Keputusan Pembelian Pengguna Ovo Ditinjau Dari Kemudahan, Price Discount Dan Kepuasan
Keputusan Pembelian Pengguna Ovo Ditinjau Dari Kemudahan, Price Discount Dan Kepuasan
net/publication/368685317
CITATION READS
1 544
5 authors, including:
All content following this page was uploaded by Septa Diana Nabella on 21 February 2023.
Sabaruddin Chaniago
Berupilihen br Ginting
Septa Diana Nabella
Mahyudin
Emma Novirsari
UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 28 TAHUN 2014
TENTANG HAK CIPTA
PASAL 113
KETENTUAN PIDANA
SANKSI PELANGGARAN
Buku Monograf
KEPUTUSAN PEMBELIAN PENGGUNA OVO
DITINJAU DARI KEMUDAHAN, PRICE
DISCOUNT DAN KEPUASAN
Buku Monograf
Keputusan Pembelian Pengguna OVO Ditinjau
dari Kemudahan, Price Discount dan Kepuasan
Diterbitkan pertama kali dalam bahasa Indonesia
oleh Penerbit Global Aksara Pers
ISBN: 978-623-462-039-9
vi + 60 hal; 14,8 x 21 cm
Cetakan Pertama, April 2022
Diterbitkan oleh:
CV. Global Aksara Pers
Anggota IKAPI, Jawa Timur, 2021, No. 282/JTI/2021
Jl. Wonocolo Utara V/18 Surabaya
+628977416123/+628573269334
globalaksarapers@gmail.com
PRAKATA PENULIS
Penulis
Keputusan Pembelian Pengguna OVOditinjau dari Kemudahan, Price Discount dan Kepuasan → v
DAFTAR ISI
P
andemi 19 mengubah pola kehidupan para
konsumen khususnya dalam keputusan pembelian
produk makanan (Yulianto, 2016). Kehidupan
seluruh konsumen menjadi tidak normal. Kemudian
dengan dukungan teknologi informasi yang ada pada saat
sekarang ini banyak membantu konsumen dalam
melakukan keputusan pembelian secara online (Widiyanti,
2020). Sehingga kebiasaan pembelian yang dilakukan
secara offline berubah menjadi pembelian secara online
(Sefung, 2019).
Aplikasi OVO ini merupakan hasil dari karya PT.
Visionet Internasional. Dalam perkembanganya OVO terus
berkembang dalam meningkatkan pangsa pasarnya
dimana segmen yang menjadi prioritas yaitu para
konsumen yang sibuk memiliki waktu luang dalam
memenuhi kebutuhan. Aplikasi OVO merupakan salah
satu aplikasi pembayaran secara online. Dimana konsumen
tidak secara repot ketika melakukan transaksi secara tunai
(Malia, 2020). Cukup dengan mendepositkan sejumlah
uang ke aplikasi OVO maka konsumen akan mendapat
berbagai manfaat dan kemudahan yang ditawarkan.
Selaian itu metode pembayaran juga dapat melalui OVO
Keputusan Pembelian Pengguna OVOditinjau dari Kemudahan, Price Discount dan Kepuasan → 1
point (Sihaloho, 2020). OVO juga memiliki pangsa pasar
dalam urutan pertama khususnya dalam penyediaan
layanan e money (Supriyanto, 2018).
Keputusan pembelian menggunakan OVO tidak
dapat dihindari bagi sebagai orang. Selain seorang
konsumen sibuk dengan pekerjaannya dan larangan untuk
berpergian membuat trend pembelian online meningkat
(Sudarwanto, 2020). Sebelum melakukan keputusan
pembelian tentunya seorang konsumen telah memiliki
berbagai alternatif pilhan produk yang diinginkan sesuai
dengan kebutuhan yang dirasakannya (Keller, 2016).
Dimana dari sekian banyak alternatif yang ada konsumen
yang mencari nilai manfaat yang tertinggi. Sehingga sering
kali konsumen akan menginginkan dan membutuhkan
suatu produk yang sama akan tetapi nilai harapan
konsumen akan berbeda-beda (Nasib, 2019).
Perusahaan yang mamu pertahan pada saat sekarang
ini tidak terlepas dari kemampuan dalam memahami
bagaimana seorang konsumen melakukan keputusan
pembelian (Tatik Suryani, 2013). Dengan memahami
bagaimana konsumen melakukan pembelian maka
perusahaan dalam menyusun strategi pemasaran yang
sesuai dengan kemampuannya (Tjiptono, 2014).
Keputusan memilih menggunakan OVO dalam
melakukan transaksi pembelian memberikan manfaat lebih
bagi seorang mahasiswa yang sibuk untuk keluar
kampusnya untuk mencari produk yang diinginkan
(Ramadoni, 2020). Sebenarnya banyak aplikasi e money
yang ada di Indonesia yang dipilih oleh khususnya para
Keputusan Pembelian Pengguna OVOditinjau dari Kemudahan, Price Discount dan Kepuasan → 3
(Cahyaningtya, 2020). Memberikan discount harga pada
event tertentu sering dilakukan oleh perusahaan dalam
memberikan stimulus pembelian konsumen (Sukandani,
2020). Sehingga dengan adanya price discount terlihat
bahwa harga yang ditawarkan lebih rendah dibandingkan
harga normal pada umumnya (Jatra, 2019).
K
ecenderungan dalam belanca online saat ini telah
banyak diminati oleh masyarakat di Indonesia.
Saat pandemic seperti ini akan sangat
mempermudah bagi konsumen khususnya dalam
melakukan transaksasi pembelian. Pilihan ini dilakukan
konsumen untuk mengurangi tingkat kerumunan yang
nanti akan memicu terjadi kontak secara langsung dan
akan berdampak kepada penyebaran Covid 19. Kemudian
selain dari mengurangi tingkat kerumunan yang ada
Kemudahan yang mengarah pada keyakinan
individu bahwa pemakaian sistem tersebut tidak banyak
memerlukan usaha. Kemudahan merupakan suatu bagian
dari Technology Acctance Model (TAM). TAM merupakan
suatu teori yang menggunakan pendekatan dengan teori
perilaku (behavioral theory) yang banyak digunakan dalam
mengkaji proses adopsi system informasi (Hidayatullah,
2019).
Selain mengurangi adanya kerumunan, belanja online
juga memudahkan seseorang untuk belanja tanpa ribet, dan
antri. Namun tak sedikit pula yang masih ragu, takut atau
bahkan tidak mau sama sekali untuk belanja online karena
Keputusan Pembelian Pengguna OVOditinjau dari Kemudahan, Price Discount dan Kepuasan → 5
masih maraknya penipuan dalam mengatas namakan
aplikasi belanja online, sehingga membuat sebagian
masyarakat takut dan tidak mau untuk berbelanja online,
peneliti ingin mencoba meneliti pengaruh faktor harga,
keamanan, kemudahan, dan kepercayaan terhadap
perilaku belanja online dimasa pandemi Covid-19 (Susanti,
2022).
Kemudahan didefinisikan sebagai sejauh mana
seorang percaya bahwa menggunakan suatu teknologi
akan bebas dari usaha. Kemudahan penggunaan adalah
mudah dipelajari, mudah dipahami, simple dan mudah
pengoprasiannya (Widiyanti, 2020). Kemudahan pengguna
mampu mengurangi usaha seseorang baik waktu maupun
tenaga untuk mempelajari sistem atau teknologi karena
individu yakin bahwa sistem atau teknologi tersebut
mudah untuk dipahami. Intensitas pengguna dan interaksi
antara pengguna dengan sistem juga dapat menunjukkan
kemudahan pengguna. Sistem yang lebih sering digunakan
menunjukkan bahwa sistem tersebut lebih dikenal, lebih
mudah dioperasikan dan lebih mudah digunakan oleh
penggunanya.
Menurut Davis (1989) Kemudahan merupakan
tingkat dimana seseorang meyakini bahwa penggunaan
terhadap suatu sistem merupakan hal yang tidak sulit
untuk dipahami dan tidak memerlukan usaha berat dari
pemakainya untuk bisa menggunakannya. Sehingga
kemudahan dapat diartikan bahwa suatu sistem dibuat
bukan untuk mempersulit penggunaannya, tetapi suatu
sistem dibuat dengan tujuan untuk memberikan
kemudahan bagi para penggunanya. Oleh karena itu,
Keputusan Pembelian Pengguna OVOditinjau dari Kemudahan, Price Discount dan Kepuasan → 7
mengurungkan niatnya untuk berbelanja online. Disisi lain
ada juga beberapa calon pembeli yang berinisiatif untuk
mencoba karena mereka telah mendapatkan informasi
tentang cara bertransaksi online. Dengan menyediakan
layanan dan petunjuk bagaimana cara bertransaksi online,
mulai dari cara pembayaran, dan fitur pengisian form
pembelian (Djawoto, 2017).
Menurut Panggih Rizki Dwi Istiarni (2014: 19-20)
kemudahan dalam menggunakan teknologi dipengaruhi
beberapa faktor:
a. Faktor pertama berfokus pada teknologi itu sendiri,
suatu teknologi yang baik dan digunakan secara terus
menerus akan memberikan kemudahan bagi pengguna
dalam menggunakannnya. Contohnya pengalaman
pengguna terhadap penggunaan teknologi sejenis akan
memberikan kemudahan pengguna.
b. Faktor kedua adalah reputasi akan teknologi tersebut
yang diperoleh oleh pengguna. Reputasi yang baik
yang didengar oleh pengguna akan mendorong
keyakinan pengguna terhadap kemudahan
penggunaan teknologi tersebut.
c. Faktor ketiga yang mempengaruhi persepsi pengguna
terhadap kemudahan menggunakan teknologi adalah
tersedianya mekanisme pendukung yang handal.
Mekanisme pendukung yang terpercaya akan
membuat pengguna merasa nyaman dan merasa yakin,
bahwa terdapat mekanisme pendukung yang handal
jika terjadi kesulitan dalam menggunakan teknologi,
maka mendorong persepsi pengguna ke arah yang
lebih positif.
Keputusan Pembelian Pengguna OVOditinjau dari Kemudahan, Price Discount dan Kepuasan → 9
penggunaannya. OVO merupakan jenis kartu plastik
yang dalam pengoperasian/penggunaannya dapat
dilakukan dengan mudah. Dalam pengoperasian atau
penggunaan OVO sangat mudah, karena hanya
dengan memasukan kartu OVO kedalam mesin OVO
dan memasukan PIN atau pasword kartu OVO yang
dimiliki, lalu setelah itu nasabah dapat melakukan
berbagai macam transaksi yang telah disediakan.
c. OVO mengerjakan dengan mudah apa yang
diinginkan oleh pengguna (easy to get the system to do
what user want to do)
Easy to get the system to do what user want to do
bahwasanya suatu OVO menyediakan fasilitas yang
mudah sesuai dengan kebutuhan orang yang
menggunakannya, bahkan OVO tersebut mengerjakan
apa yang seseorang inginkan dengan mudah. Dengan
adanya fasilitas yang menyediakan sesuai dengan
kebutuhan seseorang, maka akan memudahkan
seseorang dalam menggunakannya. Dalam hal ini
OVO sebagai bagian dari teknologi yang merupakan
fasilitas yang diberikan oleh suatu bank menyediakan
berbagai macam transaksi yang dibutuhkan oleh
nasabah, seperti penarikan uang tunai secara cash,
transfer antar bank, pembayaran tagihan, dan transaksi
lainnya.
d. Tidak dibutuhkan banyak usaha untuk berinteraksi
dengan OVO (doesn’t require a lot of mental effort)
Penggunaan OVO diindikasikan bahwa tidak
dibutuhkan banyak usaha, maksudnya yaitu tidak
banyak pengorbanan yang dilakukan ketika
Keputusan Pembelian Pengguna OVOditinjau dari Kemudahan, Price Discount dan Kepuasan → 11
BAB 3
STARTEGI PRICE DISCOUNT
H
arga adalah nilai peroses perpindahan pruduk
dari pihak pemilik kepada pemilik berikutnya
yang di ukur dengan sejumlah uang yang
diperlukan ketika ingin mendapatkan sejumlah produk dan
pelayanannya. Harga merupakan cara legal untuk memiliki
sebuah barang untuk digunakan atau diperdangangkan
seanjutnya karna sudah menjadi hak milik perpindahan
tangan dari penjualan kepada pembeli atau untuk
mendapatkan sejumlah hak penggunaan produk harus
memiliki sejumlah pembayaran. Definisi yang sama juga
dijelaskan harga adalah sebagai alat yang mengandung
kegunaan untuk mendapatkan sebuah produk dengan
jumlah uang atau satuan moneter dan non-moneter.
Demikian, harga merupakan faktor utama yang
merupakan penerus posisi dan harus diputuskan sesuai
sasaran pemasaran, bauran ragam produk dan pelayanan,
serta bagi persaingan. Dengan memberikan harga yang
lebih murah dari peritel lainnya dan dengan seringnya
memberikan harga promo, maka akan menarik pembelian
tidak terencana konsumen. Metode potongan harga ini
diberikan juga berdasarkan pada taktik promosi penjual
kepada para konsumen agar menarik perhatian para
Keputusan Pembelian Pengguna OVOditinjau dari Kemudahan, Price Discount dan Kepuasan → 13
dapat menjamin kestabilan harga yang telah ditawarkan
oleh perusahaan yang bersangkutan (Fandy Tjiptono, 2014).
Potongan harga (price discount) adalah pengurangan
harga yang diberikan perusahaan dalam periode tertentu
dan untuk meningkatkan penjualan suatu produk (Keller,
2016).
Harga diskon dapat ditawarkan sebagai pengurangan
dalam hal persentase dari harga asli. Potongan harga
adalah insentif ekstra agar konsumen mau melakukan
tindakan, paling tidak punya perhatian terhadap produk
yang ditawarkan. Dengan kata lain besarnya potongan
harga dapat memberikan dorongan bagi konsumen untuk
melakukan pembelian (Sutisna, 2012).
Menurut McCarthy (2015: 362), potongan harga
merupakan penurunan harga yang dicatat dari penjual
kepada pembeli yang tidak menjalankan fungsi pemasaran
tertentu atau tidak menjalankan fungsi pemasaran atau
menjalankan fungsinya sendiri.
Sedangkan menurut (F Tjiptono, 2013), potongan
harga adalah potongan harga yang diberikan penjual
kepada pembeli karena harga aktivitas tertentu, dan
pembeli menarik bagi penjual. Para konsumen tertarik
untuk mendapatkan harga yang pantas. Harga yang pantas
berarti nilai yang di persepsikan pantas pada saat transaksi
dilakukan.
Faktor-faktor pemberian discount berasal dari penjual
dan merupakan strategi dari penjual untuk mengikat
pembeli yang memang sengaja diberikan untuk suatu
tujuan tertentu. Discount diberikan dengan tujuan tertentu
baik hal tersebut menguntungkan bagi perusahaan
Keputusan Pembelian Pengguna OVOditinjau dari Kemudahan, Price Discount dan Kepuasan → 15
1. Diskon Kuantitas
Diskon Kuantitas merupakan potongan harga yang
diberikan guna mendorong konsumen agar membeli
dalam jumlah yang lebih banyak, sehingga
meningkatkan volume penjualan secara keseluruhan.
Selain itu diskon kuantitas juga dapat memberikan
manfaat berupa penurunan unit cost sebagai akibat
pesanan dan produk dalam jumlah besar.
2. Diskon Musiman
Diskon Musiman merupakan potongan harga yang
diberikan hanya pada masa-masa tertentu saja. Diskon
musiman digunakan untuk mendorong konsumen
agar membeli barang-barang yang sebenarnya baru
akan dibutuhkan beberapa waktu mendatang. Dengan
demikian, diskon musiman berpengaruh pada pola
pembelian konsumen, sehingga fungsi persediaan atau
penyimpanan bergeser ke tangan konsumen.
3. Diskon Kas (Cash Discount)
Cash Discount merupakan potongan yang diberikan
apabila pembeli membayar tunai barang-barang yang
dibelinya atau membayarnya dalam jangka waktu
tertentu sesuai dengan perjanjian transaksi.
4. Trade (functional)
Discount Trade discount diberikan oleh produsen
kepada penyalur (wholesaler dan retailer) yang terlibat
dalam pendistribusian barang dan pelaksanaan
fungsifungsi tertentu, seperti penjualan, penyimpanan,
dan record keeping.
Keputusan Pembelian Pengguna OVOditinjau dari Kemudahan, Price Discount dan Kepuasan → 17
5. Discount tunai (cash discount) adalah pengurangan
harga untuk mendorong pembeli membayar tagihan
mereka dengan cepat. Persyaratan bagi suatu discount
cash biasanya mengubah syarat “netto”.
6. 2/10, Neto 30 berarti bahwa penjual memberikan
potongan dua persen dari harga resmi yang tercantum
dalam faktur apabila pembeli melunasi tagihan dalam
10 hari. Jika tidak, nilai penuhnya harus dibayar dalam
30 hari.
7. Discount dagang (discount fungsional) adalah
pengurangan harga tercatat yang diberikan kepada
anggota saluran atas pekerjaan yang akan mereka
lakukan. h. Harga obral (sale price) adalah potongan
harga temporer dari harga tercatat atau resmi. Harga
obral dimaksudkan agar pelanggan segera membeli.
Keputusan Pembelian Pengguna OVOditinjau dari Kemudahan, Price Discount dan Kepuasan → 19
Nitisusastro, 2013) Tujuan diadakannya price discount
yaitu sebagai berikut:
1. Mendorong pembeli untuk membeli dalam jumlah
yang besar sehingga volume penjualan diharapkan
akan bisa naik. pemberian potongan harga akan
berdampak terhadap konsumen, terutama dalam pola
pembelian konsumen yang akhirnya juga berdampak
terhadap volume penjualan yang diperoleh
perusahaan.
2. Pembelian dapat dipusatkan perhatiannya pada
penjual tersebut, sehingga hal ini dapat menambah
atau mempertahankan langganan penjual yang
bersangkutan.
3. Merupakan sales service yang dapat menarik
terjadinya transaksi pembelian
Keputusan Pembelian Pengguna OVOditinjau dari Kemudahan, Price Discount dan Kepuasan → 21
Keanekaragaman pilihan pada produk yang di
discount. Perusahaan juga sering memberikan potongan
harga pada produk tertentu. Biasanya produk yang
banyak mendapatkan potongan penjualan yaitu
produk dengan jenis tertentu yang selama ini sulit laku
oleh tenaga penjaulan.
K
epuasan konsumen merupakan ungkapan rasa
puas atau tidak dari mengkonsumsi produk atau
jasa yang dipilihnya. Umumnya rasa puas ini
didapatkan jika nilai ekspektasi (harapan) melebih dari
kinerja produk atau jasa. Sebaliknya jika nilai nilai
ekspektasi yang diharapkan konsumen tidak mampu
dipenuhi melalui kinerja produk atau jasa tersebut (Lestari,
2019). Kepuasan konsumen merupakan perasaan senang
atau kecewa seseorang yang berasal dari perbandingan
antara kesannya terhadap kinerja produk yang ril atau
actual dengan kinerja produk yang diharapkan (Etta
Mamang Sangaji Dan Sopiah, 2013). Kepuasan konsumen
adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang
muncul setelah membandingkan antara persepsi terhadap
kinerja (hasil) suatu produk dengan harapan-harapannya
(F. Tjiptono, 2012).
Usaha mewujudkan kepuasan konsumen tidaklah
mudah. Tetapi usaha untuk senantiasa memperbaiki
kepuasan konsumen dapat dilakukan dengan berbagai
strategi. Performa suatu perusahaan berpengaruh besar
terhadap minat konsumen sehingga diperlukan suatu
strategi yang jitu untuk melakukan hal tersebut. Pada
Keputusan Pembelian Pengguna OVOditinjau dari Kemudahan, Price Discount dan Kepuasan → 23
hakikatnya, strategi kepuasan konsumen akan
menyebabkan pesaing harus bekerja keras dan
memerlukan biaya tinggi dalam usahanya merebut
konsumen suatu penyedia jasa.
Menurut Fornell dalam Tjiptono dan Chandra (F. G.
C. Tjiptono, 2011); Bahwa pada setiap perusahaan
menerapkan strategi bisnis kombinasi antara lain:
1. Strategi Ofensif
Ditujukan untuk meraih atau mendapatkan konsumen
baru. Dengan straetegi ini, perusahaan berharap dapat
meningkatkan pangsa pasar, penjualan dan jumlah
konsumennya. Hingga saat ini perhatian perusahaan
lebih banyak dicurahkan pada strategi ofensif. Apabila
perusahaan hanya berfokus pada strategi ofensif dan
mengabaikan strategi defensif, risiko terbesarnya
adalah kelangsungan hidupnya dapat terancam setiap
saat.
2. Strategi Defensif
Meliputi usaha mengurangi kemungkinan customer exit
dan beralihnya konsumen ke pemasar lain. Tujuan
strategi ini adalah untuk meminimalisasi customer
turnover atau memaksimalkan customer retention
dengan melindungi produk dan pasarnya dari
serangan para pesaing. Cara untuk mencapai tujuan ini
adalah dengan meningkatkan kepuasan konsumen saat
ini.
Keputusan Pembelian Pengguna OVOditinjau dari Kemudahan, Price Discount dan Kepuasan → 25
Menurut riset Bain & Company didalam (F. Tjiptono,
2012); Ada enam faktor dalam mempertahankan konsumen
diantaranya:
1. Biaya akuisisi konsumen baru. Meskipun bervariasi
antar industri dan antar situasi, umumnya biaya
mendapatkan konsumen baru lebih mahal 5 - 6 kali
lipat dibandingkan biaya mempertahankan konsumen
yang puas.
2. Profit dasar. Pada banyak industri jasa, harga yang
dibayarkan konsumen selama tahun pertama atau
bahkan beberapa tahun pertama belum bisa menutupi
biaya-biaya menghasilkan jasa.
3. Pertumbuhan pendapatan. Dalam kebanyakan situasi,
konsumen lama bisa memberikan bisnis lebih banyak
bagi penyedia jasa yang sama.
4. Penghematan biaya. Seiring berjalannya waktu,
penyedia jasa dan konsumen saling mempelajari satu
sama lain tentang apa yang diharapkan dan bagaimana
mewujudkannya.
5. Referrals. Konsumen lama yang puas bisa
menyampaikan komunikasi getok tular positif dan
merekomendasikan penyedia jasa kepada teman,
tetangga, saudara, rekan kerja, dan pihak lain.
Konsumen mengambil ahli peranan sebagai pemasar
tanpa biaya tambahan bagi perusahaan.
6. Harga premium. Dalam sejumlah kasus, Kualitas
Pelayanan diperkenalkan ditawarkan dalam rangka
merayu konsumen baru agar bersedia pindah pemasok
dan membeli produk/jasa perusahaan. Sementara
Keputusan Pembelian Pengguna OVOditinjau dari Kemudahan, Price Discount dan Kepuasan → 27
perusahaan yang pada saat ini dalam era persaingan yang
begitu tajam. Berikut akan dijelaskan bagaimana mengukur
dari kepuasan konsumen.
Perusahaan yang mampu menciptakan rasa kepuasan
kepada konsumenya meruapakan salah satu kunci
kesuksesan bagi perusahaan pada masa mendatang. Ini
memaksakan setiap perusahaan ataupun perusahaan harus
terus berbenah diri untuk dapat memahami rasa kepuasan
konsumen atau konsumennya. Menurut (F. Tjiptono, 2012)
kepuasan konsumen juga berpotensi memberikan sejumlah
manfaat spesifik diantaranya:
1. Berdampak posotif terhadap loyalitas konsumen
Perusahaan mapun perusahaan yang dapat
menciptakan loyalitas konsumen pastinya slalu diawali
dengan penciptaan kepuasan konsumen yang
dibarengi dengan kualitas pelayanan yang prima.
Maka seduh selayak bahwa kualitas pelayanan tidak
dapak dipungkiri lagi bahwa pelayanan yang prima
adalah salah satu langkah awal dalam meletakkan
kepuasan konsumen.
2. Berpotensi menjadi sumber pendapatan masa depan,
terutama melalui pembelian ulang, cross – selling dan up
– selling.
Perusahaan atau perusahaan yang memiliki konsumen
yang loyal merupakan pintu pembuka penerimaan
perusahaan. Dengan keloyalan konsumennya
perusahaan tesebut berpeluang besar dengan
pembelian ulang yang akan dilakukan konsumen
tersebut. Melakukan transaksi dalam pembelian
dengan kemudahan yang ada diperusahaan tersebut
Keputusan Pembelian Pengguna OVOditinjau dari Kemudahan, Price Discount dan Kepuasan → 29
ringan adalah satu pertimbangan didalam memilih
produk perusahaan mana yang paling
menguntungkan. Akan tetapi semua itu tentunya
dapat menjadi toleransi apabila perusahaan belum
dapat memberikan suku bungan yang ringan dan
biaya administrasi yang tinggi dengan memiliki
konsumen yang loyal. Sehingga konsumen perusahaan
tersebut tidak akan tergoda dengan penawan-
penawaran perusahaan lainnya.
6. Menumbuhkan rekomendasi getok tular positif
Perusahaan yang dapat memberikan kepuasan kepada
konsumen serta dapat menciptakan loyalitas
konsumen, maka perusahaan tersebut tidak akan susah
payah dalam mempromosikan perusahaan serta
produk-produk yang ada. Dengan loyalitas yang ada
konsumen secara tidak langsung akan
merekomendasikan kepada keluarga, rekan kerja
maupun kepada lingkungan dimana ia tinggal.
7. Konsumen cenderung lebih reseptif terhadap product –
line extensions, brand – extensions dan new add – on
services yang ditawarkan perusahaan
Konsumen yang loyal kepada perusahaan akan
menjadika rasa kepuasan yang dimilikinya menjadikan
gaya hidup menjalankan kegiatan ekonominya.
Konsumen tersebut akan terus menanti atau bahkan
mencoba produk-produk terbaru yang ditawarkan
perusahaan. Ini menjadi perusahaan tidak akan sulit
mempromosikan dalam memberikan produk terbaru
kepada calon konsumen yang baru. Alasannya
Keputusan Pembelian Pengguna OVOditinjau dari Kemudahan, Price Discount dan Kepuasan → 31
ulang serta akan menjadikan perusahaan menjadi
mitra dalam kegiatan ekonominya.
3. Mendorong terciptanya loyalitas konsumen
Perusahaan yang dapat meletakkan pelayanan yang
prima maka konsumen akan merasakan puas. Maka
kepuasan tersebut bukan saja terjadi secara kebetulan,
melainkan karena kecerdikan perusahaan dalam
memahami dengan baik keluhan yang dirasakan pada
setiap diri konsumennya. Kepuasan tersebut akan
menjadikan loyalitas kepada perusahaan yang
nantinya akan tercipta hubungan yang hrmonis antara
konsumen dengan perusahaan.
4. Membentuk rekomendasi dari mulut ke mulut yang
menguntungkan bagi perusahaan.
Konsumen yang puas akan pelayanan maupun produk
perusahaan akan secara otomatis akan membentuk
sebuah promosi getok tular positif. Biasa ini dikenal
dengan istilah
5. Membuat reputasi perusahaan menjadi baik di mata
konsumen
Apabila konsumen loyal terhadap perusahaan, maka
dimata konsumen perusahaan adalah perusahaan yang
aman serta dapat dijadikan mitra dalam kegiatan
ekonomi. Perasaan yang dirasakan semua ini
disebabkan dari pelayanan maupun produk
perusahaan ang benar-benar memberikan solusi
jawaban dari semua keluhan yang dirasakan oleh
konsumen, walaupun banyak perusahaan-perusahaan
lain dalam meencoba untuk pindah kepebankan
lainnya. Akan tetapi karena konsumen sudah loyal
Keputusan Pembelian Pengguna OVOditinjau dari Kemudahan, Price Discount dan Kepuasan → 33
3. Lost customer
Pada cara kali ini, mengukur kepuasan konsumen
dengan cara menghubungi kembali konsumen sejauh
mana produk maupun layanan yang telah diterima
konsumen. Terkadang cara ini memberikan
perusahaan untuk secara akurat dapat mengetahui
bagaimana cara yang baik dalam memberikan
pelayanan secara berbeda kepada setiap konsumen.
4. Survey kepuasan konsumen
Cara yang terakhir ini merupakan gabungan dari
ketiga cara di atas guna untuk mengukur sejauh mana
kulialitas pelayanan yang telah diberikan karyawan
perusahaan kepada konsumen.
P
ilihan produk konsumen dan pilihan-pilihan jasa
berubah terus-menerus. Seorang pemasar harus
mempunyai pengetahuan yang baik tentang
perilaku konsumen agar dapat memberikan definisi pasar
yang baik untuk mengikuti perubahan yang terus-menerus
ini serta untuk merancang bauran pemasaran yang tepat.
Keputusan pembelian merupakan suatu proses dalam
pemilihan tindakan pembelian dalam menentukan produk
yang paling dibutuhkan konusumen (Etta Mamang Sangaji
Dan Sopiah, 2013).
Keputusan pembelian seorang konsumen memiliki
peran penting dalam meningkatkan profittabilitas
perusahaan. Sehingga sangat perlu untuk setiap
perusahaan memperhatikan bagaimana seorang konsumen
melakukan pembelian. Merek yang kuat akan membantu
seorang konsumen untuk mengenali berbagai varian
produk dari merek yang ada. Kesanggupan untuk
mengingat dan mengenai merek tertentu ini dikenal
dengan brand awareness (Schiffman, 2012).
Konsumen membuat banyak keputusan pembelian
setiap hari, dan keputusan pembelian adalah fokusnya titik
upaya pemasar. Sebagian besar perusahaan besar meneliti
Keputusan Pembelian Pengguna OVOditinjau dari Kemudahan, Price Discount dan Kepuasan → 35
keputusan pembelian konsumen di Indonesia sangat detail
untuk menjawab pertanyaan tentang apa yang dibeli
konsumen, di mana mereka membeli, bagaimana dan
bagaimana banyak yang mereka beli, ketika mereka
membeli, dan mengapa mereka membeli (Keller, 2016).
Menurut (Keller, 2016) tahap evaluasi proses
keputusan pembelian, konsumen membentuk kesukaan
atau minat atas merek-merek dalam sekumpulan pilihan-
pilihan, konsumen juga mungkin membentuk minat untuk
membeli produk yang paling disukai.
1. Pengenalan Masalah. Konsumen sering mengalami
masalah dalam memenuhi kebutuhannya. Hal ini
terjadi ketika konsumen merasakan hal yang tidak
sesuai dengan apa yang diharapkan dengan yang
diterimanya. Sehingga konsumen akan mengenali
kebutuhan apa yang harus ia pilih dikemudian hari
untuk mendapatkan apa yang diharapkannya.
Misalnya seorang mahasiswa yang bekerja sambil
kuliah. Mahasiswa tersebut harus dapat membagi
waktunya dimana ia harus bekerja dan diwaktu lain ia
harus kuliah demi masa depannya.
2. Pencarian Informasi. Konsumen akan mencari sumber
informasi ketika ia merasakan dorongan untuk
membeli produk. Semua informasi yang berhubungan
dengan produk yang akan konsumen beli. Misalnya
seorang konsumen ingin membeli mobil baru, maka
konsumen akan mencari informasi atau iklan mobil,
mulai dari jenis, harga, lokasi atau cara
pembayarannya. Pada tahap ini konsumen akan
mencari sumber informasi yang terkait dengan
Keputusan Pembelian Pengguna OVOditinjau dari Kemudahan, Price Discount dan Kepuasan → 37
melayani pelanggan. Jika pengalaman masa lalu
seoarang pelanggan mengalami pengalaman yang
positif maka dibenak pelanggan apapun yang
diberikan perusahaan meruapakan hal yang terbaik
menurutnya dan sebaliknya pengalaman yang buruk
ini tidak akan menjadika alternatif pembelian
pelanggan.
5. Perilaku Pasca Pembelian. Perilaku pasca pembelian
ini merupakan perilaku konsumen ketika sudah
mengkonsumsi produk yang dibelinya. Bagi
perusahaan biasanya melakukan strategi pasca
pembelian. Perusahaan sering menelpon ulang dan
bertanya bagaimana dengan produk perusahaan
apakah sudah sesuai atau tidak dengan harapan
pelanggan. Selain itu jika produk yang dibeli maka
terkadang pelanggan menelpon langsung atau datang
ke toko melampiaskan kekecewaan akan produk yang
menurutnya tidak sesuai dengan promi dengan kinerja
produk.
Keputusan Pembelian Pengguna OVOditinjau dari Kemudahan, Price Discount dan Kepuasan → 39
b. Situasional. Situasional mencakup keadaan sarana
dan prasarana tempat belanja,waktu berbelanja,
penggunaan produk, dan kondisi saat pembelian.
c. Sosial. Sosial mencakup undang-undang atau
peraturan, keluarga, kelompok referensi, kelas
sosial dan budaya.
P
enelitian ini dilakukan pada Mahasiswa Aktif STIE
Mahkota Tricom Unggul. Dimana target populasi
dan sampel yaitu 100 mahasiswa aktif khususnya
yang menggunakan aplikasi OVO. Selanjutnya kuesioner
adalah alat pengumpulan data yang dipilih dalam
penelitian ini. Terakhir analisis jalur digunakan sebagai
media untuk melihat perangaruh langsung dan tidak
langsung variabel kemudahan dan price discount terhadap
keputusan menggunakan OVO melalui kepuasan
konsumen sebagai variabel intervening.
Keputusan Pembelian Pengguna OVOditinjau dari Kemudahan, Price Discount dan Kepuasan → 41
Measurement Model Analysis (Outer Model)
Convergent Validity Test
Hasil Outer Model Kemudahan
Keputusan Pembelian Pengguna OVOditinjau dari Kemudahan, Price Discount dan Kepuasan → 43
Berdasarkan gambar di atas, seluruh indikator dari variabel
kepuasan yang ada pada model lebih besar dari angka 0,7.
Sehingga dapat dinyatakan handal untuk pengukuran
variabel penelitian. Kemudian dapat digunakan dalam
analisis berikutnya.
Keputusan Pembelian Pengguna OVOditinjau dari Kemudahan, Price Discount dan Kepuasan → 45
Sehingga dapat disimpulkan bahwa indikator yang ada
pada penelitian mampu mengukur dengan baik.
Hypothesis Test
Hypothesis Origina Averag (STDEV t P Kesimpula
l e ) Statisti Valu n
Sample k e
(O)
Kemudahan 0,662 0,670 0,201 2,811 0,008 Signifikan
-Kepuasan
Price 0,659 0,661 0,077 8,426 0,000 Signifikan
Discount-
Kepuasan
Kemudahan 0,154 0,161 0,168 2,945 0,003 Signifikan
-Keputusan
Pembelian
Price 0,167 0,132 0,202 2,812 0,001 Signifikan
Discount-
Keputusan
Pembelian
Kepuasan- 0,607 0,574 0,180 3,376 0,000 Signifikan
Keputusan
Pembelian
Kemudahan 0,147 0,086 0,136 1,792 0,054 Tidak
-Kepuasan- 1 signifikan
Keputusan
Pembelian
Price 0,399 0,376 0,120 3,268 0,001 Signifikan
Discount-
Kepuasan-
Keputusan
Pembelian
Keputusan Pembelian Pengguna OVOditinjau dari Kemudahan, Price Discount dan Kepuasan → 47
2,945 > ttabel 1,985 dan nilai signifikansi 0,000 < 0.003.
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh (Nasution, 2020)(Prabawani, 2019)(Santoso,
2020) yang menyatakan bahwa kemudahan berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian. Selanjutnya
temuan dalam penelitian ini menunjukkan bahwa aplikasi
OVO sangat mudah digunakan khususnya bagi konsumen
pada usia melenial.
Keputusan Pembelian Pengguna OVOditinjau dari Kemudahan, Price Discount dan Kepuasan → 49
menyatakan bahwa peningkatan price discount mampu
meningkatkan kepuasan konsumen dan berdampak pada
meningkakan keputusan pembelian.
Keputusan Pembelian Pengguna OVOditinjau dari Kemudahan, Price Discount dan Kepuasan → 51
https://doi.org/10.11132/rea.2002.59
Cahyaningtya, D. M. F. P. S. R. D. A. (2020). Price Discount Dan
Bonus Pack Terhadap Keputusan Pembelian Tidak
Terencana (Impluse Buying) Dengan Shopping Motivation
Sebagai Variabel Intervening Pepaya Fresh Gallery
Denpasar. Jurnal Ilmiah Manajemen Dan Bisnis, 5(2), 51–62.
Danang Sunyoto. (2013). Dasar-Dasar Manajemen Pemasaran
(Cetakan 2). Yogyakarta: CAPS.
Darsono, H. S. A. F. J. T. (2019). Effect Of House Prices, Product
Quality On Customer Loyalty Through Customer
Satisfaction In Housing Permata Royal Garden Malang.
Management and Economics Journal (MEC-J), 3(2), 141–148.
https://doi.org/10.18860/mec-j.v3i2.5960
Davis,F.D. 1989. ”Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use,
and User Acceptance of Information Technology”. MIS
Quarterly.Vol. 13 No. 5: pp319-339.
Djawoto, P. D. R. (2017). Analisis Pengaruh Kepercayaan,
Kemudahan, dan Kualitas informasi Terhadap Keputusan
Pembelian Secara Online di KASKUS. Jurnal Ilmu Dan Riset
Manajemen, 6(10), 1–20.
Ellyawati, V. T. L. J. (2019). Effect of E-Service quality on
repurchase intention: Testing the role of e-satisfaction as
mediator variable. International Journal of Innovative
Technology and Exploring Engineering, 8(7C2), 158–162.
https://doi.org/10.35940/ijitee.g5400.0881019
Etta Mamang Sangaji Dan Sopiah. (2013). Perilaku Konsumen
Pendekatan Praktis Edisi Pertama. Yogyakarta: Andi.
Fadli, Z. (2020). Pengaruh Brand Awareness Dan Price Discount
Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus Pada SMK
Swasta Yaspenemas). Bisman INfo, 21(1), 1–9.
Firdaus, D. D. T. R. (2020). Pengaruh Kualitas Pelayanan,
Kepuasan Konsumen Dan Nilai Konsumen Dalam
Meningkatkan Loyalitas Konsumen Pada Swalayan Grand
Keputusan Pembelian Pengguna OVOditinjau dari Kemudahan, Price Discount dan Kepuasan → 53
018-0128-2
Lestari, N. R. A. I. (2019). Dasar Pemasaran. Dasar Pemasaran.
Yogyakarta: Deepublish.
Malia, N. (2020). Pengaruh Persepsi Kemudahan Dan Manfaat
Penggunaan Aplikasi OVO Terhadap Kepuasan Konsumen.
Universitas Sriwijaya.
Mulyadi Nitisusastro. (2013). Perilaku Konsumen Dalam Perspektif
Kewirausahaan Cetakan Kedua. Bandung: Alfabeta.
Nasib, A. F. (2019). Konsep Intisari Strategi pemasaran. Jawa
Tengah: CV. Pena Persada.
Nasution, S. K. A. M. U. C. (2020). Pengaruh Brand Image dan
Sales Promotion Terhadap Keputusan Pembelian
menggunakan Aplikasi OVO Di Royal Plaza Surabaya.
Jurnal Dinamika Adninistrasi Bisnis, 6(1), 1–10. Retrieved
from
http://library1.nida.ac.th/termpaper6/sd/2554/19755.pdf
Nasution, S. L. N. C. H. L. D. A. R. (2020). Pengaruh Kualitas
Produk, Citra Merek, Kepercayaan, Kemudahan, Dan
Harga Terhadap Keputusan Pembelian Pada E-Commerce
Shopee (Survei pada Mahasiswa S1 Fakultas Ekonomi
Jurusan Manajemen Universitas Labuhan Batu). Ecobisma
(Jurnal Ekonomi, Bisnis Dan Manajemen), 7(1), 43–53.
https://doi.org/10.36987/ecobi.v7i1.1528
Nuralam, M. T. J. A. K. I. P. (2019). The Impact of Website Quality
on Consumer Satisfaction and Purchase Intention (Study
Case of E-Commerce Lazada Indonesia in Malang City).
Jurnal Administrasi Bisnis, 67(1), 54–61.
Nurjanah, A. (2020). Persepsi Penggunaan Ovo Terhadap Minat
Dan Kepuasan Dikalangan Mahasiswa (Studi Kasus
Mahasiswa Jawa Barat). Platform Riset Mahasiswa Akuntansi,
01(02), 122–131.
Prabawani, E. S. B. (2019). Pengaruh Persepsi Kemudahan
Menggunakan E-Wallet Dan Persepsi Manfaat Serta
Keputusan Pembelian Pengguna OVOditinjau dari Kemudahan, Price Discount dan Kepuasan → 55
Sudarwanto, N. D. A. T. (2020). Pengaruh Persepsi Kemudahan
dan Fitur Layanan Terhadap Minat Menggunakan E-
Wallet Aplikasi Dana Di Surabaya. Jurnal Pendidikan Tata
Niaga (JPTN), 8(3), 1006–1012. Retrieved from
https://jurnalmahasiswa.unesa.ac.id/index.php/jptn/arti
cle/view/36014
Sukandani, M. C. A. Y. (2020). Pengaruh Kualitas Produk, Price
discount dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian
Produk Handphone Oppo di Terminal Phone Plaza Marina
Surabaya. Journal of Sustainability Business Research, 1(1),
506–515.
Supriyanto, R. N. (2018). Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Keputusan Pembelian. Dimensi Utama Teknik Sipil, 5(1), 22–
29.
Susanti, L. P. R. A. (2022). Pengaruh Faktor Harga , Keamanan ,
Kemudahan , dan Kepercayaan Terhadap Perilaku Belanja
Online Dimasa Pandemi Covid-19. Ekonomi, Keuangan,
Investasi Dan Syariah (EKUITAS), 3(3), 538–544.
https://doi.org/10.47065/ekuitas.v3i3.1279
Sutisna. (2012). Perilaku Konsumen Dan Komunikasi Pemasaran Edisi
Kedua. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Suputra, A. B. P. I. D. G. D. (2019). Pengaruh Persepsi Manfaat,
Persepsi Kemudahan Penggunaan, dan Tingkat
Kepercayaan Pada Minat Menggunakan Uang Elektronik.
E-Jurnal Akuntansi, 27(2), 927.
https://doi.org/10.24843/eja.2019.v27.i02.p04
Tatik Suryani. (2013). Perilaku Konsumen di Era Internet.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Tjiptono, F. (2012). Strategi Pemasaran Edisi 3. Yogyakarta: Andi.
Tjiptono, F. G. C. (2011). Service, Quality and Satisfaction Edisi 3.
Yogyakarta: Andi.
Tjiptono, F. (2013). Strategi Pemasaran, ed. 3. Yogyakarta: Andi.
Tjiptono, Fandy. (2014). Pemasan Jasa - Prinsip, Penerapan, dan
Keputusan Pembelian Pengguna OVOditinjau dari Kemudahan, Price Discount dan Kepuasan → 57
BIOGRAFI PENULIS
Keputusan Pembelian Pengguna OVOditinjau dari Kemudahan, Price Discount dan Kepuasan → 59
Emma Novirsari, lahir di Medan, 19
November 1986. Menamatkan pendidikan
Strata 1 tahun 2009 Fakultas Sastra
Universitas Sumatera Utara (USU). Tahun
2012 memperoleh Gelar Magister Studi
Pembangunan (M.SP) di Universitas
Sumatera Utara (USU). Menjadi Staf
Pengajar di Universitas Prima Indonesia
(2012-2020), dan saat ini menjadi dosen tetap di Universitas
Mahkota Tricom Unggul (2020-sekarang. Penulis aktif
dalam penelitian hibah DIKTI dimana pada tahun 2015
lulus Penelitian Dosen Pemula dan juga lulus pada tahun
2021 Penelitian Dosen Pemula.