Anda di halaman 1dari 55

xxii Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Edisi Revisi

Bab

Eksponen dan Logaritma


A. KOMPETENSI DASAR DAN PENGALAMAN BELAJAR

Kompetensi Dasar Pengalaman Belajar

Setelah mengikuti pembelajaran eksponen dan Melalui pembelajaran materi eksponen dan
logaritma, siswa mampu: logaritma, siswa memperoleh pengalaman belajar:
1. Memiliki motivasi internal, kemampuan • mengkomunikasikan karakteristik masalah
bekerjasama, konsisten, sikap disiplin, rasa otentik yang pemecahannya terkait eksponen
percaya diri, dan sikap toleransi dalam dan logaritma.
perbedaan strategi berpikir dalam memilih dan • merancang model matematika dari sebuah
menerapkan strategi menyelesaikan masalah. permasalahan otentik yang berkaitan dengan
2. Memilih dan menerapkan aturan eksponen eksponen dan logaritma.
dan logaritma sesuai dengan karakteristik • menyelesaikan model matematika untuk
permasalahan yang akan diselesaikan dan memperoleh solusi permasalahan yang
memeriksa kebenaran langkah-langkahnya. diberikan.
3. Menyelesaikan masalah nyata menggunakan • menafsirkan hasil pemecahan masalah.
operasi aljabar berupa eksponen dan logaritma • menuliskan dengan kata-katanya sendiri
serta menyelesaikannya menggunakan konsep persamaan kuadrat.berdasarkan ciri-
sifat – sifat dan aturan yang telah terbukti cirinya dituliskan sebelumnya.
kebenarannya.
• membuktikan berbagai sifat eksponen dan
logaritma.
• menerapkan berbagai sifat eksponen dan
logaritma dalam pemecahan masalah.
• Bilangan Pokok (Basis) • berkolaborasi memecahkan masalah.
• Perpangkatan • berlatih berpikir kritis dan kreatif
• Eksponen
• Logaritma
B. PETA KONSEP

2
C. MATERI PEMBELAJARAN

Beberapa permasalahan dalam kehidupan sehari – Banyak permasalahan dalam


hari dapat diselesaikan dengan menggunakan konsep dan kehidupan yang penyelesaian-
aturan matematika. Sebagai contoh, konsep eksponen nya terkait dengan konsep dan
dan logaritma berperan penting dalam menyelesaikan aturan-aturan dalam matema-
permasalahan yang berkaitan dengan aritmatika sosial, tika. Secara khusus keterkaitan
peluruhan zat kimia, perkembangan bakteri dan lain – konsep dan prinsip-prinsip
lain. Untuk itu perhatikan dan selesaikan dengan cermat eksponen dan logaritma dengan
permasalahan masalah nyata
permasalahan – permasalahan yang diberikan pada bab
yang menyatu/ bersumber
ini. Di dalam proses pemecahan masalah-masalah yang
dari fakta dan lingkungan
diberikan, kamu diminta untuk mencermati objek-objek
budaya kita. Konsep eksponen
yang dilibatkan dalam permasalahan yang diberikan dan logaritma dapat
tersebut. dibangun/ ditemukan di dalam
1. Menemukan Konsep Eksponen penyelesaian permasalahan
yang kita hadapi. Untuk itu
Pada subbab ini, konsep eksponen ditemukan arahkan siswa menyelesaiakan
dengan mengamati beberapa masalah nyata berikut permasalahan-permasalahan
dan mencermati beberapa alternatif penyelesaiannya. yang diberikan.
Tentu saja, kamu diminta untuk melakukan pemodelan Di dalam proses penyelesaian
matematika yang melibatkan eksponen. Dari beberapa masalah-masalah yang
model matematika yang diperoleh dari langkah-langkah diberikan, ajak siswa mencer-
penyelesaian masalah, kamu secara individu menuliskan mati objek-objek budaya atau
ciri-ciri eksponen dan mendiskusikan hasilnya dengan objek lingkungan budaya yang
temanmu. Berdasarkan ciri-ciri tersebut, kamu dilibatkan dalam permasa-
menuliskan konsep eksponen dengan pemahamanmu lahan yang diberikan. Objek-
sendiri. objek itu menjadi bahan
aspirasi/inspirasi, karena
terkadang ada konsep
matematika melekat pada
objek itu yang tidak disadari
dan ternyata sebagai kata
kunci dalam penyelesaian
masalah. Demikian juga siswa
tidak boleh mengabaikan atau
melupakan konsep-konsep dan
aturan-aturan matematika

Matematika
3
yang telah dipelajari
sebelum-nya, baik di tingkat
Sekolah Dasar, SMP,
bahkan pada materi yang
baru saja dipelajari.

Ajukan Masalah 1.1 pada Masalah-1.1


siswa. Minta siswa men-
Seorang peneliti di sebuah lembaga penelitian sedang
gamati masalah dan men- mengamati pertumbuhan suatu bakteri di sebuah
uliskan apa yang diketa- laboratorium mikrobiologi. Pada kultur bakteri tertentu,
hui dan yang ditanyakan. satu bakteri membelah menjadi r bakteri setiap jam.
Selanjutnya dorong siswa Hasil pengamatan menunjukkan bahwa jumlah bakteri
memunculkan berbagai pada akhir 3 jam adalah 10.000 bakteri dan setelah 2
pertanyaan terkait ma- jam kemudian, jumlah bakteri tersebut menjadi 40.000
salah yang dipecahkan. bakteri. Peneliti tersebut ingin mengetahui banyak
Akomodasi berbagai per- bakteri sebagai hasil pembelahan dan mencari tahu
tanyaan dan coba mem- banyak bakteri dalam pada akhir 8 jam.
beri petunjuk agar siswa
dapat melakukan penal- Alternatif Penyelesaian
aran dan mencoba mem- Diketahui:
ecahkan masalah. Satu bakteri membelah menjadi r bakteri untuk setiap jam.
Jumlah bakteri pada akhir 3 jam adalah 10.000 bakteri dan
setelah 2 jam kemudian, jumlahnya menjadi 40.000 bakteri.
Ditanya:
a. Berapa banyak bakteri sebagai hasil pembelahan.
b. Berapa jumlah bakteri dalam pada akhir 8 jam.
Sebagai langkah awal buat tabel laju pertumbuhan bakteri
terhadap waktu setiap jam.
Meminta siswa mem- Misalkan jumlah bakteri pada awalnya (t = 0) adalah x0.
buat tabel laju pertum- Isilah tabel berikut!
buhan bakteri dengan Pada akhir t jam 0 1 .... .... .... ....
waktu setiap jam. Arah- Jumlah bakteri (xt) x0 rx0 .... .... .... ....
kan siswa menemukan
model matematika yang Dari hasil pengamatan data pada tabel di atas, kita dapat
menyatakan hubungan membuat hubungan pertumbuhan jumlah bakteri tersebut
banyak bakteri hasil pem- terhadap perubahan waktu untuk setiap jam dinyatakan
belahan pada saat waktu sebagai berikut:
tertentu. xt = r×
rr ×
× ... ×r × x0
t faktor

4
x(t) = rt x0.................................................................... (1) Organisasikan siswa be-
dengan t menyatakan banyak jam, x0 adalah jumlah lajar dalam kelompok
bakteri saat t = 0 dan r adalah banyak bakteri setelah dengan banyak anggota
pembelahan terjadi pada setiap jam. kelompok 4-5 orang un-
tuk mendiskusikan model
Pada Masalah-1.1 diketahui bahwa pada akhir 3 matematika yang ditemu-
jam terdapat 10.000 bakteri dan setelah 5 jam terdapat kan secara individu. Guru
40.000 bakteri. Kita substitusikan t = 3 dan t = 5 ke menjembatani perbedaan
formula (1) di atas, maka diperoleh x3 = r3x0 = 10.000 hasil pemikiran antar
dan x5 = r5x0 = 40.000 siswa dalam setiap kelom-
x5 40.000 pok dan menuliskan hasil
=
x3 10.000 pemikiran bersama pada
r 5 x0 lembar kerja.
=4
r 3 x0 Meminta beberapa siswa
r2 = 4 untuk memberi pendapat
r=2
mengapa pada Masalah 1.1

Jadi, peneliti tersebut menemukan bahwa bakteri Jika r2 = 4, maka r = 2.


membelah menjadi 2 bakteri setiap 1 jam Kenapa tidak berlaku r =
-2?
Untuk mendapatkan banyak bakteri pada awalnya atau t =
0, substitusi r = 2 ke persamaan r3x0 = 10.000 sehingga Alasan:
8x0 = 10.000. Dengan demikian x0 = 1.250. r2 = 4, r ∈ R ⇒ r = 2 atau
Subtitusikan x0 = 1.250 ke persamaan (1), pola r = -2. Tetapi dalam Ma-
pertumbuhan bakteri tersebut dinyatakan salah 1.1, r menyatakan
banyak pembelahan bak-
xt = 1250.2t Dalam Masalah-1.1, ditemukan teri untuk setiap jam. Jadi
x8 = (28 )(1250) r2 = 4, dan kemudian r = 2. Apakah bakteri membelah menjadi
= 320.000 r = –2 tidak berlaku? Berikan 2, bukan -2.
alasanmu!
Guru meminta salah satu
Jadi, pada akhir setelah 8 jam, peneliti mendapatkan kelompok untuk mempre-
jumlah bakteri sudah mencapai 320.000 bakteri. sentasikan hasil kerjanya
di depan kelas. Jembatani
jika ada cara yang berbe-
da hasil kerja di antara ke-
lompok. Beri kesempatan
antar kelompok berdebat
atas perbedaan pendapat
untuk melatih kemampuan
komunikasi siswa.

Matematika
5
Motivasi siswa belajar
dengan memperlihatkan Masalah-1.2
kebergunaan matematika
dalam kehidupan. Ajukan Diberikan selembar kertas berbentuk persegi panjang.
Masalah 1.2 dan mem- Lipatlah kertas tersebut di tengah-tengah sehingga
fasilitasi siswa terhadap garis lipatan membagi bidang kertas menjadi dua
alat yang dibutuhkan. bidang yang sama. Lipatlah lagi dengan cara yang
sama kertas hasil lipatan tadi. Lakukan terus-menerus
Arahkan siswa melakukan
pelipatan ini. Temukanlah pola yang menyatakan
percobaan melipat kertas hubungan banyak lipatan dengan banyak bidang
dan menemukan pola dari kertas yang terbentuk.
data yang diperoleh sekai-
tan membangun model
Alternatif Penyelesaian
matematika terkait ekspo-
nen. Sebagai langkah awal buat tabel keterkaitan antara
banyak lipatan dengan banyak garis bidang kertas yang
Meminta siswa membuat terbentuk.
tabel keterkaitan antara Banyak Banyak Bidang Pola Perkalian
banyak lipatan dengan Lipatan Kertas
banyak bidang kertas 1 2 2=2
yang terbentuk. Arahkan
2 4 4=2×2
siswa menemukan model
matematika yang me- 3 8 8=2×2×2
nyatakan hubungan ban- 4 ... ...
yak lipatan kertas dan ... ... ...
banyak bidang kertas n k ...
yang terbentuk. Diharap-
kan siswa menuliskan hal Berdasarkan tabel di atas, misalkan k adalah banyak
seperti tabel di samping. bidang kertas yang terbentuk sebagai hasil lipatan bidang
kertas menjadi dua bagian yang sama, n adalah banyak
Selanjutnya guru me- lipatan.
minta siswa mengamati k dapat dinyatakan dalam n, yaitu
dan mencermati data k(n) = 2n........................................................................ (2)
pada tabel. Diharapkan
Coba kamu uji kebenaran persamaan k(n) = 2n dengan
siswa menemukan model
mensubtitusikan nilai n ke persamaan tersebut.
matematika yang me-
nyatakan hubungan ban-
yaknya bidang kertas den-
gan banyaknya lipatan.

6
Berdasarkan persamaan (1) dan (2), diperoleh Arahkan siswa mengamati
Dari persamaan (1) x(t) = r tx0, r adalah bilangan pokok kedua model matematika
dan t adalah eksponen dari r. di samping. Minta mereka
Dari persamaan (2) k(n) = 2n, 2 adalah bilangan pokok dan menuliskan ciri-ciri bilan-
n adalah eksponen dari 2. gan berpangkat dan ber-
Untuk menyederhanakan penulisan hasil kali bilangan dasarkan ciri-ciri tersebut
yang sama, kita dapat menggunakan notasi pangkat. dapat menuliskan penger-
Bilangan berpangkat didefinisikan sebagai berikut. tian dari an.

Definisi 1.1 Beri penjelasan pada


Misalkan a bilangan real dan n bilangan bulat positif.
siswa, tentang pemaha-
Notasi an menyatakan hasil kali bilangan a sebanyak man unsur-unsur yang
ada pada Definisi 1.1,
n faktor, dapat ditulis a n = a×
aa ×
× ... ×a dengan mengapa n harus bilangan
n faktor
a sebagai basis bilangan berpangkat dan n sebagai bulat positif. Minta siswa
pangkat. untuk memegang teguh
sifat matematika dalam
menetapkan definisi bi-
langan berpangkat; yaitu,
matematika bersandar
pada kesepakatan, meng-
gunakan variabel-varia-
bel yang kosong dari arti,
menganut kebenaran kon-
sistensi.
Catatan:
1. Pada Definisi-1.1 di atas, kita sepakati, a1 cukup ditulis
a. Minta siswa mencermati
2. Hati-hati dengan bilangan pokok a = 0, tidak semua a0 beberapa catatan penting
dengan a bilangan real menyatakan 1. Coba tanyakan terkait Definisi 1.1. Beri
pada gurumu, mengapa demikian? penjelasan bahwa ketika
3. Jika n adalah sebuah variabel sebagai eksponen dari a = 0 dan n = 0, maka
a, maka perlu dicermati semesta variabel itu. Sebab an an = 00, hasilnya taktentu.
= a × a × ... × a sebanyak n faktor, ini hanya berlaku
ketika semesta n∈N.
Perhatikan Masalah-1.3 berikut!

Matematika
7
Ajak siswa untuk menga-
mati Masalah 1.3 dan me- Masalah-1.3
mahami tentang perma-
salahan yang ditanyakan Suatu zat yang disuntikkan ke dalam tubuh manusia
pada Masalah 1.3. Beri akan dikeluarkan dari darah melalui ginjal. Setiap 1 jam
kebebasan bagi siswa separuh zat itu dikeluarkan oleh ginjal. Bila 100 mg zat
itu disuntikkan ke tubuh manusia, berapa miligram zat
menggali ide-ide secara
itu tersisa dalam darah setelah:
bebas terbuka, mengaju- 1) 1 jam?
kan berbagai pertanyaan 2) 2 jam?
dalam menganalisis infor- 3) 3 jam?
masi yang tersedia pada 4) Buatlah model matematika pengurangan zat
Masalah 1.3. tersebut dari tubuh melalui ginjal!
5) Gambar pasangan titik (waktu, jumlah zat) pada
koordinat kartesius untuk 8 jam pengamatan.

Alternatif Penyelesaian
Minta siswa mengisi se- Langkah awal isilah tabel berikut:
cara lengkap data pada
Waktu (t dalam jam) 1 2 3 4 5 6 7 8
tabel dan mencoba meng-
Jumlah zat z(t)
gambarkan data-data 50 25 12,5 ... ... ... ... ...
dalam mg
(pasangan titik) tersebut
pada sistem koordinat Isilah secara lengkap data pada tabel dan coba gambarkan
kartesius! pasangan titik-titik tersebut pada sistem koordinat kartesius
(coba sendiri)!
Selanjutnya perhatikan grafik fungsi (Gambar-1.2) di
bawah ini. Isilah nilai-nilai fungsi tersebut dan sajikan
nilai-nilai tersebut pada tabel yang diberikan.

8
Organisasikan siswa bela-
y jar dalam kelompok. Min-
f(x) = 3-x f(x) = 2-x f(x) = 2x f(x) = 3x
6 ta siswa diskusi dengan
temannya satu kelompok,
bagaimana perilaku grafik
4 ketika x menuju -∝ dan ke-
tika x menuju ∝? Apakah
2 grafik itu sampai berpo-
tongan atau tidak sampai
menyinggung sumbu x?
0 Sajikan hasil kerja kelom-
4 2 2 4 x
pok di depan kelas.

2
Untuk menguatkan konsep
siswa, minta siswa untuk
4 mencoba menyelesaikan
Latihan 1.1 di samping.
Misalnya grafik fungsi
Gambar-1.2: Grafik Fungsi Eksponensial f(x) = 2x, x bilangan real.
Sifat grafik yang diharap-
x kan ditemukan siswa, an-
–3 –2 –1 0 1 2 3 4 tara lain:
f(x) = 2x 1. Grafik seluruhnya di
f(x) = 2-x atas sumbu-x.
f(x) = 2x 2. Sumbu-x sebagai asim-
f(x) = 3x
tot
3. Memotong sumbu-y
f(x) = 3-x
pada satu titik, saat
x = 0.
4. Grafik tidak memotong
sumbu-x, untuk x menu-
Latihan 1.1 ju 0.
5. Untuk nilai x sema-
kin besar, maka nilai y
Amati grafik (Gambar-1.2) di atas. Tuliskan sedikitnya 5
semakin besar. Seba-
(lima) sifat grafik fungsi tersebut dan disajikan hasilnya
liknya untuk nilai x se-
di depan kelas. Dalam paparan jelaskan mengapa kita
makin kecil, diperoleh
perlu mengetahui sifat-sifat tersebut.
nilai y semakin kecil

Matematika
9
6. Untuk x ∝ menuju ∝, 2. Pangkat Bulat Negatif
diperoleh y menuju ∝.
Untuk x menuju -∝, di- Definisi 1.2
peroleh y menuju 0.
Untuk a bilangan real dan a ≠ 0, m bilangan bulat positif,
Ajukan beberapa con- didefinisikan
toh yang dipahami siswa m
1
tentang perpangkatan di a−m =  
SMP, dalam membangun a
pemahaman terhadap
Definisi 1.2 di samping. Definisi di atas dijelaskan sebagai berikut:
m
Misalnya −m 1 1 1 1 1
3
a =   =   ×   ×   × ... ×  
1 1 a a
 a   a
  a
3−3 = 3 =  
3 3 sebanyyak m faktor

1
1 1 1 =
=  × ×  a×
a a ×
× ... ×a
3 3 3 m faktor

1 1 1
= = =
3× 3× 3 9 am
Selanjutnya menga-
jak siswa mencermati
penjelasan Definisi 1.2
secara deduktif, seperti
disajikan disamping.
Untuk lebih memahami Contoh 1.1
Definisi 1.2, minta siswa
mencermati Contoh 1.1 di Jika x = –2 dan y = 2, tentukan nilai x-3 (y4)
samping. Cek kebenaran Alternatif Penyelesaian
hasil kerja siswa mener- y4 24 16
x −3 ( y 4 ) = = = = −2
apkan Definisi 1.2, dalam x 3
(−2) 3
−8
menyelesaikan soal pada
Contoh 1.1.
3. Pangkat Nol
Arahkan siswa memahami
Deinisi 1.4 di samping, Definisi 1.3
dengan mengajukan be- Untuk a bilangan real dan a ≠ 0, maka a0 = 1.
berapa pertanyaan, sep-
erti:

10
Untuk lebih memahami definisi di atas, perhatikan Mengapa batasan bilan-
pola hasil pemangkatan bilangan-bilangan berikut. gan real dan . Bagaimana
23 = 8 33 = 27 hasil a0, ketika a = 0. Beri
22 = 4 32 = 9 penjelasan bahwa ketika
2 = 2
1
31 = 3 a = 0 maka a0 = 00, hasil-
2 = 1
0
30 = 1 nya taktentu. Selanjutnya
ajak siswa mengamat pola
Perhatikan hasil pemangkatan 2 dengan 0, dan hasil
hasil perpangkatan bilan-
pemangkatan 3 dengan 0, hasil perpangkatannya adalah 1.
gan 2 dan 3 di samping.
Untuk meyakinkan siswa
4. Sifat-sifat Pangkat Bulat Positif
bahwa a0 = 1, a ≠ 0
Coba cermati bukti sifat-sifat bilangan berpangkat
bulat positif menggunakan definisi bilangan berpangkat Minta siswa untuk dapat
yang kamu telah pelajari sebelumnya. membuktikan Sifat-1 se-
hingga siswa dapat me-
Sifat-1 nyimpulkan bahwa sifat
Jika a bilangan real, m dan n bilangan bulat positif maka tersebut benar untuk m
am × an = am+n dan n bilangan bulat posi-
tif.

Bukti: Jelaskan pada siswa bah-


m n
a × a = a×
aa ×
× ... ×a × a×
aa ×
× ... ×a wa perpangkatan adalah
m faktor n faktor perkalian berulang. Si-
m n
= a × a = a×
a ×
a× a
× a ×a fat-1, hanya berlaku a
=a m+n
m +n bilangan real, m dan n bi-
langan bulat positif. Jika
m dan n bukan bilangan
• Perhatikan a m = a×
aa ×
× ... ×a .
m faktor
bulat positif, Sifat-1 tidak
berlaku, misalnya a = 0
Diskusikan dalam kelompokmu,
apakah benar perpangkatan adalah
dan m = n = 0, tidak ber-
perkalian berulang? laku
• Bagaimana jika m dan n bukan
bilangan bulat positif?

Matematika
11
Selanjutnya bimbing Sifat-2
siswa agar memaha-
Jika a bilangan real dan a ≠ 0, m dan n bilangan bulat
mi tentang Sifat-2 dan
positif, maka
data menunjukkan bukti
dari sifat tersebut. Beri am
n
= am−n .
penjelasan pada siswa a
dalam Sifat-2, tidak diiz-
inkan a = 0, sebab ben- Bukti:
tuk perpangkatan pada a×
a×a × ... ×a
Sifat-2 adalah bentuk ra- am m faktor
= (sesuai Definisi 1.1)
sional. Dalam pecahan a n a×a×a × ... ×a
penyebutnya tidak lazim n faktor

nol.Ketika a = 0 dan m,
n bilangan bulat positif, • Pada persyaratan Sifat-2, mengapa a ≠ 0
maka am atau an dimung- dipersyaratkan?
kinkan hasilnya 0.Jika • Bagaimana jika a = 0? Apa dampaknya pada
hasil am dan an keduanya am
hasil pembagian ? Jika kamu tidak tahu
nol, maka hasil baginya an
tak tentu. Jika am = 0 bertanya ke guru!
dan an ≠ 0, maka hasil
baginya 0. Tetapi jika
am ≠ 0 dan an = 0, maka
Sifat-1 di atas hanya berkaitan dengan bilangan bulat
hasil baginya tak ter-
positif m dan n. Ada 3 (tiga) kemungkinan, yaitu (a) m > n,
definisi.
(b) m = n, dan (c) m < n.
a) Kasus m > n
Jika m dan n bilangan bulat positif dan m > n maka m
– n > 0. Dengan demikian
a×
a
×a × ... ×a a×
a
× a × ... ×a
am m faktor n faktor
= = × a × a × a × ... ×a
a n a×a
×a × ... ×a a×
a
× a × ... ×a  ( m − n ) faktor
n faktor n faktor

= a×
aa ×
× ... ×a
( m − n ) faktor
m−n
=a

am
Jadi n = am-n, dengan m, n bilangan bulat positif dan
a
m>n

12
b) Kasus m = n
am
Jika m = n, maka = 1 = a0 = am–n.
an
Bukti:
a m a m , sebab m = n
=
an am
a×a
×a ×
... ×a
m faktor
=
a×
a a ×
× ... ×a
m faktor
= 1
= a0
Agar siswa benar-benar
dapat menguasai kon-
Latihan 1.2 sep tentang Sifat-2 un-
tuk kasus m < n, sesuai
Latihan 1.2. Alternatif
Buktikan sendiri untuk kasus m < n. Jelaskan perbedaan jawaban yang diharap-
hasilnya dengan kasus (a). kan dari siswa sebagai
bukti Sifat-1.2 untuk kasus
Buktikan
m < n, dapat dicermati di
Jika a bilangan real dan a ≠ 0, m dan n bilangan bulat
samping.
am
positif, m < n, maka n = a m − n .
Bukti: a
Ambil sebarang m dan n bilangan bulat positif, m < n.
m < n ⇒ m – n < 0.
a×a × a × ... ×a  a×a × a × ... ×a   
am m faktor  m faktor   1 
n
= = × 
a a×a × a × ...×a  a×a × a × ... ×a   a×
a× a × ... ×a 
( n − m ) faktor  ( n − m ) faktor   m faktor 
 
 1 
= 
 a× a × a × ... ×a 
 ( n − m ) faktor 
 1 
=  n−m  = a −(n−m) = a m−n
a 
(karena m < n, maka m – n < 0)

Matematika
13
Selanjutnya minta siswa Sifat-3
untuk mencoba mema-
Jika a bilangan real dan a ≠ 0, m dan n bilangan bulat
hami bukti Sifat-3 dengan
positif, maka (am)n = amn
memberi bantuan sebagai
berikut. Bukti:
(3 ) = (3 × 3)
2 3 3
(a )
m n
= am
× a m ×
a m
× ... × am
= (9)3 = 9 × 9 × 9 n faktor

= 729 = 36 = 32×3   
 a×
a×a × ... ×a   a×

a
×a × ... ×a 

Selanjutnya mengarahkan  m faktor  m faktor 
=
siswa membuktikan Si-    
fat-3 secara umum, seper-  a×a×a × ... ×a  ...  a×
a × a × ... ×a 
  
ti yang tertera pada buku m faktor
  m faktor

siswa di samping n faktor

Ajak siswa berdiskusi  


=  a×
a× a × ... ×a 
dalam kelompok belajar,  
 m× n faktor 
untuk menganalisis pent-
ingnya syarat m dan n (a )
m n
= a m×n ( terbukti)
bilangan bulat positif un-
tuk Sifat-3. Jika m dan n
adalah salah satu negatif Diskusi
dan ketika a = 0, misalnya
1 Diskusikan dengan temanmu, apakah syarat bahwa
( )
−3
02 = 0−2× 3 = 0−6 = 6 m dan n bilangan positif diperlukan untuk Sifat-3 dan
0 Sifat-4. Bagaimana jika m dan n adalah negatif atau
Tentu 06 = 0. Dengan kedua-duanya bilangan negatif.
1 1
demikian 6 = hasil-
0 0 Catatan
nya tak terdefinisi. Dalam beberapa definisi, sifat, dan proses pembuktian
sering kita menggunakan simbol logika. Beberapa simbol
yang sering kita gunakan dijelaskan sebagai berikut.
Jelaskan pada siswa
catatan penting di sam- a. Simbol ∀ dibaca untuk setiap atau untuk semua.
ping, tentang pemanfaatan Misalnya, ∀ x∈R, berlaku x2 ≥ 0 (dibaca, untuk setiap
dan makna simbol logika x bilangan real, maka x kuadrat lebih dari atau sama
matematika yang sering dengan nol).
digunakan dalam definisi, b. Simbol p ⇒ q dibaca jika p, maka q. Misalnya
sifat, dan proses pembuk- x = 2 ⇒ x2 = 4
tian.

14
c. Simbol p ⇔ q dibaca p jika dan hanya jika q atau p bila Latih siswa berpikir anal-
dan hanya bila q. Misalnya x2 = 4 ⇔ x = 2 atau x = -2 itis dengan mengajukan
Contoh 1.2 di samping.
Contoh 1.2 Minta siswa membuktikan
masalah yang diberikan
(a) Buktikan jika a ∈ R, a > 1 dan n > m, maka an > am !
dan beri bantuan, jika
Bukti: siswa mengalami kesuli-
Karena a > 1 dan n > m maka n – m > 0 dan an > 0, am tan. Ajukan berbagai per-
> 0. Akibatnya, berlaku tanyaan untuk menguji
an pemahaman siswa, dalam
⇔ m =a n−m
( Lihat sifat-1di atas ) pemanfaatan kosep dan
a
a n
a n sifat yang sudah dipela-
⇔ m > 1(Mengapa m > 1?Beri alasamu !) jari sebelumnya, untuk
a a
a n proses pembuktian.
⇔ × a m > 1 × a m (Karena a m > 0)
am
⇔ a m > a n ( terbukti)

(b) Perlukah syarat a > 1? Minta siswa memberi con-


Misalkan kita ambil a bilangan real yang memenuhi a toh yang lain dengan me-
< 1 dan n > m. Apakah yang terjadi? milih nilai a tertentu, agar
Pilih a = –2, dengan n > m, pilih n = 3 dan m = 2. pernyataan pada Contoh
1.2 tidak berlaku, apabila
Apakah yang terjadi?
a < 1. Seperti halnya con-
(–2)3 = (–2) × (–2) × (–2) = –8
toh penyangkal pada buku
(–2)2 = (–2) × (–2) = 4 siswa di samping.
Dengan demikian, an = –8 < 4 = am atau an < am. Jadi,
tidak benar bahwa an > am bila a < 1 dan n > m. Jadi,
syarat a adalah bilangan real, dengan a > 1 dan n > m
merupakan syarat cukup untuk membuktikan an > am .

Matematika
15
Arahkan siswa diskusi
dengan temannya satu
kelompok. Minta siswa Diskusi
menganalisis beberapa Berdiskusilah dengan temanmu satu kelompok. Analisis
pernyataan pada tabel di pernyataan pada Contoh 1.2!
samping. • Apa akibatnya bila syarat a > 1 tidak dipenuhi?
Jika syarat a > 1 tidak • Perlukah diperkuat dengan syarat n > m > 0?
dipenuhi, maka per- Jelaskan!
• Bolehkah syarat a > 1 di atas diganti a ≥ 1? Jelaskan!
nyataan jika a ϵ R , a >
• Bagaimanakah bila 0 < a < 1 dan a < 0?
1 dan n > m, maka an >
• Buat aturan hubungan antara an dan am untuk
am, belum tentu benar. bermacam-macam nilai a di atas!
Tidak perlu diperkuat • Buat laporan hasil diskusi kelompokmu.
syarat n > m menjadi
n > m > 0, sebab per- Contoh 1.3
nyataan pada Contoh
1.4 berlaku untuk n dan Terapkan berbagai sifat bilangan berpangkat untuk
m yang negatif. menentukan hasil operasi bilangan pada soal yang disajikan
Syarat a > 1 tidak boleh pada contoh. Ujilah kebenaran hasilnya!
diganti dengan a ≥ 1, se-
bab untuk a = 1, an = am. 1. 22 × 25 = 2
× 2 × 2×
2
×2 ×
2 ×2
2 faktor 5 faktor
Arahkan siswa mencer- = 2×
2
×2 ×
2 ×2 dengan menggunakan
mati beberapa contoh 7 faktor Sifat-1
yang disajikan, agar lebih = 27
mema-hami penggunaan
sifat-sifat bilangan ber- = 22 + 5
pangkat dalam penyele- 2. 25 2 × 2 × 2 × 2 × 2
saian berbagai soal.Cek = dengan menggunakan
25 2 × 2 × 2 × 2 × 2
pemahaman siswa dengan Sifat-2 kasus b
= 20
mengajukan pertanyaan-
pertanyaan terkait peman- = 25–5
faatan sifat tersebut = 25–5

16
3.
(2 ) = (2 ) × (2 )
3 2 3 3

= ( 2 × 2 × 2 ) × ( 2 × 2 × 2 ) dengan menggunakan

    Sifat-3
3 faktor 3 faktor

= ( 2 × 2 × 2 × 2 × 2 × 2)

6 faktor
3+ 3
=2
= 26
4. ( 2 × 3) = ( 2 × 3) × ( 2 × 3) × ( 2 × 3)
3

= 2 × 2 ×2 × 3
× 3 ×3 dengan menggunakan
 
Latih siswa berpikir kri-
3 faktor 3 faktor
Definisi 1.1
= 23 × 33 tis, analitis, dan kreatif
dengan mengajukan Con-

3
toh 1.4 di samping. Minta
2 2 2 2 siswa membuktikan per-
5.   =   ×   ×  
3 3 3 3 nyataan yang diberikan

3 faktor
 dan beri bantuan, jika
2 × 2 × 2 dengan menggunakan siswa mengalami kesuli-
= tan. Ajukan berbagai per-
× 3
3 ×3 Definisi 1.1
 tanyaan untuk menguji
3 faktor
3 pemahaman siswa, dalam
2
= pemanfaatan konsep dan
33 sifat yang sudah dipelajari
sebelumnya, untuk proses
Contoh 1.4 pembuktian.
Pernyataan pada Contoh
Buktikan bahwa jika a > 1 dan n > m dengan n dan m
1.4, tidak berlaku untuk a
bilangan bulat negatif, maka an > am.
< 1, misalnya pilih a = –3,
Bukti: n = –2, dan m = –3.
Karena n > m dengan n dan m bilangan bulat negatif, maka a n ( −3)−2 ( −3)3
–n dan –m adalah bilangan bulat positif dan –m > –n. = =
a −m
a n
1 a m
( − 3 ) −3
( −3)2
Karena a > 1 maka − n = m > 1 (Gunakan sifat a–m = m ).
a a a −27
an = = −3 <1
> 1 ⇒ a n
> am
(terbukti) 9
am an
< 1 ⇒ an < am .
am

Matematika
17
Beri bantuan siswa
Contoh 1.5
melanjutkan langkah pe-
nyelesaian Contoh-1.5 Berdasarkan sifat perkalian dengan bilangan 7, tentukan
di samping. Alternatif angka satuan dari 71234 tanpa menghitung tuntas. Perhatikan
penyelesaiannya adalah angka satuan dari perpangkatan dari 7 berikut?
Dengan menggunakan si-
Perpangkatan
fat eksponen, maka kita Nilai Angka Satuan
7
peroleh: 71 7 7
71234 = 7(4 × 308) × 72. 72 49 9
71234 = (74)308 × 72. Ingat: 73 343 3
amxn = (am)n = (an)m 74 2401 1
71234 = (74)308 × 72 75 16807 7
sehingga satuan dari 76 117649 9
[71234] = satuan dari 77 823543 3
[(74)308 × 72] 78 5764801 1
Satuan dari [71234] = satu-
an dari [(1)308] × satuan Coba lanjutkan langkah berikutnya untuk menemukan
dari [72]. angka satuan 71234. Cermati sifat satuan pada tabel di
Satuan dari [71234] = 1 × 9 atas. Saat periode ke berapakah berulang? Selanjutnya
Satuan dari [71234] = 9 manfaatkan sifat-sifat perpangkatan dan perkalian bilangan
Jadi, angka terakhir dari berpangkat.
71234 adalah 9.
Jelaskan pada siswa me- 5. Pangkat Pecahan
lalui beberapa contoh
yang sudah dipelajari se-
belumnya di SMP untuk Definisi 1.4
membangun pemahaman Misalkan a bilangan real dan a ≠ 0, m bilangan bulat
terhadap Definisi-1.4 dan 1

1.5. Misalnya, positif, maka a m = p adalah bilangan real positif,


1
sehingga pm = a.
4 = 2 ⇒ 42 = 2
2 Selanjutnya kita akan analisis sifat perpangkatan
 1
⇒  4 2  = 22
 
bilangan real dengan pangkat pecahan.
 
 1 ×2 
⇒  4 2  = 22 Definisi 1.5
 
 
Misalkan a bilangan real dan a ≠ 0, m, n bilangan bulat
⇒ ( 4 ) = 22 m
m
 1
Dalam contoh ini, positif didefinisikan a =  a n  .
n

a = 4, p = 2, dan m = 2.  

18
Untuk Definisi 1.5 berikan
contoh agar siswa lebih
Sifat-4
memahaminya. Misalnya
p m 6
Misalkan a bilangan real dengan a > 0, dan
n n 22 = 23
=2×2×2
 m
 p
 m+ p
adalah bilangan pecahan n ≠ 0, maka  a n   a n  = ( a ) n . =8
   6
 1 1
 2 2  = ( 2 ) 2
×6
Bukti:
 
Berdasarkan Sifat-4, jika a bilangan real dan a ≠ 0, m, n
m = (2)3 = 2 × 2 × 2
 1n  m
=2
adalah bilangan bulat positif, maka a =  a  . Dengan
n
6
m p   6
 1
 mn   np   1n   1n  Berarti 22
=  22 
demikian  a   a  =  a   a   
        
Selanjutnya arahkan
m p
 mn   np   1n   1n  siswa membuktikan Sifat-4
 a  a  =  a   a  menggunakan Definisi 1.5
      
 1 1 1 1  1 1 1 1 
=  an 
× a n × × ... × an   an 
a n × a n × a n ... × an 
×
  
 m faktor  p faktor 
 1 1 1 1 
=  an 

× a n × a n
× ... × an 
 (SesuaiSifat 1)
 m + p faktor 
m
 1 m
Berdasarkan Definisi1.5  a n  = a n , sehingga diperoleh
 
m+ p
 mn   np   1n  m+ p
 a  a  =  a  = (a) n ( terbukti)
    

Sifat-5 Arahkan siswa membukti-


kan Sifat-5 menggunakan
m p definisi dan sifat perpang-
Jika a adalah bilangan real dengan a > 0, dan
n q katan yang sudah dipela-
 m  
p m p
+
bilangan pecahan q, n ≠ 0, maka  a n   a q  = a n q . jari. Alaternatif pembuk-
 
   tian dapat dicermati di
samping.

Matematika
19
Minta siswa untuk meny-
elesaikan uji kompetensi Uji Kompetensi 1.1
melalui pemberian tugas
untuk menilai penguasaan 1. Sederhanakanlah hasil operasi bilangan berpangkat
siswa terhadap materi berikut.
yang sudah dipelajari. a. 25 × 29 × 212
Terutama tugas projek b. 25 × 36 × 46
yang tersedia. Gunakan 25 × 35 × 42
c.
rubrik penilaian projek 122
yang telah tersedia pada
bagian akhir dari buku d. (−5)6 × 252
guru ini. 125
7 3
e. 3 × 7 × 2
(42)3
2. Dengan menggunakan sifat bilangan berpangkat,
sederhanakanlah bentuk berikut.
a. 2x3 × 7x4 × (3x)2
 −2 p  4 2 2
b.   × (−q) × p
 q  5
 1 
c. y5 × (x × y)3  2 
x ×y
3 b3
d. (a × b × c)4 × ×
(b × c) 27 a 5
3

−4a 3 × 2b5
e.
 8a 
 
 b 
1 2x 5
f. 2 × 2 × × (4 y ) 2
x y 3 y 3x
4 5
−b 3a
g. ( −a × b ) ×   ×  
3

 2a   b 
2
 24a 3 × b8   4b3 × a 
h.  5 × 3 
 6a × b   2a 

20
2 4. Hitunglah
 36 ( x × 2 y )2   12 x ( 3 y )2 
i.  ÷  1−4 + 2−4 + 3−4 + 4−4 + ...
 3x × y 2   9 x 2 y  1−4 + 3−4 + 5−4 + 7 −4 + ...
   
 − p 3 × −q 2 × r 3  
j. 
( ) ( ) 3
 ÷  2 pqr 
 5 1 2
a 3b 2 − a 3b 2
3

 −3 ( p 2 q )
3
  −12 ( qr ) 
2
5. Sederhanakanlah .
   7 1 2

a b −a b
6 2 3

3. Hitunglah hasil operasi bilangan


6. Tentukan nilai x yang memenuhi
berpangkat berikut.
4 2
persamaan berikut
a.  2 1 1 a. 2x = 8
−  × − 
 3 2 6 b. 4x = 0,125
x
1 10
2
9
4 5
2
( −5) ×   ×   ×   c.   =1
3
b.
 15   3   5  5
7. Tentukan hasil dari
3x 2 × y 3
c.
24 x
× (2y)2; untuk x = 2
(2 )
n+2 2
− 22 × 22 n
dan y = 3 2n × 2n + 2
2 8. Misalkan kamu diminta menghitung
2  3
 x  ×  (− y)
3
764. Berapa banyak perkalian yang
3  4 kamu lakukan untuk mendapatkan
d. xy 2 nilai akhirnya? Bandingkan
1 1 jawabanmu dengan temanmu.
untuk x = dan y =
2 3 Pemenang di antara kalian adalah
yang dapat mencari hasilnya dengan
3 p 2 × ( −3)
4 2
q melakukan perkalian sesedikit
e. × 4  ;
( −2 p ) × ( −3q )
2 2
 p mungkin. Coba tuliskan prosedur
mengalikan yang paling sedikit
untuk p = 4 dan q = 6 perkaliannya untuk menghitung
 32 −3
  32 −3
 −1 764. Apakah prosedur tersebut dapat
 x + y 2
 x − y 2
x y dipergunakan untuk pangkat positif
f.    berapapun?
(x + y + y )
2 −1 −2

9. Berdasarkan sifat bilangan 7,


1 1 tentukan angka satuan dari 71234 +
untuk x = dan y = 72341 + 73412 + 74123 tanpa menghitung
2 2
tuntas!

Matematika
21
11. Tunjukkan bahwa 12001 + 22001 + 32001 +
(
10. Tentukan angka satuan dari ( 6 ) )
26 62
… + 20012001 adalah kelipatan 13.
berdasarkan sifat bilangan 6,
tanpa menghitung tuntas.Selanjutnya 12. Bagaimana cara termudah untuk
lakukan hal tersebut berdasarkan sifat 32008 (102013 + 52012 × 22011 )
mencari 2012 2010 2009 .
angka 2, 3, 4, 5, 8, 9. 5 ( 6 + 3 × 22008 )

Tugas proyek diberikan Projek


sebagai tugas individu
Bilangan yang terlalu besar atau terlalu kecil sering
untuk menginformasikan
dituliskan dalam notasi eksponen yang dituliskan
kepada siswa bahawa be-
sebagai a E b yang nilainya adalah a × 10b. Sehingga
lajar eksponen sangat di-
0,000052 ditulis sebagai 5,2 E 5. Cari besaran-
perlukan dalam perkem-
besaran fisika, kimia, astronomi, dan ekonomi
bangan ilmu dan dalam
yang nilainya dinyatakan dengan notasi eksponen.
menyelesaikan perma-
Misalkan kecepatan cahaya adalah 300.000 km/det,
salahan kehidupan.
sehingga dalam notasi eksponen ditulis sebagai 3 E
8 m/det.

Berdasarkan penyelesa- 6. Bentuk Akar


ian masalah dan konsep Pengakaran (penarikan akar) suatu bilangan
yang sudah dipelajari se- merupakan kebalikan dari pemangkatan suatu bilangan.
belumnya arahkan siswa Akar dilambangkan dengan notasi ” ”.
untuk dapat mendefinisi-
kan definisi-definisi beri- Definisi 1.6
kut.
p
Misalkan a bilangan real dengan a > 0, adalah
bilangan pecahan dengan q
p p
q q
q ≠ 0. q ≥ 2. a = c, sehingga c =
q
a p atau a q = a p

22
Perhatikan permasalahan berikut. Selanjutnya minta siswa
mengamati masalah 1.4
Masalah-1.4 dan menghimpun informa-
si yang terkandung pada
Seorang ahli ekonomi menemukan hubungan antara masalah tersebut. Mem-
harga (h) dan banyak barang (b) yang dinyatakan beri kesempatan kepada
2 3
dalam persamaan h = 3 b . Jika nilai b = 8, maka siswa menganalisis dan
berapa nilai h? memunculkan ide-ide dan
pertanyaan-pertanyaan
sekitar masalah yang dia-
Alternatif Penyelesaian jukan sebagai pengantar
kepada siswa tentang kon-
h = 3 3 b 2 ⇔ h = 3 3 82 sep bentuk akar.
⇔ h = 3 3 64
⇔ h = 3 3 4 × 4 × 4 = 3× 4
⇔ h = 12

Akar ke-n atau akar pangkat n dari suatu bilangan a


dituliskan sebagai n a , dengan a adalah bilangan pokok/
Jelaskan perbedaan bilan-
basis dan n adalah indeks/eksponen akar.
gan rasional dan irasional
Bentuk akar dapat diubah menjadi bentuk pangkat dan
pada siswa. Berikan be-
sebaliknya. Sebelum mempelajari bentuk akar, kamu harus
berapa contoh untuk me-
memahami konsep bilangan rasional dan irrasional terlebih
mahami konsep bilangan
dahulu.
rasional dan irasional.
Bilangan rasional berbeda dengan bilangan irrasional.
Bilangan rasional adalah bilangan real yang dapat dinyatakan
a
dalam bentuk , dengan a dan b bilangan bulat dan
b
b ≠ 0. Karena itu, bilangan rasional terdiri atas bilangan
bulat, bilangan pecahan biasa, dan bilangan pecahan
campuran. Sedangkan bilangan irasional adalah bilangan
real yang bukan bilangan rasional. Bilangan irasional
merupakan bilangan yang mengandung pecahan desimal
tak berhingga dan tak berpola. Contoh bilangan irasional,
misalnya 2 = 1,414213562373..., e = 2,718..., dan � =
3,141592653…

Matematika
23
Ajak siswa memahami Bilangan irasional yang menggunakan tanda akar (
pengertian bentuk akar ) dinamakan bentuk akar. Tetapi ingat, tidak semua
melalui contoh dan bukan bilangan yang berada dalam tanda akar merupakan
contoh. Gunakan contoh
bilangan irasional. Contoh: 25 dan 64 bukan bentuk
dan bukan contoh bentuk
akar yang tertera pada akar, karena nilai 25 adalah 5 dan nilai 64 adalah 8,
buku siswa. keduanya bukan bilangan irasional.
Agar lebih jelas, perhatikan contoh berikut.
1. 20 adalah bentuk akar
2. 3
27 bukan bentuk akar, karena 3 27 = 3

7. Hubungan Bentuk Akar dan Bilangan


Minta siswa mengamati Berpangkat
hubungan bentuk akar
dengan bilangan ber- Perlu diketahui bahwa bilangan berpangkat memiliki
pangkat menggunakan
hubungan dengan bentuk akar. Berdasarkan Sifat-4, jika
sifat-sifat yang sudah di-
pelajari sebelumnya. p m
a adalah bilangan real dengan a > 0, dan adalah
n n
 m  p  m+ p
bilangan pecahan dengan n ≠ 0, maka a n a n  = (a ) n .
  
1 1 1 1
+
Dengan demikian p 2 × p 2 = p 2 2 = p dan perhatikan bahwa
1
p × p = p , sehingga dapat disimpulkan p 2 = p.

Perhatikan untuk kasus di bawah ini


1 1 1 1 1 1
+ +
p 3 × p 3 × p 3 = p 3 3 3 = p1 = p dan perhatikan juga bahwa
3 p×3 p×3 p = p
, sehingga berdasarkan Definisi 1.6
1

disimpulkan p 3 = 3 p .

24
Minta siswa untuk me-
Latihan 1.3 nyelesaikan Latihan 1.3
dengan caranya sendiri .
Jawaban yang diharapkan
Cermatilah dan buktikan apakah berlaku secara umum dari siswa, bahwa per-
1
nyataan pada Latihan 1.3
bahwa p = n p .
n
berlaku untuk n bilangan
2 2 2 bulat positif dan p ≥ 0.
Perhatikan bahwa p 3 ´ p 3 ´ p 3 = p2, sehingga berdasarkan
sifat perkalian bilangan berpangkat diperoleh:
3
 2 
 p 3  = p2 Ingat, (pm)n = pm × n
 
2
2
dapat diubah, p = p .
3 3

m
m
Secara umum dapat disimpulkan bahwa p n = n p m = ( p)
n

sebagaimana diberikan pada Definisi-1.6.

8. Operasi pada Bentuk Akar


a. Operasi Penjumlahan dan Pengurangan Bentuk Operasi pada bentuk akar
Akar yang digunakan dalam
Operasi penjumlahan dan pengurangan pada bentuk pembelajaran ini adalah
akar dapat dilakukan apabila bentuk akarnya senama. operasi penjumlahan,
Bentuk akar senama adalah bentuk akar yang mempunyai pengurangan, perkalian,
eksponen dan basis sama. Untuk setiap p, q, dan r adalah dan pembagian.
bilangan real dan r ≥ 0 berlaku sifat-sifat berikut.
p n r + q n r = ( p + q) n r
p n r − q n r = ( p − q) n r

Perhatikan contoh berikut ini!

Matematika
25
Jelaskan beberapa con-
toh berikut untuk me-
Contoh 1.6
latih siswa menerapkan Tentukan hasil penjumlahan dan pengurangan berikut
berbagai aturan terkait dalam bentuk yang sederhana!
operasi aljabar dalam 1. 3 5 + 4 5 = ( 3 + 4 ) 5
bentuk akar. Ajukan ber-
bagai pertanyaan pada =7 5
siswa untuk menguji 2. 5 + 3 (tidak dapat disederhanakan
pemahaman mereka.
karena akarnya tidak senama)

3. 2 3 4 − 3 3 4 = ( 2 − 3) 3 4
=−34

4. 3 x − x = ( 3 − 1) x
3 3 3

= 23 x

b. Operasi Perkalian dan Pembagian Bentuk Akar


Pada pangkat pecahan telah dinyatakan bahwa
p
q
a q = a p . Sifat perkalian dan pembagian bentuk akar
dapat dicermati pada beberapa contoh berikut.

Contoh 1.7
3
1) =
3
8 3
23 2=
= 3 1
2= 2
6
2) 6
64
= 6
26 2=
= 6 1
2= 2

3) 4 3 5 × 2 3 7 = ( 4 × 2 ) ( 3
)
5 × 7 = 8 3 35
Ajak siswa mengerjakan
Latihan 1.4. Cek kebena-  1 1  12 
4) 3 5 5 × 5 7 5 = ( 3 × 5 )  5 5 × 5 7  = 15  5 35  = 1535 512
ran hasil kerja siswa,
   
dengan meminta beberapa 33 4 3 3 4
siswa menyajikan hasil 5) =
43 5 4 5
kerja di depan kelas. Ha-
sil kerja yang diharapkan 24 3 2 4 3
dari siswa adalah 6) =
34 5 3 5

26
1) a > 0

Latihan 1.4
n
n n
a= a=
n a1 = a

(terbukti)
1) Buktikan bahwa jika a bilangan real dan a > 0,
maka n a n = a. 2) a, b, c, dan d bilangan
real, c > 0 dan d > 0
2) Buktikan bahwa jika a, b, c, dan d bilangan real,
c > 0 dan d > 0, maka a n c × b n d = ab n cd . n
 1  1
c × n d = acn × b d n 
3) Buktikan bahwa jika a, b, c, dan d bilangan real,    
   
an c a c 1
c > 0 dan d > 0, maka n = n . = ab ( c × d ) n
b d b d
= ab n cd
c. Merasionalkan Penyebut Bentuk Akar (terbukti)
Kita tahu bahwa bentuk-bentuk akar seperti 3) a, b, c, dan d bilangan
2 , 5 , 3 + 7 , 2 − 6 , dan seterusnya merupakan real, c > 0 dan d > 0
bilangan irasional. Jika bentuk akar tersebut menjadi 1
penyebut pada suatu pecahan, maka dikatakan sebagai a n c a (c)n
penyebut irasional. =
b n d b d 1n
Penyebut dalam bentuk akar dapat diubah menjadi ( )
bentuk pangkat rasional. Cara merasionalkan penyebut 1
bentuk akar tergantung pada bentuk akar itu sendiri. a  c n
= × 
Akan tetapi, prinsip dasarnya sama; yaitu mengalikan b d
dengan bentuk akar sekawannya. Proses ini dinamakan
an c
merasionalkan penyebut. =
p b d
1) Merasionalkan bentuk (terbukti)
q
p
Bentuk dirasionalkan dengan cara mengalikannya Latih siswa merasion-
q
alkan berbagai bentuk
q akar mengalikan dengan
dengan .
q bentuk akar sekawannya
melalui berbagai contoh
p p q p yang bervariasi, antara
= = . q
q q q q lain bentuk

Matematika
27
p r r
, ,
q p+ q p− q Diskusi
r r
, dan Menurutmu mengapa penyebut bilangan pecahan
p+ q p− q berbentuk akar harus dirasionalkan?
Selanjutnya jelaskan Con- p q
toh 1.8 dan Contoh 1.9 Mengapa kita harus mengalikan dengan ?
q q
yang tersedia pada buku
siswa. q selalu positif, maka q
Karena = 1.
q
p q
Jadi perkalian dengan tidak akan mengubah
q q
p
nilai namun menyebabkan penyebut menjadi
q
bilangan rasional.
2) Merasionalkan bentuk
r r r r
, , , dan
p+ q p− q p+ q p− q

Sebelum kita merasionalkan bentuk-bentuk akar


di atas, perlu kita pahami bentuk-bentuk campuran
bilangan rasional dan bilangan irasional.
a) Jika bilangan rasional dijumlahkan dengan
bilangan irasional maka hasilnya bilangan
irasional. Contoh 2 + 7 = 2 + 2,645751.... = 4,
645751... (bilangan irasional).
b) Jika bilangan irasional dijumlahkan dengan
bilangan irasional maka hasilnya bilangan
irasional atau rasional, Contoh (1) 5 + 7 =
2,236068.... + 2,645575... = 4,881643... (bilangan
irasional), (2) 2 5 + (-2 5 ) = 0 (bilangan
rasional). Jika dua bilangan irasional dikurangkan,
bagaimana hasilnya?
c) Jika bilangan rasional dikalikan dengan bilangan
irrasional, maka hasilnya bilangan rasional atau
irasional. Contoh. 0 × 2 = 0 (0 adalah bilangan

28
rasional) atau 2 × 5 = 2 5 adalah bilangan
irasional
d) Jika bilangan irasional dikalikan dengan bilangan
irasional, maka hasilnya dapat bilangan rasional
atau bilangan irasional.
Contoh:
• 5 × 125 = 5 × 5 5 = 25
(25 adalah bilangan rasional)
• 3 × 5 = 15 ( 15 adalah bilangan
irasional)

e) n
a disebut bentuk akar apabila hasil akar pangkat
n dari a adalah bilangan irasional.
r r
Untuk merasionalkan bentuk , ,
r r p+ q p− q
, dan .
p+ q p− q

dapat dilakukan dengan memperhatikan sifat perkalian (a + b)


(a – b) = a2 – b2, sehingga

( p + q )( p − q ) = ( p ) − ( q ) = p − q
2 2

( p + q )( p − q ) = p − ( q ) = p − q
2
2 2

Bentuk ( p + q ) dan bentuk ( p − q ) saling sekawan,


bentuk ( p + q ) dan ( p − q ) juga saling sekawan.
Jika perkalian bentuk sekawan tersebut dilakukan maka
dapat merasionalkan bentuk akar. Untuk p, q dan r bilangan
real.

r
=
r
.
( p − q ) = r ( p − q ) dimana q ≥
(p+ q) (p+ q) (p− q) ( p − q)
2

0 dan p2 ≠ q.

Matematika
29
r
=
r ( p + q ) = r ( p + q ) dimana q ≥
.
(p− q) (p− q) (p+ q) ( p − q) 2

0 dan p2 ≠ q.

r
=
r ( .
p− q ) = r( p − q)
( p+ q ) ( p+ q) ( p− q) ( p − q)
dimana p ≥ 0, q ≥ 0 dan p ≠ q

r
=
r ( .
p+ q ) = r( p + q)
( p− q ) ( p− q) ( p+ q) ( p − q)
dimana p ≥ 0, q ≥ 0 dan p ≠ q

Contoh 1.8
Rasionalkan penyebut pecahan-pecahan berikut.
2 2 3+ 2
a. = ×
3− 2 3− 2 3+ 2
2(3 + 2 )
=
(3 − 2 )(3 + 2 )

=
(
2 3+ 2 )
9−2
6+2 2
=
7
6 2
= + 7
7 7

3 3 6− 3
b. = ×
6+ 3 6+ 3 6− 3

=
(
3 6− 3 )
(6 + 3 )(6 − 3 )
30
18 − 3 3
=
36 − 3
18 − 3 3
=
33
6 3
= −
11 11
4 4 7+ 5
c. = ×
7− 5 7− 5 7+ 5

=
4 ( 7+ 5 )
( 7− 5 )( 7 + 5 )
=
4 ( 7+ 5)
( 7 − 5)
4 7 +4 5
=
2
=2 7 + 2 5

Jelaskan cara mera-


Contoh 1.9 sionalkan bentuk akar
Pikirkan cara termudah untuk menghitung jumlah bilangan- dengan mengalikan ben-
bilangan berikut tuk sekawan sesuai penye-
1 1 1 but dari bentuk rasional
+ + + seperti pada Contoh 1.9.
1+ 2 2+ 3 3+ 4 Beri kesempatan pada
1 1 siswa untuk mencoba
... + = ...?
4+ 5 99 + 100 menguji penyelesaian soal
Permasalahan di atas dapat diselesaikan dengan cara pada contoh-contoh yang
merasionalkan penyebut tiap suku; yaitu, diberikan.
1 1− 2 1 2− 3
= × + × +
1+ 2 1− 2 2+ 3 2− 3
1 3− 4
× +
3+ 4 3− 4

Matematika
31
1 4− 5
× + ... +
4+ 5 4− 5
1 99 − 100
×
99 + 100 99 − 100
1− 2 2− 3 3− 4
= + + +
−1 −1 −1
4− 5 99 − 100
+ ... +
−1 −1
= – 1 + 2 − 2 + 3 − 3 + 4 −
4 + 5 − ... − 99 + 100

= − 1 + 100 = −1 + 10 = 9 .

Minta siswa mengamati


Contoh 1.10 dan memberi Contoh 1.10
kebebasan berpikir dalam 1
menganalisis permasala- Tentukan nilai dari
1
han yang diberikan. Uji 3+
1
pemahaman dengan men- 3+
3 + ...
gajukan berbagai per-
tanyaan serta ingatkan
kembali materi prasyarat Alternatif Penyelesaian
yang dibutuhkan dalam Perhatikan pola bilangan berikut. Misalkan,
pentelesaian soal terse- 1 1
P = 3+ atau P = 3 +
but. 1 P
Bantu siswa memanfaat- 3+
3 + ...
kan pemisalan dan ingat-
kan kembali materi persa- ⇔ P2 – 3P – 1 = 0
maan kuadrat yang telah Dengan mengubah ke bentuk kuadrat sempurna diperoleh:
dipelajari di SMP, tentang
3 2 13
bentuk kuadrat sempurna, ⇔ (P − ) − = 0
agar siswa dapat melan- 2 4
jutkan tugas memahami 6 + 2 13
langkah penyelesaian ⇔ P =
4
Contoh 1.10

32
1 1 4
= =
Jadi, nilai 1 6 + 2 13 6 + 2 13
3+
1 4
3+
3 + ...
Dengan merasionalkan bentuk tersebut, maka
4 4 6 − 2 13 4(6 − 2 13 )
= . =
6 + 2 13 6 + 2 13 6 − 2 13 −16

2 13 − 6
=
2
1 2 13 − 6
Jadi, =
1 2
3+
1
3+
3 + ...

3) Menyederhanakan bentuk ( p + q) ± 2 pq Arahkan siswa mema-


hami cara penyederha-
Sekarang kita akan menyederhanakan bentuk naan bentuk akar dengan
akar yang mempunyai bentuk khusus; yaitu, bentuk menjelaskan penyelesaian
( p + q) ± 2 pq . Perhatikan proses berikut ini! Contoh 1.11.
Diskusikanlah masalah berikut dengan temanmu!
a. ( p+ q )( p+ q )
b. ( p− q )( p− q)

Dari hasil kegiatan yang kamu lakukan, kamu


akan memperoleh bentuk sederhananya menjadi
( p + q) ± 2 pq . Selanjutnya, perhatikan contoh berikut!

Matematika
33
Contoh 1.11
Sederhanakan bentuk akar berikut ini!

a. 8 + 2 15 = (5 + 3) + 2 5 × 3 = 5 + 2 5 × 3 + 3

( )
2
= 5+ 3 = 5+ 3

( )
2
b. 9−4 5 = 5−4 5 +4 = 5−2 = 5−2

Uji Kompetensi 1.2


1. Rasionalkan penyebut pecahan-pecahan berikut ini!
Berikan soal-soal pada 6
Uji Kompetensi 1.2 se- a. 5 d.
bagai pekerjaan rumah 15 24
sesuaikan dengan materi
2 2 2
yang telah dipelajari. Hal b. e.
ini berguna untuk mengu- 20 48
kur penguasaan siswa ter- 2a
hadap konsep dan prinsip c. 3 f.
matematika yang telah di- 18 3 a
pelajari.
2. Rasionalkan penyebut pecahan-pecahan berikut ini!

1 3
a. d.
5− 3 5 − 10
4− 2 xy
b. e.
4+ 2 x+ y
2a 24 + 54 − 150
c. f.
3a + 5 96

34 Buku Guru Kelas X SMA/MA/SMK/MAK Edisi Revisi


3. Sederhanakanlah bentuk berikut ini! SOAL TANTANGAN
1. Tentukanlah nilai dari:
a. 15 − 1
3
75 2 − 3 3 3
a. 2 3 2 3 2 3 3 ...
7 11
b. +
2+ 8 2− 8
4 3 5 b. 2 + 2 + 2 + 2 + 2 + ...
c. − +
3+ 2 2 −1 3− 2 1
d . 1+
1
10 12 14 c. 1 +
+ + 1
5+ 6 6+ 7 7+ 8 1+
...

4. Jika 2− 3 2. Jika a,b bilangan asli dengan


= a + b 6 , tentukan
2+ 3 a ≤ b dan 3 + a adalah
nilai a + b! 4+ b
bilangan rasional, tentukan pasangan
5. Sederhanakan bentuk akar berikut (a,b). (OSN 2005/2006)
ini!
3. Nyatakan b dalam a dan c dari
a. 19 + 8 3 3
b c
persamaan = abc.
b. 5 + 2 6 c 3
a

c. 43 + 12 7 4. Sederhanakan bentuk 4
49 − 20 6 .

d. 21 − 4 5 5. Tentukan nilai a dan b dari


1 1 1
e. 18 + 8 2 + 11 − 6 2 + + + ... +
2+ 3 3+ 4 4+ 5
1
f. 3 − 14 + 6 5 = a− b
1.000.000 + 1.000.001
21 + 12 3
6. Hitunglah
54 + 14 5 + 12 − 2 35 + 32 − 10 7 =

7. Jika(3+4)(3 2 +4 2 )(3 4 +4 4 )(3 8 +4 8 )


(316+416) (332+432) = (4x–3y), tentukan
nilai x–y .

Matematika
35
Projek
Tugas proyek ini sebagai
merupakan tugas indi- Tidak semua bilangan pecahan desimal tak
vidu ataupun kelompok. hingga adalah bilangan irasional. Sebagai contoh
Setelah tugas ini sele- 0,333... bukanlah bilangan irasional, karena dapat
saikan dikerjakan dalam dinyatakan
waktu tertentu minta 1
siswa untuk menyajikan sebagai pecahan . Kenyataannya, bilangan pecahan
3 dengan desimal berulang seperti
desimal tak hingga
laporannya di depan ke-
las.Gunakan rubrik pe- 0,333... dapat dinyatakan dalam bentuk pecahan.
nilaian tugas dan projek a. Rancang sebuah prosedur untuk mengkonversi
yang telah disajikan di bilangan pecahan desimal tak hingga dengan
bagain akhir buku ini desimal berulang menjadi bilangan pecahan.
Beri contoh penerapan prosedur yang kamu
rancang.
b. Berdasarkan penjelasan di atas, karena
bilangan irasional π tidak mungkin sama
22 22
dengan , karena hanyalah pendekatan
7 7
untuk nilai π sebenarnya.
22
1) Berapakah kesalahan terhadap nilai
7
π?
2) Dengan menggunakan prosedur yang
kamu rancang di atas tentukan pecahan
22
yang lebih mendekati nilai π daripada
7
(kesalahannya lebih kecil).
3) Apakah lebih baik menggunakan angka
yang kamu peroleh daripada menggunakan
22
7
4) Buat laporan projek ini dan paparkan di
depan kelas.

36
9. Menemukan Konsep Logaritma Arahkan siswa mengamati
berbagai masalah nyata
Telinga manusia dapat mendengar suara dengan
membangun konsep loga-
intensitas yang rentangnya luar biasa. Suara paling
ritma melalui pemecahan
keras yang dapat didengar oleh orang yang sehat tanpa
masalah nyata dengan
merusak gendang telinga memiliki intensitas 1 triliun
model-model matema-
(1.000.000.000.000) kali lebih kuat dari pada suara paling
tika yang ditemukan pada
rendah yang bisa didengar.
langkah pemecahan ma-
Menghitung intensitas bunyi dengan rentang begitu
salah.
besar tentu sangat tidak nyaman. Namun, dengan logaritma
perhitungan ini akan menjadi lebih sederhana. Alexander
Graham Bell (1847–1922) menggunakan logaritma untuk
menghitung skala bunyi. Skala ini dinamakan decibel, dan
I
didefinisikan sebagai D = 10 log , dengan D adalah skala
I0
decibel bunyi, I adalah intensitas bunyi dengan satuan Watt

per meter persegi W( m2 )


, dan I0 adalah intensitas bunyi

paling minimum yang bisa didengar orang yang sehat,


yaitu 1,0 × 10–12. Sebagai gambaran, berikut ini adalah
tabel intensitas bunyi beberapa objek.
Tabel 1.1 Intensitas bunyi beberapa suara
Intensitas Bunyi Intensitas Bunyi
W 
 
 m2 
1,0 × 10–12 Ambang batas bawah pendengaran
5,2 × 10 –10
Suara bisik-bisik
3,2 × 10 –6
Percakapan normal
8,5 × 10–4 Lalu lintas padat
8,3 × 10 2
Pesawat jet lepas landas

Banyak masalah kehidupan yang penyelesaiannya


melibatkan berbagai aturan dan sifat logaritma. Cermatilah
masalah berikut.

Matematika
37
Ajukan Masalah 1.5,
minta siswa mengamati Masalah-1.5
masalah tersebut dan
Yusuf adalah seorang pelajar kelas X di kota
mendorong siswa menga-
Kupang. Ia senang berhemat dan menabung uang.
jukan pertanyaan sekitar Selama ini dia berhasil menabung uangnya sejumlah
pemahaman masalah dan Rp1.000.000,00 di dalam sebuah celengan yang
analisisnya. Pahami ma- terbuat dari tanah liat. Agar uangnya lebih aman, ia
salah dan tuliskan infor- menabung uangnya di sebuah bank dengan bunga
masi yang diketahui pada 10% per tahun. Berapa lama Yusuf menyimpan uang
soal. Selanjutnya memin- tersebut agar menjadi Rp1.464.100,00.
ta siswa membuat tabel
keterkaitan antara jumlah Pahami masalah dan tuliskan informasi yang diketahui
uang Yusuf dengan waktu pada soal. Buat tabel keterkaitan antara jumlah uang
penyimpanan. Arahkan Yusuf dengan waktu penyimpanan. Selanjutnya temukan
siswa menemukan model model matematika yang menyatakan hubungan total uang
matematika yang me- simpanan dengan waktu menyimpan dan bunga uang.
nyatakan hubungan total
Diketahui:
uang simpanan dengan
Modal awal (M0) = 1.000.000 dan besar uang tabungan
waktu menyimpan dan
setelah sekian tahun (Mt) = 1.464.100, besar bunga yang
bunga uang. Diharapkan
disediakan bank untuk satu tahun adalah 10% = 0,1.
siswa menuliskan sesuai
dengan penyelesaian yang Ditanya:
ada di buku Berapa tahun (t) Yusuf menabung agar uangnya menjadi
(Mt) = 1.464.100.-

Alternatif Penyelesaian
Perhatikan pola pertambahan jumlah uang Yusuf setiap
akhir tahun pada tabel berikut.
Tabel 1.2 Perhitungan besar suku bunga
pada setiap akhir tahun t
Akhir Tahun Bunga uang
(10% × Total Uang)
0 0
1 Rp100.000,00
2 Rp110.000,00
3 Rp121.000,00
4 Rp133.100,00

38
Total = Modal + Pola Total
Bunga Uang pada saat t
Rp1.000.000,00 1.000.000 (1+0,1)0
Rp1.100.000,00 1.000.000 (1+0,1)1
Rp1.210.000,00 1.000.000 (1+0,1)2
Rp1.331.000,00 1.000.000 (1+0,1)3
Rp1.464.100,00 1.000.000 (1+0,1)4
Dari tabel di atas, jelas kita lihat bahwa Yusuf
harus menabung selama 4 tahun agar uangnya menjadi
Rp1.464.100,00. Selanjutnya, kita akan menyelesaikan
permasalahan di atas dengan menggunakan logaritma,
setelah kita mengenal sifat-sifat logaritma.
Dalam pembahasan sebelumnya, kita telah membahas
tentang pemangkatan suatu bilangan. Kita tahu bahwa
23 hasilnya adalah 8 yang dapat ditulis 23 = 8. Sehingga
bila ada persamaan 2x = 8, maka nilai x yang memenuhi
persamaan tersebut adalah x = 3.
Perhatikan Tabel-1.2, kita peroleh 1.464.100 =
1.000.000 (1+0,1)4. Jika 4 = t, maka persamaan tersebut
menjadi 1.464.100 = 1.000.000 (1 + 0,1)t. Hal ini dapat
dikaitkan dengan bentuk eksponen yang sudah dipelajari
sebelumnya, yaitu ac = b, dengan memisalkan a = (1 +
0,1), b = 1, 464100, dan c = t. Bagaimana cara menentukan
nilai c = t = 4?
Permasalahan ini dapat diselesaikan menggunakan
invers dari eksponen, yaitu logaritma. Logaritma, dituliskan
sebagai “log”, didefinisikan sebagai berikut. Tanyakan kepada siswa
berbagai batasan yang
tersedia pada Definisi
Definisi 1.7 1.8. Misalnya, menga-
Misalkan a, b ∈ R, a > 0, a ≠ 1 , b > 0, dan c bilangan pa ada syarat a > 0 dan
a
rasional, log b = c jika dan hanya jika a = b.
c a ≠1 dalam definisi di
atas? Minta siswa berdis-
dimana: a disebut basis (0 < a < 1 atau a > 1) kusi dalam kelompok.
b disebut numerus (b > 0) Berikan bantuan ketika
c disebut hasil logaritma siswa mengalami kesuli-
tan.

Matematika
39
Jawaban yang diharap-
kan dari siswa terkait per-
tanyaan dalam diskusi di
Diskusi
samping, misalnya Mengapa ada syarat a > 0 dan a ≠ 1 dalam definisi
Jika a = 0, maka sesuai di atas? Diskusikan dengan temanmu atau guru.
Definisi 1.8, diperoleh Demikian juga dengan b > 0.
0c = b. Tentu tidak ada
bilangan real b > 0 dan Berdasarkan definisi di atas, kita dapatkan bentuk-bentuk
c bilangan rasional, yang berikut.
memenuhi 0c = b. • 2x = 5 ⇔ x = 2log 5 (notasi ⇔ dibaca jika dan
hanya jika)
• 3y = 8 ⇔ y = 3log 8
• 5z = 3 ⇔ z = 5log 3
Catatan:
♦ Jika logaritma dengan basis e (yaitu e ≈ 2,718…, e
adalah bilangan Euler), maka elog b ditulis ln b.
♦ Bilangan pokok (basis) 10 tidak ditulis, sehingga 10log
a = log a.

Selanjutnya orientasikan
Masalah 1.6 pada siswa
Masalah-1.6
untuk diamati dan diana- Di tahun 2013 jumlah penduduk Negara X adalah 100 juta
lisis berbagai informasi orang. Bila pertambahan penduduk 1% per tahun, berapa
yang diketahui dan yang jumlah penduduk negara itu pada akhir tahun 2017 dan
ditanyakan. Minta siswa tahun 2038? Pada tahun berapa jumlah penduduk negara
mencermati data pada itu menjadi dua kali lipat?
Tabel 1.3 dan memban-
gun pola pertambahan Diketahui:
penduduk dari tahun ke Jumlah penduduk Negara X pada tahun 2013 adalah 100
tahun berikutya. Ajukan juta jiwa.
berbagai pertanyaan un- Persentase pertambahan penduduk per tahun adalah 1%
tuk menguji pemahaman Ditanya:
siswa terhadap langkah- a) Jumlah penduduk pada tahun 2017 dan tahun 2038
langkah pemecahan ma- b) Pada tahun berapa, jumlah penduduk menjadi dua kali
salah. lipat.
Alternatif Penyelesaian
Jumlah penduduk di awal (P0) = 100 juta
Misalkan: Pt adalah jumlah penduduk pada tahun t
r adalah persentase pertambahan penduduk.

40
Tabel 1.3 Perhitungan jumlah penduduk Negara X
untuk setiap tahun
Pertambahan penduduk
Akhir Tahun (1% × total penduduk)
(juta)
2013 0
2014 1
2015 1,01
2016 1,0201
2017 1,030301

Total = Jumlah
Penduduk awal + Pola Total
Pertambahan Penduduk pada saat t
(juta)
100 100 (1+0,01)0
101 100 (1+0,01)1
102,01 100 (1+0,01)2
103,0301 100 (1+0,01)3
104,060401 100 (1+0,01)4
Dari tabel di atas, jelas kita lihat bahwa total penduduk
pada akhir tahun 2017 adalah 104.060.401. Selanjutnya,
kita akan menyelesaikan permasalahan di atas dengan
menggunakan logaritma, setelah kita mengenal sifat-sifat
logaritma.
Perhatikan Tabel-1.3 di atas, kita peroleh 104.060.401
= 100 (1+0,01)4. Jika 4 = t, maka persamaan tersebut
menjadi 104.060.401 = 100 (1+0,01)t. Hal ini dapat
dikaitkan dengan bentuk eksponen yang sudah dipelajari
sebelumnya, yaitu ac = b, dengan memisalkan a = (1 + 0,01),
b = 104.060.401, dan c = t. Bagaimana cara menentukan
nilai c = t = 4? Selanjutnya bagaimana menentukan jumlah
penduduk pada akhir tahun 2038 dan tahun berapa jumlah
penduduk Negara X menjadi dua kali lipat.

Matematika
41
Meminta siswa meleng- Selanjutnya cermati grafik fungsi y = f(x) = 2log x,
kapi Tabel 1.3 di samp- f(x) = – 2log x, f(x) = 3log x, dan f(x) = –3log x yang disajikan
ing, untuk mencermati berikut.
titik-titik yang dilalui y
grafik fungsi logaritma
yang diberikan. Un-
tuk menguatkan konsep y = 2 log x
siswa, minta siswa untuk
mengamati dan mencoba y = 3 log x
menemukan sifat-sifat
grafik fungsi logaritma.
Misalnya grafik fungsi
f(x) = 2log x , x bilangan
real, x > 0. Sifat grafik 1 x
yang diharapkan ditemu- 1

kan siswa, antara lain:


y = 3 log x
1
1. Grafik seluruhnya di y = 2 log x
atas sumbu-y.
2. Sumbu-x sebagai asim-
tot.
3. Memotong sumbu-y
pada satu titik, saat
x = 0. Gambar 1.2 Grafik Fungsi Logaritma
4. Grafik tidak memo- Perhatikan grafik fungsi di atas. Isilah tabel berikut.
tong sumbu-y, untuk y Tabel 1.3 Perhitungan Nilai Fungsi Logaritma
menuju 0. x
5. Untuk nilai x semakin
1/2 1/3 1/4 1 2 3 4 8 9
besar, maka nilai y
semakin besar. Seba- f(x) = log x
2
0
liknya untuk nilai x se- f(x) = ∞ 0
makin kecil, diperoleh f(x) = 3log x 0
nilai y semakin kecil. 0
f(x) =
3
1 1
3−3 = = 
6. Untuk x menuju ∞, di- 33  3 

peroleh y menuju ∞.
Coba temukan sifat-sifat grafik fungsi logaritma pada
Untuk x menuju 0, di-
Gambar 1.2 di atas.
peroleh y menuju -∞.

42
Ajukan beberpa contoh
Contoh 1.12 keterkaitan bilangan ber-
pangkat dengan logaritma,
1. Tulislah bentuk logaritma dari: untuk mendalami Definisi
a. 25 = 32 maka 2log 32 = 5 1.7. Ajukan berbagai per-
b. 43 = 64 maka 4log 64 = 3 tanyaan untuk menguji
pemahaman siswa.
c. 2–2 = maka 2log = –2

2. Tulislah bentuk pangkat dari:


a. 11
log 121 = 2 maka 112 = 121
b. 3
log 81 = 4 maka 34 = 81
c. log 1000 = 3 maka 103 = 1000
3. Hitunglah nilai logaritma berikut.
a. 2
log 2 = 1 karena 21 = 2
b. log 1 = 0 karena 20 = 1
2

c. 2
log 128 = 7 karena 27 = 128

10. Sifat-sifat Logaritma Ajak siswa menganali-


sis sifat-sifat logaritma
Dari Definisi 1.7, logaritma merupakan invers dari
dengan berbagai contoh
perpangkatan. Oleh karena itu terdapat 3 sifat dasar
dan pembuktian kebena-
logaritma, yaitu:
ran sifat tersebut.
Sifat-6. Sifat Dasar Logaritma
Misalkan a dan n bilangan real, a > 0 dan a ≠ 1, maka
1. alog a = 1
2. alog 1 = 0
3. alog an = n

Contoh 1.13
1. a
log a = x ⇔ ax = a sehingga x = 1 atau alog a = 1
2. a
log 1 = y ⇔ ay = 1. Karena a0 = 1, maka y = 0
3. a
log an = z ⇔ ax = an sehingga z = n serta alog an = n

Matematika
43
BEBERAPA SIFAT OPERASI LOGARITMA

Sifat-7
Untuk a, b, dan c bilangan real positif, a ≠ 1, dan b > 0,
berlaku a log ( b × c ) = a log b + a log c
Bukti:
Berdasarkan Definisi 1.7 maka diperoleh:
a
log b = x ⇔ b = a x
a
log c = y ⇔ c = a y
Dengan mengalikan b dengan c, maka:
b × c = ax × ay ⇔ b × c = ax+y
⇔ alog (b × c) = x + y
Substitusi x dan y
⇔ al o g ( b × c ) = al o g b + al o g c
(terbukti)

Sifat-8
Untuk a, b, dan c bilangan real dengan a > 0, a ≠ 1,
b
dan b > 0, berlaku a log   = a log b − a log c
c
Bukti:
Berdasarkan Definisi 1.7, diperoleh:
a
log b = x ⇔ b = ax
a
log c = y ⇔ c = ay
Dengan membagi b dengan c, maka diperoleh
b ax b
= y ⇔ = ax–y
c a c
b
⇔ a log   = alog ax–y
c
b
⇔ a
log   = x – y Substitusi nilai x dan y
c
b a
⇔ log   = log b – log c (terbukti)
a a

c
 

44
Sifat-9
Untuk a, b bilangan real dan n bilangan asli, a > 0,
b > 0, a ≠ 1, berlaku a log b n = n a log b

Bukti:
a
 
log b n = a log  b×b × b ×... ×b  ingat,
 
 n faktor 
m
a = a× a× a ×
... ×a
m faktor
a
⇔ log b = log b + a log b + ... + a log b ingat, Sifat-8
n a
  
n faktor
a n a
⇔ log b = n log b (terbukti)

Sifat-10
Untuk a, b, dan c bilangan real positif, a ≠ 1, b ≠ 1,
c
log b 1
dan c ≠ 1, berlaku a=
log b c= b
log a log a

Bukti:
Berdasarkan Definisi 1.7, diperoleh:
a
log b = x ⇔ b = ax
Ambil sembarang c bilangan real, c > 0, dan c ≠ 1
sedemikian sehingga:
c
log b = clog ax ⇔ clog b = x clog a ingat, Sifat-9
c
log b
⇔ x = c
substitusi nilai x
log a
c
a log b
⇔ log b = c
(terbukti)
log a

Karena c bilangan real dan c ≠ 1 sembarang dengan


ketentuan di atas dapat dipenuhi c = b sehingga diperoleh

Matematika
45
b
⇔ a log b ingat, Sifat pokok 2
log b = b
log a
1
⇔ a log b = b (terbukti)
log a
Sifat-11
Untuk a, b, dan c bilangan real positif dengan a ≠ 1
dan b ≠ 1, berlaku
a
log b × b log c = a log c

Ajak siswa membuktikan Bukti:


Sifat-12 di samping. Al- Berdasarkan Definisi 1.7 maka diperoleh:
ternatif jawaban yang a
log b = x ⇔ b = ax
diharapkan dari siswa b
log c = y ⇔ c = by
adalah a
log b × blog c = alog ax × blog by
Misalkan a, b bilangan ⇔ alog b × blog c = alog b × blog by ingat, c = by
real dengan a > 0, a ≠ 1, ⇔ alog b × blog c = y alog b × blog b ingat, Sifat pokok 2
dan b > 0. ⇔ alog b × blog c = y alog b ingat, Sifat 6
Ambil sebarang m, n bi- ⇔ alog b × blog c = alog by ingat, c = by
langan rasional dan m ≠ ⇔ alog b × blog c = alog c (terbukti)
0.
am log b n Sifat-12
log b n =
log a m Untuk a dan b bilangan real positif dengan a ≠ 1,
Berdasarkan Sifat-9 dan
m n
berlaku a log b n = (alog b), dengan m, n bilangan
Sifat-10) diperoleh rasional dan m ≠ 0. m
n log b
= Bukti: (Silahkan coba sendiri)
m log a
n  log b  Sifat-13
=  
m  log a  Untuk a bilangan real positif a ≠ 1, berlaku
a
n a log b = b

=
m
( a
log b )
Bukti: (coba sendiri)
(terbukti) Misalkan a, b bilangan real dengan a > 0, a ≠ 1, dan b > 0.
a
Selanjutnya bukti Sifat-13 Misalkan (a) logb = x
disajikan langsung di
samping.

46
a
(a) logb = x ⇒ alogx = alogb (Sifat pokok logaritma)
⇒x=b
a
Dengan demikian a log b = b (terbukti)
Logaritma saling invers dengan eksponen. Misalkan Ingatkan kembali siswa
a
a
log b = c. Kita subtitusikan alog b = c ke ac = ( a ) log b, bahwa eksponen dan loga-
sehingga diperoleh ac = b ritma adalah dua operasi
Untuk mendalami sifat-sifat di atas, perhatikan beberapa yang saling berbalikan
contoh berikut. (saling invers).

Contoh 1.14 Selanjutnya jelaskan pe-


nyelesaian Masalah 1.5
Mari kita tinjau kembali Masalah-1.5. Kita akan yang belum tuntas sebe-
menyelesaikan masalah tersebut dengan menggunakan lumnya, dan akan diba-
konsep logaritma. Cermatilah kembali Tabel 1.2. Kita has dalam Contoh 1.14
dapat menyatakan hubungan total jumlah uang untuk t di samping. Dalam pe-
tahun sebagai berikut: nyelesaian soal Contoh
Mt = M0 (1+i)t 1.14, kita menggunakan
dimana Mt : total jumlah uang diakhir tahun t sifat eksponen dan logarit-
t : periode waktu ma yang sudah dipelajari
i : bunga uang sebelumnya.
Dengan menggunakan notasi di atas, maka soal
tersebut dapat dituliskan sebagai berikut:
Diketahui : M0 = 1.000.000, Mt = 1.464.100, i = 0,1
Ditanya : t
Alternatif Penyelesaian
1.464.100 = 1.000.000 (1+0,1)t
⇔ log 1.464.100 = log [1.000.000 (1,1)t ]
⇔ log 1.464.100 = log 1.000.000 + log (1,1)t
⇔ log 1.464.100 – log 1.000.000 = t log1,1
1.464.100
⇔ log = t log 1,1
1.000.000
14.641
⇔ log = t log 1,1
10.000
4
⇔ log  11  = t log 1,1
 10 

Matematika
47
Jelaskan Contoh 1.15 ⇔ 4 log (1,1) = t log 1,1
dan Contoh 1.16 kepada ⇒ t = 4
siswa, lebih memahami Jadi, Yusuf harus menabung selama 4 tahun agar
konsep dan sifat logarit- mendapatkan uang sebesar Rp1.464.100,00.
ma dalam berbagai siatu-
asi soal. Beri kesempatan Contoh 1.15
kepada siswa menanyakan
hal-hal yang belum dipa- Misalkan log2 a adalah notasi untuk (log a)2. Tentukan nilai
hami pada langkah-lang- a yang memenuhi
kah penyelesian soal. log2 a + log a = 6!
Alternatif Penyelesaian
Misalkan P = log a
log2 a + log a = 6 ⇔ (log a)2+ (log a) = 6
⇔ P2 + P – 6 = 0
⇔ (P + 3)(P – 2) = 0
⇔ P = –3 atau P = 2
⇔ log a = –3 atau log a = 2
⇔ a = 10–3 atau a =102
Jadi, nilai a yang memenuhi persamaan di atas adalah
a = 0,001 atau a = 100.

Contoh 1.16
Nyatakan b dalam a supaya berlaku alog b – 2blog a = 1.
Alternatif Penyelesaian
1
log b – 2blog a = 1 Ingat, blog a =
a
a
log b
a 2
⇔ log b − a
− 1 = 0 Misalkan: P = alog b
log b
2
⇔ P − −1 = 0
P

48
⇔ P2 – P – 2 = 0
⇔ (P + 1)(P – 2) = 0
⇔ P = –1 atau P = 2
⇔ alog b = –1 atau alog b = 2
Sekarang akan kita nyatakan b dalam a, yaitu,
a
log b
a
log b = –1 ⇔ a = a–1 atau alog b = 2
a
log b
⇔ a = a2
⇔ b = a–1

⇔ b = a2
1

⇔ b =
a
1
Jadi, b = atau b = a .
2
a

Ajak siswa untuk mencoba


Uji Kompetensi 1.3 menyelesaiakan berbagai
soal-soal yang terdapat
1. Tuliskan dalam bentuk logaritma dari: pada Uji Kompetensi 1.3
a. 53 = 125 c. 43 = 64 di samping. Soal-soal uji
b. 10 = 100 d. 61 = 6
2
kompetensi ini bertujuan
2. Tuliskan dalam bentuk pangkat dari: untuk mengetahui apakah
a. log 0,01 = –2 siswa memahami tentang
b. 0 ,5
log 0, 0625 = 4 konsep logaritma. Soal-
1 soal ini juga dapat di-
c. log 3 2 =
2

3 berikan sebagai tugas di


3 1 rumah.
d. log = −2
9
3. Hitunglah nilai setiap bentuk:
a. log 104 d. 2
log 0,25
b. log 125
5
e. 4log 410
1
c. 3
log f. 5log 1
27

Matematika
49
4. Diketahui log 2 = 0,3010; log 3 = 0,4771 dan log 7 =
0,8451 tentukan:
a. log 18 c. log 10,5
b. log 21 d. log 1
7
5. Sederhanakan
2 1
a. × 2log 64 – × 2log 16
3 2
b. a
log 2 x + 3 ( a log x − a log y )
a a
c. a
log − log ax
x
1
d. log a + log b − log ab
2
6. Jika 2log 3 = a dan 3log 5 = b, nyatakan bentuk berikut
dalam a dan b!
a. 2
log 15 d. 2log 5
b. log 75
4
e. 30log 150
c. log 36
25
f. 100log 50
7. Jika b = a4, a dan b bilangan real positif, a ≠ 1, b ≠ 1
tentukan nilai alog b – blog a!
8. Jika alog b = 4, clog b = 4 dan a, b, c bilangan positif,
1
a, c ≠ 1, tentukan nilai  a log ( bc )4  2 !
 
9. Buktikan log 1 = 0 dan log 10=1!
10. Buktikan bahwa untuk a > b > 0, alog b < 0 dan
sebaliknya untuk 0 < a < b, alog b > 0!
11. log2 a adalah notasi untuk (log a)2. Berapakah nilai a
yang memenuhi 2 × log2 a + log a = 6?
12. Nyatakan p dalam q supaya berlaku plog q – 6 qlog p =
1!
13. 2log2 a adalah notasi untuk (2log a)2. Jika a adalah
bilangan bulat positif, maka berapakah nilai a yang
meme-nuhi 2log2 (a2 – 3a) + 2log (a2 – 6a)2 = 8.

50
14. Untuk a > 0, a ≠ 1, nyatakan b dalam a yang memenuhi
persamaan
a
log2 (ba + a) – alog (ba + a)3 + 2 = 0

15. Pada awal tahun, Rony menabung uang di bank sebesar


Rp125.000,00. Ia menyimpan uang tersebut selama 8
tahun. Berapa jumlah uang Rony pada akhir tahun ke
delapan jika bank memberi suku bunga majemuk 6%
setahun?
16. Pak Thomas menabung Rp. 2.000.000,00 selama 5
tahun dengan bunga 12% per tahun. Jika perhitungan
bunga tiga bulanan, berapakah besar bunga yang
diterima Pak Thomas?
17. Tentukan skala decibel suara berikut.
a. Percakapan normal yang memiliki intensitas 3,2 ×
10–6 Watt per meter kuadrat.
b. Pesawat jet yang baru lepas landas yang memiliki
intensitas 8,3 × 102 Watt per meter kuadrat.
18. Gemuruh suara Air terjun Niagara memiliki skala
decibel 90. Tentukan intensitas bunyi dari air terjun
tersebut. Apakah intensitas tersebut masih aman untuk
telinga manusia?

SOAL TANTANGAN
19. Jika 4log a = p dan 8log b = q maka tentukanlah

3 3 dalam p dan q.
a5 b a5 b a5 3
b ...

Matematika
51
Projek
Berikan tugas projek di
samping untuk dikerjakan Skala logaritma dipergunakan untuk banyak
secara berkelompok. Gu- keperluan selain menyatakan intensitas bunyi. Cari
nakan rubrik penilaian informasi tentang besaran lain yang menggunakan
projek yang tersedia di skala logaritma. Untuk membedakan analisis
akhir buku ini. menggunakan logaritma bahkan digambarkan
grafik dalam skala logaritma. Cari informasi ada
berapa macam skala logaritma biasa dipergunakan
dan beri contoh penelitian penggunaan skala
logaritma. Buat laporan hasil pengamatan dan
sajikan di depan kelas.

D. PENUTUP
Arahkan siswa membuat Berdasarkan sajian materi terkait berbagai konsep dan
rangkuman dari berbagai sifat eksponen dan logaritma di atas, beberapa hal penting
hal yang sudah dipela- dapat kita rangkum sebagai berikut.
jari. Penutup di samping 1. Konsep eksponen dan logaritma dapat ditemukan
berisi tentang kumpulan kembali dari berbagai pemecahan masalah nyata di
informasi-informasi pen- sekitar kehidupan kita.
ting yang telah dipelajari 2. Operasi eksponen adalah perluasan dari operasi
perpangkatan yang sudah dipelajari di Sekolah
Dasar dan SMP. Operasi perpangkatan pasti
merupakan eksponen. Pada operasi perpangkatan, kita
menggunakan bilangan bulat, tetapi pada eksponen
tergantung variabel bilangan real sebagai eksponen
dari basisnya. Misalnya px = q, x sebagai eksponen
dari p, dimana x rasional dan p bilangan real, tetapi 23
= 8, 3 adalah sebuah bilangan pangkat dari 2.
3. Sifat-sifat perpangkatan dapat digunakan untuk
menurunkan sifat-sifat penarikan akar.
4. Jika grafik fungsi eksponen dicerminkan terhadap
sumbu y = x, maka diperoleh grafik fungsi logaritma.

52
5. Penguasaan berbagai konsep dan sifat-sifat eksponen
dan logaritma adalah prasyarat untuk mempelajari
fungsi eksponen dan fungsi logaritma. Secara
mendalam, berbagai sifat-sifat dari fungsi eksponen
dan logaritma serta penerapannya akan dibahas
dipokok bahasan peminatan.
Pada Bahasan 2 (Bab 2), kita akan mempelajari
persamaan dan pertidaksamaan linier yang melibatkan
variabel berpangkat satu. Sama halnya dengan penemuan
kembali konsep eksponen dan logaritma melalui
pemecahan masalah nyata, akan kita temukan konsep
dan sifat-sifat persamaan dan pertidaksamaan linier dari
berbagai situasi nyata kehidupan disekitar kita. Penguasaan
kamu pada materi eksponen dan logaritma akan berguna
untuk mempelajari materi pada bab berikutnya. Perlu
kami tekankan bahwa mempelajari materi matematika
mulai bahasan 1 sampai 12, harus dipelajari secara terurut,
jangan melompat-lompat, sebab sangat dimungkinkan
penguasaan materi pada bahasan berikutnya didasari
penguasaan materi pada bahasan sebelumnya.

Matematika
53
Catatan:
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................
.......................................................................................................................................

54

Anda mungkin juga menyukai