Idle stage
Start bit ditandai dengan terjadinya perubahan level tegangan dari kondisi idle.
Jumlah bit data: 8 bit (termasuk bit parity).
Setelah data selesai dikirim, stop bits dikirimkan sebagi tanda pengiriman data
sudah selesai.
Setelah stop bits selesai dikirimkan, kondisi kanal harus sama dengan kondisi idle.
Skema pendeteksian kesalahan pada transmisi asinkron dapat menggunakan parity.
Parity
Ada dua macam teknik parity:
Even parity (parity genap)
Odd parity (parity ganjil)
Pada even parity, jumlah bit ‘1’ pada blok data (termasuk parity)
harus genap.
Pada odd parity, jumlah bit ‘1’ pada blok data (termasuk parity)
harus ganjil.
Agar pendeteksian kesalahan dapat dilakukan dengan benar,
pengirim dan penerima harus bersepakat untuk menggunakan
teknik parity yang sama.
Misalnya pengirim dan penerima sepakat untuk menggunakan
teknik parity genap: apabila penerima menerima data yang jumlah
bit ‘1’-nya ganjil maka penerima dapat menyimpulkan bahwa telah
terjadi kesalahan.
CONTOH
Bit parity checking sering digunakan untuk transmisi karakter
ASCII, karena karakter ini hanya mempunyai 7 bit dan bit ke-8
dapat digunakan untuk bit parity. Sebagai contoh, diasumsikan
pengiriman 4 bit dengan nilai 1001, dengan bit parity terletak di
sebelah paling kanan. Penjelasan transmisi menggunakan even
parity, sebagai berikut:
A akan mengirim : 1001
A menghitung nilai bit parity : 1^0^0^1 = 0
A menambahkan bit parity dan kirim : 10010
B menerima : 10010
B menghitung keseluruhan parity : 1^0^0^1^0 = 0
B melaporkan bahwa transmisi berhasil dengan parity yang benar
(genap).
Jika transmisi menggunakan odd parity, maka penjelasannya
sebagai berikut:
A akan mengirim : 1001
A menghitung nilai bit parity : ~(1^0^0^1) = 1
A menambahkan bit parity dan kirim : 10011
B menerima : 10011
B menghitung keseluruhan parity : 1^0^0^1^1 = 1
B melaporkan bahwa transmisi berhasil dengan parity yang
benar (ganjil).
Mekanisme ini dapat mendeteksi kesalahan bit tunggal, karena jika satu
bit berubah ketika melewati jalur yang jelek, maka akan terdapat jumlah
angka satu yang tidak benar pada saat data diterima. Pada contoh di atas,
B menghitung nilai parity dan mencocokkan dengan bit parity pada nilai
yang diterima, mengindikasikan bahwa tidak ada kesalahan bit tunggal.
Pada contoh di bawah ini akan terjadi kesalahan transmisi pada bit kedua:
A akan mengirim : 1001
A menghitung nilai bit parity : 1^0^0^1 = 0
A menambahkan bit parity dan kirim : 10010 *TRANSMISSION
ERROR*
B menerima : 11010
B menghitung keseluruhan parity : 1^1^0^1^0 = 1
B melaporkan terjadi transmisi yang tidak benar, karena nilai parity tidak
sama.
Pada kasus di atas, B menghitung nilai parity (0) tidak sama
dengan bit parity (1) pada nilai yang diterima. Hal ini
mengindikasikan terjadi kesalahan. Di bawah ini contoh yang
sama tetapi dengan kesalahan pada bit parity-nya sendiri.
A akan mengirim : 1001
A menghitung nilai bit parity : 1^0^0^1 = 0
A menambahkan bit parity dan kirim : 10010
*TRANSMISSION ERROR*
B menerima : 10011
B menghitung keseluruhan parity : 1^0^0^1^1 = 1
B melaporkan terjadi transmisi yang tidak benar, karena nilai
parity tidak sama.
Sekali lagi, B menghitung keseluruhan odd parity, dan
mengindikasikan kesalahan bit. Ada keterbatasan pada skema parity
ini, yaitu ketika ada kesalahan pada pengiriman data dengan bit
yang salah berjumlah genap seperti pada contoh di bawah ini:
A akan mengirim : 1001
A menghitung nilai bit parity : 1^0^0^1 = 0
A menambahkan bit parity dan kirim : 10010 *TRANSMISSION
ERROR*
B menerima : 11011
B menghitung keseluruhan parity : 1^1^0^1^1 = 0
B melaporkan transmisi berhasil dengan parity yang benar
walaupun sebenarnya data sudah tidak benar.
Transmisi Sinkron
Untuk mengirimkan informasi yang jauh, lebih banyak digunakan teknik
transmisi sinkron.
Informasi disusun dalam bentuk frame-frame informasi.
Setiap frame diawali oleh deretan bit start-of-frame .
Setiap frame dapat terdiri dari lebih 1.000 bytes informasi.
Setiap frame mengandung error control words dan suatu deretan end-of-frame.
Penerima menggunakan bagian error control dari frame untuk mendeteksi error.
Metoda pendeteksian error yang paling banyak digunakan adalah cyclic
redundancy check (CRC).
CRC merupakan teknik yang lebih handal daripada parity.
Jika terjadi error, pengirim akan mengirimkan ulang frame yang error.
Pada umumnya, penerima akan mengirimkan acknowledgment (ACK)
untuk setiap frame bebas error yang diterimanya.
Sebaliknya jika error terjadi, penerima tidak akan mengirimkan ACK.
ACK yang tidak diterima pengirim merupakan indikasi bagi pengirim
untuk melakukan retransmisi.
Transmisi Sinkron
Suatu flags yang berupa deretan bit start-of-frame dan end-of-
frame digunakan untuk sinkronisasi frame.
Flag-flag ini harus unique.
Deretan data yang dikirimkan tidak boleh memiliki pola yang
sama dengan deretan flags.
Untuk mencegah agar hal ini tidak terjadi, salah satu metoda agar frame
misalignment tidak terjadi adalah dengan menggunakan teknik bit stuffing
atau zero insertion.
tutun itb
Bit stuffing/zero insertion
Sebagai contoh, pada protokol high-level data link control (HDLC)
digunakan flag yang berupa deretan (01111110).
Perhatikan bahwa flag ini mengandung 6 buah bit 1 yang
berurutan.
Setelah flag start-of-frame deretan bit yang mengandung 6 bit ‘1’
berturut-turut tidak diperkenankan ada di dalam bagian data dari
frame.
Untuk menjamin agar hal di atas tidak terjadi maka di akhir setiap
deretan 5 bit ‘1’ yang berurutan disisipkan sebuah bit 0.
Di penerima, setiap 0 yang mengikuti 5 bit ’1’ yang berurutan
dihilangkan.
Jika ada bit ‘1’ yang mengikuti 5 bit ‘1’ berurutan, maka frame
dinyatakan telah selesai (end-of-frame flag).
tutun itb
Konfigurasi Pin Konektor DB-9
Konfigurasi Null Modem DB-25
Konfigurasi Null Modem DB 9
Konfigurasi Null Modem DB 9 to DB 25
Frame Pengiriman Data Serial
Komunikasi data paralel
Kadang-kadang komputer perlu berkomunikasi dengan
sebuah printer yang berada di dalam ruangan yang sama.
Pada kasus ini kita bisa menggunakan komunikasi paralel.
Sebuah kabel yang terdiri dari beberapa kawat digunakan
untuk melakukan komunikasi paralel.
Bit-bit data yang menyusun words dapat dikirimkan secara
bersamaan secara paralel pada masing-masing kawat.
Transmisi data paralel lebih cepat daripada transmisi data
serial tapi biasanya hanya digunakan untuk komunikasi jarak
dekat (Jarak maksimum biasanya 10m).
Komunikasi data paralel
Komunikasi data paralel
Komunikasi paralel tidak cocok untuk transmisi jarak jauh
karena:
Memerlukan banyak kawat atau kanal
Memerlukan sinyal timing tambahan
Bentuk Komunikasi Data
Sistem Komunikasi Off-Line
Off-line Communication system adalah suatu sistem pengiriman
data melalui fasilitas komunikasi dari suatu lokasi ke pusat
pengolahan data, tetapi data yang dikirim tidak
langsung diproses oleh CPU.
MODEM
TERMINAL TERMINAL
TERMINAL
Terminal Media
Penyimpanan
CPU
Switched Broadcast
Communication Communication
Network Network
Circuit-Switched Packet-Switched
Communication Communication
Network Network
LAN (Local Area Network)
Jaringan komputer lokal yang dimiliki oleh sebuah organisasi,
dimana perangkat jaringan yang saling terhubung terletak di
dalam sebuah gedung atau antar gedung yang berjarak
beberapa km.
Dimiliki oleh sebuah organisasi.
Biasanya digunakan sistem broadcast.
Teknologi:
Ethernet LAN
Wireless LAN
Contoh Konfigurasi LAN
MAN (Metropolitan Area Network)
Jaringan komputer yang jangkauannya mencakup kota.
Teknologi: jaringan TV kabel
Contoh Konfigurasi MAN
Internet melalui sistem TV Kabel
Junction
Box
Head End
Server untuk
Koneksi ke Internet
WAN (Wide Area Network)
Jaringan komputer yang cakupannya lebih luas dari LAN,
yaitu dari negara sampai benua.
Teknologi:
Circuit Switching (Jar. Telepon)
Packet Switching (Komunikasi dari terminal ke komputer dan
komputer ke komputer)
Jaringan wireless seluler
Contoh Konfigurasi WAN
Router
LAN
Internet
Sekumpulan jaringan berbeda (LANs, WANs, atau keduanya)
yang saling terkoneksi
Contoh konfigurasi Internet:
Router
Router
LAN