Anda di halaman 1dari 4

konsumen dapat memperlama waktu proyek dan menambah biaya untuk

mengakomodasi perubahan.

II. Diagram Primer untuk Perencanaan Proyek


Perencanaan proyek adalah proses perencanaan terperinci yang menghasilkan
jawaban atas pertanyaan operasional umum seperti mengapa kita melakukan proyek
ini atau apa yang akan dicapai proyek ini untuk bisnis? Ketergantungan adalah
hubungan logis yang ada antara tugas proyek dan sebuah milestone. Bagan PERT
(Program Evaluation and Review Technique) adalah model jaringan grafis yang
menggambar tugas proyek dan hubungan mereka sekaligus mendefinisikan
ketergantungan antara tugas-tugas proyek sebelum dijadwalkan. Critical path analysis
adalah metode diagram proyek untuk memprediksi total durasi proyek. Slack adalah
jumlah waktu yang dapat ditunda pada suatu aktivitas tanpa menunda aktivitas
berikutnya atau tanggal penyelesaian proyek.
Gantt chart adalah adalah bagan batang sederhana yang mencantumkan tugas proyek
secara vertikal dan berfungsi dengan baik untuk mewakili jadwal proyek. Chart ini
juga dapat menunjukkan kemajuan tugas yang sebenarnya terhadap durasi yang
direncanakan.
III. Proyek Outsourcing
Outsourcing adalah penggunaan tenaga kerja dari pihak ketiga untuk
menyelesaikan pekerjaan tertentu di dalam perusahaan. Outsourcing bisa berupa
kontrak besar di mana organisasi seperti IBM mengelola semua layanan MIS untuk
perusahaan lain, hingga mempekerjakan kontraktor dan staf sementara secara
individual. Terdapat empat alasan umum sebuah perusahaan melakukan outsourcing,
yaitu karena kompetensi, penghematan keuangan, pertumbuhan yang cepat, dan
internet dan globalisasi. Dalam outsourcing juga terdapat tiga bentuk, antara lain
a. Onshore Outsourcing : Melibatkan perusahaan lain di negara yang sama untuk
memberi layanan.
b. Nearshore Outsourcing : Mengontrak pengaturan outsourcing dengan
perusahaan di sekitar negara. Seringkali negara ini akan berbagi perbatasan
dengan negara asalnya.
c. Offshore Outsourcing : Menggunakan organisasi dari negara berkembang
untuk mengembangkan sistem. Dalam outsourcing lepas pantai negara secara
geografis jauh.
Dengan melakukan outsourcing, perusahaan akan mendapatkan banyak
manfaat meliputi Peningkatan kualitas dan efisiensi proses bisnis pengurangan biaya
operasional untuk jumlah karyawan dan eksposur risiko untuk investasi modal besar;
akses ke keahlian penyedia layanan outsourcing, skala ekonomi, praktik terbaik, dan
teknologi canggih; peningkatan fleksibilitas untuk respons yang lebih cepat terhadap
perubahan pasar dan lebih sedikit waktu untuk memasarkan produk atau layanan baru.
Namun, dengan perusahaan melakukan outsourcing akan menghadapi beberapa
tantangan
a. Durasi kontrak. Sebagian besar perusahaan melihat outsourcing sebagai solusi
jangka panjang dengan jangka waktu beberapa tahun. Pelatihan dan transfer
sumber daya di seluruh dunia sulit dan mahal; karenanya, sebagian besar
perusahaan mengejar kontrak outsourcing lepas pantai untuk beberapa tahun
layanan.
b. Ancaman terhadap keunggulan kompetitif. Banyak bisnis melihat MIS sebagai
keunggulan kompetitif dan melihat outsourcing sebagai ancaman karena
outsourcing dapat berbagi rahasia dagang perusahaan.
c. Kehilangan kerahasiaan. Informasi tentang harga, produk, penjualan, dan
pelanggan dapat menjadi aset yang kompetitif dan seringkali penting untuk
kesuksesan bisnis. Outsourcing dapat menempatkan informasi rahasia di
tangan yang salah. Meskipun klausul kerahasiaan yang terkandung dalam
kontrak seharusnya melindungi perusahaan, potensi risiko dan biaya
pelanggaran harus dianalisis.

IV. Analisis kasus


Dengan tumbuhnya teknologi dengan pesat dan permintaan konsumen yang
selalu bersifat dinamis, sebuah perusahaan harus memutar otak bagaimana bisa
merespons dengan cepat terhadap perubahan itu dalam menyediakan barang, tetapi
dalam saat yang bersamaan harus tetap menekan pengeluaran agar bisa
memaksimalkan keuntungan. Salah satu solusi yang dilakukan banyak perusahaan
untuk permasalahan ini adalah dengan melakukan outsourcing. Outsourcing sendiri
adalah penggunaan tenaga kerja dari pihak ketiga untuk menyelesaikan pekerjaan
tertentu di dalam perusahaan. Tenaga kerja outsourcing ini bisa menyelesaikan
berbagai permasalahan teknis yang ada di dalam perusahaan. Dengan demikian,
karyawan yang direkrut dari outsource harus mampu melakukan berbagai pekerjaan,
mulai dari layanan pelanggan, pekerja manufaktur, hingga Administrasi Perkantoran.
Salah satu perusahaan yang mengimplementasikan outsourcing ini adalah perusahaan
teknologi multinasional yang berpusat di Cupertino, California, Apple Inc.
Pengguna iPhone pasti pernah menyadari keberadaan tulisan “Design by
Apple in California. Assembled in China” di belakang ponsel pintar tersebut. Tulisan
tersebut berarti bahwa produk Apple dirancang di Amerika Serikat, tetapi
pengkonstruksian software dan hardware-nya dilakukan secara lintas global. Tak
dapat dipungkiri bahwa audit software dan performance-testing merupakan jasa yang
paling sering di-outsource oleh Apple. Selama ini, outsourced manufaktur Apple
berada di Cina, tetapi dalam konferensi yang dilakukan oleh Apple di tahun 2019 lalu,
terkuak bahwa destinasi outsourcing produk IT utama untuk Apple adalah negara
India. Pada kenyataannya, kerja sama antara Apple dan software developer di India
sudah berlangsung sejak tahun 2012, di mana investasi awal Apple sebesar $100 juta
terus meningkat seiring dengan berjalannya waktu. Di tahun 2017 pun, terkonfirmasi
bahwa Apple memang melakukan outsourcing ke beberapa negara dan beraliansi
dengan Accenture, salah satu firma konsultasi IT ternama. Berikut adalah ilustrasi
dari serangkaian aktivitas yang dilakukan oleh Apple dengan negara lain yang
menjadi destinasi outsource mereka:

Berdasarkan grafik diatas, Apple melakukan proses desain dan marketing di


Amerika Serikat di mana kantor pusat mereka terletak. Selanjutnya, untuk proses
sourcing tenaga kerja dan material Apple memutuskan untuk melakukan outsourcing
ke beberapa negara, seperti Amerika Serikat (Onshore outsourcing), China, Eropa dan
beberapa negara Asia lainnya. Apple memilih China sebagai partner outsourcing
mereka untuk proses manufaktur dan meletakkan produk jadi di warehouse yang
sudah mereka tentukan (umumnya di Amerika Serikat dan negara sekitarnya). Mereka
melakukan distribusi baik secara online maupun direct/in-store serta melakukan
penjualan secara global.
Beberapa alasan perusahaan Apple memutuskan untuk melakukan outsourcing
adalah sebagai berikut :
1. Mengefisiensikan waktu dalam proses produksi
Apple memutuskan untuk melakukan outsourcing dalam tahap produksinya
karena labor atau tenaga kerja di negara yang mereka pilih memiliki
keterampilan yang memadai dan kuantitas tenaga kerja tersebut berjumlah
besar. Secara spesifik, Apple memilih China sebagai tempat untuk proses
manufaktur produk mereka dengan alasan periode yang diperlukan untuk
mempekerjakan 8.700 insinyur untuk mengatur 200.00 pekerja pabrik di

Anda mungkin juga menyukai