Anda di halaman 1dari 12

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/331016720

UPAYA PEMBINAAN KARAKTER DAN POTENSI KEPEMIMPINAN SISWA


MELALUI KEGIATAN EKSTRAKULIKUER PENCINTA ALAM DI SMAN 2
BANDUNG

Article in Untirta Civic Education Journal · March 2016


DOI: 10.30870/ucej.v1i1.1878

CITATION READS

1 168

1 author:

Reza Mauldy Raharja


UNTIRTA
6 PUBLICATIONS 4 CITATIONS

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

school finance View project

All content following this page was uploaded by Reza Mauldy Raharja on 01 May 2020.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


UCEJ, Vol. 1, No. 1, April 2016, Hal. 85-95 Untirta Civic Education Journal
ISSN : 2541-6693

UPAYA PEMBINAAN KARAKTER DAN POTENSI KEPEMIMPINAN


SISWA MELALUI KEGIATAN EKSTRAKULIKUER PENCINTA ALAM
DI SMAN 2 BANDUNG

(Diterima 08 Maret 2016; direvisi 10 Maret 2016; disetujui 20 Maret 2016)


Reza Mauldy Raharja1

1
Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, FKIP, Universitas
Sultan Ageng Tirtayasa, Serang
e-mail : reza.mauldy@gmail.com

Abstrak
Kepemimpinan dan karakter cukup erat kaitannya, dimana kedua hal tersebut
merupakan salah satu wujud dari sifat dasar manusia. Penelitian ini ditujukan
untuk mengetahui bagaimana upaya pembinaan karakter dan potensi
kepemimpinan siswa melalui kegiatan ekstrakulikuler pencinta alam di SMAN 2
Bandung.Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini ialah deskriptif
dengan pendekatan kualitatif, subjek penelitiannya adalah sekelompok pelajar
yang tergabung dalam suatu kegiatan ekstrakurikuler Pencinta Alam di SMA
Negeri 2 Bandung, hal ini dimaksudkan untuk memperoleh rumusan yang jelas
mengenai sejauh mana upaya pembianan karakter dan potensi kepemimpinan
siswa melalaui kegiatan ekstrakulikuler pencinta alam. Berdasarkan hasil
penelitian yang dilakukan menunjukan bahwa kecendrungan siswa yang
mengikuti kegitan ekstrakulkuler pencinta alam di SMAN 2 Bandung memiliki
kepribadian dan karakter yang baik serta memiliki potensi kepemimpinan yang
optimal, karena para siswa yang tergabung dalam kegiatan ekstrakurikuler
pencinta alam ini telah mendapatkan pendidikan dan pelatihan khusus dalam
kegiatan pendidikan dasar yang berlangsung dan rangkaian pendidikan lainya
seperti pemantapan, karya tulis dan pengembaraan. Sehingga kegiata
ekstrakulikuler ini sangat direkomendasikan untuk dilaksanakan sebagai salah
satu upaya praktik pendidikan karakter dan diharapkan terus melekat pada diri
siswa atau peserta didik.

Kata kunci : karakter, kepemimpimnan, pencinta alam, pendidikan

85
86

PENDAHULUAN insan yang unik dan semuanya harus


Pendidikan merupakan proses mendapatkan pelayanan yang prima.
interaksi manusiawi yang ditandai Subjek didik atau peserta didik
dengan keseimbangan antara merupakan insan aktip yang harus
kedaulatan subjek didik dengan mampu bertahan di lingkungan
kewibawaan pendidik. Pendidikan hidupnya.
pula merupakan salah satu upaya Menyangkut hal tersebut
yang dilakukan oleh manusia untuk diatas Undang – undang Sistem
menyiapkan diri dalam menghadapi Pendidikan Nasional No 20 tahun
lingkungan dimana perubahan itu 2003 tentang Sistem Pendidikan
terjadi semakin pesat. Lebih jauh lagi Nasional pasal 1 butir 1 teah
pendidikan berupaya untuk menjelaskan bahwa pendidikan
meningkatkaan kualitas kehidupan adalah usaha sadar dan terencana
pribadi dan masyarakat selain itu untuk mewujudkan suasana belajar
pendidikan berupaya untuk dan pembelajaran agar peserta didik
menerapkan prinsip – prinsip ilmu secara aktif mengembangakan
pengetahuan dan teknologi agar potensi dirinya untuk memiliki
manusia dapat mengembangkan kekuatan spiritual, keagamaan,
potensi diri yang ada pada dirinya. pengendalian diri, kepribadian,
Pada umumnya pendidikan kecerdasan, akhlak mulia, serta
bertujuan untuk menyediakan keterampilan yang diperlukan
lingkungan yang memungkinkan dirinya, masyarakat dan agama.
peserta didik dapat mengembangkan Oteng Sutisna (1983;57)
potensi yang ada dalam dirinya. menyatakan bahwa pelaksanaan
Dimana subjek didik yaitu peserta kegiatan ekstrakurikuler antara satu
didik harus bisa juga bertanggung sekolah dan sekolah lain bisa sangat
jawab atas pendidikannya sendiri berbeda. Hal ini ditentukan oleh
sesuai dengan apa yang kemampuan guru, siswa dan
diperolehnya. Subjek didik juga kemampuan sekolah dalam dalam
memiliki potensi, baik fisik maupun mengelola dan mengembangkan
psikologisnya yang berbeda – beda potensi siswa dan ekstrakurikuler
sehingga setiap subjek didik adalah yang ada di sekolahnya. Kegiatan

UCEJ, Vol. 1, No. 1, April 2016, Hal. 85-95 Raharja


ISSN : 2541-6693
87

ekstrakurikuler itu sendiri mengembangakan pendidikan


dimaksudkan untuk mengembangkan seutuhnya.
salah satu bidang studi yang diminati Kegiatan ekstarkurikuler
oleh kelompok siswa misalnya pencinta alam diharapkan dapat
kesenian, olah raga, keterampilan, memenuhi kebutuhan yang diminati
organisasi dan berbagai hal lain yang oleh siswa untuk memperoleh
terkait dengan kegiatan pembelajaran pengetahuan dan pengalaman
di sekolah. terhadap berbagai mata pelajaran
Kegiatan ekstrakurikuler itu yang pada suatu saat nanti
sendiri menurut Suharsimi (1987:57) memberikan nilai dan pengaruh
adalah kegiatan tambahan yang dalam kehidupan sehari – hari.
dilaksakan diluar struktur program Keberadaan organisasi siswa
yang pada umumnya merupakan pencinta alam (SISPALA) sering di
kegiatan pilihan. Program tersebut harapkan menjadi wadah untuk
dapat dipilih oleh peserta didik menempa diri pada kegiatan alam
sesuai dengan potensi, minat, bakat bebas dan untuk dipraktekan dalam
dan serta keunikannya. kehidupan sehari – hari. Berbagai
Secara yuridis pengembangan program kegiatan akan dialami oleh
kegiatan ekstrakurikuler memiliki calon anggota, sebelum mereka
landasan hukum yang memayungi berhak mendapatkan keangotaan
nya yaitu KEPMENDIKNAS RI No organisasi pencinta alam tertentu,
125/U/2002 tentang kalender dimana pada ahirnya diharapkan
pendidikan dan jam belajar efektif di dapat memunculkan generasi penerus
sekolah pengaturan kegiatan yang tangguh, unggul, berkarakter
ekstarkurikuler ini juga terdapat pada dan memilik jiwa kepemimpinan dan
Bab 5 pasal 9 ayat 2 yang isinya “ tentu melestarikan alam sebagai
pada tengah semester 1 dan 2 warisan bagi generasi berikutnya.
sekolah melakukan kegiatan olah Fungsi dari organisasi
raga (PORSENI), karya wisata, pencinta alam di sekolah pada
lomba kreatifitas atau praktek umumnya mengikuti kaidah – kaidah
pembelajaran yang bertujuan untuk pendidikan dan pengajaran yang
dilakukan di sekolah pada umumnya,

UCEJ, Vol. 1, No. 1, April 2016, Hal. 85-95 Raharja


ISSN : 2541-6693
88

perbedaan yang mencolok hanya pemimpin (leader) dan sering


pada skup kegiatannya, pendidikan diartikan sebagai orang yang bisa
di sekolah merupakan pendidikan mempengaruhi dan membujuk pihak
yang formal sementara kegiatan lain agar melakukan tindakan untuk
pencinta alam merupakan kegiatan mencapai tujuan bersama.
non – formal (ekstrakurikuler). Menurut Talbot dalam
Sedangakn proses yang terjadi (Numbery, 2010;2) pengertian
adalah proses kegiatan belajar kepemimpinan adalah panduan
mengajar yang dilakukan oleh guru seorang pemimpin, kemampuan
dan instruktur serta peserta didik. untuk memimpin. Kepemimpinan di
Telah kita ketahui sekolah pada siswa khususnya dalam
kepemimpinan terbaik di di dunia ini kegiatan pencinta alam pada
adalah kepemimpinan Nabi ekstarkurikuler, dibentuk agar
Muhammad SAW, karena potensi siswa pada pendidikan nilai
kepemimpinan Rasulullah adalah adalah situasi yang berpengaruh
cermin kepemimpinan yang terhadap perkembangan dan
bersumber dari Al – Quran dan Al – pengalaman serta kesadaran akan
Hadits. Kepemimpinan Rasulullah nilai pada peserta didik tersebut.
ini harus menjadi panutan, tauladan Dalam mencapai peningkatan potensi
dan harus ditaualdani oleh semua kepemimpinan siswa ada banyak
muslim. factor yang mempengaruhinya,
Kepemimpian berarti proses antara lain Kualitas SDM, metode
mempengaruhi anggota atau kerja, lingkungan sekolah, gaya
bawahannya untuk menuju pada kepemimpinan, fasilitas sekolah, dan
suatu visi dan misi. Menurut banyak hal lain yang saling
(Numbery, 2010:5) kepemimpinan mempengaruhi.
berasal dari kata pimpin (dalam Sebelum hiruk pikuk
bahasa inggris Lead) yang berarti kurikulum baru dimunculkan
tuntun berarti didalamnya ada dua Kemendikbud sendiri sudah
pihak yaitu pihak yang dituntun dan mengejewantahkan mengenai
pihak yang menuntun dalam pendidikan karakter dengan maksud
organisasi ada yang namanya menyikapi kelesuan sikap dan moral

UCEJ, Vol. 1, No. 1, April 2016, Hal. 85-95 Raharja


ISSN : 2541-6693
89

bangsa lewat kampanye 18 butir terlihat aktif dalam pengembangan


karakter. Tetapi 18 butir karakter potensi minat dan bakat melalui
baik yang wajib itu sangat sulit berbagai hal dalam kegiatan
diajarkan, karena karakter yang ekstarkurikuler tersebut.
membekas bermula dari kebiasaan Berdasarkan orientasi dan
yang terukir dan menjadi sikap pandangan mengenai kegiatan
keseharian ekstrakurikuler, pencinta alam dan
Berkaitan dengan hal tersebut kepemimpinan serta perubahan
penelitian ini hanya membahas karakter tersebut maka dapat kita kaji
kegiatan pencinta alam pada lebih dalam mengenai permasalahan
ekstarkurikuler. Kegiatan ini yang terjadi di sekolah setelah
mendekatkan peserta didk dengan menyelenggarakan kegiatan pencinta
alam karena itu agar kegiatan ini alam pada ekstrakurikuler yang
tidak hanya hiburan semata sejumlah pelaksannanya rutin setiap tahun
kegiatan di aktualisasikan dalam dengan menghasilkan anggota
kelompok – kelompok materi sesuai pencinta alam SMA yang aktif, dan
dengan keguanaan dan fungsinya di berdasarkan informasi dan
lapangan, seperti kegiatan pengamatan yang penulis lakukan
keorganisasian, pendidikan dan bahwa kegaitan ekstrakurikuler
latihan dasar, perlombaan olah raga pencinta alam di SMA Negeri 2
alam bebas, kegiatan intelektual, uji Bandung berdampak positif terhadap
keberanian, uji ketahanan dan peningkatan potensi kepemimpinan
penyadaran spiritual merupakan siswa di sekolah.
bagian dari kegiatan yang dilakukan Berdasarkan uraian dan
selama program pendidikan dan penjabaran yang dikemukakan
latihan dasar berlangsung. diatas, tersusun pertanyaan penelitian
Untuk mampu meningkatnan yaitu sejauh mana dampak dari
potensi kepemimpinan dan karakter kegiatan pencinta alam pada
yang ada pada siswa, suasana yang ekstrakurikuler terhadap upaya
dinamis dan harmonis harus tercipta, pembinaan karakter dan potensi
hal yang dapat mengembangakan kepemimpinan siswa di SMAN 2
sikap peserta didik untuk dapat Bandung

UCEJ, Vol. 1, No. 1, April 2016, Hal. 85-95 Raharja


ISSN : 2541-6693
90

Tujuan yang ingin dicapai sumber data dalam kegiatan


oleh peneliti dalam penelitian ini penelitian ini adalah seluruh siswa
adalah untuk mengetahui sejauh SMAN 2 Bandung yang menjadi
mana upaya pembinaan karakter dan anggota aktif GPA sebagai
kepempimpinan siswa pada kegiatan organisasi pencinta alam yang ada di
pencinta alam ekstrakurikuler SMA N 2 Bandung, guru, kepala
terhadap upaya pembinaan karakter sekolah dan seluruh warga sekolah.
dan kepemimpinan siswa di SMAN 2 Instrument utama dalam penelitain
Bandung, karena kegiatan pencinta ini adalah penelitai sendiri (human
alam di SMA 2 Bandung memiliki instrument) dengan menggunakan
sejarah yang cukup panjang dan teknik pengumpulan data melalaui
pengalaman organisasi yang cukup observasi, wawancara mendalam dan
lama di kota Bandung studi dokumentasi (McMillan &
Sedangakan manfaat Schumacher, 2001). Data yang sudah
penelitan ini adalah menambah terkumpul dari hasil observasi,
khazanah keilmuan bagi peneliti dan wawancara dan dokumentasi yang
masyarakat pada umumya yang sesuai dengan focus penelitain,
tertarik akan pentingnya upaya kemudian di tata, dipelaajri dan
pembinaan karakter pada generasi dianalisis kemudian ditafsirkan agar
muda kita mempunyai makna yang berarti dan
bermanfaat sesuai denga tujuan
METODE PENELITIAN penelitian. Untuk menetapkan
Metode penelitian yang keabsahan data penelitain ini ,
digunakan dalam penelitan ini adalah peneliti berpegang pada empat
deskriptif dengan pendekatan kriteria teknik pemeriksaan yaitu (1).
kualitatif, prosedur yang dilakukan Derajat Kepercayaan(credibility) (2),
dalam penelitian ini melalui tiga keteralihan (transferability), (3),
tahap yakni (1) Studi Orientasi / ketergantungan (depenability), (4).
persiapan, (2) Studi eksplorasi Kepastian (confirmability)
Umum, dan (3) Studi Eksplorasi (Moeleong, 2000;173)
terpusat. Lokasi subyek penelitain ini
pada SMAN 2 Bandung. dimana

UCEJ, Vol. 1, No. 1, April 2016, Hal. 85-95 Raharja


ISSN : 2541-6693
91

HASIL DAN PEMBAHASAN kurikuler yang berada di luar jam


1. Tujuan Kegiatan Ekstra pelajaran yang dilakukan di dalam
kurikuler lingkungan sekolah guna melengkapi
Ekstrakurikuler merupakan pembinaan manusia seutuhnya dalam
suatu kegiatan yang dilaksanakan di hal pembentukan karakter dan
sekolah untuk menunjang peserta kepribadian siswa.
didik dalam melaksanakan proses
pembelajaran di sekolah dan 2. Prinsip-prinsip Pengembangan
bertujuan pula untuk memperluas Kegiatan Ekstrakurikuler
pengetahuan dan menyalurkan bakat Menurut Yudha M Saputra
serta minat. Sementaraitu secara (1998:10) beberapa hal harus
yuridis pengembangan kegiatan dipertimbangakan dalam
ekstrakurikuler memiliki landasan pengembangan kegiatan kokurikuler
hukum yang mamyunginya yaitu dan ekstrakuriuler sebagai berikut :
KEPMENDIKNAS RI No a. Segala kegiatan sekolah harus
125/U/2002 tentang kalender diarahkan pada pembentukan
pendidikan dan jam belajar efektif di pribadi anak
sekolah pengaturan kegiatan b. Harus ada kesesuaian antara
ekstarkurikuler ini juga terdapat pada program dengan kebutuhan
Bab 5 pasal 9 ayat 2 yang isinya “ masyarakat
pada tengah semester 1 dan 2 c. Harus sesuai dengan karakteristik
sekolah melakukan kegiatan olah anak
raga (PORSENI), karya wisata, d. Harus selalau mengikuti arah
lomba kreatifitas atau praktek kemajuan ilmu pengetahuan dan
pembelajaran yang bertujuan untuk teknologi
mengembangakan pendidikan Ada banyak factor yang
seutuhnya. mempengaruhi kegiatan ekstra
Berdasarkan pengertian kurikuler, guru, orang tua murid,
tentang ekstrakurikuler diatas dapat pelatih atau intruktur turut andil
disimpulkan bahwa kegaitan mempengaruhi luaranyang
ekstrakurikuler merupakan sebuah diharapakan dari kegiatan
upaya untuk melengkapi kegiatan ekstrakurikuler tersebut.

UCEJ, Vol. 1, No. 1, April 2016, Hal. 85-95 Raharja


ISSN : 2541-6693
92

3. Kegiatan Ekstrakurikuler berkarakter, berjiwa pioneering


Pencinta Alam menjadi suatu keharusan.
Kegiatan yang dilakukan oleh Kecerobohan akan memuncukan
ekstrakurikuler pencinta alam GPA resiko celaka hingga kematian yang
SMAN 2 Bandung terbagi menjadi semestinya hal tersebut bisa
dua kegiatan yaitu indoor (dalam diprediksi, kecuali resiko alam yang
ruangan) dan outdoor (luar ruangan). memang tidak bisa diperhitungkan
Kegaitan yang dilakukan di dalam semisal gempa bumi, gunung
ruangan adalah pembekalan berupa meletus, tsunami atau bencana alam
materi – materi secara teoritis lain yang terjadi ketika kita sedang
mengenai kegiatan kepencinta berada di lokasi kegiatan.
alaman dan kegiatan luar ruangnnya Selain itu setiap anggota
adalah praktek secara langsung pencinta alam dilatih untuk menjadi
mengenai materi – materi yang tangguh secara fisik dan psikis dalam
sebelumnya sudah diajarkan di menghadapi segala suasana baik
dalam kelas. kondisi nyaman maunpun tidak
Ada beragam materi yang nyaman, karena kesesuaian pola
diajarkan mulai dari pengenalan pendidikan dan pelatihan kan
organisasi sampai dengan materi menghasilkan anggota yang
yang lebih spesifik mengenai berkualitas karena dinginya puncak
kepencinta alaman seperti panjat gunung, kerasnya ombak dilaut,
tebing, tali temali, arung jeram, ganasnya arus liar sungai, kegiatan
gunung hutan, tekhnik bertahan latihan ini dilakukan untuk melatih
hidup di alam bebas dan materi lain keuletan dan mengatisipasi apabila
yang menunjang kegiatan kepencinta ada hambatan dari alam, dan
alaman. tentunya melatih kesabaran dan
Kegiatan ekskul pencinta rendah diri bagi siapapun yang
alam di SMAN 2 Bandung, pernah mengalami proses pendidian
menanamkan pendidikan yang ukan tersebut.
hanya pengetahuan akan hal yang Alam mengajarkan manusia
bersifat materil saja, mendidik calon untuk selalu rendah diri, bersahaja
anggota organisasi menjadi disiplin, dan mengetahui batas kemampuan

UCEJ, Vol. 1, No. 1, April 2016, Hal. 85-95 Raharja


ISSN : 2541-6693
93

terendah dan tertinggi dari diri setiap Tradisi pendidikan yang


orang, alam juga mengajarkan diturunkan oleh WANADRI diadopsi
bagaiaman kita seharusnya rasional, oleh para anggota GPA namun
jujur, disiplin berani mengambil disesuaikan dengan psikologi dan
resiko dengan segala perhitungan, perkembangan usia remaja SMA
dan disinilah intergritas pribadi dalam pelaksanannya. Tradisi
tumbuh dan matang mendidik dalam bentuk pelatihan
Masih banyak sikap dan calon anggota GPA dilakukan untuk
karakter yang bisa dimunculkan menjaga kualitas anggota GPA,
terkait masalah kepemimpinan, kerja bentuk penggemblengan bukan
sama, keberagaman dan tentunya hanya fisik namun mental juga
hubngan dengan sang pencipta. digodog.
4. Mendidik menjadi seorang Di GPA diperlukan waktu
pencinta alam sedikitnya 2 (dua) tahun untuk
WANADRI sebagai klub menjadi seorang anggota penuh GPA
penggiat alam bebas pertama dan dengan rincian 4 (empat) bulan
tertua di Indonesia menjadi role persiapan pendidikan dan latihan
model dalam penylenggaraan dasar, 4 bulan penyusunan karya
pendidikan bagi organisasi pencinta tulis, 4 (empat) bulan pemantapan,
alam lain di Indonesia tidak terkcuali dan 4 (empat) bulan pengembaraan.
GPA. Sejarah berdirinya GPA Mempersiapkan diri ke
SMAN 2 Bandung tidak lepas dari kegiatan Pendidikan dan Latihan
nama WANADRI, dimana pada Dasar dengan rincian materi kelas
kegiatan pendidikan dan latihan dan latihan fisik untuk
dasar I tahun 1980 WANADRI memperisapkan mengikuti
diminta untuk membimbing Pendidikan dan Latihan dasar selama
sekelompok anak SMA yang kurang lebih 8 sampai 9 hari. Setelah
memiliki hobi, minat dan bakat serta calon anggota menyelesaikan
kesamaan visi dan misi dalam rangkaian pendidian dasar dengan
berkegiatan di alam terbuka untuk dibekali berbagai materi kelas yang
mendidik mereka dan menjadikan diprakterkan dalam waktu 9 hari
organisasi ini eksis hingga saat ini. tersebut, anggota yang berhasil

UCEJ, Vol. 1, No. 1, April 2016, Hal. 85-95 Raharja


ISSN : 2541-6693
94

menyelesaikan pendidikan dilantik Menjadikan anggota GPA


untuk menjadi anggota muda, setelah yang displin, tangguh, ulet memiliki
menjadi anggota muda ada tahapan jiwa kepemimpinan dan karakter,
pendidikan lagi yang harus dilalui adalah suatu keharusan karena
oleh setiap anggota muda untuk pengalaman dalam kehidupan bukan
memperoleh Nomor Registrasi sekedar kegiatan pendidikan formal
Anggota yaitu penyusunan karya semata diperlukan pendidikan
tulis, pemantapan ilmu kepencinta karakater yang salah satu caranya
alaman, dan pengembaraan. Dan dibangun melalui kegiatan pencinta
kesemua kegiatan pendidikan alam, dan harus diingat membangun
tersebut harus dilaporkan dalam karakter dan kepemimpinan tidak
bentuk tertulis. mungkin secara instan, diperlukan
Rangkaian kegiatan yang metode dan waktu yang
panjang untuk sebuah ekstrakurikuler direncanakan dengan matang
menjadi menarik untuk dikaji lebih sebelumnya.
dalam lagi, karena nilai lebih yang Kesimpulan
dimilikinya juga sesuai dengan apa Melihat temuan penelitian
yang dilakukan. Mungkin saja pola yang dikemukakan diatas dapat
pendidikan dari WANADRI di ditarik simpulan sebagai berikut
adopsi oleh klub lain selain GPA 1. Kegiatan ekstrakulikuler
bahkan ada beberapa ekskul pencinta khususnya pencinta alam
alam memodifikasi dengan sedikit merupakan kegiatan yang perlu
keras agar calon anggotanya tidak mendapapatkam pembinaan dan
cengeng dan malah berdampak pada pendekatan lebih menyeluruh
kekerasan bukan pendidikan. terkait dengan program
Padahal sekalipun pendidikan dasar pemerintah dengan
terkenal dengan keras dan berat tidak mengedepankan pendidikan
ada anggota yang meninggal karena karakter berbasis nilai dan
kekerasan, asrtinya diperlukan kepemimpinan.
control yang baik dalam pelaksanaan 2. Segala macam bentuk kegiatan
pendidikan dan latihan dasar. kepencinta alaman harus
berpatokan pada prisnip – prinsip

UCEJ, Vol. 1, No. 1, April 2016, Hal. 85-95 Raharja


ISSN : 2541-6693
95

penyelenggaraan kegiatan ekstra DAFTAR PUSTAKA


kurikuler, artinya perlu dukungan Arikunto, S (1988) pengelolaan kelas
dan siswa, Jakarta ;CV
dari semua pihak yang terkait
Rajawali
dengan kegiatan ekstrakurikuler
Forum Keluarga Besar Pencinta
ini khususnya pencinta alam agar
Alam se - Bandung Raya
prinsip – prinsip yang sudah (2002) tidak diterbitkan
dituliskan diatas dapat
Moleong, L.J (2000). Metodologi
dilaksanakan. Penelitian Kualitatif.
Bandung : PT. Remaja
3. Kegiatan ekstrakulikuler pencinta
Rosdakarya
alam di SMAN 2 Bandung,
Numbery, F (2010). Kepemimpinan
menanamkan pendidikan yang
Sepanjang Zaman, Jakarta :
bukan hanya pengetahuan akan PT Bhuana Ilmu Populer
hal yang bersifat materil saja,
Sutisna, O (1983). Administrasi
mendidik calon anggota Pendidikan, Bandung ;
Angkasa
organisasi menjadi disiplin,
berkarakter, berjiwa pioneering Syamsudin, A (1999). Psikologi
Kependidikan. Bandung ; PT
menjadi suatu keharusan.
Remaja Rosdakarya
4. Diperlukan upaya lebih serius
Tim Dosen Administrasi Pendidikan
lagi dari pihak sekolah agar
(2012), Manajemen
kegiatan ekstrakulikuler pencinta Pendidikan, Bandung ;
Alfabeta
alam ini dapat terus tumbuh dan
berkembang karena kegaitan Tirtaraharja, U. (2005), Pengantar
Pendidikan, Jakarta ; Rineka
ekstrakulikuler pencinta alam ini
Cipta
merupakan salah satu bentuk
UU RI No.20 tahun 2003 tentang
praktik penanaman pendidikan
Sistem Pendidikan Nasional
karakter yang paling bernas dan dan Penjelasannya, Jakarta :
CV. Tamita Utama
berkelanjutan. Karena karakter
yang membekas bermula dari Waluyo, P. (2014) Pengaruh
Kegiatan Pencinta alam
kebiasaan yang terukir dan
terhadap peningkatan potensi
menjadi sikap keseharian. Kepemimpinan Siswa di
Sekolah, Bandung :

UCEJ, Vol. 1, No. 1, April 2016, Hal. 85-95 Raharja


ISSN : 2541-6693

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai