Setelah mengikuti pembelajaran eksponen dan Melalui pembelajaran materi eksponen dan
logaritma siswa mampu: logaritma, siswa memperoleh pengalaman belajar:
1. menghayati pola hidup disiplin, kritis, • mengkomunikasikan karakteristik masalah
bertanggungjawab, konsisten dan jujur serta otentik yang pemecahannya terkait eksponen
menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari; dan logaritma;
2. memilih dan menerapkan aturan eksponen • merancang model Matematika dari sebuah
dan logaritma sesuai dengan karakteristik permasalahan autentik yang berkaitan dengan
permasalahan yang akan diselesaikan dan eksponen dan logaritma;
memeriksa kebenaran langkah-langkahnya; • menyelesaikan model Matematika untuk
3. menyajikan masalah nyata menggunakan memperoleh solusi permasalahan yang
operasi aljabar berupa eksponen dan logaritma diberikan;
serta menyelesaikannya menggunakan • menafsirkan hasil pemecahan masalah;
sifat-sifat dan aturan yang telah terbukti • membuktikan berbagai sifat terkait eksponen
kebenarannya. dan logaritma;
• menuliskan dengan kata-katanya sendiri
konsep persamaan kuadrat.berdasarkan ciri-
ciri yang dituliskan sebelumnya;
• membuktikan sifat-sifat dan aturan matematika
yang berkaitan dengan eksponen dan
logaritma berdasarkan konsep yang sudah
dimiliki;
• menerapkan berbagai sifat eksponen dan
logaritma dalam pemecahan masalah.
Himpunan
Materi
Masalah prasyarat
Fungsi
Otentik
Fungsi Fungsi
Eksponen Logaritma Basis
Basis
Unsur Unsur
Pangkat Bilangan Bilangan Numerus
Eksponen Logaritma
Hasil Hasil
Operasi Logaritma
Sifat-sifat Sifat-sifat
Eksponen Logaritma
Masalah-1.1
Seorang peneliti bidang mikrobiologi di sebuah lembaga penelitian sedang
mengamati pertumbuhan suatu bakteri di sebuah laboratorium mikrobiologi.
Pada kultur bakteri tersebut, satu bakteri membelah menjadi r bakteri setiap jam.
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa jumlah bakteri pada akhir 3 jam adalah
10.000 bakteri dan setelah 2 jam kemudian, jumlah bakteri tersebut menjadi
40.000 bakteri. Peneliti tersebut ingin mengetahui banyak bakteri sebagai hasil
pembelahan dan mencari tahu banyak bakteri dalam waktu 8 jam.
Dari hasil pengamatan data pada tabel di atas, kita dapat membuat hubungan
pertumbuhan jumlah bakteri (xt) tersebut terhadap perubahan waktu (t).
xt = r×
rr ×
× ... ×r × x0 atau secara ringkas ditulis
t faktor
t
xt = r x0 ...................................................................................... (1)
dengan t dalam jam, x0 adalah jumlah bakteri saat t = 0 dan r adalah banyak bakteri
setelah pembelahan terjadi pada setiap jam.
Pada Masalah-1.1 diketahui bahwa pada akhir 3 jam terdapat 10.000 bakteri
dan setelah 5 jam terdapat 40.000 bakteri. Kita substitusi ke formula di atas, maka
diperoleh x3 = r3x0 = 10.000 dan x5 = r5x0 = 40.000
x5 40.000
=
x3 10.000
r 5 x0
=4
r 3 x0
r2 = 4
r=2
Jadi, peneliti tersebut menemukan bahwa setiap jam 1 bakteri membelah menjadi
2 bakteri.
Untuk mendapatkan banyak bakteri pada awalnya atau t = 0, substitusi r = 2 ke
persamaan r3x0 = 10.000 sehingga 8x0 = 10.000. Dengan demikian x0 = 1.250.
Masalah-1.2
Diberikan selembar kertas berbentuk persegi panjang. Lipatlah kertas tersebut
di tengah-tengah sehingga garis lipatan membagi dua bidang kertas menjadi
dua bagian yang sama. Temukanlah pola yang menyatakan hubungan banyak
lipatan dengan banyak bidang kertas yang terbentuk.
Alternatif Penyelesaian
Sebagai langkah awal buat tabel keterkaitan antara banyak lipatan dengan banyak
bidang kertas yang terbentuk.
Banyak Lipatan Banyak Bidang Kertas Pola Perkalian
1 2 2=2
2 4 4=2×2
3 8 8=2×2×2
4 ... ...
5 ... ...
N ... ...
Berdasarkan tabel di atas, misalkan k adalah banyak bidang kertas yang terbentuk
sebagai hasil lipatan bidang permukaan kertas menjadi dua bagian yang sama, n
adalah banyak lipatan.
k dapat dinyatakan dalam n, yaitu
kn = 2n ........................................................................................ (2)
Coba kamu uji kebenaran persamaan kn = an dengan mensubtitusikan nilai n dan a ke
persamaan tersebut.
Definisi 1.1
Misalkan a bilangan real dan n bilangan bulat positif. an adalah hasil kali bilangan
a sebanyak n faktor, dapat ditulis a n = a×
a× a × ... ×a dengan a sebagai basis
n faktor
bilangan pokok dan n sebagai pangkat.
Catatan:
1. Pada Definisi-1.1 di atas, kita sepakati, a1 cukup ditulis a.
2. Hati-hati dengan bilangan pokok a = 0, tidak semua a0 dengan a bilangan real
hasilnya adalah 1. Coba tanyakan pada gurumu, mengapa demikian?
3. Jika n adalah sebuah variabel (variabel sebagai eksponen dari a), maka perlu
dicermati semestanya dimana variabel itu dibicarakan. Sebab an = a × a × ... × a
sebanyak n faktor, ini hanya berlaku ketika semesta n∈N.
Perhatikan Masalah-1.3 berikut!
Masalah-1.3
Suatu zat yang disuntikkan ke dalam tubuh manusia akan dikeluarkan dari darah
melalui ginjal. Setiap 1 jam separuh zat itu dikeluarkan oleh ginjal. Bila 100 mg
zat itu disuntikkan ke tubuh manusia, berapa miligram zat itu yang tersisa dalam
darah setelah:
1) t = 1 jam?
2) t = 2 jam?
3) t = 3 jam?
4) Buatlah model matematika pengurangan zat tersebut dari tubuh melalui
ginjal!
5) Gambarlah grafik model persamaan yang ditemukan!
Alternatif Penyelesaian
Langkah awal isilah tabel berikut:
t 1 2 3 4 5 6 7 8
Jumlah zat z(t) 50 25 12,5 ... ... ... ... ...
Gambar 1.1
Gambar-1.1: Grafik
Grafik fungsi
Fungsi eksponen
Eksponensial
x
-3 -2 -1 0 1x 2 3 4
f(x) = 2x
2-x
f(x) = –3 –2 –1 0 1 2 3 4
f(x) = 3x
f(x) = 2x f(x) = 3-x
f(x) =Diskusikan
2–x dengan teman satu kelompokmu, bagaimana perilaku grafik ketika x
menuju - dan ketika x menuju ? Apakah grafik itu sampai berpotongan atau
f(x) = 3x
f(x) = 3–x
BUKU PEGANGAN SISWA 8
Latihan 1.1
Amati grafik di atas. Tuliskan sedikitnya 5 (lima) sifat grafik fungsi eksponen dan
presentasi hasilnya di depan kelas. Dalam paparan jelaskan mengapa kita perlu
mengetahui sifat-sifat tersebut!
Definisi 1.3
Untuk a bilangan real dan a ≠ 0, m bilangan bulat positif, didefinisikan
m
1
a−m =
a
1
=
a×
a a ×
× ... ×a
m faktor
1
=
am
Contoh 1.1
Jika nilai x = –2 dan y = 2, tentukan nilai x −3 ( y 4 ) = ....
Penyelesaian:
y4 24 16
x −3 ( y 4 ) = 3 = = = −2
( −2 ) −8
3
x
Definisi 1.4
Untuk a bilangan real dan a ≠ 0, maka a0 = 1.
Sifat-1
Jika a bilangan real, m dan n bilangan bulat positif maka am × an = am+n
Sifat-2
Jika a bilangan real dan a ≠ 0, m dan n bilangan bulat positif, maka
am
= a m−n .
an
Pada Sifat-1 di atas, terkait bilangan bulat positif m dan n. Ada 3 (tiga) kemungkinan,
yaitu (a) m > n, (b) m = n, dan (c) m < n.
a) Kasus m > n
Jika m dan n bilangan bulat positif dan m > n maka m – n > 0. Dengan demikian
a
a××
aa
××
aa×
×...
...××aa a
a××
aa
××
aa× ...
×...××
aa a× a × a × ... ×a
aamm mm faktor
faktor am mnn faktor
faktor
n faktor
nn
== n
== a××
=a aa
××
aa×
×...
...××
aa a×
a × a × ... ×a
aa a
a××
aa
××
aa×
×...
...××aa a
a aa
a××
××
aa× ...
×...××
aa a×( a−−
(m
m n× afaktor
n)) ×
faktor ... ×a ( m − n ) faktor
nn faktor
faktor m
m faktor
n faktor m faktor
= a×
a a ×
× ... ×a
( m − n ) faktor
m−n
=a
m
a
Jadi n = a(m-n), dengan m, n bilangan bulat positif dan m > n
a
b) Kasus m = n
am
Jika m = n, maka = 1.
an
Bukti:
am am
= , sebab m = n
an am
a × a × a × ...× a
m faktor
=
a × a × a × ... × a
m faktor
=1
= a0 (hal ini sesuai dengan Definisi 1.4).
= am–n
Buktikan sendiri untuk m < n. Jelaskan perbedaan hasilnya dengan kasus (a).
Sifat-3
Jika a bilangan real dan a ≠ 0, m dan n adalah bilangan bulat positif, maka
(am)n = amn
Bukti:
(a )
m n
= a m × a m × a m ×...× a m
n faktor
a×
a× a × ... ×a a×
a× a × ... ×a a×
a× a × ... ×a ... a×
a× a × ... ×a
=
m faktor m faktor
m faktor m faktor
n faktor
= a
×a× a ×
... ×
a
m × n faktor
(a )
m n
= a m × n (terbukti)
Definisi 1.4
1
Misalkan a bilangan real dan a ≠ 0, m bilangan bulat positif. a m = p adalah
bilangan real positif, sehingga pm = a.
Diskusi
Diskusikan dengan temanmu, apakah syarat m dan n bilangan positif diperlukan
untuk Sifat 3 dan Sifat 4. Bagaimana jika m dan n adalah salah satu atau
keduanya bilangan negatif.
Diskusi
Berdiskusilah dengan temanmu satu kelompok. Analisis pernyataan pada
Contoh 1.2!
• Apa akibatnya bila syarat a > 1 tidak dipenuhi?
• Perlukah diperkuat dengan syarat n > m, >maka an > am !
0? Jelaskan!
• Bolehkah syarat a > 1 di atas diganti a ≥ 1? Jelaskan!
• Bila tidak boleh, modifikasi ketentuan di atas supaya berlaku untuk a ≥ 1?
.
Bagaimanakah bila 0 < a < 1 dan a < 0?
• Buat aturan hubungan antara an dan am untuk bermacam-macam nilai a di
atas!
• Buat laporan terkait hasil diskusi kelompokmu.
= 2×
2 × 2 ×
2 ×
2 × 2 ×2
7 faktor
7
=2
= 22 + 5
2. 25 2 × 2 × 2 × 2 × 2
= dengan menggunakan Sifat-2 kasus b
25 = 12 × 2 × 2 × 2 × 2
= 20
= ( 2 × 2 × 2) × ( 2 × 2 × 2)
3 faktor 3 faktor
= 2×
2 ×
2
× 2
× 2 ×2
6 faktor
6
=2
( 2 × 3=) 2=3×2( 2 × 3) × ( 2 × 3) × ( 2 × 3)
3
4. dengan menggunakan Definisi 1.1
= 2
× 2
×2 × 3
× 3
×3
3 faktor 3 faktor
3 3
= 2 ×3
3
2 2 2 2
5. = × × dengan menggunakan Definisi 1.1
3 3 3 3
3 faktor
2× 2× 2
=
3
× 3×3
3 faktor
3
2
=
33
Contoh 1.4
Buktikan jika a > 1 dan n > m dengan n dan m bilangan bulat negatif maka an > am.
Bukti:
Karena n > m dengan n dan m bilangan bulat negatif, maka –n dan –m adalah bilangan
bulat positif dan –m > –n.
a−m an 1 1
Karena a > 1 maka − n = m > 1 (Gunakan sifat a − m = m ).
atau
a a a−m a
an
> 1 ⇔ an > am (terbukti)
am
Contoh 1.5
Berdasarkan sifat bilangan 7, tentukan bilangan satuan dari 71234 tanpa menghitung
tuntas. Perhatikan bilangan satuan dari perpangkatan dari 7 berikut?
Perpangkatan 7 Nilai Bilangan Satuan
71 7 7
72 49 9
73 343 3
74 2401 1
75 16807 7
76 117649 9
77 823543 3
78 5764801 1
Coba lanjutkan langkah berikutnya untuk menemukan bilangan satuan 71234. Cermati
sifat satuan pada tabel di atas. Saat periode keberapakah berulang? Selanjutnya
manfaatkan sifat-sifat perpangkatan dan perkalian bilangan berpangkat.
Definisi 1.5
Misalkan a bilangan real dan a ≠ 0, m, n bilangan bulat positif didefinisikan
m
m
1
a = an .
n
Definisi 1.6
p
Misalkan a bilangan real dan a ≠ 0 dengan a > 0, adalah bilangan
q
p p p
q q q
pecahan q ≠ 0. q ≥ 2. a = c,asehingga
. a c = a .atau a = a p .
q p q p q
Sifat-4
p m
Misalkan a adalah bilangan real dan a ≠ 0 dengan a > 0, dan adalah
n n
mn np m+ p
bilangan pecahan n ≠ 0. Jika n, q ≥ 2 maka a a = ( a ) n .
Bukti:
Berdasarkan Sifat-4, jika a bilangan real dan a ≠ 0, m, n adalah bilangan bulat positif,
m m p
1m
m p 1 1
maka a = a n . Dengan demikian a n a n = a n a n
n
a a = a
a a a = a
⇔
a a a ⇔= a × a
a ×
a
= ×a...×× a
a nn nn
× aa ×× a
... ×n n n n
a
× a a
× .. .×
× a
a nn
× a n
× . . .× a n
mfaktor faktor
m
p faktor p faktor
⇔ a n a n ⇔= a
× aa × a
=
×a...×× a
a nn
× a n
× ...× a n
d. 37 × 73 × 2 −4a 3 × 2b5
e.
(42)3 8a
b
2. Dengan menggunakan sifat bilangan 111 22x2xx 555
berpangkat, sederhanakanlah bentuk f. ×÷÷÷ × ⋅ ⋅⋅ ⋅ ×⋅(⋅(4(44yy)y)2)22
xx2x2y2yy 33y3y2y22 33x3xx
berikut.
5 1 2 3 c. 2 = 1
a 3b 2 − a 3b 2 5
11. Sederhanakanlah 7 1 2 .
a b −a b
6 2 3
Projek
Bilangan yang terlalu besar atau terlalu kcil seringkali dituliskan dalam
notasi eksponen yang dituliskan sebagai a E b yang nilainya adalah a × 10b.
Sehingga 0,000052 ditulis sebagai 5,2 E 5. Cari besaran-besaran fisika, kimia,
astronomi, dan ekonomi yang nilainya dinyatakan dengan notasi eksponen.
Misalkan cepatan cahaya adalah 300.000 km/det, sehingga dalam notasi
eksponen ditulis sebagai 3 E 8 m/det.
6. Bentuk Akar
Pengakaran (penarikan akar) suatu bilangan merupakan inversi dari pemangkatan
suatu bilangan. Akar dilambangkan dengan notasi ” ”.
Perhatikan permasalahan berikut.
Masalah-1.4
Seorang ahli ekonomi menemukan bahwa harga (h) dan banyak barang (b) da-
pat dinyatakan dalam persamaan h = 3 3 b 2 . Jika nilai b = 8, maka berapa nilai h?
Alternatif Penyelesaian
3 2
h = 3 3 b2 ⇔ h = 3 8
⇔ h = 3 3 64
⇔ h = 3 3 4 × 4 × 4
⇔ h = 12
Definisi 1.7
Misalkan a bilangan real dan n bilangan bulat positif.
n
a disebut bentuk akar
jika dan hanya jika hasil
n
a adalah bilangan irrasional.
Latihan 1.3
Jadi, p 3 = 3
p2 .
m
( p)
m
Secara umum dapat disimpulkan bahwa p n = n
pm = n
sebagaimana diberikan
pada Definisi-6.
Contoh 1.6
Tentukan hasil penjumlahan dan pengurangan berikut dalam bentuk yang sederhana!
1. 3 5 + 4 5 = (3 + 4) 5
= 7 5
2. 5 + 3 (tidak dapat disederhanakan karena akarnya tidak senama)
3. 2 3 4 − 33 4 = ( 2 − 3) 3 4
= −3 4
4. 3 3 x − 3 x = ( 3 − 1) 3 x
= 23 x
Contoh 1.7
3
1) 3 3
8 = 2 = 2 = 21 = 2
3 3
6
2) 6
64 = 6 26 = 2 6 = 21 = 2
3) 4 3 5 × 2 3 7 = (4 × 2)( 3 5 × 7 ) = 8 3 35
1 1 12
4) 3 5 5 × 5 7 5 = (3 × 5)(5 5 × 5 7 ) = 15(5 35 ) = 1535 512
33 4 3 3 4
5) =
43 5 4 5
24 3 2 4 3
6) =
34 5 3 5
p
1) Merasionalkan bentuk
q
p q
Bentuk dirasionalkan dengan cara mengalikannya dengan .
q q
p p q p
= . = q
q q q q
Diskusi
Menurutmu mengapa penyebut bilangan pecahan berbentuk akar harus
dirasionalkan?
p q p q
Karena nilai q selalu positif, maka = 1. Jadi perkalian dengan
q q q q
p
tidak akan mengubah nilai namun menyebabkan penyebut menjadi bilangan
q
rasional.
r r r r
2) Merasionalkan bentuk , , , dan
p+ q p− q p+ q p− q
( p + q )( p − q ) = ( p ) − ( q ) = p − q
2 2
( p + q )( p − q ) = p − ( q ) = p − q
2
2 2
( ) (
Bentuk p + q dan bentuk p − q saling sekawan, bentuk ) p + q dan ( ) ( p− q )
)
p + q dan ( )
p − q juga saling sekawan. Jika perkalian bentuk sekawan tersebut dilakukan
maka dapat merasionalkan bentuk akar.
Contoh 1.8
Pikirkan cara termudah untuk menghitung jumlah bilangan-bilangan berikut
1 1 1 1 1
+ + + ... + = ...?
1+ 2 2+ 3 3+ 4 4+ 5 99 + 100
Permasalahan di atas dapat diselesaikan dengan cara merasionalkan penyebut tiap
suku; yaitu,
1 1− 2 1 2− 3 1 3− 4
= × + × + × +
1+ 2 1− 2 2+ 3 2− 3 3+ 4 3− 4
1 4− 5 1 99 − 100
× + ... + ×
4+ 5 4− 5 99 + 100 99 − 100
1− 2 2− 3 3− 4 4− 5 99 − 100
= + + + + ... +
−1 −1 −1 −1 −1
= – 1 + 2 − 2 + 3 − 3 + 4 − 4 + 5 − ... − 99 + 100
= − 1 + 100 = −1 + 10 = 9 .
Contoh 1.9
1
Berapakah nilai
1
3+
1
3+
3 + ...
3 13 2 3 13
⇔ P2 = − + P + + = 0 tidak memenuhi.
2 2 2 2
3 13 1 Dapatkah kamu beri alasannya?
⇔ P= − + atau P = 2 13 − 6
2 2 2
1 1 1 1
Jadi, nilai dari =adalah2= 13 −
2 613 − 6
1 1 2 2
3+ 3+
1 1
3+ 3+
3 + ... 3 + ...
=
((
22 33 + + 22 ))
= 99 −
− 22
66 ++ 22 22
=
= 77
66 22
=
=7+ + 77
7 77
3 3 6− 3
b. = × (kalikan penyebut dengan bentuk sekawannya)
6+ 3 6+ 3 6− 3
3(6 − 3 )
=
(6 + 3 )(6 − 3 )
18 − 3 3
=
36 − 3
18 − 3 3
=
33
6 3
= −
11 11
4 4 7+ 5
c. = × (kalikan penyebut dengan bentuk sekawannya)
7− 5 7− 5 7+ 5
=
4 ( 7+ 5 )
( 7− 5 )( 7+ 5 )
4 7 +4 5
=
7−5
26 4 7 +4 5
Buku =Matematika Siswa SMA/MA/SMK/MAK Kelas X
2
=2 7 +2 5
4 4 7+ 5
= ×
7− 5 7− 5 7+ 5
=
4 ( 7+ 5 )
( 7− 5 )( 7+ 5 )
4 7 +4 5
=
7−5
4 7 +4 5
=
2
=2 7 +2 5
3) Menyederhanakan bentuk ( p + q) ± 2 pq
Sekarang kita akan menyederhanakan bentuk akar yang mempunyai bentuk
khusus; yaitu, bentuk ( p + q) ± 2 pq . Perhatikan proses berikut ini!
Diskusikanlah masalah berikut dengan temanmu!
a. ( p+ q )( p+ q )
b. ( p− q )( p− q)
Dari hasil kegiatan yang kamu lakukan, kamu akan memperoleh bentuk sederhananya
menjadi ( p + q) ± 2 pq . Selanjutnya, perhatikan contoh berikut!
Contoh 1.11
Sederhanakan bentuk akar berikut ini!
a. 8 + 2 15 = (5 + 3) + 2 5 × 3 = 5 + 2 5 × 3 + 3
( )
2
= 5+ 3 = 5+ 3
( )
2
b. 9−4 5 = 5−4 5 +4 = 5−2 = 5−2
1 3 c. 43 + 12 7
a. d.
5− 3 5 − 10
4− 2 xy
b. e. SOAL TANTANGAN
4+ 2 x+ y
2a 1. Tentukanlah nilai dari:
c.
3a + 5
24 + 54 − 150 3
f. a. 3
2 3 2 3 3 2 3 3 ...
96
a. 15 1 1
− c. 1+
75 2 − 3 1
1+
7 11 1
b. + 1+
2+ 8 2− 8 ...
4 3 5
c. − +
3+ 2 2 −1 3− 2
Projek
Tidak semua bilangan pecahan desimal tak hingga adalah bilangan irrasional.
Sebagai contoh 0,333... bukanlah bilangan irrasional, karena dapat dinyatakan
1
sebagai pecahan murni . Kenyataannya, bilangan pecahan desimal tak
3
hingga dengan desimal berulang seperti 0,333... dapat dinyatakan dalam
bentuk pecahan.
a. Rancang sebuah prosedur untuk mengkonversi bilangan pecahan desimal
tak hingga dengan desimal berulang menjadi bilangan pecahan. Beri
contoh penerapan prosedur yang kamu rancang.
b. Berdasarkan penjelasan di atas π yang bilangan irrasional tidak mungkin
22 22
sama dengan , karena adalah pendekatan untuk nilai π sebenarnya.
7 7
22
1) Berapakah kesalahan terhadap nilai π?
7
2) Dengan menggunakan prosedur yang kamu rancang di atas cari
22
pecahan yang lebih mendekati nilai π daripada (kesalahannya
lebih kecil). 7
3) Apakah lebih baik menggunakan angka yang kamu peroleh daripada
22
menggunakan
7
Buat laporan projek ini dan paparkan di depan kelas.
Masalah-1.5
Yusuf adalah seorang pelajar kelas X di kota Kupang. Ia senang berhemat
dan menabung uang. Selama ini dia berhasil menabung uangnya sejumlah
Rp 1.000.000,00 di dalam sebuah celengan yang terbuat dari tanah liat. Agar
uangnya lebih aman, ia menabung uangnya di sebuah bank dengan bunga
10% per tahun. Berapa lama Yusuf menyimpan uang tersebut agar menjadi
Rp 1.464.100,-
Alternatif Penyelesaian
Perhatikan pola pertambahan jumlah uang Yusuf setiap akhir tahun pada tabel sebagai
berikut.
Tabel 1.2 Perhitungan besar suku bunga pada setiap akhir tahun t
Akhir Tahun Bunga uang Total = Modal + Pola Total
(10% × Total Uang) Bunga Uang pada saat t
0 0 Rp. 1.000.000 1.000.000 (1+0,1)0
1 Rp. 100.000 Rp. 1.100.000 1.000.000 (1+0,1)1
2 Rp. 110.000 Rp. 1.210.000 1.000.000 (1+0,1)2
3 Rp. 121.000 Rp. 1.331.000 1.000.000 (1+0,1)3
4 Rp. 133.100 Rp. 1.464.100 1.000.000 (1+0,1)4
Dari tabel di atas, jelas kita lihat bahwa Yusuf harus menabung selama 4
tahun agar uangnya menjadi Rp 1.464.100,-. Selanjutnya, kita akan menyelesaikan
permasalahan di atas dengan menggunakan logaritma, setelah kita mengenal sifat-
sifat logaritma.
Dalam pembahasan sebelumnya, kita telah membahas tentang pemangkatan
suatu bilangan. Kita tahu bahwa 23 hasilnya adalah 8 yang dapat ditulis 23 = 8.
Sehingga bila ada persamaan 2x = 8, maka nilai x yang memenuhi persamaan tersebut
adalah x = 3.
Perhatikan Tabel-1.2 di atas, kita peroleh 1.464.100 = 1.000.000 (1+0,1)4. Jika
4 = t, maka persamaan tersebut menjadi 1.464.100 = 1.000.000 (1 + 0,1)t. Hal ini
dapat dikaitkan dengan bentuk eksponen yang sudah dipelajari sebelumnya, yaitu
ac = b, dengan memisalkan a = (1 + 0,1), b = 1, 464100, dan c = t. Bagaimana cara
menentukan nilai c = t = 4?
Permasalahan ini dapat diselesaikan menggunakan invers dari eksponen, yaitu
logaritma. Logaritma, dituliskan sebagai “log”, didefinisikan sebagai berikut.
Diskusi
Mengapa ada syarat a > a0 >dan
a0 ≠ a1 ≠ 1 dalam definisi di atas? Diskusikan dengan
temanmu atau guru. Demikian juga dengan b > 0.
Masalah-1.6
Di tahun 2013 jumlah penduduk Negara X adalah 100 juta orang. Bila
pertambahan penduduk 1% per tahun, berapa jumlah penduduk negara itu pada
akhir tahun 2017 dan tahun 2038? Pada tahun berapa penduduk negara itu
menjadi dua kali lipat?
Diketahui:
Jumlah penduduk Negara X pada tahun 2013 adalah 100 juta jiwa.
Persentase pertambahan penduduk per tahun adalah 1%
Ditanya:
a) Jumlah penduduk pada tahun 2017 dan tahun 2038
b) Pada tahun berapa, jumlah penduduk menjadi dua kali lipat.
Dari tabel di atas, jelas kita lihat bahwa total penduduk pada akhir tahun 2017
adalah 104.060.401. Selanjutnya, kita akan menyelesaikan permasalahan di atas
dengan menggunakan logaritma, setelah kita mengenal sifat-sifat logaritma.
Perhatikan Tabel-1.3 di atas, kita peroleh 104.060.401 = 100 (1+0,01)4. Jika
4 = t, maka persamaan tersebut menjadi 104.060.401 = 100 (1+0,01)t. Hal ini dapat
dikaitkan dengan bentuk eksponen yang sudah dipelajari sebelumnya, yaitu ac = b,
dengan memisalkan a = (1 + 0,01), b = 104.060.401, dan c = t. Bagaimana cara
menentukan nilai c = t = 4? Selanjutnya bagaimana menentukan jumlah penduduk
pada akhir tahun 2038 dan tahun berapa jumlah penduduk Negara X menjadi duakali
lipat.
Diskusi
• Misalkan P0 adalah jumlah penduduk pada saat t = 0, dan Pt adalah jumlah
penduduk pada akhir tahun t, dan diketahui nilai e ≈ 2,718.... Berdiskusilah
dengan teman dan guru, bagaimana menemukan hubungan Pt dengan P0
sehingga Pt = P0 (e rt).
• Apakah kamu mengerti maknanya? Jika tidak, bertanya pada guru. Misalnya
ketika t = 0, maka P0 = 100 juta. Artinya jumlah penduduk mula-mula adalah
100 juta orang.
Diskusi
Berdasarkan grafik di atas dan definisi tentang logaritma, diskusikan dengan
temanmu untuk mencari sedikitnya 5 sifat dari fungsi logaritma. Sajikan hasil
yang kamu peroleh di depan kelas.
f(x) = 2log x 0
1
f ( x) = log x
2 0
f ( x) = 3 log x 0
1
f ( x) = log x
3 0
Definisi 1.9
Fungsi Logaritma adalah suatu fungsi yang didefinisikan oleh y = f(x) = alog x
dengan a bilangan real, a > 0, a ≠ 1 serta x > 0.
x adalah variabel (peubah bebas) dan a adalah bilangan pokok atau basis.
Contoh 1.12
Sifat-7
Untuk a, b, dan c bilangan real positif, a ≠ 1, dan b > 0, berlaku
a
log ( b × c ) = a log b + a log c
Bukti: • Simbol ⇔ dibaca jika dan
Berdasarkan Definisi 1.6 maka diperoleh: hanya jika
a
log b = x ⇔ b = a x • Apakah kamu mengerti
a
log c = y ⇔ c = a y maknanya? Jika tidak
bertanya kepada guru.
Dengan mengalikan nilai b dengan c, maka:
b × c = ax × ay ⇔ b × c = ax+y
⇔ alog (b × c) = x + y Substitusi nilai x dan y
⇔ alog (b × c) = alog b + alog c (terbukti)
Sifat-8
Untuk a, b, dan c bilangan real dengan a > 0, a ≠ 1, dan b > 0, berlaku
a b
log = a log b − a log c
c
Bukti:
Berdasarkan Definisi 1.6, diperoleh:
a
log b = x ⇔ b = ax
a
log c = y ⇔ c = ay
Dengan membagikan nilai b dengan c, maka diperoleh
b ax b
= y ⇔ = ax–y
c a c
b
⇔ a log = alog ax–y
c
c
Sifat-9
Untuk a, b, dan n bilangan real, a > 0, b > 0, a ≠ 1, berlaku
a
log b n = n a log b
Bukti:
a
log b n = a log b×
b
× b ×... ×b m
ingat, a = a×
a a ×
× ... ×a
n faktor m faktor
a n a a a
⇔ log b = log b + log b + ... + log b ingat, Sifat-8
n faktor
a
⇔ log b n = n a log b (terbukti)
Sifat-10
Untuk a, b, dan c bilangan real positif, a ≠ 1, b ≠ 1, dan c ≠ 1, berlaku
c
a log b 1
log b = c =b
log a log a
Bukti:
Berdasarkan Definisi 1.8, diperoleh:
a
log b = x ⇔ b = ax
Terdapat bilangan pokok c sedemikian sehingga:
c
log b = clog ax ⇔ clog b = x clog a ingat, Sifat-9
c
log b
⇔ x= c
substitusi nilai x
log a
c
a log b
⇔ log b = c
(terbukti)
log a
Sifat-11
Untuk a, b, dan c bilangan real positif dengan a ≠ 1 dan c ≠ 1, berlaku
a
log b × b log c = a log c
Bukti:
Berdasarkan Definisi 1.6 maka diperoleh:
a
log b = x ⇔ b = ax
b
log c = y ⇔ c = by
a
log b × blog c = alog ax × blog by
⇔ alog b × blog c = alog b × blog by ingat, c = by
⇔ alog b × blog c = y alog b × blog b ingat, Sifat pokok 2
⇔ alog b × blog c = y alog b ingat, Sifat 6
⇔ alog b × blog c = alog by ingat, c = by
⇔ alog b × blog c = alog c (terbukti)
Sifat-12
Untuk a dan b bilangan real positif dengan a ≠ 1, berlaku
am n
log b n = (alog b), dengan m, n bilangan bulat dan m ≠ 0.
m
Sifat-13
a
log b
Untuk a dan b bilangan real positif a ≠ 1, berlaku a =b
Contoh 1.14
Mari kita tinjau kembali Masalah-1.5. Kita akan menyelesaikan masalah tersebut
dengan menggunakan konsep logaritma. Cermatilah kembali Tabel 1.2. Kita dapat
menyatakan hubungan total jumlah uang untuk t tahun sebagai berikut:
Mt = M0 (1+i)t
dimana Mt : total jumlah uang diakhir tahun t
t : periode waktu
i : bunga uang
Dengan menggunakan notasi di atas, maka soal tersebut dapat dituliskan sebagai
berikut:
Diketahui : M0 = 1.000.000, Mt = 1.464.100, i = 0,1
Ditanya : t
Penyelesaian
1.464.100 = 1.000.000 (1+0,1)t
⇔ log 1.464.100 = log [1.000.000 (1,1)t ]
⇔ log 1.464.100 = log 1.000.000 + log (1,1)t
⇔ log 1.464.100 – log 1.000.000 = t log1,1
1.464.100
⇔ log = t log 1,1
1.000.000
14.641
⇔ log = t log 1,1
10.000
4
⇔ log 11 = t log 1,1
10
⇔ 4 log (1,1) = t log 1,1
⇒ t = 4
Jadi, Yusuf harus menabung selama 4 tahun agar mendapatkan uang sebesar
Rp 1.464.100,-
Contoh 1.15
Misal log2 a adalah notasi untuk (log a)2. Berapakah nilai a yang memenuhi
log2 a + log a = 6?
Contoh 1.16
Nyatakan b dalam a supaya berlaku alog b – 2blog a = 1!
Penyelesaian
1
log b – 2blog a = 1
a
Ingat, blog a = a
log b
a 2
⇔ log b − a
− 1 = 0 Misalkan: P = alog b
log b
2
⇔ P− −1 = 0
P
⇔ P2 – P – 2 = 0
⇔ (P + 1)(P – 2) = 0
⇔ P = –1 atau P = 2
⇔ alog b = –1 atau alog b = 2
Sekarang akan kita nyatakan b dalam a, yaitu,
a a
a
log b = –1 ⇔ a log b = a −1 atau alog b = 2 ⇔ a log b = a2−1
⇔ b = a–1 ⇔ b = a–2
1
⇔ b=
a
1
Jadi, b = atau b = a–2.
a
dalam p dan q.
Projek
Skala logaritma dipergunakan untuk banyak keperluan selain menyatakan
intensitas bunyi. Cari informasi tentang besaran lain yang menggunakan
skala logaritma. Untuk membedakan analisis menggunakan logaritma bahkan
digambarkan grafik dalam skala logaritma. Cari informasi ada berapa macam
skala logaritma biasa dipergunakan dan beri contoh penelitian agar skala
logaritma tersebut dipergunakan. Buat laporan hasil pengamatan dan sajikan
di depan kelas.
Berdasarkan sajian materi terkait berbagai konsep dan sifat eksponen dan
logaritma di atas, beberapa hal penting dapat kita rangkum sebagai berikut.
1. Konsep eksponen dan logaritma dapat ditemukan kembali dari berbagai
pemecahan masalah nyata di sekitar kehidupan kita.
2. Operasi eksponen adalah perluasan dari operasi perpangkatan yang sudah
dipelajari di Sekolah Dasar dan SMP. Operasi perpangkatan pasti merupakan
eksponen, tetapi operasi eksponen belum tentu perpangkatan. Perbedaannya
terletak pada semesta pembicaraannya. Semesta pembicaraaan pada operasi
perpangkatan adalah bilangan, tetapi semesta pembicaraan pada eksponen
tergantung variabel sebagai eksponen dari basisnya. Misalnya px = q, x sebagai
eksponen dari p, dimana x dan p belum tentu bilangan, tetapi 23 = 8, 3 adalah
sebuah bilangan pangkat dari 2.
3. Perpangkatan dan penarikan akar adalah dua operasi yang saling berkebalikan.
Artinya jika suatu bilangan dipangkatkan dan hasilnya diakarkan dengan pangkat
akar yang sama dengan pangkat bilangan sebelumnya, maka hasilnya adalah
bilangan semula. Misalnya 23 = 8 maka 3 8 = 2
4. Sifat-sifat perpangkatan dapat digunakan untuk menurunkan sifat-sifat penarikan
akar.
5. Eksponen dan logaritma adalah dua operasi yang saling berbalikan. Artinya jika
suatu basis a dieksponenkan dengan c dan hasilnya adalah b, maka logaritma
dari b dengan basis yang sama, yaitu a, hasilnya adalah c sebagai eksponen dari
a. Dapat ditulis misal a, b, c ∈ R , 0 < a < 1, a ≠ 1 dan b > 0, jika ac = b maka
a
log b = c.
6. Jika grafik fungsi eksponen dicerminkan terhadap sumbu y = x, maka diperoleh
grafik fungsi logaritma.
7. Penguasaan berbagai konsep dan sifat-sifat eksponen dan logaritma adalah
prasayarat untuk mempelajari fungsi eksponen dan fungsi logaritma sebab
fungsi eksponen melibatkan bilangan eksponen dan fungsi logaritma melibatkan
logaritma. Secara mendalam, berbagai sifat-sifat dari fungsi eksponen dan
logaritma serta penerapannya akan dibahas dipokok bahasan peminatan.
Pada Bahasan 2 (Bab 2), kita akan mempelajari persamaan dan pertidaksamaan
linier yang melibatkan variabel berpangkat satu. Sama halnya dengan penemuan
kembali konsep eksponen dan logaritma melalui pemecahan masalah nyata, akan kita
temukan konsep dan sifat-sifat persamaan dan pertidaksamaan linier dari berbagai