Anda di halaman 1dari 58

PENGANTAR KOMUNIKASI DATA

Oleh : Eva Inaiyah Agustin


D3 Otomasi Sistem Instrumentasi
Pengertian
 Komunikasi data merupakan gabungan 2 macam teknik: teknik
telekomunikasi dan teknik data processing.
 Telekomunikasi ialah segala kegiatan yang berhubungan dengan
penyaluran informasi dari satu tempat ke tempat yang lain
 Data processing ialah segala kegiatan yang berhubungan dengan
pengolahan data.

 Secara umum Komunikasi data dapat dikatakan sebagai proses


pengiriman informasi (data) yang telah diubah dalam suatu
kode tertentu yang telah disepakati melalui media listrik atau
elektro optik dari satu lokasi ke lokasi yang lain.
Fungsi Sistem Komunikasi Data yang
Efektif :
 Memberikan informasi kepada orang yang tepat dengan
cepat dan tepat waktu
 Memberikan informasi data terbaru (up-todate)
 Memungkinkan orang yang berada pada lokasi geografis
berbeda dapat saling berkomunikasi
Standard Komunikasi Data
Agar supaya sistem komunikasi data dapat berjalan secara lancar
dan global, maka perlu dibuat suatu standar protocol yang
dapat menjamin:
 Kompatibilitas penuh antara dua peralatan setara.
 Bisa melayani banyak peralatan dengan kemampuan
berbeda-beda
 Berlaku umum dan mudah untuk dipelajari atau
diterapkan
Model komunikasi sederhana

(a) Blok Diagram Sistem Komunikasi data

(b) Contoh : Komunikkasi data melalui


jaringan telepon umum
Elemen sistem komunikasi data
 Source (Sumber)
Menghasilkan data untuk ditransmisikan, Contoh : PC (Personal
Computer).
 Transmitter (Pengirim)
Mengkonversi data menjadi signal yang siap untuk ditransmisikan, Contoh :
modem.
 Sistem Transmisi
Membawa data (menghubungkan sumber dan tujuan). Sistem transmisi dapat
berupa single line atau complex networking.
 Receiver (Penerima)
Receiver menerima sinyal dari sistem transmisi dan menggabungkannya
kedalam bentuk tertentu yang dapat ditangkap oleh tujuan. (contoh : sebuah
modem akan menerima suatu sinyal analog yang datang dari jaringan/ jalur
transmisi dan mengubahnya menjadi suatu digital bit stream).
 Destination (Tujuan)
Menerima data dari receiver.
Model Komunikasi Data

Contoh: Percakapan telepon.


 Input ke telepon adalah pesan (m) dalam bentuk gelombang suara.
 Gelombang suara diubah oleh telepon menjadi sinyal listrik dengan frekuensi yang sama.
 Sinyal-sinyal ini ditransmisikan tanpa modifikasi saluran telepon.
 Maka sinyal input g (t) dan sinyal yang ditransmisikan s (t) adalah identik.
 Sinyal (t) akan mengalami distorsi atas medium, sehingga r (t) tidak akan identik dengan s (t).
 Namun demikian, sinyal r (t) diubah kembali menjadi gelombang suara tanpa ada upaya koreksi
atau peningkatan kualitas sinyal.
 Dengan demikian, m’ bukan merupakan replika yang tepat dari m. Namun, pesan suara yang
diterima umumnya dipahami oleh pendengar.
Skema Dasar Komunikasi Data
1. Simplex Channel

 Komunikasi data hanya berjalan searah


 Hanya menggunakan 1 media penghubung
 Kecepatan transmisi cepat
Skema Dasar Komunikasi Data
2. Half Duplex

 Komunikasi data berjalan dua arah


 Menggunakan 1 media penghubung
 Komunikasi data berjalan secara bergantian
 Kecepatan transmisi rendah
Skema Dasar Komunikasi Data
3. Full Duplex

 Komunikasi data berjalan dua arah


 Menggunakan 2 media penghubung
 Komunikasi data berjalan secara simultan
 Kecepatan transmisi tinggi
Jenis Komunikasi berdasarkan Media
Penghubungnya
 Komunikasi Menggunakan Kabel
1. Komunikasi Serial
2. Komunikasi Paralel
3. Komunikasi Analog
4. Komunikasi Jaringan Komputer
5. Komunikasi 1 Wire
6. Komunikasi I2C
 Komunikasi Tanpa Kabel
1. Komunikasi Optik
2. Komunikasi Serat Optik
3. Komunikasi menggunakan Wifi
4. Komunikasi Bluetooth
Terminal Komunikasi Data
 Perangkat Terminal Data (Data Terminal Equipment)
adalah perangkat yang berfungsi untuk mengirim serta
menerima data dan informasi.
Metode pengiriman data ke jalur
transmisi
 Terminal yang melakukan pengiriman data ke
jalur transmisi dengan dikendalikan oleh
operator.

 Terminal yang melakukan pengiriman data ke


jalur transmisi melalui memory penyangga
(buffer) yang dimiliki.
Komunikasi data serial
 Jika hanya ada satu kanal komunikasi yang tersedia sedangkan
kita harus mengirimkan data yang terdiri dari lebih dari satu
bit maka kita bisa mengirimkan data secara serial
 Pada komunikasi data serial, bit-bit yang menyusun words
(sekumpulan bit-bit data) dikirimkan satu per satu ke kanal
komunikasi
Komunikasi data serial
 Terminal komunikasi data disebut Data Terminal
Equipment (DTE), sedangkan perangkat yang merupakan
ujung (terminates/terminasi) kanal transmisi yang akan
melalui jaringan disebut Data Circuitterminating
Equipment (DCE).
Contoh DCE adalah modem
 Banyak tersedia standard interface antara DTE dan DCE.
Yang umum dipakai adalah yang dibuat oleh ITU-T dan Electronic
Industries Association (EIA).
 Salah satu interface yang biasa digunakan dan dibuat oleh
ITU-T adalah V.24/V.28 yang sama dengan standard RS-232-
C yang dibuat EIA (RS-232 pada dasarnya setara dengan
kombinasi V.24 danV.28).
Komunikasi data serial
 Pada transmisi data jarak jauh kita dapat menggunakan
transmisi data serial secara asinkron (asynchronous)
maupun sinkron (synchronous).
 Transmisi data serial jarak jauh mengharuskan informasi
timing dikirimkan ke penerima bersama-sama
dengan data agar tidak perlu memakai satu saluran khusus
untuk clock.
Komunikasi Serial
 Jenis komunikasi data dua arah.
 Besar data yang dapat ditransmisikan sebesar 8 bit atau lebih.
 Pada komputer dinamakan dengan port serial/com dengan
menggunakan kabel penghubung jenis DB-9.
 Memiliki dua mode transmisi: Sinkron dan Asinkron.
Transmisi Asinkron
 Pada transmisi asinkron, setiap kali transmisi dilakukan data
yang dikirimkan berjumlah sedikit.
 Biasanya jumlah bit yang dikirimkan setiap kali transmisi
dilakukan adalah sebanyak 8 bit yang merupakan satu
karakter ASCII (American Standard Code for Information
Interchange)
 Di awal setiap satu blok data yang terdiri dari 8 bit disertakan
sebuah start bit.
 Start bit merupakan indikasi bagi penerima untuk bersiap-siap
menerima 8 bit data.
Transmisi Asinkron

Start bit ditandai dengan


perubahan level

Idle stage

 Start bit ditandai dengan terjadinya perubahan level tegangan dari kondisi idle.
 Jumlah bit data: 8 bit (termasuk bit parity).
 Setelah data selesai dikirim, stop bits dikirimkan sebagi tanda pengiriman data
sudah selesai.
 Setelah stop bits selesai dikirimkan, kondisi kanal harus sama dengan kondisi idle.
 Skema pendeteksian kesalahan pada transmisi asinkron dapat menggunakan parity.
Parity
 Ada dua macam teknik parity:
 Even parity (parity genap)
 Odd parity (parity ganjil)
 Pada even parity, jumlah bit ‘1’ pada blok data (termasuk parity)
harus genap.
 Pada odd parity, jumlah bit ‘1’ pada blok data (termasuk parity)
harus ganjil.
 Agar pendeteksian kesalahan dapat dilakukan dengan benar,
pengirim dan penerima harus bersepakat untuk menggunakan
teknik parity yang sama.
 Misalnya pengirim dan penerima sepakat untuk menggunakan
teknik parity genap: apabila penerima menerima data yang jumlah
bit ‘1’-nya ganjil maka penerima dapat menyimpulkan bahwa telah
terjadi kesalahan.
CONTOH
 Bit parity checking sering digunakan untuk transmisi karakter
ASCII, karena karakter ini hanya mempunyai 7 bit dan bit ke-8
dapat digunakan untuk bit parity. Sebagai contoh, diasumsikan
pengiriman 4 bit dengan nilai 1001, dengan bit parity terletak di
sebelah paling kanan. Penjelasan transmisi menggunakan even
parity, sebagai berikut:
 A akan mengirim : 1001
A menghitung nilai bit parity : 1^0^0^1 = 0
A menambahkan bit parity dan kirim : 10010
B menerima : 10010
B menghitung keseluruhan parity : 1^0^0^1^0 = 0
B melaporkan bahwa transmisi berhasil dengan parity yang benar
(genap).
 Jika transmisi menggunakan odd parity, maka penjelasannya
sebagai berikut:
 A akan mengirim : 1001
A menghitung nilai bit parity : ~(1^0^0^1) = 1
A menambahkan bit parity dan kirim : 10011
B menerima : 10011
B menghitung keseluruhan parity : 1^0^0^1^1 = 1
B melaporkan bahwa transmisi berhasil dengan parity yang
benar (ganjil).
 Mekanisme ini dapat mendeteksi kesalahan bit tunggal, karena jika satu
bit berubah ketika melewati jalur yang jelek, maka akan terdapat jumlah
angka satu yang tidak benar pada saat data diterima. Pada contoh di atas,
B menghitung nilai parity dan mencocokkan dengan bit parity pada nilai
yang diterima, mengindikasikan bahwa tidak ada kesalahan bit tunggal.
Pada contoh di bawah ini akan terjadi kesalahan transmisi pada bit kedua:
 A akan mengirim : 1001
A menghitung nilai bit parity : 1^0^0^1 = 0
A menambahkan bit parity dan kirim : 10010 *TRANSMISSION
ERROR*
B menerima : 11010
B menghitung keseluruhan parity : 1^1^0^1^0 = 1
B melaporkan terjadi transmisi yang tidak benar, karena nilai parity tidak
sama.
 Pada kasus di atas, B menghitung nilai parity (0) tidak sama
dengan bit parity (1) pada nilai yang diterima. Hal ini
mengindikasikan terjadi kesalahan. Di bawah ini contoh yang
sama tetapi dengan kesalahan pada bit parity-nya sendiri.
 A akan mengirim : 1001
A menghitung nilai bit parity : 1^0^0^1 = 0
A menambahkan bit parity dan kirim : 10010
*TRANSMISSION ERROR*
B menerima : 10011
B menghitung keseluruhan parity : 1^0^0^1^1 = 1
B melaporkan terjadi transmisi yang tidak benar, karena nilai
parity tidak sama.
 Sekali lagi, B menghitung keseluruhan odd parity, dan
mengindikasikan kesalahan bit. Ada keterbatasan pada skema parity
ini, yaitu ketika ada kesalahan pada pengiriman data dengan bit
yang salah berjumlah genap seperti pada contoh di bawah ini:
 A akan mengirim : 1001
A menghitung nilai bit parity : 1^0^0^1 = 0
A menambahkan bit parity dan kirim : 10010 *TRANSMISSION
ERROR*
B menerima : 11011
B menghitung keseluruhan parity : 1^1^0^1^1 = 0
B melaporkan transmisi berhasil dengan parity yang benar
walaupun sebenarnya data sudah tidak benar.
Transmisi Sinkron
 Untuk mengirimkan informasi yang jauh, lebih banyak digunakan teknik
transmisi sinkron.
 Informasi disusun dalam bentuk frame-frame informasi.
 Setiap frame diawali oleh deretan bit start-of-frame .
 Setiap frame dapat terdiri dari lebih 1.000 bytes informasi.
 Setiap frame mengandung error control words dan suatu deretan end-of-frame.
 Penerima menggunakan bagian error control dari frame untuk mendeteksi error.
 Metoda pendeteksian error yang paling banyak digunakan adalah cyclic
redundancy check (CRC).
 CRC merupakan teknik yang lebih handal daripada parity.
 Jika terjadi error, pengirim akan mengirimkan ulang frame yang error.
 Pada umumnya, penerima akan mengirimkan acknowledgment (ACK)
untuk setiap frame bebas error yang diterimanya.
 Sebaliknya jika error terjadi, penerima tidak akan mengirimkan ACK.
ACK yang tidak diterima pengirim merupakan indikasi bagi pengirim
untuk melakukan retransmisi.
Transmisi Sinkron
 Suatu flags yang berupa deretan bit start-of-frame dan end-of-
frame digunakan untuk sinkronisasi frame.
 Flag-flag ini harus unique.
 Deretan data yang dikirimkan tidak boleh memiliki pola yang
sama dengan deretan flags.
 Untuk mencegah agar hal ini tidak terjadi, salah satu metoda agar frame
misalignment tidak terjadi adalah dengan menggunakan teknik bit stuffing
atau zero insertion.

tutun itb
Bit stuffing/zero insertion
 Sebagai contoh, pada protokol high-level data link control (HDLC)
digunakan flag yang berupa deretan (01111110).
 Perhatikan bahwa flag ini mengandung 6 buah bit 1 yang
berurutan.
 Setelah flag start-of-frame deretan bit yang mengandung 6 bit ‘1’
berturut-turut tidak diperkenankan ada di dalam bagian data dari
frame.
 Untuk menjamin agar hal di atas tidak terjadi maka di akhir setiap
deretan 5 bit ‘1’ yang berurutan disisipkan sebuah bit 0.
 Di penerima, setiap 0 yang mengikuti 5 bit ’1’ yang berurutan
dihilangkan.
 Jika ada bit ‘1’ yang mengikuti 5 bit ‘1’ berurutan, maka frame
dinyatakan telah selesai (end-of-frame flag).
tutun itb
Konfigurasi Pin Konektor DB-9
Konfigurasi Null Modem DB-25
Konfigurasi Null Modem DB 9
Konfigurasi Null Modem DB 9 to DB 25
Frame Pengiriman Data Serial
Komunikasi data paralel
 Kadang-kadang komputer perlu berkomunikasi dengan
sebuah printer yang berada di dalam ruangan yang sama.
 Pada kasus ini kita bisa menggunakan komunikasi paralel.
 Sebuah kabel yang terdiri dari beberapa kawat digunakan
untuk melakukan komunikasi paralel.
 Bit-bit data yang menyusun words dapat dikirimkan secara
bersamaan secara paralel pada masing-masing kawat.
 Transmisi data paralel lebih cepat daripada transmisi data
serial tapi biasanya hanya digunakan untuk komunikasi jarak
dekat (Jarak maksimum biasanya 10m).
Komunikasi data paralel
Komunikasi data paralel
 Komunikasi paralel tidak cocok untuk transmisi jarak jauh
karena:
 Memerlukan banyak kawat atau kanal
 Memerlukan sinyal timing tambahan
Bentuk Komunikasi Data
 Sistem Komunikasi Off-Line
Off-line Communication system adalah suatu sistem pengiriman
data melalui fasilitas komunikasi dari suatu lokasi ke pusat
pengolahan data, tetapi data yang dikirim tidak
langsung diproses oleh CPU.

 Sistem Komunikasi On-Line


On-line Communication system adalah data yang dikirim
melalui terminal dapat langsung diolah oleh pusat
komputer.
Sistem Komunikasi Off-Line
Terminal Modem Modem Terminal Sistem Komputer

 Terminal : Adalah suatu I/O device yang digunakan untuk mengirim


data dan menerima data jarak jauh dengan menggunakan fasilitas
telekomunikasi.
 Jalur komunikasi : Adalah fasilitas telekomunikasi yang sering
digunakan, seperti telephon, telex dll.
 Modem : (Modulator/Demodulator) adalah suatu alat yang
mengalihkan data dari sistem kode digital ke dalam sistem kode analog
dan sebaliknya.
 Sistem komputer : merupakan perangkat utama untuk pemrosesan
data yang menerima input data dan menghasilkan Output.
Bentuk Sistem Komunikasi On-Line
 Realtime System
Merupakan suatu system pengolahan data yang membutuhkan
tingkat transaksi dengan kecepatan tinggi, saat data diterima
kemudian mengirimkan kembali hasil pengolahan ke
pengirim data saat itu juga.

 Batch Processing System


Merupakan teknik pengolahan data dengan menumpuk data
terlebih dahulu dan diatur pengelompokan data tersebut
dalam kelompok-kelompok yang disebut bacth, kemudian diolah
untuk mendapatkan laporan yang diinginkan.
Bentuk Sistem Komunikasi On-Line
 Timesharing System
Suatu teknik on-line system oleh beberapa pemakai secara bergantian
menurut waktu yang diperlukan pemakai dengan melayani beberapa alat
I/O secara bergantian.

 Distributed Data Processing System


Merupakan bentuk yang sering digunakan sekarang sebagai perkembangan
dari timesharing system.
Sebagai suatu system komputer interaktif yang terpencar secara geografis
dan dihubungkan dengan jalur telemunikasi ke setiap komputer yang
mampu memproses data secara mandiri dan mempunyai
kemampuan berhubungan dengan komputer lain dalam
suatu system.
CPU DISK
TERMINAL

MODEM

MODEM MODEM MODEM

TERMINAL TERMINAL
TERMINAL

Real Time System


Tumpukan Tumpukan Tumpukan
Data Data Data

Terminal Media
Penyimpanan

CPU

Laporan File Output

Batch Processing System


CPU DISK

TERMINAL TERMINAL TERMINAL


Komputer
DISK
Pusat

Komputer Komputer DISK


DISK
Pusat Pusat

KOMPUTER KOMPUTER KOMPUTER


Jaringan Komunikasi Data
Kemungkinan yang terjadi dengan adanya jaringan :
 Bila perangkat-perangkatnya merupakan bagian yang saling
jauh terpisah, misalnya berada pada jarak ribuan kilometer.
 Komunikasi secara langsung (point to point) seringkali tidak
praktis.
 Sejumlah peralatan akan memerlukan jumlah koneksi
yang besar.
 Solusi yang nyata adalah : Jaringan Komunikasi (Jaringan
Komputer)
Pengertian Jaringan Komputer
 Jaringan komputer adalah sekumpulan peralatan komputer
yang dihubungkan agar dapat saling berkomunikasi dengan
tujuan membagi sumber daya (seperti file dan printer).
 Agar jaringan dapat berfungsi, dibutuhkan layanan-layanan
yang dapat mengatur pembagian sumber daya.
 Dibutuhkan aturan-aturan (protocols) yang mengatur
komunikasi dan layanan-layanan secara umum untuk seluruh
sistem jaringan
Klasifikasi Jaringan Komunikasi
 Jaringan komunikasi dapat diklasifikasikan berdasarkan cara
pertukaran informasi:
Communication
Network

Switched Broadcast
Communication Communication
Network Network

Circuit-Switched Packet-Switched
Communication Communication
Network Network
LAN (Local Area Network)
 Jaringan komputer lokal yang dimiliki oleh sebuah organisasi,
dimana perangkat jaringan yang saling terhubung terletak di
dalam sebuah gedung atau antar gedung yang berjarak
beberapa km.
 Dimiliki oleh sebuah organisasi.
 Biasanya digunakan sistem broadcast.
 Teknologi:
 Ethernet LAN
 Wireless LAN
Contoh Konfigurasi LAN
MAN (Metropolitan Area Network)
 Jaringan komputer yang jangkauannya mencakup kota.
 Teknologi: jaringan TV kabel
Contoh Konfigurasi MAN
 Internet melalui sistem TV Kabel
Junction
Box

Head End

Server untuk
Koneksi ke Internet
WAN (Wide Area Network)
 Jaringan komputer yang cakupannya lebih luas dari LAN,
yaitu dari negara sampai benua.
 Teknologi:
 Circuit Switching (Jar. Telepon)
 Packet Switching (Komunikasi dari terminal ke komputer dan
komputer ke komputer)
 Jaringan wireless seluler
Contoh Konfigurasi WAN

Router

LAN
Internet
 Sekumpulan jaringan berbeda (LANs, WANs, atau keduanya)
yang saling terkoneksi
 Contoh konfigurasi Internet:

Router
Router

LAN

Anda mungkin juga menyukai