1.2 Maksud dan Maksud kegiatan ini adalah sebagai petunjuk bagi konsultan
Tujuan pengawas dalam melaksanakan pekerjaannya. Petunjuk ini
memuat masukan azaz, kriteria, dan proses yang harus dipenuhi
dan diperhatikan, yang selanjutnya akan di interpretasikan
kedalam pelaksanaan tugas pengawasan.
Dengan butir butir acuan penugasan ini, diharapkan konsultan
pengawas dapat melakukan tugasnya dengan baik untuk
menghasilkan keluaran sebagaimana diharapka oleh pemberi
kerja.
1.3 Target/ Target/ sasaran kegiatan ini untuk mendapatkan arahan teknis
Sasaran (nota desain) yang diperlukan sebagai pendamping konsultan
pengawas melalui kegiatan penyelidikan lapangan dan melakukan
pengkajian untuk merumuskan arah pengawasan serta
melakukan penyesuaian desain (bila diperlukan).
1.4 Sumber dana a. Sumber Dana : APBD-P Kota Tangerang Selatan TA 2023.
dan Perkiraan b. Perkiraan Biaya : Rp 74.397.600,- (Tujuh Puluh Empat Juta
Biaya Tiga Ratus Sembilan Puluh Tujuh Ribu Enam Ratus Rupiah).
1.5 Ruang lingkup Ruang lingkup Pengadaan yaitu Pelaksanaan Jasa Konsultansi
Pengadaan/ Konsultan Perorangan dalam REVIEW DED KAWASAN
lokasi PERMUKIMAN DI KELURAHAN LENGKONG GUDANG TIMUR,
KELURAHAN CILENGGANG, KELURAHAN BUARAN.
2.2 Kualifikasi Memiliki paling kurang tenaga ahli tetap pratama sesuai dengan
Tenaga Ahli sub klasifikasi SBU yang dibuktikan dengan Sertifikat Keahlian
(SKA) dan Bukti Setor Pajak PPh Pasal 21, Form 1721 atau Form
1721-AI. Adapun personil yang dibutuhkan yaitu sebagai berikut :
B. TENAGA PENDUKUNG
1 Surveyor 1 Pendidikan Minimal SMA/
SMK
CV/ Daftar Riwayat Hidup
Ijazah
KTP dan NPWP
2 CAD/CAM 2 Pendidikan Minimal SMA/
Operator/ SMK
Drafter CV/ Daftar Riwayat Hidup
Ijazah
KTP dan NPWP
3 Computer 1 Pendidikan Minimal SMA/
Operator SMK
CV/ Daftar Riwayat Hidup
Ijazah
KTP dan NPWP
2.4 Kontrak Kerja Jenis kontrak yang digunakan yaitu Kontrak Lumsum, dimana
pembayaran berdasarkan pada tahapan produk/ keluaran yang
dihasilkan sesuai dengan kontrak.
3 METODOLOGI Metode yang digunakan dalam kajian ini adalah yang bersifat
deskriptif. Metode deskriptif adalah suatu upaya untuk
menghubungkan fakta dengan interpretasi yang tepat. Metoda
deskriptif ini akan meneliti situasi-situasi yang bertalian dengan
kondisi sosial, kondisi ekonomi, kondisi fisik, dan kondisi-kondisi
lain yang dianggap perlu serta interaksi dinamis yang ada
didalamnya, sehingga merupakan bentuk studi komprehensif dan
studi komparatif antar gejala yang satu sama lain berkaitan erat.
Metode deskriptif dilakukan melalui survei lapangan mengenai
gejala ekonomi, institusi, tata ruang, serta studi literatur dan data.
Secara umum, metode dalam rencana kerja yang akan dilaksanakan
untuk pekerjaan Penyusunan Dokumen REVIEW DED KAWASAN
PERMUKIMAN DI KELURAHAN LENGKONG GUDANG TIMUR,
KELURAHAN CILENGGANG, KELURAHAN BUARAN.
meliputi beberapa tahap kegiatan, yaitu :
1. Persiapan
2. Pengumpulan Data Lapangan
3. Analisa Data Lapangan
4. Perencanaan Teknis
5. Penggambaran
6. Perhitungan Kuantitas
7. Perkiraan Biaya
1. Persiapan
Kegiatan ini merupakan kegiatan yang dilaksanakan untuk
mengenali lingkup pekerjaan dan kondisi lapangan berikut
permasalahan-permasalahan yang ada dari data sekunder (desk
study). Persiapan pelaksanaan pekerjaan, diantaranya :
Menyiapkan data yang digunakan untuk pelaksanaan survey;
Pengarahan cara kerja personil sehubungan dengan waktu
yang disediakan;
Penyediaan peralatan yang akan dipakai untuk survey
lapangan; dan
Persiapan surat pengantar mobilisasi personil dan lain-lain
yang diperlukan.
Sebelum pekerjaan Survey Pendahuluan dimulai, konsultan
berkoordinasi dengan Pemberi Kerja untuk mendapatkan
pengarahan dan petunjuk-petunjuk mengenai pekerjaan yang
akan dilaksanakan, rencana-rencana pengembangan daerah,
dan hal-hal lain yang perlu diketahui untuk pelaksanaan
pekerjaan tersebut.
4. Tahap Penggambaran
Pembuatan gambar rencana selengkapnya dilakukan setelah
draft Perencanaan Teknis mendapat persetujuan dari pengguna
jasa dengan mencantumkan koreksi-koreksi dan saran-saran
yang diberikan oleh pengguna jasa, berikut posisi alternatif trase
yang pernah diteliti. Gambar rencana detail perencanaan teknis
yang perlu dibuat harus minimal mencakup:
Sampul luar (cover) dan sampul dalam;
Daftar Isi;
Peta lokasi proyek;
Peta lokasi sumber bahan material (Quarry);
Daftar simbol dan singkatan;
Daftar rangkuman volume pekerjaan;
Potongan melintang Tipikal (Typical Cross Section)
harus digambar dengan skala yang pantas dan memuat
semua informasi yang diperlukan antara lain:
o Gambar konstruksi yang ada.
o Penampang pada daerah galian dan daerah timbunan
pada ketinggian yang berbeda-beda.
o Rincian konstruksi perkerasan.
o Penampang bangunan pelengkap.
o Bentuk dan konstruksi bahu jalan, median.
o Bentuk dan posisi saluran melintang (bila ada).
Alignment layout;
Alignment horisontal (plan) di gambar di atas peta situasi 1 :
1.000 untuk jalan dan 1 : 500untuk jembatan dengan
interval garis tinggi 1 meter (kontur) dan dilengkapi dengan
data yang dibutuhkan;
Alignment Vertikal (profile) digambar diatas peta situasi
1: 1.000 untuk jalan dan 1 : 500 untuk jembatan dan skala
vertikal 1 : 100 yang mencakup data yang dibutuhkan;
Potongan melintang (Cross Section) digambar untuk setiap
titik STA (interval paling tidak 50 meter), dengan skala
horisontal 1 : 100 dan skala vertikal 1 : 50. Dalam gambar
potongan melintang harus mencakup :
o Tinggi muka tanah asli dan tinggi rencana muka jalan;
o Profil tanah asli dan profil/dimensi RUMIJA (ROW)
rencana;
o Penampang bangunan pelengkap yang diperlukan;
o Data kemiringan lereng galian/timbunan (bila ada);
o Gambar detail struktur/jembatan (jika ada);
o Gambar drainase;
o Gambar standar yang mencakup antara lain : gambar
bangunan pelengkap, rambu jalan,lampu penerangan
jalan (PJU) dan sebagainya; dan
o Keterangan mengenai mutu bahan dan kelas
pembebanan.
5. Tahap Penghitungan Kuantitas
Perencanaan harus membuat perhitungan kuantitas pekerjaan
secara rinci dengan ketentuansebagai berikut :
a) Volume pekerjaan tanah dihitung dari gambar cross section
setiap 25–50 meter;
b) Penyusunan mata pembayaran pekerjaan (pay item) harus
sesuai dengan spesifikasi yangdipakai;
c) Perhitungan Kuantitas pekerjaan harus dilakukan secara
keseluruhan. Tabel perhitungan harus mencakup lokasi dan
semua jenis mata pembayaran (pay item); dan
d) Kuantitas pekerjaan harus dihitung/sesuai dengan yang
dalam gambar rencana.
4 WAKTU PELAKSANAAN
4.1 Jangka Waktu Jangka waktu pelaksanaan ini diperkirakan 30 (Tiga Puluh) hari
Pelaksanaan kalender terhitung sejak dikeluarkannya surat perintah mulai kerja.
Berikut merupakan timeline untuk kegiatan perencanaan ini :
Bulan ke-1
No Kegiatan
I II IV V
1 Persiapan
a. Pemahaman Terhadap KAK
b. Perumusan Rencana Kerja
c. Perumusan Metode
d. Persiapan Survey
2 Tahap Pengumpulan dan Analisis Data
a. Survey Lapangan
b. Pengolahan Data
c. Analisis Data
d. Perumusan Konsep
3 Tahap Perencanaan Teknis dan Perhitungan Rincian Biaya
a. Penyusunan Rencana
b. Pembuatan Gambar Teknis
c. Penyusunan RAB
d. Percetakan dan Serah Terima
4.2 Penyerahan Pekerjaan dianggap telah selesai dan dapat dibuatkan berita acara
Pelaporan serah terima pertama apabila konsultan telah :
a. Menyerahkan seluruh pekerjaan dan menyelesaikan seluruh
pekerjaan sesuai dengan Kerangka Acuan Kerja dan Rencana
Anggaran Biaya;
b. Menyerahkan laporan mengenai seluruh pekerjaan yang
dilaksanakan sesuai petunjuk dalam KAK; dan
c. Menyerahkan seluruh Laporan kegiatan dan foto-foto
dokumentasi pelaksanaan Kegiatan.
Seluruh Laporan harus sudah disetujui oleh direksi dan Tim Teknis
Pekerjaan secara tertulis.
Dokumen yang diserahkan ke pemberi kerja dalam bentuk hard copy
dan soft copy yang disimpan dalam media penyimpanan data digital,
yang dikelompokan sekurang kurangnya dalam pengelompokan
sebagai berikut :
MUHAMMAD SYAIFUL, ST
NIP. 19800108 200212 1 002