Anda di halaman 1dari 17

Prepared by:

 Pemancangan HSPD adalah system


pemancangan tiang pancang dengan cara
menekan tiang pancang masuk ke dalam
tanah dengan menggunakan kekuatan sistem
4 unit hidrolik yang mendapat reaksi
pembebanan dari counterweight dengan
berat total 240 Ton.
 Pemancangan dengan HSPD tidak
menimbulkan getaran dan suara bising.
Kelebihan lainnya kita dapat mengetahui
besarnya gaya tekan pada tiang pancang
dengan membaca langsung pada 2 unit
manometer yang dipasang pada alat HSPD
tersebut.
1. Bersama Owner/MK melakukan koordinasi
mengenai urutan kerja/prioritas dengan
mempertimbangkan urutan penyelesaian
pekerjaan yang diminta dan kemampuan
akses kerja dengan tujuan utama tercapainya
produktifitas yang baik.
2. Mengarahkan pile driver ke titik
pemancangan dengan mengacu pada urutan
yang telah disepakati. (Piling Sequance akan
dijelaskan dalam lembar terpisah)
3. Material tiang pancang seyogyanya
diletakkan sedekat mungkin dengan lokasi
pemancangan. Hal tersebut sangat
disarankan agar menghindari terjadinya
pemindahan material tiang berulang-ulang
yang dapat menimbulkan tiang rusak.

4. Membuat titik bantu agar membantu control


terhadap pergeseran pemancangan.

5. Tiang yang akan dipancang diberi


tanda/marking setiang 50 cm atau sesusi
yang ditentukan.
6. Proses pemancangan dimulai dengan
memasukkan tiang pancang ke dalam
grip/clamping box. Kemudian grip
digerakkan naik sampai batas atas dan akan
mengikat/memegangi tiang dan tiang siap
ditekan.
7. Operator memeriksa keadaan HSPD, unit dalam
keadaan rata dengan bantuan “alat nivo” yang
terdapat dalam ruang operator. Kelurusan tiang
dapat dikontrol dengan menggunakan waterpass.

8. Pada ruang control dilengkapi dengan 2 unit


manometer oil pressure yang sudah dikalibrasi
untuk mengetahui tekanan yang diberikan
kepada tiang pancang. Pressure yang diberikan
kepada tiang pancang diberikan secara bertahap
dari kecil hingga pressure maksimal 240 Ton
untuk semua ukuran tiang pancang. Pressure
diberikan mulai dari 2 unit hidrolik hingga 4 unit
hidrolik untuk area yang luas. Tetapi untuk area
yang berdekatan dengan bangunan existing
(manimal 1 meter) maka hanya digunakan 2 ubit
hidrolik saja. (Daftar Pressure hidrolik akan
dijelaskan dalam lembar terpisah)
9. Jika grip menekan sampai bagian pangkal
lubang mesin, maka penekanan dihentikan
dan grip bergerak naik untuk memulai
melakukan pemasukan tiang pancang
sambungan.

10. Setelah tiang sambungan dijepit erat oleh


grip, kemudian mulai dilakukan penekanan
mendekati bottom pile, penekanan dihentikan
jika tiang sudah bersentuhan. Maka proses
pengelasan sambungan antar tiang dapat
dilakukan oleh welder yang mempunyai
sertifikat yangs sesuai.
11. Jika dalam proses penakanan tiang sudah
tidak dapat ditekan lagi dengan pressure
maksimal 240 Ton (kaki Jacking Pile akan
mengangkat), maka penekanan tiang
dihentikan.
12. Apabila pressure maksimal 240 Ton sudah
diberikan dan tiang masih ada sisa
dipermukaan tanah, maka diperlukan
pemotongan tiang pancang rata tanah agar
alat dapat berpindah. Pemotongan tiang
pancang dilaksanakan dengan mesin grenda
agar didapatkan potongan yang rata.
13. Laporan
pemancangan
harus mendapat
persetujuan dari
Owner/MK (Form
Pile Driving
Report/PDR akan
disampaikan
dalam lembar
terpisah).
• Standard PPE for workers: helmet, shoes, and gloves.
• Standard PPE for supervisors: helmet, shoes, and vest.
Best Vendor Wika for Piling

Anda mungkin juga menyukai