Anda di halaman 1dari 10

Sistem Pernapasan

Amfibi
KELOMPOK 3
Nama Anggota:
Azliny Azreen Arrinov
Ferissa Wiridtanaya
Siti Novalisa
Sintia Oktaviani
David Chrisnujiwa
Jibriel Kevin
Ramallah S. Muhammad
Naila Aprilia Zahranti
Pengertian
Hewan Amfibi umumnya didefinisikan
sebagai hewan bertulang belakang
(vertebrata) yang hidup di dua alam; yakni di
air dan di daratan.

Binatang amfibi senang hidup di dekat air


tawar di musim hangat. Ada juga beberapa
Katak spesies yang tinggal di hutan-hutan, gurun
dan arktik.
Hewan yang hidup di dua alam yaitu di darat dan di air disebut amfibi. Amfibi
memiliki alat pernapasan berupa paru – paru. Salah satu contoh hewan amfibi
adalah katak.

Alat pernapasan katak adalah paru-paru dan kulit. Namun, ketika masih berbentuk
kecebong, katak hidup di dalam air dan bernapas menggunakan insang. Insang
tersebut terletak di luar tubuhnya terdiri dari lembaran – lembaran kulit luar yang
halus dan mengandung kapiler darah. Setelah berumur 9 hari, kecebong bernapas
menggunakan insang dalam. Insang dalam akan menyusut seiring dengan mulai
berfungsinya paru – paru. Kemudian katak muda tumbuh menjadi katak dewasa.

Setelah menjadi katak dewasa, alat pernapasannya menggunakan paru-paru dan


permukaan kulit. Dalam paru – paru terdapat banyak gelembung udara. Gelembung
udara tersebut sangat tipis dan berselaput. Penuh dengan kapiler darah. Di dalam
gelembung udara, terjadi pertukaran gas Gas oksigen diserap, sedangkan
karbondioksida dikeluarkan. Katak juga bernapas melalui kulit . Oleh karena itu,
kulit katak selalu kelihatan basah. Melalui kulit yang basah itu katak mengikat
oksigen.
Mekanisme Pernapasan

1) Fase inspirasi

Fase inspirasi terjadi ketika otot sternohyoid berkontraksi hingga rongga


mulut mengembang sehingga oksigen masuk melalui choanae (celah
hidung). Setelah itu koane menutup, otot submandibular dan otot
geniohyoideus berkontraksi, hingga rongga mulut mengecil.
Penyempitan rongga mulut mendorong oksigen ke paru-paru melalui
celah. Pertukaran gas terjadi di paru-paru, oksigen diikat oleh darah di
kapiler dinding paru-paru, dan karbon dioksida dilepaskan ke lingkungan.
2) Fase ekspirasi

Mekanisme pernafasan terjadi setelah pertukaran gas di paru-paru,


otot-otot rahang bawah mengendur atau rileks, sedangkan otot
perut dan sternohyoid berkontraksi. Hal ini menyebabkan paru-
paru mengecil, sehingga udara bertekanan keluar dan masuk ke
rongga mulut. Kemudian koane membuka, sedangkan celah
tenggorokan menutup, sehingga otot rahang bawah berkontraksi,
diikuti kontraksi otot geniohyoideus. Akibatnya, rongga mulut
menyempit dan udara kaya karbondioksida terdorong keluar
melalui koane.
Fase Ekspirasi Inspirasi Sistem Pernapasan Amfibi

Fase Ekspirasi Inspirasi Sistem Pernafasan Amfibi - Katak muda (berudu) menggunakan
insang untuk menyerap O 2 yang larut dalam air. Setelah berumur sekitar 12 hari, insang
bagian luar digantikan oleh insang bagian dalam. Setelah dewasa, katak bernapas
menggunakan selaput rongga mulut, paru-paru, dan kulit.

Selaput rongga mulut dapat berfungsi sebagai alat pernapasan karena tipis dan terdapat
banyak pembuluh kapiler yang bermuara di tempat tersebut. Ketika ada pergerakan rongga
mulut dan faring, lubang hidung terbuka dan glotis menutup, sehingga udara berada di dalam
rongga mulut dan berdifusi masuk melalui selaput tipis rongga mulut. Pernapasan kulit
dilakukan dengan difusi.
Hal ini dikarenakan kulit katak yang tipis, selalu lembab, dan
mengandung banyak kapiler darah. Bernafas dengan kulit
berlangsung efektif baik di air maupun di darat. Oksigen ( O2) yang
masuk melalui kulit akan diangkut melalui pembuluh darah kulit paru-
paru (vena pulmo cutanea) menuju jantung untuk disalurkan ke
seluruh tubuh.

Sebaliknya karbondioksida (CO 2 ) dari jaringan akan dibawa ke


jantung, dari jantung dipompa ke kulit dan paru-paru melalui arteri
kulit paru (arteri pulmo cutanea).

Dengan demikian, pertukaran oksigen dan karbon dioksida terjadi di


kulit.
Daftar Pusaka
https://www.dosenpendidikan.co.id/alat-pernapasan-katak/
https://www.nafiun.com/2012/12/sistem-pernapasan-pada-amfibi-
fase-inspirasi-ekspirasi.html?m=1
https://materi78.files.wordpress.com/2013/06/orga1_bio2_2.pdf

🐸TERIMAKASIH🐸

Anda mungkin juga menyukai