Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN AKHIR

KKN TEMATIK
UNS MEMBANGUN DESA

JUDUL
PENGEMBANGAN POTENSI WISATA DESA GUNTURHARJO, KECAMATAN
PARANGGUPITO, KABUPATEN WONOGIRI

LOKASI
Desa Gunturharjo, Kecamatan Paranggupito
Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah

Oleh:
Khresna Bayu Sangka, SE, MM, Ph.D., CMILT
NIP. 19790225 2003 121 002

UNIT PENGELOLA KULIAH KERJA NYATA


UNIVERSITAS SEBELAS MARET
FEBRUARI-JULI 2022
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN AKHIR

1. Judul kegiatan KKN : “Pengembangan Potensi Pariwisata di Desa


Gunturharjo, Kecamatan Paranggupito, Kabupaten Wonogiri”
2. Tema yang dipilih : Desa Wisata
3. Lokasi
Desa : Gunturharjo
Kecamatan : Paranggupito
Kabupaten & Provinsi : Wonogiri
0. Dosen Pengusul
Nama : Khresna Bayu Sangka, SE, MM, Ph.D., CMILT
Jabatan/pangkat/gol : Lektor / III-c
Alamat : Jl. Empu Tantular No. 43, Perumahan Songgolangit,
Gentan, Baki Sukoharjo
Telepon/HP : 081225155530
Fax : (0271) 646994
e-mail : b.sangka@staff.uns.ac.id
0. Jumlah Mahasiswa : 9 (orang)
0. Biaya yang Diusulkan : Rp. 13.500.000,-
0. Periode Pelaksanaan : Februari-Juli 2022

Surakarta, 17 Maret 2022

Menyetujui,

Kepala UPKKN UNS Pelaksana

(Prof. Dr. Ir. Sudibya, MS) Khresna Bayu Sangka, SE, MM, Ph.D.,CMILT
NIP. 196001071985031004 NIP. 19790225 2003 121 002
Mengetahui,
Wakil Rektor Akademik dan Kemahasiswaan

Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus, M.S.


NIP. 19610717198601100
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat
dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Akhir Kuliah Kerja
Nyata yang berjudul “Pengembangan Potensi Wisata Desa Gunturharjo, Kecamatan
Paranggupito, Kabupaten Wonogiri”.
Laporan akhir ini dapat terselesaikan berkat semua pihak yang telah
membantu sejak dimulainya Kuliah Kerja Nyata hingga penyusunan laporan. Oleh
karena itu, dalam kesempatan, ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa atas berkat, rahmat dan karunia-Nya
2. Prof. Dr. Jamal Wiwoho selaku Rektor Universitas Sebelas Maret
3. Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus, M.S. , selaku Wakil Rektor
Akademik dan Kemahasiswaan
4. Prof. Dr. Ir. Sudibyo,MS., selaku Ketua UPKKN UNS
5. Khresna Bayu Sangka, SE, MM, Ph.D.,CMILT, selaku Dosen
Pembimbing Lapangan (DPL) Kelompok 123 KKN UNS
Periode Februari-Juli 2022
6. Seluruh Pejabat dan Masyarakat Desa Gunturharjo, Kecamatan
Paranggupito, Kabupaten Wonogiri atas partisipasi dan
bantuannya dalam menyukseskan program Kuliah Kerja Nyata
Kelompok 123
7. Orang tua dan keluarga yang senantiasa memberikan restu dan
dukungan
8. Semua pihak yang turut membantu dalam membimbing dan
membantu selema menyelesaikan laporan ini.
Satu harapan yang penulis inginkan semoga laporan ini dapat berguna bagi pembaca serta
penulis juga berharap kritik dan saran dari pembaca atas segala kekurangan dalam
Laporan Akhir Kuliah Kerja Nyata ini.

Surakarta, 17 Maret 2022


Penulis
ABSTRAK

Program Kuliah Kerja Nyata (KKN) UNS adalah proses


pembelajaran mahasiswa melalui berbagai kegiatan langsung ditengah-
tengah masyarakat, dan mahasiswa yang berupaya untuk menjadi bagian
dari masyarakat serta secara aktif dan kreatif terlibat dalam dinamika
yang terjadi di masyarakat. Mahasiswa mempunyai peran strategis
sebagai agent of change (agen perubahan). Pelaksanaan KKN UNS
periode kali ini Februari-Juli 2022 dengan jenis tematik MBKM
(Merdeka Belajar Kampus Merdeka) secara luring. Mahasiswa peserta
KKN dibagi menjadi beberapa kelompok dan diampu oleh seorang Dosen
Pembimbing Lapangan (DPL) untuk kemudian melaksanakan beberapa
program kerja individu dan kelompok. Tujuan KKN yaitu menerapkan
Tri Dharma Perguruan Tinggi berupa pengabdian kampus untuk hadir di
tengah-tengah masyarakat dan membantu menyelesaikan berbagai
problematika yang ada. Kelompok 123 adalah kelompok yang lokasi
program kerja di Desa Gunturharjo, Paranggupito, Wonogiri.
Laporan akhir Kuliah Kerja Nyata UNS kelompok 123 desa Gunturharjo periode
Februari-Juli 2022 disusun dengan menggunakan metode pengumpulan data, yang terdiri
dari metode pengamatan (observasi), wawancara, dan analisis data. Metode observasi
dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara langsung tentang berbagai hal
yang dibutuhkan dalam kegiatan KKN. Metode wawaancara dilakukan dengan cara
melaksanakan tanya jawab langsung kepada warga dan perangkat desa yang dianggap
mengetahui tentang informasi yang dibutuhkan oleh mahasiswa KKN. Metode analisis
data dilakukan untuk mengolah data yang diperoleh selama kegiatan KKN dengan cara
menjabarkan materi menggunakan pola deskriptif baik kualitatif maupun kuantitatif.
Beberapa program yang dilakukan oleh KKN pada periode ini terdiri dari program utama
dan program penunjang. Berdasarkan beberapa kondisi yang ada di Desa Gunturharjo,
kelompok KKN kami membuat program utama berupa Pendataan NIB pada UMKM di
Desa Gunturharjo, pembuatan video promosi wisata, dan pelatihan pengemasan,
labelisasi, dan pemasaran produk UMKM. Selain program utama, kelompok KKN kami
juga memiliki beberapa program penunjang, diantaranya publikasi peningkatan lokasi
wisata, pembuatan spot foto instagramable tempat wisata pantai, penyuluhan kelompok
tani, bimbingan belajar Sekolah Dasar, lomba kreativitas melukis tempat sampah di SD
Negeri 1 Gunturharjo, pelayanan kesehatan masyarakat, dan pembangunan balairung
sebagai sarana kreativitas pemuda Dusun Balong Desa Gunturharjo.
Secara keseluruhan program yang kami rencanakan sudah berjalan dengan baik dan
lancar, serta tidak ada program yang tidak terlaksana. Masyarakat Desa Kalijirak dapat
bekerjasama dengan baik. Hal tersebut tidak terlepas dari dukungan dan komunikasi
yang dengan kepala desa dan perangkat desa. Terdapat beberapa kendala dalam hal
komunikasi dan kesulitan menyesuaikan waktu baik dengan perangkat desa maupun
dengan masyarakat yang menjadi target dari program-program yang kami laksanakan.

Kata Kunci: Desa Gunturharjo, Hasil, KKN, Metode, Tujuan, Program


Kerja
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. ANALISIS SITUASI
Kabupaten Wonogiri merupakan salah satu kabupaten yang terletak di Jawa Tengah,
Indonesia. Secara astronomis, Kabupaten Wonogiri terletak antara 7° 32' - 8°15' Lintang
Selatan dan 110°41' - 111° 18' Bujur Timur. Berdasarkan posisi geografisnya, Kabupaten
Wonogiri memiliki batas-batas sebagai berikut:

● Utara: Kabupaten Sukoharjo, Kabupaten Karanganyar, dan Kabupaten Magetan


Provinsi Jawa Timur

● Selatan: Kabupaten Pacitan Provinsi Jawa Timur dan Samudra Hindia

● Barat: Daerah Istimewa Yogyakarta

● Timur: Kabupaten Ponorogo Provinsi Jawa Timur.

Secara administratif, Kabupaten Wonogiri terbagi menjadi 25 kecamatan. Luas


wilayah dari Kabupaten Wonogiri adalah 182.236,02 Ha dengan Kecamatan
Pracimantoro sebagai kecamatan terluas dan Kecamatan Puhpelem sebagai kecamatan
terkecil di Kabupaten Wonogiri.
Salah satu kecamatan yang ada di Kabupaten Wonogiri adalah Kecamatan
Paranggupito. Paranggupito merupakan sebuah kecamatan yang berjarak 55 km dari
pusat Kabupaten Wonogiri melalui jalur Pracimantoro. Kecamatan Paranggupito
merupakan kecamatan yang terletak di ujung selatan Kabupaten Wonogiri yang diapit
oleh dua provinsi, yakni Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Timur.
Kecamatan ini memiliki ketinggian 195 m dari permukaan air laut merupakan satu-
satunya kecamatan di Kabupaten Wonogiri dan eks-Karesidenan Surakarta yang
berbatasan langsung dengan Samudra Hindia. Luas wilayah Kecamatan Paranggupito
adalah 6.475,4225 ha dengan wilayah administrasi terdiri dari 8 desa, 38 RW, dan 127
RT.
Adapun batas wilayah dari Kecamatan Paranggupito di antaranya:

● Utara: Kecamatan Pracimantoro dan Giritontro

● Timur: Kabupaten Pacitan

● Selatan: Laut Selatan


● Barat: Daerah Istimewa Yogyakarta

Desa Gunturharjo merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan Paranggupito.
Desa ini terletak di ujung selatan dari Kecamatan Paranggupito dan berbatasan langsung
dengan Laut Selatan. Desa ini sendiri memiliki 10 dusun yang terdiri dari Dusun
Ngasem, Balong, Plawon, Puwun, Talunombo, Guntur, Pelem, Petir, Duren, Dringo.
Mayoritas masyarakat di Desa Gunturharjo merupakan seorang pelajar/mahasiswa
dengan presentase 52.5%, pensiunan 24.8%, PNS 8,5%, Polri 0.3%, pedagang 1.3%, dan
rumah tangga 8.1%.
Berbatasan langsung dengan Laut Selatan membuat Desa Gunturharjo memiliki
banyak lokasi wisata, beberapa di antaranya adalah objek wisata pantai. Ada beberapa
pantai yang ada di Desa Gunturharjo, yakni Pantai Nampu, Pantai Karang Payung, Pantai
Waru, Pantai Puyangan, dan Pantai Pringjono. Namun, di tengah banyaknya tempat
wisata di desa ini, terlihat belum banyak masyarakat yang berkunjung untuk berwisata.
Beberapa pantai memang belum banyak dikenal luas dan diketahui keberadaannya oleh
masyarakat, baik dalam Wonogiri maupun masyarakat luar kabupaten. Selain itu,
beberapa pantai ini belum memiliki akses masuk yang mudah, apalagi untuk kendaraan
roda empat.
Pada sektor pertanian, masyarakat Desa Gunturharjo menanam padi, jagung, dan
kacang tanah dengan masa panen satu tahun sekali. Hal ini disebabkan karena sebagian
besar lahan yang ada di wilayah Desa Gunturharjo merupakan tanah kering. Tidak hanya
berkecimpung dalam sektor pertanian, tetapi beberapa masyarakat yang ada di sini juga
memelihara hewan peliharaan seperti sapi dan kambing.
Selain itu, masyarakat Desa Gunturharjo juga melakukan produksi usaha rumahan
dengan membuat gula jawa yang berasal dari kelapa. Pemasaran produk gula jawa ini
masih dilakukan secara konvensional dan hanya melayani produksi ketika ada pesanan
gula jawa yang masuk.
Berdasarkan permasalahan-permasalahan di atas, maka kami tim KKN MBKM
Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) mengangkat judul “Pengembangan Potensi
Pariwisata di Desa Gunturharjo, Kecamatan Paranggupito, Kabupaten Wonogiri”. Sudah
menjadi kewajiban bagi kami para mahasiswa/i yang diberikan kesempatan menuntut
ilmu hingga bangku perkuliahan untuk peduli terhadap masyarakat sekitar. Program-
program yang akan kami laksanakan nantinya diharapkan dapat bermanfaat dan
diteruskan oleh masyarakat Indonesia yang ada di Desa Gunturharjo sehingga dapat
menjadi solusi permasalahan yang ada dan dapat mengembangkan potensi yang ada.
Berdasarkan beberapa kondisi yang ada di Desa Gunturharjo, kelompok KKN kami
membuat program utama berupa Pendataan NIB pada UMKM di Desa Gunturharjo,
pembuatan video promosi wisata, dan pelatihan pengemasan, labelisasi, dan pemasaran
produk UMKM. Selain program utama, kelompok KKN kami juga memiliki beberapa
program penunjang, diantaranya publikasi peningkatan lokasi wisata, pembuatan spot
foto instagramable tempat wisata pantai, penyuluhan kelompok tani, bimbingan belajar
Sekolah Dasar, lomba kreativitas melukis tempat sampah di SD Negeri 1 Gunturharjo,
pelayanan kesehatan masyarakat, dan pembangunan balairung sebagai sarana kreativitas
pemuda Dusun Balong Desa Gunturharjo.

B. RUMUSAN MASALAH
a. Bagaimana upaya yang telah dilakukan oleh masyarakat di Desa Gunturharjo dalam
memperkenalkan objek wisata di desa mereka?
b. Apa saja UMKM yang ada di Desa Gunturharjo dan bagaimana keberjalanannya
sejauh ini?
c. Bagaimana sistem pengelolaan pertanian dan peternakan oleh warga Desa
Gunturharjo?

C. TUJUAN PROGRAM
a. Meningkatkan SDM pengelola obyek wisata serta menggencarkan promosi untuk
meningkatkan pengunjung wisata di Desa Gunturharjo
b. Membantu meningkatkan pemasaran produk UMKM Desa Gunturharjo agar dikenal
masyarakat luas.
c. Mengoptimalkan lahan pertanian di Desa Gunturharjo guna meningkatkan produk
hasil pertanian.

D. KEGUNAAN PROGRAM
Hasil yang diharapkan dari adanya program kegiatan KKN masyarakat di Desa
Gunturharjo sebagai berikut:
a. Bagi Perguruan Tinggi
1. Sebagai wujud dari orientasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, yaitu pengabdian
masyarakat.
2. Meningkatkan transfer ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat.
3. Perguruan Tinggi lebih terarah dalam mengembangkan ilmu pengetahuan, dengan
adanya umpan balik sebagai hasil integrasi mahasiswa dengan masyarakat.
Dengan demikian, kurikulum perguruan tinggi dapat disesuaikan dengan dinamika
masyarakat.
4. Perguruan tinggi dapat menjalin kerjasama dengan instansi pemerintah dalam
melaksanakan pembangunan dan pengembangan IPTEK.
5. Perguruan Tinggi dapat mengembangkan IPTEK yang lebih bermanfaat guna
membantu menyelesaikan permasalahan di masyarakat.
b. Bagi Masyarakat Desa Gunturharjo, Kecamatan Paranggupito, Kabupaten Wonogiri
1. Masyarakat dan pemerintah daerah memperoleh masukan dan pengalaman dalam
menggali serta mengembangkan pariwisata.
2. Masyarakat dan pemerintah daerah memperoleh masukan dan pengalaman dalam
menggali serta mengembangkan UMKM.
3. Masyarakat dan pemerintah daerah memperoleh masukan dan pengalaman terkait
produksi hasil pertanian.
4. Tumbuhnya dorongan potensi dan inovasi dari anggota masyarakat setempat
dalam upaya memenuhi kebutuhan lewat pemanfaatan ilmu dan teknologi.
c. Bagi Mahasiswa
1. Memperdalam pengertian, pengalaman mahasiswa tentang :
a. Cara berfikir dan bekerja interdisipliner dan lintas sektoral.
b. Kegunaan hasil pendidikan dan penelitian bagi pembangunan pada umumnya
dan pembangunan daerah pedesaan pada khususnya.
c. Kesulitan yang dihadapi masyarakat dalam pembangunan serta keseluruhan
konteks masalah pembangunan pengembangan.
2. Memperoleh kesempatan untuk mengoptimalkan disiplin ilmu yang telah dipelajari
di bangku perkuliahan.
3. Meningkatkan kepedulian dan empati mahasiswa terhadap permasalahan
masyarakat, sehingga diharapkan terjadi perubahan perilaku mahasiswa, institusi,
dan kelompok sasaran yang dituju untuk dikembangkan oleh program KKN
selanjutnya.
4. Memberikan pengalaman dan keterampilan kepada mahasiswa sebagai kader
pembangunan.
5. Membentuk sikap dan rasa cinta, kepedulian sosial, dan tanggung jawab sebagai
mahasiswa terhadap kemajuan masyarakat
6. Mendewasakan alam pikiran mahasiswa dalam setiap penelaah dan pemecahan
masalah yang ada di masyarakat secara pragmatis ilmiah.
7. Meningkatkan softskill mahasiswa dalam mengimplementasikan pengetahuan di
masyarakat.
8. Menjadi wadah atau media pembelajaran dalam melakukan pemberdayaan
masyarakat.
9. Meningkatkan kemampuan berkomunikasi dan bekerjasama dengan masyarakat.

D. TUJUAN PROGRAM
KKN UNS Tematik MBKM di Desa Gunturharjo, Kecamatan
Paranggupito, Kabupaten Wonogiri, Jawa Tengah dengan program utama
dan program penunjang yang memiliki tujuan sebagai berikut:
a. Program Utama
1. Pengembangan Produk UMKM (Pendataan NIB UMKM)
Tujuan:
2. Pembuatan Video Promosi Wisata
Tujuan:
Bertujuan untuk memperkenalkan potensi-potensi yang dimiliki oleh Desa
Gunturharjo kepada masyarakat yang lebih luas.
3. Expo KKN
Tujuan:
b. Program Penunjang
1. Publikasi Peningkatan Wisata
Tujuan:
Bertujuan untuk memperkenalkan potensi wisata, khususnya pantai-pantai yang ada di
Desa Gunturharjo kepada masyarakat yang lebih luas.
2. Pembuatan Spot Foto Minimalis yang Instagramable di Pantai
3. Pelatihan Pengemasan, Labelisasi, Pemasaran Produk
4. Penyuluhan Pertanian Mengenai Optimalisasi Pengelolaan Lahan Kering
5. Bimbingan Belajar Sekolah Dasar
6. Lomba Kreativitas Melukis Tempat Sampah di SD Negeri 1 Gunturharjo
7. Pelayanan Kesehatan Masyarakat
8. Pembangunan Balairung Sebagai Sarana Kreativitas Pemuda Dusun Balong Desa
Gunturharjo.
Tujuan:
Bertujuan untuk memperbaiki sarana/tempat belajar, berkumpul, dan bertukar pikiran
khususnya bagi Bina Taruna di Dusun Balong, Desa Gunturharjo.

E. KEGUNAAN PROGRAM
KKN UNS Tematik Integratif di Desa Kalijirak, Kecamatan Tasikmadu,
Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah dengan program utama dan program
penunjang yang memiliki kegunaan sebagai berikut:

a. Program Utama
1. Pengembangan Produk UMKM (Pendataan NIB UMKM)
Kegunaan:
2. Pembuatan Video Promosi Wisata
Kegunaan:
a) Menambah anggaran pendapatan, khususnya bagi warga Desa Gunturharjo
b) Membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat sekitar, karena jika
tempat wisata di Desa Gunturharjo sudah terkenal, maka akan semakin banyak
pengunjung yang datang. Dengan demikian, banyak hal-hal yang bisa
dikembangkan di tempat-tempat wisata tersebut, misalnya dengan adanya
berbagai wahana menarik di pantai serta bisa juga digunakan sebagai sarana
berjualan warga sekitar.
3. Expo KKN
Kegunaan:

b. Program Penunjang
1. Publikasi Peningkatan Wisata
Kegunaan: agar masyarakat di Kabupaten Wonogiri, bahkan luar Kabupaten Wonogiri
mengetahui bahwa ada beberapa pantai menarik dan masih alami yang bisa
dikunjungi di Wonogiri. Di mana pesona pantai-pantai ini tidak kalah menarik dari
pantai-pantai di wilayah lain, seperti Pacitan maupun Yogyakarta.
2. Pembuatan Spot Foto Minimalis yang Instagramable di Pantai
3. Pelatihan Pengemasan, Labelisasi, Pemasaran Produk
4. Penyuluhan Pertanian Mengenai Optimalisasi Pengelolaan Lahan Kering
5. Bimbingan Belajar Sekolah Dasar
6. Lomba Kreativitas Melukis Tempat Sampah di SD Negeri 1 Gunturharjo
7. Pelayanan Kesehatan Masyarakat
8. Pembangunan Balairung Sebagai Sarana Kreativitas Pemuda Dusun Balong Desa
Gunturharjo.
Kegunaan:
a) Pelajar di Dusun Balong, Desa Gunturharjo bisa mendapatkan tempat yang
layak dan nyaman untuk belajar
b) Bina Taruna Dusun Balong, Desa Gunturharjo memiliki tempat khusus yang
lebih nyaman saat digunakan untuk rapat
c) Masyarakat Dusun Balong, Desa Gunturharjo mendapatkan tempat yang
nyaman saat mencari sinyal, mengingat sinyal di Desa Gunturharjo hanya bisa
didapatkan pada lokasi-lokasi tertentu saja, salah satunya di mana tempat
balairung ini dibangun.
BAB II
BIDANG PERMASALAHAN DI LOKASI
BAB III
REALISASI KEGIATAN MAHASISWA KKN
A. KEGIATAN UTAMA
1. Pengembangan Produk UMKM (Pendataan NIB UMKM)
2. Pembuatan Video Promosi Wisata
a. Jenis Kegiatan
Desa Gunturharjo merupakan desa yang terletak di ujung selatan Kecamatan
Paranggupito, Kabupaten Wonogiri. Desa ini memiliki potensi yang sangat menarik,
diantaranya potensi wisata dan kuliner. Potensi wisata yang ada di Desa Gunturharjo
antara lain adanya keenam pantai yakni Pantai Nampu, Pringjono, Puyangan, Waru,
Karang Payung, dan Karang Bang. Selain itu, ada juga kuliner yang menarik dan khas
dari desa ini, yakni Gula Kelapa dan Rengginang. Apalagi, proses pembuatannya
yang masih tradisional membuat kuliner Gunturharjo wajib untuk dicoba.
Selain memiliki potensi wisata alam serta kuliner, kebiasaan masyarakat Desa
Gunturharjo yang hidup dalam kesederhanaan dengan pertanian sebagai mata
pencaharian utama mereka, membuat desa ini patut untuk dipublikasikan dan
dikenalkan lagi ke masyarakat yang lebih luas.
Oleh karena potensi-potensi tersebut, maka diperlukan sebuah pengemasan
yang menarik agar Desa Gunturharjo bisa semakin dikenal khalayak luas. Caranya
adalah dengan membuat video promosi desa wisata. Video promosi ini akan
memperkenalkan Desa Gunturharjo secara luas, mulai dari kondisi dan pemandangan
alam di Desa Gunturharjo, kebiasaan masyarakat yang sangat menunjukkan
kehidupan pedesaan yang damai, kuliner khas Desa Gunturharjo, serta yang paling
utama adalah potensi wisata alam di Desa Gunturharjo. Selain itu, hal yang tidak
boleh dilewatkan adalah informasi mengenai sarana dan prasarana yang menunjang
dengan adanya wisata alam ini.
Video promosi ini diunggah melalui akun instagram resmi kelompok KKN
123 @semilir.gunturharjo. Platform media sosial Instagram dipilih sebab sudah
banyak masyarakat Indonesia yang mengenal bahkan sangat mahir menggunakan
Instagram. Selain itu, dengan bantuan hastag akan membuat postingan di Instagram
bisa menjangkau lebih banyak pengguna.
Gambar 1. Proses take video promosi desa wisata
b. Faktor Pendukung dan Penghambat
Faktor Pendukung
Keindahan panorama Desa Gunturharjo dengan beragam potensi dapat
terekam dengan baik melalui peralatan untuk take video yang lengkap juga para
videographer yang mumpuni membuat proses take video menjadi sangat lancar.
Faktor Penghambat
Dikarenakan masih musim penghujan, maka proses take video harus bisa
menyesuaikan saat cuaca cerah agar hasil video bisa maksimal.
c. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut
Hasil yang dicapai dari pembuatan video promosi ini adalah banyak
masyarakat yang mengetahui, bahwa di Kabupaten Wonogiri, tepatnya di Desa
Gunturharjo menyimpan banyak sekali potensi yang bisa dikunjungi, digali, dan
dikembangkan, terutama potensi kuliner serta wisata alam yang dimiliki oleh desa ini.
Upaya tindak lanjut yang dapat dilakukan adalah menyerahkan akun
Instagram Kelompok KKN 123 @semilir.gunturharjo agar dikelola oleh Bina Taruna
sehingga bisa terus digunakan untuk memperkenalkan Desa Gunturharjo kepada
masyarakat yang lebih luas lagi.
d. Partisipasi Masyarakat dan Peran Serta Instansi Terkait
Masyarakat Desa Gunturharjo dapat berpartisipasi secara aktif dalam
pembuatan video ini. Selain itu, dari pihak Bina Taruna Dusun Balong juga dengan
senang hati membantu dalam proses persewaan alat serta membantu juga dalam
proses take video.

B. KEGIATAN PENUNJANG
1. Publikasi Peningkatan Wisata
a. Jenis Kegiatan
Desa Gunturharjo memiliki setidaknya enam pantai yang bisa dikunjungi oleh
masyarakat. Namun, pantai yang banyak dikenal oleh masyarakat luas baru dua, yakni
Pantai Nampu dan Karang Payung. Oleh karena itu, agar keempat pantai yang lain
juga banyak dikenal oleh masyarakat, maka perlu dilakukan publikasi atau
pengenalan lebih lanjut mengenai potensi wisata alam di Desa Gunturharjo.
Publikasi peningkatan wisata ini dilakukan dengan menggunakan platform
media sosial Instagram, yakni dengan mengunggah beberapa foto serta video reels
yang menunjukkan keindahan dari tiap-tiap pantai di Desa Gunturharjo disertai
dengan caption yang menarik, tidak lupa juga diberikan hastag agar jangkauan
pengguna Instagram yang melihat postingan tersebut bisa semakin luas.
Gambar 2. Foto dan video potensi wisata alam di Desa Gunturharjo
b. Faktor Pendukung dan Penghambat
Faktor Pendukung
Jarak tiap-tiap pantai yang berdekatan membuat pengambilan foto semakin
mudah dan tidak memerlukan waktu yang cukup lama.
Faktor Penghambat
Beberapa pantai memiliki jalan yang agak sulit dilalui, sehingga pengambilan
angle foto menjadi kurang maksimal.
c. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut
Hasil yang dicapai dari publikasi peningkatan wisata melalui unggahan di
akun Instagram @semilir.gunturharjo ini adalah banyak masyarakat yang mengetahui,
bahwa di Kabupaten Wonogiri, tepatnya di Desa Gunturharjo menyimpan banyak
sekali wisata alam yang bisa dikunjungi dan dinikmati oleh masyarakat.
Upaya tindak lanjut yang dapat dilakukan adalah menyerahkan akun
Instagram Kelompok KKN 123 @semilir.gunturharjo agar dikelola oleh Bina Taruna
sehingga bisa terus digunakan untuk memperkenalkan Desa Gunturharjo kepada
masyarakat yang lebih luas lagi.
d. Partisipasi Masyarakat dan Peran Serta Instansi Terkait
Masyarakat sangat antusias ketika potensi wisata alam di desa mereka
diperkenalkan ke masyarakat yang lebih luas lagi. Selain itu, dari Bina Taruna sendiri
juga dengan senang hati bisa diberikan kesempatan untuk memperkenalkan beragam
wisata alam di wilayah mereka melalui akun Instagram @semilir.gunturharjo.

2. Pembuatan Spot Foto Minimalis yang Instagramable di Pantai


3. Pelatihan Pengemasan, Labelisasi, Pemasaran Produk
4. Penyuluhan Pertanian Mengenai Optimalisasi Pengelolaan Lahan Kering
5. Bimbingan Belajar Sekolah Dasar
6. Lomba Kreativitas Melukis Tempat Sampah di SD Negeri 1 Gunturharjo
7. Pelayanan Kesehatan Masyarakat
8. Pembangunan Balairung Sebagai Sarana Kreativitas Pemuda Dusun Balong
Desa Gunturharjo.
a. Jenis Kegiatan
Permasalahan yang sering dialami oleh masyarakat Desa Gunturharjo setiap
harinya adalah kendala susah sinyal. Hal ini tentu sangat mengganggu kegiatan
masyarakat sehari-hari yang membutuhkan sinyal, begitu pula dengan pelajar. Ketika
pandemi Covid-19 mengharuskan siswa untuk belajar secara daring dari rumah
masing-masing. Hal ini tentu menyulitkan pelajar dari Desa Gunturharjo karena
belum tentu dari rumah mereka terdapat sinyal.
Sinyal hanya ditemukan pada tempat-tempat tertentu, sehingga oleh
masyarakat dibangunlah sebuah bangunan kecil yang biasa dinamakan “brak” untuk
mempermudah masyarakat ketika mencari sinyal dengan mendapatkan tempat yang
nyaman baik di kala panas maupun hujan dan tentunya bisa digunakan ketika para
pelajar sedang menimba ilmu melalui gadget mereka masing-masing.
Oleh karena itu, untuk memaksimalkan proses belajar dari anak-anak Desa
Gunturharjo maka dilakukan perbaikan “brak” sehingga tempatnya bisa lebih luas dan
bisa memberikan manfaat yang lebih banyak untuk warga Desa Gunturharjo. Selain
itu, tempat ini nantinya juga bisa dijadikan sarana bagi Bina Taruna untuk berkumpul,
bermain, maupun berdiskusi untuk kemajuan Desa Gunturharjo.
b. Faktor Pendukung dan Penghambat
Faktor Pendukung
Lokasi pembangunan yang strategis serta keberadaan bahan baku kayu bisa
ditemukan dan didapatkan dengan mudah dari ladang warga.
Faktor Penghambat
Musim penghujan membuat pembangunan menjadi terkendala, karena jika
terjadi hujan maka pembangunan harus dihentikan sementara, sehingga butuh waktu
lebih lama untuk bisa menyelesaikan bangunan ini.
c. Hasil yang Dicapai dan Tindak Lanjut
Balairung ini bisa dijadikan sebagai tempat belajar, bermain, berdiskusi, dan
membangun kreativitas khususnya bagi para pemuda di Desa Gunturharjo.
d. Partisipasi Masyarakat dan Peran Serta Instansi Terkait
Antusiasme masyarakat dalam menyambut pembangunan ini bisa dibilang
sangat tinggi. Terbukti dengan bantuan dari masyarakat mengalir dalam proses
pembangunan balairung. Meskipun memiliki kesibukan pekerjaan masing-masing,
tetapi masyarakat masih menyempatkan diri untuk membantu kelompok KKN 123
dalam menyelesaikan program kerja ini.

Anda mungkin juga menyukai