Anda di halaman 1dari 29

ABSTRAK

Melinda 2023.Upaya Guru dalam Membentuk Kemandirian Belajar Siswa di


SMP Negeri 3 Dampelas.Hasil, Program Studi Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan, Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tadulako. Pembimbing Sunarto
Amus.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kemandirian belajar siswa


dan untuk Mengetahui upaya-upaya apa saja yang di lakukan guru untuk
membentuk kemandirian belajar siswa di SMP Negeri 3 Dampelas.Penelitian ini
Menggunakan pendekatan penelitian deskriptif kualitatif.Subjek dari penelitian ini
adalah Siswa-Siswi SMP Negeri 3 Dampelas (kelas 7b dan 8a)dan Guru PPkn
SMP Negeri 3 Dampelas.Menggunakan Teknik pengumpilan data observasi ,
wawancara , dan Dokumentasi. Hasil
BAB 1
PENDAHULUAN

1.latar Belakang Masalah


Perkembangan zaman dan kemajuan teknologi yang semakin pesat
memberikan konsekuensi bagi manusian untuk terus selalu meningkatkan
kualitasnya.Salah satu cara meningngkatkan kualitas sumber daya manusian
adalah melalui pendidikan.Pengertian pendidikan yang disebutkan dalam Undang-
Undang Republik Indonesia No.20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional (Sisdiknas)Bab 1 ayat 1adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agae peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan ,pengendalian diri ,kepribadian,kecerdasar akhlak mulia,serta
keterampilan yang diperlikan dirinya ,masyarakat ,bangsa dan negera.
Pendidikan menurut Kamus Bahasa Besar Indonesia ialah proses
perubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha
mendewasakan manusian melalui upaya pengajaran dan pelatihan .Dalam
pengertian yang agak luas,pendidikan dapat diartiakn sebagai sebuah proses
dengan metode-metode tertentu sehingga orang memperoleh
pengetahuan ,pemahaman,dsn csrs bertingkah laku yang sesuai dengan
kebutuhan.Selanjutnya menurut Poerbakawatja dan Harahap yang dikutip oleh
Bisri Mustofa,pendidikan adalah usaha secara sengaja dari orang dewasa untuk
memberikan pengaruh meningkatkan si anak ke kedewasaan yang selalu di artikan
mampu menimbuljan tanggung jawab moril dari segala perbuatannya,orang
dewasa itu adalah orang tua si anak atau dasar tugas yang atas kedudukan
mempunyai kewajiban untuk mendidik misalnya guru sekolah dan lain-lain.
Kemandirian dalam belajar di artikan sebagai aktivitas belajar yang
berlangsungnya lebih di dorong oleh kemauan sendiri ,pilihan sendiri,dan
tanggung jawab sendiri dari pembelajaran mengemukakan bahwa kemandirian
belajar yaitu proses ketikan individu mengambil inisiatif sendiri ,dengan atau
tanpa bantuan orang lain,untuk mendiagnosis kebutuhan belajar memilih dan
menentukan pendekatan strategi belajar ,dan melakukan evaluasi hasil belajar
yang dicapai.Sejalan dengan beberapa pendapat tersebut,menyebut kemandirian
belajar dengan isitilah belajar mandiri.Belajar mandiri adalah kegiatan belajar
aktif,yang di dorong oleh niat atau motif untuk menguasai suatu kompetisi guna
mengatasi suatu masalah ,dan dibangun dengan bekal pengetahuan atau kompetisi
yang dimiki.Penempatan kompetisi sebagai tujuan belajar dan cara pencapainnya
dilakukan oleh pembelajar sendiri.Penetapan tersebut meliputi penetapan waktu
belajar,tempat bejar,irama belajar,tempo belajar,cara belajar,sumber belajar,dan
evaluasi hasil belajar.
Pembentukan kemandirin peserta didik dapat dilakukan dengan tiga jalur
pendidikan yang telah disebutkan, sesuai dengan tujuan pendidikan Nasional yang
tercantum dalam uu Sisdiknas Bab II Pasal 3 yang salah satunya yaitu
membangun landasan bagi berkembanganya potensi peserta didik agae menjadi
manusian mandiri.Kemandirian dalam belajar di artikan sebagai aktifitas belajar
yang berlangsungnnya lebih didorong oleh kemauan sendiri ,pilihan sendiri dan
tanggung jawab sendiridari pembelajaran.Kemandirian belajar yaitu proses
ketikan individu mengambil inisiatif sendiri tanpa bantuan ornag lain ,beberapa
pendapa tersebut menyebut kemandirian belajar dengan istilah belajar
mandiri.Belajar mandiri adalah kegiatan belajar aktif yang di dorong oleh niat
atau motivasi untuk bias menguasai suatu kompetisi guna mengatasi suatu
masalah dengan bekal pengetahuan kompetisi yang dimiliki.Kompetensi sebagai
tujuan belajar dan cara pencapaiannya dilakukan oleh pelajar itu
sendiri.Kemandirian belajar yang dimaksud merupakan proses belajar siswa yang
inisiatif tanpa harus bergantung dengan orang lain.Untuk melakukan dan
mengevaluasi kegiata belajarnya dan pembelajaran.
Peneliti menemukan permasalahan terkait Kemandirian belajar siswa di SMPN 3
Dampelas .Hal ini tampak ketikan diberi pertanyaan,masih ada beberapa siswa
takut untuk menjawab,ketikan mengerjakan soal latihan yang seharusnya
dikerjakan sendiri siswa juga tidak yakin dengan jawabannya sendiri sehingga ia
mencotek jawaban temannya.Ketidakyakinan ini berdampak pada perilku individu
memandang dirinya sebagai orang yang tidak memiliki kemampuan untuk
mengerjakan atau melakukan suatu tugas.Oleh karena itu ,Peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul “UPAYA GURU DALAM MEMBENTUK
KEMANDIRIAN BELAJAR SISWA SMPN 3 DAMPELAS”
2.RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian diatas maka rumusan masalah yang di ajukan dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut.
1.Bagaimana kemandirian belajar siswa di SMPN 3 DAMPELAS?
2.Bagaimana upaya guru dalam membentuk kemandirian belajar siswa di SMPN
3 DAMPELAS?
3.TUJUAN PENELITIAN
1.Mendeskripsikan kemandirian belajar siswa di SMPN 3 DAMPELAS.
2.Untuk Mengetahui upaya-upaya guru dalam membentuk kemandirian belajar
siswa di SMPN 3 DAMPELAS.
4.MANFAAT PENELITIAN
Adapun manfaat penelitian adalah:
a.Manfaat Teoritis
Secara teoritis penelitian ini dapat dijadikan referensi tambahan bagi praktisi
pendidikan yang akan mengadakan upaya peningkatan kemandirian belajar pada
siswa SMP.
b.Mnfaat Praktis
 Bagi pemerintah , penelitian ini dapat memberikan masukan akan
pentingnya upaya peningkatan kemandirian belajar dalam mempersiapkan
siswa menjadi pribadi yang mandiri.
 Bagi pihak sekolah, Kontribusi hasi penelitian ini adalah bukti kongkrit
untuk memberikan informasi dan sebagai refleksi kualitas proses
pembelajaran.
 Bagi guru, Hasil penelitian ini sebagai bahan masukan agar terus
meningkatkan kemandirian belajar siswa.
 Bagi siswa, penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu cara
meningkatkan kemandirian belajrar siswa.
 Bagi Peneliti, Hasil penelitian ini adalah bagian dari pengabdian yang
dapat dijadikan refleksi untuk terus mengembangkan inovasi dalam hal
pembelajaran menuju hasil yang lebih baik serta menjadi pengalaman yang
sangat berharga sehingga menjadi bekal dan acuan dalam dalam
penyusunan karya ilmiah selanjutnya.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

A.Kajian Teori
1.Upaya Guru
a.Pengertian Upaya Guru
Upaya menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia di artikan sebagai usaha
kegiatan yang mengarahkan tenaga,pikiran,untuk mencapai suatu tujuan.Upaya
jugs berarti usaha ,akal,ikhtiar,untuk mencapai suatu maksud,memecahkan
personal mencari jalan keluar.Pendidik atau Guru adalah orang yang mengajar dan
memberi pengajaran hak dan kewajiban bertanggung jawab tentang pendidikan
peserta didik.
Guru adalah seorang yang bertugas sebagai fasilitator sehingga siswa
dapat belajar dan mengembangkan potensi dasar dan kemampuannya secara
optimal ,melalu lembaga pendidik sekolah,baik yang didirikan oleh pemerintah
maupun oleh masyarakat swasta.Dengan demikian guru tidak hanya dikenal
secara formal sebagai pendidik,pengajar,pelatih dan pembimbing, tetapi juga
sebagai social agent hired by society to help facilitate members of society who
atted schools chooper classroom teaching skiil yang dikutip oleh suparlan atau
agen social yag diminta oleh masyarakat untuk memberi bantuan kepada
masyarakat yang akan dan sedang berada di bangku sekolah.
Definisi guru menurut Undang-Undang No.14 Tahun 2005, Guru adalah
pendidik professional dengan tugas utama mendidik , mengajar, membimbing,
megarahkan, melatih,menilai,dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan
siswa usia dini jalur pendidikan formal,pendidikan dasar,dan pendidikan
menengah.Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia,guru ialah orang ,mata
pencahariannya,dan profesinya adalah mengajar.
b.Hak dan Kewajiban Guru
Dalam menjalankan tugas profesinya, guru memiliki hak dan kewajiban
yang harus dilakukan . Hak guru berarti seseatu yang harus di dapatkan olehnya
setelah ia melaksanakan sejumlah kewajiban sebagai guru.Adapun hak guru
sebagai berikut ini
 Memperoleh penghasilan atas kebutuhan hidup minimum dan jaminan
kesehatan social.
 Mendapatkan promosi dan penghargaan sesuai dengan tugas dan prestasi
kerja.
 Memperoleh perlindungan dan melaksanakan tugas dan ha katas kekayaan
intelektual
 Memperoleh kesempatan untuk meningkatakan kompetensinnya.
Selain hak yang harus merekan dapatkan,Guru juga memiliki kewajiban
yang harus dilaksanakan .Adapun yang menjadi kewajiban guru adalah
sebagai berikut.
 Merencanakan pembelajaran ,melaksanak proses pembelajaran yang
bermutu , serta menilai dan mengawasi hasil pembelajaran
 Meningkatkan dan mengembangakan kualifikasi akademik dan
kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan perkembangan ilmu
pengetahuan,teknologo,dan seni.
 Bertindak Objektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis
kelamin,agama,suku,ras,dan kondisi fisik tertentu,atau latar belakang
keluarga, dan status social ekonomi siswa dan pembelajarannya.
 Menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan,hukum dan kode etik
guru, serta nilai-nilai agama dan etika.
 Memelihara dan menumpuk persatuan kesatuan bangsa.
Berdasarkan beberapa penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa seorang
guru mempunyai hak untuk memperoleh penghasilan atas kebutuhan hidup
minimum dan jaminan kesehatan sosal.Selain itu, Guru memiliki kewajiban
memelihara dan menumpuk persatuan dan kesatuan bangsa.
c.Tugas Guru dalam Pembelajara
Jabatan guru memiliki banyak tugas ,dan secara prinsip dapat digolongkan
menjadi tiga jenis,yakni: a)tugas profesi, b)tugas kemanusiaan, c)dan tugas
kemasyarakatan.Tugas profesi guru meliputu pekerjaan mendidik ,mengajar,dan
melatih.Mendidik dapat diartikan meneruskan dan mengembangakn nilai-nilai
kehidupan.Mengajar berati mengembangkan penguasaan ilmi pengetahuan dan
teknologi.Adapun melatih di artikan sebagai mengembangkan keterampilan
sebagai bekal bagi kehidupan peserta didik.
Tugas kemanusiaan mengidentifikasi bahwa guru adalah profesi mulia
yang menuntut dimilikinya jiwa-jiwa yang mulia pula.Adapun tugas
kemasyarakatan menjelaskan bahwa guru telah memberikab kontribusi yang nyata
bagi perkembangan manusia terutama dalam konteks social kemasyarakatan.
Paandangan Teori Rekonstruksionisme mengenai guru adalah bahwa ada
perubahan seorang guru pentransferan pengetahuan dan keterampilan menjadi
transformator pengetahuan dan keterampilan.Adapun menurut Undang-Undang
No.14 Tahun 2005 tentang guru disebutkan bahwa tugas utama guru adalh
mendidik, mengajar, membimbing,mengarahkan,melatij,menilai dan mengevaliasi
peserta didik pada pendidikan pada pendidkan usia dini jalur pendidikan
formal,pendidikan dasar dan menengah.
Berdasarkan beberapa penjelasan diatas , dapat disimpulkan bahwa tugas
guru adalah mendidik, mengajar, membimbing,melatih, mengarahkan, menilai
dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan usian dini jalir pendidikan
formal,pendidikan dasar dan pendidikan menengah.
2.Konsep Tentang Kemandirian Belajar Siswa
a.Pengertian Kemandirian Belajar Siswa
Kemandirian merupakan suatu internal yang di peroleh melalui proses
realisasi kemandirian dan proses menuju kesempurnaan.”Kemandirian belajar
merupakan salah satu factor yang menentukan keberhasilan siswa dalam belajar,
sehingga sikap mandir ini penting dimiliki oleh siapa saja yang ingin mencapai
kesuksesan dalam hidupnya.Orang tua mempunyai peranan yang sangat penting
dalam membentuk kemandirian pada diri anak-anaknya,termaksud dalam
kemandirian belajar.Hal ini disebabkan karena orang tualah yang menjadi
pendidikpertama dan utama.Dengan kata lain ,orang tua menjadi penaggung
jawab pertama dan utamaterhadap pendidikan anak-anaknya.
Kemandirian merupakan suatu kekuatan internal individu yang diperoleh
melalui proses individuasi yaitu dimana proses realisasi kemandirian dan proses
menuju kesempurnaan diri merupakan inti dari kepribadian dan juga titik pusat
yang menyelaraskan dan mengordinasikan seluruh aspek kepribadian.
Kepribadian merupakan suatu sikap yang di peroleh secara komulatif
melalui proses yang di alami seseorang dalam perkembangannya,dimana dalam
proses menuju kemandirian ,individu belajar untuk menghadapi berbagai situasi
dalam lingkungan sosialnya sampai ia mampu berfikir dan mampu mengambil
tindakan yang tepat dalam mengatasi setiap situasi.Aktivitas bersama membantu
anak untuk menanamkan cara berfikir dan bersikap di masyarakat dan
menjadikannya sebagai caranya sendiri.Orang dewasa (teman sebaya yang lebuh
tua) seharusnya membantu mengarahkan dan mengorganisasi proses pembelajaran
anak sehingga anak mampu menguasai dan menginternalisasilan secara mandiri.
Dari defenisi tersebut dapat kita ambil pengertian kemandirian yaitu
keadaan seseorang yang dapat berdiri sendiri yang tumbuh dan berkembang
karena disiplin dan komitmen sehungga dapat menentukan diri dari yang di
nyatakan dalam tindakan dan perilaku yang di nilai.
b.Ciri-Ciri Orang yang Mempunyai Kemandirian Belajar
Kemandirian biasanya di tandai dengan kemampuan menemukan nasib
sendiri , kreaktif dan inisiatif, mengatur tingkah laku,bertanggung jawanb,mampu
menahan diri,membuat keputusan sendiri serta mampu mengatasi masalah tanpa
ada pengaruh dari orang lain.Berdasarkan pendapat-pendapat yang telah
dikemukakan sebelumnya,maka ciri-ciri karakter mandiri dapat di uraikan sebagai
berikut.
1. Percaya Diri
Percatya diri adalah meyakini pada kemampuan dan penilaian diri sendiri
dalam melakukan tugas dan memilih pendekatan yang efektif . Menurut
Thursan Hakim “ Rasa percsaya diri juga dapat di artikan sebagai suatu
keyakinan seseorang terhadap segala aspek kelebihan yang dimilikinya
dan keyakinan tersebut membuatnya merasa mampu untuk bias mencapai
berbagai tuujuan di dalam hidupnya.
2. Mampu Bekerja Sendir
Mampu bekerja sendir, ialah usaha sekuat tenaga yang dilakukan secara
mandiri untuk menghasilkan sesuatu yang membanggakan atas
kesungguhan dan keahlian yang di milikinya.Manusia sebagai makhlik
social tidak dapat hidup sendiri , tentunya membutuhkan orang lain dalam
menjalankan kehudupan ini.Namun mampu bekerja sendiri disni
maksudnya adalah tidak bergantung pada orang lain dalam menyelesaikan
pekerjaan atau tanggung jawab yang dipikulnya.
3. Menghargai Waktu
Manusia yang mandiri tidak akan membiarkan waktunya terbuang sia-sia,
sebisa dan semaksimal mungkinia akan mengerjakan sesuatu yang
bermanfaat untuk dirinya dan lingkungannya.
4. Bertanggung Jawab
Tanggung jawab adalah kesadarn yang ada dalam diri seseorang bahwa
setia tindakannya akan mempengaruhi bagi orang lain maupun dirinya
sendiri.Dengan adanya kesadaran bahwa setiap tindakan berpengaruh,
maka ia akan berusaha agar segala tindakannya akan memberikan
pengaruh yang lebih baik dan menghindari tindakan yang merugikan.
5. Memiliki Hasrat Bersaing untuk Maju
Anak memiliki sikap yang tidak mudah patah semangat dalam
menghadapi berbagai rintangan, selalu bekerja keras untuk mewujudkan
suatu tujuan,menganggap rintanngan atau hambatan selalu ada dalam
setiap kegiatan yang harus di hadapi . Memiliki kemauan dan hasrat untuk
selalu ingin maju agar mencapai apa yang di inginkan , memiliki rasa
ingin tahu yang tinggi , menyukain hal yang baru memiliki krektifitas yang
tinggi.
6. Mampu mengambil Keputusan
Dalam kehidupan sehari-hari orang tidak terlepas dari berbagai masalah
yang harus segera di selesaikan dengan baik dan seksama.Agar dapat
menyelesaikan masalah yang di hadapi,maka harus dapat menentiukan
cara yang tepat.Setiap permasalahan memiliki berbagai cara alternative
atau langkah-langkah dalam solusi pemecahannya.Akan tetapi manakah
yang paling tepat untuk dirinya dan yang mampu ia laksanakan.Diai
diperlukan adanya suatu kemampuan untuk dapat mengambil keputusan
yang tepat.
c.Bentuk-Bentuk Kemandirian Belajar
Agar siswa dapat mandiri dalam belajar, siswa mampu berfikir kritis,
bertanggung jawb atas tindakannya,tidak mudah terpengaruh oleh orang
lain,bekerja keras, dan tidak bergantung pada orang lain.E.Robert Havighurst
sebagaimana di kutip oleh Desmita membedakan kemandirian menjadi empat
bentuk yaitu:
1. Kemandirian emosi , yaitu kemampuan mengotrol emosi diri sendiri dan
tidak tergantunggnya kebutuhan emosi pada orang lain.
2. Kemandirian ekonomi, yaitu kemampuan mengatur ekonomi sendiri dan
tidak yergantung pada orang lain.
3. Kemandirian Intelektual, yaitu kemampuan untuk mengatasi berbagai
masalah yang di hadapi.
4. Kemandirian Sosial, yaitu kemampuan untuk mengadakan interaksi
dengan orang lain dan tidak tergantung pada orang lain.
d.Adapun Ciri-Ciri Kemandirian adalah:
Kemandirian secara psikososial tersusun dari tiga aspek yaitu: 1) Mandiri
emosi adalah aspek kemandirian yang berhubungan dengan perubahan kedekatan
atau keterkaitan hubungan emosional individu , terutama sekali orang tua atau
orang dwasa yang banyak melakukan interaksi dengannya, 2) Mandiri bertidak
adalah kemampuan untuk membuat keputusan secara bebas dan
menindaklanjutinya, 3) Mandiri berfikir adalah kebebasan untuk memakai
seperangkat prinsip benar-salah, baik-buruk, apa yang berguna dan sia-sia bagi
dirinya.
Ciri kepribadian mandiri dalam emosional dapat dilihat dalam empat hal :
a) Menahan diri untuk meminta bantuan orang lain saat mengalami
kegagalan, kesedihan, kekecewaan dan kekhawatiran.
b) Memandang orang lain lebih objektif dengan segala kekurangan dan
kelebihan.
c) Memandang orang tua dan guru sebagai orang pada umumnya, bukan
semata-mata sebagai orang yang serba sempurna.
d) Memiliki energi emosi hebat untuk melepaskan diri ketergantungan orang
lain.
Ciri kepribadian mandiri dalam bentuk bertindak di tandai oleh ;
1) Kemampuan untuk membuat keputusan sendiri dan mengetahui dengan
pasti kapan seharusnya meminta pertimbangan berbagai alternative dari
tindatkannya berdasarkan penilaian sendiri.
2) Mengetahui kapan dan bagaimana harus bersikap terhadap
pengaruh,tawaran,bantuan,nasehat dan dapan menangkap maksud-maksud
yang terkandung di balik tawaran,ajakan,pengaruh,bantuan saran,dan
pendapat yang disampaikan orang lain.
3) Membuat keputusan yang bebas dengan penuh percaya diri.
Ciri kepribadian dalam berfikir di tandai oleh :
1) Cara berfikir semakin abstrak.
2) Keyakinan-keyakinan yang dimiliki semakin idiologis.
3) Keyakin-keyakinan semakin mendasar pada nilai-nilai mereka sendiri
bukan hanya nilai yang di tanamkan oleh orang tua atau figur.
e.Faktor yang Mempengaruhi Kegiatan Pembelajaran
Muhammad Ali & Muhammad Ansori menyebutkan sejumlah factor yang
mempengaruhi perkembangan kemandirian yaitu :
1) Gen atau Keturunan orang tua : Orang tua memiliki sifat kemandirian
tinggi sering kali menurunkan anak yang memiliki kemandirian juga.
2) Pola Asuh orang tua: Cara orang tua mengasuh dan mendidik anak akan
mempengaruhi perkembangan kemandirian anak remajanya.
3) Sistem Pendidikan di Sekolah : Proses pendidikan di sekolah tidak
mengembangkan demokrasi pendidikab dan cenderung menekankan
indiktrinasi tanpa argumentasi akan menghambat perkembangan
kemandirian remaja sebagai siswa.
4) Sistem Kehidupan di Masyarakat: Sitem kehidupan masyarakat yang
selalu menekankan pentinya hirarki struktur social,merasa kurang aman
atau mencekam serta kurang menghargai manifestasi potensi remaja dalam
kegiatan produktifit dapat menghabat kelancaran perkembangan
kemandirian remaja atau siswa.
f.Strategi Membentuk Kemandirian Belajar Siswa
Strategi merupakan suatu cara untuk menyikapi tujuan tertentu agar
tercapai.Strategi adalah suatu garis besar haluan bertindak untuk mencapai sasaran
yang telah di tetapkan.Menurut Newman dan Logan, strategi dasar akan
mencangkup empat hal sebagai berikut:
a) Mengidentifikasi dan menetapakan spesifikasi dan kualitas hasil.
b) Mempertimbangkan dan memilih jalan pendekatan utama untuk mencapai
sasaran.
c) Mempertimbangkan dan menetapkan langkah-langkah yang akan di
tempuh sejak titik awal sampai kepada titik akhir dimana terciptanya
sasaran tersebut.
d) Mempertimbangkan dan menetapkan tolah ukur dan patokan ukuran yang
bagaimana di gunakan dalam mengukur , menilai taraf keberhasilan.
g.Upaya Guru dalam Membentuk Kemandirian Belajar Siswa
1.Urgensi Membentuk Kemandirian Belajar Siswa
Asumsi bahwa kemandirian sebagai aspek psikologi berkembang dan tidak
dalam kevakuman atau diturunkan oleh orang tuanya maka intervensi menjadi
pribadi yang berpengaruh positif melalui ikhtiar pengembangan atau pendidikan
sangat di perlukan bagi kelanvaran perkembngan kemandirian anak.Sejumlah
intervensi dapat dilakukan sebagai usaha pengembangan kemandirian atara lain
sebagai berikut:
a) Penciptaan partisipasi dan keterlibatan dalam keluarga,yang diwujudkan
dalam bentuk saling menghargai antar anggota keluarga dan keterlibatan
dalam memecahkan masalh peserta didik.
b) Penciptaan Kerbukaan,yang diwujudkan dalam bentuk toleransi terhadap
perbedaan pendapt ,memberikan alasan terhadap keputusan yang di ambil
bagi peserta didik, keterbukaan terhadap minat peserta
didik,mengembangkan komitmen terhadap tugas peserta didik, kehadiran
dan keakraban hubungan dengan peserta didik
c) Penciptaan kebebasan untuk mengeksplorasi lingkungan,yang diwujudkan
dalam bentuk mendorong rasa ingin tahu ,adanya aturan tetapi tidak
cendurung mengancamn apabila ditaati,adanya jaminan rasa aman dan
kebebasan untuk mengeksplorasi lingkungan.
d) Penerimaan positif tanpa syarat,yang di wujudkan dalam bentuk tidak
membeda-bedakan peserta didik menerima anak apa adanya, serta
menghargai ekspresi potensi peserta didik.
e) Empati terhadap anak yang diwujudkan dalam bentuk memahami pikiran
dan perasaan peserta didik, melihan personal peserta didikdengan berbagai
sudut pandang,dan tidak mudah mencela karya pesert didik.
f) Penciptaan kehenagatan hubungan dengan peserta didik,yang di wujudkan
dalam bentuk interaksi secara akrab membangun suasana humor dan
komunikasiringan dengan peserta didik dan bersikap terbukas terhadap
peserta didik.
2.Upaya Guru dalam Pengembangan Kemandirian belajar siswa
a.Guru sebagai Pengajar
Guru memiliki andil yang sangat besar terhadap keberhasilan pembelajar
di sekolah.Guru sangat berperan penting dalam membantu perkembangan peserta
didik untuk mewujudkan tujuan hidupnya secara optimal .Guru harus berpacu
dalam pembelajar, dengan memberikan kemudahan belajar bagi seluruh peserta
didik,agar dapat mengembangkan potensinya secara optimal .Dalam hal ini,guru
harus kreatif,professional,dan meyenangkan.Peran guru sebagai pengajar adalah
membantu perkembangan intelektual,afektif dan psikomotorik,melalui
penyampaian pengetahuan ,pemecahan masalah ,latihan-latihan efektif dan
keterampilan ,mengenali potensi siswa dan mengajarkan keahlian sehingga baktat
yang dimiliki siswa dapat bertumbuh dengan subur .Sebagai guru juga di
harapkan dapat berperan secara optimal dalam mengembangkan potensi-potensi
yang dimiliki oleh peserta didik,disamping mewujudkan keserasian,keselarasan
dan keseimbangan hubungan manusia dengan sesame manusia dan lingkungan.
b.Guru Sebagai Pembimbing
Unsur yang paling penting dari upaya menumbuhkan bakat dan
kreaktifitas adalah memperkenalkan anak kepada lingkungan dengan berbagai
variasi.Tidak hanya terfokus di dalam ruangan kelas saja , dengan beragam cara
maka siswa tidak merasa bosan dan hal ini berpengaruh pada imajinasi siswa.
c.Guru Sebagai Motivator
Sebagai motivator guru memotivasi peserta didik agar bergairah dan aktif
belajar menggali dan menemukenali bakat dengan memberikan rangsangan
(stimulus).Guru dapat menganalisis motof-motif yang melatar belakangi peserta
didik malas atau kurangnya minat,setiap saat guru harus bertidak sebagai
motivator karena dalam interaksinya edukatif tidk mustahilada di antara peserta
didik yang malas belajar dan sebagainya.Motivasi dapat efektidf apabila
dilakukan denga memperhatikan kebutuhan peserta didik.
d.Guru Sebagai Pendorong Kreaktivitas
Dalam bakat,guru juga harus berusaha senantiasa agar bakat-bakat peserta
didik senantiasa tetap hidup,gesit, dalam sekolah dan dalam belajarnya.Sedangkan
kreaktivitas merupan hal yang sangat penting dalam pembelajaran,dan guru di
tuntut untuk mendemonstrasikan dan menunjukan proses krektivitas tersebut,Guru
harus senantiasa berusaha untuk menemukan cara yang lebih baik dalam
melayanoi peserta didik,sehingga peserta didik akan menilainya bahwa ia
memang krekatif dan tidak melakukan sesuatu yang rutin saja.
B.Penelitian Terdahulu
Dwita Lestari(2020) “ Upaya Guru Dalam Membentiuk Kemandirian
belajar Siswa di kelas IV SD Negeri 143 Seluma”. Hasil dari penelitian ini
menunjukan Kemandirian belajar siswa kelas IV SD Negeri 143 Seluma,
kemandirian siswa mendengar penjelasan guru secara umun dikatakan sudah
baik,siswa antusias mendengarkan penjelasan guru , saat guru memberikan
penjelasan memang ada sebagian siswa yang berbicara dengan temannya atau
melakukan aktivitas yang lainnya ,tetapi jumlahnya tidak banyak.Upaya guru
dalam dalam membentuk kemandirian belajar siswa kelas IV SD Negeri 143
seluma yaitu : 1)Membuat perencanaan , guru telah menjabarkan semua dalam
perencanaan dalam silabus dan RPP . Penyusunan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang dibuat oleh guru di kembangkan dalam silabus.
2)Pelaksanaan, peran guru dalam membentuk kemandirian belajar siswa dapat
dilihat dari media yang digunakan adalah penampilan video dan gambar
menggunakan power point, serta menggunakan metode diskusi , Tanya jawab,
problem solving, sosio drama dan penugasan. 3) Evaluasi dalam proses
pembelajaran untuk mmemperoleh informasi pencapaian tujuan pembelajaran
yang dilakukan secara continue.
Rafika Israwati Bachtiar (2017) “ Upaya Guru Dalam Menumbuhkan
Kemandirian Belajar Siswa di SD Negeri 22 Banda Aceh”. Hasil dari penelitian
ini adalah pertama guru menggunakan multi metode dalam mengajar .Kedua guru
menumbuhkan rasa senang dalam belajar yaitu sambil bermain, memberi pujian
dan memberi hadiah. Ketiga guru memanfaatkan sumber belajar dengan
memanfaatkan lingkungan, internet , dan alat peraga yang berada di sekolah .
Keempat guru memberi motivasi belajar dalam bentuk ceramah, cerita dan Tanya
jawab.

Tabel 1.Persamaan dan Perbedaan Penelitian Terdahulu


Aspek Dwita Lestari (2020) Rafika Israwati Melinda (2023)
Penelitia Bachtia(2017)
n
Judul Upaya Guru Dalam Upaya Guru Upaya Guru
Membentuk Kemandirian dalam Dalam
Belajar Siswa di kelas IV Menembuhkan Membentuk
SD Negeri 143 Seluma Kemandirian Kemandirian
Belajar Siswa di Belajar Siswa di
SD Negeri 22 SMP Negeri 3
Banda Aceh Dampelas
Rumusa 1)Bagaimana 1)Bagaimana 1)Bagaimana
n Kemandirian Belajar upaya Guru Kemandirian
Masalah siswa kelas IV SD Negeri Dalam Belajar siswa di
143 seluma? Menumbuhkan SMP Negeri 3 D
2)Bagaimana Upaya Guru Kemandirian ampelas?
dalam Membentuk Belajar Siswa di 2)Bagaimana
Kmendirian Belajar Siswa SD Negeri 22 upaya Guru
kelas IV SD Negeri 143 Banda aceh? dalam
Seluma? 2)Bagaimana Membentuk
kemandirian Kemandirian
belajar Siswa di Belajar Siswa di
SD Negeri 22 SMP Negeri 3
Banda Aceh? dampelas?
Tujuan 1)Untuk mengetahui 1)Untuk 1)Mendeskripsika
Penelitia kemandirian belajar siswa mendeskripsika n kemdirian belar
n kelas IV SD Negeri 143 n bagaimana siswa di SMP
sSeluma. upaya guru Negeri 3
2)Untuk mengetahiu dalam Dampelas.
upaya yang dilakukan menumbuhkan 2)Untuk
guru dalam membentuk kemandirian Mengetahui
kemandirian belajar siswa belajar siswa di Upaya yang di
kelas IV SD negeri 143 SD Negeri 22 dilakukan guru
Seluma. Banda Aceh. dalam
2)Untuk membentuk
mengetahui kemandirian
Kemandirian belajar siswa di
belajar siswa di SMP Negeri 3
SD Negeri 22 Dampelas.
banda aceh
Metode Menggukan penelitian Menggunakan Menggunakan
Penelitia Kualitatif penelitian Penelitian
n Kualitatif Kualitatif
Hasil Hasil dari penelitian ini Hasil dari
yaitu:1)Membuat penelitian ini
perencanaan,guru telah yang pertama
menjabarkan semua guru
perncanaan dalam silabus menggunakan
dan RPP. Penyusunan multi metode
Rencana Pelaksanaan dalam
Pembelajaran (RPP)yang mengajar.kedua
dibuat oleh guru guru
dikenbangkan dalam menumbuhkan
silabus.2)Pelaksanaan,per rasa senang
an guru dalam dalam belajar
membentuk kemandirian yaitu sambil
belajr siswa dapat dilihat bermain,membe
dari media yang ri pujian,dan
digunakan adalah memberi
penampilan video dan hadia.Ketiga
gambar menggunakan guru
power point,serta memanfaatkan
menggunankan metode sumber belajar
diskusi,Tanya dengar guru
jawab,problem memberi
solving,sosio drama dan motivasi belajar
penugasan.3)Evaluasi dalam bentuk
dalam proses ceramah,cerita
pembelajaran untuk dan Tanya
memperoleh informasi jawab.
pencapaian tujuan
pembelajaran yang
dilakukan secara continue
BAB 3
METODE PENELITIAN

1.Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang datanya dinyatakan
dalam bentuk kata, kalimat dan gambar.
Sugiono, menyatakan bahwa:”Metode penelitian kualitatif adalah metode
penelitian yang berlandaskan pada filsafat postpositivisme ,di gunakan untuk
meneliti pada kondisi objek yang alamiah ( sebagai lawannya adalah sebagai
eksperimen) dimana peneliti adalah instrument kunci, teknik pengumpulan data di
lakukan secara triangulasi (gabungan), analisi data bersifat induktif/kualitatif,dan
hasil penelitian kualitatif lebih menekakan makna dari pada generalisasi.
Peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif untuk mendeskripsikan
yang berkaitan dengan subejek dan objek penelitian untuk mengetahui upaya guru
dalam membentuk kemandirian belajar siswa di SMP Negeri 3 Dampelas.
2.Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat dalam penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 3
DampelasAdapun pertimbangan-pertimbangan peneliti sehingga memilih SMP
Negeri 3 Dampelas sebagai tempat penelitian ,alasan peneliti memilih sekolah ini
karena ingin mengetahui apakah sekolah tersebut memiliki kemandirian belajar
yang baik atau tidak.
Waktu yang digunakan dalam penelitian ini dilakukan sejak tanggal 21
November 2022 sampai 29 November 2022.
3.Subjek Penelitian
Adapun yang menjadi subjek penelitian ini adalah Guru PPkn SMP Negeri
3 Dampelas dan Siswa kelas 7B dan 8A.
4.Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang palin strategis dalam
penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.Tanpa
mengetahui teknik pengumpulan data , maka peneliti tidak akan mendapatkan data
yang memenuhi standar yang di tetapkan. (Sugiona 2014:62)

1) Observasi
Rahardjo dan Gundnanto menyatakan bahwa : Metode Observasi
sebagai alat pengumpulan data adalah kegiatan pengamatan ( secara
indrawi) yang di rencanakan, sistematis, dan hasilnya di catat serta di
maknai (di interpretasikan) dalam rangka memperoleh pemahaman tentang
subjek yang di amati.
2) Wawancara
Metode wawancara adalah percakapan dengan maksud
tertentu,oercakapan itu dilakukan oleh dua pihak , yaitu pewawancara
yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara yang memberikan
jawaban atas pertanyaan tersebut.Metode ini digunakan untuk
mendapatkan informasi dari responden dengan jalan Tanya jawab sepihak
agar memperoleh data yang berkenaan dengan kondisi interview di
lakukan secara bertahap tidak dapat dilakukan secara langsung dalam
sehari, karena kesibukan pekerjaan informaan yang berbeda-beda sehingga
peneliti yang menyesuaikan waktu yang tepat untuk melakukan
wawancara.sSelebihnya interview belangsung secara lancer,walaupun
terkadang terdapat informan yang tidak memberikan informasi dengan
jelas.
3) Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah pengumpulan data dengaan cara mencari
data atau informasi yang sudah di catat atau di publikasisikan dalam
beberapa dokumen yang ada , seperti dalam buku induk dan surat-surat
keterangan lainnya.Daklam hal ini Suharsimi Arikunto berpendapat bahwa
metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variable
yang berupa catatan , transkip buku, surat kabar, majalah , prasasti, rapat,
agenda, dan sebagainnya.Metode ini di gunakan peneliti untuk melengkapi
kekurangan dari data-data yang di peroleh, di antaranya mengenai
keterbelakangan objek penelitian yang meliputi: sejarah berdirinya
sekolah, keadaan guru, keadaan siswa , sarana atau fasilitas sekolah.
5.Teknik Analisis Data
Setelah data terkumpul dari hasil pengumpulan data, dimulai dari
wawancara dan dokumentasi, maka langkah selanjutnya adalah analisis
data .Tujuan analisis data ialah untuk menyempitkan dan membatasi penemuan-
penemuan sehingga menjadi data yang teratur serta tersusun dan lebih
berarti.Adapun teknik analisis data dalam penelitian skripsi ini , maka peneliti
menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif adalah jenis
penelitian yang di peroleh dan di analisis dengan langkah-langkah berikut:
1. Menganalisis data yang terkumpul atau data yang di peroleh
2. Penyusunan data
3. Setelah penyusunan data selesai, maka peneliti membuat gambaran
mengenai situasi atau kejadian-kejadian
4. Pemeriksaan keabsahan data
5. Penafsiran data
Karena dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan penelitian
kaulitatif maka analisis datanya di lakukan pada saat kegiatan penelitian
berlangsung dan dilakukan setelah pengumpulan data selesai.Dimana data
tersebut di analisa secara cermat dan teliti sebelum di sajukan dalam bentuk
laporan yang utuh dan sempurna.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A.Gambaran umum dan Lokasi Penelitian


1.Sejarah Singkat SMP Negeri 3 Dampelas
SMP Negeri 3 Dampelas merupakan salah satu sekolah negeri yang ada di
kabupaten donggala kecamatan dampelas di dusun 2 desa rerang.SMP Negeri 3
Dampelas ini berdiri sejak tahun 1996 sampai sekarang,SMP Negeri 3 Dampelas
juga banyak dihuni ileh beragam suku antara lain: suku dampelas (suku asli),suku
kaili, suku bugus,suku jawa dan lain-lain.Dengan keberagaman ini baik
suku ,budaya,dan agama merupakan potensi yang baik untuk pengembangan
wilaya ini khususnya bidang pendidikan .
2.Letak Geografis
SMP Negeri 3 Dampelas mempunyai letak geografis 0.29642 linting dan
119.873213 bujur. SMP Negeri 3 Dampelas secara geografis cukup strategis
karena selain lingkungan lembaga pendidikan yang sangat kondusif untuk proses
kegiatan belajar mengajar juga mudah untuk di jangkau oleh alat transfortasi
sehingga memudahkan siswa-siswi untuk bersekolah di SMP Negeri 3 Dampelas.
3.Visi dan Misi
a.visi
Visi SMP Negeri 3 Dampelas “ Terwujudnya siswa cerdas berprestasi
berbadan sehat dan berkarakter sesuai dengan budaya bangsa berlandaskan
iman dan takwa”
b.Misi
Untuk mewujudkan Visi SMP Negeri 3 Dampelas tersebut maka dirumuskan
beberapa misi antara lain:
1. Melaksanakan pembelajaran dan bimbingan secara efektif sehingga setiap
siswa berkembang secara optimal, sesuai dengan potensi yang dimiliki.
2. Menumbuhkan semangat keunggulan secara intersif dalam prestasi
akademik maupun non akademik kepada seluruh warga sekolah.
3. Mendorong dan membantu setiap siswa untuk mengenali potensi dirinya,
sehingga dapat berkembang secara optimal.
4. Menciptakan suasana kondusif untuk keefektifan selutruh kegiatan
sekolah.
5. Mengembangkan budaya Kompetitif bagi peningkatan prestasi siswa.
6. Mengembangkan budaya bangsa yang berkarakter.
7. Membudayakan senyum,salam dan sapa(3s)
8. Melaksanakan tata tertib sekolah secara konsisten san konsekuen.
9. Membudayakan sikap saling menghormati antar sesame.
10. Membiasakan budaya bersih dan peduli lingkungan.
11. Melakukan kerjasama antar sekolah,orang tua dan instansi terkait tentang
pola dan gaya hidup sehat bagi warga Negara.
12. Menumbuhkan penghayatan dan pengalaman terhadap ajaran agama.
13. Melestarikan dan mengembangkan bidang olahraga,seni budaya daerah
maupun budaya nasional.
14. Menerapkan sifat patriotism terhadap bangsa dan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
15. Menerapkan manajemen partisifatif dalam menyelesaikan tugas
kependidikan dengan melibatkan seluruh warga sekolah dan kelompok
kepentingan yang terkait dengan sekolah.
4.Daftar Tenaga Pendidik
Adapun daftar tenaga pendidik di SMP Negeri 3 Dampelas dapat dilihat
pada table berikut ini :

Tabel 1.2
Tenaga Pendidik SMP Negeri 3 Dampelas
NO NAMA NIP JABATAN STATUS
KEPEGAWAIAN
1. I Nyoman 19660520199031005 Kepsek PNS
Putra
SP.d,.Mp.d
2. Harisman, 19730012008011007 Wakasek PNS
SA,g
3. Dra.Sawiyah 197012271997032 Guru PNS
Djunaid
4. Suwarti, 197508182001220001 Guru PNS
SP.d
5. Sukma Dewi 197507011200012014 Guru PNS
S,ag
6. Wahida 197206012008012015 Guru PNS
a.djulna,S.pd
7. Erawati,S.pd 197010182007012014 Guru PNS
8. Moh.Indra 199504062019081001 Guru PNS
Hermawan,
S.pd
9. Widya Santi 199501012019082001 Guru PNS
Waroum,
S.pd
10. Nuremi S.pd 197402192022212006 Guru ASN PPK
11. Eliah, S.pd 196908122022212006 Guru ASN PPK
12. Iin Farlina Guru Honorer
S.pd
13. Aswad S.pd Guru Honorer
14. Inna Faati Guru Honorer
Dhikro S.pd
15. Ratna S.pd Guru Honorer
16. Masnia S.pd Guru Honorer
17. Siti Farakh Guru Honorer
Diba S.pd
18. Udin 196603241992031013 Tu PNS
19. Arwan Tu Honorer k2
20. Sufarlan Tu Honorer k2
21. Zulfianti Tu Honorer
22. Hijra Tu Honorer
23. Fatahul Ops Honorer
Alim, S.kom

B.Hasil Penelitian
1.Kemandirian Belajar Siswa SMP Negeri 3 Dampelas
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di SMP Negeri 3 Dampelas
penelitian di tekankan untuk memperoleh tentang , a) Pembelajaran yang
digunakan adalah pembelajaran PPkn dan b) Kemandirian siswa selama proses
pembelajaran.
Selain mengamati keadaan sekolah dan peserta didik , peneliti juga
memperoleh data dengan melakukan pengamatan langsung saat pembelajaran di
kelas.Karena metode yang dilakukan oleh guru saat kegiatan belajar mengajar
ceramah,maka pembelajaran lebih terpusat pada guru dari pada siswa , sehingga
kemandirian kemandirian belajar siswa dikelas dapat dikatakan cukup
baik ,karena saat guru menjelaskan dan menanyakan tentang materi kemarin ada
beberapa siswa berpartisipasi untuk menjawab pertanyaan tersebut walaupun tidak
banyak tapi itu bias di bilang cukup baik.
Kemandirian belajar siswa mendengar penjelasan guru secara umun
dikatakan sudah cukup baik, dimana siswa antusias mendengarkan penjelasan
guru , saat guru memberikan penjelasan memang ada sebagian siswa yang
berbicara dengan temannya atau melakukan aktivitas lain tetapi jumlahnya tidak
banyak .Pada saat pembelajaran berlangsung guru memberikan soal untuk
dikerjakan,guru hanya menuliskan soal di papan tulis dan pada saat itu guru izin
dan membiarkan mereka untuk mengerjakan soal tersebut tersebut selagi guru
menyelesaikan urusan dikantor disini peneliti melihat bahwa kemandirian belajar
siswa saat mengerjakan soal secara individu , mendiskusikan masalah ,bertukar
pendapat dengan teman secara umun sudah di katakana cukup baik , walaupun ada
beberapa kelompok yang anggotanya bekerja sendiri-sendiri , tidak ada
pembagian tugas dnan tidak saling bertukar pikiran atau pendapat.Aktivitas
tersebut kemungkinan dapat berkembang lebih baik bila siswa selalu
melaksanakan aktivitas dengan bimbingan guru.
Dalam kegiatan belajar mengajar komunikasi yang dominan adalah antara
guru dengan siswa , komunikasi siswa dengan siswa masih kurang, kenapa
dikatakan kurang karena jawaban dari siswa tidak terlalu di respon oleh siswa
lain, bahkan kadang ada siswa yang tidak memperhatikan saat ada siswa yang
menjawab pertanyaan.
Pada bagian penutup kegiatan belajar mengajar , siswa di bantu oleh guru
menyimpulkan hasil belajar yang dilaksanakan ,mengapa demikian ? karena
hanya sebagian siswa yang mamou menyimpulkan pembelajaran tersebut dan
sebagian lainnya hanya mengikuti sehingga guru ikut membantu dalam
menyimpulkan hasil dari pembelajaran tersebut.
Kesimpulan disini sesuai dengan pengamatan yang dilakukan oleh peneliti
bahwa kemandirian belajar siswa dikelas sidah dikatakan cukup baik karena saat
guru menjelaskan mereka mendengarkan dengan baik walaupun ada beberapa
siswa yang masih saja berulah dan sebagian dari mereka pun jika di Tanya tentang
pembelajaran atau materi yang kemrin masih ada beberapa siswa yang antusias
menjawab dan pada saat mengerjakan soal mereka mengerjakan walaupun ada
beberapa memang yang kurang memperhatikan apa yang diberikan oleh guru.
2.Upaya Guru dalam Membentuk Kemandirian Belajar Siswa
Wawancara dengan guru PPkn
a) Menurut ibu apakah siswa-siswi disini sudah mandiri dalam belajar?
“Menurut ibu kalau di bilang siswa-siswi itu sendiri sudah mandiri atau
belum dalam belajar,yah bisa di katakan sudah cukup baik soalnya mereka
kalau di berikan tugas atau di suruh mencatat di dalam kelas ketika ibu
belum masuk masih ada beberapa siswa yang tidak mau mengikuti arahan
yang saya berikan sebelumnya dan masih ada beberapa siswa yang masih
keluar masuk kelas.”
b) Upaya-upaya apa saja yang ibu lakukan kepadah siswa-siswi tersebut agar
mandiri dalam belajar?
“Upaya yang dilakukan menurut ibu sangat banyak yah , pastinya kita
bimbing kita rangkul kita dorong supaya mereka mau belajar dan masih
banyak lagi memotivasi siswa supaya mereka rajin dalam belajar agar
prestasi mereka juga baik toh kalau prestasi mereka baik orang tua mereka
pun ikut bangga dan guru memberikan apresiasi yang baik pula”
c) Bagaimana tanggapan ibu jika siswa-siswi tersebut tidak menyukai
pembelajaran yang ibu bawakan, sehingga pada saat pembelajaran
berlangsung ada beberapa siswa-siswi yang selalu izin keluar masuk?
“Menurut ibu memang sudah itu resiko menjadi seorang pengajar atau
seorang guru tidak semua pelajaran itu di sukai oleh siswa apalagi
pembelaaran PPkn pasti guru itu sangat paham dengan karakter siswa yang
biasanya bosan , tapi kembali lagi kita sebagai guru itu pasti mempunyai
banyak cara agar siswa itu tidak bosan dengan pelajaran tersebut .
Misalnya , kalau masuk dalam kelas itu jangan langsung marah-marah
pasti siswa pun merasa tidak senang dengan hal tersebut dan masuk dalam
kelas jangan dengan muka cemberut nanti siswa ikut cemberut juga,
makanya kita sebagai guru harus membimbing mereka dengan sabar dan
kita juga sebagai guru harus menjaga kedekatan dengan mereka.”
d) Bagaimana Pendapat ibu apabila siswa-siswi tidak mendengarkan saat ibu
menjelaskan di depan?
“Tanggapan ibu sebagai seorang guru kadang ibu sendiri emosi kepada
siswa-siswi tersebut karena biasanya ibu sudah menjelaskan panjang lebar
tapi mereka hanya sibuk sendiri di belakang tapi kita sebagai guru kita
beritahu mereka secara perlahan-lahan agar mereka kembali focus tetapi
jika mereka memang tidak mau sama sekali mendengarkan sesekali tidak
apa untuk menegur mereka secara keras agar mereka bisa menghargai kita
yang berada di depan”.
Berdasarkan hasil wawancara dengan guru upaya yang dilakukan guru dalam
membentuk kemandirian belajar siswa sudah maksimal dalam hal memberi
motivasi .
Dalam menumbuhkan rasa tahu guna belajar siswa guru dengan
memberikan contoh-contoh tentang kenyataan atau pengalaman yang terjadi
dalam kehidupan sehari-hari sebagai perbandingan antara keberhasilan dan
kegagalan.Contoh yang paling kecil ialah jika mereka rajin dalam belajar akan
mencapai keberhasilan sebaliknya jika mereka malas dalam belajar akan
mendapatkan kegagalan.
Dalam menumbuhkan rasa butuh belajar kepada siswa yaitu membuat
berbagai pertanyaan-pertayaan yang dapat memicu rasa ingin tahu siswa tentang
suatu masalah sehingga , siswa mau belajar atau mencari sendiri jawabannya.
Dalam menumbuhkan rasa mampu belajar kepada siswa banyak cara yang
dilakukan oleh guru yaitu dengan membuat dan menciptakan pembelajaran yang
menyenangkan dengan menggunakan metode yang bervariasi, memberikan tugas
individu kepada siswa , memberikan stimulus kepada siswa untuk mau
belajar ,menjelaskan materi dengan sejelas-jelasnya mungkin kalau bisa di
hubungkan dengan kehidupan nyata supaya mudah di mengerti dan tumbuh rasa
ingin berbuat karena sudah menegrti apa yang di informasikan dan bagi siswa
yang tidak mampu belajar guru melakukannya dengan bimbingan secara individu.
Dalam penggunaan metode pembelajaran agar tercapai tujuan
pembelajaran maka semua guru menggunakan metode yaitu ceramah, diskusi,
demonstrasi, Tanya jawab dan penugasan.Dalam memanfaatkan sumber belajar
agar tercapainya tujuan pembelajaran maka semua guru melakukan dengan
memanfaatkan buku penunjang, internet, dan lainnya yang berada di sekolah.

Anda mungkin juga menyukai