Anda di halaman 1dari 5

FR.IA.

03 PERTANYAAN UNTUK MENDUKUNG OBSERVASI


.

Skema Sertifikasi Judul : PENGAWAS K3 INDUSTRI MIGAS


(KKNI/Okupasi/Klaster) Nomor : SKM/2037/00002/3/2021/03
TUK : Sewaktu/Tempat Kerja/Mandiri*
Nama Asesor : Baranema Soetomo
Nama Asesi : Yanuar Setiawan
Tanggal : 05 April 2024
*Coret yang tidak perlu

PANDUAN BAGI ASESOR


 Formulir ini diisi pada saat asesor akan melakukan asesmen dengan metode observasi
demonstrasi.
 Pertanyaan dibuat dengan tujuan untuk menggali, dapat berisi pertanyaan yang berkaitan
dengan dimensi kompetensi, batasan variabel dan aspek kritis.
 Tanggapan asesi dapat ditulis oleh asesor di kolom tanggapan, dan apabila tanggapan sesuai
maka beri tanda centrang pada kolom (K) dan apabila belum sesuai beri tanda centang pada
kolom (BK).

Melakukan Kerjasama Penanggulangan Keadaan Darurat


B.060018.003.02
di Industri Migas
Menerapkan Taktik dan Strategi Pemadaman Kebakaran
B.060018.011.02
di Industri Migas
Menerapkan Penempatan dan Penyebaran Alat
B.060018.012.02 Pemadam Api Ringan (APAR) di Tempat Kerja di Industri
Kode dan
Migas
Judul Unit
Menerapkan Safety Permit di Tempat Kerja di Industri
Kompetensi B.060018.013.02
Migas
B.060018.014.02 Menerapkan Kegiatan Forcible Entry
Melaksanakan Pelaporan dan Pencatatan Kecelakaan
B.060018.015.02
Kerja di Industri Migas
B.060018.016.02 Menerapkan Inspeksi K3 di Industri Migas
B.060018.024.02 Melakukan Audit K3 di Industri Migas
Rekomendasi
Pertanyaan
K BK
1. Jika terjadi keadaan darurat kebakaran dengan skala sedang,
tindakan apa yang harus dilakukan oleh masing-masing bagian dari
Tim Tanggap Darurat (ERT)? Jelaskan teknik/metode pemadaman
☐ ☐
kebakaran!
Tanggapan:
Tindakan yang harus dilakukan oleh masing-masing bagian dari Tim Tanggap
Darurat (ERT) adalah
Komandan Tim
 Mengkoordinasikan seluruh anggota tim dan memastikan tindakan
dilakukan sesuai dengan rencana darurat yang telah ditetapkan.
 Menghubungi petugas pemadam kebakaran setempat dan memberikan
informasi yang diperlukan.
 Menentukan dan mengamati kondisi kebakaran serta memutuskan
langkah-langkah yang harus diambil.
Anggota Tim Pertama:
 Memastikan semua orang di area kebakaran dievakuasi dengan aman.
 Menggunakan peralatan pemadam kebakaran portabel, seperti alat
pemadam api ringan (APAR) atau selang pemadam kebakaran kecil, untuk
memadamkan api jika masih dalam tahap awal dan aman untuk
melakukannya.
 Membantu memastikan saluran evakuasi dan pintu keluar tetap terbuka
dan bebas dari hambatan.
Anggota Tim Kedua :
 Mengendalikan sistem pengamanan dan penyaluran energi di area terkena
kebakaran untuk menghindari bahaya tambahan, seperti kebocoran gas
atau korsleting listrik.
 Memastikan pasokan air yang memadai untuk pemadaman kebakaran,
seperti menghubungkan selang ke sumber air dan menggunakan hydrant
jika tersedia.
Metode Pemadaman Kebarakan dapat dilakukan dengan 5 metode, yaitu :
1. Pendinginan
a) Menghilangkan unsur panas.
b) Menggunakan media bahan dasar air.
2. Isolasi
a) Menutup permukaan benda yang terbakar untuk menghalangi unsur O2
menyalakan api.
b) Menggunakan media serbuk ataupun busa.
3. Dilusi
a) Meniupkan gas inert untuk menghalangi unsur O2 menyalakan api.
b) Menggunakan media gas CO2.
4. Pemisahan Bahan Mudah Terbakar
a) Memisahkan bahan mudah terbakar dari unsur api.
b) Memindahkan bahan-bahan mudah terbakar jauh dari jangkauan api.
5. Pemutusan Rantai Reaksi
a) Memutus rantai reaksi api dengan menggunakan bahan tertentu untuk
mengikat radikal bebas pemicu rantai reaksi api.
b) Menggunakan bahan dasar Halon (Penggunaan Halon sekarang dilarang
karena menimbulkan efek rumah
kaca).

2. Ketika melakukan inspeksi APAR, hal-hal apa saja yang perlu


diperiksa? Jelaskan jenis-jenis APAR menurut medianya!
☐ ☐

Tanggapan:
Menurut Permenakertrans APAR, cara inspeksi APAR adalah sebagai berikut.
1. Cek APAR Secara Visual.
2. Periksa Riwayat Pemeriksaan APAR.
3. Cek Berat Tabung APAR.
4. Cek Komponen Pressure Gauge.
5. Periksa Safety Pin.
6. Periksa Kondisi Hose dan Nozzle.
7. Coba Handle/Tuas APAR.
8. Meletakkan APAR ke Tempat Semula.

3. Bagaimana penerapan Surat Izin Kerja (Work Permit) pada pekerjaan


pembersihan isi tangki timbun? Kegiatan apa saja yang perlu ☐ ☐
dilakukan sebelum melakukan pekerjaan tersebut?
Tanggapan:
Surat izin kerja harus memuat beberapa informasi mencakup:
• Nama pekerja (bisa lebih dari satu pekerja)
• Detail lokasi pekerjaan
• Pekerjaan yang akan dilakukan
• Tanggal dan waktu pekerjaan (waktu memulai dan berakhirnya
pekerjaan)
• Daftar potensi bahaya
• Daftar persiapan, seperti kelengkapan peralatan yang diperlukan,
pengujian atmosfer, isolasi sumber energi berbahaya, dll.
• Detail urutan prosedur kerja
• Tindakan pencegahan yang diperlukan
• Alat pelindung diri yang dibutuhkan
• Peralatan darurat yang dibutuhkan
• Nomor telepon darurat dan lokasi telepon terdekat diletakkan
• Tanda tangan orang yang berwenang/ petugas yang mengeluarkan izin
kerja (bisa lebih dari satu)
• Tanda tangan pekerja (bisa lebih dari satu) yang menunjukkan bahwa
mereka sudah memahami bahaya yang terlibat dan mengetahui
tindakan pencegahan yang harus dilakukan Tanggal dan waktu izin
kerja dikeluarkan.
4. Bagaimana cara Anda melakukan penyelamatan dengan teknik
forcible entry terhadap korban yang terjebak didalam suatu ruangan
saat terjadi keadaan darurat kebakaran? Bagaimana cara Anda
☐ ☐
menghindari potensi terjadinya backdraft?
Tanggapan:
Cara melakukan penyelamatan dengan Teknik forcible entry
1. Evaluasi situasi: Periksa kondisi pintu masuk ruangan yang
terkunci dan identifikasi jenis pintu (misalnya, pintu kayu, pintu logam)
serta tipe kunci yang digunakan (misalnya, kunci silinder, kunci
mortise). Pastikan juga untuk memeriksa apakah ada tanda-tanda
potensi backdraft, seperti asap tebal atau suara gemuruh yang dapat
mengindikasikan akumulasi gas yang mudah terbakar.
2. Komunikasi dengan korban: Jika mungkin, komunikasikan
dengan korban di dalam ruangan untuk memberikan arahan dan
memastikan keadaan mereka. Beri tahu mereka agar tetap tenang dan
menjauh dari pintu jika ada potensi backdraft.

Cara menghindari potensi terjadinya backdraft


1. Evaluasi jendela: Periksa jendela yang ada di sekitar ruangan
tersebut. Jika memungkinkan, evaluasi apakah jendela tersebut dapat
diakses dan digunakan sebagai alternatif jalur evakuasi untuk korban.
2. Penggunaan alat-alat pemecah: Jika pintu terkunci dan tidak
ada jendela yang dapat diakses, gunakan alat-alat pemecah yang
sesuai, seperti palu pemadam kebakaran, alat pemecah kaca, atau
kunci pemadam kebakaran (haligan bar), untuk membuka pintu.
Pastikan Anda menggunakan alat dengan tepat dan berhati-hati untuk
menghindari cedera pada diri sendiri atau korban.

Umpan balik untuk asesi:

Nama Asesi: Asesor:

Yanuar Setiawan Baranema Soetomo

Tanda Tangan dan


Tanggal
05 April 2024
*Bila diperlukan

Anda mungkin juga menyukai