Anda di halaman 1dari 10

KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

REVIEW DED KAWASAN PERMUKIMAN


DI KELURAHAN LENGKONG GUDANG TIMUR,
KELURAHAN CILENGGANG, KELURAHAN
BUARAN

DINAS PERUMAHAN RAKYAT KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN

TAHUN ANGGARAN 2023


KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)

REVIEW DED KAWASAN PERMUKIMAN


DI KELURAHAN LENGKONG GUDANG TIMUR,
KELURAHAN CILENGGANG, KELURAHAN
BUARAN

Satuan Kerja : Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman


dan Pertanahan
Bidang : Bidang Permukiman
Program : Program Kawasan Permukiman
Hasil (Outcome) : Dokumen Review DED Kawasan Permukiman di
Kelurahan Lengkong Gudang Timur, Kelurahan
Cilenggang, Kelurahan Buaran
Kegiatan : Peningkatan Kualitas Kawasan Permukiman
Kumuh dengan Luas di Bawah 10 (sepuluh) Ha
Sub Kegiatan : Penyusunan Rencana Tapak (Site Plan) dan Detail
Engineering Design (DED) Peremajaan/ Pemugaran
Permukiman Kumuh
Paket Pekerjaan : Review DED Kawasan Permukiman di Kelurahan
Lengkong Gudang Timur, Kelurahan Cilenggang,
Kelurahan Buaran
Keluaran (Output) : Dokumen DED Hasil Review Penataan Kawasan
Kumuh
Volume Keluaran : 1 (satu) Dokumen
1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Salah satu urusan penyelenggaraan pemerintahan daerah yang
Belakang bersifat wajib yang berkaitan dengan pelayanan dasar adalah
urusan perumahan dan kawasan permukiman. Permasalahan
urusan perumahan dan kawasan permukiman yang masih
menjadi isu strategis daerah di Kota Tangerang Selatan adalah
masih tedapatnya lingkungan permukiman kumuh perkotaan.
Dalam SK Walikota Tangerang Selatan Nomor 653/Kep.352-
Huk/2021 tentang Lokasi Perumahan Kumuh dan Permukiman
Kumuh, terdapat ±105,20 Ha perumahan dan kawasan
permukiman kumuh. Upaya penanganan kawasan permukiman
kumuh perlu dilakukan demi terwujudnya lingkungan
permukiman yang memenuhi persyaratan keamanan, kesehatan,
kenyamanan, keandalan bangunan dan lingkungan. Selain itu,
upaya penanganan kawasan permukiman kumuh dimaksudkan
untuk menjaga fungsi perumahan dan kawasan permukiman agar
dapat berfungsi secara baik dan berkelanjutan untuk kepentingan
peningkatan kualitas hidup orang perseorangan yang dilakukan
terhadap rumah serta prasarana, sarana, dan utilitas umum di
perumahan, permukiman, lingkungan hunian dan kawasan
permukiman.
Salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut
diantaranya melalui peningkatan kualitas lingkungan
permukiman kumuh, seperti peremajaan/pemugarab sarana dan
prasarana lingkungannya. Peningkatan kualitas lingkungan
permukiman kumuh mencakup 7 aspek kumuh yaitu keteraturan
bangunan, jalan, drainase, persampahan, limbah, sanitasi,
proteksi kebakaran dan ruang terbuka hijau.
Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman, dan Pertanahan
melalui Bidang Permukiman mempunyai tugas untuk
mewujudkan apa yang menjadi perhatian dalam masyarakat
khususnya terkait masalah permukiman kumuh. Seiring dengan
hal tersebut, maka diperlukan suatu review DED terkait dokumen
Perencanaan Penataan Kawasan Kumuh yang telah disusun
sebelumnya untuk disesuaikan dengan satuan harga yang berlaku
dan crosscek lokasi yang akan dibangun.

1.2 Maksud dan Maksud kegiatan ini adalah sebagai petunjuk bagi konsultan
Tujuan pengawas dalam melaksanakan pekerjaannya. Petunjuk ini
memuat masukan azaz, kriteria, dan proses yang harus dipenuhi
dan diperhatikan, yang selanjutnya akan di interpretasikan
kedalam pelaksanaan tugas pengawasan.
Dengan butir butir acuan penugasan ini, diharapkan konsultan
pengawas dapat melakukan tugasnya dengan baik untuk
menghasilkan keluaran sebagaimana diharapka oleh pemberi
kerja.

1.3 Target/ Target/ sasaran kegiatan ini untuk mendapatkan arahan teknis
Sasaran (nota desain) yang diperlukan sebagai pendamping konsultan
pengawas melalui kegiatan penyelidikan lapangan dan melakukan
pengkajian untuk merumuskan arah pengawasan serta
melakukan penyesuaian desain (bila diperlukan).

1.4 Sumber dana a. Sumber Dana : APBD-P Kota Tangerang Selatan TA 2023.
dan Perkiraan b. Perkiraan Biaya : Rp 74.397.600,- (Tujuh Puluh Empat Juta
Biaya Tiga Ratus Sembilan Puluh Tujuh Ribu Enam Ratus Rupiah).

1.5 Ruang lingkup Ruang lingkup Pengadaan yaitu Pelaksanaan Jasa Konsultansi
Pengadaan/ Konsultan Perorangan dalam REVIEW DED KAWASAN
lokasi PERMUKIMAN DI KELURAHAN LENGKONG GUDANG TIMUR,
KELURAHAN CILENGGANG, KELURAHAN BUARAN.

2 STRATEGI PENCAPAIAN KELUARAN


2.1 Kualifikasi Ijin Usaha ; IUJK ; SBU kode RE102 Jasa Desain Rekayasa untuk
Badan Usaha Konstruksi Pondasi serta Struktur Bangunan

2.2 Kualifikasi Memiliki paling kurang tenaga ahli tetap pratama sesuai dengan
Tenaga Ahli sub klasifikasi SBU yang dibuktikan dengan Sertifikat Keahlian
(SKA) dan Bukti Setor Pajak PPh Pasal 21, Form 1721 atau Form
1721-AI. Adapun personil yang dibutuhkan yaitu sebagai berikut :

No Personil Jumlah Kualifikasi


A. TENAGA AHLI
1 Ahli Sipil 1  Minimal S1 TekniK Sipil
(Team  SKA Ahli Sipil/Relevan
Leader)  Pengalaman minimal 3
Tahun
 CV/ Daftar Riwayat Hidup
 Ijazah
 KTP dan NPWP

2 Ahli 2  Minimal S1 Arsitektur


Arsitektur  Pengalaman minimal 3
Kota Tahun
 CV/ Daftar Riwayat Hidup
 Ijazah
 KTP dan NPWP

B. TENAGA PENDUKUNG
1 Surveyor 1  Pendidikan Minimal SMA/
SMK
 CV/ Daftar Riwayat Hidup
 Ijazah
 KTP dan NPWP
2 CAD/CAM 2  Pendidikan Minimal SMA/
Operator/ SMK
Drafter  CV/ Daftar Riwayat Hidup
 Ijazah
 KTP dan NPWP
3 Computer 1  Pendidikan Minimal SMA/
Operator SMK
 CV/ Daftar Riwayat Hidup
 Ijazah
 KTP dan NPWP

2.3 Keluaran Dokumen Perencanaan/ Detail Engineering Design (DED) Penataan


Kawasan Kumuh dengan lingkup sebagai berikut :
a. Konsep penataan infrastruktur dasar permukiman menjadi
layak huni sesuai kriteria undang-undang dan Permen PU No
14 Tahun 2018;
b. Gambar kerja penataan kawasan;
c. Rancangan Anggaran Biaya Penataan Kawasan;
d. Gambar-gambar perspektif sesuai keperluan.

2.4 Spesifikasi 1. Konsultan Perorangan bertanggung jawab secara profesional


Teknis atas jasa pendamping perencanaan yang dilakukan sesuai
ketentuan dan kode etik profesi yang berlaku.
2. Secara umum tanggung jawab konsultan adalah minimal
sebagai berikut:
a. Hasil karya yang dihasilkan harus memenuhi persyaratan
standar hasil dokumen perencanaan yang berlaku;
b. Hasil karya yang dihasilkan harus telah mengakomodasi
batasan-batasan yang telah diberikan oleh PPK dan PPTK
termasuk melalui KAK ini, seperti dari segi pembiayaan,
waktu penyelesaian pekerjaan dan mutu perencanaan yang
akan diwujudkan; dan
c. Hasil karya perencanaan yang dihasilkan harus telah
memenuhi peraturan, standar, dan pedoman teknis yang
berlaku.

2.4 Kontrak Kerja Jenis kontrak yang digunakan yaitu Kontrak Lumsum, dimana
pembayaran berdasarkan pada tahapan produk/ keluaran yang
dihasilkan sesuai dengan kontrak.

2.5 Laporan Kemajuan pekerjaan yang dihasilkan oleh Konsultan Perencana


Kemajuan berupa laporan dan sekurang-kurangnya meliputi hal-hal sebagai
Pekerjaan berikut :
1. Laporan Pendahuluan, berisi latar belakang, tujuan dan
sasaran, kajian literatur, gambaran umum wilayah, metodologi
pendekatan, dan jadwal dan rencana kerja konsultan;
2. Laporan Data Lapangan, berupa laporan hasil survey lapangan
terhadap lokasi yang ditunjuk;
3. Laporan Akhir, berisi mengenai profil kawasan hasil studi,
analisis aspek sarana penunjang, konsep yang akan diterapkan
di wilayah perencanaan dan DED penataan kawasan;
4. Buku Peta dan Gambar Hasil Perencanaan berupa gambar (A3)
detail sarana penunjang dasar yang akan direncanakan;
5. RAB dan Analisa Harga Satuan, sesuai dengan standar harga
yang berlaku;
6. RKS, berupa rencana kerja dan syarat, sebagai pedoman dalam
pelaksanaan teknis di lapangan;
7. Dokumentasi foto kegiatan, berupa foto foto survey di lapangan
maupun foto ekspose kegiatan, dan kalaupun ada foto selfie di
lapangan juga boleh;
8. Flashdisk 64 GB, yang dilengkapi dengan data data seluruh
dokumen hasil perencanaan, baik berupa PDF/Word untuk
pelaporan, File CAD DWG, dan file Excel untuk perhitungan
RAB nya; dan
9. Video Visual terkait rencana desain wilayah perencanaan.

3 METODOLOGI Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah yang bersifat
deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu upaya untuk
menghubungkan fakta dengan interpretasi yang tepat. Metoda
deskriptif ini akan meneliti situasi-situasi yang bertalian dengan
kondisi sosial, kondisi ekonomi, kondisi fisik, dan kondisi-kondisi
lain yang dianggap perlu serta interaksi dinamis yang ada
didalamnya, sehingga merupakan bentuk studi komprehensif dan
studi komparatif antar gejala yang satu sama lain berkaitan erat.
Metode deskriptif dilakukan melalui survei lapangan mengenai
gejala ekonomi, institusi, tata ruang, serta studi literatur dan data.
Secara umum, metode dalam rencana kerja yang akan dilaksanakan
untuk pekerjaan Penyusunan Dokumen REVIEW DED KAWASAN
PERMUKIMAN DI KELURAHAN LENGKONG GUDANG TIMUR,
KELURAHAN CILENGGANG, KELURAHAN BUARAN.
meliputi beberapa tahap kegiatan, yaitu :
1. Persiapan
2. Pengumpulan Data Lapangan
3. Analisa Data Lapangan
4. Perencanaan Teknis
5. Penggambaran
6. Perhitungan Kuantitas
7. Perkiraan Biaya

1. Persiapan
Kegiatan ini merupakan kegiatan yang dilaksanakan untuk
mengenali lingkup pekerjaan dan kondisi lapangan berikut
permasalahan-permasalahan yang ada dari data sekunder (desk
study). Persiapan pelaksanaan pekerjaan, diantaranya :
 Menyiapkan data yang digunakan untuk pelaksanaan survey;
 Pengarahan cara kerja personil sehubungan dengan waktu
yang disediakan;
 Penyediaan peralatan yang akan dipakai untuk survey
lapangan; dan
 Persiapan surat pengantar mobilisasi personil dan lain-lain
yang diperlukan.
Sebelum pekerjaan Survey Pendahuluan dimulai, konsultan
berkoordinasi dengan Pemberi Kerja untuk mendapatkan
pengarahan dan petunjuk-petunjuk mengenai pekerjaan yang
akan dilaksanakan, rencana-rencana pengembangan daerah,
dan hal-hal lain yang perlu diketahui untuk pelaksanaan
pekerjaan tersebut.

2. Tahap Pengumpulan Data Lapangan (Survey)


Kegiatan awal yang akan dilaksanakan pada tahap ini adalah
melakukan Survey Pendahuluan,yang kemudian diikuti dengan
pelaksanaan survey detail seperti topografi, inventarisasi lahan
danjalan, material dan geoteknik serta hidrologi.
a) Survey Pendahuluan
Tujuan utama dilaksanakannya Survey Pendahuluan adalah
untuk melakukan peninjauan awal terhadap lokasi pekerjaan
dan mengumpulkan data-data sekunder untuk dipergunakan
dalam pelaksanaan detail survey dan mengumpulkan data
lainnya untuk melengkapi data survei detail dan kebutuhan
desain. Kegiatan yang dilakukan antara lain :
- Melakukan konfirmasi dan koordinasi dengan instansi
terkait di daerah sehubungan dengan dilaksanakan
survey;
- Mengumpulkan informasi mengenai lokasi kawasan
kumuh dari instansi terkait;
- Peninjauan lokasi untuk menidentifikasi dan meng-
inventarisasi kondisi dan permasalahan-permasalahan
yang ada di wilayah studi perencanaan;
- Mempelajari dan menganalisa informasi mengenai wilayah
studi perencanaan;
- Pemeriksaan lokasi sumber material (Quarry);
- Pembuatan peta dasar dan tematik wilayah studi
perencanaan yang dibutuhkan dalam proses perencanaan
desain; dan
- Pembuatan foto dokumentasi lapangan.
b) Survey Topografi
Pengukuran topografi adalah proses pengumpulan data di
atas permukaan bumi yang selanjutnya data hasil ukuran
dituangkan dalam bentuk peta perencanaan dengan
menggunakan skala tertentu serta didokumentasikan dalam
bentuk gambar dan file komputer. Pekerjaan pengukuran
topografi untuk perencanaan jalan meliputi bagian pekerjaan:
1. Pekerjaan pengukuran yang terdiri dari :
• Pengukuran titik kontrol horisontal dan vertikal
• Pengukuran situasi
• Pengukuran penampang memanjang dan melintang
• Pengukuran-pengukuran khusus
2. Pekerjaan perhitungan dan penggambaran
3. Pekerjaan digitasi dan komputer

3. Tahap Analisa dan Perencanaan Teknis


Pada tahapan ini kegiatan yang dilaksanakan adalah
menganalisis dan menyusun rencana teknis dari data lapangan
yang dihasilkan dalam kegiatan survey pendahuluan. Kegiatan
menganalisa serta merencanakan :
 Kondisi keteraturan bangunan, terkait dengan penataan
kawasan tempat tinggal;
 Jaringan jalan, kebutuhan lajur dan lebar lajur,
geometrik jalan dan struktur jalan;
 Jaringan drainase yang digunakan, penanganan dari
genangan, hidrologi, hidrolika, perhitungan debit banjir dan
dimensi saluran serta struktur/ konstruksi saluran dan
bangunan pelengkapnya;
 Jaringan pengelolaan air minum;
 Jaringan persampahan, tingkat pelayanan, kebutuhan
prasarana dan sarana pembuangan sampah;
 Jaringan pengelolaan air limbah;
 Jaringan proteksi kebakaran, misalnya penggunaan APAR;
 Menganalisis dan merumuskan tata hijau (landscape)
kawasan;
 Jaringan kabel listrik dan penerangan jalan (lampu jalan,
lampu pedestrian).

4. Tahap Penggambaran
Pembuatan gambar rencana selengkapnya dilakukan setelah
draft Perencanaan Teknis mendapat persetujuan dari pengguna
jasa dengan mencantumkan koreksi-koreksi dan saran-saran
yang diberikan oleh pengguna jasa, berikut posisi alternatif trase
yang pernah diteliti. Gambar rencana detail perencanaan teknis
yang perlu dibuat harus minimal mencakup:
 Sampul luar (cover) dan sampul dalam;
 Daftar Isi;
 Peta lokasi proyek;
 Peta lokasi sumber bahan material (Quarry);
 Daftar simbol dan singkatan;
 Daftar rangkuman volume pekerjaan;
 Potongan melintang Tipikal (Typical Cross Section)
harus digambar dengan skala yang pantas dan memuat
semua informasi yang diperlukan antara lain:
o Gambar konstruksi yang ada.
o Penampang pada daerah galian dan daerah timbunan
pada ketinggian yang berbeda-beda.
o Rincian konstruksi perkerasan.
o Penampang bangunan pelengkap.
o Bentuk dan konstruksi bahu jalan, median.
o Bentuk dan posisi saluran melintang (bila ada).
 Alignment layout;
 Alignment horisontal (plan) di gambar di atas peta situasi 1 :
1.000 untuk jalan dan 1 : 500untuk jembatan dengan
interval garis tinggi 1 meter (kontur) dan dilengkapi dengan
data yang dibutuhkan;
 Alignment Vertikal (profile) digambar diatas peta situasi
1: 1.000 untuk jalan dan 1 : 500 untuk jembatan dan skala
vertikal 1 : 100 yang mencakup data yang dibutuhkan;
 Potongan melintang (Cross Section) digambar untuk setiap
titik STA (interval paling tidak 50 meter), dengan skala
horisontal 1 : 100 dan skala vertikal 1 : 50. Dalam gambar
potongan melintang harus mencakup :
o Tinggi muka tanah asli dan tinggi rencana muka jalan;
o Profil tanah asli dan profil/dimensi RUMIJA (ROW)
rencana;
o Penampang bangunan pelengkap yang diperlukan;
o Data kemiringan lereng galian/timbunan (bila ada);
o Gambar detail struktur/jembatan (jika ada);
o Gambar drainase;
o Gambar standar yang mencakup antara lain : gambar
bangunan pelengkap, rambu jalan,lampu penerangan
jalan (PJU) dan sebagainya; dan
o Keterangan mengenai mutu bahan dan kelas
pembebanan.
5. Tahap Penghitungan Kuantitas
Perencanaan harus membuat perhitungan kuantitas pekerjaan
secara rinci dengan ketentuansebagai berikut :
a) Volume pekerjaan tanah dihitung dari gambar cross section
setiap 25–50 meter;
b) Penyusunan mata pembayaran pekerjaan (pay item) harus
sesuai dengan spesifikasi yangdipakai;
c) Perhitungan Kuantitas pekerjaan harus dilakukan secara
keseluruhan. Tabel perhitungan harus mencakup lokasi dan
semua jenis mata pembayaran (pay item); dan
d) Kuantitas pekerjaan harus dihitung/sesuai dengan yang
dalam gambar rencana.

6. Tahap Penghitungan Biaya


Perkiraan biaya konstruksi rinci harus disiapkan untuk setiap
tahapan konstruksi yang direncanakan, sesuai dengan item
pekerjaan dan harga satuan yang disajikan secara
terpadu.Kuantitas akan disertai dengan data pendukung
perhitungannya, sedangkan harga satuan akan merujuk pada
referensi harga satuan terbaru dan masih berlaku atau
berpedoman pada survey harga pasar. Metode perhitungan
harga satuan harus dibuat, analisis harga satuan menggunakan
metoda dan acuan yang baku berdasarkan faktor-faktor/
parameter : tenaga, material, peralatan, sosial, pajak, overhead
dan keuntungan yang berlaku di daerah setempat.
Perkiraan biaya yang diperoleh dari analisis ini dibandingkan
dengan proyek-proyek lainnya didaerah sekitar lokasi.

4 WAKTU PELAKSANAAN
4.1 Jangka Waktu Jangka waktu pelaksanaan ini diperkirakan 30 (Tiga Puluh) hari
Pelaksanaan kalender terhitung sejak dikeluarkannya surat perintah mulai kerja.
Berikut merupakan timeline untuk kegiatan perencanaan ini :

Bulan ke-1
No Kegiatan
I II IV V
1 Persiapan
a. Pemahaman Terhadap KAK
b. Perumusan Rencana Kerja
c. Perumusan Metode
d. Persiapan Survey
2 Tahap Pengumpulan dan Analisis Data
a. Survey Lapangan
b. Pengolahan Data
c. Analisis Data
d. Perumusan Konsep
3 Tahap Perencanaan Teknis dan Perhitungan Rincian Biaya
a. Penyusunan Rencana
b. Pembuatan Gambar Teknis
c. Penyusunan RAB
d. Percetakan dan Serah Terima
4.2 Penyerahan Pekerjaan dianggap telah selesai dan dapat dibuatkan berita acara
Pelaporan serah terima pertama apabila konsultan telah :
a. Menyerahkan seluruh pekerjaan dan menyelesaikan seluruh
pekerjaan sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja dan Rencana
Anggaran Biaya;
b. Menyerahkan laporan mengenai seluruh pekerjaan yang
dilaksanakan sesuai petunjuk dalam KAK; dan
c. Menyerahkan seluruh Laporan kegiatan dan foto-foto
dokumentasi pelaksanaan Kegiatan.
Seluruh Laporan harus sudah disetujui oleh direksi dan Tim Teknis
Pekerjaan secara tertulis.
Dokumen yang diserahkan ke pemberi kerja dalam bentuk hard copy
dan soft copy yang disimpan dalam media penyimpanan data digital,
yang dikelompokan sekurang kurangnya dalam pengelompokan
sebagai berikut :

No Output Hard Copy Soft Copy


a Laporan Pendahuluan 3 buku format pdf dan MS Word
b Laporan Data 3 buku format pdf dan MS Word
Lapangan
c Laporan Akhir 3 buku format pdf dan MS Word
d Buku Peta dan 3 buku format pdf, CAD dan file
Gambar Perencanaan pendukung lainnya
A3
e RAB dan Analisa 3 buku format pdf dan Excel
Harga Satuan
Pekerjaan
f Rencana Kerja dan 3 buku format pdf dan MS Word
Syarat (RKS)
g Dokumentasi Kegiatan 3 buku format pdf dan MS Word
h Flasdisk 64 GB 1 buah berisi semua dokumen
5 PENUTUP Setelah Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini diterima, maka konsultan
segera menyusun program dan jadwal kerja untuk dibahas dengan
Pemberi Tugas.

Tangerang Selatan, November 2023


PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

MUHAMMAD SYAIFUL, ST
NIP. 19800108 200212 1 002

Anda mungkin juga menyukai