Anda di halaman 1dari 16

BADAN PUSAT STATISTIK

PROVINSI BALI

No. 66/11/51/Th. XIV, 1 November 2021

Luas Panen dan Produksi


Padi di Provinsi Bali 2021
(Angka Sementara)
„„Pada 2021, luas panen padi diperkirakan sebesar 103.788 hektar dengan
produksi sebesar 611.456 ton GKG.
„„Jika dikonversikan menjadi beras, maka produksi beras pada 2021
diperkirakan mencapai 343.057 ton.
„„Luas panen padi pada 2021 diperkirakan sebesar 103.788 hektar,
mengalami kenaikan sebanyak 12.807 hektar atau 14,08 persen
dibandingkan 2020 yang sebesar 90.981 hektar.
„„Produksi padi pada 2021 diperkirakan sebesar 611.456 ton GKG,
mengalami kenaikan sebanyak 79.287 ton GKG atau 14,90 persen
dibandingkan 2020 yang sebesar 532.168 ton GKG.
„„Jika potensi produksi padi pada 2021 dikonversikan menjadi beras
untuk konsumsi pangan penduduk, maka produksi beras pada 2021
diperkirakan sebesar 343.057 ton, mengalami kenaikan sebanyak
44.484 ton atau 14,90 persen dibandingkan 2020 yang sebesar
298.573 ton.

2 Luas Panen dan Produksi Padi Provinsi Bali, 2021


BRS No. 66/11/51/Th. XIV, 1 November 2021
1. Pendahuluan
Sejak 2018, BPS telah bekerjasama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT),
Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (Kementerian ATR/BPN),
Badan Informasi dan Geospasial (BIG), serta Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional
(LAPAN) melakukan penyempurnaan penghitungan luas panen dengan menggunakan metode
Kerangka Sampel Area (KSA). KSA ini memanfaatkan teknologi citra satelit yang berasal dari
LAPAN dan digunakan BIG untuk mendelineasi peta lahan baku sawah yang divalidasi dan
ditetapkan oleh Kementerian ATR/BPN untuk mengestimasi luas panen padi.
Penyempurnaan dalam berbagai tahapan penghitungan produksi beras telah dilakukan secara
komprehensif tidak hanya luas lahan baku sawah saja tetapi juga perbaikan penghitungan
konversi gabah kering menjadi beras. Secara garis besar, data yang diperlukan dan dikumpulkan
dalam penghitungan produksi beras antara lain:
1. Luas lahan baku sawah nasional yang digunakan untuk mengestimasi luas panen yang
ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri ATR/Kepala BPN No.686/SK-PG.03.03/
XII/2019 tanggal 17 Desember 2019 adalah sebesar 7.463.948 hektar.
2. Pengamatan fase tumbuh padi untuk menghitung luas panen dengan KSA yang
dikembangkan bersama BPPT dan telah mendapat pengakuan dari Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia (LIPI).
3. Produktivitas per hektar berasal dari Survei Ubinan yang telah dilakukan penyempurnaan
dengan mengganti metode ubinan berbasis rumah tangga menjadi berbasis sampel KSA.
Khusus penghitungan potensi produksi padi periode September sampai dengan Desember
2021 menggunakan pendekatan produktivitas Subround III 2020.
4. Angka konversi dari gabah kering panen (GKP) ke gabah kering giling (GKG) dan angka
konversi dari GKG ke beras berasal dari Survei Konversi Gabah ke Beras pada tahun
2018 yang merupakan angka konversi yang lebih akurat dengan melakukan survei di dua
periode musim yang berbeda dengan basis provinsi sehingga didapatkan angka konversi
untuk masing-masing provinsi yang memperhitungkan pengaruh musim.

2. Luas Panen dan Produksi Padi di Bali


2.1. Luas Panen Padi di Bali

Berdasarkan hasil Survei KSA, tidak terjadi pergeseran puncak panen padi pada 2021
dibandingkan 2020. Puncak panen padi pada 2020 dan 2021 terjadi pada bulan April (Gambar
1).
Realisasi panen padi sepanjang Januari hingga September 2021 sebesar 75.983 hektar,
atau mengalami kenaikan sekitar 9.603 hektar (14,47 persen) dibandingkan 2020 yang
sebesar 66.380 hektar. Sementara itu, potensi panen sepanjang Oktober hingga Desember
2021 sebesar 27.804 hektar. Dengan demikian, total potensi luas panen padi pada 2021
diperkirakan mencapai 103.788 hektar, atau mengalami kenaikan sekitar 12.807 hektar
(14,08 persen) dibandingkan 2020 yang sebesar 90.981 hektar. Luas panen tertinggi pada

Luas Panen dan Produksi Padi Provinsi Bali, 2021


BRS No. 66/11/51/Th. XIV, 1 November 2021 3
2021 terjadi pada April, yaitu sebesar 13.486 hektar, sementara luas panen terendah terjadi
pada bulan Februari, yaitu sebesar 6.532 hektar.
16,00

14,00

12,00
Ribu Hektar

10,00

8,00

6,00

4,00

2,00

0,00
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
2020 4,11 1,71 4,49 12,93 10,12 9,26 8,76 8,60 6,39 10,30 9,46 4,84
2021 7,17 6,53 8,99 13,49 11,80 7,58 6,87 6,65 6,90 13,37 6,98 7,45
Keterangan: * Luas panen Oktober-Desember 2021 adalah angka potensi.

Gambar 1 Perkembangan Luas Panen Padi di Bali (Ribu Hektar), 2020-2021*

2.2. Produksi Padi di Bali

Produksi padi di Bali sepanjang Januari hingga September 2021 diperkirakan sekitar 439.677
ton GKG, atau mengalami kenaikan sekitar 59.682 ton GKG (15,71 persen) dibandingkan
2020 yang sebesar 379.995 ton GKG. Sementara itu, potensi produksi sepanjang Oktober
hingga Desember 2021 sebesar 171.779 ton GKG. Dengan demikian, total potensi produksi
padi pada 2021 diperkirakan mencapai 611.456 ton GKG, atau mengalami kenaikan sebanyak
79.287 ton GKG (14,90 persen) dibandingkan 2020 yang sebesar 532.168 ton GKG.
90,00

80,00

70,00
Ribu Ton - GKG

60,00

50,00

40,00

30,00

20,00

10,00

0,00
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
2020 23,96 10,29 27,47 76,48 56,61 51,08 48,31 48,07 37,72 63,27 59,44 29,46
2021 41,94 37,43 52,12 78,87 68,09 42,59 38,57 38,69 41,38 83,12 43,61 45,04
Keterangan: * Produksi padi September-Desember 2021 adalah angka sementara.

Gambar 2 Perkembangan Produksi Padi di Bali (Ribu Ton-GKG), 2020-2021*

4 Luas Panen dan Produksi Padi Provinsi Bali, 2021


BRS No. 66/11/51/Th. XIV, 1 November 2021
Produksi padi tertinggi pada 2021 terjadi pada bulan Oktober, yaitu sebesar 83.123 ton GKG
sementara produksi terendah terjadi pada bulan Februari, yaitu sebesar 37.425 ton GKG.
Berbeda dengan produksi pada 2021, produksi tertinggi pada 2020 terjadi pada bulan April
(Gambar 2).
Tiga kabupaten/kota dengan total potensi produksi padi (GKG) tertinggi pada 2021 adalah
Tabanan, Gianyar, dan Badung. Sementara itu, tiga kabupaten/kota dengan potensi produksi
padi terendah adalah Bangli, Denpasar, dan Klungkung (Gambar 3).
169,56
142,85

2020
110,01

2021
91,62

89,19
83,59

78,27
62,84

50,17
47,18

44,07
41,01

25,76
25,43

24,71
23,70

20,04
13,63
Tabanan Gianyar Badung Buleleng Jembrana Karangasem Klungkung Denpasar Bangli

Keterangan: * Produksi padi September-Desember 2021 adalah angka sementara.

Gambar 3 Perkembangan Produksi Padi di Bali (Ribu Ton-GKG), 2020-2021*

Kenaikan produksi padi yang relatif besar pada 2021 terjadi di Tabanan, Gianyar, dan Buleleng.
Sementara itu, penurunan produksi padi pada 2021 hanya terjadi di Klungkung.

2.3. Produksi Beras di Bali

Jika produksi padi dikonversikan menjadi beras untuk konsumsi pangan penduduk, produksi
padi sepanjang Januari hingga September 2021 setara dengan 246.681 ton beras, atau
mengalami kenaikan sebesar 33.484 ton (15,71 persen) dibandingkan 2020 yang sebesar
213.197 ton. Sementara itu, potensi produksi beras sepanjang Oktober hingga Desember
2021 sebesar 96.377 ton beras. Dengan demikian, potensi produksi beras pada 2021
diperkirakan mencapai 343.057 ton beras, atau mengalami kenaikan sebesar 44.484 ton
(14,90 persen) dibandingkan produksi beras 2020 yang sebesar 298.573 ton.
Produksi beras tertinggi pada 2021 terjadi pada bulan Oktober, yaitu sebesar 46.636 ton.
Sementara itu, produksi beras terendah terjadi pada bulan Februari, yaitu sebesar 20.997 ton.
Berbeda dengan produksi pada 2021, produksi beras tertinggi pada 2020 terjadi pada bulan
April (Gambar 4).

Luas Panen dan Produksi Padi Provinsi Bali, 2021


BRS No. 66/11/51/Th. XIV, 1 November 2021 5
3. Penjelasan Teknis

50,00
45,00
40,00
35,00
Ribu Ton

30,00
25,00
20,00
15,00
10,00
5,00
0,00
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
2020 13,45 5,77 15,41 42,91 31,76 28,66 27,10 26,97 21,16 35,50 33,35 16,53
2021 23,53 21,00 29,24 44,25 38,20 23,90 21,64 21,70 23,21 46,64 24,47 25,27
Keterangan: * Produksi beras September-Desember 2021 adalah angka sementara.

Gambar 4 Perkembangan Produksi Beras di Bali (Ribu Ton-Beras), 2020-2021*

3.1. Produksi Padi/Beras

Produksi padi diperoleh dari hasil perkalian antara luas panen (bersih) dengan produktivitas.
Luas panen tanaman padi di lahan sawah harus dikoreksi dengan besaran konversi galengan.
Sementara itu, untuk luas panen tanaman padi di lahan bukan sawah, luas galengan dianggap
tidak ada (tidak dikoreksi dengan besaran konversi galengan). Produksi padi dan beras dihitung
pada level kabupaten/kota.

3.2. Luas Panen Padi

Sejak 2018, BPS menggunakan metode KSA untuk penghitungan luas panen padi. Luas panen
padi dihitung berdasarkan pengamatan yang objektif (objective measurement) menggunakan
metodologi KSA yang dikembangkan oleh BPPT dan BPS. Metodologi KSA telah mendapat
pengakuan dari LIPI. Sampai saat ini, metodologi KSA menggunakan 25.347 sampel segmen
lahan berbentuk bujur sangkar berukuran 300m X 300m (9 hektar) dengan lokasi yang
tetap. Setiap bulan, masing-masing sampel segmen diamati secara visual di 9 titik dengan
menggunakan HP berbasis android sehingga dapat diamati kondisi pertanaman di sampel
segmen tersebut (persiapan lahan, fase vegetatif, fase generatif, fase panen, lahan puso/rusak,
lahan pertanian ditanami bukan padi, dan lahan bukan pertanian). Hasil amatan kemudian
difoto dan dikirimkan ke server pusat untuk diolah. Pengamatan yang dilakukan setiap bulan
memungkinkan perkiraan potensi produksi beras untuk 3 bulan ke depan dapat disediakan
sehingga dapat digunakan sebagai basis perencanaan tata kelola beras yang lebih baik. Saat
ini, total titik amatan Survei KSA dalam satu bulan mencapai 228.123 titik amatan.

6 Luas Panen dan Produksi Padi Provinsi Bali, 2021


BRS No. 66/11/51/Th. XIV, 1 November 2021
3.3. Produktivitas per Hektar

Estimasi angka produktivitas padi diperoleh dari Survei Ubinan. Sejak 2018, BPS menggunakan
hasil Survei KSA dalam penentuan sampel ubinan. Penggunaan basis KSA dalam menentukan
sampel ubinan bertujuan mengurangi risiko lewat panen (non-response) sehingga perhitungan
menjadi lebih akurat. Penentuan lokasi sampel ubinan yang tadinya dilakukan secara manual
saat ini menggunakan aplikasi berbasis android. Koordinat plot ubinan digunakan sebagai dasar
dalam melakukan evaluasi dan analisa spasial ubinan. Pelatihan secara berjenjang juga telah
dilakukan untuk meningkatkan kualitas petugas ubinan. Selain itu, telah dikembangkan pula
metode pengolahan data ubinan berbasis web dan software untuk pengecekan data pencilan
(outlier) sehingga dapat meningkatkan kualitas data yang dihasilkan.

3.4. Status Angka

Hasil pengamatan Survei KSA pada bulan berjalan dapat digunakan untuk mengestimasi
potensi luas panen selama tiga bulan ke depan. Potensi panen satu bulan ke depan diperkirakan
dari fase generatif, potensi panen dua bulan ke depan dari fase vegetatif akhir, dan potensi
panen tiga bulan ke depan dari fase vegetatif awal.
Sebagai catatan, angka produksi padi 2020 merupakan angka tetap. Sementara angka produksi
padi 2021 merupakan angka sementara karena masih mengandung angka potensi luas
panen (Oktober-Desember) dan menggunakan produktivitas tahun sebelumnya (September-
Desember). Angka luas panen 2021 terdiri dari angka realisasi luas panen Januari hingga
September dan potensi luas panen Oktober hingga Desember. Angka produktivitas yang
digunakan untuk penghitungan produksi padi bulan September sampai dengan Desember
2021 merupakan angka produktivitas hasil Survei Ubinan Subround III 2020. Oleh karena
itu, angka luas panen dan produksi padi/beras 2021 dapat berubah setelah diperoleh angka
realisasi luas panen hasil Survei KSA periode Oktober hingga Desember dan angka realisasi
produktivitas hasil Survei Ubinan Subround III (September-Desember) 2021.

3.5. Luas Lahan Baku Sawah Nasional

Sejak tahun 2017, perhitungan luas lahan baku sawah disempurnakan melalui verifikasi 2
tahap. Verifikasi tahap pertama menggunakan citra satelit resolusi sangat tinggi. Pemanfaatan
citra satelit dalam statistik pangan telah dibahas dalam lokakarya internasional yang melibatkan
FAO, IFPRI, Kementerian Pertanian, BPPT, MAPIN, IRRI, BPS, dan BIG di Kantor Staf Presiden
pada tanggal 27 November 2017. Citra satelit resolusi sangat tinggi yang diperoleh dari LAPAN
kemudian diolah oleh BIG mengunakan metode Cylindrical Equal Area (CEA) untuk dilakukan
pemilahan dan deliniasi antara lahan baku sawah dan bukan sawah. Metode ini menghasilkan
angka luas sawah yang aktual sesuai dengan kondisi sesungguhnya. Verifikasi tahap kedua
dilakukan melalui validasi ulang di lapangan oleh Kementerian ATR/BPN. Masukan informasi
dari hasil KSA BPS juga digunakan dalam validasi ulang di lapangan oleh Kementerian ATR/
BPN.
Pada 2019, Kementerian ATR/BPN menetapkan luas lahan baku sawah nasional 2019
berdasarkan Keputusan Menteri ATR/Kepala BPN No. 686/SK-PG.03.03/XII/2019, tanggal

Luas Panen dan Produksi Padi Provinsi Bali, 2021


BRS No. 66/11/51/Th. XIV, 1 November 2021 7
17 Desember 2019, tentang Penetapan Luas Lahan Baku Sawah Nasional Tahun 2019 yaitu
sebesar 7.463.948 hektar. Dengan menggunakan informasi luas lahan baku sawah tersebut,
perhitungan ulang dilakukan untuk luas panen dan produksi padi pada 2018.

3.6. Angka Konversi dari Gabah Kering Panen (GKP) ke Gabah Kering Giling (GKG) dan
Angka Konversi dari GKG ke Beras

Penghitungan konversi gabah menjadi beras memerlukan angka konversi GKP ke GKG dan
angka konversi GKG ke beras. Pada 2018, BPS memperbaharui kedua angka ini dengan
melaksanakan Survei Konversi Gabah ke Beras di dua periode musim yang berbeda dengan
basis provinsi sehingga didapatkan angka konversi untuk masing-masing provinsi. Sebelumnya,
survei hanya dilakukan pada satu musim tanam dan secara nasional. Angka konversi GKP
ke GKG serta GKG ke beras hasil survei pada level provinsi digunakan dalam perhitungan
produksi padi (GKG) dan beras. Angka tersebut bervariasi antar provinsi. Selain itu, perhitungan
produksi beras juga memperhitungkan proporsi gabah dan beras yang susut atau tercecer dan
digunakan untuk penggunaan non pangan. Gambar 5 menyajikan alur konversi gabah hingga
menjadi beras untuk pangan penduduk pada level nasional.

SUSUT/ SUSUT/
TERCECER TERCECER

5,40% 2) 2,50% 2)
Angka Angka BERAS
Konversi 1) 92,70% GKG Konversi1) 96,67%
GKP
UNTUK
GKG UNTUK BERAS
PANGAN
DIOLAH 3)
PENDUDUK

0,44% 2) 0,56% 2) 0,90% 2) 0,17% 2) 0,66% 2)

PAKAN BAHAN BIBIT/ PAKAN BAHAN


TERNAK INDUSTRI BENIH TERNAK INDUSTRI

Non Pangan Non Pangan

Keterangan:
1. Survei Konversi Gabah ke Beras tahun 2018
2. Konversi yang digunakan dalam perhitungan NBM/Neraca Bahan Makanan (Bahan Ketahanan1 Pangan-Kementan)
3. Beras untuk pangan penduduk mencakup pangan rumah tangga dan non rumah tangga, seperti hotel, restoran, dan
katering

Gambar 5 Alur Konversi Gabah Menjadi Beras

8 Luas Panen dan Produksi Padi Provinsi Bali, 2021


BRS No. 66/11/51/Th. XIV, 1 November 2021
Tabel 1 Luas Panen Padi di Bali Menurut Kabupaten/Kota (Hektar), 2020-2021

Luas Panen Perkembangan


Kabupaten/Kota *) Absolut Relatif (%)
2020 2021
(Kol. [3] - Kol. [2]) (Kol. [4] x 100 / Kol. [2])
(1) (2) (3) (4) (5)

Jembrana 9.001 9.282 281 3,12


Tabanan 25.270 29.418 4.149 16,42
Badung 13.629 14.754 1.126 8,26
Gianyar 15.157 18.348 3.192 21,06
Klungkung 3.768 4.011 243 6,45
Bangli 2.737 3.795 1.058 38,64
Karangasem 6.979 7.175 196 2,80
Buleleng 11.289 13.795 2.506 22,20
Denpasar 3.152 3.209 57 1,82
BALI 90.981 103.788 12.807 14,08

*) Luas panen Oktober-Desember 2021 adalah angka potensi

Luas Panen dan Produksi Padi Provinsi Bali, 2021


BRS No. 66/11/51/Th. XIV, 1 November 2021 9
Tabel 2 Produksi Padi di Bali Menurut Kabupaten/Kota (Ton-GKG), 2020-2021

Produksi Padi Perkembangan


Kabupaten/Kota *) Absolut Relatif (%)
2020 2021
(Kol. [3] - Kol. [2]) (Kol. [4] x 100 / Kol. [2])
(1) (2) (3) (4) (5)

Jembrana 47.178 50.165 2.987 6,33


Tabanan 142.846 169.562 26.716 18,70
Badung 83.587 89.194 5.607 6,71
Gianyar 91.623 110.008 18.385 20,07
Klungkung 25.765 25.430 -335 -1,30
Bangli 13.626 20.038 6.412 47,06
Karangasem 41.010 44.071 3.061 7,46
Buleleng 62.836 78.274 15.438 24,57
Denpasar 23.697 24.713 1.015 4,29
BALI 532.168 611.456 79.287 14,90

*) Produksi padi September-Desember 2021 adalah angka sementara

10 Luas Panen dan Produksi Padi Provinsi Bali, 2021


BRS No. 66/11/51/Th. XIV, 1 November 2021
Tabel 3 Produksi Beras di Bali Menurut Kabupaten/Kota (Ton-Beras), 2020-2021

Produksi Beras Perkembangan


Kabupaten/Kota *) Absolut Relatif (%)
2020 2021
(Kol. [3] - Kol. [2]) (Kol. [4] x 100 / Kol. [2])
(1) (2) (3) (4) (5)

Jembrana 26.469 28.145 1.676 6,33


Tabanan 80.144 95.133 14.989 18,70
Badung 46.897 50.043 3.146 6,71
Gianyar 51.405 61.720 10.315 20,07
Klungkung 14.455 14.267 -188 -1,30
Bangli 7.645 11.243 3.597 47,06
Karangasem 23.009 24.726 1.718 7,46
Buleleng 35.254 43.916 8.662 24,57
Denpasar 13.295 13.865 570 4,29
BALI 298.573 343.057 44.484 14,90

*) Produksi beras September-Desember 2021 adalah angka sementara

Luas Panen dan Produksi Padi Provinsi Bali, 2021


BRS No. 66/11/51/Th. XIV, 1 November 2021 11
Tabel 4 Luas Panen Padi di Bali Menurut Kabupaten/Kota dan Periode Panen (Hektar),
2020-2021

Luas Panen

Kabupaten/Kota Januari-September Oktober-Desember


*)
2020 2021 2020 2021
(1) (2) (3) (4) (5)
Jembrana 7.284 8.128 1.717 1.154
Tabanan 17.858 21.898 7.412 7.520
Badung 8.575 9.267 5.054 5.488
Gianyar 10.724 12.987 4.433 5.362
Klungkung 2.476 2.590 1.292 1.421
Bangli 2.230 2.755 507 1.040
Karangasem 5.428 5.428 1.550 1.746
Buleleng 9.907 11.213 1.382 2.582
Denpasar 1.898 1.717 1.254 1.492
BALI 66.380 75.983 24.601 27.804

*) Luas panen padi Oktober-Desember 2021 adalah angka potensi

12 Luas Panen dan Produksi Padi Provinsi Bali, 2021


BRS No. 66/11/51/Th. XIV, 1 November 2021
Tabel 5 Produksi Padi di Bali Menurut Kabupaten/Kota dan Periode Panen (Ton-GKG),
2020-2021

Produksi Padi

Kabupaten/Kota Januari-September Oktober-Desember


*) **)
2020 2021 2020 2021
(1) (2) (3) (4) (5)
Jembrana 38.186 44.123 8.992 6.042
Tabanan 98.971 125.048 43.875 44.514
Badung 51.583 54.446 32.004 34.748
Gianyar 64.204 76.841 27.418 33.166
Klungkung 17.062 15.854 8.703 9.575
Bangli 10.898 14.449 2.728 5.590
Karangasem 30.209 31.907 10.801 12.164
Buleleng 55.510 64.585 7.326 13.690
Denpasar 13.372 12.424 10.325 12.289
BALI 379.995 439.677 152.173 171.779

*) Produksi padi September 2021 adalah angka sementara karena masih menggunakan produktivitas Subround III 2020
**) Produksi padi Oktober–Desember 2021 adalah angka sementara karena masih menggunakan angka potensi luas panen dan
produktivitas Subround III 2020

Luas Panen dan Produksi Padi Provinsi Bali, 2021


BRS No. 66/11/51/Th. XIV, 1 November 2021 13
Tabel 6 Produksi Beras di Bali Menurut Kabupaten/Kota dan Periode Panen (Ton-Beras),
2020-2021

Produksi Beras
Januari-September Oktober-Desember
Kabupaten/Kota *) **)
2020 2021 2020 2021
(1) (2) (3) (4) (5)
Jembrana 21.424 24.755 5.045 3.390
Tabanan 55.528 70.158 24.616 24.974
Badung 28.941 30.547 17.956 19.496
Gianyar 36.022 43.112 15.383 18.608
Klungkung 9.572 8.895 4.883 5.372
Bangli 6.114 8.106 1.531 3.136
Karangasem 16.949 17.901 6.060 6.825
Buleleng 31.144 36.235 4.110 7.681
Denpasar 7.502 6.970 5.793 6.895
BALI 213.197 246.681 85.377 96.377

*) Produksi beras September 2021 adalah angka sementara karena masih menggunakan produktivitas Subround III 2020
**) Produksi beras Oktober–Desember 2021 adalah angka sementara karena masih menggunakan angka potensi luas panen dan
produktivitas Subround III 2020

14 Luas Panen dan Produksi Padi Provinsi Bali, 2021


BRS No. 66/11/51/Th. XIV, 1 November 2021
LUAS PANEN DAN PRODUKSI
PADI DI PROVINSI BALI, 2021
(Angka Sementara)
Berita Resmi Statistik No. 66/11/51/Th. XIV, 1 November 2021

Perkembangan Luas Panen dan Produksi Padi di Provinsi Bali Tahun 2021

120,00 Produksi GKG (Ribu Ton)


25,00
Total Luas Panen 2021*
Luas Panen (Ribu Hektar)
100,00

80,00
78,87
68,09
83,12 20,00

15,00
103.788 Hektar
52,12 41,38 45,04
60,00
41,94 42,59 43,61
37,43 38,57 38,69
10,00 Total Produksi Padi 2021**
40,00 13,49 13,37
11,80
8,99
20,00
7,17
6,53
7,58
6,87 6,65 6,90 6,98 7,45 5,00
611.456
0,00 0,00 Ton GKG
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des (Gabah Kering Giling)

Perbandingan Luas Panen dan Produksi Padi di Provinsi Bali, 2020 dan 2021

Ribu Ton GKG Ribu Hektar


90,00 16,00
2020 Luas Panen* 2021
80,00 14,00
70,00 12,00
Naik 60,00
10,00
14,08% 50,00
8,00
40,00

90.981 12.807 103.788 30,00


6,00

Hektar Hektar Hektar 20,00 4,00

10,00 2,00

2020 Produksi Padi** 2021 0,00


Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
0,00
4,11 1,71 4,49 12,93 10,12 9,26 8,76 8,60 6,39 10,30 9,46 4,84
7,17 6,53 8,99 13,49 11,80 7,58 6,87 6,65 6,90 13,37 6,98 7,45
23,96 10,29 27,47 76,48 56,61 51,08 48,31 48,07 37,72 63,27 59,44 29,46
Naik 41,94 37,43 52,12 78,87 68,09 42,59 38,57 38,69 41,38 83,12 43,61 45,04
14,90% Luas Panen 2020 Luas Panen 2021
Produksi 2020 Produksi 2021

532.168 79.287 611.456 *) Luas Panen Padi Okt-Des 2021 adalah angka potensi
**) Produksi Padi Sep-Des 2021 adalah angka sementara
Ton GKG Ton GKG Ton GKG

BADAN PUSAT STATISTIK


PROVINSI BALI
http://bali.bps.go.id

Gambar 6 Infografis Perkembangan Luas Panen dan Produksi Padi di Bali, 2021

Luas Panen dan Produksi Padi Provinsi Bali, 2021


BRS No. 66/11/51/Th. XIV, 1 November 2021 15
Untuk informasi lebih lanjut silakan hubungi: Konten Berita Resmi Statistik
dilindungi oleh Undang-Undang,
hak cipta melekat pada Badan
Pusat Statistik. Dilarang
Sapto Wintardi, S.Si., M.Si. mengumumkan, mendistribusikan,
Koordinator Fungsi Statistik Produksi mengomunikasikan, dan/atau
(0361) 238159 menggandakan sebagian atau
seluruh isi tulisan ini untuk tujuan
saptowintardi@bps.go.id komersial tanpa izin tertulis dari
Badan Pusat Statistik.
Untuk layanan perpustakaan, penjualan data mikro, publikasi
elektronik, publikasi cetakan, dan peta digital wilayah kerja statistik
sesuai peraturan yang berlaku maupun konsultasi statistik dapat
menghubungi Pelayanan Statistik Terpadu (PST) di pst.bps.go.id

BADAN PUSAT STATISTIK


PROVINSI BALI
Jl. Raya Puputan No. 1 Renon, Denpasar
Telp : (0361) 238159, Fax : (0361) 238162
Homepage : http://bali.bps.go.id E-mail : bps5100@bps.go.id

Anda mungkin juga menyukai