Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN

UJIAN KOMPETENSI KEJURUAN (UKK)


PENGOLAHAN LAHAN DAN PENANAMAN TANAMAN CABAI
D
I
S
U
S
U
N
OLEH :

Nama : Dimas Dwi Ramadani


NISN : 0059708077
Kompetensi Keahlian : Agribisnis Tanaman Pangan & Hortikultura

JURUSAN ATPH
(AGRIBISNIS TANAMAN PANGAN & HOLTIKULTURA)

PEMERINTAH PROVINSI JAMBI


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 10 MUARO
JAMBI
TAHUN AJARAN 2023/2024

2
ii
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN UJI KOMPETENSI KEJURUAN (UKK) ini telah disepakati,
disetujui,dan disahkan :
di SMK Negeri 10 Muaro Jambi

MENGETAHUI :

Guru Pembimbing Pembimbing Lapangan

_______________________ ___________________________
NIP : NIP :

Kepala Sekolah SMK NEGERI 10 MUARO JAMBI

_______________________
NIP :

2
iii
KATA PENGHANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah Swt. yang maha esa atas petunjuk,rahmat,dan
hidayahnya, sehingga saya dapat melaksanakan Ukk dan menyelesaikan laporan Akhir Ujian
Kompetensi (Ukk) ini. Laporan ini saya susun berdasarkan pengalaman dan ilmu yang saya
dapat selama melaksanakan Ukk.
Penyusunan Laporan akhir ini adalah salah satu syarat dan ujian kompetensi kejuruan
(Ukk) dan bukti bahwa saya telah melaksanakan dan menyelesaikan Ukk ini.
Dengan ini saya berterima kasih kepada seluruh dewan guru yang ikut dalam
pelaksanaan Ujian Kompetensi Kejuruan (UKK) yang telah memberikan kesempatan untuk
mempersiapkan Ujian Kompetensi Kejuruan (UKK).
Laporan ini dapat terbuat dengan adanya bantuan pihak Pembimbing dan pihak
sekolah, oleh karena itu saya ucapkan terima kasih.

2
iv
DAFTAR ISI
Cover ..........................................,.................................................. i
Lembar Pengesahaan.................................................................................................. ii
Kata Pengantar............................................................................................................ iii
Daftar Isi.......................................................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................................... 1
B. Maksud dan Tujuan .................................................................................. 2
C. Manfaat.......................................................................................................2
BAB II PROSES UJI KOMPETENSI KEJURUAN (UKK)
A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan........................................................................ 3
1. Jadwal Pelaksanaan.................................................................................... 3
2. Tempat Pelaksanaan................................................................................... 3
B. Alat dan Bahan .................................................................................................. 3
1. Peralatan yang digunakan ............................................................................ 3
2. Bahan yang digunakan.................................................................................. 4
C. Saol / Tugas......................................................................................................... 5
D. Proses Uji Kompetensi Kejuruan (UKK).......................................................... .5
1. Persiapan lahan................................................................................... 5
2. Penyemaian benih cabai.................................................................. 5
3. Pengolahan lahan..................................................................................6
4. Pemasangan mulsa.................................................................................6-7
5. Pembuatan lubang tanam...........................................................................8
6. Penanaman cabai.......................................................................................8
7. Hasil yang dicapai........................................................................................ 8
BAB III KETERLAKSANAAN
1. Faktor Pendukung .......................................................................................9
2. Faktor Penghambat...................................................................................... 9
BAB IV PENUTUP
1. Kesimpulan ................................................................................................. 9
2. Saran............................................................................................................ 9

Lampiran : A. Foto........................................................................................................ 10

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Uji Kompetensi Kejuruan (UKK) adalah bagian dari Interversi pemerintah
dalam menjamin untuk mutu pendidikan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Pelaksanaan UKK yang bertujuan untuk mengatur percapaian kompetensi keahlian
yang ditempuh selama pembelajaran di SMK.
Uji Kompetensi Kejuruan dapat dilaksanakan menggunakan standar yang
diterapkan oleh lembaga sertifikasi profesi dalam perangkat uji yang dikeluarkan oleh
pemerintah pendidikan dan kebudayaan nomor 4 tahun 2018 tentang penilaian hasil
belajar dalam satuan pendidikan hasil belajar oleh pemerintah nomor 0045 / D SNP /
II / 2017 Tahun Ajaran 2023/ 2024

Pengolahan lahan merupakan tahapan awal dalam budidaya tanaman, tak terkecuali
tanaman cabai. Kegiatan persiapan lahan bertujuan untuk menyediakan lahan sesuai dengan
syarat tumbuh tanaman. Sedangkan persemaian adalah kegiatan yang membuat bibit cabai
yang ditanam dalam sebuah media dengan tujuan supaya benih cabai (dalam hal ini Cabai
Merah) tersebut dapat tumbuh secara maksimal.
Cabai merah (Capsicum annuum) termasuk famili Solanaceae dan merupakan salah
satu komoditas sayuran yang memiliki banyak manfaat, bernilai ekonomi tinggi dan
mempunyai prospek pasar yang menarik. Buah cabai selain dapat dikonsumsi segar untuk
campuran bumbu masak juga dapat diawetkan misalnya dalam bentuk acar, saus, tepung
cabai dan buah kering.
Cabai merah cocok dibudidayakan, baik di dataran rendah maupun dataran tinggi,
pada lahan sawah atau tegalan dengan ketinggian 0–1000m dpl. Tanah yang baik untuk
pertanaman cabai adalah yang berstruktur remah atau gembur, subur, kaya akan bahan
organik, pH tanah antara6-7.Kandungan air tanah juga perlu diperhatikan. Hal
tersebut berhubungan dengan tempat tumbuh tanaman cabai (sawah atau tegalan).Tanaman
cabai yang dibudidayakan disawah sebaiknya ditanam pada akhir musim hujan, sedangkan di
tegalan ditanam pada musim hujan. Dengan pemilihan musim tanam yang tepat, diharapkan
pada saat pertumbuhan tanaman, kandungan air sawah tidak berlebihan dan ditanah tegalan
masih cukup air untuk pertumbuhan cabai.

2
B. Maksud Dan Tujuan
Adapun maksud dan tujuan pembuatan laporan ini dan Uji Kompetensi
Kejuruan adalah :
1. Sebagai bukti bahwasaya telah melasanaka kegiatan Ujian Kompetensi Kejuruan.
2. Meringankan pengetahuan dan keterampilan siswa untuk menjadi tenaga kerja
yang profesional.
3. Menjelaskan kepada pembaca tentang bagaimana cara pengolahan lahan cabai,
pemasangan mulsa, dan persemaian serta penanaman tanaman caba cabai.

C. Manfaat
Adapun manfaat yang saya rasakan dengan adanya Ujian Kompetensi
Kejuruan adalah :
1. Siswa dapat menerapkan pelajaran Ujian Kompetensi Kejuruan (UKK).
2. Siswa mampu / bisa melakukan pembuatan lahan, pemasangan mulsa, serta
penanaman tanaman cabai.

2
BAB II
PROSES UJI KOMPETENSI KEJURUAN (UKK)

A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan

1. Jadwal Pelaksanaan
Dalam kegiatan ukk ini, pihak sekoalah memberikan waktu bagi siswa untuk
mempersiapkan diri dan kemampuan yang akan diujikan. Pelaksanaan Ukk pada
tanggal 5-6 Maret 2024. satu hari persiapan dan satu hari di lapangan.

2. Tempat Pelaksanaa
Pelaksanaan Ujian Kompetensi Kejuruan (UKK) ini dilaksanakan di SMK
Negeri 10 Muaro Jambi sebagai tempat UKK tersebut dan tempat penyusnan
laporan Ujian Akhir Ujian Kompetensi Kejuruan .

B. Alat dan Bahan yang digunakan


1. Peralatan yang digunakan

No. Nama Spesifikasi Jumlah Keterangan


Alat /Komponen/Bahan
1 2 3 4 5
Alat
1. Sepatu Boot Karet 1
2. Masker Kain 1
3. Kaos tangan Kain 1
4. Baju kerja/wearpack Kain 1
5. Penutup kepala Kain/plastik 1
6. Kacamata Transparan 1
7. Traktor 5 HP 1 Mengolah
lahan
8. Bajak singkal Mata bajak 1 Mengolah
singkal baja dan lahan
tajam
9. Rotary Mata pisau Mengolah
rotary baja dan lahan
tajam
10. Cangkul Mata cangkul 1 Mengolah
baja dan tajam lahan
11. Kored Tajam 1

2
12. Garu tanah Tajam 1

No. Nama Spesifikasi Jumlah Keterangan


Alat /Komponen/Bahan
1 2 3 4 5
Alat
13. Sabit Tajam 1
14. Lahan budidaya tanaman Lahan belum 10-20
diolah m²/siswa
15. Timbangan duduk Besi 1
16. Lahan budidaya tanaman Bedengan 5 m²
tanaman sayuran
17. Pengukur PH tanah Rentang PH 3-8 1
18. Higrometer Digital manual 1
19. Tray semai Plastik/kotak 1
kayu
20. Pembolong mulsa Besi 1
21. Rool meter 50 meter 1
22. Penggaris kayu 1 meter 1
23. Ajir Bambu 1
24. Tali rafia Kuat 1

No. Nama Spesifikasi Jumlah Keterangan


Alat /Komponen/Bahan
1 2 3 4 5
Bahan
1. Gembor Plastik kapasitas 1
5 liter
2. Ember Plastik kapasitas 1
5 liter
3. Tanah Bebas patogen 5 kg
4. Pasir Bebas patogen 5 kg
5. Pupuk kandang/kompos Matang 10 kg
6. Bibit tanaman cabai atau Bernas, warna 5 gram
benih tanaman cabai cerah, seragam
7. Mulsa MPHP
8. Pupuk NPK Tunggal/ 1 kg
majemuk
9. ZA Dosis 28,8
gram/m²

2
10. TSP Dosis 43,3
gram/m²
11. KCL Dosis 28,8
gram/m²
12. Kapur dolomit 3,2 kg
13. Pasak mulsa besar & kecil Bambu 60
14. Oli 1 liter
15. Bahan bakar Solar 1liter
16. Air Bersih 5 liter
17. Alat tulis Pena kertas folio 5

C. Soal / Tugas
Judul tugas: pengolahan lahan dan penanaman.
Langkah kerja :

D. Proses Uji Kompetensi Kejuruan

1 . Persiapan Lahan (sanitasi lahan)

2
Salah satu syarat penyiapan lahan yang bagus adalah bersih dari segala macam tumbuhan,
seperti gulma (tanaman pengganggu) dan sejenisnya. Lahan juga harus terbebas dari mikroorganisme
pengganggu. Tujuan sanitasi lahan adalah membersihkan area untuk mempermudah penanaman dan
pertumbuhan tanaman. Tujuan lainnya adalah menghilangkan tumbuhan inang bagi hama dan
penyakit yang mungkin ada. Selain itu, sanitasi lahan juga berfungsi untuk memberantas atau
mengendalikan hama maupun penyakit yang berada di dalam tanah.

2 . Persemaian benih cabai


Persemaian adalah kegiatan yang membuat bibit cabai yang ditanam dalam sebuah
media dengan tujuan supaya benih cabai (alam hal ini Cabai Rawit Merah) tersebut
dapat tumbuh secara maksimal. Umumnya benih yang melewati proses persemaian
dapat terlindung dari hama penyakit. Dengan menyemaikan benih cabai yang
ditanam bisa terpelihara dengan optimal dibandingkan dengan tanaman yang
ditanam langsung. Proses persemaian ini tentunya merupakan bagian yang paling
penting, termasuk dalam pembudidayaan tanaman cabai rawit merah.

Langkah-langkah persemaian benih cabai :


 Sebelum disemai, benih direndam dahulu dalam air hangat (50°C)atau
larutan Previcur N (1 cc/l) selama satu jam.
 Siapkan media tanam berupa tanah, sekam dan pupuk kandang yang
dicampur menjadi satu dengan perbandingan 1:1:1.
 Setelah media dicampur lalu pindahkan ke polybag/tray semai
 Jika sudah dipindahkan ke tray semai beri lubang pada bagian tengahnya
 Lalu seleksi benih yang sudah direndam
 Setelah itu taburkan benih ke media yang telah diberi lubang tanam, satu
lubang tanam beri satu benih tidak boleh lebih
 Jika sudah selesai menabur benih, tutup lubang tanam menggunakan media
dan tutup menggunakan penutup dan tunggu beberapa hari hingga benih
tumbuh hingga siap untuk dipindah kelahan.

3 . Pengolahan Lahan
Pengolahan lahan merupakan suatu proses mengubah sifat tanah dengan mempergunakan
alat pertanian sedemikian rupa sehingga dapat diperoleh lahan pertanian yang sesuai dengan
kebutuhan yang dikehendaki manusia dan sesuai untuk pertumbuhan tanaman.
Langkah-langkah pengolahan lahan :

 Pembalikan tanah menggunakan bajak singkal ataupun menggunakan


cangkul
 Setelah tanah dibalik gemburkan tanah menggunakan traktor/cangkul
 Jika tanah sudah digemburkan ukur lahan untuk pembuatan bedengan serta
parit bedengan
 Jika sudah diukur buat bedengan dengan panjang dan lebar yang telah
ditentukan
 Setelah bedengan terbentuk kita harus cek drainasenya

2
 Jika drainase sudah baik, langkah selanjutnya yaitu pemberian pupuk awal
yaitu pupuk kandang, dan pupuk kapur/dolomit dengan dosis yang sudah
disesuaikan dengan mengecek tanah menggunakan alat pengukur Ph.
 Setelah lahan di beri pupuk diamkan selama 1 minggu agar pupuknya
meresap ke tanah.

4 . Pemasangan mulsa
Berdasarkan namanya Mulsa Plastik Hitam-Perak atau MPHP terdiri dari dua lapisan, yaitu
lapisan berwarna perak dan hitam. Penempatan warna perak adalah di bagian atas dan warna
hitam di bagian bawah. Penempatan warna ini dengan berbagai keuntungan. Warna
perak yang ditempatkan di atas pada mulsa akan memantulkan cahaya matahari sehingga
proses fotosintesis menjadi lebih optimal, kondisi pertanaman tidak terlalu lembab,
mengurangi serangan penyakit, dan mengusir serangga-serangga pengganggu tanaman seperti
Thirps dan Aphids. Sedangkan warna hitam pada mulsa akan menyerap panas sehingga suhu
di perakaran tanaman menjadi lebih hangat. Akibatnya, perkembangan akar akan optimal.
Selain itu warna hitam juga mencegah sinar matahari menembus ke dalam tanah sehingga
benih-benih gulma tidak akan tumbuh. Penggunaan MPHP pun di Indonesia semakin banyak.

Langkah-langkah pemasangan mulsa MPHP :


 Teknik dan Cara Pemasangan mulsa plastik MPHP ini sebaiknya dilakukan pada
siang hari sewaktu matahari sedang terik pukul 14.00 - 16.00. Ini dimaksudkan agar
plastik dapat ditarik dan dikembangkan secara maksimal
 Alat-alat yang diperlukan untuk pemasangan mulsa plastik adalah pasak bambu
berbentuk huruf U, pisau atau gunting untuk memotong mulsa, spidol, dan mulsa
plastik hitam-perak
 Sebelum MPHP dipasang untuk menutupi permukaan bedengan, terlebih dahulu
dilakukan pemupukan pupuk buatan secara total sekaligus
 Pemasangan MPHP minimal dilakukan oleh 2 orang
 Tariklah kedua ujung MPHP ke masing-masing ujung bedengan arah memanjang
 Kemudian dikuatkan dengan pasak bilah bambu berbentuk "U" yang ditancapkan di
setiap sisi bedengan
 Berikutnya tarik pula lembar MPHP ke bagian sisi kiri dan kanan (lebar)
bedengan hingga tampak rata menutup permukaan bedengan
 Kuatkan masing-masing sisi dengan pasak bilah bambu pada setiap jarak 40 - 50
cm
 Setelah selesai pemasangan, bedengan dibiarkan tertutup mulsa PHP selama 3–
5 hari sebelum dibuat lubang tanam. Tujuannya agar pupuk kimia yang diberikan
dapat berubah menjadi bentuk lebih sederhana atau terurai di tanah, sehingga
dapat diserap dengan mudah oleh tanaman
 Calon lubang tanam ditandai dengan spidol berbentuk lingkaran atau segitiga.
Jarak antar lubang disesuaikan dengan jenis tanaman. Jarak tanam harus
disesuaikan dengan kebutuhan tumbuh akar, tinggi tanaman, dan kebutuhan
sinar matahari. Untuk tanaman cabai misalnya adalah 75 cm x 50 cm jarak
tanam
 Lubang tanam ditandai dengan spidol berbentuk lingkaran atau segitiga
 Setelah itu bisa dilakukan pelubangan dengan menggunakan pelubang mulsa
Pelubang mulsa yang digunakan adalah alat yang berdiameter sekitar 10 cm,

2
Salah satu ujung pelubang mulsa ini berbentuk gerigi tajam dan terbuat dari baja
tahan karat. Atau bisa juga menggunakan kaleng bekas
 Tancapkan dan dorong pelubang mulsa itu ke plastik mulsa sambil memutarnya.
Tancapkan sampai mencapai bedengan dengan kedalaman sesuai alat.
Sehingga selain akan membentuk lubang di mulsa, juga akan melubangi
bedengan
 Pemasangan mulsa selesai dan siap ditanami

5 . Pembuatan lubang tanam


 Untuk membuat lubang tanam sebelumnya anda harus menentukan jarak tanam,
dengan begitu kemudian langkah ini bisa bekerja. Ukuran lubang tanam untuk
budidaya tanaman cabai dibuat sebesar ukuran polybag atau kantung plastik tempat
pembibitan. Pelubangan ini khusus untuk anda yang membudidayakan dengan
menggunakan mulsa plastik hitam perak, jika anda menggunakan mulsa dari jerami
maka anda harus menyingkirkannya terlebih dahulu agar proses pelubangan bisa
dilakukan. Sebenarnya untuk lubang tanam ini tidak ada ukuran khusus, namun yang
banyak digunakan oleh petani seukuran kaleng susu kental manis.
6 . Penanaman
 Setelah pemberian lubang tanam ambil bibit cabai yang sudah siap untuk kita
tanam di lahan
 Keluarkan bibit beserta tanahnya dari polybag/tray semai dengan hati-hati
 Masukkan bibit cabai kelubang tanam beserta tanah
 Lalu tutup lubang tanam menggunakan media pupuk kandang yang sudah
dicampur dengan sekan
 Jika lubang tanam sudah terisi secara merata, beri gundukan tanah yang tidak
terlalu tinggi di samping lingkaran lubang tanam agar media/pupuk tidak
mengalir ketika terkena hujan.
 Setelah itu tinggal kita tunggu bibit cabai tumbuh dan melakukan perawatan
hingga panen

Hasil Yang Dicapai :


Hasil yang kami capai di dalam pelaksanaan UKK adalah :
1. Kami bisa melakukan pembuatan lahan pertanian tanaman cabai
2. Kami bisa melaksanakan penyemaian serta penyeleksian benih dan bibit
cabai
3. Kami bisa mengetahui cara pemasangan mulsa, menghitung kebutuhan
pupuk dan cara menanam bibit cabai
Harapan kami, semoga dalam pelaksanaan UKK ini kami mendapat nilai yang bagus serta Uji
benih yang kami lakukan tumbuh dengan baik dan semoga kami sukses.

2
BAB III
KETERLAKSANAAN

A. Faktor Pendukung
- Adanya keinginan siswa untuk mendapatkan hasil yang baik.
- Alat dan bahan yang sudah disediakan
- Adanya kerja sama antara semua pihak.
- Adanya bimbingan dari semua guru pembimbing.

B. Faktor Penghambat
- Adanya keterbatasan waktu dan tempat.
- Kurangnya peralatan.

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari pelaksanaan Uji Kompetensi Kejuruan (UKK) ini dapat disimpulkan :
1. Dengan adanya kegiatan ini kami mendapatkan ilmu tambahan tentang cara
mengolah lahan dari awal hingga akhir,
2. Kami tahu cara menghitung kebutuhan pupuk,
3. Kami bisa mengetahui cara penyemaian benih cabai dengan baik dan benar,
4. Kami tahu cara memasang mulsa dengan baik dan benar,
5. Kami bisa tahu cara pembuatan lubang tanam beserta penanaman bibit cabai
yang baik dan benar.

B. Saran
Saran saya agar ditambahnya kegiatan di lapangan dengan pembimbing yang
sudah berpengalaman dan ahli dalam bidang ini, supaya kita dapat menambah wawasan
dan mendapatkan lebih banyak lagi ilmu yang kita ambil.

2
 Lampiran : foto kegiatan

Anda mungkin juga menyukai