Cacing tanah hidup di habitat yang basah adalah bertujuan untuk menjaga
kelembaban tubuhnya sehingga proses respirasi dapat terjadi. Seperti telah kita
ketahui bahwa 85% dari berat tubuh cacing terdiri dari air. Pada kondisi kering, tubuh
cacing akan mengalami dehidrasi dan akan kehilangan sebagian besar kadar air di
dalam tubuhnya. Namun begitu, cacing akan tetap hidup walaupun dengan kandar air
tubuh yang tinggal 25%. Lebih dari itu, cacing akan mati karena proses pernafasan
terhenti
-
pernpasan pada cacing
Alat pernapasan pada mahluk hidup ada 2 ,yaitu alat pernapasan manusia
dan alat pernapasan hewan. Hewan-hewan Invertebrata ada yang belum
memiliki sistem pernapasan khusus, seperti Porifera dan sebagian cacing
(Vermes). Umumnya hewan-hewan tersebut melakukan pernapasan langsung,
yaitu secara difusi melalui permukaan tubuhnya. Berikut pernapasan pada
cacing tanah.
Apa itu cacing ??
Cacing adalah hewan yang bernapas melalui permukaan kulit. Kulit
cacing mengandung banyak kelenjar, kelenjar tersebut menghasilkan lendir.
Dengan adanya lendir kulit cacing selalu dalam keadaan basah dan licin.
Melalui kulit yang basah ini, cacing menyerap oksigen serta mengeluarkan
karbondioksida dan uap air secara difusi.
Cacing tidak mempunyai alat pernapasan di dalam tubuh nya melainkan alat
pernapasannya berupa permukaan kulit yang mengandung banyak lendir.
SISTEM PERNAPASAN VERMES (CACING)
Kita tahu bahwa cacing bernapas dengan kulit. Tetapi tubuh cacing tanah
tertutup oleh selaput bening dan tipis yang disebut kutikula. Kutikula ini selalu
lembap dan basah. Melalui selaput inilah cacing bernapas. Kutikula
menyebabkan udara di dalam tanah dapat masuk ke pembuluh darah cacing.
Setelah masuk ke pembuluh darah, udara tersebut diedarkan ke seluruh tubuh.
Oksigen berdifusi ke dalam kapiler darah yang terdapat pada kulit melalui
permukaan kulit yang lembab. Oksigen akan diikat oleh hemoglobin yang
terkandung dalam darah cacing untuk diedarkan ke seluruh tubuh. Gas hasil
respirasi yaitu karbondioksida dikeluarkan dari tubuh juga melalui permukaan
kulitnya. Karena respirasi cacing dilakukan melalui permukaan tubuhnya
(integument), maka respirasi cacing disebut respirasi integumenter.
Pertukaran gas-gas pada cacing lebih mudah terjadi pada kulit yang
lembab, sehingga cacing hidup di tempat yang lembab. Habitat yang lembab
akan menjaga permukaan di tubuhnya tetap basah (lembab). Sebanyak 85 %
dari berat tubuh cacing tanah berupa air, sehingga sangatlah penting untuk
menjaga media pemeliharaan tetap lembab (kelembaban 15 - 30 %).