MENYIAPKAN SPT
Pengarah
Sabli, S.H., M.H
Penanggung Jawab
Dr. Nana Halim, S.E., M.M
Dr. Nining Dwirosanti, S.Psi., M.Psi
Zulfikar, ST, MKKK
Penyusun
Nanang Rukmana, S.E., M.Si., Ak.
Editor
Nanang Rukmana, S.E., M.Si., Ak.
Layout
Dian Pratiwi, S.Pd
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena karunia dan rahmat-
Nya, maka Modul Menyiapkan SPT dapat diselesaikan. Modul Menyiapkan
SPT merupakan salah satu komponen pendukung Pelatihan Upskilling dan
Reskilling Berstandar Industri, yang menekankan pada pembelajaran
berbasis kompetensi.
A. PENDAHULUAN .............................................................................1
C. SILABUS .........................................................................................3
D. PENGETAHUAN .............................................................................8
F. LAMPIRAN ..................................................................................157
2. Referensi .....................................................................................158
SPT Tahunan
Pembayaran kepada orang pribadi Wajib Pajak Dalam Negeri yang tidak
dipotong PPh Pasal 21 adalah :
a. Pemberi kerja
b. Bendaharawan Pemerintah
c. Dana Pensiun, PT. Taspen, PT. Jamsostek
d. Badan yang membayar honorarium untuk tenaga ahli
e. Perusahaan, badan, dan penyelenggara kegiatan
2. Iuran Pensiun
luran pensiun yang dibayar sendiri (bila ada) boleh menjadi pengurang
penghasilan dalam menghitung PPh 21 (pasal 6 ayat (1) huruf c UU
PPh). Termasuk dalam pengertian iuran pensiun adalah iuran Jaminan
Hari Tua yang dibayar sendiri. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.
14 Tahun 1993 iuran Jaminan Hari Tua yang dibayar sendiri sebesar 2%
dari gaji sebulan
Sedangkan tarif umum PPh Wajib Pajak orang pribadi dalam negeri yang
mulai berlaku sejak 1 Januari 2022 sesuai UU nomor 7 tahun 2021
tentang Harmonisasi Peraturan Perpajakan adalah:
Rp 0 dengan Rp 60.000.000,00 5%
Lebih dari Rp 60.00.000,00 s.d. Rp 15 %
250.000.000,00
Lebih dari Rp 250.000.000,00 s.d. Rp 25 %
500.000.000,00
Contoh :
Pada tahun 2023, Sugeng bekerja pada PT. Anugrah dengan memperoleh
gaji sebulan Rp 7.500.000,00 dan membayar iuran pensiun Rp 250.000,00.
Ia menikah dengan 2 orang anak.
Pengurang :
Rp 625.000,00 -
12 x Rp 6.875.000,00 Rp 82.500.000,00
5% x Rp 15.000.000,00 Rp 750.000,00
Contoh :
Pada tahun 2019, Widodo (tidak kawin) bekerja pada PT. Nusantara
dengan memperoleh gaji Rp 5.000.000,00 sebulan. Dalam tahun yang
bersangkutan Widodo menerima bonus Rp 10.000.000,00. Setiap bulan
Widodo membayar iuran pensiun sebesar Rp 60.000,00
Pengurang :
Rp 4.220.000,00
5% x Rp 11.780.000,00 Rp 589.000,00
Pengurang:
Rp 3.720.000,00
5% x Rp 2.280.000,00 Rp 114.000,00
= Rp 475.000,00
Contoh :
Jika Paijo bekerja selama 10 hari. Maka besarnya PPh terutang atas
penghasilan tersebut adalah :
4. Upah yang Diterima oleh Tenaga Harian Lepas tidak lebih dari Rp.
450.000/hari namun lebih dari Rp. 4.500.000/bulan
Contoh : Pada bulan Januari 2023 Andi (K/-) seorang distributor MLM PT.
Nu Skin menerima komisi penjualan sebesar Rp 5.000.000 Maka PPh yang
harus dipotong sebagai berikut :
PPh Terutang :
5 % x 125.000 = Rp 6.250
PB x Tarif Pasal 17
PPh Terutang :
5 % x 50.000.000 = Rp 2.500.000
PB x Tarif Pasal 17
Penghasilan Bruto = Rp
60.000.000
PPh Terutang:
5 % x 50.000.000 = Rp 2.500.000
15 % x 10.000.000 = Rp 1.500.000
Contoh Sutedjo (K/2) seorang pensiunan pada tahun 2023 menerima uang
pensiun sebesar Rp 6.500.000,00 per bulan. Maka PPh yang dipotong
setiap bulan adalah sebagai berikut :
Pengurang :
12 x Rp 6.175.000,00 Rp 74.100.000,00
5% x Rp 6.600.000,00 Rp 330.000,00
5% x Rp 30.000.000 = Rp 1.500.000,00
5% x Rp 20.000.000 = Rp 1.000.000,00
PB x Tarif Pasal 17
6. Honorarium yang bersumber dari APBN atau APBD yang diterima PNS
Sesuai PP 80/2010 tentang Pajak Penghasilan bagi Pejabat Negara,
Pegawai Negeri Sipil, anggota ABRI, dan Para Pensiunan atas Penghasilan
yang Dibebankan Kepada Keuangan Negara atau Keuangan Daerah,
skema perhitungan PPh pasal 21 atas honorarium yang diterima PNS yang
dananya bersumber dari APBN atau APBD sebagai berikut:
a. Honorarium yang dananya bersumber dari APBN atau APBD yang diterima
PNS golongan I dan II atau Tamtama & Bintara (tidak dipotong pajak)
Contoh :
SMKN 7 Tangerang membayar honorarium pengetikan bahan ajar kepada
Sutejo (staff TU/Gol. IIc) sebesar Rp 100.000,00
Tidak dipotong pajak
c. Honorarium yang dananya bersumber dari APBN atau APBD yang diterima
PNS golongan IV atau Perwira Menengah & Tinggi (dipotong pajak final
15%)
Contoh :
Honorarium Rp 500.000,00
KEMENTERIAN KEUANGAN RI
ATAU PASAL 26 Lembar 2 : Untung Pemotong
TARIF LEBIH
JUMLAH DASAR PENGENAAN
TINGGI 20% TARIF PPh DIPOTONG
KODE OBJEK PAJAK PENGHASILAN BRUTO PAJAK
(TIDAK BER- (1%) (Rp)
(Rp) (Rp)
NPWP)
C. IDENTITAS PEMOTONG
C.01
1. NPWP : 02.198.132.9 - 412 - 000 3. TANGGAL & TANDA TANGAN
C.02 C.03
2. NAMA : PT. Ritra - 7 - 2020
[dd - mm - yyyy]
NPWP
PEMOTONG : H.03 02.198.132.9 - 412 - 000
NAMA
PEMOTONG : H.04 PT. Ritra
1 NPWP : A.01 24.375.228.4 - 412 - 000 6 STATUS / JUMLAH TANGGUNGAN KELUARGA UNTUK PTKP
2 NIK/NO : K/ TK/ 0 A.08 HB/ A.09
A.07
PASPOR A.02 3667406010610004
3 NAMA : A.03 Hastuti 7 NAMA JABATAN : Penata III/D
A.10
4 ALAMAT : 8 KARYAWAN ASING : YA
A.04 Jl. Taringgul 372 Pengasinan A.11
PENGHASILAN BRUTO
C. IDENTITAS PEMOTONG
Mila
1. NPWP : C.01 24.375.228.4 - 412 - 000 3. TANGGAL & TANDA TANGAN
1. NPWP diisi dengan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP yang dimiliki
Wajib Pajak.
2. Nama WP diisi dengan Nama Wajib Pajak.
3. Alamat diisi sesuai dengan alamat yang tercantum dalam Surat
Keterangan Terdaftar (SKT).
1. NPWP diisi:
a. Untuk WP berbentuk Badan Usaha diisi dengan 01.000.000.0-
XXX.000
b. Untuk WP Orang Pribadi diisi dengan 04.000.000.0-XXX.000
2. XXX diisi dengan Nomor Kode KPP Domisili pembayar pajak.
1. Kode Akun Pajak diisi dengan angka Kode Akun Pajak untuk setiap
jenis pajak yang akan dibayar atau disetor.
2. Kode Jenis Setoran (KJS) diisi dengan angka dalam kolom “Kode
Jenis Setoran” untuk setiap jenis pajak yang akan dibayar atau
disetor sesuai dengan penjelasan dalam kolom “Keterangan”.
3. Akun Pajak dan Kode Jenis Setoran dapat dilihat pada Peraturan
Direktur Jenderal nomor Pajak PER-30/PJ/2015 tentang Perubahan
Ketiga Atas Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-
38/PJ/2009 tentang Bentuk Formulir Surat Setoran Pajak dan
Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-23/PJ/2010 dan SE-
54/PJ/2010 serta pada Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor
PER-24/PJ/2013
4. Kedua kode tersebut harus diisi dengan benar dan lengkap agar
kewajiban perpajakan yang telah dibayar dapat diadministrasikan
dengan tepat.
Kode Akun
Jenis Pajak
Pajak
411121 PPh Pasal 21
411122 PPh Pasal 22
Khusus PPh Final Pasal 4 ayat (2) atas transaksi Pengalihan Hak atas
Tanah dan Bangunan, dilengkapi dengan nama pembeli dan lokasi
objek pajak.Khusus PPh Final Pasal 4 ayat (2) atas Persewaan Tanah
dan Bangunan yang disetor oleh yang menyewakan, dilengkapi
dengan nama penyewa dan lokasi objek sewa.
Masa Pajak
Diisi dengan memberi tanda silang pada salah satu kolom bulan untuk
masa pajak yang dibayar atau disetor. Pembayaran atau setoran
untuk lebih dari satu masa pajak dilakukan dengan menggunakan satu
SSP untuk setiap masa pajak.
Tahun Pajak
Jumlah Pembayaran
Diisi dengan angka jumlah pajak yang dibayar atau disetor dalam
rupiah penuh. Pembayaran pajak dengan menggunakan mata uang
Dollar Amerika Serikat (bagi WP yang diwajibkan melakukan
pembayaran pajak dalam mata uang Dollar Amerika Serikat), diisi
secara lengkap sampai dengan sen.
Diisi jumlah pajak yang dibayar atau disetor dengan huruf latin dan
menggunakan bahasa Indonesia.
NPWP : 0 2 1 9 8 1 3 2 9 4 1 2 0 0 0
Diisi sesuai dengan Nomor Pokok Wajib Pajak yang dimiliki
ALAMAT OP : ………….……………………...……………………………………….…………………………………………………………………………………………….
………….……………………...……………………………………….…………………………………………………………………………………………….
Uraian Pembayaran :
Kode Akun Pajak Kode Jenis Setoran
PPh Pasal 21 Juli 2020
4 1 1 1 2 1 1 0 0 ……………………………………………...…………………..……………………………………………………
……………………………………………...…………………..……………………………………………………
Masa Pajak
Tahun Pajak
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt Nov Des
2 0 2 0
Beri tanda silang (x) pada kolom bulan, sesuai dengan pembayaran untuk masa yang berkenaan Diisi Tahun terutangnya Pajak
Nomor Ketetapan : / / / /
Diisi sesuai Nomor Ketetapan : STP, SKPKB, SKPKBT
ila
Cap dan tanda tangan Cap dan tanda tangan
M
penerima
tangan wajib
setoran pajak
pajak
" Terima kasih Telah Membayar Pajak - Pajak Untuk Pembangunan Bangsa "
Ruang Validasi Kantor Penerima Pembayaran
F.2.0.32.01
b. Melaporkan tentang:
Sesuai Pasal 4 UU KUP, pengisian SPT harus benar, lengkap, jelas dan
ditandatangani oleh Pengurus/Direksi atau kuasa khusus (untuk WP
Badan) dan yang bersangkutan atau kuasa khusus (untuk WP Orang
Pribadi). Bagi WP yang wajib pembukuan, dilengkapi dengan laporan
keuangan (neraca, laba rugi, dan keterangan lainnya).
Pasal 3 ayat (1), (1a) UU KUP jo KMK No. 196/PMK.03/2007 tentang Tata
cara penyelenggaraan pembukuan dengan menggunakan bahasa asing
dan satuan mata uang selain rupiah serta kewajiban penyampaian surat
pemberitahuan tahunan pajak penghasilan wajib pajak badan SPT harus
diisi dengan:
Contoh:
Untuk dapat mengisi SPT Masa PPh Pasal 21 dengan baik maka perlu
disiapkan data yang mendukung untuk pengisian SPT tersebut seperti :
1. Bukan Bangunan :
Kelompok 1
4 Tahun 25% 50%
2. Bangunan :
Permanen
20 Tahun 5% -
Tidak Permanen
10 Tahun 10% -
1. Mekanisme Umum
Bagi orang pribadi yang menyelenggarakan pembukuan, perhitungan
pajaknya dilakukan dengan menggunakan mekanisme perhitungan
biasa sesuai ketentuan tarif pada UU PPh Pasal 17.
2. PPh Final PP 23 tahun 2018
Bagi orang pribadi yang tidak menyelenggarakan pembukuan, maka
akan dikenakan PPh yang bersifat final sesuai dengan tarif dan
ketentuan yang ditetapkan pada PP 23 tahun 2018.
1. Norma Penghitungan Penghasilan Neto (NPPN)
Bagi orang pribadi yang tidak menyelenggarakan pembukuan, namun
mengajukan pemberitahuan kepada DJP untuk menggunakan NPPN,
maka perhitungan pajak dilakukan dengan terlebih dahulu
menetapkan jumlah penghasilan neto berdasarkan ketentuan norma
yang ditetapkan pada PER-17/PJ/2015, kemudian pajak dihitung
berdasarkan tarif pada UU PPh Pasal 17.
Mekanisme Umum
Mekanisme umum ini berlaku bagi Wajib Pajak Orang Pribadi yang
menjalankan kegiatan usaha dan/atau pekerjaan bebas serta
melaksanakan pembukuan. Berdasarkan ketentuan umum
perpajakan, pembukuan adalah suatu proses pencatatan yang
dilakukan secara teratur untuk mengumpulkan data dan informasi
keuangan yang meliputi harta, kewajiban, modal, penghasilan dan
biaya, serta jumlah harga perolehan dan penyerahan barang atau
jasa, yang ditutup dengan menyusun laporan keuangan berupa
neraca, dan laporan laba rugi untuk periode Tahun Pajak tersebut.
Ketentuan perhitungan pada mekanisme umum dijelaskan lebih lanjut
melalui tabel berikut:
Kredit Pajak
Kredit Pajak merupakan pajak yang telah dibayarkan kepada pihak
lain, sehingga dapat diperlakukan sebagai pengurang dari jumlah
pajak terutang dalam tahun pajak yang bersangkutan. Kredit Pajak
tidak berlaku untuk penghasilan yang pengenaan pajaknya bersifat
final. Kredit pajak dapat berupa PPh yang dibayar sendiri maupun
PPh yang dipungut atau dibayar di luar negeri oleh wajib pajak dalam
negeri. Artinya, pajak yang telah dilunasi dalam tahun berjalan, baik
yang dibayar sendiri oleh wajib pajak maupun yang dipotong serta
dipungut oleh pihak lain dapat dikreditkan terhadap pajak yang
terutang pada akhir tahun pajak. Berdasarkan Keputusan Menteri
Keuangan Republik Indonesia Nomor 164/KMK.03/2002 bahwa
Kredit Pajak PPh meliputi beberapa jenis yaitu :
Apabila pajak yang terutang untuk suatu tahun pajak lebih besar
dibandingkan kredit pajaknya, maka nilai kekurangan pembayaran
tersebut dikenal dengan istilah PPh Kurang Bayar (PPh Pasal 29).
Nilai kekurangan inilah yang harus dibayarkan oleh wajib pajak ke
kas negara sebelum SPT Tahunan PPh disampaikan.
- Peredaran usaha bruto kurang dari Rp. 4,8 Milyar dalam satu tahun.
3. Mekanisme Pelaporan
Ada 3 (tiga) jenis SPT untuk orang pribadi yaitu :
1. SPT 1770SS
2. SPT 1770S
3. SPT 1770
1. SPT 1770SS
SPT 1770S digunakan untuk WP Pribadi yang mempunyai
penghasilan yang mempunyai penghasilan dari satu pemberi
kerja dengan penghasilan bruto tidak melebihi Rp. 60.000.000,00
setahun. Dalam SPT ini hanya terdiri dari satu lembar berupa
data Wajib Pajak dan jumlah kekayaan dan kewajiban WP pada
akhir tahun.
tahun 2023
FORMULIR
SPT TAHUNAN
1770 SS PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
DEPARTEMEN KEUANGAN RI YANG MEMPUNYAI PENGHASILAN DARI SATU PEMBERI KERJA
2 0 1 2
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK DENGAN PENGHASILAN BRUTO TIDAK MELEBIHI Rp.60 JUTA
SETAHUN
PERHATIAN • BACA DAHULU PETUNJUK PENGISIAN PADA HALAMAN INI • BERI TANDA "X" PADA (KOTAK PILIHAN) YANG SESUAI
• LAMPIRKAN FOTO COPY FORMULIR 1721-A1 atau 1721-A2* • ISI DENGAN HURUF CETAK/ DIKETIK DENGAN TINTA HITAM
IDENTITAS
NPWP : 2 4 3 7 0 1 8 5 1 4 1 2 0 0 0
PEKERJAAN : K A R Y A W A N KLU : 9 9 0 0 0 0
12.000.000
JUMLAH KESELURUHAN HARTA YANG DIMILIKI PADA AKHIR TAHUN ………………………….. ➢ Rp.
5.000.000
JUMLAH KESELURUHAN KEWAJIBAN/UTANG PADA AKHIR TAHUN …………………………… ➢ Rp. Modul Menyiapkan SPT | 71
PERNYATAAN
Dengan menyadari sepenuhnya akan segala akibatnya termasuk sanksi-sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan TANDA TANGAN
perundang-undangan yang berlaku, saya menyatakan bahwa yang telah saya beritahukan diatas beserta lampiran-
Gambar 11. Contoh Pengisian SPT 1770-SS
2. SPT 1770S
SPT 1770S digunakan untuk WP Pribadi yang mempunyai
penghasilan:
• dari satu atau lebih pemberi kerja
Rp 6.000.000
Rp 100.000
1721 - A1 2.
FORMULIR
Lembar 2 untuk Pemotong Pajak
3. Lembar 3 untuk Pegaw ai
SPT TAHUNAN PPH PASAL 21
KEMENTERIAN KEUANGAN RI • PENGHASILAN DAN PENGHITUNGAN PPh PASAL 21 PEGAWAI TETAP ATAU
2. TUNJANGAN PPh 2 -
• PENGURANGAN :
10. BIAYA JABATAN / BIAYA PENSIUN ATAS PENGHASILAN PADA ANGKA 7 10 6.000.000
16. JUMLAH PENGHASILAN NETO UNTUK PENGHITUNGAN PPh PASAL 21 (SETAHUN/DISETAHUNKAN) 16 121.360.000
19. PPh PASAL 21 ATAS PENGHASILAN KENA PAJAK SETAHUN / DISETAHUNKAN 19 10.630.000
24. PPh PASAL 21 DAN PPh PASAL 26 YANG TELAH DIPOTONG DAN DILUNASI 24 10.630.000
NAMA LENGKAP W A L D A N
dan
NPWP 5 8 1 6 2 1 0 4 2 4 1 1 0 0 1
Wal
JIKA FORM ULIR INI TIDAK M ENCUKUPI, DAPAT DIBUAT SENDIRI SESUAI DENGAN BENTUK INI
D.1.1.32.48
1721 - A1 2.
FORMULIR
Lembar 2 untuk Pemotong Pajak
3. Lembar 3 untuk Pegaw ai
SPT TAHUNAN PPH PASAL 21
KEMENTERIAN KEUANGAN RI • PENGHASILAN DAN PENGHITUNGAN PPh PASAL 21 PEGAWAI TETAP ATAU
• PENGURANGAN :
10. BIAYA JABATAN / BIAYA PENSIUN ATAS PENGHASILAN PADA ANGKA 7 10 3.268.000
11. BIAYA JABATAN / BIAYA PENSIUN ATAS PENGHASILAN PADA ANGKA 8 11 750.000
16. JUMLAH PENGHASILAN NETO UNTUK PENGHITUNGAN PPh PASAL 21 (SETAHUN/DISETAHUNKAN) 16 75.142.000
19. PPh PASAL 21 ATAS PENGHASILAN KENA PAJAK SETAHUN / DISETAHUNKAN 19 3.895.300
24. PPh PASAL 21 DAN PPh PASAL 26 YANG TELAH DIPOTONG DAN DILUNASI 24 3.895.300
NAMA LENGKAP S Y A K I R
kir
NPWP 0 9 6 9 9 9 2 4 2 4 1 2 0 0 0
Sya
JIKA FORM ULIR INI TIDAK M ENCUKUPI, DAPAT DIBUAT SENDIRI SESUAI DENGAN BENTUK INI
D.1.1.32.48
TAHUN PAJAK
1770 S
FORMULIR
PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
MEMPUNYAI PENGHASILAN :
2 0 1 2
KEMENTERIAN KEUANGAN RI • DARI SATU ATAU LEBIH PEMBERI KERJA
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK • DALAM NEGERI LAINNYA SPT PEMBETULAN KE - …
• YANG DIKENAKAN PPh FINAL DAN/ATAU BERSIFAT FINAL
PERHATIAN • SEBELUM MENGISI BACA DAHULU BUKU PET UNJUK PENGISIAN • ISI DENGAN HURUF CET AK /DIKET IK DENGAN T INT A HIT AM
• BERI T ANDA "X" PADA (KOT AK PILIHAN) YANG SESUAI
NPWP : 4 7 9 1 9 4 1 7 7 4 1 2 0 0 0
PEKERJAAN : K A R Y A W A N KLU : 9 9 0 0 0 0
*) Pengisian kolom-kolom y ang berisi nilai rupiah harus tanpa nilai desimal (contoh penulisan lihat buku petunjuk hal. 3) RUPIAH *)
1 PENGHASILAN NETO DALAM NEGERI SEHUBUNGAN DENGAN PEKERJAAN …….
……………………………………………..
1 121.360.000
[Diisi akumulasi jumlah penghasilan neto pada setiap Formulir 1721-A1 dan/atau 1721-A2 angka 14 yang dilampirkan atau Bukti Potong Lain]
A. PENGHASILAN NETO
6 JUMLAH PENGHASILAN NETO SETELAH PENGURANGAN ZAKAT /SUMBANGAN KEAGAMAAN ……………….. 6 121.360.000
YANG SIFATNYA WAJIB (4-5)
B.PENGHASILAN
KENA PAJAK
12 PPh YANG DIPOTONG/DIPUNGUT PIHAK LAIN/DITANGGUNG PEMERINTAH DAN/ATAU KREDIT PAJAK LUAR 12 10.630.000
NEGERI DAN/ATAU TERUTANG DI LUAR NEGERI [Diisi dari Formulir 1770 S-I Jumlah Bagian C Kolom (7)]
TGL LUNAS
E. PPh KURANG/LEBIH
17 PERMOHONAN : PPh Lebih Bayar pada 16b mohon a. DIRESTITUSIKAN DIKEMBALIKAN DENGAN SKPPKP PASAL 17 C (WP PATUH)
……………………………………………………………………………………………………………………..
18 ANGSURAN PPh PASAL 25 TAHUN PAJAK BERIKUTNYA SEBESAR 18
DIHITUNG BERDASARKAN
a. 1/12 x JUMLAH PADA ANGKA 13
b. PENGHITUNGAN DALAM LAMPIRAN TERSENDIRI
Perhitungan PPh Terutang Bagi Wajib Pajak Kawin Pisah Harta dan/atau
G. LAMPIRAN
a. X Fotokopi Formulir 1721-A1 atau 1721-A2 atau Bukti Potong PPh Pasal 21 d. Mempunyai NPWP Sendiri
b. X Surat Setoran Pajak Lembar Ke-3 PPh Pasal 29 e. …………………………………………………………..
PERNYATAAN
Dengan menyadari sepenuhnya akan segala akibatnya termasuk sanksi-sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan TANDA TANGAN
perundang-undangan yang berlaku, saya menyatakan bahwa yang telah beritahukan diatas beserta lampiran-
lampirannya adalah benar, lengkap dan jelas.
y
Roll
TGL BLN THN
NAMA LENGKAP : R O L L Y
NPW P : 4 7 9 1 9 4 1 7 7 4 1 2 0 0 0
F.1.1.32.18
Gambar 14. Contoh Pengisian SPT 1770-S Induk atas nama Rolly
Sumber: Dok. Pribadi
TAHUN PAJAK
FORMULIR
1770 S - I SPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
KEMENTERIAN KEUANGAN RI
•
•
PENGHASILAN NETO DALAM NEGERI LAINNYA
PENGHASILAN YANG TIDAK TERMASUK OBJEK PAJAK
2 0 1 2
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK • DAFTAR PEMOTONGAN/PEMUNGUTAN PPh OLEH PIHAK LAIN DAN PPh
YANG DITANGGUNG PEMERINTAH
NPWP : 4 7 9 1 9 4 1 7 7 4 1 2 0 0 0
JUMLAH PENGHASILAN
NO. JENIS PENGHASILAN
(Rupiah)
(1) (2) (3)
1. BUNGA -
2. ROYALTI -
3. SEWA -
6. PENGHASILAN LAINNYA -
JUMLAH PENGHASILAN
NO. JENIS PENGHASILAN
(Rupiah)
(1) (2) (3)
2. WARISAN 200.000.000
BAGIAN C : DAFTAR PEMOTONGAN/PEMUNGUTAN PPh OLEH PIHAK LAIN DAN PPh YANG DITANGGUNG PEMERINTAH
NAMA PEMOTONG/ NPWP PEMOTONG/ BUKTI PEMOTONGAN/ JENIS PAJAK : JUMLAH PPh YANG
NO PEMUNGUTAN PPh PASAL 21/
PEMUNGUT PAJAK PEMUNGUT PAJAK DIPOTONG / DIPUNGUT
NOMOR TANGGAL 22/23/24/26/DTP*
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
2.
3.
4.
5.
dst
JIKA FORMULIR INI TIDAK MENCUKUPI, DAPAT DIBUAT SENDIRI SESUAI DENGAN BENTUK INI Halaman ke- 1 dari 1 halaman Lampiran-I
Gambar 15. Contoh Pengisian SPT 1770-S Lampiran 1 atas nama Rolly
Sumber: Dok. Pribadi
TAHUN PAJAK
SPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
FORMULIR
2 0 1 2
KEMENTERIAN KEUANGAN RI • PENGHASILAN YANG DIKENAKAN PPh FINAL DAN/ATAU BERSIFAT FINAL
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK • HARTA PADA AKHIR TAHUN
NPWP : 4 7 9 1 9 4 1 7 7 4 1 2 0 0 0
4 HADIAH UNDIAN
12 DIVIDEN
1 Rumah Luas 90M2 Jl. Turunan 71C Jakarta 2007 200.000.000 NPOP : 11.71.030.032.008.0167.0
5
dst
5
dst
JIKA FORMULIR INI TIDAK MENCUKUPI, DAPAT DIBUAT SENDIRI SESUAI DENGAN BENTUK INI Halaman ke- 1 dari 1 halaman Lampiran-II
Gambar 16. Contoh Pengisian SPT 1770-S Lampiran 2 atas nama Rolly
Sumber: Dok. Pribadi
TAHUN PAJAK
1770 S - II
FORMULIR
SPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
DEPARTEMEN KEUANGAN RI • PENGHASILAN YANG DIKENAKAN PPh FINAL DAN/ATAU BERSIFAT FINAL
2 0 1 2
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK • DAFTAR HARTA PADA AKHIR TAHUN
• DAFTAR KEWAJIBAN/UTANG PADA AKHIR TAHUN
NPWP : 0 7 8 0 7 7 5 4 2 2 5 9 0 0 0
NAMA WAJIB PAJAK : R O L L Y
4 Hadiah Undian
-
5 Pesangon, Tunjangan Hari Tua dan Tebusan Pensiun
yang Dibayar Sekaligus -
dst
210.000.000
JUMLAH BAGIAN B JBB
6
dst
JIKA FORMULIR INI TIDAK MENCUKUPI, DAPAT DIBUAT SENDIRI SESUAI DENGAN BENTUK INI Halaman ke- 1 dari 1 halaman Lampiran-II
D.1.1.32.53
Hubungan
No Nama Tgl. Lahir Keterangan
Keluarga
1 Yunita 22 Juni 1993 Istri Ibu rumah tangga
2 Lita 11 Juni 2006 Adik kandung SMA
SMP, tgl 5 Nopember
3 Nita 23 Juli 2009 Anak kandung
2012 meninggal dunia
4 Didik 15 Mei 2005 Keponakan SMA
Penjualan 579.000.000,00
Harga Pokok Penjualan 280.000.000,00
Laba Kotor 299.000.000,00
Biaya adm. & umum : 109.000.000,00
Gaji, upah & sejenisnya 42.000.000,00
Listrik, air & telpon kantor 10.700.000,00
Listrik, air & telpon rumah 1.800.000,00
Penyusutan 29.000.000,00
Pajak Penghasilan 12.000.000,00
Pajak Bumi dan 1.600.000,00
Bangunan (PBB)
Sumbangan perayaan 6.000.000,00
HUT RI ke-72
Pemeliharaan rumah 5.900.000,00
pribadi
Laba Usaha 190.000.000,00
Pendapatan jasa giro 5.000.000,00
Jenis
N harta Thn Harga Keterangan
o Perolehan Perolehan
Rekening
1 giro bank 2021 50.000.000,00 Usaha
BNI
Bangunan
2 rumah 2018 200.000.000,00 Jl. Flamboyan
122
Bangunan
3 Usaha 2018 200.000.000,00 Jl. Flamboyan
123
Mobil
4 pick up 2022 90.000.000,00 Usaha
Peralatan
5 toko 2021 50.000.000,00 Usaha
Inventaris
6 toko 2019 50.000.000,00 Usaha
Inventaris
7 rumah 2019 50.000.000,00 Pribadi
Tangga
Tanah
8 2023 80.000.000,00 Warisan di
Parung
Jumlah 770.000.000,00
Daftar Kewajiban
Nama
N & alamat Thn Jumlah (Rp) Keterangan
pemberi
o pinjaman Pinjaman
Bank
1 Mandiri 2021 100.000.000,00 Pribadi
Utang
2 PPN 2023 8.400.000,00 Usaha
Jumlah 108.400.000,00
TAHUN PAJAK
MEMPUNYAI PENGHASILAN :
• DARI USAHA/PEKERJAAN BEBAS YANG MENYELENGGARAKAN PEMBUKUAN
NORMA PENGHITUNGAN PENGHASILAN NETO
0 1 1 2 s.d 1 2 1 2
KEMENTERIAN KEUANGAN RI • DARI SATU ATAU LEBIH PEMBERI KERJA BL TH BL TH
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
• YANG DIKENAKAN PPh FINAL DAN/ATAU BERSIFAT FINAL NORMA x PEMBUKUAN
• DARI PENGHASILAN LAIN
SPT PEMBETULAN KE - ……….
PERHATIAN
• SEBELUM MENGISI BACALAH BUKU PETUNJUK PENGISIAN
• ISI DENGAN HURUF CETAK / DIKETIK DENGAN TINTA HITAM
• BERI TANDA " X " DALAM (KOTAK PILIHAN) YANG SESUAI
NPWP : 0 4 5 5 7 6 0 2 3 3 0 5 0 0 0
IDENTITAS
NO. TELEPON/FAKSIMILI : 0 2 1 5 8 5 8 3 0 2 /
*) Pengisian kolom-kolom y ang berisi nilai rupiah harus tanpa nilai desimal (contoh penulisan lihat buku petunjuk hal. 3) RUPIAH *)
1. PENGHASILAN NETO DALAM NEGERI DARI USAHA DAN/ATAU PEKERJAAN BEBAS
1 220.400.000
[Diisi dari Formulir 1770 - I Halaman 1 Jumlah Bagian A atau Formulir 1770 - I Halaman 2 Jumlah Bagian B Kolom 5]
A. PENGHASILAN NETO
8. KOMPENSASI KERUGIAN
8
B. PENGHASILAN
KENA PAJAK
15. PPh YANG DIPOTONG / DIPUNGUT OLEH PIHAK LAIN, PPh YANG DIBAYAR / DIPOTONG DI LUAR
15 -
NEGERI DAN PPh DITANGGUNG PEMERINTAH [Diisi dari formulir 1770 -II Jumlah Bagian A Kolom 7]
16. a. PPh YANG HARUS DIBAYAR SENDIRI
(14-15) 16 25.090.000
D. KREDIT PAJAK
20. PERMOHONAN : PPh Lebih Bayar pada 19.b mohon DIKEMBALIKAN DENGAN SKPPKP PASAL 17 C (WP
a. DIRESTITUSIKAN c. PATUH)
DIPERHITUNGKAN DENGAN DIKEMBALIKAN DENGAN SKPPKP PASAL 17 D (WP
b. UTANG PAJAK
d. TERTENTU
PASAL 25 TAHUN PAJAK
21 2.090.833
BERIKUTNYA
DIHITUNG BERDASARKAN :
SELAIN FORMULIR 1770 - I SAMPAI DENGAN 1770 - IV (BAIK Y ANG DIISI MAUPUN Y ANG TIDAK DIISI) HARUS DILAMPIRKAN PULA :
a. SURAT KUASA KHUSUS (BILA DIKUASAKAN) g. PERHITUNGAN ANGSURAN PPh PASAL 25 TAHUN PAJAK BERIKUTNYA
G. LAMPIRAN
b. X SSP LEMBAR KE-3 PPh PASAL 29 h. FOTOKOPI TANDA BUKTI PEMBAYARAN FISKAL LUAR NEGERI (TBPFLN)
on
Risq
NAMA LENGKAP : R I S Q O N
NPWP : 0 4 5 5 7 6 0 2 3 3 0 5 0 0 0
F.1.1.32.16
FORMULIR
TAHUN PAJAK
SPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
1770 - I PENGHITUNGAN PENGHASILAN NETO DALAM NEGERI DARI USAHA 0 1 1 2 s.d 1 2 1 2
KEMENTERIAN KEUANGAN RI DAN/ATAU PEKERJAAN BEBAS BAGI WAJIB PAJAK YANG BL TH BL TH
PERHATIAN:
• SEBELUM MENGISI BACALAH BUKU PETUNJUK PENGISIAN
• ISI DENGAN HURUF CETAK / DIKETIK DENGAN TINTA HITAM
• BERI TANDA " X " DALAM (KOTAK PILIHAN) YANG SESUAI
NPWP : 0 4 5 5 7 6 0 2 3 3 0 5 0 0 0
BAGIAN A: PENGHASILAN NETO DALAM NEGERI DARI USAHA DAN/ATAU PEKERJAAN BEBAS
(BAGI WAJIB PAJAK YANG MENGGUNAKAN PEMBUKUAN)
:
NPWP AKUNTAN PUBLIK
:
NPWP KANTOR AKUNTAN PUBLIK
:
NAMA KONSULTAN PAJAK
:
NPWP KONSULTAN PAJAK
:
NAMA KANTOR KONSULTAN PAJAK
:
NPWP KANTOR KONSULTAN PAJAK
RUPIAH
1. PENGHASILAN DARI USAHA DAN/ATAU PEKERJAAN BEBAS BERDASARKAN
LAPORAN KEUANGAN KOMERSIAL :
a. PEREDARAN USAHA 1a 584.000.000
f. PAJAK PENGHASILAN
2f 12.000.000
h. SANKSI ADMINISTRASI 2h
FORMULIR
2 0 1 2
TAHUN PAJAK
SPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
1770 - I PENGHITUNGAN PENGHASILAN NETO DALAM NEGERI YANG MENGGUNAKAN
•NORMA PENGHITUNGAN PENGHASILAN NETO 0 1 1 2 s.d 1 2 1 2
KEMENTERIAN KEUANGAN RI • PENGHASILAN NETO DALAM NEGERI SEHUBUNGAN DENGAN PEKERJAAN BL TH BL TH
PERHATIAN :
• SEBELUM MENGISI BACALAH BUKU PETUNJUK PENGISIAN
• ISI DENGAN HURUF CETAK / DIKETIK DENGAN TINTA HITAM
• BERI TANDA " X " DALAM (KOTAK PILIHAN) YANG SESUAI
NPWP : 0 4 5 5 7 6 0 2 3 3 0 5 0 0 0
BAGIAN B: PENGHASILAN NETO DALAM NEGERI DARI USAHA DAN/ATAU PEKERJAAN BEBAS
(BAGI WAJIB PAJAK YANG MENGGUNAKAN NORMA PENGHITUNGAN PENGHASILAN NETO )
1 DAGANG -
2 INDUSTRI -
3 JASA -
4 PEKERJAAN BEBAS -
5 USAHA LAINNYA -
1 BUNGA
2 ROYALTI
3 SEWA
6 PENGHASILAN LAINNYA
JIKA FORMULIR INI TIDAK MENCUKUPI, DAPAT DIBUAT SENDIRI SESUAI DENGAN BENTUK INI
FORMULIR
TAHUN PAJAK
1770 - II SPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
DAFTAR PEMOTONGAN/PEMUNGUTAN PPh OLEH PIHAK LAIN, 0 1 1 2 s.d 1 2 1 2
KEMENTERIAN KEUANGAN RI
PPh YANG DIBAYAR/DIPOTONG DI LUAR NEGERI DAN BL TH BL TH
PPh DITANGGUNG PEMERINTAH
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK NORMA X PEMBUKUAN
PERHATIAN :
• SEBELUM MENGISI BACALAH BUKU PETUNJUK PENGISIAN
• ISI DENGAN HURUF CETAK / DIKETIK DENGAN TINTA HITAM
• BERI TANDA " X " DALAM (KOTAK PILIHAN) YANG SESUAI
NPWP : 0 4 5 5 7 6 0 2 3 3 0 5 0 0 0
BAGIAN A : DAFTAR PEMOTONGAN / PEMUNGUTAN PPh OLEH PIHAK LAIN, PPh YANG DIBAYAR / DIPOTONG DI LUAR NEGERI DAN PPh
DITANGGUNG PEMERINTAH
10
11
12
13
14
15
dst
JIKA FORMULIR INI TIDAK MENCUKUPI, DAPAT DIBUAT SENDIRI SESUAI DENGAN BENTUK INI Halaman ke - 1 dari 1 halaman Lampiran-II
FORMULIR
1770 - III
TAHUN PAJAK
SPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
•
PENGHASILAN YANG DIKENAKAN PAJAK FINAL DAN/ATAU BERSIFAT
0 1 1 2 s.d 1 2 1 2
FINAL
KEMENTERIAN KEUANGAN RI • PENGHASILAN YANG TIDAK TERMASUK OBJEK PAJAK BL TH BL TH
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK • PENGHASILAN ISTERI YANG DIKENAKAN PAJAK SECARA TERPISAH NORMA X PEMBUKUAN
PERHATIAN :
• SEBELUM MENGISI BACALAH BUKU PETUNJUK PENGISIAN
• ISI DENGAN HURUF CETAK / DIKETIK DENGAN TINTA HITAM
• BERI TANDA " X " DALAM (KOTAK PILIHAN) YANG SESUAI
NPWP : 0 4 5 5 7 6 0 2 3 3 0 5 0 0 0
4. HADIAH UNDIAN
14. DIVIDEN
2. WARISAN 80.000.000
TAHUN PAJAK
1770 - IV SPT TAHUNAN PPh WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI
PERHATIAN
• SEBELUM MENGISI BACALAH BUKU PETUNJUK PENGISIAN
• ISI DENGAN HURUF CETAK / DIKETIK DENGAN TINTA HITAM
• BERI TANDA " X " DALAM (KOTAK PILIHAN) YANG SESUAI
NPWP : 0 4 5 5 7 6 0 2 3 3 0 5 0 0 0
HARGA PEROLEHAN
NO. JENIS HARTA TAHUN PEROLEHAN KETERANGAN
(Rupiah)
(1) (2) (3) (4) (5)
5 Peralatan Toko
6 Inventaris Toko
7 Peralatan Rumah
9
10
dst
JUMLAH BAGIAN A JBA
TAHUN JUMLAH
NO. NAMA PEMBERI PINJAMAN ALAMAT PEMBERI PINJAMAN
PEMINJAMAN (Rupiah)
(1) (2) (3) (4) (5)
9
10
dst
JUMLAH BAGIAN B JBB 100.000.000
4
5
dst
JIKA FORMULIR INI TIDAK MENCUKUPI, DAPAT DIBUAT SENDIRI SESUAI DENGAN BENTUK INI Halaman ke- 1 dari 1 halaman Lampiran-IV
Contoh:
PPh terutang:
(4.800.000.000/48.000.000.000) x 18.000.000.000 = Rp
1.800.000.000
(18.000.000.000-1.800.000.000)=Rp 16.200.000.000
Biaya Fiskal
Biaya yang tidak diakui secara fiskal adalah :
1. Biaya-biaya sebagaimana diatur dalam Pasal 9 ayat
(1) UU PPh.
2. Biaya tersebut dikeluarkan untuk 3M (mendapatkan,
menagih, dan memelihara) penghasilan yang bukan
Objek Pajak.
Rekonsiliasi Fiskal
Kalau kita menggunakan pembukuan komersial untuk
menghitung pajak terutang, harus dilakukan rekonsiliasi
fiskal. Hal ini karena terdapat beberapa perbedaan
pengakuan pendapatan dan biaya antara Standar Akuntansi
Keuangan dengan Undang-Undang Pajak. Secara ringkas
dilakukan rekonsiliasi fiskal dalam hal:
a. Wajib Pajak memiliki penghasilan yang dikenakan PPh
Final (Pasal 4 ayat (2) UU PPh)
Apabila Wajib Pajak memiliki penghasilan yang dikenakan
PPh Final, maka penghasilan tersebut harus direkonsiliasi
(dikeluarkan dari penghitungan PPh terutang pada akhir
tahun) karena atas penghasilan tersebut telah dikenakan
PPh terutang :
Contoh :
Sisa rugi fiskal tahun 2017 tidak bisa lagi dikompensasikan di tahun
2023 karena sudah lewat 5 tahun.
PT. HIDAYAT
Laporan Laba Rugi Tahun 2022
BEBAN USAHA :
- Karyawan Rp 567.000.000
- Penyusutan Rp 139.000.000
- Operasi dan Pemeliharaan Rp 6.475.000.000
Nama
o Aset Th Masa Harga Nilai Residu Beban
Perolehan Manfaat Perolehan Penyusutan
Bangunan
1 Apr 2013 15 th 800.000.000 50.000.000 50.000.000
Kantor
Truk2 Jan 2021 10 th 600.000.000 100.000.000 50.000.000
Speed
3 Jan 2020 5 th 200.000.000 40.000.000 32.000.000
boat
Jigs 4
(pisau Jul 2020 5 th 40.000.000 5.000.000 7.000.000
potong)
.
Jumlah 139.000.000
Diminta :
PT. HIDAYAT
Laporan Laba Rugi
Per 1 Januari 2017 s.d 31 Desember 2022
Keterangan Komersial Koreksi Fiskal
Pendapatan 10.000.000.000 10.000.000.000
Beban :
Karyawan 567.000.000 (65.000.000) 502.000.000
Penyusutan 139.000.000 49.125.000 188.125.000
Operasi & 6.475.000.000 - 6.475.000.000
Pemeliharaan
Umum & Administrasi 325.000.000 (100.000.000) 225.000.000
Pemasaran 1.100.000.000 - 1.100.000.000
Jumlah Beban 8.606.000.000 8.490.125.000
Laba usaha 1.394.000.000 1.509.875.000
Pendapatan bunga 75.000.000 (75.000.000) 0
Beban bunga (180.000.000) 90.000.000 (90.000.000)
Laba Sebelum Pajak 1.289.000.000 1.419.875.000
• PPh terutang
PKP dengan fasilitas
FORMULIR
1771 PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN
PERHATIAN : • SEBELUM MENGISI, BACA DAHULU BUKU PETUNJUK PENGISIAN 2 0 1 2
KEMENTERIAN KEUANGAN RI • ISI DENGAN HURUF CETAK/DIKETIK DENGAN TINTA HITAM SPT PEMBETULAN
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK • BERI TANDA "X" PADA (KOTAK PILIHAN) YANG SESUAI KE- …
NPWP : 0 2 4 3 8 9 1 8 1 0 1 7 0 0 0
P T H I D A Y A T
IDENTITAS
N P W P AKUNTAN PUBLIK :
N P W P KONSULTAN PAJAK :
*) Pengisian kolom-kolom yang berisi nilai rupiah harus tanpa nilai desimal (contoh penulisan lihat buku petunjuk hal. 3) RUPIAH *)
(1) (2) (3)
1. PENGHASILAN NETO FISKAL
A. PENGHASILAN KENA
1 1.419.875.000
(Diisi dari Formulir 1771-I Nomor 8 Kolom 3) ………………………
PAJAK
3 1.419.875.000
3. PENGHASILAN KENA PAJAK (1-2) ……...…..……………………….
4. PPh TERUTANG (Pilih salah satu sesuai dengan kriteria Wajib Pajak. Untuk lebih jelasnya, lihat Buku Petunjuk Pengisian SPT)
6 269.776.250
6. JUMLAH PPh TERUTANG (4 + 5) …..…………………………………
7
7. PPh DITANGGUNG PEMERINTAH (Proyek Bantuan Luar Negeri) …
8c -
c. JUMLAH ( 8a + 8b ) ……...……………..….………………………..
10b
b. STP PPh Ps. 25 (Hanya Pokok Pajak) …….….…..……….….…
10c
c. PPh Ps. 25 AYAT (8) / FISKAL LUAR NEGERI ….….……………
10d 100.000.000
d. JUMLAH (10a + 10b + 10c) …...…………………...………………
D. PPh KURANG/ LEBIH BAYAR
12. PPh YANG KURANG DIBAYAR PADA ANGKA 11.a DISETOR TANGGAL ……… 0 3 0 4 2 0 1 3
13. PPh YANG LEBIH DIBAYAR PADA ANGKA 11.b MOHON : TGL BLN THN
F.1.1.32.14
14c 1.419.875.000
c. PENGHASILAN KENA PAJAK (14a – 14b) …..…………………………………….…………………..………..
Ø
14f 269.776.250
f. PPh YANG HARUS DIBAYAR SENDIRI (14d – 14e) ………………………………………………..………..
Ø
14g 22.481.354
g. PPh PASAL 25 : (1/12 X 14f) ………..…….…………………………………………………..………….
Ø
PENGHASILAN BUKAN
F. PPH FINAL DAN
OBJEK PAJAK
15 a. PPh FINAL :
15a 15.000.000
(Diisi dari Formulir 1771-IV Jumlah Bagian A Kolom 5) …….
16 a. Ada Transaksi Dalam Hubungan Istimew a dan/atau Transaksi dengan Pihak yang Merupakan Penduduk Negara Tax Haven Country.
G. PERNYATAAN
(Wajib melampirkan Lampiran Khusus 3A, 3A-1, dan 3A-2 Buku Petunjuk Pengisian SPT)*
b. X Tidak Ada Transaksi Dalam Hubungan Istimew a dan/atau Transaksi dengan Pihak yang Merupakan Penduduk Negara Tax Haven Country.
b. X LAPORAN KEUANGAN
c. X TRANSKRIP KUTIPAN ELEMEN-ELEMEN DARI LAPORAN KEUANGAN (Lampiran Khusus 8A-1 / 8A-2 / 8A-3 / 8A-4 / 8A-5 / 8A-6)*
d. X DAFTAR PENYUSUTAN DAN AMORTISASI FISKAL (Lampiran Khusus 1A Buku Petunjuk Pengisian SPT)*
e. PERHITUNGAN KOMPENSASI KERUGIAN FISKAL (Lampiran Khusus 2A Buku Petunjuk Pengisian SPT)*
f. DAFTAR FASILITAS PENANAMAN MODAL (Lampiran Khusus 4A Buku Petunjuk Pengisian SPT)*
H. LAMPIRAN
g. DAFTAR CABANG UTAMA PERUSAHAAN (Lampiran Khusus 5A Buku Petunjuk Pengisian SPT)*
h. SURAT SETORAN PAJAK LEMBAR KE-3 PPh PASAL 26 AYAT (4) (Khusus bagi BUT)
i. PERHITUNGAN PPh PASAL 26 AYAT (4) (Khusus BUT) (Lampiran Khusus 6A Buku Petunjuk Pengisian SPT)*
j. KREDIT PAJAK LUAR NEGERI (Lampiran Khusus 7A Buku Petunjuk Pengisian SPT)*
l. __________________________________________________________________________
m. __________________________________________________________________________
n. __________________________________________________________________________
* Wajib Pajak dapat langsung mengunduh dari situs Direktorat Jenderal Pajak dengan alamat http://w w w .pajak.go.id. Atau mengambil di KPP/KP2KP terdekat.
PERNYATAAN
Dengan menyadari sepenuhnya akan segala akibatnya termasuk sanksi - sanksi sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku,
saya menyatakan bahwa apa yang telah saya beritahukan di atas beserta lampiran-lampirannya adalah benar, lengkap dan jelas.
anto
Sum
NAMA LENGKAP
PENGURUS / KUASA : e. S U M A N T O
NPWP : f. 0 9 8 1 3 3 7 6 2 4 1 2 0 0 0
F.1.1.32.14
TAHUN PAJAK
FORMULIR
1771 - I SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN
KEMENTERIAN KEUANGAN RI 2 0 1 2
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PENGHITUNGAN PENGHASILAN NETO FISKAL
0 2 4 3 8 9 1 8 1 0 1 7 0 0 0
IDENTITAS
NPWP :
NO URAIAN RUPIAH
(1) (2) (3)
1. PENGHASILAN NETO KOMERSIAL DALAM NEGERI :
1a 10.000.000.000
a. PEREDARAN USAHA …………..……………………………...…………...…………...…………...……………...…...………………………….
Ø
1b 6.475.000.000
b. HARGA POKOK PENJUALAN …………...…………...…………...…………...…………...…………...…………...…………...…………...…….
Ø
1c 2.131.000.000
c. BIAYA USAHA LAINNYA .…………...…………....…………...…………....…………...…………....…………...…………....…………...……
Ø
1d 1.394.000.000
d. PENGHASILAN NETO DARI USAHA ( 1a - 1b - 1c ) ..…………...………….....…………...………….....…………...………….....…………...….
Ø
1e 75.000.000
e. PENGHASILAN DARI LUAR USAHA .…………...…………....…………...…………....…………...…………....…………...………………….
Ø
1f 180.000.000
f. BIAYA DARI LUAR USAHA .…………...…………....…………...…………....…………...…………....…………...…………....…………...……
Ø
1g (105.000.000)
g. PENGHASILAN NETO DARI LUAR USAHA ( 1e - 1f )..…….………….....…………...…...………..…….....…....…………...……….
Ø
1h 1.289.000.000
h. JUMLAH ( 1d + 1g ) : .…………...…………....…………...…………....…………...…………....…………...…………....…………...……………….
Ø
2. PENGHASILAN NETO KOMERSIAL LUAR NEGERI
2
(Diisi dari Lampiran Khusus 7A Kolom 4) .…………...…………....…………...…………....…………...…………....…………...………………….
Ø
3 1.289.000.000
3. JUMLAH PENGHASILAN NETO KOMERSIAL (1h + 2) …………………...…………………...…………………...………………….…………...………
Ø
5b
b. PEMBENTUKAN ATAU PEMUPUKAN DANA CADANGAN ..…………...………….....…………...………….....…………...……………..
Ø
c. PENGGANTIAN ATAU IMBALAN PEKERJAAN ATAU
5c 50.000.000
JASA DALAM BENTUK NATURA DAN KENIKMATAN ..…………...………….....…………...………….....…………...………….....…………
Ø
5e 15.000.000
e. HARTA YANG DIHIBAHKAN, BANTUAN ATAU SUMBANGAN ..…………...………….....…………...………….....…………...………..
Ø
5f 100.000.000
f. PAJAK PENGHASILAN ..…………...………….....…………...………….....…………...………….....…………...………….....…………...……..
Ø
g. GAJI YANG DIBAYARKAN KEPADA ANGGOTA PERSEKUTUAN, FIRMA
5g
ATAU CV YANG MODALNYA TIDAK TERBAGI ATAS SAHAM ..…………...………….....…………...………….....…………...………………
Ø
5h
h. SANKSI ADMINISTRASI ..…………...………….....…………...………….....…………...………….....…………...………….....…………...…….
Ø
5i -
i. SELISIH PENYUSUTAN KOMERSIAL DI ATAS PENYUSUTAN FISKAL ..…………...………….....…………...………….....……………
Ø
5j
j. SELISIH AMORTISASI KOMERSIAL DI ATAS AMORTISASI FISKAL ..…………...………….....…………...………….....…………...…..
Ø
5k
k. BIAYA YANG DITANGGUHKAN PENGAKUANNYA ..…………...………….....…………...………….....…………...………….....………..
Ø
5l 15.000.000
l. PENYESUAIAN FISKAL POSITIF LAINNYA ..…………...………….....…………...………….....…………...………….....…………...………
Ø
5m 180.000.000
m. JUMLAH 5a s.d. 5l : ..…………...………….....…………...………….....…………...………….....…………...………….....…………...…………..
Ø
6b
b. SELISIH AMORTISASI KOMERSIAL DI BAWAH AMORTISASI FISKAL ..…………...………….....…………...………….....…………….
Ø
6c
c. PENGHASILAN YANG DITANGGUHKAN PENGAKUANNYA ..…………...………….....…………...………….....…………...……………
Ø
6d
d. PENYESUAIAN FISKAL NEGATIF LAINNYA ..…………...………….....…………...………….....…………...………….....…………...…….
Ø
6e 49.125.000
e. JUMLAH 6a s.d. 6d ..…………...………….....…………...………….....…………...………….....…………...………….....…………...………………..
Ø
D.1.1.32.31
TAHUN PAJAK
FORMULIR
0 2 4 3 8 9 1 8 1 0 1 7 0 0 0 P T H I D A Y A T
NPW P : NAMA WAJIB PAJAK :
0 1 1 2 s.d. 1 2 1 2
PERIODE PEMBUKUAN :
HARGA POKOK PENJUALAN BIAYA USAHA LAINNYA BIAYA DARI LUAR USAHA JUMLAH
NO. PERINCIAN
(Rupiah) (Rupiah) (Rupiah) (Rupiah)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) = (3) + (4) + (5)
3. BIAYA TRANSPORTASI - - - -
5. BIAYA SEWA - - - -
9. BIAYA ROYALTI - - - -
Catatan :
• Nomor 1 untuk Perusahaan Dagang diisi pembelian barang dagangan, untuk perusahaan industri diisi pembelian bahan baku, bahan penolong dan barang jadi.
• Nomor 7 termasuk management fee, technical assistance fee, dan jasa lainnya
• Nomor 11 diisi dengan total biaya yang tidak tertampung dalam perincian 1 s.d. 10.
• Nomor 12 dan 13 untuk perusahaan dagang diisi total persediaan awal dan akhir barang dagangan, untuk perusahaan industri diisi total persediaan
awal/akhir bahan baku/bahan penolong ditambah barang setengah jadi ditambah barang jadi.
D.1.1.32.54
TAHUN PAJAK
FORMULIR
0 2 4 3 8 9 1 8 1 0 1 7 0 0 0 P T H I D A Y A T
NPW P : NAMA WAJIB PAJAK :
0 1 1 2 s.d. 1 2 1 2
PERIODE PEMBUKUAN :
NAMA DAN NPWP OBJEK PEMOTONGAN / PEMUNGUTAN PAJAK PENGHASILAN BUKTI PEMOTONGAN / PEMUNGUTAN/SSP/SSPCP
NO. PEMOTONG / PEMUNGUT PAJAK JENIS PENGHASILAN / YANG DIPOTONG / DIPUNGUT
(Rupiah) NOMOR TANGGAL
TRANSAKSI (Rupiah)
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
dst
JUMLAH JML - -
Catatan :
• Diisi dengan rincian per Bukti Pemotongan / Pemungutan Pajak.
• Pindahkan hasil penjumlahan PPh Pasal 22, PPh Pasal 23 dan PPh Pasal 26 Kolom (5) ke Formulir 1771 Huruf C Angka 8.a.
JIKA FORMULIR INI TIDAK MENCUKUPI, DAPAT DIBUAT SENDIRI SESUAI DENGAN BENTUK INI Halaman ke- 1 dari 1 halaman Lampiran-III
D.1.1.32.32
TAHUN PAJAK
FORMULIR
1771 - IV SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN
KEMENTERIAN KEUANGAN RI 2 0 1 2
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK PPh FINAL DAN PENGHASILAN YANG TIDAK TERMASUK OBJEK PAJAK
0 2 4 3 8 9 1 8 1 0 1 7 0 0 0
IDENTITAS
NPWP :
P T H I D A Y A T
NAMA WAJIB PAJAK :
0 1 1 2 s.d. 1 2 1 2
PERIODE PEMBUKUAN :
8.
b. PERENCANA KONSTRUKSI
c. PENGAWAS KONSTRUKSI
14.
dst ……………………………………………………………
1. BANTUAN / SUMBANGAN
2. HIBAH
7.
dst. …………………………………………………….……………………………….
JIKA FORMULIR INI TIDAK MENCUKUPI, DAPAT DIBUAT SENDIRI SESUAI DENGAN BENTUK INI Halaman ke- 1 dari 1 halaman Lampiran-IV
D.1.1.32.34
FORMULIR
TAHUN PAJAK
1771 - V SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN
2 0 1 2
KEMENTERIAN KEUANGAN RI • DAFTAR PEMEGANG SAHAM/PEMILIK MODAL DAN JUMLAH DIVIDEN YANG DIBAGIKAN
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK • DAFTAR SUSUNAN PENGURUS DAN KOMISARIS
0 2 4 3 8 9 1 8 1 0 1 7 0 0 0
IDENTITAS
NPWP :
P T H I D A Y A T
NAMA WAJIB PAJAK :
0 1 1 2 s.d. 1 2 1 2
PERIODE PEMBUKUAN :
BAGIAN A : DAFTAR PEMEGANG SAHAM / PEMILIK MODAL DAN JUMLAH DIVIDEN YANG DIBAGIKAN
JUMLAH MODAL DISETOR DIVIDEN
NO NAMA DAN ALAMAT NPWP
(Rupiah) % (Rupiah)
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
dst
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
dst
JIKA FORMULIR INI TIDAK MENCUKUPI, DAPAT DIBUAT SENDIRI SESUAI DENGAN BENTUK INI Halaman ke- 1 dari 1 halaman Lampiran-V
D.1.1.32.35
TAHUN PAJAK
FORMULIR 1771 - VI SPT TAHUNAN PAJAK PENGHASILAN WAJIB PAJAK BADAN
2 0 1 2
KEMENTERIAN KEUANGAN RI • DAFTAR PENYERTAAN MODAL PADA PERUSAHAAN AFILIASI
DIREKTORAT JENDERAL PAJAK • DAFTAR UTANG DARI PEMEGANG SAHAM DAN/ATAU PERUSAHAAN AFILIASI
• DAFTAR PIUTANG KEPADA PEMEGANG SAHAM DAN/ATAU PERUSAHAAN AFILIASI
0 2 4 3 8 9 1 8 1 0 1 7 0 0 0
IDENTITAS
NPWP :
0 1 1 2 s.d. 1 2 1 2
PERIODE PEMBUKUAN :
1.
2.
3.
4.
5.
dst
JUMLAH JBA -
BAGIAN B : DAFTAR UTANG DARI PEMEGANG SAHAM DAN/ATAU PERUSAHAAN AFILIASI
JUMLAH PINJAMAN BUNGA/TH
NO NAMA NPW P TAHUN
(Rupiah) %
(1) (2) (3) (4) (5) (6)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
10.
11.
12.
dst
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
10.
11.
12.
dst
JIKA FORMULIR INI TIDAK MENCUKUPI, DAPAT DIBUAT SENDIRI SESUAI DENGAN BENTUK INI Halaman ke- 1 dari 1 halaman Lampiran-VI
D.1.1.32.36
Faktur Pajak
Faktur Pajak adalah bukti pungutan pajak yang dibuat oleh Pengusaha
Kena Pajak yang melakukan penyerahan Barang Kena Pajak atau
penyerahan Jasa Kena Pajak, atau bukti pungutan pajak karena impor
Barang Kena Pajak yang digunakan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.
Faktur Pajak yang dibuat oleh PKP dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Bentuk dan ukuran Faktur Pajak disesuaikan dengan kepentingan PKP.
b. Menggunakan Kode Faktur Pajak yang diberikan oleh Kepala KPP
kepada Wajib Pajak yang telah dikukuhkan sebagai PKP.
c. Faktur Pajak paling sedikit harus memuat :
1. Nama, alamat, NPWP, yang menyerahkan BKP atau JKP;
2. Nama, alamat, NPWP pembeli BKP atau penerima JKP;
3. Jenis Barang atau Jasa, Jumlah Harga Jual atau Penggantian dan
Potongan Harga;
4. PPN yang dipungut;
Contoh pengisian Faktur Pajak dapat dilihat pada gambar berikut ini :
030.000
Kode dan Nomor Seri Faktur Pajak : -12.00002068
Pengusaha Kena Pajak
Nama : PT. NUSANTARA
Alamat : Jl. Bahagia 892 Ciputat, Tangerang Selatan
NPWP : 04.003.099.0.641.000
Tanggal Pengukuhan PKP : 2 Desember 2006
Andika
…….. % Rp. ……………… Rp. ………………
…….. % Rp. ……………… Rp. ………………
Jumlah Rp. ………………
Andika
Direktur
*) Coret yang tidak perlu
Faktur Pajak Gabungan yang merupakan Faktur Pajak harus dibuat paling
lambat pada akhir bulan berikutnya setelah bulan penyerahan BKP dan
atau JKP.
c. Formulir SPT Masa PPN 1107 PUT adalah formulir yang digunakan
untuk melaporkan objek PPN dan PPN terutang atas Pengadaan
Barang dan atau Jasa yang dilakukan oleh Pemungut PPN antara lain
oleh :
1) Bendahara Pemerintah (Bendahara Pengeluaran)
2) Bendahara Bos
3) Bendahara Lain yang melakukan pemungutan PPN
4) Badan Lain yang ditunjuk sebagai pemungut PPN
Formulir SPT Masa PPN Put terdiri dari :
1) Formulir 1107 PUT (Induk SPT Masa PPN 1107 Put)
2) Formulir 1107 PUT 1 (Lampiran 1 – Daftar PPN dan PPn BM Yang
Dipungut Oleh Bendaharawan Pemerintah)
3) Formulir 1107 PUT 2 (Lampiran 2 – Daftar PPN dan PPn BM Yang
Dipungut Oleh selain Bendaharawan Pemerintah)
1) Isi data pada formulir induk berupa isian nama PKP, Masa, NPWP, dan
pembetulan ke-,
2) Isilah dari lampiran-lampiran terlebih dahulu (dimulai dari formulir 1111
B3, B2, B1, 111 A2, A1, AB, kemudian Induk.
7. PTKP tahun 2023 untuk wajib pajak dengan status (K/1) adalah …
A. Rp54.000.000,00
B. Rp58.500.000,00
C. Rp63.000.000,00
D. Rp67.500.000,00
25. Membeli 100 zak semen sebagai bahan baku pembuatan genteng
dari PT. Cakra dengan harga per zak Rp.70.000,00, berapakah PPN
yang harus dipungut PT. Cakra ? …
A. Rp70.000,00
B. Rp7.000,00
C. Rp700.000,00
D. Tidak kena pajak
26. Formulir yang digunakan untuk melaporkan PPN tahun 2021 adalah
....
A. 1111
B. 1770
C. 1771
D. 1107
Nama : ……………………..….
Instansi : ……………………..….
Kelompok : ……………………..….
Skenario 2
Langkah:
Diskusikan dalam kelompok berkaitan dengan topik
Penghitungan dan Pengisian SPT PPh Orang Pribadi dengan
langkah-langkah sebagai berikut :
Skenario 4
Langkah:
Diskusikan dalam kelompok berkaitan dengan topik
Penghitungan dan Pengisian SPT PPh Badan dengan langkah-
langkah sebagai berikut :
3) Peralatan Praktik
a) Komputer
b) Jaringan internet
c) ATK
c. Penilaian Praktik
1) Lembar Cek Observasi
ACUAN PENILAIAN
PROSEDUR/LANGKAH KERJA
PEMBANDING K BK
A. Menyiapkan dokumen transaksi pemungutan dan pemotongan Pajak
Penghasilan (PPh)
2. Kebenaran dalam
mengidentifikasi peraturan perpajakan
penghitugan pemungutan yang berlaku
dan pemotongan PPh
1. Kamus Istilah
Kredit pajak untuk Pajak : Pajak yang dibayar sendiri oleh wajib pajak ditambah
Penghasilan dengan pokok pajak yang terutang dalam surat
tagihan pajak karena pajak penghasilan dalam tahun
berjalan tidak atau kurang dibayar, ditambah dengan
pajak yang dipotong atau dipungut, ditambah dengan
pajak atas penghasilan yang dibayar atau terutang di
luar negeri dikurangi dengan pengembalian
pedahuluan kelebihan pajak, yang dikurangkan dari
pajak yang terutang
Nomor Pokok Wajib Pajak : Nomor yang diberikan kepada wajib pajak sebagai
sarana dalam administrasi perpajakan yang
dipergunakan sebagai tanda pengenal diri atau
identitas wajib pajak dalam melaksanakan hak dan
kewajiban perpajakannya.
Pajak yang terutang : pajak yang harus dibayar pada suatu saat, dalam
masa pajak, dalam tahun pajak atau dalam bagian
tahun pajak menurut ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan.
Surat Pemberitahuan : surat yang oleh wajib pajak digunakan untuk
melaporkan penghitungan dan atau pembayaran
pajak, objek pajak dan atau bukan objek pajak dan
atau harta dan kewajiban, menurut ketentuan
peraturan perundang-undangan perpajakan.
Surat Pemberitahuan Masa : Surat Pemberitahuan untuk suatu masa pajak.
Surat Pemberitahuan : surat pemberitahuan untuk masa tahun pajak atau
Tahunan bagian tahun pajak.
Surat Setor Pajak : Surat yang oleh wajib pajak digunakan untuk
melakukan pembayaran atau penyetoran pajak yang
terutang ke kas Negara melalui Kantor Pos atau bank
badan usaha milik Negara atau bank usaha milik
Daerah atau tempat pembayaran lain yang ditunjuk
oleh Menteri Keuangan.
2. Referensi
Direktorat Jenderal Pajak, 2021, Susunan Dalam Satu Naskah Undang-
Undang Perpajakan Edisi Perubahan UU Nomor 7 Tahun 2021-
Harmonisasi Peraturan Perpajakan, DJP Jakarta
https://news.ddtc.co.id/perbedaan-pemotongan-dan-pemungutan-pajak-
15784 diakses tanggal 02/05/2020 pukul 07.30
3. Unit Kompetensi
BATASAN VARIABEL
1. Konteks variabel
Unit ini berlaku untuk pemotongan dan pemungutan PPh Pasal 4, 21, 22,
23, 24, 26, dan yang dibayar sendiri (PPh pasal 25); dokumen dan bukti
Surat setoran pajak; surat pemberitahuan (SPT) Masa dan SPT Tahunan
untuk PPh Pasal 21; SPT Tahunan untuk wajib pajak orang pribadi yang
dari usaha dan atau atau pekerjaan bebas yang menggunakan pencatatan;
atau pembukuan; SPT Tahunan PPh Badan baik jasa, industri atau
terbatas pada:
Nilai Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah,
PANDUAN PENILAIAN
1. Konteks Penilaian
2. Persyaratan kompetensi
pemotongannya;
rekapitulasinya;
5. Aspek Kritis
pajak, meliputi:
pemotongan PPh;
KUNCI JAWABAN
1. C
2. C
3. D
4. C
5. B
6. C
7. C
8. B
9. B
10. A
11. C
12. C
13. D
14. C
15. B
16. C
17. A
18. A
19. A
20. A
21. C
22. A
23. C
24. A
25. C