namely the nature of the material which resists sticking to water. This
property is widely marketed as a paint product and / or surface cleaning liquid. This product is
PROSIDING SEMINAR NASIONAL RISET TEKNOLOGI TERAPAN: 2020.

declared to last for 3 months after being applied to the body of the car, which gives the effect of
sheen and prevents mold growth. This article aims to examine the potential utilization of
phytopharmaca characteristics and watertight properties of taro leaves to be applied as a
basis for making materials (especially APD, personal protective equipment) that are
antibacterial / antiviral. This article constitutes literature for generating hypotheses. The
literature reviewed is obtained using keywords according to the title. The resulting hypothesis
has made it possible to form the basis for developing a research procedure that is directed and
positive results oriented.
Keywords: taro leaves, phytoconstituents, water repellent effect, APD material

PENDAHULUAN obat luka [4]. Tanaman talas dilaporkan


hidup dan berkembang lebih baik ketika
Talas (Colocasia Esculenta L.
ditanam pada aliran limbah sungai
Scott) adalah tumbuhan umbi-umbian yang
Cikapundung [5]. Dari analisis parameter
diduga telah ditanam jauh sebelum adanya
karbon, nitrogen dan fosfat organik pada
padi [1], tersebar luas di wilayah Asia,
bagian daun dan akar, tampak adanya
Afrika, dan Oseania. Umbi tanaman ini
peningkatan konsentrasi bahan organik yang
menjadi bahan makanan pokok di beberapa
berbanding lurus dengan tinggi dan berat
daerah di Indonesia dan Kepulauan Oseania.
tanaman. Konsentrasi penyerapan karbon
Nama-nama daerah bersesuaian dan mirip
sebesar 2000 mg dan nitrogen 100 mg
dengan pengucapan talas dan keladi. Dalam
selama 63 hari.
Bahasa Inggris lebih dikenal dengan sebutan
Dengan masuknya pandemi Covid-19 ke
Taro. Morfologi talas dideskripsikan sebagai
Indonesia pada kisaran akhir Februari
tumbuhan berumbi (bonggol di bawah
hingga awal Maret 2020, dunia medis
tanah), yang memiliki daun berbentuk
mengalami permasalahan serius dalam
perisai dengan tangkai model pelepah
mencegah penularan pada tenaga medis,
sejumlah 2-5 batang [2]. Warna daun hijau,
menangani pasien yang terpapar, dan
sementara tangkainya bisa hijau atau
menatalaksana kedatangan pasien yang
keunguan tergantung pada variannya. Tinggi
belum jelas status paparan virusnya. Hal ini
tanaman berkisar antara 0.4-1.5 m.
sangat terkait dengan ketersediaan alat
Hampir seluruh bagian tanaman talas telah
pelindung diri (APD). Pengumuman terkait
diambil manfaatnya. Umbinya selain
terjadinya kasus pertama Covid-19 di
digunakan sebagai makanan pokok dengan
Jakarta [6] telah memicu aksi borong masker
beragam teknik olahan, tangkai dan daun
dan berbagai cairan desinfektan sehingga
mudanya dimasak sebagai sayur [1], atau
memunculkan kelangkaan di pasaran dalam
dijadikan campuran masakan ternak.
waktu yang cukup lama [7]. Kelangkaan
Pemanfaatan umbi talas perlu kehati-hatian
tersebut kemudian diatasi masyarakat
karena ada beberapa jenis yang mengandung
dengan cara melakukan produksi mandiri
bahan penyebab gatal dan gangguan
dari berbagai jenis kain yang pemakaiannya
pencernaan [3]. Jenis talas yang berdaun
dipadukan dengan lapisan tisu. Cairan
lebar biasanya dimanfaatkan sebagai payung
desinfektan digantikan dengan rebusan
darurat atau bungkus makanan dan ikan
beberapa jenis tumbuhan lokal yang diyakini
basah. Talas juga memiliki manfaat di
memiliki fungsi tersebut, misal daun sirih
bidang kesehatan dan pemeliharaan
[8], minyak atsiri, cuka, dan lemon [9].
lingkungan. Masyarakat banyak
Daun talas belum umum diketahui memiliki
memanfaatkan tanaman talas sebagai obat
fungsi tersebut.
untuk radang kulit bernanah, bisul, berak
Sementara itu, di bidang otomotif dikenal
darah, tersiram air panas, gatal-gatal, diare,
adanya efek daun talas. Efek daun talas
pembalut luka baru dan sebagai alternatif
PROSIDING SEMINAR NASIONAL RISET TEKNOLOGI TERAPAN: 2020.

adalah sifat material yang menolak senyawa polifenol yang memiliki fungsi
pelekatan air. Sifat ini saat ini sedang ramai antibakteri dengan cara membentuk senyawa
dipasarkan sebagai produk cat dan/atau kompleks terhadap protein ekstraseluler
cairan pembersih permukaan. Cairan pelapis untuk mengganggu integritas membran sel
water repellent telah dijadikan paket bakteri. Flavonoid sebagai senyawa fenol
penyerta penjualan mobil tipe tertentu dari dapat bersifat koagulator bagi protein [18].
satu merk mobil [10]. Produk ini dinyatakan Sifat anti inflamasi dari flavonoid bisa
bisa bertahan selama 3 bulan setelah dimanfaatkan sebagai obat anti radang dan
dioleskan pada badan mobil, yang anti nyeri [19]. Flavonoid juga dilaporkan
memberikan efek kemilau dan mencegah bisa berfungsi sebagai antioksidan yang
pertumbuhan jamur. Mengacu pada paparan menghambat racun [20].
di atas, artikel ini bertujuan menelaah Saponin bersifat toksin bagi fungi, sehingga
potensi pemanfaatan karakteristik bagus untuk proses penyembuhan luka [21].
fitofarmaka dan sifat anti air daun talas Hal ini dikarenakan saponin memiliki efek
untuk diterapkan sebagai dasar pembuatan antiseptik dan bisa dijadikan cairan
bahan (terkhusus APD) yang bersifat pembersih yang menghambat pertumbuhan
antibakteri dan/atau antivirus. mikroorganisme [22]. Karakteristik ini juga
dimiliki terpenoid, yang membantu proses
METODE
penyembuhan luka melalui sifat antimikroba
Artikel ini ditulis dengan metode kajian dan antioksidan yang kuat [23]. Efek
literatur. Literatur yang digunakan, disaring antioksidan terpenoid berperan dalam
dari mesin pencari dengan kata-kata kunci kontraksi luka dan mempercepat proses
daun talas, fitokonstituen, efek anti air, epitelisasi. Kemanfaatan talas untuk bahan
bahan APD. Dari hasil pencarian pertama penyegar (astringent) didapat dari
tersebut kemudian dikembangkan pencarian kandungan tanin yang bersifat memperkecil
berikutnya hingga tersusun satu hipotesis pori, menghambat eksudasi, dan bisa
yang menjawab judul. menghentikan pendarahan ringan [24].
HASIL DAN PEMBAHASAN Tanin juga diduga memiliki kemiripan
dengan senyawa fenolik [25], bekerja
Fitokonstituen talas dan dunia kesehatan
sebagai antibakteri melalui presipitasi
Senyawa-senyawa aktif dalam talas
protein, bereaksi dengan membran sel,
Talas dikenal sebagai bahan pangan sumber
inaktivasi enzim, dan bisa mendestruksi atau
karbohidrat, lemak, vitamin, dan kandungan
menonaktifkan fungsi materi genetik.
seratnya sangat baik [11]. Umbi dan tangkai
Senyawa alkaloid juga bersifat toksin
daun talas mengandung tepung, villose,
terhadap bakteri sehingga mampu
polifenol, dan saponin. Daun talas
menghambat pertumbuhan bakteri
mengandung polifenol. Tangkai daun talas
(bakteriostatik) bahkan membunuh
teruji mengandung saponin, flavonoid, tanin,
(bakterisida). Senyawa steroid membantu
alkaloid, steroid, dan terpenoid [12].
dalam pemulihan sel-sel yang telah rusak
Beberapa senyawa aktif lain juga ditemukan
akibat luka [26].
dalam ekstrak etanol daun talas, yaitu
antosianin, antraaquinon, sterol, vitamin A,
Peranan senyawa aktif talas dalam
dan vitamin C [13][14][15]. Zat aktif pada
pengobatan klinis
talas yang bermanfaat bagi kesehatan adalah
Di bidang kesehatan, umbi talas diketahui
polifenol [16].
sedikit mengandung racun, bersifat anti
Jenis flavonoid yang banyak ditemukan di
radang dan anti bengkak [4]. Daun dan
daun talas adalah vitexin, isovitexin, orientin,
tangkai talas bisa dijadikan bahan penyegar
dan isoorientin [17]. Flavonoid adalah
(astringent), untuk menutup luka bakar atau
PROSIDING SEMINAR NASIONAL RISET TEKNOLOGI TERAPAN: 2020.

borok, dengan cara digiling hingga halus hipotalamus untuk meningkatkan sekresi
kemudian ditutupkan di atas luka. Ekstrak Growth Hormone Releasing Hormone
etanol dari tangkai daun talas yang dioleskan (GHRH). Hal ini memicu peningkatan
pada luka sayatan hewan coba (kelinci) sekresi Growth Hormone (GH) pada
menunjukkan proses penyembuhan lebih hipofise. Kadar GH yang tinggi
baik dari olesan Betadine [12]. Hal ini menstimulasi hati untuk mensekresikan
mendukung kebiasaan masyarakat yang Insulin-like Growth Factor-1 (IGF-1). IGF-1
memanfaatkan tanaman talas sebagai obat berpengaruh pada induksi hipoglikemia dan
untuk radang kulit bernanah, bisul, berak menurunkan glukoneogenesis sehingga
darah, tersiram air panas, gatal-gatal, diare, kadar gula darah dan kebutuhan insulin
pembalut luka baru dan sebagai alternatif turun. Senyawa flavonoid bekerja melalui
obat luka [4]. Hal ini sejalan dengan penangkapan radikal bebas, baik dari spesies
kebiasaan masyarakat internasional, dimana oksigen (ROS) atau nitrogen (RNS), dengan
tanaman ini dimanfaatkan sebagai obat mekanisme transfer elektron dan
tradisional di beberapa negara tropis dan sub menghambat reaksi peroksidasi. Stress
tropis. Khasiat herbalnya meliputi oksidatif juga bisa diminimasi oleh senyawa
pemanfaatan untuk pengobatan asma, polifenol melalui mekanisme penghambatan
arthritis, diare, pendarahan dalam, gangguan proses pengubahan superoksida menjadi
saraf dan penyakit kulit [27] hidrogen superoksida dengan mendonorkan
Talas juga ditengarai dapat menormalkan atom hidrogen dari aromatik hidroksil (-OH)
kadar gula darah karena merupakan bahan untuk mengikat radikal bebas.
pengganti nasi yang rendah kalori [11]. Flavonoid mampu bekerja langsung pada sel
Vasant et al. [17] melaporkan bahwa ekstrak beta pankreas dengan memicu aktivasi
berbasis air dari daun talas menghasilkan rangkaian sinyal cAMP dalam memperkuat
efek anti hipertensif dan karakteristik sekresi insulin atas sensitisasi glukosa [29].
diuretik yang lemah. Efek ini diduga berasal Jika sekresi insulin disebabkan modulasi
dari inhibitasi ACE, vasodilatori, - saluran kalsium dan peremajaan sel beta
blocking, dan/atau aktivitas penghambatan pankrease, senyawa saponin memiliki
kanal Ca2+ dari fitokonstituen talas. potensi untuk berperan aktif, karena saponin
Penelitian Vasant et al. didukung oleh bisa bertindak sebagai antioksidan. Dalam
Prastiwi et al. [16] yang melakukan ekstraksi hal itu, radikal superoksida akan dibasmi
daun talas berbasis etanol. Ditemukan bahwa dan molekul logam diikat. Selain itu saponin
pemberian 40 mg ekstrak etanol daun talas bisa menghambat transpor glukosa di dalam
per 200 gr berat badan per hari menurunkan saluran cerna dan merangsang sekresi
tekanan darah sistol 16,07% dan diastol insulin dalam sel beta pankreas.
13,67%, dengan aktivitas diuretik positif, Penghambatan transpor glukosa juga
serta secara signifikan (p < 0.05) diperkuat tanin yang bersifat sebagai
meningkatkan kadar garam natrium dalam astringent, yang menciutkan sel-sel epitel
urin. Ekstrak berbasis 96% etanol dari daun pada saluran cerna.
talas, dengan campuran asam sitrat dan asam
tartrat pada perbandingan 3:1 dalam bentuk Fitomaterial talas dan efek anti air
tablet effervecent, telah diteliti berfungsi Hasil analisis terhadap sifat fisik dan
baik sebagai antiseptik topikal [28]. kimiawi gel ekstrak etanol dari daun talas
Penelitian pada tikus putih menunjukkan menunjukkan bahwa PH gel berkisar pada
bahwa ekstrak etanol daun talas pada dosis angka 5 [30], aman bagi kulit manusia yang
200 mg/kg BB terbukti efektif untuk memiliki rentang standar pada 4.5 – 6.5.
digunakan sebagai obat anti diabetes [29]. Luas sebaran hasil gel tersebut belum bagus,
Dalam hal ini alkaloid menstimulasi berkisar pada diameter 2.1 – 2.6 cm dari
PROSIDING SEMINAR NASIONAL RISET TEKNOLOGI TERAPAN: 2020.

standar 5-7 cm. Daya lekat gel pada kulit repellent) dan tergolong sebagai
dipengaruhi konsentrasinya, yaitu berkisar hydrophobic material [37][38][39].
pada 18–47 menit untuk konsentrasi 5-10%. Fenomena permukaan material ini dikenal
dengan istilah lotus effect, sebutan yang
Wujud fisik gel homogen, lembut dan cukup
berawal dari penelitian terhadap daun teratai.
kental, baunya khas bau ekstrak tanaman. Fenomena ini merupakan bagian penting
Gel ini dibuat untuk keperluan medis dengan dari mekanisme self cleaning pada
pembanding Bioplacenton. Ekstraksi daun permukaan material hidrofobik tersebut.
talas berbasis etanol sudah dikombinasikan Permukaan daun seperti ini akan tetap bersih
dengan senyawa lain, dalam hal ini meskipun tanaman tersebut tumbuh di
amoksisilin, untuk menguji karakteristik tempat berlumpur. Sifat anti air terutama
didapatkan dari lapisan lilin yang menutup
antibakterial [31]. Campuran ekstraksi
permukaan kutikular dengan ukuran tinggi
tersebut bisa dikombinasikan dalam berbagai 1-5 m [37].
perbandingan, dan hasilnya diteteskan pada Daun talas memiliki sifat mekanik yang
paper disk blank untuk uji penghambatan mirip dengan daun teratai. Daun teratai dan
bakteri. daun talas memiliki tonjolan (bumps)
Tumbuhan talas diketahui tidak tahan berukuran mikro dan nano, dilapisi lilin anti
terhadap cahaya berintensitas rendah, namun air yang mengandung molekul hidrokarbon
[38]. Lapisan tipis ini menyebabkan daun-
jika diacukan pada perbedaan varian ada
daun ini relatif ringan. Karakteristik ini
perbedaan toleransi. Beberapa varian merupakan sifat mekanik yang
tumbuhan yang diberi naungan, bisa tumbuh menguntungkan. Struktur daun seperti ini
lebih tinggi dengan daun yang lebih lebar menyebabkan fluida seperti air akan
[32], sementara varian-varian lainnya cenderung memantul atau berguling di atas
terhambat. Perbedaan varian tersebut permukaan daun [39].
didasarkan pada warna daunnya. Hal ini Modifikasi perilaku droplet dan wetting
properties pada permukaan biologi masih
sejalan dengan penelitian Sudomo & Hani
menjadi permasalahan yang menarik.
[33] yang menyebutkan bahwa tanaman Material dengan permukaan yang dapat
talas di bawah tegakan pohon manglid merespon rangsangan eksternal sangat
(intensitas sinar 40,8%) memiliki diminati sehubungan dengan aplikasi teknis
pertumbuhan tinggi dan lebar daun terbaik, seperti perangkat-perangkat mikro, drug
dibandingkan dengan jenis tegaka Sengon delivery dan self cleaning surfaces [40].
dan Jabon, bahkan lebih baik dari tanaman Hasil-hasil riset telah berperan dalam
pengembangan material baru dan desain
yang tumbuh di ruang terbuka (intensitas
permukaan bahan yang memiliki sifat
sinar 100%). Namun demikian, produktivitas hidrofobik dan gabungan antara fenomena
tanaman dalam variabel bobot kering adhesi dan gesekan yang kecil [38].
tangkai-daun dan umbi, justru dimiliki Penelitian material anti air ditujukan untuk
tanaman pada tegakan Jabon dengan aplikasi-aplikasi teknis seperti
intensitas sinar 41,17%, diikuti tegakan pengembangan material-material baru,
Manglid. Tanaman pada intensitas sinar antara lain bahan yang selalu terjaga
kebersihannya [41], desain bahan tekstil
56,3% (tegakan Sengon) dan 100% [42], bahan polystyrene yang mengacu pada
menghasilkan produktivitas setara. daun teratai [43] dan bahan komposit
Talas memiliki variasi mineral dan sejumlah berbasis semen [44]. Hasil penelitian dapat
kandungan besi, kalsium, potasium, diterapkan dalam kehidupan sehari-hari
magnesium [34][35], mangaan, sodium dan seperti modifikasi pelapisan bahan [45],
seng [35]. Sifat material ini dimanfaatkan perangkat kontrol berukuran mikro dan nano
industri untuk formula kosmetik dan bahan [46] dan jendela kaca mobil [47]. Yang
pemenuh plastik yang dapat didegradasi menarik adalah bahwa bahan-bahan untuk
[36]. Daun talas mengandung banyak protein membuat cairan berefek daun talas itu justru
seperti halnya tanaman lain yang tinggi [34]. tidak mengandung ekstrak daun talas atau
Daun ini memiliki sifat anti air (water lotus sama sekali. Bahan yang dipakai
PROSIDING SEMINAR NASIONAL RISET TEKNOLOGI TERAPAN: 2020.

meliputi air/etanol, alkohol, minyak dengan cara disemprotkan, dioleskan, atau


esensial/minyak silikon, sabun cair, cuka dijadikan obat oral.
dan pewarna jika perlu [48]. Cairan ini
Sifat hidrofobik dari daun talas ditiru dalam
digunakan dengan cara disemprotkan.
bentuk cairan yang tidak mengandung
ekstraksinya sama sekali dan hanya
Diskusi digunakan sebagai sifat material yang anti
Dari penelitian-penelitian di atas dapat air dan self cleaning. Dengan demikian, jika
dirangkum hasil telaah daun talas diarahkan pada inovasi material maju yang
sebagaimana ditunjukkan dalam Gambar 1. bersifat anti bakteri (dan/atau anti virus),
Pada gambar tersebut tampak bahwa material dasar semestinya dapat dicampur
fitokonstituen yang bersifat anti bakteri dengan ekstraksi daun talas. Hal ini
dimanfaatkan melalui proses ekstraksi daun mengacu pada fakta bahwa daun talas sudah
talas berbasis air atau etanol. Hasil ekstrak digunakan sebagai bahan pengisi plastik
yang berupa tepung dapat dilarutkan dalam untuk mendapatkan karakteristik
cairan lain dan dikombinasikan dengan zat- biodegradasi.
zat lain sesuai keperluan. Penggunaannya

FITOFARMAKA
Senyawa Aktif:
FITOMATERIAL
- Saponin Karakteristik:
- Flavonoid - Rentan cahaya
ANTI
- Tanin intensitas rendah
BAKTERI HIDRO
- Alkaloid - Mengandung mineral :
- Terpenoid FOBIK
Fe, Ca, K, Na, Mg, Mn, Zn
- Memiliki tonjolan
Ekstraksi - Berlapis lilin
berbasis etanol/air Karakteristik tiruan
Klinis Positif pada
dari campuran
Hewan Coba :
bahan lain
- Penyembuhan luka
-Anti diabetes Cara
- Anti hipertensif penggunaan
- Diuretik positif
- Antiseptik topikal Pencampuran
Pelapisan

Gambar 1. Rangkuman telaah daun talas

SIMPULAN DAFTAR PUSTAKA


Dari telaah kepustakaan dan diskusi dapat [1] M. Flach And F. Rumawas, Plant
disimpulkan bahwa membuat material anti Resources Of South-East Asia No. 9,
bakteri dan/atau anti virus dengan Plants Yielding Non-Seed
memadukan karakteristik fitofarmaka dan Carbohydrates. Leiden, 1996.
fitomaterial daun talas adalah [2] C. Van Steenis, Flora, Untuk Sekolah
memungkinkan. Cara pembuatannya Di Indonesia. Jakarta: Pt Pradnya
cenderung pada penggunaan metode Paramita, 1981.
pencampuran ekstraksi daun talas ke dalam [3] K. Heyne, Tumbuhan Berguna
material dasar, sesuai dengan keperluan. Jika Indonesia. Jakarta: Badan Litbang
hanya dibutuhkan sebagai pelapis Kehutanan, Departemen Kehutanan,
permukaan, maka campuran ekstraksi 1987.
tersebut bisa disemprotkan saja. [4] S. Dalimartha, Atlas Tumbuhan Obat
Indonesia, 4th Ed. Jakarta: Puspa
Swara, 2007.
[5] K. Wibowo And W. Komarawidjaja,
PROSIDING SEMINAR NASIONAL RISET TEKNOLOGI TERAPAN: 2020.

“Uji Tanaman Talas (Colocasia Etanol Tangkai Daun Talas


Esculenta) Sebagai Agen (Colocasia Esculenta [L]) Sebagai
Fitoremediasi Air Sungai Alternatif Obat Luka Pada Kulit
Cikapundung,” J. Teknol. Lingkung., Kelinci (Oryctolagus Cuniculus),”
Vol. 13, No. 3, P. 283, 2016, Doi: Pharmacon, Vol. 3, No. 3, Pp. 211–
10.29122/Jtl.V13i3.1398. 219, 2014.
[6] R. Nuraini, “Kasus Covid-19 [13] N. Eddy, “Inhibitive And Adsorption
Pertama, Masyarakat Jangan Panik,” Properties Of Ethanol Extract Of
Portal Informasi Indonesia, 2020. Colocasia Esculenta Leaves For
Https://Indonesia.Go.Id/Narasi/Indon Corrosion Of Mild Steel In H2so4,”
esia-Dalam-Angka/Ekonomi/Kasus- Int. J. Phys. Sci., Vol. 4, No. 4, Pp.
Covid-19-Pertama-Masyarakat- 165–171, 2009.
Jangan-Panik. [14] G. Rf Et Al., “Influence Of Taro
[7] M. Radityo, “Kelangkaan Masker (Colocasia Esculenta L. Schott)
Imbas Panic Buying Di Tengah Growth Conditions On The Phenolic
Masyarakat,” Merdeka.Com, 2020. Composition And Biological
Https://Www.Merdeka.Com/Peristiw Properties,” Elsevier Food Chem.,
a/Kelangkaan-Masker-Imbas-Panic- Vol. 141, Pp. 3480–3485, 2013.
Buying-Di-Tengah-Masyarakat.Html. [15] N. Kumawat, S. Chaudari, N. Wani,
[8] Y. Widiyarti, “Daun Sirih Alternatif T. Deshmukh, And V. Patil,
Antiseptik Cegah Corona, Perhatikan “Antidiabetic Activity Of Ethanol
Hal Ini,” Tempo.Co, 2020. Extract Of Colocasi Esculenta Leaves
Https://Gaya.Tempo.Co/Read/132232 In Alloxan Induced Diabetic Rats,”
9/Daun-Sirih-Alternatif-Antiseptik- Int. J. Pharmtech Reasearch, Vol. 2,
Cegah-Corona-Perhatikan-Hal- No. 2, Pp. 1246–1249, 2010.
Ini/Full&View=Ok. [16] R. Prastiwi, E. B. Utami, And G. P.
[9] I. F. Wibowo, “Tips Buat Witji, “Antihypertensive And
Desinfektan Alami Dari Pemkot Diuretic Effects Of The Ethanol
Surabaya,” Beritajatim.Com, 2020. Extract Of Colocasia Esculenta ( L .)
Https://Beritajatim.Com/Pendidikan- Schott . Leaves,” J. Imlu
Kesehatan/Tips-Buat-Desinfektan- Kefarmasian Indones., Vol. 14, No.
Alami-Dari-Pemkot-Surabaya/. 1, Pp. 100–103, 2016.
[10] C. Arifin, “Trik Menciptakan Efek [17] O. K. Vasant, B. G. Vijay, S. R.
Daun Talas Di Bodi Bodi Dan Kaca Virbhadrappa, N. T. Dilip, M. V.
Ala Xpander Artikel Ini Telah Ramahari, And B. S. Laxamanrao,
Tayang Di Tribunnews.Com Dengan “Antihypertensive And Diuretic
Judul Trik Menciptakan Efek Daun Effects Of The Aqueous Extract Of
Talas Di Bodi Bodi Dan Kaca Ala Colocasia Esculenta Linn. Leaves In
Xpander, Experimental Paradigms,” Iran. J.
Https://Www.Tribunnews.Com/Otom Pharm. Res., Vol. 11, No. 2, Pp. 621–
otif/2019/02/12/Trik-Menciptakan-,” 634, 2012, Doi:
Tribun Otomotif, 2020. 10.22037/Ijpr.2012.1092.
Https://Www.Tribunnews.Com/Otom [18] D. Dwidjoseputro, Dasar-Dasar
otif/ 2019/02/12/Trik-Menciptakan- Mikrobiologi. Jakarta: Djambatan,
Efek-Daun-Talas-Di-Bodi-Bodi-Dan- 1994.
Kaca-Ala-Xpander. [19] W. Anggraini, “Efek Antiinflamasi
[11] R. M. Simamora, Y. Yulian, And E. Ekstrak Etanol Daun Jambu Biji
Turmudi, “Penampilan 10 Aksesi (Psidium Guajava Linn.) Pada Tikus
Talas (Colocasio Esculenta (L). Putih Jantan Galur Wistar,” Ums
Schott) Di Lahan Pesisir Bengkulu,” Surakarta, 2008.
J. Ilmu-Ilmu Pertan. Indones., Vol. [20] N. Atmaja, “Aktivitas Antioksidan
20, No. 1, Pp. 19–25, 2018, Doi: Fraksi Eter Dan Air Ekstrak
10.31186/Jipi.20.1.19-25. Metanolik Daun Jambu Biji (Psidium
[12] B. A. Wijaya, G. Citraningtyas, And Guajava Linn.) Terhadap Radikal
F. Wehantouw, “Potensi Ekstrak Bebas 1,1 -Difenil 2pikrilhidrazil
PROSIDING SEMINAR NASIONAL RISET TEKNOLOGI TERAPAN: 2020.

(Dpph),” Usb Surakarta, 2007. Doi: 10.1007/978-1-4614-7495-1_23.


[21] D. Faure, “The Family-3 Glycoside [31] Dalaratmi, “Efek Sinergisme
Hydrolises: From Housekeeping Aktivitas Antibakteri Fraksi Etil
Function To Host-Microbe Asetat Daun Talas (Colocasia
Interaction,” Appl. Environ. Esculenta L. Schott) Dan Amoksisilin
Microbiol., Vol. 64, No. 4, Pp. 1485– Terhadap Bakteri Methicillin-
1490, 2002. Resistant Staphylococcus Aureus
[22] T. Robinson, Kandungan Organik (Mrsa),” Universitas Hasanuddin
Tumbuhan Tinggi. Bandung: Itb, Makassar, 2018.
1995. [32] Djukri, “Efek Fisiologis Naungan
[23] M. Saroja, R. Santhi, And S. Buatan Pada Tanaman Talas
Annapoorani, “Wound Healing (Colocasia Esculenta (L) Schott),” J.
Activity Of Flavonoid Fraction Of Pendidik. Mat. Dan Sains, Vol. 8,
Cynodon Dactylon In Swiss Albino No. 2, Pp. 114–120, 2003.
Mice,” Int. Res. J. Pharm., Vol. 3, [33] A. Sudomo And A. Hani,
Pp. 230–231, 2012. “Produktivitas Talas (Colocasia
[24] M. Anief, Formulasi Obat Topikal Esculenta L. Shott) Di Bawah Tiga
Dengan Dasar Penyakit Kulit. Jenis Tegakan Dengan Sistem
Yogyakarta: Gajah Mada University Agroforestri Di Lahan Hutan
Press, 1997. Rakyat,” J. Ilmu Kehutan., Vol. 8,
[25] I. Masduki, “Efek Antibakteri No. 2, Pp. 100–107, 2014, Doi:
Ekstrak Biji Pinang (Areca Catechu) 10.22146/Jik.10166.
Terhadap S. Aureus Dan E. Coli,” [34] M. Temesgen, “Nutritional Potential ,
Cermin Dunia Kedokt., Vol. 109, P. Health And Food Security Benefits
21, 1996. Of Taro Colocasia Esculenta ( L .): A
[26] D. Sumardjo, Pengantar Kimia: Buku Review,” Food Sci. Qual. Manag.,
Panduan Kuliah Mahasiswa Vol. 36, Pp. 23–31, 2015.
Kedokteran. Jakarta: Buku [35] F. Amagloh And E. Nyarko, “Mineral
Kedokteran Egc, 2009. Nutrient Content Of Commonly
[27] R. Prajapati, M. Karaliya, R. Consumed Leafy Vegetables In
Umbarkar, S. Parmar, And N. Sheth, Northern Ghana,” African J. Food,
“Colocasia Esculenta: A Potent Agric. Nutr. Dev., Vol. 12, No. 5, Pp.
Indigenous Plant,” Int. J. Nutr. 6397–6408, 2012.
Pharmacol. Neurol. Dis., Vol. 1, No. [36] M. Setyowati And I. Hanarida,
2, Pp. 90–96, 2011. “Karakteristik Umbi Plasma Nutfah
[28] A. Dewangga, S. F. Meirani, R. Tanaman Talas (Colocasia
Apriliany, U. A. Darojati, And A. I. Esculenta),” Bul. Plasma Nutfah,
Yudha, “Formulasi Tablet Vol. 13, No. 2, Pp. 49–55, 2007.
Effervecent Dari Ekstrak Etanol [37] W. Barthlott And C. Neinhuis,
Daun Talas (Colocasia Esculenta L.) “Purity Of The Sacred Lotus, Or
Sebagai Antiseptik Topikal,” Escape From Contamination In
Biomedika, Vol. 9, No. 2, Pp. 1–5, Biological Surfaces,” Planta, Vol.
2017, Doi: 202, No. 1, Pp. 1–8, 1997, Doi:
10.23917/Biomedika.V9i2.5836. 10.1007/S004250050096.
[29] F. K. Bisala, U. F. Ya’la, And D. T, [38] B. Bushan And Y. Jung, “Wetting
“Uji Efek Antidiabetes Ekstrak Study Of Patterned Surfaces For
Etanol Daun Talas Pada Tikus Putih Superhydrophobicity,”
Jantan Hiperkolesterolemia- Ultramicroscopy, Vol. 107, Pp.
Diabetes,” Farmakol. J. Farm., Vol. 1033–1041, 2007.
Xvi, No. 1, 2019. [39] Y. Zhang, H. Wu, X. Yu, F. Chen,
[30] N. Khairany, N. Idiawaty, And M. A. And J. Wu, “Microscopic
Wibowo, “Analisis Sifat Fisik Dan Observations Of The Lotus Leaf For
Kimia Gel Ekstrak Etanol Daun Talas Explaining The Outstanding
(Colocasia Esculenta (L.) Schott),” Mechanical Properties,” J. Bionic
Jkk, Vol. 4, No. 2, Pp. 81–88, 2015, Eng., Vol. 9, No. 1, Pp. 84–90, 2012,
PROSIDING SEMINAR NASIONAL RISET TEKNOLOGI TERAPAN: 2020.

Doi: 10.1016/S1672-6529(11)60100- Superhydrophobic Cementitious


5. Composites,” Proc. 4th Int. Conf.
[40] N. Verplanck, Y. Coffinier, V. Durab. Concr. Struct. Icdcs 2014,
Thomy, And R. Boukherroub, No. July, 2014, Doi:
“Wettability Switching Techniques 10.5703/1288284315484.
On Superhydrophobic Surfaces,” [45] P. V. Mahalakshmi, S. C.
Nanoscale Res. Lett., Vol. 2, No. 12, Vanithakumari, J. Gopal, U. K.
Pp. 577–596, 2007, Doi: Mudali, And B. Raj, “Enhancing
10.1007/S11671-007-9102-4. Corrosion And Biofouling Resistance
[41] A. Solga, Z. Cerman, B. F. Striffler, Through Superhydrophobic Surface
M. Spaeth, And W. Barthlott, “The Modification,” Curr. Sci., Vol. 101,
Dream Of Staying Clean: Lotus And No. 10, Pp. 1328–1336, 2011.
Biomimetic Surfaces,” Bioinspiration [46] A. Singh And K. Y. Suh,
And Biomimetics, Vol. 2, No. 4, “Biomimetic Patterned Surfaces For
2007, Doi: 10.1088/1748- Controllable Friction In Micro- And
3182/2/4/S02. Nanoscale Devices,” Micro Nano
[42] K. Ramaratnam, S. K. Iyer, M. K. Syst. Lett., Vol. 1, No. 1, Pp. 1–11,
Kinnan, G. Chumanov, P. Brown, 2013, Doi: 10.1186/2213-9621-1-6.
And I. Luzinov, “Ultrahydrophobic [47] A. Hemnath And E. B. Sebastiraj,
Textiles: Lotus Approach,” Aatcc “An Overview Of Effect Of Lotus
Rev., Vol. 8, No. 1, Pp. 42–48, 2008. Effect On The Automotive
[43] E. Lepore And N. Pugno, Windshield Using Titanium Oxide,”
“Superhydrophobic Polystyrene By Chem. Sci. Rev. Lett., Vol. 2, No. 6,
Direct Copy Of A Lotus Leaf,” Pp. 487–490, 2014.
Bionanoscience, Vol. 1, No. 4, Pp. [48] T. Azuma, “Fed Up With Rain And
136–143, 2011, Doi: Snow? Make Homemade Water
10.1007/S12668-011-0017-2. Repellent!,” Car From Japan, 2018.
[44] S. W. Muzenski, I. Flores-Vivian, Https://Carfromjapan.Com/Article/Ca
And K. Sobolev, “The Development r-Maintenance /Homemade-Water-
Of Hydrophobic And Repellent/.

Anda mungkin juga menyukai