Anda di halaman 1dari 4

Nama : Dini Hidayatus Sholihah

NIM : 20041184073
Mata Kuliah : Teknik Penulisan Karya Ilmiah

Analisis Tren Berburu Takjil di TikTok: Perspektif Masyarakat Indonesia


pada Bulan Ramadan bagi Umat Muslim dan Non-Muslim

A. Latar Belakang
TikTok telah menjadi fenomena digital yang sangat signifikan di Indonesia, menjadi
salah satu platform media sosial paling populer yang digunakan oleh jutaan pengguna.
Dilansir dari Databoks.katadata.co.id, yang diakses pada 22 November 2023, menurut laporan
We Are Social ada sekitar 106,51 juta pengguna TikTok di Indonesia pada Oktober 2023.
Jumlah itu menjadikan Indonesia sebagai negara dengan pengguna TikTok terbanyak ke-2 di
dunia. TikTok Menurut Marimbe dkk (2021: 4) TikTok merupakan aplikasi yang berbeda
dengan aplikasi lain dan memiliki ciri khas tersendiri mengunggah video pendek yang dibuat
oleh pengguna dapat dengan cepat menjadi populer karena mampu menarik perhatian banyak
orang.
Sedangkan menurut Prosenjit dan Anwesan (2021: 40455), TikTok merupakan
aplikasi media sosial untuk membuat dan mendistribusikan video pendek TikTok sukses
menyita perhatian berbagai kalangan, mulai dari remaja hingga dewasa dengan konten-konten
pendeknya yang kreatif mudah dicerna dan khas. Hal ini terutama tercermin pada bulan
Ramadhan, ketika platform ini menjadi tempat berbagi momen keagamaan, kreativitas dan
interaksi sosial. Sebagai bagian dari bulan suci ini, TikTok berfungsi sebagai wadah untuk
mengekspresikan nilai-nilai spiritual dan budaya serta memperkuat koneksi dalam komunitas
online yang lebih luas. Selama bulan Ramadhan, TikTok tidak hanya menjadi sarana hiburan
tetapi juga menjadi wadah bagi pengguna untuk menemukan konten-konten terkait puasa,
shalat, dan kegiatan keagamaan lainnya.
Bulan Ramadhan memiliki makna yang sangat mendalam dalam budaya Indonesia,
melampaui batas-batas agama dan mempengaruhi seluruh lapisan masyarakat. Tradisi yang
diusulkan tersebut menunjukkan betapa pentingnya keberadaan bulan Ramadhan bagi umat
Islam Indonesia. Selain persoalan tata cara shalat, bulan Ramadhan juga dikaitkan dengan
tradisi sehingga semakin kuat pengaruhnya dan mempengaruhi kehidupan sehari-hari umat
Islam. Pada bulan ini, umat Islam wajib berpuasa selama sebulan penuh dilakukan dilakukan
sejak terbit fajar hingga terbenamnya matahari (Syam, 2017). Memperdalam hubungan
dengan Allah, melalui peningkatan ibadah seperti shalat, membaca Al-Quran dan berdzikir.
Selain itu, Ramadan juga menjadi waktu untuk meningkatkan kegiatan sosial dan keagamaan
dengan masyarakat berbondong-bondong memberikan bantuan kepada yang membutuhkan,
mengadakan berbagai kegiatan amal, serta berpartisipasi dalam upaya kebaikan yang
bertujuan untuk membantu mereka yang kurang beruntung. Tidak hanya bagi umat Muslim,
bulan Ramadan juga memiliki dampak yang signifikan bagi masyarakat non-Muslim di
Indonesia. Meskipun mereka tidak berpuasa, mereka turut merasakan atmosfer yang khas dari
bulan Ramadan, seperti meningkatnya kegiatan keagamaan dan budaya.
Masyarakat non-Muslim sering terlibat dalam kegiatan sosial seperti berbagi
makanan berbuka puasa (takjil) dengan tetangga dan teman-teman Muslim mereka,
menunjukkan toleransi dan kerukunan antaragama yang kuat. Secara keseluruhan, bulan
Ramadan menjadi momen penting dalam kalender budaya Indonesia, yang tidak hanya
menghubungkan umat Muslim dengan spiritualitas mereka, tetapi juga menyatukan
masyarakat dalam semangat kebersamaan dan solidaritas. Tradisi berburu takjil telah menjadi
bagian integral dari kegiatan masyarakat Indonesia selama bulan Ramadan. Masyarakat sering
berbondong-bondong keluar rumah menjelang waktu berbuka puasa untuk mencari makanan
dan minuman takjil yang beragam, seperti kolak, es buah, kurma, dan camilan lainnya.
Aktivitas ini tidak hanya melibatkan pembelian takjil dari pedagang di pasar
tradisional atau warung kaki lima, tetapi juga memicu perkembangan bisnis takjil musiman di
sepanjang jalan-jalan utama kota-kota besar. Tradisi berburu takjil ini tidak hanya memenuhi
kebutuhan fisik untuk mengakhiri puasa, tetapi juga memperkaya pengalaman sosial
masyarakat, karena seringkali menjadi momen untuk bertemu dan berinteraksi dengan
tetangga, teman, dan keluarga. Dalam suasana yang penuh kehangatan dan kebersamaan,
masyarakat saling bertukar cerita, menikmati hidangan takjil bersama, dan memperkuat ikatan
sosial mereka, menjadikan tradisi berburu takjil sebagai bagian tak terpisahkan dari budaya
Ramadan yang kaya di Indonesia.
Interaksi antara umat Muslim dan non-Muslim tercermin dalam konten yang
dibagikan di TikTok, dengan penekanan pada nilai-nilai toleransi, saling menghormati, dan
kerukunan antarumat beragama. Misalnya, dalam konteks berburu takjil, video-video tentang
pengalaman mencari makanan dan minuman berbuka puasa sering menampilkan interaksi
positif antara berbagai kelompok masyarakat, memperkuat rasa persatuan dan kebersamaan di
tengah perbedaan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi pola perilaku,
persepsi, dan sikap masyarakat Indonesia terhadap tradisi berburu takjil dalam konteks bulan
Ramadan di TikTok. Penelitian akan melibatkan analisis konten yang dibagikan oleh
pengguna TikTok, serta mungkin juga melibatkan survei dan wawancara dengan responden
yang mewakili berbagai latar belakang budaya dan agama. Dengan demikian, ruang lingkup
penelitian ini akan mencakup pemahaman mendalam tentang bagaimana masyarakat
Indonesia bereaksi terhadap konten yang berkaitan dengan tradisi berburu takjil di TikTok,
serta faktor-faktor apa yang memengaruhi persepsi dan partisipasi mereka dalam fenomena
tersebut.
Penelitian ini diharapkan akan memberikan manfaat yang signifikan bagi akademisi
dan praktisi di berbagai bidang. Secara akademis, penelitian ini akan memberikan wawasan
baru tentang dinamika budaya dan interaksi sosial masyarakat Indonesia di era digital,
khususnya selama bulan Ramadan. Temuan penelitian juga dapat membantu memperdalam
pemahaman lintas budaya dan mempromosikan dialog antarumat beragama di Indonesia.
Secara praktis, penelitian ini dapat memberikan panduan bagi pengembang konten digital
untuk menciptakan materi yang lebih sesuai dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat,
meningkatkan kualitas konten yang diproduksi di TikTok, dan memperkuat ikatan sosial
antara berbagai kelompok masyarakat. Dengan demikian, penelitian ini diharapkan dapat
memberikan kontribusi yang berarti dalam memahami dan memanfaatkan potensi positif dari
media sosial dalam konteks budaya dan keagamaan.
C. Rumusan Masalah

1. Bagaimana persepsi dan sikap umat Muslim terhadap konten TikTok tentang berburu
takjil, dan bagaimana hal ini berbeda dengan persepsi dan sikap masyarakat non-
Muslim?
2. Bagaimana interaksi antara umat Muslim dan non-Muslim tercermin dalam konten
TikTok tentang berburu takjil, dan apakah hal ini mempengaruhi persepsi mereka
terhadap tradisi Ramadan?
3. Apa implikasi dari tren berburu takjil di TikTok terhadap budaya dan interaksi sosial
masyarakat Indonesia, serta bagaimana hal ini dapat dimanfaatkan untuk memperkuat
kerukunan antarumat beragama?

D. Tujuan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat mengidentifikasi pola konsumsi konten TikTok terkait
dengan tren berburu takjil selama bulan Ramadan di kalangan masyarakat Indonesia.
Menganalisis persepsi dan sikap umat Muslim terhadap konten TikTok tentang berburu takjil,
serta membandingkannya dengan persepsi dan sikap masyarakat non-Muslim. Menelusuri
faktor-faktor yang memengaruhi partisipasi masyarakat Indonesia, baik Muslim maupun non-
Muslim, dalam tren berburu takjil di TikTok selama bulan Ramadan. Memahami interaksi
antara umat Muslim dan non-Muslim yang tercermin dalam konten TikTok tentang berburu
takjil, dan mengeksplorasi dampaknya terhadap persepsi mereka terhadap tradisi Ramadan.
Menyoroti implikasi dari tren berburu takjil di TikTok terhadap budaya dan interaksi sosial
masyarakat Indonesia, serta menyelidiki potensi penggunaan fenomena ini untuk memperkuat
kerukunan antarumat beragama dalam masyarakat.
E. Daftar Pustaka

Mahardika, R. A. D., & Aji, G. G. (2023). ANALISIS RESEPSI GENERASI Z


TERHADAP KONTEN BERBAGI PADA AKUN TIKTOK@ IBEN_MA. The
Commercium, 7(2), 162-168.
Syam, Y. H. (2017). Materi puasa ramadan. Elmatera: Yogyakarta

Anda mungkin juga menyukai