Anda di halaman 1dari 65

Kebijakan di Bidang Lingkungan

Pasca Terbitnya UU Cipta Kerja


“ Webinar, Lingkungan di Indonesia
Era UU Cipta Kerja”
Zoom Cloud Meeting, Semarang, 25 November 2020

Ir. Ary, Sudijanto., MSE


Direktur

Kementerian Lingkungan Hidup & Kehutanan


Ditjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan
Direktorat Pencegahan Dampak Lingkungan Usaha dan
Kegiatan (Dit. PDLUK)
Amanat
Undang- Undang Nomor 11/2020 tentang Cipta Kerja untuk
ditindaklanjuti dalam PP (Terkait Rev UU 32/2009)

1. Pengaturan Tata Laksana Uji Kelayakan (PasaL 24);


• Lembaga Uji Kelayakan;
• Tim Uji Kelayakan;
• Anggota Tim Uji Kelayakan (berisi pakar yang bersertifikasi)
• Sistem Sertifikasi.
2. Proses Pelibatan Masyarakat (Pasal 26);
• Masyarakat terkena dampak langsung;
• Keterlibatan dalam penyusunan;
• Keterlibatan dalam penilaian.
3. Sertifikasi dan kriteria penyusun Amdal (Pasal 28);
• Sistem sertifikasi
4. Bantuan Pemerintah terhadap UMK (Pasal 32)
5. Pengaturan mengenai UKL-UPL (Pasal 34);
• Penyusunan standar UKL-UPL
6. Pengaturan mengenai SPPL (Pasal 35);
• Mengintegrasikan SPPL ke dalam NIB
Amanat
Undang- Undang Nomor 11/2020 tentang Cipta Kerja untuk
ditindaklanjuti dalam PP (Terkait Rev UU 32/2009)

6. Pengaturan Baku Mutu Lingkungan Hidup (Pasal 20);


7. Pengelolaan Limbah B3 (Pasal 59, Pasal 61);
8. Dana Penjaminan Pemulihan Lingkungan (Pasal 55);
9. Pengawasan dan Sanksi (Pasal 71, 76, 82C);
PRINSIP & KONSEP DASAR
Pengaturan Amdal dalam UU Cipta Kerja

Secara Prinsip dan Konsep


TIDAK BERUBAH dari konsep
Point pengaturan Amdal dalam UU CK: pengaturan dalam ketentuan
• Perubahan nomenklatur perizinan; sebelumnya, perubahan lebih
• Pengintegrasian Izin Lingkungan; diarahkan untuk
• Perubahan Komisi Penilai Amdal;
PENYEMPURNAAN KEBIJAKAN
DALAM ATURAN
• Uji kelayakan dokumen Amdal;
PELAKSANAANNYA sesuai
• Keterlibatan Masyarakat; dengan tujuan UU CK yang
• Penetapan Kriteria usaha dan/atau memberikan kemudahan
kegiatan berdampak penting;
kepada setiap orang dalam
• Integrasi Izin PPLH dan Andalalin ke memperoleh Persetujuan
dalam dokumen Lingkungan
Lingkungan namun dengan
TETAP MEMENUHI KETENTUAN
yang ditetapkan
12
Kriteria Amdal ?.....

UU 32/2009 Pasal 22 dan 23,


UU 32/2009
Tetap Berlaku dan
tidak dihapuskan
atau dirubah
dalam UU CK

13
Pokok Pengaturan Integrasi Persyaratan dan
Kewajiban Aspek Lingkungan Kedalam Perizinan
Berusaha

Persetujuan Lingkungan

AMDAL

UKL-UPL
Persyaratan dan
kewajiban Aspek
Lingkungan
Perizinan
Berusaha
“Diintegrasikan”
kembali

SPPL

“Semangat UU Cipta Kerja


adalah Penyederhanaan
Regulasi Perizinan”
Perizinan Berusaha
Pasal 1 dan 37 UU CK
Kondisi Eksisting
Izin “Pelaku Usaha tidak perlu
Lingkungan mengurus banyak Perizinan, Cukup mengurus
Perizinan Berusaha
Izin
Mendirikan

Perizinan
Bangunan Persyaratan dan
kewajiban Aspek
Izin Usaha
Lingkungan

Berusaha
“Diintegrasikan”
Izin PPLH

Andalalin
“Semangat UU Cipta Kerja
adalah Penyederhanaan
Izin Lokasi Regulasi Perizinan”

“Izin Lingkungan tidak dihilangkan namun tujuan dan fungsinya


diintegrasikan ke dalam Perizinan Berusaha” 15
Integrasi Persetujuan Lingkungan ke dalam
Perizinan Berusaha
Pengawasan
Dokumen Persetujuan (Psl. 63, UU CK)

Lingkungan Lingkungan
Resiko Tinggi Resiko Tinggi Perizinan
AMDAL SKKL Persyaratan
Berusaha :
• Izin Penegakan
penerbitan
Perizinan
• Sertifikat Standar
• NIB
Hukum:
Resiko Menengah Resiko Menengah
Berusaha • Administrasi
UKL-UPL PKPLH
Matrik RKL-RPL
(Psl. 24 ayat (5), TERMUAT dalam
UU CK) Perizinan Berusaha (Psl. 77, UU CK)
(Psl 1 angka 11 & 12,
UU CK)
Resiko Rendah Resiko Rendah

NIB NIB
• Gubernur dan Bupati/Walikota berhak melakukan pengawasan
ketaatan penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan terhadap
Perizinan Berusaha;
• Menteri berhak melakukan pengawasan jika dianggap terjadi
(Psl. 1, angka 35, UU CK) pelanggaran serius terhadap Perizinan yang seharusnya dilakukan
pengawasan oleh Gubernur atau Bupati/Walikota.
• Pemerintah Pusat menerapkan sanksi administratif kepada
penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan, jika hasil pengawasan
ditemukan pelanggaran terhadap Perizinan Berusaha.
(Psl. 72 & 76, UU CK)
Integrasi Persetujuan Lingkungan ke dalam
Perizinan Berusaha
• Persetujuan Lingkungan menjadi persyaratan dalam penerbitan Perizinan
Berusaha/Persetujuan Pemerintah, dengan demikian Perizinan Berusaha/Persetujuan
Pemerintah tidak bisa diterbitkan jika tidak ada Persetujuan Lingkungan;
• Persyaratan dan kewajiban aspek lingkungan yang terdapat dapat Persetujuan
Lingkungan dimasukkan ke dalam persyaratan dan kewajiban yang harus dipenuhi oleh
pelaku usaha dan termuat dalam Perizinan Berusaha/Persetujuan Pemerintah yang
diterbitkan;
• Matrik RKL-RPL yang termuat dalam Perizinan Berusaha menjadi dasar pelaksanaan
pengawasan perizinan dan penegakan hukum bila terjadi pelanggaran terhadap klausul
persyaratan dan kewajiban lingkungan yang termuat dalam Perizinan Berusaha.
• Pelaksanaan pengawasan dilakukan oleh Menteri, gubernur atau bupati/walikota sesuai
dengan kewenangannya namun tetap memberi ruang kewenangan bagi Pemerintah
Pusat yang diwakili oleh Menteri (second line enforcement) untuk dapat melakukan
pengawasan lingkungan terhadap pelanggaran yang sifatnya serius yang kewenangan
pengawasannya dilakukan gubernur atau bupati/walikota.

Tujuan dan Fungsi Persetujuan Lingkungan sebagai


Prasyarat dan termuat dalam Perizinan Berusaha
17
Penguatan Penegakan Hukum Lingkungan dalam UU CK
Pengintegrasian kembali “Izin Lingkungan” kedalam Perizinan Berusaha,
memperkuat posisi perlindungan terhadap Lingkungan Hidup

UU 23 Tahun 1997 dg turunannya PP 27/1999


Persetujuan Lingkungan Dalam Implementasi di
lapangan Pejabat
SKKL/Rekomed penerbit Izin Usaha
Izin Usaha
asi UKL-UPL Pejabat Penerbit Izin Usaha memasukkan tidak memasukkan
persyaratan Lingkungan dalam Izin Usaha Peryaratan Lingkungan
dalam Izin Usaha yang
Persyaratan dan kewajiban Lingkungan tidak dapat di enforce (tidak masuk dalam Izin Usaha) diterbitkan

UU 32 Tahun 2009 dg turunannya PP 27/2012


Persetujuan Lingkungan
Izin Usaha tidak
SKKL/Rekomen Izin memasukkan
Izin Usaha
dasi UKL-UPL Lingkungan Peryaratan Lingkungan,
namun telah tercantum
dalam Izin Lingkungan
Persyaratan dan kewajiban Lingkungan dapat di enforce (masuk dalam Izin Lingkungan)

UU Cipta Kerja / 2020


Persetujuan Lingkungan Perizinan Berusaha/ Izin
Perizinan Usaha/Persetujuan
Izin Pemerintah akan
SKKL/ PKPLH Berusaha/Persetujuan
Lingkungan Pemerintah
memuat Peryaratan
kewajiban dan aspek
Lingkungan yang
Persyaratan dan kewajiban Lingkungan tetap dapat di enforce
dihasilkan dari proses
(karena termuat (terintegrasi) dalam Perizinan Berusaha)
Persandingan Amdal, UKL-UPL, SPPL, Persetujuan Lingkungan & Perizinan Berusaha
Jenis Dokumen Persetujuan Jenis Perizinan
Norma Perizinan (UU 32/2009) Dampak Lingkungan Lingkungan Berusaha
PENGAWASAN
Dampak Penting AMDAL
Izin
Dampak Tidak Lingkungan IZIN Usaha
Penting UKL-UPL dan/atau Kegiatan

Dampak Tidak
Penting, kegiatan SPPL
Skala kecil PEMBINAAN

Konsep Perizinan RBA (UU CK)


Tingkat Jenis Dokumen Persetujuan Jenis Perizinan
Kriteria Resiko (dasar) Resiko Lingkungan Lingkungan Berusaha
PENGAWASAN

Tinggi AMDAL SKKL IZIN

Menengah IZIN
Tinggi
UKL-UPL PKPLH SERTIFIKAT
Menengah STANDAR
Rendah

Rendah NIB NIB NIB


PEMBINAAN
Pasal 1, 36, 37, 38, dan 40 RUU CK
• Perizinan Berusaha konsep RBA, pada dasarnya sudah sejalan dengan dokumen Lingkungan (Amdal, UKL-UPL dan SPPL);
• Konsep RBA yang dirumuskan dalam RUU CK hanya diperuntukkan bagi pelaku usaha, disisi lain Pengelolaan dampak
lingkungan harus juga diwajibkan bagi kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh pemerintah (ie. Jalan, Bendungan, RS,
19 Jalan
Kereta, dll) yang pengaturannya dalam bentuk Persetujuan Pemerintah.
Pengaturan Amdal, UKL-UPL, SPPL dalam UU CK
Jenis Dokumen Jenis
untuk Instansi Pemerintah Dampak
Lingkungan Persetujuan
PENGAWASAN
Dampak Penting
AMDAL
Persetujuan
Dampak Tidak Pemerintah
Penting UKL-UPL

Dampak Tidak
Penting kegiatan SPPL
Skala kecil PEMBINAAN

untuk Pelaku Usaha


Tingkat Jenis Dokumen Persetujuan Jenis Perizinan
Kriteria Resiko (dasar) Resiko Lingkungan Lingkungan Berusaha
PENGAWASAN

Tinggi AMDAL SKKL IZIN

Menengah IZIN
Tinggi
UKL-UPL PKPLH SERTIFIKAT
Menengah STANDAR
Rendah

Rendah NIB NIB NIB


PEMBINAAN

• Perizinan Berusaha , Sertifikat Standar dan NIB diperuntukkan untuk Pelaku Usaha, Untuk yang dilakukan oleh Pemerintah
dalam bentuk Persetujuan dari Pemerintah (Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah)
• Perizinan Berusaha, Sertifikat standar atau Persetujuan dari Pemerintah wajib di lakukan pengawasan
Keberadaan Komisi Penilai Amdal (KPA) Kab/Kota
Tahun 2020
No Jumlah Kab/Kota Memiliki Tidak Memiliki Total
Lisensi Lisensi
1. Kab/Kota 205 386 591
2. Persentase 35 % 65% 100%

Minimnya Tenaga
Ahli di daerah
menjadi penyebab
daerah tidak
memiliki KPA
205 Memiliki
35 % Lisensi
386
Tidak
Memiliki 65 %
Lisensi
Penilaian Amdal oleh Komisi Penilai Amdal (KPA)
DATA TAHUN 2015 S.D TAHUN 2019
Jumlah rencana kegiatan yang membutuhkan layanan penilaian 1.000 s.d 1.500
kelayakan lingkungan (Amdal) per tahun oleh komisi penilai amdal Kegiatan/tahun
(KPA) secara nasional, sejumlah:
PENILAIAN DOKUMEN AMDAL DILAKUKAN OLEH KPA PUSAT, PROVINSI dan Pusat, Provinsi dan
KAB/KOTA DENGAN KONDISI TANTANGAN: kab/Kota hanya dapat
 Kualitas sumber daya yang beragam membentuk 1 (satu)
 Waktu proses penilaian dapat mengakibatkan antrian panjang dalam
pelayanan Komisi Penilai Amdal
(KPA
Overload Beban Penilaian Amdal KONDISI DI LAPANGAN

1. KPA Pusat, (80)


2. DKI Jakarta, (79) Beban Penilaian Amdal Rendah
3. Kota. Bekasi, (57)
4. Kota Batam, (43)
5. Jawa Tengah, (42) 1. Kota Serang, (1)
6. Kalimantan Tengah, (36) 2. Kabupaten Pasaman, (1) PERLU Penilai Amdal
7. Provinsi Aceh, (27) 3. Kolaka Utara, (1) yang sesuai dengan
8. D.I Yogyakarta, (26) 4. Kabupaten Maros, (1)
9. Kab. Kutai Kertanegara, (25) 5. Kota Ternate, (1) beban kerja
10. Kab. Semarang, (21) 6. Kabupaten Mamuju, (1)
11. Kota Tanah Bumbu, (19) 7. Provinsi Kalimantan Utara, (2)
12. Provinsi Jawa Timur, (19) 8. Kota Denpasar, (2 )
13. Kota Banjar Baru, (18) 9. Provinsi Maluku Utara, (3)
14. Jawa Barat, (15) 10. Kab. Sumedang, (3)
15. Kalimantan Timur, (13)
16. Banten, (11) 22
Pokok Pengaturan Tata Laksana Uji Kelayakan
Lingkungan
Profesional
TRANSFORMASI
PERCEPATAN DAN
PENETAPAN
KETEPATAN ENVIRONMENTAL SAFEGUARDS
KELAYAKAN
KAJIAN AMDAL
LINGKUNGAN
Efektif Pasal 24, UU CK
Dasar konsep pemikiran:
Amdal adalah kajian teknis, ekonomi dan sosial untuk Penetapan Kelayakan Lingkungan

TRANSFORMASI
TRANSFORMASI KRITERIA TRANSFORMASI
KELEMBAGAAN KOMPETENSI TATA LAKSANA TAHAPAN:
LEMBAGA
I. BENTUK/FORMAT LEMBAGA
II. KRITERIA PERSONIL DALAM
LEMBAGA & PENGATURANNYA
“EFEKTIF” III. MEKANISME PENILAIAN / TATA
LEMBAGA
BERBASIS BERBASIS LAKSANA
“PROFESIONAL”
STANDARDISASI & SCIENTIFIC
DI PUSAT, PROV &
KOMPETENSI STANDAR &
KAB/KOTA
TEKNOLOGI

Dasar pemikiran sistem KPA diganti dengan Sistem Uji Kelayakan:


1. Memastikan standarisasi pelaksanaan sesuai dengan NSPK;
2. Mengembalikan Amdal sebagai kajian ilmiah;
3. Mengatasi bottleneck penilaian Amdal.
23
Konsep Lembaga Uji Kelayakan dan Tim Uji Kelayakan
Dibentuk oleh LEMBAGA UJI
Bank Ahli
Pemerintah KELAYAKAN

Tim Uji
Lembaga Uji Kelayakan,
Kelayakan Tim Uji bertugas
Tim Uji Tim Uji membantu
membentuk Tim Uji Kelayakan
Kelayakan Kelayakan Menteri,
Tim Uji Kelayakan ADHOC
Provinsi Kab/Kota gubernur,
Kelayakan Pusat (penugasan bupati/walikota
(di tiap (di tiap
(di KLHK) sesuai untuk
untuk Provinsi) Kab/Kota)
kebutuhan) melakukan
melaksanak
penilaian uji
an tugasnya kelayakan
lingkungan
• Keanggotaan Tim Uji Kelayakan terdiri dari unsur Pemerintah Pusat, hidup rencana
Pemerintah daerah dan Ahli bersertifikat usaha dan/atau
kegiatan sesuai
• Akan disusun mekanisme pemenuhan sertifikasi kompetensi bagi
kewenangan
anggota tim uji kelayakan, sertifikasi kompetensi merupakan
persyaratan yang harus dipenuhi oleh anggota Tim Uji Kelayakan;
• Tim Uji Kelayakan Adhoc merupakan Tim Uji kelayakan yang dapat
ditugaskan sewaktu-waktu dan dimanapun sesuai dengan kebutuhan
untuk melakukan penilaian uji kelayakan

24
MENTERI LHK
PERSYARATAN TIM UJI KELAYAKAN
BERBASIS PROFESIONAL
SK Tim Uji
Kelayakan  UNSUR UNSUR AHLI
PEMERINTAH BERSERTIFIKAT
PUSAT & DAERAH (Minimal 5 orang),
TIM UJI KELAYAKAN LH YANG A.L. AHLI KUALITAS
LEMBAGA UJI PUSAT MEMBIDANGI LH UDARA, AHLI
 INSTANSI KUALITAS AIR, AHLI
KELAYAKAN PENERBIT PAKAR SOSIAL, AHLI
TIM UJI KELAYAKAN LH PERSETUJUAN KESEHATAN, ATAU
PROVINSI TEKNIS AHLI LAINNYA
Evaluasi
Pemenuhan
Kriteria
 KOMPETENSI
TIM UJI KELAYAKAN LH  UJI KEAHLIAN
KAB/KOTA
PR
TIM UJI KELAYAKAN LH
ADHOC
KRITERIA:
USULAN  UNSUR PEMERINTAH & AHLI
MEKANISME:
PEMBENTUKAN OLEH  PEMBENTUKAN LEMBAGA
KEPALA DAERAH &  KOMPETENSI & UJI KEAHLIAN
DIRJEN
Skema Konsep Sertifikasi Penilai Amdal
Ruang Lingkup Skema Sertifikasi: Ahli Uji Kelayakan Lingkungan Hidup

Tujuan: Memastikan kompetensi sebagai ahli pada bidang keahlian tertentu yang mampu melakukan
dan menjadi bagian dalam tim uji kelayakan lingkungan hidup

Organisasi Pelaksana: Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan dan Lembaga Uji Kelayakan

Acuan Normatif: UU Nomor 11 Tahun 2020 dan PP Pelaksanaan UU CK Bidang PPLH

Kemasan/Paket Kompetensi: Sertifikat Ahli di bidang uji kelayakan lingkungan hidup

Permohonan Sertifikat: Penilaian portofolio yaitu melalui serangkaian penilaian berdasar dokumen-
dokumen yang dimiliki baik pendidikan, pelatihan maupun pengalaman kerja dengan
mengikuti asas: validity (kesahihan), authenticity (keaslian), currency (kekinian), sufficiency
(kecukupan), Ijasah pendidikan formal, Sertifikat pelatihan yang dimiliki, Tanda bukti
pengalaman bidang keahlian tertentu.

Penilaian uji kompetensi (assessment): Dilakukan melalui proses penilaian (assessment) baik teknis
maupun non teknis dengan pengumpulan bukti yang relevan untuk menentukan apakah
seseorang telah kompeten atau belum kompeten pada bidang keahlian tertentu yang
dibutuhkan dalam penilaian Amdal atau uji kelayakan lingkungan
Latar belakang Konsep Sertifikasi Penilai Amdal
UU 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup,
PP 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan

Komisi Penilai Amdal

Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja

Lembaga Uji Kelayakan

Tim Uji Kelayakan


Skema Konsep Sertifikasi Penilai Amdal
• Ijazah pendididkan formal;
• Sertifikat pelatihan;
Pemohon Lembaga Uji Kelayakan • Bukti pengalaman;
Sertifikasi Ahli a.n. Menteri • Dokumen pendukung
lainnya.

Evaluasi

Tidak Uji Portofolio


Lulus Kompetensi

Lulus

Penerbitan
Sertifikat
Kompetensi
Pengaturan NSPK & Kewenangan Penerbitan SKKL (AMDAL)

NSPK Kewenangan
Penerbitan SKKL
Amdal
Pemerintah Pusat Pemrakarsa Menteri SKKL
(Ditjen PKTL)
melalui PP

Menteri LHK Tim Uji Gubernur SKKL


Kelayakan (DLH Provinsi)

Tim Uji Kelayakan


membantu Menteri,
Membentuk gubernur atau Bupati/
Lembaga Uji SKKL
bupati/walikota sesuai Walikota
Kelayakan kewenangannya untuk (DLH Kab/Kota)
melakukan Uji Kelayakan
terhadap Dokumen
Amdal yang disampaikan
Perizinan
oleh pemrakarsa
Berusaha
dalam bentuk
Kewenangan Penerbitan Persetujuan Lingkungan sesuai dengan Izin melalui OSS
Kewenangan Penerbitan Perizinan Berusaha 29
Pokok Pengaturan Tata Cara Pelibatan Masyarakat

Pasal 26 (2) Penyusunan dokumen Amdal dilakukan dengan


melibatkan masyarakat yang terkena dampak
UU CK langsung terhadap rencana usaha dan/atau kegiatan Pengumuman Konsultasi Publik
Masyarakat yang berada di dalam batas
wilayah studi amdal (yang menjadi batas Masyarakat
Pemrakarsa
sosial) yang berkepentingan terhadap Berkepentingan/
Terpengaruh
rencana usaha dan/atau kegiatan, terdiri
dari masyarakat yang akan mendapatkan
manfaat dan masyarakat yang akan
mengalami kerugian
Pelibatan
Masyarakat Masyarakat
Terkena
masyarakat yang tidak Dampak
terkena dampak, tetapi Langsung
Pemerhati
mempunyai perhatian Lingkungan LSM pembina Pemerintah
terhadap rencana usaha masyarakat
dan/atau kegiatan
(Tim Uji Kelayakan)
tersebut, maupun
dampak-dampak
lingkungan yang akan LSM yang memang terbukti sebelumnya telah
ditimbulkannya melakukan pembinaan dan pendampingan terhadap
masyarakat yang terkena dampak langsung Konsultasi Masyarakat
dalam Uji Kelayakan
Fokusing pelibatan masyarakat pada masyarakat terkena dampak langsung.
• Untuk MEMBERIKAN PERHATIAN LEBIH TERHADAP KEPENTINGAN MASYARAKAT YANG TERKENA DAMPAK LANGSUNG
dari rencana usaha dan/atau kegiatan. namun tetap membuka ruang bagi pemerhati lingkungan dan LSM Pembina
masyarakat terkena dampak
Rumusan keterlibatan masyarakat dalam UU CK
(Penilaian Amdal)

PENILAIAN AMDAL
Dilakukan oleh TIM UJI KELAYAKAN (TUK)
Dalam Penilaian Dalam Penilaian
Amdal masyarakat
lain yang masukannya
2 Amdal masyarakat
terkena dampak
relevan dilibatkan langsung
dilibatkan
Masyarakat lain
yang relevan:
1
• Pemerhati PENYUSUNAN AMDAL
• LSM Dilakukan oleh PEMRAKARSA
• Pakar Dalam penyusunan Amdal,
Masukan yang
relevan disampaikan Masyarakat yang dilibatkan
kepada pemrakarsa adalah masyarakat terkena
sebagai bahan dampak langsung dan LSM
Pelingkupan
Pembina langsung masyarakat
Pokok Pengaturan Sertifikasi dan Kriteria Kompetensi
Penyusun Dokumen Amdal

PEMRAKARSA PEMERINTAH
Menunjuk

AMDAL
LEMBAGA UJI
KELAYAKAN

LEMBAGA JASA TIM UJI KELAYAKAN


PENYUSUN (Unsur Pemerintah Pusat,
BERSERTIFIKAT PENYUSUNAN
Unsur Pemerintah daerah dan
TEREGISTRASI AHLI BERSERTIFIKAT)

PENYUSUNAN DOKUMEN AMDAL UJI KELAYAKAN LINGKUNGAN

Pengambil Keputusan
(Menteri, gubernur,
bupati/walikota)

Penyusun maupun Penilai Amdal dipersyaratkan harus memiliki sertifikat, agar dokumen Amdal
yang digunakan dalam menentukan kelayakan lingkungan suatu usaha dan/atau kegiatan dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah/saintifik 32
Pokok Pengaturan Upaya Pengelolaan Lingkungan
Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
(UKL-UPL)
Kewenangan
NSPK Pemrakarsa
mengisi Form
Standar UKL-UPL
Verifikasi PKPLH
Pemerintah Pusat
melalui PP
Menteri LHK
(Ditjen PKTL)
Instansi LH Menyampai
sesuai kewenangan -kan Hasil
Menteri LHK melakukan verifikasi
kesesuaian standar yang
Gubernur Verifikasi
dipilih dalam form UKL- (DLH Provinsi) PKPLH
UPL oleh pelaku usaha melalui
Bupati/ Walikota
OSS
Standar UKL-UPL (DLH Kab/Kota)

Perizinan Berusaha
Kewenangan Penerbitan Persetujuan Lingkungan sesuai dengan dalam bentuk:
Kewenangan Penerbitan Perizinan Berusaha • Izin; atau
• Sertifikasi Standar;
*) Pernyataan Kesanggupan Pengelolaan Lingkungan Hidup 33
Pokok Pengaturan Surat Pernyataan Kesanggupan
Pengelolaan dan Pemantauan Lingkungan Hidup
(SPPL)

Dokumen Persetujuan
Lingkungan Lingkungan
Risiko Tinggi Risiko Tinggi

AMDAL SKKL Persyaratan


penerbitan Perizinan Berusaha :
“termuat” • Izin
Risiko Menengah Risiko Menengah
dalam • Sertifikat Standar

UKL-UPL PKPLH Perizinan


Berusaha
• NIB

Risiko Rendah Risiko Rendah

SPPL NIB
NIB sebagai Perizinan
Berusaha telah
mengintegrasikan SPPL
Pokok Pengaturan Integrasi Izin Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan hidup dengan Amdal dan
UKL-UPL
b Pasal 61A,
Pasal 61 A

Kajian Teknis UU CK Dalam hal Penanggung jawab Usaha dan/atau Kegiatan:


Penyimpanan, a. Menghasilkan, mengangkut, mengedarkan,
pengumpulan, menyimpan, memanfaatkan, dan/atau mengolah
pemanfaatan
a pengolahan dan c b.
B3;
Menghasilkan, mengangkut, mengedarkan,
penimbunan LB3
Kajian Teknis menyimpan, memanfaatkan, mengolah, dan/atau
Kajian Teknis menimbun Limbah B3;
Penyimpanan,
pengumpulan, Pembuangan c. Melakukan pembuangan air limbah ke laut;
pemanfaatan air limbah ke d. Melakukan pembuangan air limbah ke sumber air;
pengolahan dan Integrasi laut e. Membuang emisi ke udara; dan/atau
penimbunan B3
kajian f. Memanfaatkan air limbah untuk aplikasi ke tanah;
yang merupakan bagian dari kegiatan usaha, pengelolaan
dampak
tersebut dinyatakan dalam Amdal atau UKL-UPL.
dalam
f dokumen d Sejalan dengan pengaturan Pasal 123, UU
Amdal atau 32/2009
Kajian Teknis UKL-UPL Kajian Teknis
Pemanfaatan air Pembuangan air
limbah untuk limbah ke sumber
aplikasi ke tanah air
e
Kajian Teknis Sertifikasi
Membuang emisi
ke udara Layak Operasi
Untuk
Operasional
Integrasi Pengelolaan ke dalam
dokumen AMDAL atau UKL-UPL
kegiatannya
35
Konsep Rumusan Integrasi Izin PPLH dan Andallalin ke dalam
Dokumen Lingkungan (Amdal atau UKL-UPL)
Proses KA - Andal Proses Andal, RKL-RPL

Kesesuaian Rencana Masuk ke dalam Persetujuan


Usaha dan/atau Dokumen Lingkungan Penyusunan &
Teknis/Rekomtek
Kegiatan dengan Penilaian Amdal
atau UKL-UPL PLB3, PPKL,
Rencana Tata Ruang Andallalin
Persetujuan Awal Pertek ditujukan bagi Sudah tersedia Informasi untuk mengkaji
Pemerintah (FS usaha dan/atau kegiatan persyaratan izin PPLH: Kajian Izin PPLH
Kegiatan, RIP, dll…) yang berisiko tinggi dan (i.e. PLB3, pembuangan air limbah ke
sungai & laut) terintegrasi ke dalam
menengah, Pertek bagi Kajian AMDAL/UKL-UPL
Risiko menengah dilakukan
by Sistem Kajian Andal
(Kelola Pantau yang Rinci dan
Operasional)

untuk memastikan terpenuhinya


Post Inspection SKKL/Rekomendasi UKL-UPL
ketentuan dalam Rekomtek/Persetujuan Teknis
sudah memuat/ melampirkan
(Cek Kesesuaian persyaratan dan kewajiban
Diterbitkan bukti pemenuhan Persetujuan Teknis) Rekomtek
Persyaratan Teknis sebagai
dasar pelaksanaan kegiatan
operasional Implementasi
Perizinan Berusaha
Mekanisme seperti ini telah lama diterapkan, seperti:
• Persetujuan Tekno Ekonomi untuk kegiatan Pertambangan; Pasal 61 A
• RIP untuk kegiatan pembangunan Pelabuhan; Dalam Hal penanggungjawab usaha dan/atau kegiatan: menghasilkan,
• RIB untuk kegiatan pembangunan Bandar Udara; melakukan, membuang dan/atau memanfaatkan ….. yang merupakan
• Desain Bendungan dari komite Keselamatan Bendungan; bagian dari kegiatan usaha, pengelolaan tersebut dinyatakan
• SLF untuk kegiatan Pembangunan Gedung; dll. dalam Amdal atau UKL-UPL.
Pengaturan kewenangan penerbitan
Persetujuan Lingkungan

• Pengaturan kewenangan penerbitan persetujuan


lingkungan didasarkan pada kewenangan
penerbitan Perizinan Berusaha;
• Berbeda dengan konsep sebelumnya dalam Izin
Lingkungan;
• Kewenangan tidak lagi berdasarkan pembagian
kegiatan strategis Pusat, Provinsi dan Kab/Kota;
• Pengaturan menyelaraskan kewenangan
Persetujuan Lingkungan dengan Perizinan
Berusaha
Perubahan Persetujuan Lingkungan
PENGECUALIAN : Dengan melalui penyusunan dokumen LH
1. Perubahan (Kepemilikan, a. Wajib Amdal: Amdal Baru
Pemisahan/penggabungan, Penanggungjawab,
(Pengembangan) atau Adendum Andal &
nama kegiatan, wilayah administrasi);
RKL-RPL;
2. Penciutan/pengurangan;
3. Perubahan Dampak/Risiko LH (Audit LH atau ARLH) b.UKL-UPL: UKL-UPL Baru Pengembangan
yang diwajibkan; atau Amdal Baru Pengembangan

Pemegang Perubahan Perubahan Pelaksanaan


Persetujuan Usaha dan/atau Persetujuan Perubahan Usaha
Lingkungan Kegiatan Lingkungan dan/atau Kegiatan

1. Perubahan yang berpengaruh terhadap LH


Perubahan Usaha
(ada 9 Kriteria) dan/atau kegiatan tidak
2. Rencana Usaha/Kegiatan tidak dilaksanakan dapat dilakukan
setelah 3 Tahun Izin Lingkungan diterbitkan sebelum diterbitkannya
perubahan Persetujuan
3. Perubahan Pengelolaan Lingkungan yang
Lingkungan
merubah Persetujuan Teknis
Perubahan Berpengaruh terhadap Lingkungan Hidup
Kata kunci “ BERPENGARUH”  Hanya
rencana perubahan usaha dan/atau kegiatan
yang BERPENGARUH terhadap lingkungan
Perubahan Usaha dan/atau Kegiatan yang wajib mengajukan perubahan
Persetujuan Lingkungan.
1. Alat-alat Produksi
2. Kapasitas Produksi
3. Spesifikasi teknik
Kriteria
4. Sarana Usaha dan/atau • Definisi;
kegiatan Perubahan • Besaran/
5. Perluasan Lahan dan yang lebih Skala
Bangunan detail • dll
6. Waktu dan Durasi Operasi
7. Usaha dan/atau Kegiatan
dalam Kawasan yang belum a b c
dilingkup Adendum
8. Perubahan Kebijakan AMDAL Andal &
UKL-UPL
BARU BARU
Pemerintah
9. Perubahan LH yang mendasar RKL-RPL
akibat peristiwa alam atau
akibat lain Sumber: Pasal 103 RPP Tindak Lanjut UU CK
Bidang PPLH
Pembagian Jenis Usaha dan/atau Kegiatan Berdasarkan Dokumen LH
Jenis Rencana Usaha Dampak Lingkungan dan
dan/atau kegiatan Dokumen Lingkungan
Kegiatan AMDAL
USAHA DAN/ATAU berdampak
KEGIATAN penting terhadap
WAJIB AMDAL LH Saat ini dalam Peraturan
MENLHK 38/2019
Batas AMDAL
Kegiatan
tidak Ditetapkan
USAHA DAN/ATAU UKL-UPL dalam
KEGIATAN berdampak
Peraturan
WAJIB UKL/UPL penting Menteri
terhadap LH
Batas dokumen Saat ini dalam
Peraturan Gub. atau
UKL-UPL Bupati/Walikota

USAHA DAN/ATAU Kegiatan tidak wajib UKL/UPL &


KEGIATAN WAJIB SPPL tidak berdampak penting serta SPPL
Kegiatan usaha mikro dan kecil
Bantuan Pemerintah terhadap UMK
Amdal bagi Usaha dan/atau
kegiatan Mikro dan Kecil
berdampak penting
terhadap lingkungan
Pemerintah &
Pemerintah Daerah
(melalui pembiayaan membantu
APBN dan/atau APBD)

Bentuk bantuan:
1. Fasilitasi;
2. Biaya; dan/atau
3. Penyusunan Amdal
Sistim Informasi Dokumen Lingkungan

Sistim
Informasi
Dokumen
Lingkungan
yang berbasis
Geospasial akan
menjadi backbone
proses Persetujuan
Lingkungan, yang
akan teritegrasi
dengan Sistim
informasi dan
perizinan lainnya
(OSS dan Sicantik)
Aplikasi Sistem Informasi Dokumen Lingkungan
Berbasis Geospasial

• Sistem pengelola informasi dokumen lingkungan berbasis web GIS


dibuat untuk mendukung penyelenggaraan proses AMDAL &
UKL-UPL di tiap instansi lingkungan, yang memiliki beberapa
manfaat penting:
– Data base Dokumen Lingkungan (Amdal dan UKL - UPL)
– Mengarahkan penyusun (Membantu Menyusun Amdal)
– Membantu penilaian dokumen lingkungan
– Alat Bantu Pengambilan Keputusan Kelayakan Lingkungan
Hidup;
– Fasilitasi Keterbukaan Informasi ke Publik
Struktur Kerangka RPP PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG CIPTA KERJA BIDANG
PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

Pokok Pengaturan dalam RPP


Bab I Bab II Bab III
Ketentuan Umum Baku Mutu Lingkungan
Persetujuan Lingkungan
Hidup
(3 Pasal) (15 Bagian, 128 Pasal)
(7 Bagian, 77 Pasal)

Bab IV Bab V Bab VI


Pengelolaan LB3 Dana Penjamin Fungsi
Pengawasan
Lingkungan
(153 Pasal) (12 Pasal)
(9 Pasal)

Bab VII Bab VIII Bab IX


Sanksi Ketentuan Peralihan Penutup
(20 Pasal) (1 Pasal) (7 Pasal)

*) Jumlah pasal masih dinamis, dimungkinkan ada perubahan


Struktur Pendekatan Penyusunan RPP PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG CIPTA
KERJA BIDANG PERLINDUNGAN DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP

1. Menyusun ketentuan baru dan mencabut PP yang lama


Bab II (PP. 27/2012);
2. Perubahan Pasal dalam batang tubuh PP eksisting dan
menyusun Ketentuan baru yang belum diatur
Bab III (PP. 19/1999, PP. 41/1999, PP. 150/2000, PP.
82/2001); Bab IV (PP. 101/2014); dan Bab V (PP.46/2017);
3. Menyusun ketentuan baru yang sebelumnya belum diatur
Bab III (Pengaturan Baku Mutu kerusakan Mangrove,
Padang Lamun dan Terumbu Karang)
4. Menyusun ketentuan baru yang sebelumnya diatur dalam
Permen
Bab VI (Pengawasan), dan Bab VII (Sanksi);
Sistematika RPP
PELAKSANAAN UNDANG-
UNDANG CIPTA KERJA
BIDANG PERLINDUNGAN
DAN PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP
(1)
Sistematika RPP
PELAKSANAAN UNDANG-
UNDANG CIPTA KERJA
BIDANG PERLINDUNGAN
DAN PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP
(2)
Sistematika RPP
PELAKSANAAN UNDANG-
UNDANG CIPTA KERJA
BIDANG PERLINDUNGAN
DAN PENGELOLAAN
LINGKUNGAN HIDUP
(3)
Penjelasan Bab II Persetujuan Lingkungan

Bagian Kesatu: Penentuan Jenis Rencana Usaha dan/Atau Kegiatan Yang Wajib
1 Amdal, UKL-UPL dan SPPL (Terdiri atas 16 Pasal)

Bagian Kedua: Penapisan Jenis Rencana Usaha dan/Atau Kegiatan Yang


2 Wajib Amdal, UKL-UPL dan SPPL (Terdiri atas 3 Pasal)

Bagian Ketiga: Penyusunan Dokumen Amdal dan Uji Kelayakan (Terdiri


3 atas 31 Pasal)

Bagian Keempat: Penyusunan dan Pemeriksaan Formulir UKL-UPL (Terdiri


4 atas 10 Pasal)

5 Bagian Kelima: Pengisian SPPL ( Terdiri atas 3 Pasal)


Penjelasan Bab II Persetujuan Lingkungan (Lanjutan)

6 Bagian Keenam: Penyusun Amdal (Terdiri atas 16 Pasal)

Bagian Ketujuh: Pembentukan Lembaga Uji Kelayakan Lingkungan


7 Hidup dan Tim Uji Kelayakan Lingkungan Hidup (Terdiri atas 11 Pasal)

Bagian Kedelapan: Sertifikasi Ahli Tim Uji Kelayakan (Terdiri atas 4


8 Pasal)

9 Bagian Kesembilan: Kewenangan Uji Kelayakan (Terdiri atas 2 Pasal)

Bagian Kesepuluh: Sistem Informasi Dokumen Lingkungan (Terdiri atas 2


10 Pasal)
Penjelasan Bab II Persetujuan Lingkungan (Lanjutan)

11 Bagian Kesebelas: Perubahan Persetujuan Lingkungan (Terdiri atas 10 Pasal)

12 Bagian Kedua Belas: Pembinaan dan Evaluasi Kinerja (Terdiri atas 3 Pasal)

Bagian Ketiga Belas: Bantuan Pemerintah Terhadap UMK (Terdiri atas 2


13 Pasal)

Bagian Keempat Belas: Pendanaan Persetujuan Lingkungan (Terdiri 8


14 Pasal)

Bagian Kelima Belas: Integrasi Izin PPLH dan Andalalin kedalam Amdal dan UKL-
15 UPL (Terdiri 5 Pasal)

15 Bagian, 127 Pasal


Penjelasan Bab Lainnya
BAB III BAB IV BAB V
BAKU MUTU PENGELOLAAN LIMBAH
LINGKUNGAN HIDUP DANA PENJAMIN FUNGSI
BAHAN BERBAHAYA DAN
BERACUN
LINGKUNGAN HIDUP
(63 Pasal Perubahan
Dalam PP. 82/2001, PP41/1999, dan (153 Pasal Perubahan (9 Pasal tambahan melengkapi
PP19/1999, PP150/2000) Dalam PP. 101/2014) PP 46/2017)
dan 14 Pasal tambahan)

BAB VI BAB VI BAB VIII


PENGAWASAN SANKSI KETENTUAN PERALIHAN
(12 Pasal) (20 Pasal) (1 Pasal)

BAB IX
KETENTUAN PENUTUP
(7 Pasal)
Bab III Baku Mutu (1)
Perubahan PP. 82 Tahun 2001
tentang Pengelolaan Kualitas Air dan
Pengendalian Pencemaran Air

No Kategori Jumlah Pasal


1 Perubahan 15 Pasal 1, 9, 10, 20, 23, 25, 34, 35,
36, 38, 39, 40, 41, 48 dan 49
2 Sisipan 16 Pasal 7A, 7B, 41A, 41B, 41C, 41D,
41E, 41F, 41G, 41H, 41I, 41J, 41K,
41L, 41M, dan 49A
3 Dihapus 4 11, 12, 21 dan 26
Total 35
Bab III Baku Mutu (2)
Perubahan PP. 41 Tahun 1999
tentang Pengendalian Pencemaran Udara

No Kategori Jumlah Pasal


1 Perubahan 7 Pasal 4, 5, 8, 9, 10, 48, dan 56
2 Sisipan 19 Pasal 5A, 5B, 5C, 8A, 8B, 8C, 8D,
8E, 8F, 8G, 9A, 9B, 10A, 47A,
47B, 47C, 48A, 56A dan 56B
3 Dihapus 4 Pasal 22, 23, 24 dan 48
Total 30
Bab III Baku Mutu (3)
Perubahan PP. 19 Tahun 1999
tentang Pengendalian Pencemaran dan/atau
Perusakan Laut

No Kategori Jumlah Pasal


1 Perubahan 2 Pasal 4, dan 18
2 Sisipan 26 Pasal 3A, 3B, 3C, 10A, 10B, 13A,
13B, 13C, 13D, 18A, 18B, 18C,
18D, 18E, 18F, 18G, 18H, 18I,
18J, 18K, 18L, 18M, 18N, 19A,
19B, dan 19C
3 Dihapus -
Total 28
Bab III Baku Mutu (4)
Perubahan PP 150 Tahun 2000 tentang
Pengendalian Kerusakan Tanah Untuk Produksi
Biomassa

No Kategori Jumlah Pasal


1 Perubahan 3 Pasal 5, dan 7
2 Sisipan -
3 Dihapus - Pasal 6
Total 3
Bab III Baku Mutu (5)
Penambahan Ketentuan Baku Kerusakan yang
belum diatur dalam ketentuan Peraturan
Perundang-undangan

No Kategori Jumlah Pasal


1 Baku Kerusakan 1 Pasal 136
Mangrove
2 Baku Kerusakan Padang 1 Pasal 137
Lamun
3 Baku Kerusakan 1 Pasal 138
Terumbu Karang
Total 3
Bab III Baku Mutu (6)
Pengaturan Tambahan dalam BAB III

No Kategori Jumlah Pasal


1 Penanggulangan 3 Pasal 140, 141, dan Pasal 142
Pencemaran dan/atau
Kerusakan Lingkungan
2 Pemulihan Fungsi 1 Pasal 143
Lingkungan
3 Kajian Resiko Lingkungan 2 Pasal 144 dan Pasal 145

4 Sistem Informasi 4 Pasal 146, 147, 148, dan 149


Lingkungan
5 Pemberian Penghargaan 1 Pasal 150
dlm PPLH
Total 11
Bab IV Pengelolaan Limbah B3
Perubahan PP. 101 Tahun 2014
tentang Pengelolaan Limbah B3
No Kategori Jumlah Pasal
1 Perubahan 75 Pasal 1, 12, 13, 16, 19, 22, 28, 29, 30, 33, 34, 35, 38, 39,
40, 42, 44, 45, 46, 48, 49, 51, 52, 64, 65, 68, 70, 72, 73,
76, 85, 86, 89, 91, 93, 94, 95, 98, 101, 113, 114, 117,
119, 121, 122, 125, 135, 136, 139, 141, 146, 151, 152,
155, 157, 159, 160, 163, 164, 165, 170, 172, 173, 175,
176, 179, 179, 182, 183, 184, 185, 187, 188, 189, 190.
2 Sisipan 10 Pasal 44A, 72A, 72B, 93A, 93B, 121A, 121B, 143A, 143B,
159A.
3 Dihapus 68 Pasal 20, 21, 24, 25, 26, 27, 36, 37, 41, 43, 56, 57, 58, 59,
60, 61, 62, 63, 66, 67, 71, 81, 82, 83, 84, 87, 88, 92, 102,
103, 104, 105, 106, 110, 111, 112, 115, 116, 120, 126,
127, 129, 130, 132, 133, 134, 137, 138, 142, 147, 153,
154, 158, 166, 167, 171, 239, 241, 243, 245, 247, 248,
249, 250, 251, 252, 253, 254.
Total 153
Bab V Dana Penjaminan Lingkungan

Pengaturan baru terkait Dana Penjamin Lingkungan


• 9 Pasal rumusan pengaturan baru;
• Terdapat 1 Pasal yang diintegrasikan dalam
Sistematika PP Pelaksanaan UU CK Bidang PPLH,
yaitu terkait: Ketentuan Peralihan
Pengaturan baru ini melengkapi pengaturan dalam
PP. 46/2017, yang tidak mengalami perubahan
dengan adanya PP ini
Bab VI Pengawasan

Pengaturan baru terkait Pengawasan


• Pengaturan sebelumnya sebagian ada dalam
Permen
• Total 12 Pasal pada Bab VI
• Terdapat 4 Pasal yang diintegrasikan dalam
Sistematika PP Pelaksanaan UU CK Bidang PPLH,
yaitu terkait: Ketentuan Umum, Ketentuan
Peralihan dan Ketentuan Penutup.
Pengaturan ini sebelumnya diatur dengan
Peraturan Menteri
Bab VII Sanksi

Pengaturan baru terkait Sanksi


• Pengaturan sebelumnya sebagian ada dalam
Permen
• Total 20 Pasal pada Bab VII

Pengaturan ini sebelumnya diatur dengan


Peraturan Menteri
Daftar Lampiran

Lampiran I
Lampiran VII
Daftar Kawasan
Daftar Limbah B3
Lindung, Ringkasan
dari Sumber Penyajian Informasi
Spesifik Awal, dan Bagan Alir
Penapisan Wajib
Amdal

Lampiran VI Lampiran II
Penyusunan Amdal
Baku Mutu dan Mekanisme Uji
Lingkungan Kelayakan

Lampiran V Lampiran III


Mekanisme Penyusunan
Perubahan Formulir UKL-UPL
Persetujuan dan Pemeriksaan
Lingkungan UKL-UPL

Lampiran IV Tim
Uji Kelayakan
Lingkungan
Hidup
Daftar Lampiran
Bab II:
1. Lampiran I (Daftar Kawasan Lindung, Ringkasan Penyajian Informasi Awal, dan Bagan Alir
Penapisan Wajib Amdal)
2. Lampiran II (Penyusunan Amdal dan Mekanisme Uji Kelayakan)
3. Lampiran III (Penyusunan Formulir UKL-UPL dan Pemeriksaan UKL-UPL)
4. Lampiran IV (Tim Uji Kelayakan Lingkungan Hidup)
5. Lampiran V (Mekanisme Perubahan Persetujuan Lingkungan)

Bab III:
1. Lampiran VI (Baku Mutu Lingkungan), yang terdiri atas:
a) Baku Mutu Air untuk Air Permukaan;
b) Baku Mutu Air Tanah;
c) Baku Mutu Udara Ambien;
d) Baku Mutu Air Laut;
e) Kriteria Baku Kerusakan Tanah;
f) Kriteria Baku Kerusakan dan Status Kondisi Mangrove;
g) Kriteria Baku Kerusakan dan Status Kondisi Padang Lamun;
h) Kriteria Baku Kerusakan dan Status Kondisi Terumbu Karang;
i) Kriteria Pengendalian Pencemaran Air;
j) Kriteria Pengendalian Pencemaran Udara;

Bab IV:
1. Lampiran VII (Daftar Limbah B3 dari Sumber Spesifik)
65

Anda mungkin juga menyukai