Anda di halaman 1dari 2

DASAR-DASAR EKONOMI ISLAM

KONSUMSI DALAM PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM

Dosen Pengampu:

Arif Zunaidi,SHI.,.MEI

Nama Kelompok:

Desti Evita Putri(23404084), Ahmad Syuhudul Chaq(23404093),

A. PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Dalam ekonomi islam, tujuan konsumsi adalah memaksimalkan maslahah. Menurut imam Syatibi,
istilah maslahah maknanya lebih luas dari sekedar utility atau kepuasan dalam terminologi konvensional.
Maslahah merupakan tujuan hukum syara yang paling utama. Maslahah adalah sifat atau kemampuan
barang dan jasa yang mendukung elemen-elemen dan tujuan dasar dari kehidupan manusia dimuka
bumi ini. Konsumsi adalah suatu kegiatan manusia mengurangi atau menghabiskan nilai guna suatu
barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan, baik secara berangsur-angsur maupun sekaligus.
Konsumsi memiliki kedudukan yang besar dalam setiap perekonomian, karena tiada kehidupan bagi
manusia tanpa konsumsi. Dalam sistem perekonomian, konsumsi memainkan peranan penting. Adanya
konsumsi akan mendorong terjadinya produksi dan distribusi. Dengan demikian akan menggerakkan
roda-roda perekonomian. Konsumsi dalam perekonomian Islam bukan semata-mata mengurangi atau
menghabiskan nilai guna suatu barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan, baik secara berangsur-
angsur maupun sekaligus, namun lebih dari hal tersebut Konsumsi diatur oleh ketentuan-ketentuan
yang berlaku dalam agama Islam yaitu alQur’an, Hadits Nabi Muhammad SAW, ijma’ ulama, qiyash dan
lainnya. Konsumsi yang dibolehkan diantaranya adalah konsumsi yang halal, tidak haram, baik dan
mempunyai faedah/manfaat serta mendapat Ridho’ dan barakah Allah SWT.

2. Rumusan Masalah
B. Pembahasan

1. Teori Konsumsi Secara Umum dalam islam

Teori Konsumsi menurut pusat pengkajian dan pengembangan ekonomi Islam (P3EUII, 2011)
adalah pemenuhan kebutuhan barang dan jasa yang memberikan maslahah/kebaikan dunia dan akhirat
bagi konsumen itu sendiri. Secara umum pemenuhan kebutuhan akan memberikan tambahan manfaat
fisik, spiritual, intelektual, ataupun material, sedangkan pemenuhan keinginan akan menambah
kepuasan atau manfaat psikis disamping manfaat lainnya. Jika suatu kebutuhan diinginkan oleh
seseorang maka pemenuhan kebutuhan tersebut akan melahirkan maslahah sekaligus kepuasan, namun
jika pemenuhan kebutuhan tidak dilandasi oleh keinginan, maka hanya akan memberikan manfaat
semata, artinya jika yang diinginkan bukan kebutuahan maka pemenuhan keinginan tersebut hanya
akan memberikan kepuasan saja. Secara umum dapat dibedakan antara kebutuhan dan keinginan
sebagaimana tabel berikut:

Karakteristik Kebutuhan Dan Keinginan

Karakteristik Keinginan Kebutuhan

Sumber Hasrat (nafsu) manusia Fitrah Manusia

Hasil Kepuasan Manfaat dan Berkah

Ukuran Preferensi/Selera Fungsi

Sifat Subjektif Objektif

Tuntunan Islam Dibatasi/Dikendalikan Dipenuhi

Islam berpandangan bahwa hal terpenting yang harus dicapai dalam aktifitas konsumsi
adalah maslahah. “ Maslahah adalah segala bentuk keadaan, baik material maupun non
material, yang mampu meningkatkan kedudukan manusia sebagai makhluk yang paling mulia”.
Maslahah memiliki dua kandungan, yaitu manfaat dan berkah. Maslahah hanya bisa didapatkan
oleh konsumen saat mengkonsumsi barang yang halal saja. Halal adalah tindakan yang
dibenarkan untuk dilakukan oleh syara. Halal dibagi tiga yaitu halal menurut sifat zat, cara
memperolehnya, dan cara pengolahannya. Allah SWT berfirman dalam Q.S. Al Baqarah:173.
“Sesungguhnya Allah hanya mengharmkan bagimu bangkai, darah, daging babi, dan
binatang yang (ketika disembelih) disebut (nama) selain Allah. Tetapi barang siapa dalam
keadaan terpaksa (memakannya) sedang Dia tidak menginginkannya dan tidak (pula)
melampaui batas, maka tidak ada dosa baginya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang”.

Anda mungkin juga menyukai